278 6 3MB
Indonesian Pages [244] Year 2010
KATA PENGANTAR Menyusun sebuah kamus bukan pekerjaan yang mudah. Hal ini disadari penulis mengingat pembuatan sebuah kamus membutuhkan pengetahuan ilmu bahasa yang cukup, ketekunan, dan keseriusan, selain waktu yang relatif panjang. Akan tetapi, semua itu bukanlah halangan yang tidak bisa diatasi. Kamus ini ditulis pada waktu-waktu senggang dan dilakukan tanpa beban sehingga tidak merupakan sebuah perjuangan yang sangat berat. Dengan pola penulisan ini, disadari bahwa kamus bahasa Madura ini akan memiliki kelemahan-kelemahan, kekurangan-kekurangan, dan kekeliruan-kekeliruan. Namun, hal itu tidak menyurutkan penulis untuk tetap mengumpulkan kosa kata demi kosa kata yang mengisi tiap baris kamus ini. Dengan cara ini tidak berarti bahwa penulisan kamus ini asal-asalan dan tidak dilakukan dengan serius. Penulisan dengan cara tersebut dimaksudkan untuk memberi semangat penulis untuk mencipta sambil belajar dan sedikit demi sedikit menyempurnakan apa yang telah ditulis. Kosa kata dalam kamus ini dikumpulkan dari sumber-sumber tertulis dan lisan yang diambil dari momen-momen dalam kehidupan sehari-hari. Kosa kata-kosa kata tersebut kemudian diproses menjadi entri-entri dan bentuk turunan. Contoh-contoh penggunaan diambil dari pengucapan sehari-hari dalam konteks tertentu disesuaikan dengan bahasa tulisan. Contoh penggunaan juga diambil dari sumber-sumber tertulis dan juga lisan. Peribahasa atau ca‟-ocaan disajikan sebagai bagian dari isi kamus ini disusun alfabetis dengan menafikan kata-kata perumpamaan, partikel, dsb. yang ada di depannya. Alasan utama dimasukkannya peribahasa ke dalam bagian ini mengingat peribahasa merupakan bentuk yang mirip dengan frase idiomatis yang merupakan susunan majemuk yang artinya tunggal dan tidak bisa ditelusuri berdasarkan unsur-unsur pembangunnya. Alasan kedua berkenaan dengan posisi bahasa Madura yang mulai terpinggir bahkan di kalangan orang Madura sendiri. Hal ini ditunjukkan dengan maraknya penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu di kalangan orang Madura. Motif ini tidak berkenaan dengan politik bahasa nasional sebaliknya semacam konservasi bahasa Madura yang harus segera diberikan media sebagai tempat penyimpanan abadi. Selain itu, bersama perkembangan bahasa ternyata peribahasa Madura tidak tercatat secara optimal dalam buku-buku kumpulan peribahasa yang jumlahnya memng tidak seberapa. Karena merupakan sebuah “eksperimen”, kamus ini pasti memiliki banyak kelemahan. Salah satu kelemahan dalam penulisan kamus ini adalah penulisan yang didasarkan pada dialek Bangkalan. Dialek lain – sampang, pamekasan, dan sumenep hanya disajikan sebatas yang bisa diketahui dan bisa dijangkau. Penulisan dengan dialek Bangkalan tidak dimaksudkan untuk menjatuhkan satu dialek di antara dialek lain. Hal ini sesuai denga pertimbangan bahwa jika ingin membakukan sebuah bahasa memang harus mengambil satu dialek yang dianggap paling baik. Akan tetapi, proses selanjutnya adalah pembakuan bahasa tersebut, bukan meninggikan
i
satu dialek di antara dialek lain. Peristiwa ini pernah terjadi pada bahasa melayu yang kemudian menjadi bahasa Indonesia. Dengan menimbang peristiwa tersebut, pembakuan bahasa Madura seharusnya sudah tidak membedakan dialek-dialek lagi tetapi mengembangkan berdasarkan bahasa Madura yang sudah dibakukan. Selama ini bahasa Madura yang diajarkan cenderung berpegang pada dialek Sumenep. Selain itu jika kita benar-benar mau konsisten, pembakuan bahasa Madura hanya pada bahasa tinggi sebagai bahasa formal. Sedangkan bahasa nonformal tetap diserahkan pada dialek-dialek bahasa Madura. Dengan demikian, pelajaran bahasa Madura lebih bisa dijangkau dan dengan demikian mempermudah pembelajaran di sekolah. Karena latar belakang tesebut, saran dan masukan sangat diharapkan. Bagi Anda yang peduli dengan bahasa Madura, mohon mengirimkan saran, kritik, dan masukan ke email [email protected] Bangkalan, 1 Januari 2010
Muhri Mohtar, M.A.
ii
PETUNJUK PENGGUNAAN Daftar Singkatan
adj adv bd
: adjektiva/kata sifat : adverbia/kata keterangan :
bentuk bentuk
dasar
(hanya
bd
turunan,
berdasarkan
ditemukan ini
beberapa
ditulis bentuk
turunan)
n num p perib pron
: nomina/kata benda
(R)
: bahasa rendah/kasar
: numeralia : partikel : peribahasa : pronomina/kata ganti
fig. fn hrf idm
: makna figuratif
sin.
: sinonim
: frase nominal
(T)
: bahasa tinggi/halus
: arti secara harfiah
: ungkapan
(M)
: bahasa menengah
ungk v vi vt vp
ǝ
: bunyi pada kertas, perjaka,
: idiom
(MB) : Madura barat (Bangkalan, Sampang) (MT) : Madura timur (Pamekasan, Sumenep)
: verba/kata kerja : verba intransitif : verba transitif : verba pasif
Daftar Simbol Fonetik „...‟
: menunjukkan arti denotatif
“...”
: peribahasa dalam bahasa Indonesia
(...)
: penjelasan peribahasa
ɛ
: bunyi
ɐ
: bunyi pada sedang, kode, sesal
pada
senter
memang,
e
: bunyi pada tape, konde
ŋ
: bunyi pada ngadimin, bangau,
ñ
: bunyi pada nya, penyamun
ɔ
: bunyi pada kopi, soda, mosi
kontemporer, colek
lubang
iii
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR
i
-
ii
PETUNJUK PENGGUNAAN
iii
-
iii
DAFTAR ISI
iv
-
iv
A
1
-
6
B
6
-
16
C
16
-
19
D
19
-
22
E
22
-
24
F
24
-
24
G
25
-
28
H
28
-
29
I
29
-
29
J
29
-
32
K
32
-
39
L
40
-
43
M
43
-
47
N
47
-
48
O
48
-
52
P
52
-
59
Q
59
-
59
R
59
-
62
S
62
-
67
T
67
-
76
U
76
-
76
W
76
-
76
Y
77
-
77
Z
77
-
77
DAFTAR PUSTAKA
78
-
78
iv
A a-
[a]
prefiks
yang
jika
dihubungkan
dengan bentuk dasar menjadi kata kerja misalnya tokar ‗perkelahian; pertengkaran‘ menjadi atokar ‗berkelahi‘ -a
[a]
misalnya
atokarra
menjadi
aba [aba] {Ar.} n 1 bapak 2 panggilan untuk yang
lebih
tua
[abɐk] bâk-abâk v membasahi badan
abân [abɐn] adv siang (antara pukul 10.00 – 13.00) bân-abân adv waktu siang
‗hendak atau akan berkelahi‘ orang
‗sedikit agak sakit‘ 2abâk
sebelah atas (ttg. Mandi setengah badan)
suffiks yang berarti akan atau
hendak,
bâk-abâk sedikit agak bâk-abâk sakè‘
yang
sudah
1abâng
[abɐŋ]
ngabâng
v
terbang,
mengangkasa ngabângaghi v menerbangkan
melaksanakan ibadah haji abâ [abɐ] i seruan keheranan, kekaguman
pangabângnga n cara terbangnya bâng-abâng n angkasa; langit; awing-
seperti aduh, ko‘?, dsb. abâ‘ [abɐʔ] n 1 diri abâ‘eng ‗dirinya‘ 2 badan lo‘ nyaman abâ‘ ‗tidak enak badan‘ saabâ‘ sebadan
awang [abɐŋ] ebang-abange v ditakut-
2abâng
takuti 3abâng
bâ‘-abâ‘ân 1 sendiri 2 diriku sendiri bâ‘-saabâ‘ hanya sendiri
[abɐŋ] abanganna v kelihatannya,
tampaknya, sepertinya
abâ‘ dhibi‘ diri sendiri
abâr [abɐr] bâr-abâr hawar; awar-awar;
abâ‘ dhiri‘ aba‘ dhibi‘
nama pohon yang getahnya menyebabkan
abâ‘ sampayan ‗diri/badan penjemuran‘
gatal bila terkena kulit; Fiscus septica abâs [abɐs] v pandang
kelihatan pantas memakai apa saja abâ‘ kamondurân ‗badan/diri bunglon‘
ngabâs vt memandang (dengan maksud
selalu
mengagumi dsb) Tadâ‘ orèng ngabâs arè
senang
di
mana
pun;
mudah
sè
menyesuaikan diri abâ‘
kèsa
cèţak
gherrâng
dikatakan
ta‘
solap.
‗tak
ada
orang
memandang matahari tanpa silau‘
kepada orang yang sangat miskin
ngabâssâ v hendak melihat
abâ‘ seggher kakowadhân abâli polè, rassa
pangabas(sa) n cara memandang
sakè‘ pas èlang badan segar kekuatan
pangabâsân n penglihatan
kembali
lagi,
kemudian
rasa
sakit
menghilang
abây [abɐi] tandan pisang (ttg. tangkai panjang
pada
buah-buahan
abâ‘na [abɐʔna] pron [R] kamu
bertumpukan)
aba‘en [abɐʔən] pron [R] kamu
ngabây v memotong tandan pisang
pron [R] kamu bilâ abâ‘eng sè amaèna ka roma? ‗kapan kamu
aba‘eng
[abɐʔəŋ]
main ke rumah‘ abad [a.bad] n abad (masa seratus tahun) 1abâk
[abɐk] a agak; sedikit abâk sakè‘
‗agak/sedikit sakit‘
yang
yang
abbhâ [abbhɐ] n bau mulut abbhâna baceng ‗bau mulutnya busuk/tidak enak‘ wang-lowangè/ngalowangè abbhâ ‗hanya menghabiskan bau mulut saja‘ nasehat yang percuma karena tidak digubris mowang abbhâ bâceng ‗membuang bau mulut yang busuk‘ mempengaruhi orang
Halaman 1 dari 78
lain
melakukan
sesuatu
yang
meng-
abdhi [abdhi] n abdi, sahaya (pelayan, orang
untungkan bagi diri sendiri abbhâng
[abbhɐŋ]
bhâng-ngabhângè
v
[abbhəŋ]
ngabbhengngè
v
abdhi dhâlem pron [T] saya abek [abək] a sejuk (segar)
menghalangi kaabbhengngan
v
terhalang
(ttg.
perempuan yang meninggal karena bayi
bek-abek adv amat sejuk bek-ngabek v menyejukkan diri abhâng [abhɐŋ] a merah Kaka‘ lèbur ְdâ‘
tidak bias keluar) abbher [abbhər] ngabbher v (dengan
bawahan) abdhina pron [T] saya
menakut-nakuti abbheng
bo-abbo wah wah wah
kepakan
sayap
1 terbang atau
tenaga
dorong mesin) Lamon mano‘ ngabbher,
jhuko‘ alangngoy. ‗jika burung terbang, ikan berenang‘ 2 melayang Lajangnga samot la ngabbher e langnge‘. ‗layanglayang samot melayang di langit‘
mano‘ sè abulu abhâng. ‗kakak senang pada burung yang berbulu merah‘ 1abhu
[abhu]
intj
aduh
(ungkapan
keterkejutan, keheranan, dsb) Abhu! Ma‘
bariya? ‗aduh, kok begitu?‘ [abhu] a agak keropos
2abhu
karena
dimakan usia
mangabbher v menerbangkan
abit [abit] a lama
mangabbherraghi v menerbangkan untuk
maabit v memperlama
orang lain
abidhân a lebih lama
pangabbherrâ n cara terbangnya
bit-abit adv lama-lama
bher-ngabbher v beterbangan
bit-maabit berpura-pura lama
ngabbherrâ ta‘ tèngghi, akoro‘a ta‘ dâlem
acan [acan] n terasi
‗mau terbang ta‘ tinggi, menggali pun tak
acar [acar] n acar
dalam‘ tidak memiliki kekuasaan sama
accem [accǝm] n (buah atau pohon) asam
sekali
accèn [accɛn] a asin
abbhlâk
[abbhlɐk]
ngabbhlâk v membuka
cèn-accèn n ikan asin
pintu lebar-lebar
adâ‘ [adɐʔ] adv depan
a kelihatan kelihatan jelas Mon ngangghuy kalambhi abârna mèra èkatèla‘ abbhrâ.
adâ‘ [adɐʔ] v tidak ada; tiada tadâ‘
abbhrâ dan
[abbhrɐ]
tajam/mencolok
Kalau
memakai
baju
berwarna
merah
kelihatan mencolok. [abbhrəŋ]
abbhreng
aְdd̩hâng [adɖhɐŋ] v hadang pangadd̩hâng n nelayan pembeli yang menyusul nelayan pencari ikan ketengah
n
brem;
sejenis
makanan yang terbuat dari tepung dan sari tapai 1abbhut
maadâ‘ v menghabiskan
laut untuk membeli hasil tangkapan aְdd̩hep [adɖhǝp] v menghadap ke ְdhep-aְdְdhebbhan v saling berhadapan
[abbhut] a berat (sukar, susah,
ngadd̩hep v menghadap
payah, muskil, sulit) cè‘ abbhuddhâ ‗berat
ngaְdְdheppaghi v menghadapkan
sekali‘
ngadd̩hebbhi v menghadapi
2abbhut
[abbhut]
ngabbhuddhi
v
me-
minjamkan abbo [abbo] p aduh; wah (kata seru sebagai ungkapan keheranan)
addhu [addhu] v adu addhuân n aduan dhu-ngaddhu v mengadu domba ngaddhu v mengadu
Halaman 2 dari 78
addhu adâ‘ idm adu muka dhu-addhu
bâlâkang
kebenaran orang kecil akan memberikan
‗adu
punggung‘
perlawanan yang sama
saling bermusuhan
besar
addhu terrang idm saling jujur
ajam
mènta
dengan orang
sasengngèt
perib
adhâd [adhɐt] n adat; kebiasaan
meminta
adhân [adhɐn] n,v 1 azan
sesuatu yang mengundang bahaya
ngadhânè v mengadzani
rempah-rempah‘
‗ayam
melakukan
Ajâm mon ngakana ghi‘ ngarkar kaadâ‘
aèng [aɛŋ] n air
peribahasa yang senada dengan ‗ibarat
kaaèngan v terkna air
ayam, tiada mengais tiada makan‘
ngaèngè vt mengairi
ajâm tokong mènta monteng perib ‗ayam
aèng mata air mata
kutung minta tulang ekor‘ menginginkan
Aèng èpaghili ècello‘ perib ‗air dialirkan
sesuatu yang tidak mungkin
diciduk‘ meminta sesuatu sedangkan yang
Mon ajâm ghi‘ endâ‘ ka jhâghung perib
diminta tersebut sangat dibutuhkan oleh
‗selama ayam masih suka pada jagung‘
orang yang diminta tersebut
sifat alami manusia, yaitu masih bisa
Aèng èpeddhâng ta‘ apèsa perib ‗air
dipengaruhi godaan harta, kedudukan,
ditetak pedang tidak terpisah‘ hubungan
dan wanita
keluarga yang sangat erat sehingga tidak
wa-towa ajâm perumpamaan yang secara
terganggu dengan masalah dari luar
harfiah ‗tuanya seperti ayam‘ dijadikan
Aèng
perumpamaan pada orang yang semakin
sondhâng
nand̩hâaghi
perib
lèmbung
menandakan
‗air
dâlemma
mengalir
balik
lubuk‘
orang
dalamnya
tua semakin cantik/tampan ajhâk [ajhɐk] ngajhâk v mengajak
n
berilmu tidak banyak bicara
jhâk-ajhâk
Mara aèng è daunna tales perib ‗ibarat air
membantu kebutuhan tetangga, misalnya
di daun keladi‘ orang yang tidak bisa
dalam membangun rumah, hajatan dsb.
dinasehati
pangajhâk n ajakan
Mara aèng ebâdd̩hâi kèrèng perib ‗seperti
undangan
untuk
saling
ajhâr [ajhɐr] v belajar
air diwadahi keranjang ikan‘ harta yang
jhâr-ajhârân v mengulang pelajaran
cepat habis
ngajhâr v mengajar
aghung [aghuŋ] a agung; amat besar
ngajhârè v mengajari
ahad [ahat] n nama hari pertama dalam
pangajhârân n pelajaran; pengajaran
penanggalan Madura yang mengadopsi
ngajhârè bhibhik alangngoy ‗mengajari
dari penanggalan Hijriyah
bebek berenang‘ melakukan pekerjaan
ahadhân
diadakan
misalnya
pasar
setiap
ahadhan
hari
Ahad,
‗pasar
yang
diadakan setiap hari Ahad‘ ahli [ahli] n ahli li-maahli v sok ahli ajâm [ajɐm] n ayam jâm-ngajâmè v memanas-manasi ajâm katè ta‘ kala kalèְtְtègghâ perib ‗ayam katai tidak kalah gemerusuknya‘ untuk
yang sia-sia; menggarami air laut 1ajhi
[ajhi] n harga awal yang dipatok
penjual untuk kemudian ditawar oleh pembeli ngajhii v
memberi harga awal untuk
ditawar 2ajhi
[ajhi] ngajhi v mengaji
pangajhiyân n pengajian akal [akal] n akal
Halaman 3 dari 78
kal-ngakalè v menipu
lok-alok
n
acara
perlombaan
mem-
akal bukong idm ‗akal burung betet‘
perkenalkan sapi pada lomba kecantikan
mengumpulkan
sapi betina
sedikit
demi
sedikit
alos [alɔs] a halus
sehingga menjadi banyak akanta [akanʈa] p seperti
maalos v menghaluskan
Akhèrat [ahɛrat] n alam setelah mati yang
ambâ‘ [ambɐʔ] 1 jemput 2 hadang
menurut kepercayaan tempat pembalasan
ba‘-ambâ‘ n sejenis hantu yang menurut
perbuatan selama hidup di dunia; akhirat
kepercayaan menghadang orang di jalan
ako [akɔ] v aku
bâ‘-ambâ‘ân v menunggu lama
ngako v mengaku
ngambâ‘ vt 1 menjemput 2 menghadang
ko-ngako v mengaku-ngaku
pangambâ‘
pangakoan n pengakuan
menyusul nelayan pencari ikan ketengah
alang [alaŋ] v halang
n
nelayan
pembeli
yang
laut untuk membeli hasil tangkapan
ngalang v menghalangi jalan; melintang
ambhâ [ambhɐ] v lepas, masuk dan merusak
alas [alas] n hutan
lahan tanaman dengan memakan atau
alas rajâ hutan belantara
menginjak-injak
alèm [alɛm] a 1 pandai 2 alim; tidak banyak
tanaman
(hewan
peliharaan) ambhu [ambhu] v usah; perlu: lo‘ ambhu
tingkah lèm-maalèm v bersikap atau bertindak
tidak usah ambu [ambu] v berhenti
seolah-olah alim alèng [alɛŋ] bd
bu-ambuwân 1 adv sering berhenti Pantes
v 1 tidak mau mengaku 2
lèng-alèng n pelindung atau penutup agar
lo‘ dhik dâpa‘, bu-ambuwân. ―Pantaslah tidak sampai-sampai, sering berhenti.‖ 2 n tempat berhenti Gardu ghellâ‘ sala sittong bu-ambuwânna orèng sè lèbat. Gardu tadi
tidak terkena cahaya, terlihat, dsb
salah satu tempat berhentinya orang yang
ngalèng
berlindung dari pandangan, cahaya dsb. ngalèngè v menutupi supaya tidak terlihat
alès [alɛs] n alis
lewat.
alip [alip] n huruf pertama tulisan Arab
maambu v menghentikan
lip-alibhân n berkenaan dengan alif atau
amèt [amɛt] v pamit
huruf hijaiyah yang maksudnya pelajaran
amok [ŋamɔk] ngamok v mengamuk
membaca ‗belajar
ajhâr
al-Quran: membaca
huruf
lip-alibhân Arab—untuk
belajar membaca al-Quran‘ ana‘
lo‘
ngalle
ampal [ampal] n sejenis kumbang yang keluar malam hari, berwarna putih atau
allè [allɛ] ngallè v 1 memindah 2 naik kelas Tang
pangamog(gha) adv cara mengamuknya
polana
ce‘
abu-abu dengan ukuran sedikit ampon
karena sangat nakal.‘
lastare ‗sudah selesai‘ saamponna p setelah ana‘ [anaʔ] n anak nganaè v menghasilkan
alok
[alɔk]
ngalokaghi
mengunggulkan
v
memuji
dan
[ampɔn]
adv(T)
mellèngnga. ‗Anak saya tidak naik kelas allèyan n kenaikan kelas
lebih
besar dari ibu jari tangan. sudah:
ampon
anak
(dalam
pernikahan); tidak mandul
Halaman 4 dari 78
ana‘ malang sara ‗anak sangat malang‘
angghit [aŋghit] ngangghit v menyusun
anak yang tidak mendengar atau patuh
angghu‘ [aŋghuʔ] n pencabut bulu/rambut
pada perkataan orang tua
akanț a angghu‘ ta‘ epencèt perib ‗seperti
mon ana‘ labu ka somor emma‘ alonca‘,
pencabut
mon emma‘ sè labu ana‘ nyarè andhâ
mulut yang selalu menganga untuk bicara;
perib ‗kalau anak jatuh ke sumur orang
banyak bicara
tua melompat, kalau orang tua yang jatuh
mara angghu‘ tadâ‘ mècet perib ‗seperti
anak mencari tangga‘ besar kasih sayang
pencabut bulu tidak ditekan‘ mulut yang
orang tua terhadap anaknya.
selalu menganga untuk bicara; banyak
anca
[añca]
nganca
v
memancing
tidak
ditekan‘
bicara angghuy [aŋghuy] v pakai
kemarahan
v
ca-nganca
memancing-mancing
ke-
marahan
angghuyân n pakaian kangghuy (dipakai) untuk ngangghuy v memakai
anco‘ [añcɔʔ] nganco‘ v menyetubuhi co‘-anco‘ v bersetubuh nganco‘
bulu/rambut
colo‘
‗menyetubuhi
mulut‘
ngangghuy
èlmona orèng
‗memakai
ilmunya
menyabit
memotong pembicaraan orang yang lebih
rumput‘
tua atau dituakan. Hal ini dianggap sangat
dengan sabar akhirnya terkumpul banyak
tidak sopan
anjhu
n tangga n andal
and̩hâ
[andhə]
andhel
[andhǝl]
andhellân n andalan dhel-andhel n sering dijadikan andalan ngandhellaghi v mengandalkan andi‘ [andiʔ] vi punya Kaula andi‘ bur-
mengumpulkan
idm
ngarè‘
orang
[añjhu]
nganjhu
sedikit-sedikit
v menjaga dan
merawat anak kecil atau bayi angka‘ [aŋkaʔ] ngangka‘ v mengangkat angkès [aŋkɛs] v angkis ngangkès v mengangkis angko [aŋkɔ] a angkuh angko‘ [aŋkɔʔ] ngangko‘ v mengangkut
leburan duwa.‘ ‗saya punya dua hal yang
angkreng [aŋkrəŋ] a gagah perkasa
menyenangkan‘
antèng [antɛŋ] n anting
andi‘ jhâlu mandhi tajhem ‗punya susuh
antos [antɔs] ngantos v (T) menunggu
bertuah tajam‘ memiliki kemampuan bela
anyar [añar] a baru
diri
nganyarè vt memperbarui
andus [andus] ngandus v menyeruduk
nyar-nganyarè v melakukan sesuatu yang
angèn [aŋɛn] n angin
tidak
angen [aŋǝn] v angan
sekitar
menjadi
kebiasaan
lingkungan
ngen-angen v angan-angan
nganyarè kabin kebiasaan sebagian orang
ngen-ngangen v mempertimbangkan
Madura untuk memperbarui akad nikah
anggheb [aŋghǝp] v anggap nganggheb 1 v menganggap 2 a setia
dengan
mengulang
akad
nikah
sebelumnya tanpa memberi maskawin lagi
Maskèa ghun kèbân, adhâddhâ patè‘ cè‘
apèl [apɛl] n kepala kampung di Madura
nganggebbhâ bân cè‘ èstona. ‗meskipun
apes [apǝs] n nasib yang buruk; sial Apessâ
hanya binatang, adat anjing sangat setia
abâ‘ tadâ‘ se tao bilâ dâtengnga. ‗tak ada
dan tulus‘ anggher [aŋghǝr] p asalkan
yang tahu kapan datang nasib buruk‘ apoy [apɔi] n api
Halaman 5 dari 78
poy-ngapoyè v memanas-manasi
arta [arta] n harta
akadi‘ apoy kalaras/kalarè perib ‗seperti api
daun
kering‘
pisang
kering/daun
semangat
yang
artè [artɛ] n arti ngartè v mengerti
kelapa
asat vi habis airnya (sungai, sawah, danau,
menyala-nyala
tetapi segera padam dalam waktu sekejap
dsb.)
mara apoy sekkem perib seperti api dalam
asèl [asɛl] n hasil hasèl
sekam
asma [asma] n (T) nama
tadâ‘ apoy ta‘ akokos perib ‗tak ada api
assim [assɪm] n bersin
tak berasap‘ rahasia yang disembunyikan
asta [asta] n(T) tangan ngastanè v memegang
pasti akan terkuak ara [ara] n arah
ata‘ [ataʔ] n atap
ngara 1 adv mungkin 2 v membidik
aata‘ v beratap
ngaraaghi v mengarahkan
ngata‘è v memberi atap atè [atɛ] n hati
pangara n maksud; tujuan pangara bâdâ, pangaro tadâ‘ ‗maksud ada,
tè-ngatè v hati-hati
tetapi
Orang
atè abulu ‗hati berbulu‘ bersifat pendengki
tidak
ate kadungdung ‗hrf hati kedondong‘ hati
pengaruh
memiliki
tidak
keinginan
punya‘
besar
tetapi
sanggup mewujudkannya
orang yang berwatak buruk
ara‘ [araʔ] n arak (sejenis minuman keras)
atè malan hati yang cepat sedih atau
arè [arɛ] n 1 matahari bâjâ mangkèn dung-
sabar; sensitive
odung arè ‗saat sekarang matahari ditutup awan‘ 2 hari arè Slasa: hari Selasa arè‘ [arɛʔ] n(MB) arit; sabit; clurit ngarè‘ vt menyabit arep [arǝp] ngarep v mengharap ngarepaghi v mengharapkan pangarep n harapan rep-ngarep v mengharap-harap; sangat
ta‘ kennèng èberri‘ atè pas nèddhâ‘ cètak
perib ‗tak dapat diberi hati lalu mau menginjak kepala‘ tidak tahu balas budi atèng [atɛŋ] ngatèng v mengangkat ator [atɔr] ngatoraghi v menyampaikan; menghaturkan kaator v dihaturkan atos [atɔs] atosân n ratusan attas [attas] n atas ngattas/ngaattas agak
mengharap arghâ [arghɐ] n harga
ke atas
ngarghâi v 1 menghargai hak, pendapat
awwâl [awwəl] awal, mula ngawwâli v memulai lebih dahulu
dsb. 2 memasang harga arjhu, ngarjhu
[arjhu]
v menjolok
ayo [ayo(h)] inj ayo
B bâ' [bɐʔ] n bentuk singkat dari abâ‘
bâ‘eng
[bɐʔǝŋ]
bâ‘â [bəʔə] n banjir
abâ‘eng
bâ‘âng [bɐʔɐŋ] a getir
kedua; kamu
bâ‘na [bɐʔna] pron(R) pelesapan dari aba‘na yang menunjukkan persona kedua; kamu
yang
pron(R)
pelesapan
menunjukkan
dari
persona
bâb [bɐp] n bab bâbâ [bɐbɐ] n bawah
Halaman 6 dari 78
ta‘ kèra bâְdâ keccengnga idm ‗tak pernah
ngabâbâ v agak ke bawah bâbi [bɐbi] n babi bâbi
ada pekatnya‘ selalu habis tanpa sisa
edheddhel
ka
perib
ara‘
‗babi
bâdbâdhân [bɐdbɐdhɐn] n tempat lewat
dicelupkan ke dalam arak‘ perbuatan dosa
nemmo bâdbâdhân ‗menemukan tempat
yang berlipat-lipat
lewat‘
bâbinè‘ [bɐbinɛʔ] n perempuan; betina bunga-bunga
dalam
jalan
keluar
dari
masalah
bâbur [bɐbur] n irisan daun pandan sebagai campuran
menemukan
ritual
bâdd̩hâ [bɐdɖhɐ] n wadah abâdd̩hâ v berwadah mâddhâè v mewadahi
tertentu bâburughân [bɐburughɐn] n petuah; nasihat bâbutto n wasit pertandingan ojung yang biasanya diperankan salah satu tokoh
ojhung
bâdd̩hâk [bɐddhɐk] a terus terang dhâk-bâddhâghân adv terus terang apa adanya bâddhung [bɐddhuŋ] n sejenis kapak besar
bâca [bɐca] mâca v membaca
dhung-bâddhungan
vi
1
mengapak
ca-mâca v membaca sesuatu (doa, dsb.)
sesuatu 2 n kapak mainan
can-bâcan n bacaan
mâdhdhung v memotong menggunakan
bâcca [bɐcca] a basah
kapak
aca-bâcca v berbasah-basah
mâdhdhung
mabâcca v membasahi
berkesantunan; tahu tata krama
bâceng [bɐcǝŋ] a bau busuk/tidak enak
to‘ot
‗mengapak
lutut‘
bâgi [bɐgi] mâgi v membagi
saceng-bâcengnga acan ghi‘ èdhulit perib
abâgi v terbagi Bakto dapa‘ roma, Saat
‗sebusuk-busuknya terasi masih dicuil‘
nemmo jhajhan se la abagi tello‘. ‗Saat
pertolongan
sampai rumah Saat menemukan jajan yang
atau
bantuan
terhadap
keluarga atau kerabat pasti dilakukan
telah terbagi tiga.‘
meskipun hubungan sedang renggang
agi-bâgi v
saceng-bâcengnga
bagi
buri‘
ècetto‘/
‗sebusuk-busuknya
bâgiyân n 1 bagian; hasil bagi; jatah
dubur ditelusuk/diceboki juga‘ seburuk-
saparapat bagiyan ‗seperempat bagian‘ 2 pembagian (matematika) Sitti ghellâ‘ ajhâr bagiyân è sakolana. ‗Tadi siti belajar
ecalot
perib
ghi‘
1 terbagi-bagi 2 membagi-
kèya
buruknya anak akan disayang dan dibela juga bâְdâ [bɐdɐ] v ada
pembagian di sekolahnya.‘ 3 penggalan
abaḍai v menyediakan; meng-ada-kann
dari bagian yang utuh E bâgiyân ceṭ ak
ְdâ-mabâְdâ v mengada-ada kabâְdâân n keadaan
sasat apolong salèmpang. Di
mabâְdâ v mengadakan
menyatu dengan tali kekang dipasang
bâְdâ
angka-angkèna
caranya‘
segalanya
idm
‗ada
teratur
tata sesuai
eabâs,
dipandang,
tongarra
bagian
kepala
epasang seberti
selempang kabâgiyân v kebagian sabâgiyân n sebagian
ketentuan bâְdâ
bi‘
tadâ‘
tiada
etegghu
ditonton‘
sesuatu yang tidak dapat dipakai
‗ada
memiliki
bâjhân [bɐjhɐn] n wajan bâjâ [bɐjɐ] n saat; waktu; saat bâjâ malem ‗waktu malam‘
Halaman 7 dari 78
bâjâng
[bɐjɐŋ]
n
1
wayang
2
bâli [bɐli] bd kembali
bayangan/gambar
abâli vi kembali
abâjâng vi terbayang Bulâ ta‘ bisa tèdung
mabâli v mengembalikan
karna abâjâng raèna dhika. ‗Saya tak bisa
li-bâliyân adv berkali-kali bâli‘ [bɐliʔ] v balik
tidur karena terbayang wajahmu.‘ abâjângaghi vi membayangkan
abâli‘ v berbalik (tidur terlentang menjadi
jâng-bâjângan n bayangan yang terbentuk
telungkup atau sebaliknya)
karena cahaya
mabâli‘ v membalikkan
n baja
1bâjhâ
[bɐjhɐ]
2bâjhâ
[bɐjhɐ] n(T) gigi
li‘-bâli‘na dâdâr ‗berbaliknya daun kering‘ perubahan nasib
bâjhân [bɐjhɐn] n wajan; penggorengan bâjhi‘
[bɐjhiʔ]
bâjhit
bâlibis [b(ɐ)libis] n belibis
a 1 benci 2 jijik
[bɐ.jhit]
bâlibis abâli ka rabâna ‗balibis kembali ke
n makanan yang sejenis
dodol yang berbahab dasar ketan tanpa digiling
dicampur
gula
dimasak
pada
santan yang mendidih. bâko‘
bâlijjhâ [bɐlijjhɐ] n pedagang yang menjual dagangannya
dengan
berkeliling
bâllu‘ [bɐlluʔ] n delapan bân [bɐn] p kalabân
menangis dsb. bâkto [bɐktɔ] n waktu
bândhil [bɐndhil] n duri
abâkto v berwaktu; ada saatnya
martabhât
abâktoè v memberi waktu
meminta tidak mau memberi; pelit
bâlâkang [b(ɐ)lɐkaŋ] n punggung
‗ibarat
onak‘
mau
bângalan n pemberani
lâng-bâlângan n tempurung lutut lâng-bâlânganna
bândhil
bângal [bɐŋal] a berani
bâlâng [bɐlɐŋ] n belalang mara
desa,
kampung, dsb
a mata bengkak karena
[bɐkɔʔ]
rawanya‘ pulang kampung
to‘ot
ngal-mabângal v pura-pura berani ‗seperti
bângal
ajhuwâl,
bângal
mellè
‗berani
tempurung lutut‘ orang yang tidak bisa
menjual, berani membeli‘ bisa menasihati
dipegang
dan
perkataanya
karena
selalu
berubah-ubah pendiriannya
bisa
melaksanakan
apa
yang
dinasihatkan
bâlânjhâ [blɐñjhɐ] n (uang) belanja
bangal ka tonding tako‘ ka tajhem ‗berani
abâlânjhâ v berbelanja
pada
mâlânjhâi v memberi belanja; membiayai
tajamnya‘ sok berani dibelakang lawan
hidup
ketika berhadapan nyalinya menciut
bâlâtţang [bələtʈaŋ] n yuyu; sejenis ketam yang hidup di air tawar martabhât
bâlâtt̝ ang
punggung
yuyu‘
pada
perib
‗kalau
tidak
berani
bercarok jangan mengaku orang Madura‘
menekan bawahan untuk dipersembahkan
ungkapan
pada atasan
orang
bâles [bɐlǝs] mâles v membalas
takut
mon lo‘ bângal acarok jhâ‘ ngako orèng madhurè
‗ibarat
pisau
untuk
Madura
menegaskan yang
harus
jatidiri mampu
membela harga diri
abâles vi membalas
ngal-bangal mardâ ‗beraninya seperti bara
bâlessân n balasan
api‘ berbicara besar tetapi penakut
les-bâlessân v saling membalas; berbalasbalasan
Halaman 8 dari 78
bângatowa
n
[bɐŋǝtɔwa]
ghârubhek
dan
1
orang
diatasnya;
tua
pitarah
2
bârâs [bɐrɐs] a 1 sehat 2 sembuh mabârâs v menyembuhkan bâri‘ [bəriʔ] adv kemarin
sesepuh bângon [bɐŋɔn] n bangun (datar; ruang,
bârikkèng [bɐrikkɛŋ] a pelit
dsb); bentuk; rupa
bâringèn [briŋɛn] n beringin
abângon v berbentuk; memiliki bentuk
bârinto [bɐrintɔ] adv seperti ini/itu
bangonan v bangunan
bâta‘ [bɐtaʔ] mâta‘ v mengangkat masakan
banjir [bañjir] n banjir
dari tungku atau alat memasak
bânnè [bɐnnɛ] adv bukan
bâtek [bɐtǝk] n watak
ne-bannean a berlainan
abâtek v berwatak
bânynya‘ [bɐñ.ñaʔ] adv banyak Rasulillah
ampon bânynya‘ aparèng ajhârân-ajhârân bân tuntunan-tuntunan. ‗Rasulillah telah banyak
memberi
ajaran-ajaran
dan
abâtek ajâm idm ‗berwatak ayam‘ jika berjauhan
merasa
rindu,
tetapi
jika
berdekatan (selalu) bertengkar bâto [bəto] n batu
tuntunan-tuntunan.‘
abato v membatu; keras (kepala) seperti
kabânynya‘an n kebanyakan
batu
mabânynya‘
bâto tèpa‘ n batu bata
Mabânynya‘
vt
ana‘
memperbanyak
tojjhuna
akabin
on-so‘on
perib
‗Memperbanyak keturunan adalah tujuan
‗(seperti)
menikah
dimaksudkan untuk pekerjaan berat yang
nya‘-bânnya‘an a paling banyak
dilakukan menghasilkan tidak seberapa
bâto
secara
menjunjung
harfiah
batu‘
yang
bârâ [bɐrɐ] a bengkak
atau tidak seimbang antara perjuangan
bârâ‘ [bɐ.rɐʔ] n barat
dan penghasilan bâto‘ [bɐtɔʔ] n batuk
ngabârâ‘ agak ke barat ka bârâ‘ ta‘ kacapo‘, ka tèmor ta‘ kacapo‘
abâto‘ v batuk
‗ke barat
tadâ‘ bâto‘ tadâ‘ assim perib ‗tidak ada
terkejar‘
tak terkejar, ke timur tak karena
serakah
semua
yang
batuk tidak ada bersin‘ orang yang tidak
diinginkan tidak berhasil atau menemui
banyak
kegagalan
kejutan
bârâghât [bɐrɐghɐt] n pembiayaan
bicara
tetapi
sering
membuat
bâtton [bɐttɔn] n pinggiran balai-balai atau
abârâghâdhi v membiayai
langgar panggung yang berupa bambu
bârâkay [bərəkay] n biawak
utuh, kayu aren, atau balok kayu
martabhât bârâkay/mara tellorra bârâkay
ta‘ tao bâttonna langghâr ‗tidak tahu
‗ibarat
pinggirnya
biawak/seperti
telur
biawak
langgar‘
sarkasme
untuk
(telurnya disukai, dagingnya tidak)‘ suami
mengibaratkan orang yang tidak tahu
istri yang berhubungan harmonis satu
aturan karena tidak pernah menjadi santri
sama lain, namun tidak harmonis dengan
atau belajar agama
mertua bârâmma [bərəmma] pron bagaimana; kata tanya yang menanyakan cara bârâmpa [bɐrɐmpa] pron berapa; kata tanya yang menanyakan jumlah
bâu [bɐu] n bau abâu vi berbau u-bâuân n bau-bauan baung [baʊŋ] n makhluk siluman berwujud gabungan harimau dahan, serigala, dan
Halaman 9 dari 78
kera yang menurut kepercayaan muncul setelah
40
hari
sebelumnya
menjadi
jarangkong
kaberdhâân n kekenyangan; terlalu banyak makan
beccè‘ [bɐccɛʔ] a baik
v
abeccèan
berdhâ [bərdhɐ] v kekenyangan
berka‘ [bərkaʔ] v (ber)lari
(figuratif)
melakukan
ka‘-berka‘an v berlari-lari berrâ‘ [bǝrrɐʔ] a berat
hubungan haram atau diluar nikah cè‘-beccè a baik-baik; baik semua
maberrâ‘ v
cè‘-beccè‘an a paling baik
mengandung
mabeccè‘ v memperbaiki
râ‘-berrâ‘ân a paling berat
beddâl [bǝddɐl] n hasil; keluaran
1
memberatkan 2
hamil;
râ‘-maberrâ‘ v berpura-pura berat
meddâl v 1 mengeluarkan hasil 2 tumbuh
berrâ‘ jhuwângan ‗berat ke atas‘ terlalu
(tanaman)
banyak beban daripada kemampuan
beddâlan n keluaran; hasil produksi dari
râ‘-berrâ‘
[bǝdɖhɐʔ]
bedd̩hâ‘
n bedak
v
berri‘ [bǝrriʔ] v beri terkena
(getah,
begghâ
megghâ v merendam
aberri‘
abegghâ v terendam; direndam 1bellâs
long-ellongan
tembus‘
[bǝllɐs] a belas; puluhan
‗memberi
membantu
orang
dengan
berrit [bǝrrit] n,a (tempat) keramat atau
[bǝllɐs] a baik; penyayang; welas
lâs-mabellâs v pura-pura baik
angker èkennèng berrit v terkena tulah atau
bellât [bǝllət] n sembilu
gangguan
belli [bǝlli] vd beli
keramat atau angker
mahluk
halus
mellè [mǝllɛ] vt membeli
berta [bǝrta] n berita; kabar
mellèaghi v membelikan
bessè [bǝssɛ] n besi
lin-bellin n barang-barang yang dibeli belli‘ [bǝlliʔ] n atap rumbia belli‘
jalan
memberi jalan keluar
bellâsân n belasan 2bellâs
aberri‘ vi memberi merri‘ vt memberi
kotoran, dsb) [bəgghɐ]
gula‘
satu atau kedua sahabat tersebut
medd̩hâ‘è v membedaki [bǝddhɐk]
‗berat-berat
persahabatan yang terganjal oleh sifat
abedd̩hâ‘ v berbedak beddhâk
ghulâ
potong jhâjhâluna
besse
koneng
n
besi
dari
kuning;
tempat
jimat
kekebalan ‗atap
rumbia
patah bambu pengikatnya‘ orang tua yang
bettes [bǝttɛs] n betis bhâbâng [bhɐbɐŋ] n bawang
masih
bâng-bhâbâng a (anak kecil) yang ikut
dibutuhkan pemikiran dan pengalamannya
mengerjakan suatu pekerjaan tetapi tidak
sudah
berfisik
lemah
tetapi
bellu‘ [bǝlluʔ] n belut bellu‘ abângbâng ‗belut bersayap‘ orang
diperhitungkan bhâbbhâl [bhɐbbhɐl] n buah nangka yang
yang pandai menipu dengan cara halus
masih sangat muda biasa dimakan dengan
bellu‘ abunto‘ arè‘ ‗belut berekor celurit‘
garam atau bumbu rujak
orang yang semula bersifat baik hati,
lo‘-tao bhâbbhâl ‗tidak tahu bhâbbhâl‘
berbudi luhur, pemurah, dan penolong
orang yang masih belum pengalaman atau
berubah menjadi sebaliknya bengko [bǝŋkɔ] n rumah
belum memiliki kecakapan bhâbhâr [bhɐbhɐr] v lahir
Halaman 10 dari 78
abhâbhâraghi v melahirkan bhâbhâsan n
[bhɐbhɐsan]
mengandung kepada
kiasan
keadaan,
bhâko
tetap
nemmo
lemmessâ
‗tembakau diangkat menunggu lemasnya‘
untuk
mengacu
ada
perilaku,
ditunggu
sifat,
atau
pemakaiannya,
pokolan
ngantos
n peribahasa yang
dengan kalimat yang sering tidak lengkap tetapi
ètolong
misalnya
‗mendapat
durian
runtuh‘, abujâi saghârâ ‗menggarami laut‘,
kalanya
waktu
agar
yang
baik
pekerjaan
harus
terlaksana
dengan baik bhâktè [bhɐktɛ] n bakti abhâktè v berbakti ngabhâktè v membaktikan diri bhâlâ [bhɐlɐ] n kaum, golongan, kerabat
dsb.
abhâlâ v berkerabat
bhâbhâtang [bhɐbhɐtaŋ] n bangkai Bhâbhâtang mengajak
ngajhâk mati‘
matè
‗bangkai
kejahatan
selalu
melibatkan orang baik-baik bhâbur [bhɐbur] n irisan daun pandan wangi sebagai campuran bunga (untuk ritual tertentu)
bhâlik [bhɐlik] n belakang; sisi lain abhâlik v berbalik mâlik v membalik
p kèya apèyara bârâghâddhâ tabhâligghâ
Tabhâligghâ sapè kerrabhân rowa larang. ‗sebaliknya
sebaliknya
memelihara sapi karapan biayanya mahal‘
bhâdhân [bhədhən] n badan
bhâlingkang [ˋbhəliŋkaŋ] abhâlingkang v
bhâdhân kaulâ pron [T] saya bhâghus [bhɐghus] a bagus; baik
terjungkal; jatuh terlentang dengan pantat
bhâi [bhɐi] adv saja: Mèlè sè mèra bhâi. Pilih
terlebih dahulu menyentuh bumi bhân [bhɐn] p setiap sabbhân
yang merah saja.
bhândhâ [bhɐndhɐ] n 1 modal 2 harta
bhâin [bhɐin] adv saja bhâi bhâjâ [bhɐjɐ] n 1 buaya 2 mata keranjang
abhândhâ v bermodal
bhâjâng [bhɐjɐŋ] n bentuk singkat dari
abhandhai v memberi modal mândhâi v memodali
sembhâjâng (sembahyang) abhâjâng vi bersembahyang mâjângagi vt menyolati (jenasah)
bhândheng [bhɐndhǝŋ] n ikan bandeng bhândheng sabhâlânan èpatadâ‘ rongkerrong
bhâjhâk [bhɐjhɐk] n perompak; jagoan
a rajin jheng-mabhâjheng v pura-pura
bhâjheng
rajin;
bersikap atau berbuat seolah-olah rajin mabhâjheng
v
membuat
jadi
sèttong
‗bandeng
setambak
dihabiskan kerung-kerung satu‘ ulah satu
[bhɐjhǝŋ]
rajin;
merajinkan bhâji‘ [bhɐjiʔ] n bayi bhâkal [bhɐkal] 1 adv akan: Jhâ‘ bong-
sombong. Sakabbhina manossa bhâkal matèa. Jangan terlalu sombong. Semua manusia akan mati 2 n tunangan abhakalan v bertunangan kal-bhâkal n acara pertunangan mabhâkalè vt menunangkan bhâko [bhɐkɔ] n tembakau
anggota keluarga dapat merusak nama seluruh anggota keluarga
n bandingan; tandingan: Cekcek bannè bhândingnga bârakay. ‗Cecak bukan tandingan biawak.‘ abhândhing v berbanding mândhingaghi v membandingkan bhângka [bhɐŋka] v mati (kasar) Bhângkalan [bhɐŋkalan] n Bangkalan; bhând̩hing
[bhɐnɖhiŋ]
kabupaten paling barat pulau Madura Bhângkalan
ta‘
korang
wâ‘-buwâ‘ân
‗Bangkalan tidak kurang buah-buahan‘ 1 Negeri sendiri (bagi orang Madura) tetap
Halaman 11 dari 78
masih memiliki kelebihan dibandingkan daerah
lain
2
Anjuran
untuk
pulang
bhâruma
[bhǝruma/bhruma]
n
kolong
tempat tidur bhâsa [bhɐsa] n bahasa
kampung bhângsalan [bhɐŋ.sa.lan] n frasa pendek
bhâsa [bhəsa] a pecah
mengandung permainan kata-kata untuk
mabhâsa vt memecahkan
menyembunyikan
arti
sa-bhâsa
sebenarnya
dikatakan,
ingin
maksud
yang
misalnya
sa-bhâsana
pecahan
pèrèng
pecahan piring
konyè‘ ghunong ‗kunyit gunung‘ adalah
bhâta [bhɐta] n batu bata
tanaman temmo maksudnya sanemmona
bhâtang [bhɐtaŋ] n bangkai
‗seketemunya apa adanya‘, gumo‘ dâdâ ‗
bhâְtè [bhɐʈɛ] n untung (niaga); laba
adalah soso maksudnya kasoso ‗terburu-
bhâtèk [bhɐtɛk] n batik; motif kain abhâtèk v berbatik; bermotif
buru‘, dsb. bhânta [bhənta] abhânta v 1 berbantahan; 2
bhâְtok [bhɐʈɔk] n batok; tempurung kelapa bhâu [bhɐu] n bahu
membantah bhântal [bhəntal] n bantal
bheddhuk [bhǝddhuk] 1 n beduk; jidor 2 v
abhântal vt memakai bantal; berbantal
tiba waktu shalat (dhuhur)
tal-bhantalan n sakit pada leher setelah
bhellâk [bhǝllɐk] a belang
bangun tidur
bhelli [bhǝlli] vd sembelih
abhântal ombâ‘, asapo‘ angèn, apajung
abelli vi menyembelih untuk keperluan
langngè‘
tertentu
‗berbantal
ombak
berselimut
angin‘ menunjukkan jiwa bahari orang
melli vt menyembelih bhelling [bhǝlliŋ] n beling; pecahan kaca
Madura abhântal syahâdât, asapo‘ iman, apajung
kadi‘ bhelling kaojhânan ‗seperti beling
Islam
terkena hujan‘ tidak bisa dinasehati; keras
‗berbantal
syahadat,
berselimut
iman, berpayung Islam‘ menunjukkan rasa keberagamaan termanifestasi
orang dalam
Madura setiap
yang
kegiatan
kepala bhellu [bhǝllu] n anak kuda bhellu noro‘ asennèn ‗anak kuda ikut
sampai hal-hal terkecil
manggung‘ anak kecil yang ikut bekerja
bhântal patè idm teman sehidup semati
(biasanya untuk belajar)
bhântèng [bhɐntɛŋ] mântèng v membanting bhântèng [bhɐntɛŋ] n banteng bhântèng matè amoso na‘-kana‘ ngowan ‗banteng mati melawan anak gembala‘
bhendem
[bhǝndǝm]
mendem
v
membenamkan; menanam kedalam tanah abhendem v membenamkan diri bhender [bhǝndǝr] a benar
musuh yang kuat kalah dengan lawan
mabhender v membenarkan; menjadikan
yang lemah karena kecerdikan
benar
bhânto [bhɐntɔ] v bantu
kabhenderran n 1 kebetulan 2 kebenaran
abhânto v membantu
der-bhender
bhântoan n bantuan
benar-benar
bhârânca
[bhɐrɐñca]
a lancar dan bisa
berbicara dengan siapa saja
n barang; sesuatu bhârenteng [bhɐrǝntǝŋ] a sangat giat bhârâng
[bhɐrɐŋ]
adv
dengan
sebenarnya;
bhentor [bhəntɔr] mentor v membentur; menabrak bherkat
[bhǝrkat]
n
makanan
berkat;
makanan yang dibagikan pada pendoa
Halaman 12 dari 78
dalam acara selamatan (tahlilan, rokat
bhubu
[bhubu]
v
abhubu
memberikan
buwuh atau bhubuwân
dsb.) bherrâs [bhǝrrɐs] n beras
n uang atau barang yang
bhubuwân
bherrâs sè la dhâddhi tajhin ta‘ abâli
disumbangkan pada tuan rumah hajatan
bherrâs polè ‗beras yang sudah jadi bubur
yang harus dikembalikan dalam jumlah
tak
yang
akan
menjadi
beras
lagi‘
serupa
dengan peribahasa ―Nasi telah menjadi
sama
saat
pemberi
mengadakan hajatan; buwuh bhuco [bhucɔ] n sudut, ujung (biasanya yang
bubur‖. bhersè [bhǝrsɛ] a bersih
berbentuk kerucut)
asè-bhersè/sè-bhersè v bersih-bersih
bhucor [bhucɔr] v bocor
kabhersèan n kebersihan
bhudhu [bhu.dhu] a bodoh
mersèè v membersihkan
dhu-mabhudhu v pura-pura bodoh
bheְtְtok [bhǝtʈok] n ikan betok bhibhik
[bhibhik]
n bebek
bhuju‘ [bhujuʔ] n 1 buyut; kakek dari bapak ego
bhighâl [bhighɐl] n rampok; perampok
2
makam
sesepuh
atau
leluhur
untuk
kakak
kampung yang dikeramatkan
mighâl, abhighâl v merampok bhindhârâ
memperbodoh;
membodohkan
belibis‘ musuh yang tidak sebanding
[bhinar]
v
mabhudhu
bhibhik amoso bâlibis ‗bebek melawan
bhinar
sumbangan
Bhuk
a berseri-seri n 1 calon kiai yang
[bhindhɐrɐ]
[bhuk]
n
panggilan
perempuan. embhuk bhuk-embhughân v memanggil dengan
terdiri atas putra kiai atau mantan santri
panggilan embhuk
yang telah mengabdi di masyarakat tapi
bhuk tuwan n panggilan (penghormatan)
belum dianggap pantas untuk menjadi kiai
untuk orang yang telah menunaikan Haji bhullong [bhullɔŋ/bhulloŋ] v bolong
oleh masyarakat bhirâng bhiru
n parang atau golok a biru: Morsidi akalambhi
[bhirɐŋ]
[bhiru]
bhiru. ‗Morsidi berbaju biru.‘
mabhullong v membolongi long-bhullongan n bolongan bhundhu‘ [bhundhuʔ] v bungkus abhundhu‘ v berbungkus
bhiru dâun hijau bhisan [bhisan] n besan
dhu‘-bhundhu‘ n bungkusan
abhisan v berbesan
mundhu‘ v membungkus
bhisan sakatèdungan ‗besan seranjang‘
bhunga [bhuŋa] a senang; bahagia
janda dan duda yang masing masing
anga-bhunga v bersenang-senang
memiliki keturunan melakukan pernikahan
mabhunga
kemudian
nyenangkan
menjodohkan
menjadi
besan
karena
masing-masing
anak
mereka dari pernikahan sebelumnya. bhludhru [bhludhru] n beludru
vt
membahagiakan;
me-
nga-mabhunga v berpura-pura senang bhungka [bhuŋka] n 1 pohon; batang pohon 2 pangkal
n bentuk singkat dari ebhu
abhungka v berbatang: Moskèl rassasna
Bhu, pa‘, bhâbhu‘, ghuru, rato ‗ibu, bapak,
bâdâ nyèor abhungka lebbi dâri sèttong.
sesepuh, guru, raja‘ urutan ketaatan orang
‗Musykil
Madura, yaitu kepada ibu, lalu bapak,
berbatang lebih dari satu.‘
Bhu
[bhu]
rasanya
ada
pohon
nyiur
sesepuh, guru, dan terakhir pada raja
Halaman 13 dari 78
ka‘-bhungka‘an
n
[kaʔbhuŋkaʔan]
bilis [bilIs] n semut bilu‘ [biluʔ] a bengkok
pepohonan bhungkel [bhuŋkɛl] n sisa penebangan di
mabilu‘ v membengkokkan binè [binɛ] n istri
atas akar. bhunten [bhuntǝn] p (T) tidak
abinè v beristri
bhuru a baru
mabinèè v mengawinkan anak laki-laki
bhuru kaluar dâri eddussâ ‗baru keluar
nè-binèan n laki-laki yang gemar menikah
dari dosnya‘ yang menunjukkan orang
lebih dari sekali dengan poligami atau
yang
belum
berpengalaman
bergaul
sehingga kaku seperti barang masih baru.
kawin cerai. binè‘ [binɛʔ] n perempuan
bhurus [bhurus] n anjing
mon binè‘ matè arèmbi‘, mon lakè‘ matè
[bhuta]
n raksasa bhuto v butuh abhutoaghi v membutuhkan kabhutoan n kebutuhan mutoaghi v membutuhkan bi‘ [biʔ] prep dengan sin moso; kalabân bibir [bibir] n bibir
acarok
[bhutɔ]
melahirkan, laki-laki mati karena carok‘
bhuta
‗perempuan
mati
karena
sudah dianggap biasa di Madura jika perempuan meninggal karena melahirkan dan laki-laki karena melakukan carok. bintang [bintaŋ] n bintang birâ [birɐ] n birah; sejenis talas yang bisa
bibir attas bân bibir bâbâ ghâmpang
dimakan setelah direbus dsb; alocasia
akebbi‘
indica
‗bibir
atas
dan
bibir
bawah
gampang berkata‘ sindiran bahwa kalau
birjhi‘ [birjhiʔ] v memisah-misah menjadi
hanya menasihati gampang
bagian-bagian kecil
bibir nolak, atè mellak ‗bibir menolak, hati
mirjhi‘
rakus‘
bagian-bagian kecil
pura-pura
menolak
meski
biddhâng [biddhɐŋ] n wedang
v
mencelup
pada
1
[bigghiʔ]
membuat air
wedang
panas
2
untuk
bermacam-macam
bitongan n hitungan mitong v menghitung tong-bitongan
n
menjadi
bitong [bitɔŋ] v hitung
membersihkan bulu bigghi‘
memisah-misah
birnyè [birñɛ] a gampang menangis
sebenarnya sangat ingin abiddhâng
vt
kata benda
penggolong
tellor
satos
bigghi‘ ‗telur seratus buah‘ bighi [bighi] n isi (umbi-umbian) abighi v berisi bighilân [bighilɐn] n biji nangka
hitungan;
1
v
melakukan
menghitung-hitung
peng2
n
pelajaran berhitung èbitong ghânep, èbirjhi‘ ghânjhil ‗dihitung genap, diperinci ganjil‘ 1 orang yang sangat dibutuhkan orang lain 2 keadaan
sin
serba tidak berkesesuaian bitta‘ [bittaʔ] mitta‘ v membeber
manjhilân akantha bighilân è pèrèng ‗seperti biji
mitta‘ buri‘ è tengnga jhâlân ‗membeber
nangka di piring‘ orang yang tidak bisa
pantat di tengah jalan‘ membuka aib
dipegang
sendiri di depan umum
perkataanya
karena
berubah-ubah pendiriannya
selalu
biyasa [biyasa] a biasa
bijjhân [bijjhɐn] n wijen
abiyasaaghi v membiyasakan
bilâ [bilɐ] p bila; ketika; jika
kabiyasaan n kebiyasaan
Halaman 14 dari 78
sa-biyasa v biasa-biasa
ta‘ kennèng pèntaè bujâna ‗tidak dapat
blatèr [blatɛr] n 1 orang yang ikut remo 2
dimintai garamnya‘ pelit; kikir
jagoan
bujhel [bujhǝl] n pusar
ablatèr v menjadi blater
bukka‘ [bukkaʔ] mukka‘ v membuka
n pedagang kecil yang
abukka‘ v 1 membuka: abukka‘ kalambhi
membeli barang (biasanya dari pasar atau
‗membuka baju‘ 2 terbuka Labangnga
langsung
abukka‘. ‗Pintunya terbuka‘ ka‘-bukka‘an v saling terbuka
blijjhâ
[blijjhə] ke
produsen)
untuk
dijual
kembali di tempat lain bubudhân [bubudhɐn] n muatan
mukka‘ bârâna ‗membuka papan tabir‘
buccol [buccɔl] muccol v melepaskan
membuka
buddhâk [buddhɐk] beddhâk
maksud dipergunjingkan
budhu‘ budhun
[budhuʔ]
n nasi uduk n bisul
rahasia
seseorang
dengan
bukot [bukɔt] n alat pelindung kepala yang
[budhun]
dibuat
ètemmo budhun ‗ditemukan budhun‘ kena penyakit bisul
dari
anyaman
daun
kelapa
kemudian dibungkus karung goni, diikat dengan tali sehingga membundar
mara budhun sè ghi‘ ta‘ teddhâs ‗seperti
buku [buku] n buku
bisul yang belum pecah‘ masalah yang
mukuaghi v membukukan; menjadikan
berlarut-larut
buku
tidak
terselesaikan
dan
bulâ [bulɐ] pron(M) saya
terkatung-katung budi [budi] n belakang
bulân [bulɐn] 1 n bulan 2 n kumpulan hari
di-budi adv paling belakang
dalam penanggalan yang terdiri atas 28,
di-budina adv akhirnya
29, 30, atau 31hari yang membagi tahun
kabudian v bergerak lebih kebelakang lagi
menjadi 12
makabudi v membelakangkan; memin-
kènè‘ ta‘ korang bulânna ‗kecil tidak
dahkan kebelakang
kurang bulannya‘ orang yang kelihatan
sabudian a yang lebih belakang
lemah tetapi mampu mengatasi masalah
budu‘ [budʊʔ] n 1 anak (biasanya untuk hewan)
budu‘eng ajam anak ayam 2
yang besar bersinonim dengan kecil-kecil cabe rawit
panggilan untuk anak untuk merendah
mara
saat mengacu pada anak sendiri
purnama‘ wajah yang berseri-seri
abudu‘ v beranak (hewan)
bullâ‘
mabudu‘ v 1 memelihara supaya beranak-
bulân [bullɐʔ]
pornama
‗seperti
v merasa panas karena
terkena api, bara, air panas dsb.
pinak 2 menggandakan dengan bunga
bulu [bulu] n bulu
atau rente: mabudu‘ pesse ‗meminjamkan
abulu v berbulu
uang dengan bunga‘
bulu kèjhâ‘ [kɛ.jhɐʔ] n bulu mata
bugghik [bugghik] n punggung
bulan
bun-embunan [bunǝmbunan] n ubun-ubun
abugghik v berpunggung
bungkelang [bʊŋkelaŋ] n semacam akronim yang bentuk panjangnya Tabu‘ kembung
bujâ [bujɐ] n garam abujâi vi memberi garam; menggarami
tongkeng èlang ‗perut kembung pantat
abujâi aèng tasè‘ secara harfiah berarti
hilang‘
‗menggarami
sehingga menarik pantatnya menjadi kecil
air
laut‘
maksudnya
melakukan pekerjaan yang sia-sia.
bayi
yang
berperut
gendut
yang merupakan ungkapan kebahagiaan
Halaman 15 dari 78
maburu v melepaskan
orang tua yang bahagia akan kesehatan
buta [buta] a buta
anaknya bunglè [buŋlɛ] n semacam akronim yang
mabuta v acuh, tidak mau melihat ta-mabuta v pura-pura buta
bentuk panjangnya mon la kembung pas molè
‗kalau
sudah
kembung
butèr [butɛr] n 1butir 2 butir (nasi)
(ke-
kenyangan) lalu pulang‘ tamu yang pulang
abutèran v membiarkan butir-butirnasi
setelah
terbuang
diberi
makan
kepulangannya
seolah-olah
menunggu
suguhan
tanpa
dimakan
saat
makan
aburu butèr, adhina tompeng ‗mengejar
dahulu
butir nasi, meninggalkan tumpeng‘ karena
bunglon [buŋlɔn] n rambutan
serakah mengambil yang kecil sedang
bungo [buŋɔ] a ungu
yang besar yang dimiliki hilang karenanya
bunter [buntǝr] a bentuk bulat seperti
buwâ [buwɐ] n buah abuwâ v berbuah
lingkaran bunto‘ [buntɔʔ] n ekor
wa‘-buwaan n buah-buahan
abunto‘(an) v berekor
buwâ kaalèngan dâun ‗buah terhalang
burgu‘ [burguʔ] n sejenis kerudung
daun‘ membantu kepentingan orang lain,
buri‘ [buriʔ] n anus; dubur
tetapi dia sendiri tidak mendapat apa-apa
buru [buru] v 1 lari Ayo, dhuli buru. ‗ayo
buwi [buwi] a bisu
cepet lari‘ 2 melarikan diri: Polana tako‘
mabuwi v acuh, tidak mau berbicara;
èokom matè, Mat Rai buru dèri penjara
membisu
(Karena takut dihukum mati, Mat Rai
wi-mabuwi v pura-pura bisu; bersikap
melarikan diri dari penjara.) 3 lepas
atau
bertindak
seolah-olah
bisu
C cabbhi [cabbhi] n cabai
acaca duwâ‘ ‗berkata dua‘ sama dengan
cabbhi lètè‘ cabe rawit
lidah bercabang atau munafik
nè‘-kènè‘ cabbhi lètè‘ peribahasa yang
cacca [cacca] v cincang
bersinonim ‗dengan kecil-kecil cabe rawit‘
nyacca vi mencincang
cabbhur [cabbhur] v cebur
cacemmer [cacǝmmǝr] n air pelimbahan; air
acabbhur vi menceburkan diri
kotor
nyabbhur vt menceburkan
cacèng [cacɛŋ] n cacing
tacabbhur vi tercebur cabhul
[cabhul]
n
orang
mara cacèng nglodu‘â komèrè ‗seperti yang
sangat
cacing
hendak
pendek; cebol
menginginkan
mara cabhul è jhurâng ajhângoa langngè‘
mungkin
menelan
sesuatu
yang
kamiri‘ tidak
‗seperti cebol di jurang hendak menggapai
cakang [cakaŋ] a cekatan
langit‘ orang yang berkeinginan sangat
cakkong [cakkɔŋ] n parang yang ujungnya
tinggi
sehingga
tidak
tercapai caca [caca] n perkataan
mungkin
bisa
runcing dan membengkok calaṭak [claʈak] acalaṭaghân v berserakan tidak teratur
Halaman 16 dari 78
calè [calɛ] n cela
acarèta v bercerita
nyalè v mencela
nyarètaaghi v menceritakan
lè-calèan v saling mencela
nyarètaè menceritakan
lè-calè bellât ‗cela-cela sembilu‘ sesuatu yang dicela tetapi dipakai juga calèpèr
a
[calɛpɛr]
tak
carok [carɔk] n perkelahian antar laki-laki secara berhadapan dengan menggunakan
henti-henti
berkomentar dan selalu berbicara
senjata
(terutama
celurit)
didasari
perasaan terhina atau dendam.
calo‘ [calɔʔ] n cakkong yang perutnya agak dilebarkan
vi melakukan carok. Klèbun Jhâddih acarok kalabân klèbun Tana Mèra.
calo‘ kodhi‘ calo‘ yang pelebaran perutnya
‗Kepala
sangat mencolok sehingga membundar,
dengan kepala desa Tanah Merah‘.
sangat sesuai untuk mengupas kelapa dari
Mon lo‘ bângal acarok, jhâ‘ ngako orèng
tempurungnya
Madhurâ ‗Kalau tidak berani melakukan
camplang [camplaŋ] a hambar/aneh kerena kurang tepat ramuannya (makanan) campor
[campɔr/campor]
acampor
Jaddih
menerima
lemparan,
pemberian,
barang jatuh dsb.
carok, jangan mengaku orang Madura‘ kehormatan
an
harga
diri
carompèng
[cǝrɔmpɛŋ]
n
lapisan
pembungkus bambu muda yang dipenuhi
nyangcang
v
cathak n (potongan) ranting yang bercabang
menambatkan hewan ternak pada patok
dua
atau batang pohon
acathak v bercabang
[caŋcaŋ] n siput yang hidup di
cè‘ [cɛʔ] adv sangat cekcek [cǝkcǝk] n cicak
pohon cangghik
[caŋghik]
acangghik v cekcok;
cèkèl [cɛkɛl] n mata kaki cekka‘ [cəkkaʔ] v melekat Sè cekka‘ coma
bercekcok cangka [caŋka] n cabang
congor bi‘ talè laènna sè ngalèlèt bhâdhânna. Yang melekat cuma tali
acangka v bercabang cangkaro‘ [cǝŋkarɔʔ] n kerak nasi yang digoreng
kekang (sapi) dengan tali lainnya yang melilit badannya.
cangkèm [caŋkɛm] n dagu
cèlèng [cɛlɛŋ] n babi rusa; celeng
cangnga‘ [caŋŋaʔ] acangnga‘ v membantah
celleng [cǝllǝŋ] a hitam
cantͅèng [canʈɛŋ] n gayung
macelleng v menghitamkan
capcap [capcap] n tetes; bunyi tetesan air
ngacelleng v menghitam
acapcabhân vi menetes
celleng modhus sangat hitam
nyapcap vi menetes capo‘
sekaligus
miang
[caŋcaŋ]
2cangcang
melakukan carok
menghindari perasaan malo
candhâk [candhɐk] nyandhâk v menangkap
1cangcang
desa
Orang Madura harus berani membela
v
bercampur atau
acarok
[capɔʔ]
nyapo‘
cellet [cǝllǝt] nyelletaghi v membenamkan
v
melampaui;
menyusul carakan [carakan] n abjad/huruf jawa
(ke dalam kubangan lumpur dsb) tacellet v terbenam; terperosok (ban) cello‘ [cǝllɔʔ] v ciduk
carèk [carɛk] n carik; sekretaris desa
nyello‘ v menciduk
carèta [carɛta] n cerita
lo‘-cello‘ n alat untuk menciduk; gayung
Halaman 17 dari 78
cellot [cǝllɔt] n 1 lumpur 2 tanah liat
ciyom [ciyɔm] cium
cèlo‘ [cɛlɔʔ] a asam; kecut
nyiyom vt mencium
cèmeng [cɛmǝng] acèmeng v tidak bisa diam
cobbhu‘ [cɔbbhʊʔ] n perkakas dari anyaman bambu yang digunakan untuk mencuci
cempaka [cǝmpaka] n cempaka
beras
Cèna [cɛna] n (orang, bahasa) Cina
cobik [cɔbik] n cobek; cowek
Cèna èjhuwâli jhârum ‗Cina dijuali jarum‘
cocco‘ [cɔccɔʔ] n paruh
melakukan pekerjaan sia-sia
nyocco‘ v mematuk
cèndhul [cɛndhul] n (es) cendol
cocok [cɔcɔk] v sesuai
cèngè [cɛŋɛ] n sambal
cocor [cɔcɔr] n paruh
cengkal [cǝŋkal] a membandel
acocor v berparuh
cengkèr [cǝŋkɛr] n cengkir; kelapa yang
acocor/cor-cocor
masih muda; mumbang
bunto‘
idm
berbaris
teratur ke belakang menghadap satu arah
cèngkol [cɛŋkɔl] n siku; sikut
codhut [cɔdhut] n sejenis kelelawar
nyèngkol v menyikut
cokka [cɔkka] n cuka
kol-cèngkolan v saling sikut
coko‘ [cɔkɔʔ/cokoʔ] n sejenis kerudung
cèntong [cɛntɔŋ] n centong
yang menutupi rambut, biasanya ditambah
nyentong v menyenduk dengan centong ceppet [cəppət] a cepat
kerudung dibagian luar acoko‘ v berkerudung
maceppet v mempercepat
ako‘-coko‘ tae ‗berkerudung tahi‘ terkenal
pet-ceppet a terlalu cepat Jhâ‘ pet-ceppet.
karena sifat dan perangai yang buruk cokop [cɔkɔp] a cukup
‗jangan terlalu cepat‘ cepplo‘an [cǝpplɔan] n pemilihan kepala
nyokobhi v mencukupi nyokopaghi v menyukupkan
desa cerrè‘ [cǝrrɛʔ] a pelit
colo‘ [cɔ.lɔʔ] n mulut
cerrèng [cǝrrɛŋ] n jerit
acolo‘ vi (kas) menyangkal tuduhan yang
acerrèng vi menjerit rèng-cerrèngan
sudah terbukti.
menjerit
main-main
berkali-kali dan mengganggu
kacolo‘an
suka
memperbesar
masalah
dengan menyampaikan kepada orang lain
cèţak [cɛʈak] n kepala
sesuatu yang sepele
acèţak v berkepala
acolo‘ songai ‗bermulut sungai‘ rakus
cèţak bâto keras kepala/kepala batu
colo‘ bâlijjhâ ‗mulut penjual keliling‘ suka
ajhuluaghi
berbohong
bunto‘na
pas
kepalanya, bergeliat
cètagghâ,
alè‘-palè‘
kalau
berjanji
berkelit
dengan
ètegghu‘
‗menjulurkan
dipegang
mencoba
mudah
bilâ
ekornya
melepaskan
namun
membesar-besarkan
sesuatu mengenai dirinya colo‘ ebblèk
‗mulut
kaleng‘ gampang
menangis; birnyè
ditagih
colo‘ morbhur ‗mulut bercuap‘ orang yang
untuk
perkataanya suka mencela dan menjelek-
menutupi ketidak sanggupannya menepati
jelekkan orang lain yang belum jelas
janji
kebenarannya
banyak
ketika
diri‘
dan
alasan
cèְtè [cɛʈɛ] n periuk
coma [cɔma] p cuma
cetto‘ [ceʈʈɔʔ] nyetto‘ v mencungkil
Halaman 18 dari 78
comantaka [cɔmantaka] n cara bicara yang
acopa v meludah nyopaè v meludahi
lancang dan bukan pada tempatnya compo‘ [cɔmpɔʔ] n(T) rumah
copa
congar [cɔŋar] n tali kekang pada sapi,
èkennèng jhilât polè ‗ludah yang sudah
kerbau yang dimasukkan melalui hidung
jatuh ke tanah tidak bisa dijilat kembali‘
tongar
janji yang sudah terlanjur diucapkan harus
congor [cɔŋɔr] n tali kekang pada sapi dan
sè
ella
ghâgghâr
ka
tana
ta‘
ditepati
kerbau tongar
copè‘ [cɔpɛʔ] a sempit
conto [cɔntɔ] n contoh
copet [cɔpǝt] a sempit
nyontoaghi v mencontohkan
corok
copa [cɔpa] n ludah
[cɔrɔk]
tacorok
rugi
dan
harus
nomboki
D dâ‘ [dɐʔ] p ke
adântè‘ v menunggu
ḍâ‘iyâ [dɐʔiyɐ] p begitu
(lo‘) kadântèn v (tidak) sabar menunggu
dâdâ [dɐdɐ] n dada
ְdâpa' [dɐpaʔ] v sampai, tiba
adâdâ v berdada
madâpa' v 1 menyampaikan (pesan, titipan
dâdâ ghulâ bâlâkang mèmbhâ perib ‗dada
dsb.) 2 mengantar sampai tempat tujuan
gula, punggung mimba‘ baik di muka (umum),
namun
di
belakang
tampak
ְdâpor [dapɔr] n dapur por-dâpor v mengerjakan pekerjaan dapur dârâ [dɐrɐ] n darah
keburukannya dâdâr [dɐdɐr] n daun kering
adârâ v berdarah
dâdu [dɐ.du] n dadu
âkadârâ
adâdu vi melakukan perjudian dadu
èkadhâghing
mendarah
mendaging
dâi [dɐi] n dahi
dâri [dɐri] p dari
dâjâ [dɐ.jɐ] n utara
dâteng [dɐtǝŋ] v datang
makadâjâ v menjalankan, mengarahkan,
adâtengngan v berdatangan
menghadapkan, dsb ke utara
adâtengngè v mendatangi
ngadâjâ v agak ke utara
kadâtengan v kedatangan; didatangi
dâkka [dɐkka] a tamak; loba; serakah Dâkka
bhibbhiddhâ
‗tamak/serakah serakah
nèyat
bibit
menyebabkan
niat
madâteng v mendatangkan ngèco‘
mencuri‘
mnghalalkan
berbagai cara
padâtengnga a cara datangnya
v tiba-tiba: Teng-dateng ngamok, ta‘ etemmo marghana. Tiba-tiba teng-dâteng
mengamuk tak jelas sebabnya.
dânga [dəŋa] adanga v mendongak
dâun [dɐun] n daun
dângdâng [dɐŋdɐŋ] n burung gagak
adâun v berdaun
mara dângdâng nyocco‘ samangka ‗seperti
un-dâunan n dedaunan
gagak mematuk semangka‘ melakukan
lèng-ngalèng
pekerjaan
‗berlindung pada daun beringin‘ mengaku
dengan
tidak
sungguh sungguh dântè‘ [dɐntɛʔ] v tunggu
atau
kurang
ka
dâunna
bâringèn
sedikit demi sedikit deppa [dǝppa] n depa
Halaman 19 dari 78
adeppaè v mengukur dengan depa d̩hâ‘âr
[dhɐʔɐr]
sè adhâgâng, adhâghing ‗yang berdagang,
v (T) makan
berdaging‘ yang berusaha (berdagang)
adhâ‘âr v (T) makan
akan
dhâ‘ârân n (T) makanan
(berdaging)
berhasil
dan
hidup
dhâghing [dhɐghiŋ] n daging
dhâbâ‘ [dhɐ.bɐʔ] n berudu; anak katak nga‘-ènga‘ dhâbâ‘ ‗ingat-ingat berudu‘
adhâghing v berdaging; gemuk d̝hâkd̝hâk [ɖhɐkɖhɐk] nâkd̝hâk v mengetuk
lupa-lupa ingat d̩hâbu [ɖhɐbu] n(T) kata
pintu dengan keras; menggedor
ad̩habu v berkata
dhâlâ [dhɐlɐ] adv dhâghâ
d̩habuan n perkataan
dhalang [dhələŋ] n dalang
d̩hâְdd̩hâ‘ [ɖhɐɖɖhɐʔ] n pohon dadap d̩hâdd̩hâ‘
nyaman
sanajjhân
adhâlâng v mendalang
èeccèddhâ
ghi‘
dhâlâng èkarobbhui pangghung ‗Dalang
pagghun dhâddhâ‘ kèya ‗sekalipun dicat,
kerobohan panggung.‘ Pemimpin yang
dadap masih tetap dadap juga‘ kenyataan
celaka karena ulah sendiri.
yang
tadâ‘ dhâlâng kakorangan lakon ‗Tak ada
ditutup-tutupi
lama-lama
akan
ketahuan juga dhâddhi
[dhɐddhi]
1
vi
menjadi
Moga
dhaddhi
samporna. ‗semoga menjadi sempurna‘ 2 p jadi Dhâddhi, mon èbitong sataon sakalèyan kalè bârâghât jiya bârâmpa? ‗jadi kalau dihitung setahun sekali dikali biaya tersebut berapa‘
dalang kehabisan cerita.‘ Pemimpin yang baik
selalu
keluar
dari
permasalahan
dengan baik. dhâlem [dhɐlǝm] n (T) rumah; kediaman dhâlika [dh(ɐ)lika] n geladak tempat tidur nâlikaè v memberi atau membuat geladak tempat tidur
adhâddhiagi vi menjadikan
dhâlko‘ [dhɐlkɔʔ] n burung bangau; burung
dhin-dhâddhin n hantu orang yang sudah
kuntul
meninggal dengan wajah asli orang yang
dhâlmos [dhɐlmɔs] a malas bekerja
meninggal tersebut, biasanya datang tiba-
dhâmar [dhɐmar] n lampu; pelita
tiba dalam waktu sekejap; jadi-jadian
adhâmaran v memakai lampu
kadhâddhiân n kejadian
d̩hâmmang
madhâddhi v menjadikan
[ɖhɐmmaŋ]
1
a
ringan
2
mendingan
dhâghâ [dhɐghɐ] adv sampai: Coma karna
d̩hâmmangan a lebih ringan
adantè‘ pèssè saèbu ropèa dhâghâ ta‘ abhâjâng. ‗Hanya karena menunggu uang
mad̩hâmmang v meringankan
seribu rupiah lagi sampai tidak shalat.‘
mang-d̩hâmmang a ringan-ringan; rata-
dhâghâng
[dhɐghɐŋ]
n pedagang
mang-d̩hammangan a paling ringan rata ringan
adhâghâng v berdagang
dhândhân
[dhɐndhɐn]
dhâghângan n (barang) dagangan
berdandan
dhâghâng tona adhu‘um bhâtè ‗pedagang
dhândhânan n dandanan
rugi membagi-bagi untung‘ orang yang
nândhânè v mendandani
melakukan sesuatu yang tidak wajar untuk memamerkan dimiliki
kelebihan
yang
tidak
adhândhân
v
dhâpa‘, pa‘-dhâpa‘an [paʔ.dhɐpaan] n tapak kaki dhârâka [dhɐrɐka] a durhaka
Halaman 20 dari 78
d̝hârd̝hâr [ɖhɐrɖhɐr] nârd̝hâr v mengetuk pintu dengan keras; menggedor
dhulit [dhulIt] nulit 1 v mencuil 2 mencolek, menowel
dhâurân [dhɐ.u.rɐn] n kayu untuk pikulan
lit-dhulidhân v 1 saling mencolek atau
uang biasanya dibuat dari bambu dan
menowel
bersifat lentur
dengan
[dhǝddhǝl]
dheddhel
v
mencelupkan
makanan untuk dicampur dengan sedikit saos, kecap dsb. sebelum dimakan neddhel v melakukan deddhel dhibâsa [dhibɐsa] a dewasa dhibi‘ [dhibiʔ] 1 n diri; ego 2 pron sendiri kadhibi‘ adv sendirian ngadhibii v mau menang sendiri d̩hidd̩hi‘ dhika
[ɖhidɖhiʔ]
[dhika]
2
menowel
usil
Jhâ‘
atau
mencolek
lit-dulidhân,
bânnè
pettès. Jangan colak-colek, bukan petis. dhungèng [dhuŋɛŋ] n dongeng adhungèng v mendongeng dhungngèng [dhuŋŋɛŋ] n dongeng adhungngèng v mendongeng dhunynya [dhuñña] n 1 dunia 2 harta: ta‘ andi‘ dhunynya tidak punya harta; miskin 3 alam fana, yaitu alam sebelum akhirat
adj sedikit
adhunnynya v berharta
pron(M) kamu; anda
dhupa [dhupa] n dupa
dhimèn [dhimɛn] n dahulu: Maos dhimèn
adhupaè v membakari dupa
dâlem atèna. ‗Baca dulu dalam hati.‘ 1dhina [dhina] n hari: dhina Kemmès ‗hari
padhupaan n tempat membakar dupa; dhurin [dhurin] n durian
Kamis‘ 2dhina
pedupaan dhusa [dhusa] n dosa
[dhina] bd, inj biar
adhina v menyisakan d̩hingd̩hing
[ɖhiŋɖhiŋ]
sa-dhusae hanya menyebabkan berdosa
n daging
saja
dhisa n desa
dhuwâ [dhuwə] n doa
dhlubâng [dhlubɐŋ] n kertas
adhuwâ v berdoa
dhrâjhât dhu‘um
[dhrɐjhɐt] [dhuʔum]
n derajat v membagi
adhuwâaghi v mendoakan nuwâi v mendoai; berdoa untuk atau pada
adhu‘um v berbagi
nuwâaghi v mendoakan
adhu‘uman v berbagi (kebahagiaan, harta,
dhuwâ atamba, bherkaddhâ korang ‗doa
dsb.) dengan orang lain
bertambah, makanan berkatnya kurang‘
nu‘um v membagi
tugas
dhuddhing
[dhuddhiŋ]
nuddhing
v
[ɖhukɔn]
ad̩hukon
v
n dukun
tetap
atau
berkurang
menggunakan
dhuwâ‘ bato pohon atau buah jamblang pertolongan
dukun nukonè v bekerja sebagai dukun dhulâng [dhulɐŋ] nulâng v menyuapi
dhuwâ‘ butèr pohon atau buah salam dimma [dimma] pron dimana man-dimman (dari) mana-mana dinna‘ [dinnaʔ] pron disini; penunjuk dekat
adhulâng v menyuapi
diyâ [diyɐ] adv di sini
lâng-dhulâng(an) v saling menyuapi
dokar [dokar] n dokar
adv segera Ta‘ tako‘ matè, sapè dhuli nyalèp. ‗tidak takut mati, sapi segera
duccol [duccɔl] v lepas
dhuli
upah
dhuwâ‘ [dhuwəʔ] n
menunjuk d̩hukon
bertambah
[dhuli]
menyusul/menyalip‘
aduccol v melepas (pakaian dsb.) nuccolè v melepaskan
Halaman 21 dari 78
dumalem [dumalǝm] adv dua hari yang akan
aduri v berduri
datang
aduri pandân/martabhât durina pandân
kadumalemma adv dua hari yang lalu
‗berduri pandan/ibarat duri pandan‘ mau
dumpa [dumpa] v tumpah
meminta tidak mau memberi; pelit
madumpa v menumpahkan
duwâ‘ [duwɐʔ] n dua
duri [duri] n duri
E è [ɛ] p di
dari
ebbis [ǝbbis] n bis; bus
digunakan untuk melecehkan
èbhu [ɛbhu] n ibu
desa
terpencil.
Ungkapan
ini
èlang [ɛlaŋ] vi hilang
èbir [ɛbir] a sifat pamer
kaèlangan v kehilangan
èbo‘ [ɛboʔ] n ibu èbhu
maèlang 1 vi menghilang: Maleng sakte se
èbu [ɛbu] ribu
madhibu dhisa bisa maelang. Maling ‗sakti
èbuan n ribuan
yang
eccèt [ǝccɛt] n cat
menghebohkan
desa
bisa
menghilang.‘ 2 vt menghilangkan Ustadz
aeccèt v bercat
adhabu jha‘ bato bisa maelang najis.
ngeccèt v mengecat
ngèlangngaghi vt menghilangkan Tello‘
eddus
[ǝddʊs]
n
karton
pembungkus
barang produksi; dus
bato bisa ngelangngaghi najis. Èlang tamparra
èdhi [ɛdhi] n ijin
ghi‘
karè
tembâna
ngèdhinè v mengijinkan
hilang
èding [ɛ.diŋ] dengar
segala
keuntungan
dan
hanya
tersisa modalanya
ngèding vt mendengar
ella [ǝlla] adv sudah
ngedingngaghi v mendengarkan
ellong [ǝllɔŋ] long-ellongan n jalan tembus
ngèding
èlmo [ɛlmɔ] n ilmu
sakopèngan
‗mendengar
aèlmo v berilmu; pandai
sekuping‘ mendengar selintas egghung [ǝgguŋ] n gong to‘-koto‘
amonyè
egghung
mara ‗berbisik
èlmona
menabrak‘
berbunyi gong‘ karya besar yang hanya
sendiri
berasal dari kabar atau rencana yang
orang lain
sayup-sayup èjhâân n ejaan èjhin [ɛjhin] a individual, sendiri-sendiri ejjhâm
tagghuk
orang
tanpa
yang
‗seperti mau
memikirkan
ilmu
enaknya
kesusahan
èlong [ɛlɔŋ] n hidung
èjhâ [ɛjhɐ] ngèjhâ v mengeja
[ǝjjhɐm]
v
‗hilang tamparnya, masih ada timbanya‘
n jam
ta‘ tao jhâ‘ konco‘na èlongnga bâdâ lesengnga
‗tidak
tahu
bahwa
ujung
hidungnya belepotan‘ orang yang tidak sadar akan keburukan sendiri
aejjhâman v memakai jam tangan
ollè èlong mènta pèpè ‗dapat hidung
lo‘ tao ngèding monyena ejjhâm ‗tidak
minta pipi‘ tidak pernah puas atau cukup;
pernah mendengar bunyi jam‘ orang yang dianggap tidak tahu aturan karena berasal
tamak; loba èman [ɛman] a sayang
Halaman 22 dari 78
emanan
a pelit; terlalu sayang pada
emmas towa èsempo ‗emas tua disepuh‘
sesuatu
orang yang sekalipun keturunan orang
ngaemanè v menyayangi
terpandang tetapi mau berguru kepada
emba [ǝmba] n kakek/nenek embhân
[ǝmbhən]
siapa saja
v
ngembhân
emmas towa ta‘ ambhu eseppo ‗emas tua
menggendong (bayi dsb) di depan
tidak usah disepuh‘ orang yang matang
bhân-embhân n kain untuk menggendong
kepintaran dan kebijaksanaannya tidak
abhân-embhân v memakai kain untuk
perlu dinasehati
menggendong
ngemmasè
sè la abhân-embhân ghi‘ âghândhungè
emas seraya berpandai besi‘ dua atau
‗yang
lebih
sudah
menggendong
di
depan
digendongi lagi di punggungnya‘ orang
ngèras
mandhi
‗berpandai
pekerjaan yang dilakukan dengan
baik secara bersamaan
yang sudah menanggung beban masih
empa‘ [ǝmpaʔ] n empat
diberi tambahan beban lagi
empo [ǝmpɔ] n empu (pembuat senjata)
embhuk
[ǝmbhuk]
n saudara perempuan
yang lebih tua; kakak perempuan embi‘ [ǝmbiʔ] n kambing
èmpon [ɛmpɔn] vi lumpuh èmpor [ɛmpɔr] aèmpor v berkubang lumpur endâ‘ [ǝndɐʔ] vi mau
embi‘ ambhâ ka pakacangan ‗kambing
dâ‘-mata‘endâ‘, di-budina èkala‘ ngendâ‘
terlepas ke kebun kacang‘ menghabiskan
pura-pura tidak hendak, padahal sangat
semua makanan yang disuguhkan
berkehendak
embi‘ kenynyang ghi‘ ngandus ‗kambing
ta‘
kenyang masih menanduk‘ tamak; loba;
endâ‘
katompangan
‗tidak
mau
tertumpangi‘ tidak mau berhutang budi ènga‘ [ɛŋaʔ] 1 v ingat 2 p seperti
tidak pernah merasa cukup mara embi‘ ngantor ghunong ‗seperti
makènga‘ v maènga‘
kambing menanduk gunung‘ pekerjaan
maènga‘ v mengingatkan
sia-sia karena tidak mungkin berhasil
nga‘-enga‘an v ingat sesuatu tapi belum
èmbu [ɛmbu] n tambahan
jelas
bu-embu n yang ditambahkan
ngenga‘è v mengingat sso
ngèmbui v menambah
èngghi [ɛŋghi] p (M/R) iya
ngala‘ èmbu ‗mengambil tambahan‘ suatu kondisi
ketika
seseorang
bertingkah
èngghi panèka ialah engghun [ǝŋghun] n tempat
melebihi yang seharusnya misalnya orang
engghunna bhândheng epatabâri kènduy
miskin
menghambur-
‗tempatnya
bandeng
ditawari
hamburkan uang, orang ―jelek‖ yang sok
melakukan
pekerjaan
yang
cantik dsb.
menggarami air laut
yang
suka
embu‘ [ǝmbʊʔ] n ibu
engko‘ [ǝŋkɔʔ] pron(R) aku, saya
emmas [ǝmmas] n emas
enjâ‘ [ǝñjɐʔ] (R) tidak
ngemmasè v memberi atau memasang
sia-sia;
ènjhâm [ɛñjhɐm] ngènjhâm v meminjam ènjhâman n hasil meminjam; pinjaman
emas emmas
teri‘
tabhendem
‗emas
terpendam‘
orang yang memiliki kemampuan tetapi
ennem [ǝnnǝm] n enam enneng [ǝnnǝŋ] neng-enneng v diam
tidak terlihat atau diketahui orang lain
Halaman 23 dari 78
errat [ərrat] rat-errat/erradhân n geretan/
neng-ennengnga bessè tataèn ‗diamnya besi berkarat‘ diam karena memang tidak
rautan pensil
mampu (tahu dsb)
ngerradhi v meraut untuk menajamkan
èntar [ɛntar] v pergi ngèntarè v mendatangi
pensil èsak [ɛsak] a baik
entèk/tèk-entèghân [ǝntɛk/tɛkǝntɛghɐn] n
èssè [ɛssɛ] n isi
jari kelingking
v
ngentèkaghi
aèssè v berisi
‗mengelingkingkan‘
ngèssèè v mengisi
meremehkan enten [ǝntǝn] (M) tidak
èsto
ènten [ɛntǝn] n intan Ènten
èbâddhâi
[ɛstɔ]
a
tulus;
sungguh-sungguh;
serius; ikhlas kalontongan
ngèstoaghi vt melakukan sesuatu untuk
‗intan
orang
(bangsawan
dsb)
undangan ‗menghadiri undangan dengan
meskipun
bergaul
akan
tetap
terlihat
dengan
orang
lain
dengan
tulus
ngestoaghi
diwadahi kelongkong‘ orang yang mulia
tulus‘ ètèk [ɛtɛk] n anak bebek
kebanyakan ènten nyèllem ka cellot ta‘ bhâkal orem
ètèk
‗intan yang tenggelam dalam lumpur tidak
ècocoraghi ka pacarrèn kèya ‗itik diberi
akan suram‘ keluhuran sifat (orang) mulia
paruh emas akan disusupkan ke air limbah
pasti tampak meski disembunyikan
juga‘
ènter [ɛntǝr] ènterran n baling-baling
ècocorè
orang
emmas
yang
ghi‘
bhâkal
sudah
terbiasa
berperilaku buruk sulit dibawa ke dalam
aènter v berpusing; berputar
kebaikan
ènthok [ɛnʈɔk] n entok; bebek manila
ètèk sè atellor, ajèm sè ngèrremmè ‗itik
èpon [ɛpɔn] pron (T) nya
yang bertelur, ayam yang mengerami‘
eppa‘ [ǝppaʔ] n bapak
seseorang
èrèng
[ɛrɛŋ]
ngèrèng
v
1
mengiring;
n
pengiring
saronen. ‗Pengiringnya saronen.‘ èrèt [ɛrɛt] v seret ngèrèt v menyeret èrok [ɛrɔk] ngèrok v
melakukan
kebaikan,
tetapi orang lain yang mendapat pujian
mengarak 2 ikut 3 ayo; mari pangèrèng
yang
sesuai dengan peribahasa ‗kerbau punya
Pangerengnga alat
susu, sapi dapat nama‘
musik
èter [ɛtǝr] aèter v berputar ètong [ɛtɔŋ] ngètong v menghitung ètongan n hitungan ettong [əttoŋ] num satu sittong
mengganggu;
mengacau
F faèdâ [faɛdɐ] n faidah; manfaat; kegunaan faham/fahâm
[faham/fahɐm]
mengerti
v
faham;
foto [foto] n foto afoto v berfoto ato-foto v berfoto-foto
fardu [fardu] n fardu; kewajiban
moto v memfoto
fitna [fitna] n fitnah
to-fotowân v saling berfoto
Halaman 24 dari 78
G gâji [gɐji] n gaji
kebagusannya
agâji v memiliki gaji atau penghasilan
dsb)‘
ghâdhu [ghɐdhu] ngâdhu vt memakan lauk
gâjiân n gajian
tanpa nasi
orèng gâjiân n orang gajian; pegawai
ghâdhebbhung
gâlânon [gɐlɐnɔn] n ungkapan permisi; kula nuwun mengucapkan
permisi;
berpermisi
n
batang
lotţo‘
‗batang
[ghɐdhǝbbhuŋ]
pisang; gedebung ghâdhebbhung
v
ngajhâk
pisang mengajak busuk‘ kejahatan selalu menarik keterlibatan orang baik-baik
galbas [galbas] n toples
ghâgghâr [ghɐgghɐr] v jatuh
galbas baddhâna dhupa, (blas tadâ‘ pa-
aghâgghârân v berjatuhan
apa) ‗toples tempat dupa, kosong tidak
maghâgghâr v menjatuhkan
ada
Ghâgghârâ
apa-apa‘
omongan
yang
tidak
menghasilkan bukti apa-apa
bâr-gâlebbâr amacem bârna mossa‘è sakobângnga lon-alon. ‗Begitu juga panjiwarna
memenuhi
sekeliling alun-alun.‘ gâlundung
[gəlunduŋ] [gəlundur]
kèra
jhâu
dâri
berbeda dari orang tuanya ghâjâ‘ [ghɐjɐʔ] n gurauan; canda aghâjâ‘ v bergurau; bercanda ngâjâè v menghibur (bayi) supaya tenang jâ‘-ghâjâ‘
agâlundung
v
menggelinding gâlundur
ta‘
pohonnya‘ seorang anak tidak akan jauh
bâr-gâlebbâr n panji-panji Dâ‘iyâ kèya
bermacam
dâdâr
bhugkana ‗daun jatuh tidak jauh dari
gâlebbâr [gɐləbbɐr] agâlebbâr v berkibar
panji
yang
menyenangkan bila dilihat
ngâji v membayar gaji
agâlânon
barang
patè‘
‗gurau-gurau
anjing‘
gurauan kecil yang sangat berpotensi menjadi pertengkaran
agâlundur
vi
menggelinding
ghâjâ‘
kembhângnga
kembang
magâlundur vt menggelindingkan
perkelahian‘
tokar
‗gurauan
nasihat
untuk
berhati-hati dan menjaga batas gurauan
gândhuru n sejenis santet yang berupa benda terang melayang di udara; sin. pana gânteng [gɐntəŋ] a ganteng; tampan
ghâjhâ [ghɐjhɐ] n gajah ghâlâghâs [ghɐlɐghɐs] ` gelagah ghâlâghâs
magânteng v membuat jadi ganteng teng-gânteng a ganteng-ganteng
katonon
‗gelagah
terbakar‘
cepat naik darah tetapi cepat reda ghâlâta [ghɐlɐta] n kutu busuk
teng-magânteng v berbuat atau bersikap
martabhât
seolah-olah ganteng
busuk kurus‘ tuan rumah yang menyajikan
gessa [gǝssa] agessa v berbicara santai
ghâlâta
koros
‗ibarat
kutu
oleh-oleh tamunya sebagai suguhan
asa-gessa v berbicara santai (intensitas)
ghâlijek [ghɐlijǝk] ngâlijek v menggelitik
v buat aghâbây, ngâbây v membuat ghâbâyân n buatan; produksi dari
ghâlincap [ghɐliñcap] n ketiak
ghâbây
[ghɐbɐy]
ghâliyâ‘ [ghɐliyɐʔ] n geli ghâllu [ghɐllu] adv terlebih dahulu
eghabay
bas-abasan ‗dijadikan barang
lu-ghâllu
yang
dipandang-pandang
pertama
(karena
a yang paling dhulu; yang
Halaman 25 dari 78
ghâltè‘ [ghɐltɛʔ] n burung gelatik
ghântèan adv bergantian
akanţa ghâltè‘ nemmo padi ‗seperti gelatik
ngântè v mengganti
menemukan padi‘ menghabiskan semua
ngântèè v mengganti (kerusakan, bagian
suguhan yang diberikan; kemaruk
yang rusak, kerugian, dsb)
ghâludhuk [ghɐludhuk] n geledek
tè-ghântè v berganti-gantian
rajâ ghâludhugghâ ta‘ kera rajâ ojhânna/ kabânynya‘an ghâludhuk korang ojhân ‗besar
geledeknya
tidak
peribahasa
besar
ghâmpang
ghâmparan
kurang
ngântong v menggantung
dengan
tong-ghântong n gantungan (baju, dsb.)
ghân
a gampang; mudah
[ghɐmparan]
[ghɐn]
aghântong v bergantung
geledek
‗Tong kosong nyaring bunyinya.‘ [ghɐmpaŋ]
ghântong [ghɐntɔŋ] v gantung
yang mirip
hujannya/kebanyakan hujan‘
akan
tèn-ghântèn n pengganti; cadangan
n [T] bakiak
èghântong
tèngghi,
èbhendem
dâlem
‗digantung
tinggi,
ditanam
dalam‘
hukuman yang setimpal dengan kesalahan
p sampai batas (jarak, waktu,
dsb.) tertentu.
yang diperbuat ghârâp
tadâ' ghân-engghânna tidak ada batasnya ghâncang [ghɐñcaŋ] a cepat
[ghərəp]
aghârâp
v menggarap;
menyelesaikan suatu pekerjaan ghâris [ghɐris] n garis
ghâncèras [ghɐncɛras] n nama warangka
agharis v bergaris kalambhi potè aghâris
keris Madura yang serat bagian atasnya
celleng ‗baju putih bergaris hitam‘ ghârisân n penggaris ngâris v menggaris ris-ghâris n alat menggaris ghârubhek [ghɐrubhǝk] n moyang; kakek
tidak melintang seluruh bagian sarung keris tersebut terbuat dari kayu utuh ghânding
[ghɐndhɪŋ]
a
saghândhing
sebanding ghândhu‘ [ghɐndhuʔ] aghandhu‘/ngandhu‘ v
dari kakek
mengandung
ghârubhuk [ghǝrubhuk] n gharubhek
aghandhu‘ tae kerreng ‗mengandung tahi
ghâtel [ghɐtǝl] a gatal
kering‘ mempunyai maksud jahat terhadap
gheddhâng [ghǝddhɐŋ] n pisang
orang lain ghândhung [ghɐndhuŋ] aghândhung v digendong di punggung ghânep [ghɐnǝp] a genap
v
1
menggenapkan
2
yang
memiliki
[ghǝllɐʔ] n tawa
aghellâ‘ vi tertawa lâ‘-ngellâ‘è vt menertawakan
melengkapkan tidak stabil; berubah-ubah ghânjhil [ghɐñjhil] a ganjil maghânjhil v mengganjilkan ghânta‘
pendiam
pengetahuan dan pengalaman yang luas 1ghellâ‘
ghânjhâl [ghɐñjhɐl] jhâl-ghânjhil a goyang;
[ghəntaʔ]
gheddhâng bhiru 1 pisang hijau 2 fig orang
ngândhung v menggendong di punggung maghânep
tel-ghâtel n gatal-gatal
n jangkrik
ghântè [ghɐntɛ] n penggganti: nyarè ghântè
2ghellâ‘
[ghǝllɐʔ] adv tadi
ghellâng [ghǝlləŋ] n gelang aghellâng(an) v memakai gelang; bergelang ghendhâk [ghǝndhɐk] a sombong ghendhâk bârângka, sala ghendhâk tadâ‘
‗mencari pengganti‘
pa-apa
aghântè v berganti
sombong
‗sombong tidak
melompong, ada
sudah
apa-apanya‘
Halaman 26 dari 78
peribahasa
yang
mirip
dengan
‗Tong
kosong nyaring bunyinya‘
orang yang peran atau hasil pekerjaannya
ghendhâng [ghǝndhɐŋ] n gendang
serba
aghendhângan v bermain gendang gendhâng
ètabbhu
râ-gerrâ pèkolan ‗kaku seperti pikulan‘
salajâ
tanggung
sehingga
tidak
memuaskan
‗gendang
ditabuh sebelah‘ berat sebelah atau tidak
gherrâng [ghǝrrɐŋ] n sejenis ikan yang dikeringkan gherrem [ghǝrrǝm] n geraham
adil ghendhi [ghǝndhi] n kendi
gherring [ghǝrriŋ] n sakit parah
ghenna‘ [ghənnaʔ] a lengkap
ghi‘ [ghiʔ] adv masih
maghenna‘ v melengkapi
ghibâ [ghibɐ] v bawa kèbâ
na‘-ghenna‘ n pelengkap ghentang
[ghǝntaŋ]
ngibâ vt membawa: Ca‘na Ka‘ Morsid
aghentang vi terlentang
maghentang vt menelentangkan tang-ghentangan
Kak Morsid kalau tidak membawa uang
tidur-tiduran
dengan
tidak boleh ikut‘ bân-ghibân n 1 barang bawaan 2 oleh-
posisi terlentang ghentang
lamon ta‘ ngibâ pèssè ta‘ ollè noro‘ ‗Kata
nèngngep
‗terlentang
oleh
telungkup‘ pernikahan antara dua pasang
ghighi [ghighi] n gigi
saudara, misalnya A dan B saudara, C dan
ghiling [ghiliŋ] aghiling v menggiling
D saudara. A menikah dengan C, B dengan
ghilingan n gilingan
D, atau A dan D, B dengan C
ghilir [ghilir] v satu persatu berdasarkan
ghentong [ghǝntɔŋ] n gentong/tempayan ghentong
ekarobung
‗gentong/tempayan
dirubung
orang
tetap
tua
yang
urutan; bergilir
canteng
aghilir v bergilir
gayung‘
ghilirân n giliran
disambangi
keturunannya
ghilir tampar ‗gilir tambang/ tali/ tampar‘ menyerahkan tanggung jawab diri sendiri
ghentong
nyarè
tempayan
mencari
canteng
‗gentong/
gayung‘
meminta
kepada orang lain sehingga orang lain tersebut yang memiliki tanggung jawab ghilo‘ [ghilɔʔ] adv masih belum; bentuk
pertolongan pada yang lebih lemah tadâ‘ ghentong nyello‘ ka cantèng ‗tak ada
singkat dari ghi‘ lo‘
gentong menciduk gayung‘ 1. orang tua
ghindhung [ghindhuŋ] v gendong
tidak meminta balasan dari anak 2. yang
ghingsèr [ghiŋsɛr] a bergeser
kuat yang bisa membantu yang lemah
ghir [ghir] n bentuk pendek dari penggjir;
gherrâ
[ghǝrrɐ]
a kaku
sisi; bagian; pinggir
magherrâ v membuat jadi kaku
ghita‘ [ghitaʔ] adv masih belum; bentuk
râ-gherrâ a kaku seperti gherrâ
atèna
‗kaku
singkat dari ghi‘ ta‘ hatinya‘
mudah
ghubâng [ghubəŋ] aghubâng v melubangi
merajuk atau ngambek
atau membuat
gherrâ montengnga ‗kaku tulang ekornya‘
hewan pembuat lubang di dinding atau
orang yang tata tutur dan gerak geriknya
tembok bagi orang jahat yang masuk
sangat kaku dan tidak mau berkompromi
secara
atau keras kepala
aghubang
paksa);
lubang (ditanah untuk
membobol
romana
Mèlan.
Maleng ‗Maling
melubangi rumah Melan.‘
Halaman 27 dari 78
èghubâng v dilubangi ghucè
[ghucɛ]
ghun [ghun] cuma
n guci
ghundul [ghʊndʊl] a gundul
ghucè èkennèng kodungè ‗guci dapat
aghundul v memotong gundul rambut
ditutupi‘ perkara rahasia sekali pun tidak
ghundulân n tuyul ghung [ghuŋ] n gong
dapat ditutup-tutupi ghudd̩hu
[ghudɖhu]
pisang,
ketela,
n kue yang terbuat dari sukun
dsb.
martabhât ghung tèma ‗ibarat gong timah
yang
– yang tidak ikut bergema kecuali ditabuh
dicelupkan pada adonan tepung sebelum
secara khusus‘ orang yang diam jika tidak
digoreng.
ditanya
ghud̩hâ [ghuɖhə] v ganggu; goda
n
ghungsèng
aghud̩hâ v mengganggu; menggoda
giring-giring;
kelintingan;
sejenis bel kecil yang dikalungkan pada
n gula n gerak
ghulâ
[ghulɐ]
binatang peliharaan atau bayi yang mulai
ghuli
[ghuli]
bisa berjalan
aghuli v bergerak
ghunong [ghunɔŋ] n gunung
ali-ghuli v bergerak-gerak
ghunong na‘nong bâto klèְtְtak ‗gunung
maghuli v menggerakkan
udik
berbatu
putih kering kerontang‘
ghulu [ghulu] n (T) leher
tempat yang sangat terpencil dan sangat
ghulu‘ [ghuluʔ] aghulu‘ v berguling-guling
sulit didatangi, pernyataan ini digunakan
di tanah
untuk melecehkan
ghumo‘ [ghumo‘] n gundukan tanah angghumo‘
dâdâ
‗gundukan
ghuru [ghuru] n guru aghuru v berguru
dada‘
terburu-buru, bhângsalan yang berarti
ngurui v mengajar
soso ‗susu‘ yang berarti kasoso ‗kesusu;
paghurun n tempat berguru atau bertanya;
terburu-buru‘
perguruan
ghulung [ghuluŋ] v gulung
ghusè [ghusɛ] n gusi
aghulung v bergulung
ghuttè [ghutteɛ] n paman
ngulung v menggulung
ghuwâ [ghuwɐ] n goa
ngulunggaghi v menggulungkan
godèk [gɔdɛk] n bulu rambut depan telinga
H haְdir [hadir] v datang; hadir; ada ngadirè v menghadiri haְdirat [hadirat] n orang-orang perempuan yang hadir haְdirin [hadirin] n orang-orang laki-laki yang hadir halwa [halwa] n halwa (mara) halwa èkakan kocèng ‗ibarat halwa dimakan kucing‘ wanita yang secara sosial memiliki derajat lebih tinggi menikah
dengan
laki-laki
yang
secara
sosial
derajatnya lebih rendah Hampèyan [hampɛyan] pron Sampèyan Hèְdâ [hɛdɐ] pron (R) Sèְdâ hol [hɔl] n peringatan tahunan kematian seseorang yang diisi dengan membaca doa; haul ngeholè v mengadakan haul untuk sso hormat [hɔrmat] n hormat kahormadhan n kehormatan ngormat v menghormat
Halaman 28 dari 78
ngormadhi v menghormati
hotèl [hɔtɛl] n hotel
I ikhtiyar [ikhtiyar] v berusaha sekuat tenaga
Islam [islam] n Islam
iman [iman] n iman
iyâ [iyɐ] (R) iya
J jâgâ [jɐgɐ] v jaga
jhâjhâr
ajâgâ v menjaga
bâjâng
‗jajaran
wayang‘
menempatkan sesuai aturan tempatnya
jago [jago] a jago
jhâjhuluk [jhɐjhuluk] n julukan
go-majago vi sok jago
vi berjuluk Sè pangdâlem ajhâjhuluk Sè Ghâmbhu. ‗yang kanan ajhâjhuluk
jagowân n jagoan jârèya [jɐrɛya] n penunjuk jauh atau dekat;
berjuluk Si Ghambhu‘ jhâjjhâlâng [jhǝjjhɐlɐŋ] n laron
ini atau itu jârângkong
[jɐrɐŋkɔŋ]
n
hantu
yang
jhâjjhâlâng
nyandâr
ka
apoy/dhâmar
menurut kepercayaan muncul selama 40
‗laron bersandar ke api/lampu‘ melakukan
hari sejak kematian berbentuk manusia
pekerjaan
dengan wajah menyerupai orang yang
sendiri
yang
telah meninggal dan mengenakan kain
jhâlâ [jhɐlɐh] n jala
kafan; jembalang
jhâlân [jhɐlɐn] n jalan
membahaya-kan
jendèla [jǝndɛla] n jendela
ajhâlân v berjalan
jhâ‘ [jhɐʔ] adv jangan
ajhâlânè v menjalani
Jhâbâ
[jhɐbɐ]
jhâbhâr
n Jawa n harakat (fatha) dalam
[jhɐbhɐr]
[jhɐghɐ]
v 1 bangun (tidur) 2 bangkit
(berdiri) nyâghâè v membangunkan (tidur) [jhɐghɐt]
jhâghung
n dunia; jagat n jagung
[jhɐghuŋ]
jhâi [jhɐi] n jahe jhâi‘ [jhɐiʔ] ajhâi‘/nyâi‘ v menjahit i‘-jhâi‘ân v sedang menjahit sesuatu jhâil [jhɐil] n iler ajhâil v mengiler jhâjâ
alân-jhâlân v berjalan-jalan jhâlu [jhɐlu] n susuh; tanduk pada kaki ayam
majhâghâ v membantu bangkit berdiri jhâghât
ajhâlânaghi v menjalankan lân-jhâlân n tengah jalan
tulisan Arab jhâghâ
diri
[jhɐjɐ]
a jaya; beruntung; sukses;
berhasil jhâjhâr [jhɐjhɐr] n jajar
jhâmang [jhɐmaŋ] n jambul ajhâmang v berjambul Sapèna ajhâmang,
tandu‘eng èbhundhu‘ bhludhru celleng. ‗Sapinya
berjambul,
tandu‘nya
ditutup
beludru hitam.‘ jhâmo [jhɐmɔ] n jamu ajhâmo v minum jamu ajhâmoè v memberi jamu (sapi dsb) jhângghel [jhɐŋghǝl] n tongkol jagung ajhangghel v bertongkol jhângghirâng [jhɐŋghirɐŋ] n sejenis lele yang ukurannya lebih kecil
ajhâjhâr v berjajar
Halaman 29 dari 78
akantha jhângghirâng nemmo cacemmer
Jhârân
‗seperti
memakan muatannya‘ orang (tamu) yang
lele
menemukan
kotoran‘
memperebutkan barang yang tak berharga
ngakan
bubudhânna
‗kuda
ikut makan oleh-olehnya sendiri jhârum [jhɐrum] n 1 jarum 2 orang dalam
karena ketamakan mara jhângghirâng nemmo taè ‗seperti
penunjuk jalan bagi orang luar yang akan
lele
mencuri di suatu daerah
menemukan
tahi‘
berebut
saling
mendahului untuk mendapatkan sesuatu
mara jhârum amoso bâddhung ‗seperti
yang tidak layak diperebutkan
jarum
jhangka‘
[jhɐŋkaʔ]
n dingklik
melawan
kapak‘
pertandingan
dengan lawan yang tidak seimbang
ajhângka‘ vi memakai dingklik
jhâruppen [jhâruppǝn] v kelilipan
jhângkèras [jhɐŋkɛras] n nama warangka
jhâtè [jhətɛ] n (pohon/kayu) jati
keris Madura yang serat bagian atasnya
jhâtè kasosobhân lojung ‗jati tersusupi
tidak melintang seluruh bagian sarung
kayu aren‘ wanita yang secara sosial
keris tersebut terbuat dari kayu utuh
memiliki derajat lebih tinggi menikah
jhângo
[jhɐŋɔ]
v gapai; jangkau
dengan
ajhângo v menggapai; menjangkau jhângsèra
[jhɐŋsɛra]
n
peralatan
untuk
tempat tidur yang terdiri atas bantal dan guling
yang
berasal
jhâng-
dari
laki-laki
yang
secara
sosial
derajatnya lebih rendah
dhunjângnga sera ‗penunjang kepala‘ jhânjhi [jhɐñjhi] n janji ajhânjhi v berjanji jhin-jhânjhin v saling berjanji parjhânjhian n perjanjian jhânor [jhɐnɔr] n janur jhârâbâ‘ [jhɐrɐbɐʔ] n jerawat ajhârâbâ‘ân v berjerawat jhârân [jhɐrɐn] n kuda ajhârânan v naik kuda; berkuda
jhâu [jhɐu] a jauh ajhâui v menjauhi majhâu v menjauh u-majhâu v pura-pura menjauh jhebbhing [jhǝbbhɪŋ] n anak perempuan jhekjhek [jhǝkjhǝk] a ajeg; istiqamah jhelli‘ [jhǝlliʔ] n klitoris; klentit jhelling [jhǝlliŋ] v lihat ajelling v melihat nyellingngaghi v memperlihatkan; mengamati pajhellingan n penglihatan ling-jhellingan v melihat kesana-kemari
Jhârân celleng ghusè, èsemma‘è ngokop,
jhembhâdhân [jhəmbhɐdhɐn] n jembatan
èjhauè
jhembhâr [jhəmbhɐr] n luas atau jembar
ngettè‘
‗kuda
bergusi
hitam,
didekati menggigit, dijahui menendang‘
dalam penghidupan
bercampur baur dengan orang yang sudah
majhembhâr v meluaskan
terkenal bermoral bejat dan bertabiat busuk
pasti
akan
mencelakakan
ajhemmor v berjemur
keseluruhan lingkungannya jhârân
èkalèburè
lorana
perib
‗kuda
disenangi tuannya‘ seorang bawahan yang karena
kecakapannya
disenangi
majikannya sehingga meningkatkan taraf hidupnya
karena
kajhembhârân n keluasan jhemmor [jhǝmmɔr] v jemur
diperhatikan
nyemmor v menjemur mor-jhemmor n jemuran jherruk [jhǝrruk] n jeruk jhilâ [jhilɐ] n lidah
oleh
tuannya tersebut
Halaman 30 dari 78
jhilâ ta‘ atolang ‗lidak tak bertulang‘
ko‘-jhuko‘an n 1 berbentuk seperti ikan
berbicara sangat gampang, tetapi harus
lajângan
dipertanggungjawabkan
berbentuk seperti ikan‘ 2 ikan mainan
jhilât [jhilɐt] nyilât v menjilat
ko‘-jhuko‘an
‗layangan
ko‘-jhuko‘an karèt ikan mainan dari karet
n kependekan dari
Jhuko‘ kènè‘ kakanna jhuko‘ rajâ ‗ikan
tajhin mera yang artinya bubur merah.
kecil makanan ikan besar‘ suatu kebiasaan
Bentuk ini digunakan untuk bulan Shafar
bahwa orang lemah ditindas oleh yang
dalam penanggalan Madura karena pada
lebih kuat
bulan ini dianggap bulan penuh berkah
rajâ jhuko‘na rajâ ghulina ‗besar ikannya,
dan diperingati dengan bersedekah tajhin
besar
mera.
keadaannya
Jhinmèra
[jhinmɛra]
Jhinpedd̩his [jhinpǝdɖhis]
n kependekan
gerakannya‘
untuk
pedas. Bentuk ini digunakan untuk bulan
menyodorkan
dalam
penanggalan
Madura
karena pada bulan ini dianggap bulan
memberi
atau
menerima;
nyuluaghi v menjulurkan (tangan, dsb) Jhuma‘at [jhumaʔat] n hari keenam dalam
penuh berkah dan diperingati dengan
penanggalan Madura; Jumat.
bersedekah tajhin peddhis.
ajhuma‘adhân
n bentuk terikat yang berarti jari jhu‘ dhuddhing n jari telunjuk jhu‘ empol n jari jempol jhu‘ enְtèk n jari kelingking jhu‘ manes n jari manis jhu‘ tengnga n jari tengah jhubâ‘ [jhubəʔ] a jelek; buruk jhudhu [jhudhu] n takdir tentang pasangan jhu‘
[jhuʔ]
dengan
jhulu [jhulu] ajhulu v menjulurkan tangan
dari tajhin peddhis yang artinya bubur Muharram
sesuai
v
pergi
melaksanakan
shalat Jumat. jhumaadhân n shalat Jumat. jhung [jhuŋ] p berebut atau merasa menjadi paling: jhung rajâân ‗berebut menjadi paling besar‘ jhungjhung
[jhuŋjhuŋ]
v
nyungjhung
1
mengacungkan tangan 2 menjunjung jhungka‘ [jhuŋkaʔ] nyungka‘aghi v men-
hidup; jodoh
dorong untuk menjatuhkan
ajhudu v berjodoh
ka‘-jhungka‘an v saling mendorong untuk
nyudhuaghi/ajhudhuagi v menjodohkan
menjatuhkan
jhugghlâng [jhugghlɐŋ] n lubang besar di tanah
a
[jhuntrɔŋ]
mulus
tanpa
hambatan
jhujhur
[jhujhur]
a jujur
jhurâng [jhurɐŋ] n jurang
kajhujhurân n kejujuran
jhurâng èkallè, ghunong ètèmbhuk ‗jurang
pajhujhur v berbuatlah jujur jhujjhu,
nyujjhu
[jhujjhu]
digali,
v
menyodok,
menusuk
gunung
ditimbun‘
meminta
pada
kegiatan
orang
tidak
jhuwâl [jhu.wɐl] vt jual ajhuwâl vi menjual
(ikan, dsb.) [jhukɔʔ]
percuma
punya, menyumbang pada orang kaya
jhujjhu‘, nyujjhu‘ [jhujhuʔ] memakan umpan jhuko‘
jhuntrong
n 1 ikan: jhuko‘ tasè‘ ‗ikan
ajhuwâlân vi berjualan
laut‘ 2 lauk: jhuko‘ ajâm ‗lauk ayam‘
nyuwâl vt menjual
ajhuko‘ v berlauk: Mon tellasân ajuko‘
wâl-jhuwâl vi berjualan
ajâm Kalau hari raya berlauk ayam
Halaman 31 dari 78
wâl-jhuwâlân
vi
bermain
jual
jigjig [jigjig] n joging; lari-lari kecil untuk
beli
(permainan anak) ajhuwâl
bhâghus
kesehatan ‗menjual
ajigjig v melakukan joging
bagus‘
mengedepankan keunggulan penampilan
jijib [jijip] a tertib
atau kemampuan diri
jikar [jikar] n pedati
ajhuwâl bibir ‗menjual bibir‘ 1 mengada-
jiya [jiya] n ini
ada untuk menggunjing 2 memuji-muji
junèl [junɛl] a memiliki keterampilan (dalam
dengan menyimpan maksud tertentu
kesaktian) kajunèlan n kesaktian
Ajhuwâl bujâ ka rèng Ghirpapas ‗menjual garam
pada
orang
Ghirpapas—sebuah
juta [juta] juta
desa temoat produksi garam‘ melakukan
jutaan jutaan
pekerjaan sia-sia; menggarami air laut
K ka [ka] prep ke; kepada
akaca v berkaca
Ka‘ [kaʔ] n bentuk panggilan untuk kakak
kaca kebbhâng cermin besar kacang [kacaŋ] n kacang
laki-laki. ka‘dinto n ini
pakacangan n lahan kacang
kabâbâ [kabɐbɐ] a sanggup mengangkat
ghilir kacang idm sistem giliran yang
atau membawa
tertib berdasarkan aturan
kabâdanan [kabɐdanan] n kecamatan
kacong [kacɔŋ] n anak laki-laki
kabâsa [kabɐsa] a kobasa
kadhibi‘ [kadhibiʔ] pron sendiri
kabbhi
[kabbhi]
kabhâr
[kabhɐr]
num semua n kabar
kadi‘ [kadiʔ] p seperti kaè‘ [kaɛʔ] bd
akabhâr v mengirim kabar
ngaè‘ v mengait
ngabhâraghi v mengabarkan
makaè‘ v mengaitkan (pada kait)
kabhuru [kabhuru] a terburu-buru
takaè‘ v terkait (pada kait)
kabin n kawin
endâ‘ ngaè‘ ta‘ endâ‘ èkaè‘ perib ‗mau
akabin v menikah Ana‘eng klèbun towa
mengait tetapi tidak mau dikait‘ mau
akabin bi‘ randhâ. ‗Anak kepala desa-lama
meminta, tidak mau dipinta; pelit
menikah dengan janda‘.
kaen [kaen] n kain
kabinan n acara akad nikah.
kaju [kaju] n kayu
makabin v menikahkan Samad makabin
ju-kajuân n pohon-pohonan
Siti bi‘ orèng jhâu. ‗Samad mengawinkan
Mon kaju rajâ robbhu, kabbhi med-
Siti dengan orang jauh‘.
dhângnga. ‗Jika pohon besar tumbang,
kabit
[kabit]
mulai
kabit
bâri‘
‗mulai
semua akan memotongnya‘ Jika seorang
kemarin‘
berpangkat tinggi jatuh, kehormatan dan
kabidhân adv mula(i)nya
penghargaan (akibat pengkatnya) akan
kabupaten [kabupaten] n kabupaten
dengan cepat menghilang.
kaca [kaca] n kaca
Halaman 32 dari 78
kaka‘ [kakaʔ] n 1 saudara laki-laki yang
atau
tampan,
tidak
dianggap
lebih tua, 2 orang laki-laki yang lebih tua
calon menantu yang diinginkan
kakan [kakan] v makan: Kakan, pa tadâ‘.
kalampok [kalampɔk] n jambu air
sebagai
kalanceng [kalañcǝŋ] n serangga kecil yang
‗Makan, habiskan.‘ akakan v menggerogoti; memakani
mengumpulkan
kakanan n makanan
biasanya bersarang pada lubang pohon
makanè v memberi makan
bambu
madu
dari
bunga,
ngakan vt makan
kalaras [klaras] n daun pisang kering
ngakan asella arè ‗makan bersela hari‘
kalarè [kǝlarɛ] n daun kelapa kering
kadang makan kadang tidak
kalè [kalɛ] n kali: Jhâ‘ sampè‘ tello kalè,
makanè ènthok lakè‘ ‗memberi makan
sabbhâr bâdâ bâtessa. ‗Jangan sampai tiga
entok jantan‘ memodali usaha yang tidak
kali, sabar ada batasnya.‘ kalèbun [klɛbun] n pemimpin atau kepala
bisa diharapkan hasilnya makanè ètèk lakè‘ ‗memberi makan itik jantan‘ memodali usaha yang tidak bisa diharapkan hasilnya
desa di Madura kalèlès [kalɛlɛs] n perlengkapan kerapan sapi
yang
melekat
pada
pangonong
kakè [kakɛ] pron(R) kamu
tempat penunggang sapi memacu sapi
kala [kala] a kalah
karapan
ngala v mengalah
kalènְtèng [klɛnʈɛŋ] n buah ubi rambat
makala v mengalahkan: Kana‘ juwa lakar
kalèttèk [kalɛtʈɛk] n bunyi keletik
kene‘, tape bisa makala se raja. ‗Anak itu
kallè [kallɛ] ngallè v menggali
memang kecil, tetapi bisa mengalahkan
kalodu‘ [kalɔduʔ] ngalodu‘ v menelan
yang besar‘
kalong [kalɔŋ] n kalung
kalaan/kaladhân [kaladhɐn] n selalu kalah
akalong
atau sering kalah
bhludhru,
kala‘ [kalaʔ] v ambil ngala‘
vt
nangka
Akalong kaen benang emmas.
berkalung
asolam
‗Berkalung kain beludru, bersulam benang
mengambil
e
v
budina
Mat Rai ngala‘ roma. ‗Mat Rai
mengambil nangka di belakang rumah‘
emas‘ ngalongè v mengalungi kaluwang [kǝluwaŋ] n sejenis kelelawar
ngala‘aghi vt mengambilkan
kaluwang
ngala‘an n suka mencuri
menginginkan
ngala‘ atè mengambil hati
menginginkan sesuatu yang sangat sulit
ngala‘
karebbâ
dhibi‘
suka
menang
durian‘
‗kelelawar
orang
kaluwar [kǝluwar] v keluar
kalak,
tekka‘a
‗kuning-kuning
konèng
kambâng
[kambɐŋ]
ngambâng
mengapung
untuk
bâng-kambângan v terapung-apung
perempuan/laki-laki lajang yang ditampik
kamondurân [kamɔndurɐn] n bunglon
kuning
buah
ngamar v masuk rumah sakit dirawat inap kalak,
meskipun
yang
kamar [kamar] n kamar
kalak [kalak] n sejenis buah mundu katolak
dhurin
makaluwar v mengeluarkan
sendiri; egois kalabân [kalabɐn] p dengan; bersama nèng-konèng
terro
tertolak‘
karena sikap dan kelakuan yang tidak
ngamonduraghi
menyenangkan meskipun berwajah cantik
menyesuaikan diri
vt
v
membunglon;
Halaman 33 dari 78
kampowan [kampɔwan] perapian di luar rumah yang terdiri atas sampah kering
akaok v berkeok kapa [kapa] pa-kapa n pelana
digunakan untuk menghangatkan hewan
sot-ngosot
ternak atau hanya mengabukan sampah
‗mengelus-elus
mara
kampowan
ditunggangi‘
dalam
sekam‘
sekkem
‗seperti
menyimpan
api
tenaga/
pa-kapa
lajhu
pelana
ètompa‘
kuda
memuji-muji
lalu karena
memiliki maksud tertentu kapal [kapal] n kapal
kekuatan agar bertahan lama kampong [kampɔŋ] n kampung
akapalan vi naik kapal
kampong mèji [mɛji] kampung yang terdiri
kapala [kapala] n kepala; pimpinan
atas beberapa rumah yang penghuninya
kapalang
masih berkerabat dan letaknya terpisah
[kapalaŋ]
a
tanggung;
tidak
cukup; kurang kapètèng [kapɛtɛŋ] n kepiting
dari kampung (mèji) lain kana‘ [kanaʔ] 1 n anak kecil 2 a masih kecil
kapor [kapɔr] n kapur
dan belum dewasa Kana‘ kene‘ juwa
ngapor n mengapur dinding (rumah).
akabin ghi‘ kana‘. Anak kecil itu menikah
por-kapor
saat masih kecil.
pengapuran (rumah).
na‘-kana‘ 1 n anak-anak 2 teman-teman
Bâ‘na ngakan kapor, sèngko‘ ta‘ noro‘a
(sepergaulan): Na‘-kana‘ kamma kabbhi?
bâ‘âng ‗Engkau makan kapur, aku tidak
Teman-teman pada ke mana? 3 orang(-
akan merasakan getirnya‘ sikap tidak
Sèngko‘ marè èntar dâ‘ kennengngan sè èjhânjhiaghi tapè tadâ‘ na‘-kana‘. Saya telah datang ketempat
mencampuri
yang dijanjikan tetapi tidak ada orang.
sadhembil
orang):
kanca [kañca] n teman
vi
akanca
v
melakukan
urusan
pekerjaan
orang
lain;
pènang,
bân
individualis sakapor
sèrè,
sakacèp
ghâmbir
digunakan sebagai
perumpamaan pengantar atau sambutan
melakukan
pertemanan,
sekedarnya.
berteman
kappra [kappra] a kaprah, lumrah
ngancaè v menemani
karaddhu [karaddhu] a laku; disukai
sakancaan sepertemanan
karaksak [karaksak] n bunyi berisik yang
kand̩hâ [kanɖhɐ] vd berbicara
merupakan tiruan bunyi daun-daun kering
akand̩hâ v berbicara
yang terinjak(-injak) atau bunyi benda
ngand̩hâi v memberi tahu
jatuh di antara daun-daun pohon
dhâ-kandhâ n percakapan
karaksagghâ è diyâ, tabbhugghânna è
kand̩hâng
[kanɖhɐŋ]
n kandang
kandung [kanduŋ] ngandung v hamil
dissa ‗suara berisiknya di sini, bunyi jatuhnya di sana‘ janji yang disebarkan ke
kandungan n kandungan
mana-mana, namun kenyataannya tidak
mangandung v menghamili
terpenuhi
kantok
[kantɔk] ngantok
v mengantuk;
perasaan ingin tidur
karamas [karamas] n keramas akaramas v berkeramas
kantos [kantɔs] v sampai; hingga
akaramas sambi mandi ‗keramas sambil
kanyot [kañɔt] v terbawa arus
mandi‘
kaok [kaɔk] n tiruan bunyi ayam saat
dilakukan secara bersamaan dengan hasil
beberapa
pekerjaan
yang
ditangkap
Halaman 34 dari 78
yang
baik
serupa
denga
peribahasa
―sambil menyelam minum air‖
kata‘
nèddhâ‘â
kerbhuy/sapè
katak
hendak menginjak kerbau/sapi‘ keinginan
karè [karɛ] n sisa
yang tidak mungkin berhasil
akarè v bersisa
katebbhung [kǝtǝbbhung] n batang/pohon
rè-karè n sisa-sisa
pisang
kareḍḍhâp [karəɖɖhɐp]
n keredep; berkelip-
kat̩èl [kaʈɛl] n usungan jenasah; keranda katkat [katkat] n cecak terbang
kelip; berkilau-kilau ngareḍḍhâp v berkelip-kelip; berkilau-
akantha
kilau
‗seperti cecak terbang menggoyang pohon
karep [karǝp] n keinginan; hasrat
katkat
ngondhu
nanggher
randu alas‘
akarep vi berkehendak
kato [katɔ] akato vi memanggil
ngareppaghi vt mengharapkan
ngatoaghi v memanggilkan
kareppek [kǝrǝppǝk] n piyut atau canggah;
ngatoe vt memanggil to-katoan v memanggil-manggil
anak dari peyo‘ karèt [karɛt] n karet
kato‘ [kaʈɔʔ] n celana pendek
akarèt v diikat, dipasang, dsb. Karet
akato‘(an) v memakai celana pendek
karèt ghellâng n karet gelang
ngato‘è v memakaikan celana pendek
karobung
[karɔbuŋ]
vt
ngarobung
merubung
ngaton v memperlihatkan diri
karopok [kǝrɔpɔk] n anak dari kareppek; karkar [kar-kar] v 1 mencakar-cakar tanah mengais
kaulâ [kaulɐ] pron(T) saya kèbâ [kɛbɐ] vd bawa
anggas untuk
katon [katɔn] v kelihatan
mendapat 2
makanan
membeber
rata
(ayam):
vt membawa Marlèna ngèbâ lessong ‗Marlena membawa lesung‘ ngèbâ
untuk
1kèbân
karkaran n tempat mendinginkan nasi
2kèbân
yang sambil dibolak-balik dikipas
kebbi‘ [kǝbbiʔ] akebbi‘ v menggerakkan dua
dijemur/didinginkan (padi/nasi)
[kɛbɐn] n tempat mandi wanita yang
baru melahirkan [kɛbɐn] n hewan
kar-ngarkar colpè‘ menunjukkan bahwa
bibir
untuk makan harus bekerja
berbicara
karsa [karsa] n (T) kehendak kasap [kasap] n sumber penghasilan akasap v bekerja; mencari penghasilan kaso [kasɔ] a terburu-buru kasombhâ
[kasɔmbhɐ]
n kesumba
kecca‘
membuka [kǝccaʔ]
menutup
saat
a suka memperkatakan
keburukan orang lain seolah-olah dirinya tidak memiliki keburukan sama sekali kecceng [kǝccǝŋ] a pekat; kental kèco‘ [kɛcɔʔ] v curi
v
kasombhâ sarè ka adâ‘ ‗kesumba seri di
co‘-ngeco‘
awal‘ orang yang bersenang-senang pada
kesempatan, dsb)
waktu muda, sengsara pada waktu tua
ngèco‘ v mencuri
kasoso [kasɔsɔ] v terburu-buru
dan
mencuri-curi
(waktu,
ngèco‘an a suka mencuri
kasta [kasta] 1 v menyesal 2 n sesal
kèddhâng [kɛddhɐŋ] n kijang
kata‘ [kataʔ] n katak
kèka [kɛka] n aqiqah; memotong satu kambing dengan syarat tertentu untuk kelahiran anak perempuan dan dua untuk
Halaman 35 dari 78
anak
laki-laki
sebagai
tuntunan
dari
kembung [kǝmbuŋ] a kembung
v
Rasulillah
makembung
akèka v melakukan aqiqah
seorang sehingga perutnya membesar dan
kèkèt [kɛkɛt] n gelut
mengguna-gunai
menderita.
akèkèt v bergelut
kemèrèn [kmɛrɛn] n mata kaki
ngèkèdhi v menggeluti; bergulat dengan
kemmè [kǝmmɛ] n kencing
kèkkè‘ [kɛkkɛʔ] ngèkkè‘ v 1 menggigit 2 membuka
mulut
tentang
keterlibatan
akemmè v buang air kecil; kencing ngemmèè v mengencingi Kemmès [kǝmmɛs] n hari kelima dalam
seseorang kèkkè‘an
se-
n
sakèkkè‘an
gigitan:
‗satu
penanggalan Madura; kamis kènca [kɛñca] n makanan pelengkap untuk
gigitan‘ kè‘-kèkkè‘an v saling menggigit
makan
kèla [kɛla] akèla v membersihkan dubur atau kubul setelah buang air; istinja‘
nasi
ketan
yang
terbuat
dari
parutan kelapa yang dimasak dengan gula (bilâ kènca palotan,) bilâ kanca tarètan
kèlan [kɛlan] n jengkal
‗(jika
kenca
nasi
ketan,)
jika
teman
ngelane v menjengkali
saudara‘ peribahasa yang berasal dari
èberri‘ sakèlan mènta sadeppa ‗diberi
sejenis pantun yang maksudnya bahwa
sejengkal minta sedepa‘ tidak pernah puas
kedekatan seorang teman bisa seperti
atau cukup; tamak; loba
saudara kenceng [kǝñcǝŋ] a bersemangat
kèlap [kɛlap] n halilintar kellar
[kǝllar]
v
kellar
mampu:
mellè
kènè‘ [kɛnɛʔ] a kecil
‗mampu membeli‘ ta‘
kellar
kènduy [kɛnduy] n ikan teri
ngèba
abâ‘
‗tidak
mampu
makènè‘ v membuat jadi kecil
membawa badan/diri‘ tidak mempunyai
nè‘-kènè‘ a kecil-kecil
kemampuan atau kekuatan sama sekali
nè‘-kènè‘an a paling kecil
kellas [kǝllas] n kelas
kèngèng [kɛŋɛŋ] adv bisa; dapat
akellas v berkelas
kennal [kǝnnal] v kenal
kembhâng [kǝmbhɐŋ] n bunga
akennalan v berkenalan
akembhâng v berbunga
ngennalaghi v mengenalkan
bâng-kembângan n bunga-bungaan
nal-makennal v bersikap atau bertindak
ngembhâng v berbunga
seolah-olah kenal
èberri‘ kembhâng mâles cacemmer ‗diberi
kenneng
kembang membalas air limbah‘ ‗susu
kennengnga
dibalas air tuba‘
berbelanja‘
ngembhâng apèra
lalang
masana
‗berbunganya
kapètèng
alang-alang
saat
n tempat: Pasar abalanjha. ‗pasar tempat
[kǝnnǝŋ]
akenneng v ada tempatnya kennèng [kǝnnɛŋ] v 1 kena 2 dapat
kepiting bertelur‘ datangnya masa yang
ngennèng v 1 mengenai 2 boleh (tidak
menyenangkan banyak orang
bahaya)
kembhâr
[kǝmbhər]
a kembar
lo‘
ngennèng
akembhârân v berpakaian sama (corak,
menyebabkan
motif, dan warna)
shalat
masa
perempuan
haid
yang
tidak
boleh
kembu [kɐmbu] n kembu
Halaman 36 dari 78
kennèng
talèè
cacana
‗dapat
diikat
kerrap [kǝrrap] n balap; lomba adu cepat ngerrap v melomba kecepatan
ucapannya‘ dapat dipercaya kento‘ [kǝntɔʔ] n kentut
kerrabhân n karapan sapi
akento‘ v berkentut
kerras [kǝrras] a watak keras, kerras atèna:
ngento‘è v mengentuti
keras hatinya.
kenynyang [kǝññaŋ] a kenyang
Mon kerras paakerrès. peribahasa yang
kakenynyangan n kekenyangan
secara
makenynyang v mengenyangkan
berkerislah‘
nyangkenynyangan a paling kenyang
menyatakan bahwa kalau ingin berwibawa
keppè‘ [kǝppɛʔ] ngeppè‘ v mengepit 1kèra
harfiah
berarti
yang
‗kalau
keras
ditujukan
untuk
harus mempersenjatai diri dengan laku
[kɛra] v kira
utama.
ngèra v mengira
kerrèk [kǝrrɛk] v bunyi jangkrik
ra-kèra adv kira-kira
akerrèk v berbunyi jangkrik
ra-ngèra v mengira-ngira
ngerrèk v 1 kerik; kerok 2 menghaluskan
2kèra
[kɛ.ra] adv (biasanya digabung dengan
bentuk penyangkalan ta‘) mungkin: ta‘
kèra ‗tak mungkin‘ kerbhuy [kǝrbui] n kerbau
dengan mengikis dengan pisau 3 bunyi kerik dari jangkrik kerrèng [kǝrrɛŋ] a kering kerrès [kǝrrɛs] n keris: Kerrès Mandirada
minta ikut membajak‘ meminta tanggung
mandhi polana empona mandi sabellunna mandhi. ‗Keris Mandirada ampuh karena
jawab lebih (karena mengharap pangkat,
empunya mandi sebelum menempa.‘
jabatan, gaji, dsb.) padahal tidak sanggup
Kerrès alompa‘ pamorra ‗keris melampaui
menanggung
pamornya‘
kerbhuy molè ka kandhângnga ‗kerbau
sekehendak hati tanpa memikirkan akibat
pulang ke kandangnya‘ pulang kampung
ucapannya kelak
kerbhuy koros mènta èsaè‘è ‗kerbau kurus
kercet [kǝrcǝt] v 1 ciut; mengkerut 2
orang
yang
kertas [kərtas] n kertas
(keong, siput, kura-kura, dsb.) masuk
kèsa [kɛsa] n keranjang ayam
kedalam tempurung
keְtְtang [kətʈaŋ] n kera
kèrè‘ [kɛrɛʔ] rè‘-kèrè‘ 1 n anak anjing 2 n,a seperti anak kecil; kekanak-kanakan kèrèm
[kɛrɛm]
akèrèm
v
titip
kettang
makong
menurut untuk
membelikan
berbicara
n
kera
kepercayaan
putih
sebagian
yang orang
Madura merupakan transformasi hantu orang mati setelah empat puluh hari
ngèrèm v mengirim
kettè‘ [kǝttɛʔ] n kaki belakang serangga
ngèrèmaghi v mengirimkan
seperti
kèrèng [kɛrɛŋ] n keranjang ikan tempat ikan dipindang; besek
belalang,
jangkrik
dsb
yang
digunakan untuk melompat menendang dsb.
kerra‘ [kərraʔ] v potong (tali, daging, dsb) akerra‘ v terpotong
ngettè‘ v menendang kebelakang ketteng [ketteŋ] n putus (jari)
ngerra‘ v memotong
Tanang ketteng terro asello‘a. ‗tangan
ra‘-kerra‘ n ikan laut yang dijual berupa
putus pun ingin bercincin‘ Peribahasa ini
potongan-potongan
digunakan
dipanggang
yang
sudah
untuk
menyatakan
bahwa
siapapun pasti ingin yang terbaik.
Halaman 37 dari 78
ketto [kǝttɔ] a keruh
kocèng [kɔcɛŋ] n kucing
maketto v mengeruhkan; memperkeruh
cèng-kocèngan v kucing-kucingan n ku-
kèya [kɛya] adv juga
cing mainan
kilo [kilo] n kilo; ukuran berat 1000 gram
mara kocèng bullâ‘ ‗seperti kucing terkena
ngiloaghi v mengikilokan; menjual perkilo
barang panas‘ terburu-buru
klabu [klabu] a abu-abu
Mara kocèng èkalèburi na‘-kana‘ ‗seperti
klèbun [klɛbun] n kepala desa
kucing disenangi anak-anak‘ disenangi
ko‘ol [kɔʔɔl] n keong sawah
tapi tidak dijaga kebutuhannya
mata ko‘ol ‗mata keong‘ sebutan untuk
Mara kocèng èkaèn-maènan na‘-kana‘
orang yang terlalu mudah tertidur
‗seperti
kobâl [kɔbɐl] n tampar mara
kobâl
tampar
kecil‘
èkemmèè
dikencingi
patè‘
‗seperti
anjing‘
selalu
membantah tidak mau kalah
kucing
dimain-mainkan
disenangi
tapi
tidak
anak dijaga
kebutuhannya kodhi‘ [kɔdhiʔ] n sejenis calo‘/cakkong ma‘ kodhi‘ tataèn kolan rarèngkan ‗kok
kobâsa [kɔbɐsa] a kuasa; sanggup
parang
berkarat
banyak
tingkah‘
sa-makobâsa v bersikap, berbicara atau
meremehkan orang yang banyak tingkah
bertindak
sebagai orang yang tidak mempunyai
seperti
atau
seolah-olah
berkuasa
kepandaian
v sempat atau ada waktu kocèng [kɔcɛŋ] n kucing cèng-kocèngan v kucing-kucingan kobher
kodhu [kɔdhu] adv harus
[kɔbhǝr]
kodung [kɔduŋ] 1 n kerudung 2 n tudung
v
adung-kodung
melakukan
sesuatu
kocèng calaka‘ kucing garong
dengan berpakaian kerudung
du‘-nondu‘
akodung 1 v berkerudung 2 v bertudung
kocèng
‗tunduk-tunduk
kucing‘ sikap diam yang mengandung
ngodungè v menutupi dengan tudung;
maksud dan niat tidak baik
menudungi
kocèng
aghâjâ‘
moso
dâun
‗kucing
bergurau dengan daun‘ pekerjaan yang sia-sia
kojhu‘ [kɔjhuʔ] n burung kutilang koko [kɔ`kɔ] n kuku nga‘-anga‘ koko hangat-hangat kuku
kocèng
along-kalong
tasbhi
‗kucing
berkalung tasbih‘ terlihat alim atau suci di luar,
tetapi
penuh
kemaksiatan
di
makoko v menguatkan; mengukuhkan kokos [kɔkɔs] n asap akokos/ngokos v berasap
dalamnya kocèng
koko [kɔkɔ] a kukuh; teguh; kuat
kala
ka
tèkos
‗kucing
kalah
kolè‘ [kɔlɛʔ] n kulit
dengan tikus‘ ungkapan untuk yang kuat
akolè‘ v berkulit
kalah dengan yang lemah
le‘-kole‘ n kulit melulu
kocek [kɔcǝk] ngocek v mengulek (bumbu
ngolè‘è v 1 memberi kulit 2 (rumah)
dsb)
memberi lapisan dinding dengan adonan
cek-kocek n ulekan
mortar, campuran semen, kapur, tanah,
du‘-nondu‘
cek-kocek
‗tunduk-tunduk
dan air
ulekan‘ orang yang bersikap diam dan
Man-èman kolè‘na ghedd̩hâng ‗Sayang-
tidak
sayang
banyak
bertingkah
tetapi
dapat
melakukan sesuatu yang mengejutkan
kulit
pisang.‘
Terlalu
hemat
sehingga menjadi kikir
Halaman 38 dari 78
kolek [kɔlǝk] n kolak
kopi [kɔpi] n kopi
akolek v memasak atau membuat kolak
akopi v (biasa) minum kopi
dem-ngeddem kolek ‗pekat seperti kuah
pi-kopiyân v sedang minum kopi
kolak‘ orang yang kelihatan diam dan
kora [kɔra] v membersihkan alat dapur
kelihatan tidak banyak berbuat tiba-tiba
terutama alat makan setelah dipakai
mendapat hasil yang sangat besar
akora/ra-kora v membersihkan alat dapur
komèrè [kɔmɛrɛ] n kemiri
terutama alat makan setelah dipakai
komkom [kɔmkɔm] v rendam
korang [kɔraŋ] a kurang
ngomkom v merendam
akorang v berkurang
komkoman n air rendaman bunga
ngorangè v mengurangi
kompoy [kɔmpɔi] n cucu
korbhi [kɔrbhi] n induk
kona [kɔna] a kuno
pangorbhi n indukan
konci [kɔñci] n kunci
korong [kɔrɔŋ] n kurungan; sangkar
ngonci v mengunci
akorong v bersangkar
konco‘ [kɔñcɔʔ] n ujung
koros [kɔrɔs] a kurus
akonco‘ v berujung (tumpul, tajam, dsb.)
makoros v menguruskan
ngonco‘ v mencapai ujung
ngorosaghi v menyebabkan kurus
ta‘
ètemmo
konco‘
bhungkana
‗tidak
ros-koros a kurus-kurus
ketemu ujung pangkalnya‘ pembicaraan
ros-korossa
tidak teratur dan kemana-mana
orang yang memiliki keagungan akan
konèng [kɔnɛŋ] a kuning
ghâjhâ
korsè [kɔrsɛ] n kursi
nèng-konèngnga mondhu maskèa konèng
kosong [kɔsɔŋ] a kosong
ta‘ karaddhu ‗kuning-kuning buah mundu, kong-rokong v sejenis serangga kecil yang pada
makosong v mengosongkan kakosongan n kekosongan
sekalipun kuning tidak laku‘ berkelompok
gajah‘
tetap dihormati meskipun jatuh melarat
konèng konyè‘ jingga
terbang
‗kurusnya
sore
hari
menjelang maghrib
1kotak
[kɔtak] akotak v berkotek (ayam)
ngotak v menggigil karena ketakutan akotak ta‘ atellor ‗berkotek tidak bertelur‘
kontͅol [kɔnʈɔl] n testis, buah dzakar
banyak bicara tetapi tidak menghasilkan
konyè‘ [kɔñɛʔ] n kunyit
apa-apa
mara konyè‘ bân kapor ‗seperti kunyit dan kopa‘ [kɔpaʔ] n tepuk tangan
kotang [kɔtaŋ] n pakaian dalam perempuan
akopa‘ v bertepuk tangan ta‘
nombhuk
[kɔtak] n kotak
kotaghân n kamar santri
kapur‘ jodoh yang langgeng
akopa‘
2kotak
sebagai penutup payudara; kutang. ‗bertepuk
tidak
akotang vi memakai kutang
menyumbang‘ menyumbang saran tetapi
akotangan vi memakai kutang
tidak disertai tanggung jawab dukungan
koto‘ [kɔtɔʔ] ngoto‘è v membisiki
yang nyata kopèng [kɔpɛŋ] n telinga
to‘-koto‘ v berbisik(-bisik) kottong [kɔttɔŋ] n putus karena dipotong
ngopèng v mencuri-curi dengar
kuwa [kuwa] n kuah
ta‘ èkopèng v tidak didengar; diacuhkan
kuwa‘ [kuwaʔ] n asap
Halaman 39 dari 78
L la [la] adv sudah: bentuk pendek dari ella
jân-lajjân v tidak sesuai pasangannya;
la‘as [laʔas] n bulir-bulir padi yang sudah
sendiri-sendiri; misalnya kanan dengan
lepas dari tangkainya dan belum digiling;
kanan kiri dengan kiri laju [laju] a butut (karena lama disimpan
gabah; antah labân [labɐn] v lawan
atau dipakai)
alabân v melawan
lakar [lakar] adv memang: Mon lakar abâ‘na
labâng [labɐŋ] n pintu
dhikdhâjâ, jârèya seppur soro kasabbhu‘.
alabâng v berpintu
‗Kalau dia memang hebat, itu kereta api
bâng-labâng n posisi tempat pintu berada
suruh jadikan ikat pinggang.‘
labâng koarè [kɔarɛ] pintu gerbang yang
lakè [lakɛ] n suami
terbuat dari kayu dan atau bambu dengan
alakè n 1 melakukan pernikahan dengan
hiasan-hiasan
seorang
tempat
pengantin
pria
masuk rumah pengantin perempuan
lelaki;
menikah
(sitti
alakèya
mènggu sè bhâkal dâteng) 2 memiliki
labu [labu] n labu
suami; bersuami (Satiya sitti la alakè)
labu [labu] v jatuh
Sekarang Siti sudah bersuami.
bu-malabu v pura-pura jatuh
kè-lakèan berganti-ganti suami karena
bu-talabu v terjatuh-jatuh; jatuh bangun
sering kawin cerai.
labuan v mudah jatuh
malakèè
v
menikahkan
anak/saudara
malabu v menjatuhkan
perempuan dengan seorang lelaki: Mat
ladd̩hing [ladɖhiŋ] n pisau
Norsam malakèè Nurhayati bulân Rasol.
laèn [laɛn] a lain; beda
Mat Norsam menikahkan Nurhayati bulan
alaèn vi berpisah
Rabiul Akhir.
èn-laènan a berbeda satu sama lain
alake
laènan a berbeda
perempuan yang menikah dengan laki-laki
malaèn vt memisahkan laèp [laɛp] n paceklik laep cacana ‗paceklik ucapannya‘ tidak banyak bicara lajângan [lajɐŋan] n layang-layang alajângan v bermain layang-layang lajâr [lajar] n layar
matong
‗bersuami
yang beristri lakè‘ [lakɛʔ] n 1 laki-laki 2 jantan lako [lakɔ] n kerja alako vi bekerja ngalakonè vt mengerjakan kalakoan n pekerjaan akon-lakon
vi
(sedang)
alajâr v 1 berlayar; berperahu atau kapal
sesuatu (biasanya hajatan)
layar 2 bekerja sebagai pelaut (biasanya di
alako ghâbây ‗bekerja‘
kapal asing sebagai cleaning service, bar
tender, koki, dsb) lajhu [lajhu] 1p lalu 2 v masuk bertamu malajhu v menyilakan masuk tamu lajjân [lajjɐn] n pasangan alajjânè v melayani
patungan‘
laksana
[laksana]
mengerjakan
alaksanaaghi
v
melaksanakan lalang [lalaŋ] n ilalang lama‘ [lamaʔ] n alas alama‘ v beralas lambhâ‘ [lambhɐʔ] a pemurah; dermawan
Halaman 40 dari 78
lamès [lamɛs] a suka meminta
lanjhâng ta‘ kollè ghâbây talè ‗panjang tak
lamon [lamɔn] p jika
bisa dibuat tali‘ sia-sia
lampa [lampa] n jalan, cara, tuntunan hidup;
Jhang-lanjhangnga
jejak
lanjhangnga
ngalampaaghi
v
menjalani
hidup
berdasarkan ajaran tertentu; menjalankan lampat [lampat] n bekas
dari Lamdaur seorang raja Sri Lanka yang sangat tinggi.
a tumbuh subur (tanaman) landu‘ [landuʔ] n cangkul alandu‘ v mencangkul du-landu‘ân v melakukan pekerjaan langghâr [laŋghɐr] n langgar sesuai
dengan
tata
kesopanan terhadap orang yang lebih tua langka‘ [laŋkaʔ] n periuk perumpamaan
untuk
terhadap
cepat atau lambat lanyo [lañɔ] a (kendaraan) berjalan mulus
lao‘ [laɔʔ] n selatan ngalao‘ agak ke selatan o‘-lao‘ yang paling selatan lapar [lapar] v lapar
larangan a lebih mahal malarang v memahalkan rang-malarang v jual mahal lastarè [lastarɛ] v selesai ngalastarèaghi v menyelesaikan lè‘èr [lɛʔɛr] n leher
pengantin baru langkong [laŋkɔŋ] a (T) lebih
alè‘èr v berleher
langngè‘ [laŋŋɛʔ] n langit
lèbât [lɛbɐt] v lewat
langngè‘ jhâu bi‘ somor ‗langit jauh dari sumur‘ sesuatu yang tidak mungkin langngoy [laŋŋɔy] alangngoy v berenang
v berenang untuk
bermain
lanjhâng colo‘ ‗panjang mulut‘ orang yang gunjingan
dengan seseorang
kepada orang yang dipergunjingkan lanjhâng mara landaur ‗panjang seperti Landaur‘ sangat tinggi
lebbhu [lǝbbhu] n masuk alebbhu vi masuk
lebbi [lǝbbi] a lebih
jhâng-lanjhâng a panjang-panjang domba
telalu masak (pada buah)
lebbhur [lǝbbhur] lebur
malanjhâng v memperpanjang
mengadu
alèbâdhi v melewati lebbâs [lǝbbɐs] a terlalu lembek karena
malebbhu vt memasukkan
lanjhâng [lañjhəŋ] a panjang
menyampaikan
pembalasan
ketemu
laris [larɪs] a laris
langka‘ anyar polo‘ anyar ‗periuk baru
suka
akan
larang [laraŋ] a mahal
langka [laŋka] a bersikap, berbicara, atau
ngoy-langngoyan
akhir-akhinya
kalaparan n kelaparan
menggunakan cangkul
baru‘
bulan,
lanyo‘ [lañɔʔ] alanyo‘aghi v menghanyutkan
[lanɖhu]
tutupnya
nemmo
meluncur dengan lancar
Landaur mara Bâlândhâ sangat tinggi
tidak
po‘-capo‘
ketidakadilan pasti datang suatu saat,
landaur [landaur] a sangat tinggi berasal
bertindak
jhang-
moso ‗bersama jalannya hari dan jalannya musuhnya‘
alampat vi berbekas
land̩hu
bulan,
are,
alebbii v melebihi ngalebbii v memberi lebih lèbur
[lɛbur]
v
menyenangkan;
meng-
gembirakan ngalèburè v menyenangi lèbur
mata
‗senang
di
mata‘
menyenangkan atau senang saat melihat –
Halaman 41 dari 78
karena penampilan luar – tetapi saat dicoba tidak suka lècang [lɛcaŋ] n getah yang sangat lengket, misalnya getah nangka lecca‘ [lǝccaʔ] alecca‘ v meremas-remas untuk mencampur leccèng
malempo
v
menggemukkan:
malempo
abâ‘ ‗menggemukkan badan sendiri‘ po-lempo a gemuk-gemuk po-lempoan a paling gemuk lèncak [lɛñcak] n balai-balai; tempat tidur lèncak rajâ, bhârumana rajâ ‗ambin besar
[lǝccɛŋ]
aleccèng
v
berlari
meloncat-loncat karena terkejut, takut, atau jijik
kolongnya besar‘ besar pendapatan, besar pengeluaran lèngka
[lɛŋka]
v
alengka
melangkahi,
lècèk [lɛcɛk] a tidak jujur; bohong; khianat
melewati, menyeberangi: alèngka tasè‘
leddhu‘ [lǝddhuʔ] ledak
‗menyeberangi laut‘
aleddhu‘ vi meledak legghâ
[lǝgghɐ]
ngalèngkaè v melangkahi
a lega
lenglang [leŋlaŋ] v (mata) juling
lèkè [lɛkɛ] n selokan
lènglèng [lɛŋlɛŋ] alènglèng v berputar
lèkè ta‘ nampèk ka bâ‘â ‗selokan tidak dapat
menolak
banjir‘
seorang
anak
ngalènglèngè v memutari; mengelilingi lengngen [lǝŋŋǝn] n lengan
remaja tidak dapat menolak perjodohan
alengngen v berlengan: alengngen pandâ‘
yang diatur orang tuanya
‗(baju) berlengan pendek‘
lèkko [lǝkkɔ] a keruh
lènta [lɛnta] n lintah
malèkko vt mengeruhkan
lèntè [lɛntɛ] n lidi
lèlèt [lɛlɛt] alèlèt v melilit
lèpek [lɛpǝk] a (badan) lemah
lèma‘ [lɛmaʔ] num lima
leppet [lǝppǝt] n lepat
lembâr [lǝmbɐr] n lembar
lèrè [lɛrɛ] a lambat
alembârân num berlembar-lembar lembhâjung
[lǝmbhɐjuŋ]
n tunas/daun muda
kacang panjang yang biasa dijadikan sayur lembu‘ [lǝmbuʔ] a lunak
lèsan [lɛsan] n(T) mulut alèsan v bermulut alèsan ghulâ abugghik mèmbhâ ‗bermulut gula,
berpunggung
mimba‘
bermanis-
lembu‘ bun-embunnanna ‗lunak ubun-
manis saat berhadapan, tenyata terlihat
ubunnya‘ orang yang terlihat tenang saat
keburukannya di belakang
disindir,
dikata-katai,
atau
diganggu,
tetapi sebenarnya sangat marah lemma‘ [lǝmmaʔ] a enak; lezat lemmes [lǝmmǝs] a lemas
lèseng [lɛsǝŋ] n jelaga lesso [lǝssɔ] a lelah; capai; penat lessong [lǝssɔŋ] n lesung akanta lessong
burto‘
‗seperti
lesung
malemmes v melemaskan
bolong‘ harta yang cepat habis karena
mes-malemmes v bersikap atau bertindak
pemborosan
seolah-olah lemas
lo‘ [lɔʔ] adv(MB) tidak
mes-lemmes a lemas seperti
lobâng [lɔbəŋ] n lubang
mes-lemmes kobâl ‗lemas seperti tali ijuk‘
alobang v berlubang
bersikap seolah mendengar dan patuh
alobângè v melubangi
tetapi mengabaikan atau mengacuhkan
lobâng landâ‘ liang lahat
lempo [lǝmpɔ] a gemuk lempoan a lebih gemuk
locèr [lɔcɛr] a loncer loghâbâ [lɔghɐbɐ] a, v (ber)besar hati
Halaman 42 dari 78
lojung [lɔjuŋ] n kayu pohon aren dan pohon
lorèk [lɔrɛk] a loreng lorghâ [lɔrghɐ] a 1 longgar; 2 mendingan
kelapa lomarè [lɔmarɛ] n lemari
(batuk, nafas, dsb.)
lombhung [lɔmbhuŋ] n lumbung
malorghâ v melonggarkan (ikatan, dsb.) lorong [lɔrɔŋ] n jalan yang tinggi kedua
mara lombhung katoro‘ ‗seperti lumbung bocor‘ lekas habis karena pemborosan
sisinya lotèng [lɔtɛŋ] n (rumah) tingkat: roma
(harta, dsb)
loteng ‗rumah tingkat‘
lompa‘ [lɔmpaʔ] v terpa alompa‘ v menerpa
lotto‘ [lɔtʈɔʔ] a busuk (daun, buah. dsb)
lon-alon [lɔn.a.lɔn] n alun-alun
luwang [luwaŋ] v sudah (bekas) pernah
lonca‘ [lɔñcaʔ] alonca‘ v melompat
dipakai, dimakan, dinikmati dsb.
ca‘-lonca‘an v berlompat-lompatan
wang-luwangè
abbhâ
‗buang-buang
lopot [lɔpɔt] v 1 luput; tidak kena
nafas‘ nasihat yang percuma karena tidak
lora [lɔra] n 1 tuan; orang terhormat/
digubris
berpangkat 2 panggilan pada santri 3 panggilan untuk anak kiyai
M ma‘ [maʔ] kok
negghu‘ bunto‘na macan ‗memegang ekor
ma‘lum [maʔlʊm] v maklum
harimau‘
ma‘mom [maʔmɔm] n makmum
mengundang bahaya atau celaka
ama‘mom vi bermakmum
melakukan
sesuatu
yang
tadâ‘ macan ngakan budu‘na ‗tidak ada
ma‘na [maʔna] n makna
macan memakan anaknya‘ tidak ada orang
ama‘na vi 1 memaknai 2 memiliki makna ma‘siyat [maʔsiyat] n maksiyat
tua yang tidak sayang pada anaknya macem [macəm] n macam
ama‘siyat vi bermaksiyat
acem-macem v bermacam-macam
maaf [maaf] n maaf
maddhu [maddhu] n madu
macan [macan] n macan; harimau
maèn
[maɛn]
amaèn
v
1
bermain
can-macanan n peran macan dalam tradisi
(permainan) 2 berkunjung; bertandang
seni pertunjukan Madura yang diperankan
èn-maènan n (alat) permainan
oleh seorang laki-laki bertopeng macan
maghi‘ [maghiʔ] n biji buah asam
macan kala ka embi‘ ‗macan kalah dengan
Mahrib [mahrɪb] n maghrib
kambing‘ diungkapkan bila yang kuat
makam [makam] n makam; kuburan
kalah dengan yang lemah macan
ngèkkè‘
bunto‘na
amakamaghi ‗macan
menggigit ekornya (sendiri)‘ orang tua
vt
memakamkan;
menguburkan pamakaman n 1 pekuburan 2 penguburan
yang mencelakakan anaknya sendiri
makhlok [mah.lɔk] n makhluk
macan
makro [makrɔ] a makruh
ngerrep
kokona
‗macan
menyembunyikan kukunya‘ orang yang
maksod [maksɔd] n maksud
lebih banyak diam, tetapi pada saat yang
malaèkat [malaɛkat] n malaikat
tepat dapat bertindak cepat dan jitu
malang [malaŋ] a melintang
Halaman 43 dari 78
malar moghâ [malar mɔghɐ] semoga Malar
nès-mamanès v bersikap, atau bertingkah
moghâ ana‘ bhâdhân kaulâ sè kaduâ kèngèngah jhud̩hu salamet molaè dhunnya kantos akhèrèpon. ‗Semoga
mangkana [maŋkana] p oleh karena itu
seolah-olah manis
kedua anak saya tersebut menemui jodoh
Mangkana arghâna sapè kerrabhân è attas sajuta sampè‘ lèma ratos juta. ‗oleh
yang selamat mulai dunia sampai akhirat.‘
karena itu harga sapi karapan di atas
malarat [malarat] a sulit; melarat
sejuta sampai lima ratus juta‘
malathè [malaʈɛ] n melati malekko‘
[mǝlǝkkɔʔ]
melingkarkan
tangghiling.
mangkara‘
v
‗Tidur
tidur
Malekko‘
tubuh
melingkar
berbicara tidak mau kalah dengan nada meninggi, membentak, dan menyentak
seperti
seperti orang marah mangkèn [maŋkɛn] n 1 sekarang: Baja
malèng ngako cèț ak ‗maling mengakui menyatakan
kehadiran
untuk
mengakui kesalahan
a
[malɔ]
mangken dung-odung are ‗saat sekarang matahari ditutup awan‘ 2 nanti Mangken dhimen jha‘ ru-kabhuru. ‗nanti dulu jangan terburu-buru
amat
sangat
malu
manjheng [mañ.jhǝŋ] v berdiri
(menyangkut martaat, harga diri, dan
mamanjheng v memberdirikan
kehormatan)
pamanjengga cara berdirinya
manara [mǝnara] n menara
manjhilân [mañjhilɐn] n biji buah nangka
a luar negeri, daerah, kampung, dsb.: oreng manca ‗orang luar‘ amanca v pergi keluar daerah, negara dsb. mandhâr-mandhâr [mandhɐr] semoga; sin. mogha-mogha mandhi [mandhi] a 1 (senjata) bertuah, 2
manjhing
manca
[mañca]
mandi [mandi] v mandi
waktunya
(biasanya untuk shalat) mannè [mannɛ] n air mani; sperma mano‘ [manɔʔ] n burung saor
mano‘
sahut-menyahut
sehingga
gaduh
maot [maɔt] n maut; kematian
Mandilahir [man.di.la.hɛr] n bulan keenam penyebutan
tiba
pamaosân n pembacaan
pamandian n tempat pemandian Madura
v
maos [maɔs] v membaca
mandii v memandikan
penanggalan
[mañjhiŋ]
manossa [ma.nɔs.sa] n manusia
(nasihat) sia-sia; tidak mempan
pengganti
v
mara
malèng [malɛŋ] n maling
malo
ara‘-mengkara‘
dengan
trenggiling.‘
kepala‘
[mǝŋkaraʔ]
yang
merupakan
bulan
hijriyah
Jumadil Akhir. Mandimawwâl [man.di.maw.wɐl] n bulan
mara [mara] p seperti mara [mara] ayo; mari mardâ [mardɐ] n bara api mard̩hika [maɖhika] v merdeka marè [marɛ] adv sudah
kelima dalam penanggalan Madura yang
mamarè v menyelesaikan
merupakan pengganti penyebutan bulan
ren-maren n makanan pencuci mulut sin.
hijriyah Jumadil Awal. manè‘ [manɛʔ] n manik-manik
tambhâ amès samarèna p sesudah
manès [manɛs] a manis
lo‘ dͅhik kamarèantidak selesai-selesai
mamanès v memaniskan
marghâ [marghɐ] n sebab
Halaman 44 dari 78
amarghâ vi bersebab: Amarghâ asa-pèsa,
ètèmbhâng potè mata, angoan apotèa
robâ messom ta‘ kabâbâ ‗karena terpisah,
tolang
wajah muram tak kuasa menanggung
‗daripada putih mata lebih baik berputih
beban‘
tulang‘
marhum [marhʊm] n orang yang telah meninggal dunia martabhât
perib yang
harfiah
berarti
dimaksudkan
untuk
menyatakan bahwa dari pada merasa malu lebih baik mati
[martabhɐt]
1n martabat 2 p
seperti
mella‘ matana gerrâng sebuah ironi yang ditujukan kepada seseorang yang tak
Mas [mas] n gelar dari Belanda untuk
melihat
dan
pejabat yang tidak berasal dari keturunan
lingkungan
ningrat
sangat
Mas
secara
tuwan
panggilan
(penghormatan)
mempertimbangkan
sekitar
jelas
yang
sehingga
sebenarnya melangkahi
kepentingan orang lain dan menyebabkan
untuk laki-laki yang telah menunaikan
perselisihan
ibadah haji
ngangghuy mata buta, kopèng tèngel,
masa [masa] n masa; waktu
colo‘ buwi ‗memakai mata but, telinga tuli,
masana katonon bhuru aghâbâyâ somor
mulut bisu‘ tidak suka mencampuri urusan
‗saat
orang lain
kebakaran
baru
akan
membuat
sumur‘ pekerjaan yang terlambat dan sia-
norotè
sia
‗mengikuti mata menyesal, mengikuti kata
masana mok-amok bhuru nèttèa kerrès
hati mati‘ mencita-citakan yang terlalu
‗saat
muluk-muluk dan berpikiran yang bukan-
terjadi
kerusuhan
baru
akan
menempa keris‘ perkerjaan yang terlambat
bukan
dan sia-sia
celaka
masèghit [mǝsɛghit] n masjid mashur [mashʊr] a mashur; terkenal masjid [masjid] n masjid maskè [mas.kɛ] p meski, meskipun maso‘ [masɔʔ] v masuk
mata
kasta,
norotè
menyebabkan
atè
penyesalan
matè
dan
matè [matɛ] v mati matèè v mematikan mator [matɔr] v(T) menyampaikan pamator n penyampaian mawar [mawar] n mawar
amaso‘aghi v memasukkan
mayyit [mayyit] n mayat; jasad orang mati
kamaso‘an v kemasukan; dimasuki
mè‘ [mɛʔ] cak mengapa; kenapa Bâ‘eng mè‘
mamaso‘ v memasukkan
lo‘ dâteng bâri‘? ―Mengapa kamu tidak
so‘-maso‘an n lubang untuk masuk
datang kemarin?‖
maso‘ akal masuk akal
mè‘-amè‘ [mɛʔamɛʔ] adv mungkin; siapa
mastèka [mastɛka] n mustika; mestika; batu
tahu Talèna pangonong èparèksa mè‘-
bertuah yang diperoleh dari tubuh hewan yang dianggap keramat ([raja] ular, [raja]
amè‘ bâdâ sè ram-ram otabâ lorghâ. ―Tali pangonong diperiksa mungkin/siapa tahu
ikan, kerang, dsb)
ada yang terlalu besar atau longgar.‖
mata [mata] n 1 mata 2 batu cincin matana
Mè‘rad [mɛʔrad] n Mikraj
sello‘ batu cincin amata v bermata 2 berbatu (zamrud,
mègghi' [mɛgghiʔ] n buah: tello megghi‘
intan, kecubung, dsb.)
mella‘ [mǝllaʔ] vi terbuka mata
‗tiga buah‘
ta-mataan v memaki dengan kata mata.
Halaman 45 dari 78
la‘-mella‘ 1 adv dalam keadaan sadar,
Mèskèn dhâghing, tona pèkkèr ‗miskin
melihat, atau tahu 2 acara malam sebelum
daging, tuna pikiran‘ selain tidak punya
pesta pernikahan yang dihadiri oleh sanak
harta juga tidak punya kepintaran
saudara
dan
tetangga
untuk
mempersiapkan acara dan beramah tamah mellak [mǝllak] a rakus
mellèng [mǝllɛŋ] a nakal
mo‘mèn [mɔʔmɛn] n orang yang beriman
mèlmèl [mɛlmɛl] amèlmèl v mengulangdengan
cerewet
dan
suara monoton mèmbhâ
kepada Allah modhin
[mɔdhin] n petugas KUA yang
bertugas menikahkan sebagai penghulu
mèlo [mɛlɔ] vi kebagian [mɛmbhɐ]
mesin perontok padi messom [mǝssɔm] a (wajah) muram
tidak mempan nasihat dan teguran
perkataan
amessin v bekerja menggunakan mesin:
amessin padi merontokkan padi dengan
mellak da‘ oca‘ ‗rakus pada kata-kata‘
ulang
messin [mǝssɪn] n mesin
n sejenis pohon yang
daunnya sangat pahit, biasanya digunakan sebagai jamu; mimba
moghâ-moghâ
[mɔghɐ]
Mogha
semoga
dhaddhi sampornana. ‗semoga menjadi kesempurnaan‘ mohal [mɔhal] a tidak masuk akal
mènangka [mɛnaŋka] p sebagai
Moharram [mɔharram] n bulan Muharram
mencol [mencol] 1 v benjol 2 n benjolan
mohrèm [mɔhrɛm] n anggota keluarga dan
kejatuhan atau terlempar benda keras mendhem
[mǝndhǝm]
v a mabuk
amendhemaghi v memabukkan mennang [mənnaŋ] v menang
kerabat yang menurut agama Islam tidak boleh dinikahi; muhrim mokenna [mɔkǝnna] n mukenna mola [mɔla] mulai
kamennangan n kemenangan
amolaè v memulai
mamennang v memenangkan
molana adv mulanya
mennem [mǝnnǝm] num enam
amolaè dâri alip polè ‗mulai dari alif lagi‘
mènynya‘ [mɛññaʔ] n minyak
berusaha dari awal lagi
amènynya‘ v berminyak
molè [mɔlɛ] v pulang
mènynya‘ gas minyak tanah
mamolè v memulangkan
menynya‘ lettèk minyak goreng
molèan n 1 hewan yang selalu pulang ke
mara mènnya‘ bân aèng ‗seperti minyak
rumah 2 (santri) pulang ke rumah saat
dan air‘ tidak pernah menyatu; tidak
liburan
pernah akur
pamolèan n tempat untuk pulang
mèra [mɛ.ra] a merah mamèra v memerahkan
Molod [mɔ.lɔd] n bentuk ini berasal dari Maulid,
yaitu
Maulid
Nabi,
yang
mèrè [mɛrɛ] n kemiri
merupakan pengganti Rabiul Awal dalam
mereng [mɛrǝŋ] v(T) mendengar
penanggalan
merengaghi v mendengarkan
dimeriahkan
Madura dengan
biasanya selamatan
merrak [mǝrrak] n burung merak
memperingati kelahiran nabi Muhammad
merras [mǝrras] a bernas
Saw.
mèskèn [mɛskɛn] n orang miskin; a miskin
Molodhan n ritual peringatan maulid Nabi Muhammad Saw.
Halaman 46 dari 78
Molos [mɔlɔs] a polos; satu warna: celleng
amoso SDN Langkap 3. ‗Dalam lomba tadi
molos ‗hitam polos‘
SDN Langkap 5 bertanding melawan SDN
mon [mɔn] p jika lamon
Langkap 3.‘
monafèk [mɔnafɛk] a munafik
amosoan v (saling) bermusuhan: Sebâb
monajât [mɔnajɐt] n permohonan kepada
sittong dhisa torè jhâ‘ amosoan. ‗Karena
Tuhan dalam ibadah; munajat
satu desa mari jangan bermusuhan.‘
n mundu monteng [mɔntǝŋ] n tulang ekor monyè [mɔñɛ] n bunyi amonyè vi berbunyi mamonyè vi membunyikan nyè-monyèan n bunyi bunyian mopakat [mɔpakat] a mufakat morèd [mɔrɛd] n murid; siswa; pelajar mortad [mɔrtad] n orang yang keluar dari mondͅhu
mostajhâb [mɔstajhɐb] a dikabulkan Tuhan;
[mɔn.ɖhu]
mustajab moț ak [mɔʈak] n monyet motèk [mɔtɛk] a pelit mowa [mɔwa] n muka mugut [mʊgʊt] n hantu orang yang sudah meninggal dengan wajah asli orang yang meninggal tersebut muslim [mʊslɪm] n orang Islam
agama Islam; murtad
muslimat
mosafèr [mɔsafɛr] n musafir
[muslimat]
n
orang
Islam
perempuan
mosakkat [mɔsakkat] a yang menyulitkan
muslimin [muslimin] n kaum muslim
mosèbâ [mɔsɛbɐ] n musibah
muwa [muwa] n muka
moseng [mɔsǝŋ] n musang
maskèa
mosna [mɔsna] v musnah
ètèndes kèya ‗mskipun muka, jika ada
moso [mɔsɔ] 1 n musuh 2 p bersama
jerawatnya akan dipencet juga‘ lebih baik
dengan Pak Samad dâteng moso binèna.
melakukan kesalahan tapi berbuat sesuatu
‗Pak
daripada tidak salah tapi tidak berbuat
Samad
datang
bersama
dengan
istrinya.‘
muwa,
mon
bâdâ
jhârâbâ‘na
apa-apa
amoso v 1 (bi‘) bertanding melawan:
Dâlem lomba ghellâ‘ SDN Langkap 5
N Na‘ [naʔ] n bentuk singkat dari ana‘ yang digunakan dalam panggilan na‘-enna‘an [naʔǝnnaʔan] n boneka akanְta na‘-enna‘an kaju ‗seperti boneka kayu‘ ditujukan untuk orang yang tindak tanduknya dalam bergaul terkesan kaku nabbhi
n nabi
anabbhi v bernabi; memiliki nabi naghârâ
‗negara membawa tata, desa membawa cara‘ setiap daerah memiliki adat dan kebiasaan sendiri-sendiri nakso [naksɔ] n nafsu amarah anakso v menuruti nafsu amarah nakto [naktɔ] n titik
dan kasar [nabbhi]
naghârâ ngèbâ tata, dhisa ngèbâ cara
[nǝghɐrɐ]
n negara
anaghârâ v bernegara
anakto v bertitik anaktoè v memberi titik nalèka [nalɛka] p ketika namong [namɔŋ] p namun
Halaman 47 dari 78
nangèng [naŋɛŋ] p namun; tetapi; akan
nya‘nya‘ [ñaʔñaʔ] anya‘nya‘ v membantah
tetapi
dengan
nanggher [naŋghǝr] n pohon randu alas
mengulang-ulang
perkataan
orang yang dibantah
nangka [naŋka] n nangka
nya‘nyang
naong [naɔŋ] a teduh
membantah
anaong v berteduh
[ñaʔñaŋ] dengan
anya‘nyang
v
mengulang-ulang
perkataan orang yang dibantah
manaong v membawa ke tempat teduh
nyabâ [ñabɐ] n 1 nyawa 2 nafas
ong-naongan n tempat berteduh (dari
anyabâ v 1 bernyawa 2 bernafas nyalèndhâ [ñalɛndhɐ] v bersikap, berpikiran,
panas, hujan, dsb.) nasè‘ [nasɛʔ] n nasi
dan atau berbeda dari orang kebanyakan nyaman [nyaman] a enak; nyaman; sedap
nasè‘ kembhâng nyamplong ‗nasi bunga nyamplung‘ nasi putih campur jagung
manyaman v membuat enak
nasè‘ satangonan èlettè‘è palotan ètem
kanyamanan n keenakan
sabutèr ‗nasi seperiuk kecipratan sebutir
nyaman bâdâ neng orèng ‗enak ada di
ketan hitam‘ sumber kejahatan yang kecil
orang lain‘ perasaan tidak puas dengan
dapat merusak tatanan suatu lingkungan
yang diperoleh diri sendiri menciptakan
yang besar
perasaan bahwa orang lain kelihatan lebih
nembhârâ‘ [nǝmbhɐrɐʔ] n musim hujan
beruntung
nembhârâ‘ kembhâr musim kemarau yang
nyanglè [ñaŋlɛ] n semacam akronim yang
masih turun hujan sehingga seperti ada
bentuk panjangnya mon la kenynyang pas
dua musim hujan
molè ‗kalau sudah kenyang lalu pulang‘
nèmor [nɛmɔr] n musim kemarau
tamu yang pulang setelah diberi makan
nèmor kara kemarau berkepanjangan
seolah-olah kepulangannya hanya me-
nènèt [nɛnɛt] a (lampu) redup
nunggu suguhan dahulu
neng [nəŋ] p di
nyang-manyang
nèngkè‘ [nɛŋkɛʔ] a dangkal
sejenis
nyanyi [ñañi] anyanyi v bernyanyi
anèyat v berniat
nyanyiyân n nyanyian nyi-nyanyiyân v bernyanyi-nyanyi
ngara [ŋara] mungkin ngodâ [ŋɔdɐ] a muda
v
n
serangga terbang dan menyengat
nèyat [nèyat] n niat
dâ-mangodâ
[ñaŋmañaŋ]
nyata [ñata] a nyata bersikap
anyataaghi v menyatakan
seolah-olah
nyèllam [ñɛllam] vi masuk Islam (untuk
masih muda niyat [niyat] n niat
muallaf)
aniyat v berniat
nyèlo [ñɛlɔ] v linu; ngilu
nomer [nɔmər] n nomor
nyessel [ñəssəl] v menyesal
anomer v bernomor
nyo‘nyo‘ [ñɔʔñɔʔ] v linu; ngilu
anomerrè v memberi nomor
O obân [ɔbɐn] n uban
obâng [ɔbɐŋ] n (T) uang
aobân v beruban
ngobângè v membeli
Halaman 48 dari 78
obbhâr [ɔbbhɐr] ngobbhâr vt membakar
ojhan tanges v ‗hujan tangis‘ kemalangan
aobbhâr vi terbakar: aobbhâr konco‘eng
yang menimpa banyak orang sekali gus
‗terbakar ujungnya‘
mara ojhân dherres ‗seperti hujan deras‘
bhâr-obbhâr v membakar-bakar (sampah
suara (gaduh) orang banyak
dsb)
ngojhânnaghi
obi [ɔbi] n ubi rambat
bujâna
dhibi‘
‗menghujankan garam sendiri‘ orang yang
neng-ennengnga obi aèssè ‗diamnya ubi
membual untuk menunjukkan kebaikan
berisi‘ diam yang bermanfaat
budi pekerti sendiri
obu [ɔbu] ngobu v memelihara
Sasat ojhân ghâgghâr ka tasè‘ ‗seperti
bu-obuan n hewan peliharaan
hujan jatuh ke laut‘ tidak bisa dinasehati
obuân a peliharaan: macam obuan ‗macan
atau diajarkan kebaikan
peliharaan‘
okep [ɔkǝp] ngokep v memeram buah
obu‘ [ɔbuʔ] n rambut
dengan
aobu‘ v berambut
cara
dimasukakan
kedalam
lubang, diberi karbit, dsb agar cepat
oca‘ [ɔcaʔ] n ucap, perkataan
masak
ngoca‘ v mengatakan
aokep v fig diam di rumah dan jarang
ca‘-ngoca‘ v berbicara
keluar
ca‘-oca‘an n semua bentuk peribahasa
okebbhân n masak hasil peraman oker [ɔkǝr] ngoker v mengilik-ngilik untuk
Madura oca‘ pasaran ‗omongan pasaran‘ omongan
memancing kemarahan (jangkrik dsb) 2
yang tidak perlu dilayani
memancing kemarahan
ocol [ɔcɔl] v lepas (terbang atau lari)
ker-oker v benda yang digunakan untuk
ngocol vt melepas agar bisa terbang atau lari
mengilik-ngilik okèr [ɔkɛr] ukir
odâng [ɔdɐŋ] n udang
aokèr v berukir
ghâ-raghâ odâng ‗seperti meraba-raba
ngokèr v mengukir
udang‘ mencoba dan menjajaki
okèran n ukiran
kabbhina udang
odâng
asongodhân
berkumis‘
maksudnya dijelaskan
menyatakan pun
‗semua
ngoker ‗mengukir geladak tempat tidur‘
yang
melakukan pekerjaan sia-sia (ukiran tidak
bahwa
tanpa
akan terlihat karena tertutup tikar dan
orang
tahu
meremehkan semua
begitulah sebenarnya; kalau cuma begitu
atau kasur) okom [ɔkɔm] n hukum aokom v menyerahkan diri untuk dihukum
semua orang juga tahu odi‘ [ɔdiʔ] v hidup
ngokom v menghukum
maodi‘ v menghidupkan
okoman v hukuman
ngodii v menghidupkan
okor [ɔkɔr] v ukur
ojhân [ɔjhɐn] n hujan
kor-okor
v
alat
aojhân v berhujan-hujan
meteran dsb.
kaojhânan v terkena hujan
ngokor v mengukur
ngojhânnaghi
v
membiarkan terkena hujan
menghujankan;
mengukur
misalnya
okoran v ukuran kadi‘ sè èokor ‗seperti sudah diukur‘ tepat sekali
Halaman 49 dari 78
ola [ɔla] aola v mengolah bahan menjadi sst:
ondhu [ɔndhu] v menggoyang batang atau
aola tajhin ‗mengolah bahan menjadi
cabang
bubur‘
buahnya
ngola v mengolah bahan: ngola bherrâs
ngondhu v menggoyang pohon untuk
‗mengolah beras‘
menjatuhkan buahnya
la-ola v mengolah sesuatu (biasanya tidak
pohon
untuk
menjatuhkan
ondhur [ɔndhur] v pergi
disebutkan)
ondhur
sa‘ang
dâteng
ola‘ [ɔlaʔ] n ulat
merica
datang
cabai‘
cabbhi
‗pergi
bawahan
yang
mara ola‘ samennèt ‗seperti ulat bulu‘
ditinggalkan pemimpin yang keras untuk
lekas marah
kemudian diganti pemimpin yang lebih
olar [ɔlar] n ular
keras lagi
lar-olaran n ular-ularan
onèng [ɔnɛŋ] v tahu
olar ngèntarè kol-tokol ‗ular mendatangi
ngaonèngè v mengetahui
pemukul‘
pangaonèngan n pengetahuan
melakukan
sesuatu
yang
onga‘ [ɔŋaʔ] aonga‘ v mendongak
membahayakan diri sendiri olar
ngontal
ekornya
bunto‘na
sendiri‘
‗ular
orang
menelan
tua
yang
mencelakakan anaknya sendiri oleng [ɔlǝŋ] olengngan/leng-oleng n kain
ongghâ [ɔŋghɐ] vi 1 naik 2 naik kelas lo‘
ongghâ ‗tidak naik kelas‘ 3 berangkat bekerja ke Jawa: Ongghâa bila? ‗Kapan mau berangkat?‘
panjang yang digunakan sebagai ganjalan
ngongghâi
saat membawa sesuatu di kepala dengan
berperkara atau musuh untuk meminta
cara dilingkarkan sehingga melingkar dan
keadilan dengan menuntut (permintaan
berbentuk pipih
maaf, ganti rugi dsb.), membalas, atau
ollè [ɔllɛ] v menerima; memperoleh; dapat
dsb)
ollè ngemmèn èemmèn polè ‗dapat dari
ongghâ
memimta,
ibadah haji
pernyataan
yang
menunjukkan orang serakah yang suka meminta
mendatangi
orang
yang
menyelesaikan dengan kekerasan (carok,
lè-ollè n oleh-oleh; buah tangan diminta‘
v
onjhep
hajji
‗naik
[ɔñjhəp]
haji‘
mengerjakan
ngonjhepaghi
v
membanting
olo [ɔlɔ] n 1 bagian atas tubuh (kepala) saat berbaring 2 hulu
onjhur [ɔñjhur] n bagian bawah (kaki) saat orang terbujur
oman [ɔman] ngoman v membujuk
ngonjhur v duduk atau tidur dengan kaki
ombâ‘ [ɔmbɐʔ] n ombak
lurus; membujur
ombhul
[ɔmbhul]
bhul-ombhul
ongkabhan [ɔŋkabhɐn] n susunan ungkapan
ombhut [ɔmbhut] n semak belukar
yang
omor [ɔmɔr] n umur; usia
terkait pada yang dimaksudkan, misalnya
aomor v berumur saomorra adv sepanjang hayat ompang [ɔmpaŋ] ngompang v membayar
arti
unsur-unsurnya
tidak
jelas
sa kaddhu‘ ra‘ra‘ ‗banyak sekali‘, nga‘enga‘ dhaba‘ ‗lupa-lupa ingat‘, dsb. ontal [ɔntal] ngontalagi v melempar dengan
bhubuwan (abhubu) melebihi jumlah yang
dilambungkan
diterima
ngontal v minum (obat); menelan tanpa
ondhâk [ɔndhɐk] n tingkatan; level
mengunyah
Halaman 50 dari 78
orem [ɔrǝm] a suram
nama
orèng [ɔrɛŋ] n orang
membayar pajak dalam setahun
dengan
jumlah
kewajibannya
ngorèngè v menemui tamu dalam acara
mara oreng akento‘ ‗seperti orang kentut‘
hajatan
orang yang hanya menuruti kehendak
rèng-orèngan n 1 orang-orangan sawah 2
hatinya tanpa memikirkan orang lain atau
mainan atau boneka berbentuk manusia
keadaan sekitarnya
orèng dhumè‘ orang atau kelompok orang
mara orèng nabbhu canang ‗seperti orang
yang berada pada stratifikasi terendah
menabuh
terdiriatas petani kecil, nelayan dan yang
memuji-muji dirinya sendiri
sejenis
Mara orèng nabbhu
orèng dhâddhi tarètan, tarètan dhâddhi
orang menabuh gong.‘ Orang yang jika
orèng ‗orang menjadi saudara, saudara
baik pekerjaannya tidak dipuji karena
menjadi orang‘ yang menunjukkan tidak
memang sudah tugasnya, tetapi kalau
begitu berartinya hubungan darah
salah dimarahi.
orèng jhujhur matè ngonjhur ‗orang jujur
Mara
mati membujur‘ orang jujur hidupnya
‗seperti orang makan rujak cengkir kelapa‘
tenang dan bahagia sehingga meninggal
perkataan yang manis tetapi menyakitkan
dengan damai
kerena mengandung sindiran
orèng kong-rokong orang gembel
martabhat orèng èlanyo‘ bâ‘â ‗seperti
Orèng madhurâ ta‘ tako‘ matè, tapè tako‘
orang terhanyut banjir‘ digunakan untuk
kalaparan ‗orang Madura tidak takut mati,
mengumpamakan hakikat manusia dalam
orang madura takut kelaparan‘ ungkapan
hidup pasti memikirkan kepentingan diri
yang
sendiri sebelum memikirkan kepentingan
menunjukkan
perjuangan
orang
Madura dalam bertahan hidup.
canang‘
orèng
orang
yang
selalu
egghung
ngakan
rojhâk
‗Seperti
cengkèr
orang lain
orèng majâng èjhuwâli pènd̩hâng ‗nelayan
osong [ɔsɔŋ] ngosong vt mengusung
orèng ngakan ghi‘ bâdâ butèrra ‗orang
v mengusung dirinya sendiri: Cè‘ cerrè‘eng. Mon matè aosongnga dhibi?‘ ‗Pelit sekali. Kalau mati
makan masih menyisakan butir nasinya‘
mau mengusung diri sendiri?‘
kesalahan atau kekurangan adalah sifat
song-osong 1 n usungan jenasah, keranda
yang manusiawi
2 v mengusung sst
dijuali pindang‘ mealkukan pekerjaan siasia
orèng ngantok èjhului bhântal
aosong
(dhibi‘)
‗orang
song-osong
lombhung
‗bersama-sama
mengantuk disodori bantal‘ bantuan yang
mengusung
lumbung‘
bekerja
diberian pada orang yang benar-benar
tolong-menolong
membutuhkan
otabâ [ɔtabɐ] p atau
orèng sabbhâr nompa‘ jikar ‗orang sabar
otama [ɔtama] a utama
naik cikar‘ orang yang menerima takdir Allah
akan
mendapat
kebahagiaan
di
dunia dan akhirat orèng
sarèyal
pa‘polo
sama
ngotamaaghi v mengutamakan otang [ɔtaŋ] n utang aotang vi berutang
‗orang
se-Real
empat puluh‘ rakyat jelata yang diberi
maotang vi mengutangkan; membolehkan pembelian dengan cara utang ngotangè vi memberi utang
Halaman 51 dari 78
parotangan n hal-hal yang berhubungan
ghilir
dengan utang biasanya berupa jasa atau
berdasarkan urutan (dari atas ke bawah,
utang budi otang dârâ ‗hutang darah‘
dari depan ke belakang, dsb)
oto‘
sistem
giliran
yang
tertib
owan [ɔwan] ngowan v menggembala
hutang nyawa yang harus dibayar dengan nyawa
ngowan
oto‘ [ɔtɔʔ] n kacang panjang
bakto
mengelola
‗menggembala
atau
mengatur
waktu‘ waktu
P pa‘a‘ [paʔaʔ] n pahat
diurus, pagar sendiri tidak diurus‘ suka
ma‘a‘ v memahat
mencampuri urusan orang lain
pa‘a‘ mènta ètokol/pa‘a‘ nyandar ka tokol
pajhânten [pajhəntǝn] n pejantan
‗pahat minta dipalu/pahat menyandar ke
pajhânten
palu‘
‗pejantan
orang
yang
betanggung
jawab
jhubâ‘ jelek
ana‘na anaknya
iyâ
jhubâ‘
tentu
jelek‘
terhadap perbuatan salahnya, misalnya
seorang anak tidak jauh beda dengan
orang
orang tuanya
yang
menang
menyerahkan
diri
dalam
dengan
carok
suka
rela
pajhât [pajhət] adv [T] memang paju [paju] a laku
kepada pihak yang berwajib pa‘po‘ [paʔpoʔ] n tidak untung tidak rugi
mapaju vt membuat laku, melariskan
pacca‘ [paccaʔ] n bakiak
mapaju
apacca‘an v memakai bakiak pacol
n
[pacol]
cangkul
kecil
untuk
‗melariskan
kerabat dekat pajung [pajuŋ] n payung
paḍâ [padɐ] a sama
apajung vst berpayung
mapadâ v menyamakan padd̩hâ
dhibi‘
jualan sendiri‘ mengambil menantu dari
menyiangi tanaman
[padɖhɐ]
wâl-juwâllâ
apajungan vi berpayung; memekai payung
a setara; sebanding
majungè vt memayungi
padi [padi] n padi
paka‘ [pakaʔ] a sepat/sepet
paè‘ [paɛʔ] a pahit
pakan [pakan] n pakan
paghâr [paghər] n pagar
makanè v memberi pakan
apaghâr vi 1 memiliki pagar; berpagar 2
pakèbu [pakɛbu] a rasa dan sikap yang sulit
melindungi
diri
yang
dan membingungkan sehingga tidak thu
bersifat magis Mon terro hasella kodhu
apa yang harus dikerjakan karena merasa
apaghar.
serba salah berhadapan dengan orang
‗Kalau
dengan ingin
sesuatu berhasil
harus
‗berpagar‘‘ ghâr-maghâr n melakukan pekerjaan yang
yang memiliki kelebihan pako [pakɔ] n paku
berhubungan dengan pagar.
mako v memaku
maghâre vt memagari; memberi pagar
mara pako ngennèng ka kaju ‗seperti paku
paghâr alas n rumah yang penghuninya
kena ke kayu‘ orang yang teguh pada
tidak disukai karena melakukan hal yang
pendirian
tidak baik paghârrâ orèng èrèksaghi, mon paghèrrè
pakon [pakɔn] n(T) perintah makon v memerintah
dhibi‘ ta‘ èrèksaghi perib ‗pagar orang
Halaman 52 dari 78
bâdâ pakon, bâdâ pakan ‗ada perintah, ada makan‘ ada kerja harus ada imbalan palappa
[palappa/pǝlappa]
n
rempah-
panggher [paŋghǝr] manggher v mengikat hewan pada pohon, tonggak dsb agar tidak lepas pangghi [paŋghi] mangghi v(T) menemukan
rempah malappaè v memberi rempah-rempah atau
mangghii v menemui (tamu, dsb.)
bumbu
pamangghi n pendapat
malappaè mano‘ ngabâng ‗membumbui
pangkèng [paŋkɛŋ] n kamar
burung terbang‘ menghayalkan sesuatu
pangonong
[paŋɔnɔŋ]
n
bagian
depan
kaleles atau bajak berupa kayu panjang
yang sia-sia palèng [palɛŋ] adv paling; ter-
yang menyatukan sepasang sapi
palotan [palɔtan] n (beras) ketan
pangpang [paŋpaŋ] n tiang panjhennengngan [panjhǝnnǝŋan] pron (T)
palotan ètem ketan hitam paman [paman] n paman
anda
pana [pana] n 1 sejenis santet yang berupa
panjhilân [panjhilɐn] n biji nangka
benda terang melayang di udara; sinonim:
Mara panjhilân èbâddhâi pèrèng ‗seperti
gandhuru 2 panah
biji nangka diwadahi piring‘ orang yang
panapa [panapa] pron apa
tidak bisa dipegang perkataannya karena
pancal [pañcal] mancal v (binatang) lari
selalu berubah-ubah pendiriannya. panyakèt [pañakɛt] n penyakit
tunggang-langgang karena terkejut pandâ‘ [pandɐʔ] a pendek
apanyakèdhân v berpenyakit pao [paɔ] n mangga
mapandâ‘ v memendekkan pandân [pandɐn] n pandan
papareghân [paparɛghɐn] n peribahasa yang
pandhi [pandhi] n pandai (besi)
mirip gurindam, yaitu memiliki satu atau
mandhi v menempa (besi/logam)
dua baris dengan rima tengah dan akhir,
panebbhâ [panǝbbhɐ] n seikatan lidi (sekitar satu genggam), yang ujungnya dibiarkan panjang, digunakan untuk membersihkan isi rumah dari kotoran (debu, sarang laba-
misalnya long-polong rombu, bit-abit ollè
sakembu. papèyar [papɛyar] mapèyar v menempeleng (berasal dari tiruan bunyi atau onomatope)
laba, dsb.)
pappa [pappa] n pelepah daun pisang
mara panebbhâ èsèmpay ‗seperti sapu lidi
pappa‘ [pappaʔ] mappa‘ vt mengunyah
diikat‘ persatuan menyebabkan kekuatan pangaro [pǝŋarɔ] n 1 pengaruh 2 tuah atau hal
yang
binatang,
terdapat benda
pada
dsb.
anak,
yang
istri,
dipercaya
(makanan
dsb)
untuk
diambil
sarinya
kemudian ampasnya dimuntahkan pappa‘an n sisa tembakau setelah digunakan untuk susur
dapat membawa keberuntungan Bungsona
(mara) pappa‘an takaè‘ ‗sisa tembakau
èangghep andi‘ pangaro sebâb molaè laherra usaha eppa‘na atamba lancar.
sesudah susur yang dikaitkan‘ makian
‗Anak bungsunya dianggap mempunyai
bahwa
pengaruh karena sejak kelahirannya usaha
berguna
bapaknya bertambah lancer.‘
untuk
merendahkan orang
yang
dengan
maksud
dimaksud
tidak
para‘ [paraʔ] adv 1 kurang sedikit; nyaris 2 dekat apara‘ v mendekat
Halaman 53 dari 78
parabân [prabɐn] 1n perawan; gadis 2a
paro
[parɔ]
paruh
(pembagian)
saparo
masih suci; belum pernah melakukan
‗separuh‘
hubungan badan
maro v memaruh
marabânè v 1 memrawani; melakukan
paron n system bagi hasil (terutama dalam
hubungan seksual dengan gadis perawan
bidang pertanian) dengan masing-masing
2 memakai pertama kali
dari dua pihak mendapat bagian yang
parabânan
n
seserahan
pengantin
perempuan
dari
pihak
sama
kepada
pihak
paro
pengantin pria sebagai balasan
n paruh laba; bagi laba
bhatè
masing-masing separuh
parao [paraɔ] n perahu
ngala‘
v (bagi pemilik
paron
aparao(an) vi naik perahu; berperahu
melakukan
mara parao sarat ‗seperti perahu sarat
dengan system bagi hasil
muatan‘ kekenyangan sehingga tidak bisa bergerak
parocabhân
[parɛbhɐsan]
n peribahasa yang
menggunakan bahasa
kias
atau
bukan perumpamaan, misalnya manggu‘
ka karsana Allah, tada‘ jhaghung obi dhaddi nase‘, dsb. parèkas [parɛkas] a penuh prakarsa parèksa [parɛksa] v periksa marèksa v memeriksa pamarèksaan n pemeriksaan parem [parǝm] n param aparem v berparam; memakai param
bandingkan
dengan
yang
pihak
lain
n
adalah
langsung
mem-
[parɔcabhɐn]
peribahasa
parèbhâsan tidak
usaha
modal)
persamaan
keadaan,
sifat,
atau perilaku dengan sesuatu dengan menggunakan
pembanding,
seperti
akanta, mara, martabhât, marabhut yang berarti ‗seperti‘, misalnya mara kettang mèghâ‘ bâlâng ‗seperti kera menangkap belalang‘, martabhât durina pandân ‗seperti duri pandan‘ marabhut buwâna ghâ‘-saghâân ‗seperti buah saga‘ parsèko [parsɛkɔ] a merasa tidak enak karena tahu berada pada posisi salah
‗berparam
parsemmon [parsǝmmɔn] n peribahasa yang
setelah hilang benjolannya‘ melakukan
berisi kiasan yang bersifat menyindir,
aparem
samarèna
mencol
pekerjaan yang terlambat dan percuma
mirip bidal, misalnya ta‘ tao lèbât è
parèmpen [pǝrɛmpǝn] a hemat dan cermat
bâbâna bringèn korong ‗tak tahu lewat di
parèng [parɛŋ] v(T) beri
bawah bringin kurung‘
aparèng vi memberi Beliau ampon bennya‘
pas [pas] p kemudian; lalu
aparèng ajhârân-ajhârânèpon bân tuntunan-tuntunanèpon dâ‘ bhâdhân kaulâ sareng para Ajunan sadhâjâ. ‗Beliau
pasa [pasa] n puasa
(Rasulillah)
telah
ajaran-ajaran
banyak
dan
memberikan
tuntunan-tuntunan
kepada saya dan Anda sekalian.‘ marèngè vt memberikan paparèng n pemberian; anugerah parènta [parɛnta] n perintah
apasa vi berpuasa masaè vt berpuasa untuk suatu maksud
masae katerbi‘eng ‗berpuasa untuk hari kelahiran‘ pasaan n bulan (ber)puasa Pasa [pasa] n bulan kesembilan dalam penanggalan Madura sebagai pengganti penyebutan bulan hijriyah Ramadlan. Pasa
marènta v memerintah
berarti
pamarènta n pemerintah
kewajiban puasa bulan ramadlan
puasa
yang
sesuai
dengan
Halaman 54 dari 78
pasang [pasaŋ] v pasang
tingkah di hadapan orang banyak, tetapi
masang v memasang
dibelakangnya sebaliknya
masangè v memasangi
pècet
sang-masang vi memasang
[pɛcǝt]
v
mècet
1
memijat
2
memencet
pasar [pasar] n pasar.
apècet v memijatkan diri (pada tukang
pasar patemmonan n pasar yang diadakan
pijat)
setiap dua hari sekali, yaitu berjeda satu
cet-pècet n saling memijat (gantian) peddhâng [pǝddhəŋ] n pedang
hari sepanjang tahun kadi‘ pasar tada‘ acannana peribahasa
meddhâng v menebas dengan pedang
yang arti harfiahnya ‗seperti pasar tak ada
dhâng-peddhângan n pedang-pedangan;
terasi‘. Peribahasa ini digunakan untuk
pedang mainan
menyimbolkan kelompok yang berbicara sendiri-sendiri
di
sebuah
pertemuan
(kelas, rapat, musyawarah dsb.) pasarèan
[pasarɛan]
n
pedd̩hâs, medd̩hâs [pǝddhɐs] v mempan; bias melukai, memotong, dsb.; ampuh lo‘
makam
orang(-
meddhâs
lâ-bâlâ
pasang [pasaŋ] 1 v pasang 2 n pasangan apasangan v berpasangan masang v memasang patè [patɛ] n santan patè‘ [patɛʔ] n anjing patè‘ celleng! sejenis makian yang artinya
nasihat‘ tidak bias dinasehati
peddhis. ‗rasa cabai pedas‘ pegghâ‘ [pǝgghɐʔ] v putus megghâ‘ v memutuskan (tali dsb.) mapegghâ‘ v memutuskan (tali dsb.) ghâ‘-pegghâ‘ a putus-putus; banyak yang putus pèghâ‘ [pɛghɐʔ] v tangkap
anjing hitam Mara patè‘ arebbhu‘ tolang ‗seperti anjing
mèghâ‘ vt menangkap
berebut
èpèghâ‘ vp ditangkap
tulang‘
ribut
memperebutkan
makanan
èpèghâ‘
Mara patè‘ bân kocèng ‗seperti anjing dan
disembelih‘
kucing‘ tidak pernah akur Mara patè‘ nemmo tolang ‗seperti anjing menemukan tulang‘ serakah Patè‘ kaaddhângan tètè ‗anjing terhadang titian‘ bingung dan tidak tahu apa yang harus diperbuat karena malu atau takut ketahuan berbuat sesuatu yang tidak tepat [patɔŋ]
matong
v
mendapat
patungan
matè
‗pura-pura
tenggiling mati‘ orang yang kelihatan tenang,
tolong
untuk
dengan tenggat waktu yang sangat singkat
sehingga
tanpa
persiapan
memadai mèghâ‘
jhuko‘
‗menangkap
ta‘
ikan
buddhâgghâ tidak
ingin
cellot terkena
lumpur‘ menginginkan sesuatu dengan tanpa bersusah payah
dan
menulis
Sekarang
pè-apè [pɛ-apɛ] v berpura-pura
pendiam,
dimintai
untuk
melakukan sesuatu secara mendadak
untuk
paya [paya] a payah tangghiling
‗ditangkap
kaoghân
pèghu [pɛghu] n huruf arab yang digunakan
patongan n patungan
pè-apè
mempan
pedd̩his [pǝdɖhis] a pedas Rassana cabbhi
orang) mulia
patong
‗tidak
tidak
banyak
sastra
masih
lama
digunakan
Madura. dalam
pesantren untuk memaknai kitab kuning; pegon pejjhu [pəjjhu] n air mani; sperma
Halaman 55 dari 78
pèkang [pɛ.kaŋ] vi mencubit dengan agak besar bagian dalam paha biasanya untuk
bulan biasanya dilakukan pada malammalam terang bulan pellèr [pǝllɛr] n alat kelamin jantan atau
menghukum kenakalan anak. kang-pèkangan n paha bagian dalam
laki-laki; penis
tempat mekang.
peltèng [pǝltɛŋ] n gentong
mèkang vt melakukan pekerjaan pekang
peltong [pǝltɔŋ] n tempat rumput dari daun
pèkkèr [pɛkkɛr] mèkkèr v berpikir
kelapa
kèr-mèkkèr v merenungkan
pènang [pɛnaŋ] n (pohon, buah) pinang
mekkere v memikirkan
mon andi‘na dhibi‘ pènang/di‘-andi‘na
pèkol [pɛkɔl] v pikul
orèng
bijjhân/mon
dunynyana
dhibi‘
mèkol vt memikul
èman/mon andi‘na orèng dhujân ‗kalau
pekolan n pikulan
miliknya sendiri pinang, milik orang lain
kol-pekol n pikulan
wijen, kalau milik sendiri sayang, kalau
sapèkol, saso‘on secara harfiah berarti
milik
‗sepikul, sejunjung‘ yang dimaksudkan
berasal dari pantun yang ditujukan untuk
untuk
orang yang pelit
menunjukkan
kodrat
laki-laki
bekerja dengan ‗memikul‘ dan permpuan
orang
doyan‘
peribahasa
pènd̩hâ‘ [pɛnɖhɐ‘] a mendingan pendha‘an adv lebih mendingan
‗menjunjung‘ akanta pèkolan ta‘ èrao‘ ‗seperti pikulan
pènd̩hâng [pɛnɖhɐng] n ikan pindang
tidak diserut‘ untuk mengibaratkan orang
pendhusa [pǝndhusa] n peti mati
yang dalam tindak tanduknya kaku dan
pèngghir [pɛŋghir] n tepi; sisi; pinggir mèngghir v minggir; menepi
kikuk mèkol
tuwa‘
la‘jân
rè‘-kèrè‘,
tuwa‘na
dumpa rè‘-kèrè‘na buru ‗ibarat memikul tuak berpengimbang anak anjing, tuaknya tumpah anak anjingnya lari‘ pekerjaan yang
yang
kurang
dipertimbangkan
dengan
pèngghirân n pinggiran; tepi pengko [pǝŋkɔ] a keras kepala (tentang pendapat dsb) pènjhung [pɛñjhuŋ] n kemben apènjhungan v memakai kemben pènta [pɛnta] v pinta
baik menyebabkan kegagalan pèlak [pɛlak] a terampil dan cekatan; cakap
mènta v meminta
lak-mapèlak v berbicara atau bertindak
tan-pèntan
seolah-olah terampul dan cekatan
pertunangan
pèlè [pɛlɛ] v pilih
v
lamaran
dalam
acara
pènter [pɛntǝr] a pintar
mèlè v memilih
mapènter v membuat jadi pintar
lè-pèlèan v suka pilah-pilih
mènterrè v menipu dengan kepintaran
pèlèan n pilihan
ter-mapènter
mèlè
dhâghing
‗memilih
daging‘
bersikap,
v sok pintar; berbicara,
atau
bertindak
memutuskan dengan tidak adil karena
pintar
uang, kekuasaan, dsb.
ter-pènterran a paling pintar
pele' [peleʔ] a sipit pèlèt [pɛlɛt] mèlèt v memijat pèlèt kandung rangkaian selamatan untuk kandungan yang telah mencapai tujuh
seolah-olah
pèpè [pɛpɛ] n pipi: Lamon ghun coma
abhâkalan gi‘ ta‘ ollè nyiom pèpè. ‗kalau hanya tunangan, belum boleh cium pipi‘ pèra [pɛra] apèra v bertelur
Halaman 56 dari 78
pèrak [pɛrak] v senang; gembira
mèssè vi membayar [mɛs.sɛ.ɛ] vt membayar Bhuk Mariam mèssèè bhâko sè èbelli bâri‘. ‗Buk
kapèraghân merasa sangat senang
mèssèè
percajâ [pǝrcajɐ] vi percaya mercajâaghi v mempercayakan
Mariam membayar tembakau yang dibeli
kapercajâân n kepercayaan
kemarin
pèrèng [pɛrɛŋ] n piring apèrèng
pèssè budu‘ bunga uang, rente
v berpiring: apereng emmas
Mon ta‘ èman pèssè sa sèn, ta‘ kèra tao
‗berpiring emas‘
andi‘ sajhâmpel ‗kalau tidak sayang pada
pèrèng bhâsa ta‘ èkennèng raghum polè
uang satu sen, tidak akan pernah punya
‗piring pecah tidak dapat diutuhkan lagi‘
satu rupiah‘ orang yang boros tidak punya
wanita yang sudah pernah menikah (janda)
apa-apa
akan memiliki nilai sangat kurang menurut
pessen [pǝssǝn] n pesan apessen v berpesan
laki-laki
messen v memesan
perkara [pǝrkara] n perkara perrèng [pǝrrɛŋ] n bambu
pessennan n pesanan
perrèng norè [nɔrɛ] sejenis bambu yang
pètè‘ [pɛtɛʔ] n anak ayam
bagian bawah rumpunnya dipenuhi duri
pètè‘ sa patarangan ta‘ kèra padâ buluna
pada cabang-cabangnya
‗anak ayam sepeteluran tidak akan sama
mara perreng tale ‗seperti bambu tali‘
bulunya‘ sekalipun saudara kandung tidak
memiliki banyak kecakapan
akan sama rupa dan kelakuannya
perres [pǝrrǝs] v peras
pètodhu [pɛtɔdhu] n petunjuk
merres vt memeras
petͅta ͅ [pǝtʈha] n (R) perkataan
merres pello
konèng
‗memeras peluh
kuning‘ memeras keringat untuk bertahan hidup perro‘
‗besar
perro‘
topona
v
membuat
jadi
usus‘
mudah
pettengngan n mati lampu teng-metteng v gelap-gelapan
‗tidak
ada
usus
pètto‘ [pɛttɔʔ] n tujuh
buntunya‘ orang yang hanya memikirkan
peyo‘ [pɛyɔʔ] n cicit
diri sendiri
piyo‘ [piyɔʔ] n peyo‘
pèsa [pɛsa] n pisah
po‘lot [pɔʔlɔt] n pensil
apèsa vi berpisah
pobu [pɔbu] v pasang
asa-pèsa vi berpisah-pisah
mobu v 1 memasang 2 membubuhi
mèsa vt 1 memisah 2 membeli Purnomo
mobui v memasangi
mesa sapeda montor langsung dari dealer. ‗Purnomo
membeli
langsung dari dealer‘ pèso [pɛsɔ] n makian apèsoan vi memaki mèsoè vt memaki pèssè [pɛs.sɛ] n uang
gelap;
menggelpakan
tersinggung dan marah tadâ‘
petteng [pǝttǝŋ] a gelap mapetteng
perro‘ [pǝrrɔʔ] n usus rajâ
apeṭta ̣ v berkata-kata
sepeda
motor
poְdhâk [pɔɖhɐk] n pudak; bunga pandan yang wangi pojhi [pɔjhi] n puji jhi-pojhiân n puji-pujian mojhi v memuji pojhiân n pujian pojhur [pɔjhur] a mujur
Halaman 57 dari 78
pokang [pɔkaŋ] n paha
sebagai suami istri. Makanan ini terdiri
pokè [pɔkɛ] n alat kelamin betina atau
atas ponar dan sekkol yang diberi irisan
kemaluan perempuan; vagina 1pokol
telur
[pɔ.kɔl] v pukul
Selamatan
ini
dilakukan
dengan mengundang tetangga sekitar.
mokol vt memukul 2pokol
dadar.
pondhuk [pɔndhuk] n pondok pesantren
[pɔkɔl] n saat yang menyatakan
mondhuk vi belajar di pondok pesantren
waktu
pongpong [pɔŋpɔŋ] adv senyampang
pokpak [pɔk.pak] apokpak vi 1 sibuk atau
pora-Alla [pɔraalla] ungkapan keterkejutan
cerewet karena hal yang tidak penting 2
yang
repot mengerjakan beberapa pekerjaan
‗astaghfirullah‘
sekaligus
berasal
pornama
dari
[pornama]
lafadh
a
istighfar
purnama;
bulan
pola [pɔla] ala-pola v bertingkah polah
nampak bulat sempurna pada tanggal 14
polana [pɔlana] p karena
dan 15 penanggalan Kamariyah
polè [pɔlɛ] adv lagi
poro [pɔrɔ] n borok
polo [pɔlɔ] puluh
kakona mara poro ‗kekakuannya seperti
polowan n puluhan
borok‘
orang
yang
polo‘ [pɔlɔʔ] n tutup periuk
perilaku
polong [pɔ.lɔŋ] kumpul
sekitarnya sehingga dibenci
apolong vi berkumpul
kakunya
sifat,
sikap,
menyakiti
dan orang
porop [pɔ.rɔp] v tukar
long-molong vt mengumpulkan sedikit
morop vt menukar
demi sedikit
taporop vi tertukar
mapolong v mengumpulkan
porop
molong vt memetik; memanen
menukar pemakaian, misalnya A memakai
Apolong
bân
orèng
ngobbhâr
dhupa
angghuy
‗tukar
tukar-
milik B dan B memakai milik A.
nyoprè mèlo ro‘omma ‗berkumpul dengan
possa' [pɔssaʔ] v penuh
orang membakar dupa agar kebagian
mossa‘è v memenuhi
harumnya‘ bergaul dengan orang baik
pakai‘
potè [pɔtɛ] a putih
akan membawa pengaruh yang baik
mapotè v memutihkan
Apolong bân orèng ngobbhâr taè tanto
ngapotè v memutih: Ngapotè, wa‘ lajârâ
mèlo
dengan
ètangalè. ‗Memutih, itu layarnya terlihat‘
orang membakar tahi pasti kebagian bau
akantha potèna tellor ‗seperti putih telur‘
busuknya‘ berteman dengan orang yang
baik lahirnya, buruk batinnya
buruk perangainya pasti
mapotèa dângdâng potè, macellengnga
bâcengnga
‗berkumpul
pon [pɔn] adv sudah ampon
dhâlko‘ celleng ‗memutihkan gagak putih,
ponar [pɔnar] n makanan dari beras ketan
menghitamkan
burung
kuntul
hitam‘
berwarna kuning karena dimasak dengan
hitam putih nasib bawahan ditentukan
kunyit. Makanan ini sering ditemui pada
kebijakan atasan
perayaan-perayaan
hari
besar
potong [pɔtɔŋ] v patah
agama/selamatan
motong v menggunting rambut
ponar asekkol makanan yang disajikan
mapotong v mematahkan
pada selamatan karena pasangan yang
powa [pɔwa] a mudah digigit; lunak
menikah
powasa [pɔwasa] n puasa
telah
bergaul
dengan
baik
Halaman 58 dari 78
apowasa vi berpuasa
Q Qur‘an [qurʔan] n al-Quran
R ra‘a [raʔa] n kutu air
raji [raji] n (T) istri
râ'-dherrâ‘ [rɐʔdhǝrrɐʔ] n burung tekukur
raka [raka] n (T) suami
mara râ‘-dherrâ‘ bâbinè‘ ‗seperti tekukur betina‘ berlagak berani tetapi penakut
rako‘ [rakɔʔ] arako‘ v mengambil sebanyakbanyaknya dengan dua belah tangan
ra‘yat [raʔyat] n rakyat
rambhut [rambhut] n(T) rambut
rabâ [rabɐ] n rawa
rambing [ram.biŋ] n kain (terutama kain
rabet [rabǝt] n liana
sisa); perca.
rabu [rabu] v (T) datang
bing-rambingnga Kor‘an ‗perca al-Quran‘
ngarabui v datang; mendatangi
orang yang selalu dihormati sampai usia
raddhin [raddhin] a cantik
tua, misalnya orang tua, sesepuh, dan
dhin-maraddhin v bersikap seolah-olah/
guru,
seperti orang cantik; sok cantik
kebijaksanaan orang tersebut
raè [raɛ] n wajah; muka raghâ
[raghɐ]
yang
berhubungan
bing-rambingnga
v raba
sotra
‗perca
dengan sutra‘
bangsawan sejati yang tetap berwibawa
araghâ v meraba
meskipun tidak berpenampilan sebagai
aghâ-raghâ v meraba-raba
bangsawan
aghâ-raghâ odâng ‗meraba-raba udang‘
rammè [rammɛ] a ramai
mencoba-coba kemungkinan atau sesuatu
marammè v meramaikan
yang tidak pasti
mèn-rammèn n keramaian
rajâ [rajɐ] a besar: dhusa rajâ ‗dosa besar‘ rajâ bhâdhuk ‗besar lambung‘ banyak
ramo‘ [ramo‘] n akar aramo‘ v berakar
makan sedikit kerja
rampa‘ [rampaʔ] a rimbun
rajâ karep ‗besar hasrat‘ angan-angan
ramram [ramram] a terlalu besar
tinggi
randhâ [randhɐ] n janda
yang
biasanya
tanpa
mempertimbangkan kemampuan diri rajâ pakèbânna, rajâ pacarrènna ‗besar
rao‘ [raɔʔ] v serut; raut arao‘ v meraut; menyerut
pelimbahan
raop [raɔp] araop v cuci muka
comberannya‘ besar pemasukan, besar
araobhi v mencucikan muka
pula pengeluaran
araobhi taè ‗mencuci muka (seseorang)
rajâ cètak, korang otek ‗besar kepala,
dengan kotoran‘ mempermalukan orang
kurang otak‘ bersikap seolah-olah pintar,
lain (orang tua, saudara, kerabat, teman
padahal sebenarnya bodoh
dekat, dsb.) dengan perbuatan yang tidak
kamar
rajhâ
mandinya,
[rajhɐ]
besar
n raja
rajhang [rajhɐŋ] n linggis
baik dan memalukan raprap [raprap] n rayap
Halaman 59 dari 78
rasol [rasɔl] n tumpeng
arebbhu‘ vi berebut; merebut
arasol vi mengadakan selamatan dengan
arebbhu‘ jhuccong ‗berebut depan‘ tidak
tumpeng
mau antre
muwâng
rasol,
ngala‘
butèr
perib
‗membuang tumpeng, mengambil butir
rèjhekkè [rɛjhǝkkɛ] n rejeki kè-rèjhekkèan n untung-untungan
nasi‘ karena serakah mengejar yang kecil
Rejjheb [rǝj.jhǝb] n nama bulan ketujuh
sedang yang besar yang dimiliki hilang
dalam penanggalan Madura yang menjadi
karenanya
pengganti penyebutan dari bulan Hijriyah
Rasol
n
[rasɔl]
bulan
keempat
dalam
penanggalan Madura sebagai pengganti bulan hijriyah Rabiuts Tsani.
Rajab. rèken [rɛkən] v hitung; kalkulasi areken,
ratos [ratɔs] ratus
v
ngarèken
1
mengkalkulasi;
menghitung 2 mempedulikan; memper-
ratosan n ratusan
hitungkan
rè‘-kèrè‘ [rɛʔkɛrɛʔ] n 1 anak anjing 2 anak-
(biasanya
dalam
kalimat
negatif) lo‘ arèken ‗tidak mempedulikan‘ reksak [rɛksak] v mengurus; memelihara
anak rebba [rǝbbɐ] n selamatan berupa makanan yang maksudnya dikirimkan kepada orang
areksaghi v mengurus; memelihara rembhak [rǝmbhək] n musyawarah
yang meninggal biasanya dilakukan pada
arembhâk v bermusyawarah
setiap malam Jumat
bhâk-rembhâk
arebba vi melakukan rebba
musyawarahan
Rebba [rǝbbɐ] n nama bulan kedelapan dalam penanggalan Madura yang menjadi pengganti
penyebutan
bulan
Hijriyah
Sya‘ban. Nama Rebba berasal dari tradisi bersedekah
makanan
diperuntukkan
bagi
yang
orang
pahalanya yang
telah
v,n
(melakukan)
per-
rèmerrè n serangga yang sangat kecil yang menyebabkan gatal remrem [rǝmrǝm] aremrem v merendam rèmo
[rɛmɔ]
n
semacam
arisan
yang
diadakan oleh orang-orang blater dengan pembayaran yang tidak sama bergantung
meninggal dari sebuah keluarga karena
pembayaran
dipercaya bahwa pada bulan ini adalah
seseorang
bulan yang penuh berkah karena catatan
pernikahan, sunatan, dan terutama to‘-
amal satu tahun dikumpulkan dan catatan
oto‘
amal baru dimulai.
arèmo v melakukan remo
n rumput rebbhâng [rǝbbhɐŋ] a berkobar; menyala rebbha
[rǝbbhɐ]
besar Rebbhu [rǝbbhu] n hari keempat dalam
yang pada
pernah acara-acara,
diterima seperti
èrèmoaghi v dirayakan dengan remo rèmo carok remo yang diadakan dengan maksud
menggalang
dana
untuk
melakukan carok
penanggalan Madura; Rabu.
rempa‘ [rǝmpaʔ] n ambruk atau sempal
rebbhuan diadakan setiap hari Rabu.
rendem [rəndəm] arendem v merendam
Rebbu Bekkasan hari Rabu terakhir bulan
reng [rɛŋ] n bentuk singkat dari oreng
Muharram yang dipercaya sebagai hari semua bala atau cobaan diturunkan dalam satu tahun rebbhu‘ [rǝbbhuʔ] v rebut
oreng rèngkes [rɛŋkǝs] a ringkas; rapi arèngkes v meringkas; merapikan diri untuk berangkat
Halaman 60 dari 78
rengngè‘ [rǝŋŋɛʔ] n nyamuk
taretan. Jika kamu tidak sanggup mintalah
Rengngè‘ ngalèng ajâgâ kaju. ‗Nyamuk
tolong pada saudara (kerabat).
berlindung
kayu‘
robbhu
maksudnya naymuk yang berlindung dari
saudara
tiupan
berjasa
saudara perempuan, misalnya A dan B dua
karena menjaga kayu agar tidak tumbang.
orang laki-laki bersaudara dan C dan D
Peribahasa ini meggambarkan orang yang
dua
terlalu memandang tinggi kemampuan
menikah dengan C, B dengan D atau A
menjaga
angin
pohon
merasa
dirinya
dirinya
perjodohan
laki-laki
orang
dengan
perempuan
dua
orang
dua
orang
bersaudara,
A
dengan D, B dengan C
rèpot [rɛpɔt] a repot; sibuk
roghâ [rɔghɐ] a salah urat yang dibiarkan
marèpot v merepotkan Rerajah
bhâta
tanpa dipijat dsb. sehingga menjadi parah
n bulan kedua belas
[rɛrajɐh]
penanggalan Madura yang berarti ‗hari besar‘
yang
merupakan
pengganti
penyebutan bulan Hijriyah Dzul Hijjah. Disebut Reraja karena dalam bulan ini terdapat
hari
besar
Idul
Adha
yang
merupakan tanda selesainya ibadah haji.
dan menyebabkan sakit rojhâk v rujak arojak v membuat rujak rokat [rɔkat] n ruwatan (untuk keselamatan bersama) roko [roko] n mukenna roko‘ [rɔkɔʔ] n rokok
rèsè' [] v hujan rintik-rintik
aroko‘ v merokok
ressek [rǝssɛk] n/a hidup bersih dan rapi
ko‘-roko‘an v sedang meroko‘
paressek vi bersihkan dan rapikan Sek-ressek
odang
terlalu
menghargai
ngaroko‘è v membiayai rokok rokong
[rɔkɔŋ]
kong-rokong
n
sejenis
kebersihan sehingga mengganggu orang
serangga yang muncul menjelang petang
sekitar.
dan terbang bergerombol
rèya [rɛya] ini/itu
roma [rɔma] n rumah
ro‘om [rɔʔɔm] a harum
roman [rɔman] n merang padi
om-ro‘om n sesuatu yang berbau harum roba [rɔbɐ] n wajah
romasa [rɔmasa] aromasa v merasa rombu [rɔmbu] a kotor
aroba vi berwajah
long-polong
robbâna [rɔbbɐna] n semacam akronim
kembu
rombu,
bit-abit
mengumpulkan
olle
barang
sa
sangat
yang penjangnya È dimma bâdâ tatarob
sedikit dan tidak berarti, lama-lama penuh
abâ‘na bâdâ è bâbana. ‗Di mana pun ada
dan berarti; sedikit demi sedikit lama-
tenda pesta dia ada di bawahnya.‘ Orang
lama jadi bukit
yang selalu hadir pada keramaian meski tidak diundang
rompi [rɔmpi] arompi v memakai rompi arompi buluna merrak ‗berrompi bulu
robbhu [rɔbbhu] vi roboh; tumbang karobbhuân v terkena robohan pohon,
merak‘
kebagusan
penampilan
yang
menyembunyikan kemiskinan ronjhângan [rɔñjhɐŋan] n lesung panjang
tiang, dsb marobbhu vt 1 merobohkan 2 mencari
tè‘-lettè‘
sandaran untuk masalah yang dihadapi;
menarik lesung‘ pertengkaran anak kecil
Lamon marobbhu ka
yang menyebabkan per-tengkaran orang
meminta
ba‘eng
pertolongan
ta‘
sangghup,
penuh:
ngèrèt
ronjhângan
‗serangga
tua
Halaman 61 dari 78
rong-kerrong
n
[roŋ-kǝrroŋ]
kerong-
ropèya
kerong; sejenis hewan laut; therapon
[rɔpɛya]
n
rupiah
(mata
uang
Indonesia)
ropa [rɔpa] n rupa
roso‘ [rɔsɔʔ] n rusuk
aropa v berupa
rote [rɔtɛ] n roti
aropaaghi v berupa
rowa [rɔwa] itu
ropek [rɔpǝk] a sempit
S sa‘ang [saʔaŋ] n merica
Sabto
sa‘ar [saʔar] n ijuk pohon aren
[saptɔ]
n
hari
ketujuh
penanggalan Madura.
akantha sa‘ar gherrana ‗seperti ijuk pohon aren kekakuannya‘ orang yang dalam
sabu [sabu] n sawo sabu kecce‘ [kǝcceʔ] n sawo kecik
bergaul kaku dan kasar tutur kata dan
sacca [sacca] a tulus setia
tindak tanduknya
sada‘ [sadɐʔ] n arit; sabit; clurit
sabâ [sabɐ] n sawah
sadhâjâ [sadhɐjɐ] num semua
sabâ‘ [sabɐʔ] v meletakkan
saduhuna [saduhuna] adv apa adanya
bâ‘-sabâ‘ n sesaji untuk makhluk halus
saè [saɛ] a (T) baik
yang diletakkan pada tempat keramat
saellana [saəllana] adv sesudah
untuk mengobati tulah akibat melanggar
saghara [saghɐrɐ] n laut nyaghara v sangat luas nyaghara ngen-
pantangan tempat tersebut
vt
nyabâ‘
dalam
meletakkan;
menaruh;
memasang
angennna
‗sangat
luas
(seperti
laut)
angan-angannya‘
nyabâ‘ oca‘ melamar perempuan oleh
sajân [sajɐn] adv makin; semakin
keluarga
sakè [sakɛ] nyakè v (binatang) menjantani
dekat
(acara
ini
dilakukan
kè-sakè v (binatang) kawin
sebelum upacara pertunangan) nyabâ‘
songghâ
‗memasang
ranjau
èterjhâk
dhibi‘
diterjang
sendiri‘
senjata makan tuan sabbhân [sabbhɐn] 1 p setiap: sabbhân arè
adv dahulu: Sabbhan sengko‘ la messen. ‗dahulu saya sudah ‗setiap
hari‘
2
sabbhil
asakola v bersekolah masakola v menyekolahkan sakolaan n sekolahan sakonè‘ [sakɔnɛʔ] adj sedikit saktè [saktɛ] a sakti kasaktèan n kesaktian
memesan‘ [sabbhil]
sakola [sakola] n sekolah
asabbhil v berusaha keras
sabbhrâng [sabhrɐŋ] n singkong sabbhu‘ [sabbhuʔ] n sabuk; ikat pinggang
tè-saktèan a paling sakti sala [sala] 1 a salah: Sè èlakonè bâ‘eng jelas
bersabuk
sala. ‗Yang kamu lakukan jelas salah.‘ 2 n kesalahan: Jiya lakar tang sala. ‗Itu memang kesalahanku.‘ 3 p sudah (untuk
asabbhu‘ karet ‗bersabuk karet‘ makan
menyatakan penegasan dan penguatan)
banyak sekali
Sala èangghuyè salèmpang èdhândhânè polè. ‗Sudah diberi selempang didandani
asabbhu‘ v memakai sabuk/ikat pinggang;
sabellas [sǝbǝllɐs] num sebelas
juga.‘
Halaman 62 dari 78
kasalaan n kesalahan
samangkèn [sa.maŋ.kɛn] n [T] sekarang
manyala v berbuat salah dengan sengaja untuk
mengganggu
atau
membuat
samar [samar] a samar nyamar v menyamar nyamaraghi v menyamarkan
keributan salabât [salabɐt] n uang sedekah dari tuan
sambhel [sambhǝl] n lauk yang dibuat dari
rumah yang punya hajat dalam acara ritual
parutan
seperti selamatan, pelet kandung, dsb,
bumbu
yang jumlahnya tidak ditentukan, biasanya diberikan pada pembaca doa.
kelapa
tua
digoreng
dengan
sambhen [sambhǝn] nyambhen v menggemburkan tanah pada tanaman palawija
salaja [sǝlajɐ] n sebelah
yang masih muda dengan mencangkul
salamet [s(ǝ)lamǝt] v selamat
seputar akarnya
v
asalamet
mengadakan
selamatan;
berkenduri nyalameddhi untuk,
sambhughel [sǝmbhughǝl] n simpul noccolè sambhughellânna atè ‗melepas
v mengadakan selamatan
misalnya
anggota
keluarga,
simpul
hati‘
membantu
orang
yang
tertimpa kemalangan dengan setulus hati
keberangkatan, perayaan dsb
sambi [sambi] adv sambil
salameddhan n selamatan
sambi [sambi] nyambi v membawa (barang
salang [salaŋ] adv saling
berupa oleh-oleh, dsb)
salebbâr [salǝbbɐr] n katok kolor
lo‘ bi-nyambi v tidak membawa sesuatu
salèkko [salɛkkɔ] a rikuh
sama sekali
salèmpang [salɛmpaŋ] n selempang
sampat
salèn [salɛn] v ganti
[sampat]
nyampat
v melempar
untuk menjatuhkan (buah dsb)
asalèn v berganti (pakaian dsb)
pat-sampadhân vi lempar-lemparan
salènan v pakaian ganti
nyampat buwâna dhibi‘ ‗melempar buah
nyalènè v 1 mengganti 2 membelikan
sendiri‘ tamu yang terpaksa memakan
pakaian ganti dalam pertunangan
oleh-olehnya
salèp [salɛp] nyalèp v menyusul
sendiri
karena
oleh-oleh
tersebut menjadi suguhan tuan rumah
lèp-salèbhân v susul-menyusul; saling
sampay [sampai] sampayan n penjemuran
susul
sampèr [sampɛr] n kain panjang (biasanya
salèp
ghuntèng/tarjhâ‘
‗selisipan
batik)
yang
dipakai
dengan
dililitkan
gunting/tendang‘ pernikahan antara dua
bagian di atas pinggang dan bagian bawah
pasang
langsung jatuh ke arah bawah
saudara,
misalnya
A
dan
B
saudara, C dan D saudara. A menikah
asampèr v memakai samper
dengan C, B dengan D, atau A dan D, B
ngobâ sampèr ghi‘ jhâghââ, malè‘ oca‘
dengan C
tadâ‘ nemmo ‗mengubah kain panjang
sa-lessa [salǝssa] n ketombe
harus berdiri, membalik lidak tak ada yang
saloka [sa.lɔ.ka] n peribahasa yang bersifat
tahu‘
personifikasi,
misalnya
temon
amoso durian‘ tada‘
gampangnya
orang
untuk
berbohong
dhurin ‗timun melawan kerbhuy kaberraan tandu‘ ‗tak ada kerbau
sampèr laju è sampayan ‗kain panjang
keberatan tanduk‘.
cakap
samangka [samaŋka] n semangka
menjadi butut di penjemuran‘ pekerja yang
tidak
berkembang
kedudukannya
Halaman 63 dari 78
sampeyan [sampɛyan] pron(T) Anda
kedua
samporna [sampɔrna] a sempurna Mogha
dhaddhi sampornana ka se nanggha‘ sareng se nengghu. ‗semoga menjadi kesempurnaan
bagi
yang
menanggap
orang
tuanya
2
runtuhnya
persatuan sapo‘ [sapɔʔ] n selimut Sapo‘eng bhludhru
asolam emmas kèya, possa‘ bi‘ ghungsèng. Selimutnya beludru bersulam
dengan yang menonton‘
emas juga, penuh dengan giring-giring.
kasampornaan n kesempurnaan
asapo‘ v berselimut
nyampornaaghi v menyempurnakan
nyapo‘è v menyelimuti
sanajjhân
[sanajjhɐn]
p meskipun
po‘-sapo‘
sanaos [sanaɔs] p meskipun sandar [sandɐr] v sandar dar-sandar
n
n
sesuatu
yang
digunakan
sebagai selimut sapolo [sǝpɔlɔ] num sepuluh
sandaran:
dar-sandarra
sapora [sǝpɔra] n maaf
korse ‗sandaran kursi‘
asapora v meminta maaf
nyandar v bersandar
nyapora v memaafkan
sang [saŋ] a milikku: sang ana‘ ‗anakku‘
sarat [sarat] n 1 syarat Saraddhâ, bâ‘eng
sanga‘ [saŋaʔ] num sembilan
kodhu ghellem apasa lèma arè. ‗Syaratnya,
sangaja [saŋaja] a sengaja
kamu harus bersedia berpuasa selama
sangghâp [saŋghɐp] a tanggap
lima hari‘ 2 berobat (biasanya pengobatan
a sanggup
alternatif) 3 pelindung atau kemampuan
nyangghubhi v menyanggupi
terutama kesaktian yang diperoleh dari
sangghup
[saŋghup]
sangsang [saŋsaŋ] nyangsang v tersangkut
hal-hal yang bersifat magis atau barang
di atas pohon, atap dsb.
barang klenik
nyangsangaghi v menyangkutkan
asarat v 1 berobat 2 berusaha secara
santap [santap] nyantap v menempeleng
magis
santre [santrɛ] n santri
misalanya dengan bantuan dukun atau
nyantre vi menjadi santri
untuk
keberhasilan
barang-barang bertuah
pasantren n asrama tempat santri belajar sapè [sa.pɛ] n sapi
sarbhu [sarbhu] asarbhu v menggemburkan tanah pada tanaman palawija yang masih
pè-sapèan n sapi-sapian
muda
kerrabhan sape n karapan sapi
akarnya
sapeda [sǝpɛda] n sepeda
dengan
mencangkul
nyarè vt mencari: Lakona rèng majâng
sapo [sapɔ] n sapu
nyarè jhuko‘ sabbhân arè. ‗pekerjaan
asapoan v menyapu
nelayan mencari ikan setiap hari
po-sapo n alat menyapu; sapu
rè-sarèan v mencari-cari
po-sapo èsèmpay ‗sapu diikat‘ peribahasa
sarè‘at [sarɛat] n syariat
untuk
sareng [sarǝŋ] p(T) dengan
mengumpamakan
sebuah
kesetiakawanan atau persatuan
areng-sareng v bersama-sama
po-sapo pegghâ‘ sèmpayya ‗sapu lidi
asareng vi bersama
lepas ikatannya‘ 1 anak yang bercerai-
asarengè v menemani
karena
perpisahan
seputar
sarè [sarɛ] cari
asapedaan v bersepeda
berai
sesuatu
/
perceraian
sarok [sarɔk] tasarok v tertusuk duri kecil dan potongannya tertinggal dalam daging
Halaman 64 dari 78
saronèn [sarɔnɛn] n alat musik tiup khas Madura
memotong pola 2 membentuk
sarong [sarɔŋ] n sarung
èsèkot ka abâ‘na dhibi‘ ‗dibentuk pada diri
asarong(an) v bersarung
sendiri‘ diumpamakan pada diri sendiri,
sasat [sasat] p seperti Ta‘ tako‘ matè, sapè
buru sasat angèn. ‗tidak takut mati sapi lari seperti angin‘
berempati, tepa selira sèlèp [sɛlɛp] v menyerang dari belakang saat musuh tidak siap atau lengah nyèlèp v menyerang dari belakang saat
satiya [sǝtiya] adv sekarang satos [satɔs] num seratus
musuh tidak siap atau lengah
Satto [sattɔ] n Sabto
sella‘ [sǝllaʔ] a sesak karena berjejal
sattoan n diadakan atau terjadi setiap hari Sabtu: pasar sattoan ‗pasar yang ada setiap hati Sabtu‘
la‘-sella‘è hanya bikin sesak sèllem [sɛllǝm] nyèllem v 1 menyelam 2 tenggelam
sè [sɛ] p yang sebbhit
sèkot [sɛkɔt] nyèkot v 1 (jahit-menjahit)
sellip [sǝllɪp] nyellip v menggiling
[sǝb.bhit]
sellibhân n mesin penggiling
sobek
asebbhit v tersobek
sello‘ [sǝllɔʔ] n cincin
nyebbhit vt merobek; menyobek
asello‘(an) v memakai cincin; bercincin
sebbhut [sǝbbhut] vi sebut
sembhajang [sǝmbhɐjɐŋ] n sembahyang
nyebbhut vt menyebut
nyembhajangaghi vt menyolati (jenasah)
sebbhudhân n sebutan
sembhur [sǝbhur] v sembur
seda [sɛdɐ] pron (R) kamu
nyembhur v menyembur
sed̩ha
[sɛɖhɐ]
v (T) meninggal dunia
nyembhurraghi v menyemburkan
seggher [səgghər] a segar; bugar
semmo [sǝmmɔ] adv agak
sèhat [sɛhat] a sehat
sèmpen [sɛmpǝn] nyèmpen v menyimpan,
sèhèr [sɛhɛr] n sihir
menabung
nyeher v menyihir
sèmpennan n simpana; tabungan
sèka‘ [sɛkaʔ] n burung elang
sempo
sekep [sɛkǝp] n senjata yang dibawa untuk menjaga kemungkinan terjadi perkelahian asèkep/nyèkep v membawa senjata
[sǝmpɔ]
v
nyempo
menyepuh
(perhiasan) sen [sɛn] n uang yang nilainya 1/100 rupiah atau mata uang lain sendu‘ [sǝnduʔ] n senduk sayur
sèkep bingkèng bertolak pinggang sekkem [sǝkkǝm] n sekam
ta‘ abau sendu‘ ta‘ abau centong ‗tidak
sekken [sǝkkǝn] a kuat; erat (ikatan, dsb.)
berbau senduk tidak berbau centong‘ yang
masekken
v mempererat; memperkuat
(ikatan, pertalian, hubungan, dsb)
ditujukan
untuk
menyatakan
panyekken n penguat (ikatan, pertalian,
sengka [sǝŋka] a segan; sungkan
hubungan, dsb)
sengko‘ [sɛŋkɔʔ] pron [R] saya
sekkèn [sǝkkɛn] n senjata sejenis keris yang tidak berlekuk dan lebih kecil
bumbu
kelapa
tua
digoreng
Sennen
[sǝnnɛn]
n
hari
kedua
dalam
penanggalan Madura.
sekkol [sǝkkɔl] n lauk yang dibuat dari parutan
tidak
berartinya persaudaraan
dengan
sennenan n diadakan atau terjadi setiap hari Senin: Pasar sennenan ‗pasar yang diadakan tiap hari Senin‘
Halaman 65 dari 78
soca [sɔca] n (T) mata.
senneng [sənnəŋ] a senang; gembira masenneng v membuat sso senang
sodu [sɔdu] n sendok bubur dari sobekan
neng-senneng v bersenang-senang
daun pisang yang dibuat dengan melipat
seppat [sǝppat] n ikan sepat
kedua
seppo [sǝppɔ] a (T) tua
sesudah dipakai
seppo
[sǝppɔ]
menuakan
nyeppo
emas
v
menyepuh;
dengan
campuran
sendawa, tawas dsb
ujung
dan
langsung
dibuang
nyodu v menyendok dengan sodu
v
du-soduan
menyedok
berkali-kali
dengan
seppur [sǝppʊr] n kereta api
sodu lebbi sodu korang tajhin ‗lebih
sereng [sɛrɛŋ] n pertemuan lautan dan
sendok kurang bubur‘ orang yang lebih
daratan; pantai pengghir sereng ‗tepi laut‘
banyak mengumbar janji daripada yang
serrop [sǝrrɔp] nyerrop v meniup
ditepati
sèsèt [sɛsɛt/seset] n capung
sokkla [sɔkkla] a 1 (untuk tanaman) berbuah
akadi‘/mara seset la-kela ‗seperti capung
semua dengan sempurna 2 berkeagamaan
cewok‘ 1 membersihkan tubuh (mandi)
sokklat [sɔk.klat] a warna coklat
dengan
sokkor [sɔkkɔr] n syukur
sangat
singkat
2
melakukan
sesuatu tidak sepenuh hati dan pikiran settep [sǝttep] n ketapel
soko [sɔkɔ] n kaki nyoko v mengaki
nyettep v mengetapel
nyoko ajâm ‗mengaki ayam‘ meski terlihat
settong [sɛttɔŋ] n satu
buruk di luar, tetapi baik di dalam
seyam [sɛyɐm] n puasa
solak [sɔlak] nyolak v memberi lebih banyak
aseyam vi berpuasa
dengan maksud tidak suka atau tidak baik
Singke‘ [siŋkɛʔ] n sebutan untuk orang Cina.
solam [sɔlam] n sulam
Mara Singke‘ kaelangan dhacen secara
asolam v bersulam
harfiah
nyolam v menyulam
berarti
kehilangan untuk
‗seperti
dacin‘
yang
menggambarkan
Cina
totok
dimaksudkan orang
yang
solaman n sulaman; hasil menyulam solap [sɔlap] a silau somajâ [sɔmajɐ] n janji yang ditentukan
membuat keributan karena hal kecil. sittong [sittoŋ] num satu
waktu dan atau tempat
siyang [siyaŋ] n siang
sombhâng
[sɔmbhɐŋ]
nyombhang
kasiyangan n kesiangan
menyumbang
yang-siyang adv pada siang hari
sombhângan v sumbangan
siyong [siyɔŋ] n taring
sombong [sɔmbɔŋ] a sombong
asiyong v bertaring
bong-masombong v menyombong
siyongan n ikan lele
bong-sombong
Slasa
[slasa]
n
hari
v
ketiga
dalam
penanggalan Madura. so‘on [sɔʔɔn] v 1 menjunjung barang di
penanda
a
(biasanya
didahului
jha‘ ‗jangan‘) terlalu
negatif
sombong somor [sɔmɔr] n sumur
kepala 2 (T) memohon; meminta
somor
èèssèè
ètèmbâ
nyo‘on v 1 menjunjung barang di kepala 2
ditimba‘
memohon; meminta
sesuatu tersebut sangat dibutuhkan oleh
panyo‘on n permohonan
orang yang diminta tersebut
meminta
‗sumur
sesuatu
diisi
sedangkan
Halaman 66 dari 78
sonar [sɔnar] n sinar matahari dsb
Sora [sɔra] n bulan Muharram
nyonar v bersinar Pajjhâr lagghu arèna
sorak [sɔrak] n sorak
pon nyonara. ‗Fajar pagi hari matahari
arak-sorak v bersorak-sorak
akan bersinar.‘
asorak v bersorak
songay [sɔ.ŋay] n sungai
sorat [sɔrat] n surat asoradhân v berkirim surat
Songennep [sɔŋǝnnǝp] n kabupaten paling timur pulau Madura; Sumenep.
Sorbhâjâ [sɔrbhɐjɐ] n Surabaya
Songennep ta‘ abingker ‗Sumenep tidak
soro [sɔrɔ] nyoro v menyuruh
berbingkai‘ tidak adanya batas bagi orang
soso [sɔsɔ] n payudara
Madura
dalam
penghidupan,
gerak
tempat
nyoso vt menyusu; menetek
pencarian
bermukim,
nyosoè vt menyusui
dan
sosoan n hasil pekerjaan menyusui taretan
jodoh songkèl [sɔŋkɛl] nyongkèl v menyelipkan
sosoan,
senjata dibalik pakaian untuk berjaga-
saudara
susuan
soson [sɔsɔn] susun
v
diri
asoson
ngal-mangngal nyongkèl kerrès, nangèng
‗bersusun tiga‘
ètapok
nyoson v menyusun
alabân
‗bergagah-gagah
berlagak
berani
asoson
bersusun:
tello‘
sossa [sɔssa] a susah; sedih
menyelipkan keris tetapi ditampar tidak melawan‘
karena
menyusu pada satu orang
jaga, bersiap-siap, atau untuk pembelaan
ta‘
atau
nyossaè v menyusahkan
sebenarnya
kasossaan 1 n kesusahan 2 v mengalami
penakut songot [sɔŋɔt] n kumis
atau tertimpa kesusahan sotra [sɔtra] n sutra
asongot/asongodhân v berkumis songsang [sɔŋsaŋ] nyongsang v terbalik
asotraan v memakai pakaian dari sutra
sopajâ [sɔpajɐ] p supaya
sowarghâ [sɔwarghɐ] n surga
soprè [sɔprɛ] nyoprè v mencari; mengharap
suwarghâ [suwarghɐ] n surga
T ta‘ [taʔ] adv (MT) tidak
tumbuhan birah sekandang pasti ada
ta‘ tao abhâlik cobiggha ‗cobeknya tidak
gatalnya‘ perdamaian dalam pertikaian
pernah berbalik (berputar)‘ selalu miskin.
antar keluarga pasti menyisakan sakit hati
Perputaran cobek sebagai perumpamaan perputaran nasib
meski sekecil apapun 2tabâr
[tabɐr] v tawar
taat [taʔat] v taat
matabâr v menawarkan
tabâng [tabɐŋ] v kejar
nabâr v menawar
nabâng v 1 mengejar 2 mengejar perkara
nabâraghi v menawarkan
hukum, misalnya dengan menyuap dsb.
bâr-tabârân
bâng-tabângan v kejar-kejaran
menawar
1tabâr
[tabɐr] a tawar
v
saling
tawar;
tabbhu [tabbhu] v tabuh
bâr-tabârrâ birâ sapakand̩hângan tadâ‘ ta‘
nabbhu v menabuh
bâdâna
tabbhuân n tetabuhan (musik, dsb.)
ghâtella
tawar-
‗setawar-tawarnya
Halaman 67 dari 78
tabbhuan
ella
etolong,
‗gamelan
sudah
atangdhang
diangkat,
menari‘
pekerjaan yang terlambat dan percuma tabbhuk [tabbhuk] n bunyi jatuh/gedebuk tabbhughân adv berbunyi gedebuk
melati, melempar tahi‘ ‗susu dibalas air tuba‘ tajhâ‘ [tajhɐʔ] v tarik najhâ‘ v menarik
tabbra‘ [tabraʔ] nabra‘ v menabrak
ètajhâ‘ èèrèt ‗menarik menyeret‘ sangat
bra‘-nabra‘ v menabrak-nabrak
irit
ba‘-tabra‘an v saling menabrak
tajhem [tajhǝm] a tajam
tabra‘an n tabrakan
matajhem v menajamkan
tabu‘ [tabuʔ] n perut
tajhem mara bellât ‗tajam seperti sembilu‘
atabu‘ v berperut bu‘-tabu‘ân
èontalè malatè ngantep taè ‗dilambungi
sangat tajam
suka
meminta
makanan
tajhi [tajhi] n susuh
terutama bagi seorang guru
èkennèng tajhina dhibi‘ ‗terkena susuhnya
tabu‘ karèt ‗perut karet‘ banyak makan
sendiri‘ senjata makan tuan
tadâ‘ [tadɐʔ] v tidak ada
tajhin [tajhin] n bubur
matadâ‘ v menghabiskan tadâ‘
attas
bâbâna
tajhin sanapora bubur berwarna hijau,
‗tidak
ada
atas
ditaburi gula merah, dan di beri santan.
bawahnya‘ memperlakukan secara adil
Bubur ini disediakan dalam selamatan
tadâ‘ bâbâ èrèna ‗tidak ada bawah irinya‘
perjalanan
memperlakukan secara adil
tajhin
tadâ‘
bherrâs
jhâghung
ètana‘,
tadâ‘
sappar/mèra
dimaksudkan
bubur
untuk
yang
menetralkan
jhâghung sabbhrâng èkanasè‘ ‗tidak ada
pengaruh tidak baik bulan shafar. Bubur
beras jagung ditanak, tidak ada jagung
ini terdiri atas dua bagian, bagian pertama
singkong dijadikan nasi‘ sikap menerima
bubur merah manis (coklat gula Jawa)
rizki apa adanya
berisi
tadâ‘
jhur
pulangnya‘ pekerjaan
bâlina
‗tidak
orang
yang
dengan
tidak
gumpalan
tepung
kenyal
yang
pergi
memanjang (disebut bai‘ ‗isi‘) dan bubur
melakukan
putih asin yang dimasak dengan santan
bertanggung
berisi bai‘ yang bulat lebih besar dari bai‘
ada
jawab misalnya selesai atau tidaknya tidak
bubur merah
ada keterangan sedangkan orang tersebut
tajhin somsom bubur tepung beras putih
tidak bisa ditemui
dikuahi kaldu sumsum sapi, gajih, dan
Tadâ‘ orèng jhâruppen èserrop dhibi‘.
daging dibumbui merica, bawang putih,
‗tidak ada orang kelilipan ditiup sendiri‘
pala, dan jahe. Bubur ini diberikan untuk
semua
pemulihan tenaga sapi setelah melahirkan,
orang
pasti
membutuhkan
pertolongan atau bantuan orang lain
membajak, atau sebelum dikerap. Pemilik
tadâ' omor meninggal
sapi makan bubur ini jika ada sisa
taè [taɛ] n tahi; kotoran (manusia)
tajhin sora/peddhis bubur beras putih
ataè vi buang air besar
dengan cincangan opor daging sapi, pelas
tae(na) jha‘ bâdââ oto‘na ècongkè‘ polè
udang, dan cincangan kelapa muda yang
‗andai saja tahinya ada kacangnya akan
disediakan untuk merayakan 10 Muharram
dicungkil lagi‘ sangat pelit; kikir
ada juga yang disediakan untuk kematian
Halaman 68 dari 78
Husain
(cucu Nabi)
dalam
perang
di
Karbala
lanjhângnga talè ta‘ kèra nyapo‘ ka colo‘ ‗sepanjang-panjangnya
tajhu [tajhu] najhu v membuat lubang di
mengejar
mulut‘
tali
tidak
berita
akan
sensasional
tanah dengan kayu lancip kurang lebih
biasanya merebak dengan cepat
seukuran tangan untuk ditanami jagung,
talè kangkang talè tèmbâ, karèna èkakan
kacang tanah dsb pada lahan kering
pas èkèbâ ‗tali kekang tali timba, sisa
jhu-tajhu n alat untuk najhu
dimakan
takbir [takbɪr] n lafadh bahasa arab ‗Allaahu Akbar‘; takbir
terus
membawa
dibawa‘
pulang
sisa
tamu
yang
suguhan.
merupakan satu hal yang memalukan.
Takepe‘ [takɛpɛʔ] n bulan kesebelas dalam
talekkèn [tǝlǝkkɛn] n mengajari orang mati
penanggalan Madura sebagai pengganti
menjawab
penyebutan bulan Hijriyah Dzul Qa‘dah.
kubur setelah mayat dikubur; talkin
pertanyaan
malaikat
Bulan ini disebut takepe‘ ‗terjepit‘ karena
tales [talǝs] n talas; keladi
berada di antara dua bulan mulia Syawal
tamba [tamba] namba v menambah ba-tamba n tambahan
naker v menakar
nambaè v menambahi
ker-taker n alat untuk menakar
tambaan n tambahan
kakan
dalam
atamba v bertambah
dan Dzul Hijjah. taker [takǝr] v takar
naker
Ini
‗menakar
makan‘
tambhâ [tambhɐ] n obat
menyeimbangkan antara pendapatan dan
atambhâ vi berobat
belanja
nambhai vt mengobati
takèr [takɛr] n takir, pincuk
tambhâ
tako‘ [takɔʔ] a takut
pencuci mulut
amès
‗obat
amis‘
makanan
matè
‗obat
nako‘è v menakutkan
tambhâna
ko‘-nako‘è v menakut-nakuti
malu/kehilangan
ko‘-matako‘ v 1 menakut-takuti 2 pura-
peribahasa yang menyatakan bahwa harga
pura takut
diri
tako‘ ka matana oreng ‗takut pada mata
menebus rasa malu mati dengan carok itu
orang lain‘ tidak berani tampil di depan
lebih baik
umum. talè [talɛ] n tali
malo
adalah
1tambhâng
harga
segalanya
diri
sehingga
mati‘ untuk
[tambhɐŋ] n tambang
2tambhâng(an)
[tambhɐŋan]
n
ongkos
atalè v bertali; terikat
kendaraan
lè-talè n pengikat perjodohan seperti
nambhângè v mengongkosi Sè ngajhâk sè
cincin, kalung, dsb nalèè v mengikat
nambhângè. tambu‘ [tambuʔ] nambu‘ v melempar
mara talèna salebbâr ‗seperti tali katok
bu‘-tambu‘ân v lempar-lemparan
kolor – panjang pendeknya tidak jelas‘
bu‘-tambu‘ cellot ‗lempar-lempar tanah
orang yang perkataannya berubah-ubah
liat‘ berangkat untuk satu pekerjaan tetapi
nalèè tabu‘ ‗mengikat perut‘ menahan
di jalan mengerjakan hal lain yang tidak
lapar
ada kaitannya dengan pekerjaan tersebut
talè kangkang ‗tali kekang‘
sehingga ditunggu oleh orang lain
Halaman 69 dari 78
nambu‘ kalabân kembhâng èbâles acan
tandâ‘ [tandɐʔ] n tandak (penari)
‗melempar dengan bunga dibalas terasi‘
tand̩ha [tanɖhɐ] n tanda atanḍhâ v bertanda
‗susu dibalas air tuba‘ tambur [tambur] n genderang
nanḍhaè v menandai
tamone [tǝmɔnɛ] n ari-ari
tandhu [tandhu] n tandu
tamoy [tamɔi] n tamu
tandu‘ [tanduʔ] n tanduk
matamoy v bertamu
atandu‘ v bertanduk
katamoyan v 1 kedatangan tamu 2 fig.
nandu‘ v menanduk tanè [tanɛ] n tani
mendapat anak bayi tampa [tampa] v menerima dengan satu tangan
melebar
dan
telapak
tangan
atanè v bertani se atanè atana‘ ‗yang bertani menanak‘
menengadah; menopang
yang
berusaha
nampanè v menerima
usahanya
akan
memetik
atampa cangkèm ‗bertopang dagu‘ 1 diam
tanen [tanǝn] n perangkap hewan
bermalas-malasan 2 melamun
tanèyan [tanɛyan] n halaman
tampan [tampan] nampanè v menyambut;
tanèyan
lanjhâng
pola
hasil
pemukiman
menerima
keluarga yang memanjang dari barat ke
nampanè (pasa) 1 v menyambut puasa 2 n
timur. Komposisinya terdiri atas paling
hari
barat
pertama
bulan
Ramadhan
yang
dimulai sejak maghrib tanggal satu pan-tampan
saling-menerima
sebuah
langgar
dengan
tempat
wudhu‘ berupa sumur dan kamar mandi dalam
pertukaran (cindera mata, dsb.) tampar [tampar] n tali; tambang; tampar
sebelah
timur
rumah
orang
perempuan.
Di
memanjang tua depan
dan
berurutan anak-anak
masing
rumah
atampar v bertali: atampar mera ‗bertali
terdapat dapur dengan kandang ternak di
warna merah‘
belakangnya.
namparè
v
memberi
tali;
mengikatkan pada tali tampar bi‘ talena, lamon entar bi‘ molena ‗tampar dengan talinya, berangkat dengan pulangnya‘ ungkapan yang menyatakan bahwa sekali berbuat harus sampai tuntas tampèk [tampɛk] nampek terlalu pilah-pilih ètampek vp ditolak karena tidak sesuai dengan pilihan tana [tana] n tanah tana‘ [tanaʔ] v tanak atana‘ v memasak nasi tanang [tanaŋ] n tangan atanang v bertangan ta‘ tao ajhungjhung tanang ‗tidak tahu menyembah‘ tidak tahu tata krama
tang [taŋ] a milikku: tang buku ‗buku milikku‘ tangdhâng [taŋdhɐŋ] n tarian untuk laki-laki dengan tandak yang dilakukan dalam remo dan diiringi dengan gemelan atau sandur atangdhâng
v
menari
dengan
tandak
dalam remo tanges [ta.ŋɛs] n tangis nanges vi menangis nangèsè v menangisi atangesan vi bertangisan tangghâ‘ [taŋghɐʔ] v nanggha‘ v menanggap (hiburan) tangghâ‘ jhâ‘ opaè ‗biarkan manggung tapi jangan diberi upah‘ anjuran untuk
Halaman 70 dari 78
mengabaikan kabar yang belum tentu benar
berhubungan hal-hal yang berbau klenik dan mistis
tangghiling [tǝŋghiliŋ] n trenggiling tangghung
[taŋghuŋ]
1
tapok
a tanggung 2
[tapɔk]
napok
vt
menempeleng;
menampar
tanggung
napok
ngènjhâm
tanang
nangghung v menanggung
‗menampar/menempeleng
meminjam
tangkep [taŋkəp] v tangkap
tangan‘
nangkep v menangkap
sama
dengan
‗lempar
batu
sembunyi tangan‘
tangtang [taŋtaŋ] nangtang v menantang
tappor [tappɔr] v memukul dengan benda
atangtangan mengucapkan atau mengirim
keras untuk menghancurkan, membelah,
tantangan
dsb
tanto [tantɔ] a tentu; pasti
nappor v memukul dengan benda keras
nantoaghi v menentukan
etappor kelap idm disambar petir
tanya [taña] v tanya
tarabhâs [tarabhɐs] narabhâs v menerabas
atanya v bertanya
tarang
nanyaaghi v menanyakan
[taraŋ]
patarangan
[ptaraŋan]
unggas
(biasanya
sarang/tempat
tao [taɔ] v (R) 1 tahu: Sengko‘ ta‘ tao lamon
peliharaan) mengerami telur.
kodhu ka romana. Saya tidak tahu kalau harus ke rumahnya. 2 pernah: Samot lakar penter, tape ta‘ tao abhajang ‗Samot
tarata [tǝrata] n ayam hutan
memang
tarètan [tarɛtan] n saudara
pintar,
tetapi
tidak
pernah
v
memperlihatkan;
memberi-
v
bersikap
atau
satarètanan n sesaudara tarnyang [tarñaŋ] atarnyang v membantah
tahukan dengan memperlihatkan o-matao
tareddhep [tarǝddhǝp] vi tertidur atarètan v 1 bersaudara 2 berkerabat
sembahyang.‘ matao
taratas [taratas] naratas v menerabas
bertindak
seolah-olah tahu; sok tahu
dengan
mengulang-ulang
perkataan
orang yang dibantah
pangataoan n pengetahuan
tarongghu [tarɔŋghu] sungguh-sungguh
v
tao dhughâ kèra ‗tahu duga kira‘ tahu
narongghui
mengukur diri
sungguh-sungguh
tao nyekot ta‘ tao ajhai‘ ‗bisa memotong
ètarongghui v dilakukan dengan sungguh-
pola tidak bisa menjahit‘ bisa menasihati
sungguh
tetapi tidak bisa melaksanakan nasihatnya
melakukan
dengan
tasbhi [tasbhi] n tasbih; rosario
taon [taɔn] n tahun
tasè‘ [tasɛʔ] n laut
tapa [tapa] atapa v bertapa
taskatès [taskatɛs] adv ceplas-ceplos dalam
napaè v melakukan tapa untuk sesuatu:
napae ana‘eng se nyare elmo ‗melakukan
berbicara tasmak [tasmak] n kaca mata
tapa untuk anaknya yang mencari ilmu‘
atasmaghân v memakai kaca mata; ber-
patapaan v tempat bertapa; pertapaan
kaca mata
tapa‘ [tapaʔ] n tapak
tataèn/tatayyèn [tataɛn/tatayyɛn] a berkarat
tapa‘ dangdang secara harfiah berarti
tatak [tatak] a penuh tekat
‗tapak burung gagak‘ yang dilambangkan
tebbhâs [tǝbbhəs] nebbhâs v pembelian
kepada
simpang
empat.
Hal
ini
seluruh hasil panen sebelum dipetik dari
Halaman 71 dari 78
pohonnya. Dalam hal ini pembeli yang
nyabâ‘ tellor è bâtton ‗menaruh telur di
memetik atau memanen
pinggir balai-balai‘ melakukan pekerjaan
tebbhasan n system pembelian dengan cara
tèma [tɛma] n timah
tebbhâs tebbhu [tǝbbhu] n tebu
tèmbâ [tɛmbɐ] n timba
v injak nèddhâ‘ v menginjak: Nèddhâ‘ teppong ta‘ alampat. ‗menginjak tepung tak berbekas‘ teddhâs [tǝddhɐs] v menetas; pecah tègghu [tɛgghu] nègghu v menonton tegghu‘ [nǝgghuʔ] negghu‘ v memegang ghu‘-negghu‘ v memegang sesuatu ghu‘-tegghu‘an v saling berpegangan tèddhâ‘
sia-sia yang hanya merugikan diri sendiri
[tɛddhɐʔ]
(tangan) tekket [tǝkkǝt] n tekan
nèmbâ v menimba tèmbhâng [tɛmbhɐŋ] 1 v timbang 2 p (ètèmbhâng) daripada atèmbhâng v menimbang berat badan sendiri nèmbhâng v menimbang tèmbhângan n timbangan tèmbhâng
èkettè‘
ditendang
kuda‘
jhârân pasrah
‗daripada menerima
penghasilan yang sedikit daripada tidak
nekket v menekan
mendapat apa-apa
ket-tekkeddhân v 1 menekan-nekan 2
Tadâ‘ tèmbângan berrâ‘ salajâ ‗tidak ada
saling tekan
timbangan berat sebelah‘ keadilan harus
tekkor [tǝkkɔr] n tekor
menempatkan semua orang dalam posisi
tèkos [tɛkɔs] n tikus
seimbang
merupakan
pentingnya
rasa
tèkos katon bunto‘na ‗tikus kelihatan ekornya‘
hukuman
hanya
diberikan
kepada orang yang wajib menanggungnya tèla‘ [tɛlaʔ] nèla‘è v melihat
implementasi
keadilan
bagi
orang
Madura tembus [tǝm.bus] a tembus nembusi vt memastikan
ngatela‘ v melihat
temmo [tǝmmɔ] atemmo v bertemu
èkatèla‘ v terlihat
nemmo v menemukan
tellasân [tǝllasɐn] n hari raya
patemmon n pasar yang adanya dua hari
Tellasân Ajjhi Hari Raya Idul Adha
sekali
Tellasân Aghung hari raya Idul Fitri
mon-temmon v berjanji untuk bertemu
Tellasân Pètra hari raya Idul Fitri
disuatu tempat dan waktu tertentu
Tellasân Rèrajâ/Rèyajâ [rɛrajɐ/rɛyajɐ] hari
nemmo angèn nyaman ‗menemukan angin
raya Idul Adha
nyaman‘ mendapat berita menyenangkan
Tellasân Topa‘ [tɔpaʔ] n lebaran ketupat,
nemmo bhuta matè ‗menemukan raksasa
yaitu hari ketujuh setelah idul fitri atau
mati‘
tanggal
besar
delapan
dianalogikan
Syawal.
dengan
Idul
Lebaran Fitri,
ini yaitu
ta‘
mendapatkan nemmo
bujâ
keuntungan è
batton
yang ‗tidak
merayakan puasa enam hari pada bulan
menemukan garam di pinggir balai-balai‘
Syawal
selalu salah
tello‘ [tǝllɔʔ] n tiga
ta‘ nemmo èra ‗tidak bisa bergerak‘; selalu
tellor [tǝllɔr] n telur
salah
atellor v bertelur
tèmon [tɛmɔn] n mentimun
lor-telloran n telur-teluran; telur mainan
Halaman 72 dari 78
mara
tèmon
amoso
mentimun
dhurin
melawan
‗seperti durian‘
tèngngep
[tɛŋŋǝp]
tennar [tǝnnar] a retak
atau sebanding
tèpès [tɛpɛs] a tipis matèpès v menipiskan pès-tèpès v tipis-tipis
ngatemor agak ke timur tènd̩hâk
[tɛnɖhɐk]
(ter)-
telungkup
mengibaratkan lawan yang tidak seimbang tèmor [tɛ.mɔr] n timur
v
nèngngep
n langkah Tèndhâgghâ
teppong [tǝppɔŋ] n tepung
sapèna sasat noro‘ monyèna saronèn.
teppong bi‘ ghuddhuna, apolong padâ
―Langkah sapi tersebut seperti menyertai
buddhuna
‗tepung
bunyi saronen.‖
bergabung
sama
satend̩hak
sapeccak
‗selangkah
sekaki‘
arti
harfiahnya
selangkah
adalah
dengan
rusaknya‘
kuenya, bergabung
sama-sama rusaknya. Ket. Peribahasa ini berasal dari pantun pendek.
sepupu sekaki adalah saudara kandung
tèra‘ [tɛraʔ] a terang
yang artinya saudara dan bukan sama-
terbhâng [tǝrbhɐŋ] n rebana; terbang aterbhângan v bermain rebana
sama jauh, sama-sama dekat tèngal [tɛŋal] n (T) mata
martabhat
terbhang
Pangèlèn
‗seperti
nèngalè v melihat
rebana Pangelen – Para pemain rebana
panengal n penglihatan
dari desa Pangelen selain tangan mereka
tengel [tɛŋǝl] a tuli matengel
v
acuh,
sibuk menabuh rebana, mulut mereka pura-pura
tidak
sibuk bernyanyi bersiul atau bersorak
mendengar
sedangkan kaki mereka yang bergiring-
ngel-matengel v pura-pura tuli
giring sibuk menari sehingga menghsilkan
tèngel montengnga ‗tuli tulang ekornya‘
suara musik dan nyanyian yang padu‘
tidak mau mendengar nasihat dan selalu
mengumpamakan
melawan
berbeda
tèngghi
[tɛŋghi]
a tinggi
yang
dilakukan
pekerjaan bersamaan
dengan baik.
matèngghi v meninggikan
terro [tǝrrɔ] v ingin
tèngghi bhâu ‗tinggi bahu‘ sombong
tèta [tɛta] n titah
tèngghu [tɛŋghu] vi tonton
beberapa
tètè [tɛtɛ] n titi
nèngghu vt menonton: Moghâ dhâddhi
nètè v meniti
sampornana ka sè nangghâ‘ sareng sè nèngghu. ‗semoga menjadi kesempurna-
sasat nètè obu‘ salembâr ‗seperti meniti
an bagi yang menanggap dengan yang
sia-sia yang hanya menyebabkan celaka
menonton‘
sendiri 2 selalu salah dan menerima
ghun-tengghun n tontonan
hukuman
tèngka [tɛŋka] n tingkah atèngka v bertingkah aka-tengka v banyak tingkah tèngka‘ [tɛŋkaʔ] n langkah atèngka‘ v melangkah tengnga [tǝŋŋa] n tengah
rambut selembar‘ 1 melakukan pekerjaan
tètè [tɛtɛ] a teliti patètè adv dengan teliti 1tèttè 2tèttè
[tɛttɛ] n benalu [tɛttɛ] nèttè v menempa; memukul
untuk
memipihkan
seperti
dalam
pembuatan emping, keris, dsb.
Halaman 73 dari 78
tèttèan n 1 landasan yang dipukul saat menempa
2
hasil
tempaan
(emping)
tokol [tɔkɔl] 1 v pukul 2 n palu nokol v memukul
misalnya tettean sapolo ‗hasil tempaan
kol-tokol n alat untuk memukul; pemukul
dari sepuluh biji‘
kol-tokolan v saling pukul
tè-tèttè n alat untuk menempa
1toktok
to‘ot [tɔʔɔt] n lutut
[tɔktɔk] noktok v memukul barang
keras dengan barang keras yang lain mis
no‘ot v memukul atau menyerang dengan lutut
palu dsb; mengetuk 2toktok
[tɔktɔk] n lomba adu binatang
leng-ngaleng ka to‘ot ‗bersembunyi di
kepala dengan kepala
balik lutut‘ rahasia yang terkuak karena
atoktok v mengadu kepala
pertanyaan yang menelisik to‘-oto‘ v sejenis arisan yang digunakan
tolak [tɔlak] nolak vt menolak tolak
(bâli)
bolak
balik
untuk
satu
oleh blater untuk menarik dana dari
keperluan singkat tanpa berhenti setelah
bhubuwan
menyelesaikan pekerjaan tersebut
yang
pernah
dibayarkannya
pada anggota-anggota remo
tolang [tɔlaŋ] n tulang
tobi‘ [tɔbiʔ] nobi‘ v mencubit
ngangkès
bi‘-tobi‘an v cubit-cubitan
tolang
‗mengangkis
acalathaghân
tulang
berserakan‘
todus [tɔdus] a malu
membantu atau menunjang kebutuhan
toghu [tɔghu] tunggu
keluarga,
atoghu vi menunggui
kerabat,
atau
orang
lain
sehingga mendekatkan hubungan
noghui vt menunggui
tolè [tɔlɛ] v toleh
patoghu n penunggu (mistis)
atolè v menoleh
toju‘ [tɔjuʔ] v duduk
alè-tolè v bertolah toleh
ju‘-toju‘ v duduk-duduk
ta‘
katoju‘ân n tempat duduk
pinggang‘ berjalan laju tanpa menoleh
matoju‘ v mendudukkan
atolè
1tolong
bângkong
‗tidak
menoleh
[tɔlɔŋ] nolong v mengangkat untuk
ngatojui v menduduki (tempat duduk)
dipindah dan diletakkan pada tempat
matoju‘
tandha
memberikan
penyimpanannya
lamaran
berupa
oleh-oleh
tanda
(biasanya
dilakukan saat nyaba‘ oca‘ berupa topa‘ toju‘)
nolongngaghi
v
mengambilkan
untuk
diletakkan pada tempat penyimpannya 2tolong
[tɔlɔŋ] nolong v membantu
tokang [tɔkaŋ] n tukang
long-nolongè v membantu hajat tetangga,
tokar [tɔkar] n pertengkaran; perkelahian
kerabat dsb
atokar v bertengkar; berkelahi
long-tolongan v berteriak minta tolong
atokaran v saling bertengkar satu sama lain:
Jhâ‘
atokar
sakancaan.
‗Sesama
teman jangan saling bertengkar.‘
pertolongan n pertolongan long-tolong saroso‘ ‗bertolong-tolongan serusuk‘ bekerja sama tolong-menolong
nokare v mengajak berkelahi/bertengkar
tomang [tɔmaŋ] n tungku
kar-tokaran v kelahi-kelahian; permainan
tombhâk [tɔmbhɐk] n tombak
perkelahian antar anak laki-laki sin lat-
nombhâk v menombak
siladhân ‗silat-silatan‘ toko [toko] n toko
Halaman 74 dari 78
ètombhâk
èosong
pembunuhan
‗ditombak
diusung‘
membeda-bedakan tinggi-rendah jabatan
anggota
keluarga
seseorang.
oleh
sendiri
bada e tongka‘ bada e dai ‗ada di tungkai
tompa‘ [tɔmpaʔ] v naik
ada di dahi‘ segala sesuatu ada tempatnya
nompa‘ v mengendarai
sesuai kodrat
tompeng [tɔmpǝŋ] n tumpeng Muwâng
tompeng,
‗membuang
tumpeng,
tongkeng [tɔŋkɛŋ] n pantat
nabâng
butèr
mengejar
butir
tongko‘ [tɔŋkɔʔ] nongko‘ vi 1 bertengger 2 bertumpu; berpijak
nasi‘ karena serakah mengejar yang kecil
ko‘-nongko‘ v bertengger
sedang yang besar yang dimiliki hilang
ko‘-tongko‘
karenanya
berpijak, bertumpu
tona [tɔna] a rugi tond̩hing [tɔnɖhiŋ]
n
tempat/sesuatu
untuk
nongko‘ bhâsa ‗bertumpu bahasa‘ bertata
n tonding
krama pada waktu berbicara
tonding [tɔndiŋ] n bagian punggung pisau,
tongkol
[tɔŋkɔl]
n calon
buah
pisang;
celurit dsb. yang tidak tajam
tongkol pisang
nonding v memukul dengan punggung
nongkol v sudah bertongkol jhâ‘ kol-
pisau, celurit, dsb
nongkol jangan lalai, lebih baik hati-hati
tondu‘ [tɔnduʔ] nondu‘ v menunduk
tongo [tongo] v kutu yang sangat kecil
tongar [tɔŋar] n tali kekang pada sapi dan kerbau yang dimasukkan melalui hidung nongarè
v
memberi
atau
memasang
tongar
berwarna merah pada kulit ayam, lepitan kulit manusia, dsb; tungu; tungau; tengu tongtong [tɔŋtɔŋ] n kentongan tonjhâng [tɔñjhɐŋ] nonjhâng v menopang
Tongare [tɔngarɛ] n bulan kesepuluh dalam penaggalan Madura sebagai penyebutan
bulan
pengganti
hijriyah
Syawwal.
(menahan
dsb.)
supaya
tidak
(condong dsb.) tono
[tɔnɔ]
nono
v
memasak
Tongare berarti tujuh hari yaitu hari raya
membakar
yang
katonon v terbakar; kebakaran
diperingati
hari
ketujuh
Syawal
setelah puasa enam hari pada bulan tersebut. tongga‘ [tɔŋgɐʔ] n tonggak
roboh dengan
topa‘ [topaʔ] n ketupat topa‘ toju‘ sejenis ketupat yang alasnya berbentuk segi enam dengan atas runcing
tonggha‘an [tɔŋghɐʔɐn] n batang bambu
seperti kerucut
bagian bawah yang berbuku pendek dan
nyarè topa‘, kaèlangan teppang ‗mencari
paling keras
ketupat,
tonggha‘ ngalang ka dunynya ‗tonggak
karena
melintang di muka bumi‘ masalah yang
sedang yang besar yang dimiliki hilang
samar-samar tiba-tiba muncul kepada
karenanya
umum tongka‘ [tɔŋ.kaʔ] n tumit
kehilangan serakah
sewadah
mengejar
sesajian‘
yang
kecil
topèng [tɔpɛŋ] n topeng tor [tɔr] p juga
nongka‘ vi melakukan dengan tumit
tore [tɔrɛ] mari
tada‘ tongka‘ tada‘ dai peribahasa yang
toro‘ [tɔrɔʔ] v ikut
arti asalnya adalah tak peduli tumit, tak
atoro‘ v patuh; taat
peduli dahi yang dimaksudkan untuk tidak
noro‘ v ikut
Halaman 75 dari 78
noro‘aghi v mengikutkan; membiarkan
torot [tɔrɔt] biar norodhi/norote v menuruti kehendak
kehendak noro‘è v mengikuti dari belakang
toto [tɔtɔ] v tumbuk
ro‘-noro‘ v 1 ikut campur 2 ikut-ikutan
noto v menumbuk
noro‘ bunte‘ ‗ikut di belakang‘ mengikuti
to-toto n alat penumbuk
orang yang lebih tahu (kadang-kadang
to-totoan v sedang menumbuk sst towa [tɔwa] a tua
tanpa alasan) noro‘ elmona raprap ‗ikut ilmunya rayap‘
matowa v menuakan; mengawinkan agar
melakukan
menjadi
sangat
pekerjaan
lambat
yang
tetapi
sepertinya
menghasilkan
orang
matowa
tua:
ana‘
mengawinkan
sesuatu yang jelas dan cepat karena
wa-matowa v bersikap atau bertindak
dikerjakan bersama-sama
seolah-olah sudah tua
ro‘-noro‘ bhâbâng ‗ikut-ikut bawang‘ ikut
wa-towa kalanceng, sajân towa sajân
mengerjakan suatu pekerjaan tetapi tidak
kenceng ‗tua-tua kalanceng, makin tua
diperhitungkan, seperti anak kecil yang
makin
ikut belajar pekerjaan orang dewasa dsb.
semakin bersemangat kerja 2 semakin tua
toron [tɔrɔn] v 1 turun Dari Sorbhaja, ali
bersemangat‘
1
semakin
tua
semakin suka kawin
toron e Tangkel. ‗dari Surabaya, ali turun di Tangkel‘ 2 mudik dari Jawa Hasan bhuru toron dari Sorbhaja. ‗hasan baru
towat [tɔwat] atowat v berteriak wat-towadhân v berteriak-teriak trakat [trakat] n tirakat atrakat v bertirakat
mudik dari surabaya‘ toronan n keturunan toron tana selamatan
tuwa‘ [tuwaʔ] n tuak
untuk anak yang baru pertama menginjak tanah sejak dilahirkan
U uwan [uwan] nguwan v menggembala
auway
uway [uway] n uap
dengan lebar dan mengeluarkan udara
v
menguap;
membuka
mulut
karena mengantuk, dsb. auwayan v menguap berkali-kali
W wâjib [wɐjip] v wajib; harus
tahi‘ memperebutkan sesuatu yang tidak
awâjibaghi v mewajibkan
berharga karena terpengaruh ketamakan
kawâjibhan n kewajiban wâng-ghuwâng
[wɐŋghuwɐŋ]
wawancara [wawañcara] n wawancara n kumbang
wè-rowè [wɛrɔwɛ] n tonggeret wortel [wɔrtəl] n wortel
wangwung/tahi mara wâng-ghuwâng nemmo taè ‗seperti kumbang
wangwung/tahi
menemukan
Halaman 76 dari 78
Y yâkèn [yɐkɛn] v yakin yatim [yatim] n yatim
Z Zabur [zɐbur] n kitab Zabur
zamzam [sɐmsɐm] n air zamzam
zakat [sɐkat] n zakat
Halaman 77 dari 78
DAFTAR PUSTAKA Ashadi, Moh. Makhfud. 1992. Kosa Kata Basa Madura. Sumenep: Tanpa Nama Penerbit Bastari dan Yoesi Ika Fiandarti. 2009. Kosa Kata Bahasa Madura Lengkap. Surabaya: Karya Simpati Mandiri Chaer, Abdul. 2009. Fonologi Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta Davies, William D. 2010. A Grammar of Madurese. Berlin: De Gruyter Mouton Iyubenu, Edi A.H. 2003. Ojung. Yogyakarta: LKiS Jonge, Huub de. 1989. Madura dalam Empat Zaman: Pedagang, Perkembangan Ekonomi, dan
Islam Suatu Studi Antropologi Ekonomi. Jakarta: KITLV, LIPI, Gramedia Moeliono, M. Anton. 1997. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Muslich, Masnur. 2009. Fonologi Bahasa Indonesia: Tinjauan Deskriptif Sistem Bunyi Bahasa Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara Pawitra, Adrian. 2009. Kamus Lengkap Bahasa Madura-Indonesia. Jakarta: Dian Rakyat Rahayu, Timbul [et. al]. 2010. Pangajhârân Bhâsa Madhurâ Malathè Potè: Kaangghuy SMP Kellas VIII. Bangkalan: Amanah Rifai, Mien Ahmad. 2007. Manusia Madura: Pembawaan, Perilaku, Etos Kerja, Penampilan, dan Pandangan Hidupnya seperti Dicitrakan Peribahasanya. Yogyakarta: Pilar Media Sudikan, Setya Yuwana [et.al]. 1993. Nilai Budaya dalam Sastra Nusantara di Madura. Jakarta: Pusat
Pembinaan
dan
Pengembangan
Bahasa
Departemen
Pendidikan
dan
Kebudayaan Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1999. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa
Halaman 78 dari 78
KATA PENGANTAR Menyusun sebuah kamus bukan pekerjaan yang mudah. Hal ini disadari penulis mengingat pembuatan sebuah kamus membutuhkan pengetahuan ilmu bahasa yang cukup, ketekunan, dan keseriusan, selain waktu yang relatif panjang. Akan tetapi, semua itu bukanlah halangan yang tidak bisa diatasi. Kamus ini ditulis pada waktu-waktu senggang dan dilakukan tanpa beban sehingga tidak merupakan sebuah perjuangan yang sangat berat. Dengan pola penulisan ini, disadari bahwa kamus bahasa Madura ini akan memiliki kelemahan-kelemahan, kekurangan-kekurangan, dan kekeliruan-kekeliruan. Namun, hal itu tidak menyurutkan penulis untuk tetap mengumpulkan kosa kata demi kosa kata yang mengisi tiap baris kamus ini. Hal ini tidak berarti bahwa penulisan kamus ini asal-asalan dan tidak dilakukan dengan serius. Penulisan dengan cara tersebut dimaksudkan untuk memberi semangat penulis untuk mencipta sambil belajar dan sedikit demi sedikit menyempurnakan apa yang telah ditulis. Kosa kata dalam kamus ini dikumpulkan dari sumber-sumber tertulis dan lisan yang diambil dari momen-momen dalam kehidupan sehari-hari. Kosa kata-kosa kata tersebut kemudian diproses menjadi entri-entri dan bentuk turunan. Contoh-contoh penggunaan diambil dari pengucapan sehari-hari dalam konteks tertentu disesuaikan dengan bahasa tulisan. Contoh penggunaan juga diambil dari sumber-sumber tertulis. Karena merupakan sebuah “eksperimen”, kamus ini pasti memiliki banyak kelemahan. Salah satu kelemahan dalam penulisan kamus ini adalah penulisan yang didasarkan pada dialek Bangkalan. Dialek lain – sampang, pamekasan, dan sumenep hanya disajikan sebatas yang bisa diketahui dan bisa dijangkau. Penulisan dengan dialek Bangkalan tidak dimaksudkan untuk menjatuhkan satu dialek di antara dialek lain. Hal ini sesuai denga pertimbangan bahwa jika ingin membakukan sebuah bahasa memang harus mengambil satu dialek yang dianggap paling baik. Akan tetapi, proses selanjutnya adalah pembakuan bahasa tersebut, bukan meninggikan satu dialek di antara dialek lain. Hal ini pernah terjadi pada bahasa melayu yang kemudian menjadi bahasa Indonesia. Hal ini juga sebagai implikasi dari kesulitan orang Madura barat belajar bahasa Madura di sekolah. Hal ini terjadi karena mereka sebenarnya tidak belajar bahasa Madura, tetapi belajar dialek Sumenep yang memiliki perbedaan relatif besar dengan dialek Bangkalan. Jika kita benar-benar mau konsisten, pembakuan bahasa Madura hanya pada bahasa tinggi sebagai bahasa formal. Sedangkan bahasa nonformal tetap diserahkan pada dialekdialek bahasa Madura. Dengan demikian, pelajaran bahasa Madura lebih bisa dijangkau dan dengan demikian mempermudah pembelajaran di sekolah.
i
Karena latar belakang tesebut, saran dan masukan sangat diharapkan. Bagi Anda yang peduli dengan bahasa Madura, mohon mengirimkan saran, kritik, dan masukan ke email [email protected] Bangkalan, 1 Januari 2010
Muhri Mohtar, M.A.
ii
PETUNJUK PENGGUNAAN Daftar Singkatan
adj adv bd
: adjektiva/kata sifat : adverbia/kata keterangan :
bentuk bentuk
dasar
(hanya
bd
turunan,
berdasarkan
ditemukan ini
beberapa
ditulis bentuk
turunan)
fn : frase nominal hrf : arti secara harfiah idm : idiom (M)
n num p perib pron
: nomina/kata benda
(R)
: bahasa rendah/kasar
sin.
: sinonim
(T)
: bahasa tinggi/halus
: numeralia : partikel : peribahasa : pronomina/kata ganti
ungk : ungkapan v : verba/kata kerja vp : verba pasif
: bahasa menengah
(MB) : Madura barat (Bangkalan, Sampang) (MT) : Madura timur (Pamekasan, Sumenep) Daftar Simbol Fonetik „...‟
: menunjukkan arti denotatif
e
: bunyi pada tape, konde
“...”
: peribahasa dalam bahasa Indonesia
ŋ
: bunyi pada ngadimin, bangau,
ɛ
: bunyi
pada
memang,
lubang
kontemporer, colek ǝ
: bunyi pada sedang, kode, sesal
ɘ
: bunyi pada kertas, perjaka, senter
iii
ñ
: bunyi pada nya, penyamun
ɔ
: bunyi pada kopi, soda, mosi
A abâ’ [abəʔ] n 1 diri abâ’eng ‘dirinya’ 2 badan lo’ nyaman abâ’ ‘tidak enak badan’
aèng mata air mata Aèng èpaghili ècello’ perib ‘air dialirkan
abâng [abǝŋ] ngabâng v terbang
diciduk’ meminta sesuatu sedangkan yang
bâng-abâng n angkasa; langit
diminta tersebut sangat dibutuhkan oleh
abâs [abǝs] v pandang
orang yang diminta tersebut
ngabâs vt memandang (dengan maksud
Aèng èpeddhâng ta’ apèsa perib ‘air
mengagumi) Tadâ’ orèng ngabâs arè sè ta’
ditetak pedang tidak terpisah’ hubungan
solap. ‘tak ada orang yang memandang
keluarga yang sangat erat sehingga tidak
matahari tanpa silau’
terganggu dengan masalah dari luar
abdhina [abdhina] pron(T) saya; hamba
Aèng
abit [abit] a lama
lèmbung
sondhâng
nanְdhâaghi
perib
‘air
dâlemma
mengalir
balik
lubuk’
orang
maabit v memperlama
menandakan
abidhân a lebih lama
berilmu tidak banyak bicara
bit-abit adv lama-lama
Mara aèng è daunna tales perib ‘ibarat air
bit-maabit berpura-pura lama
di daun keladi’ orang yang tidak bisa
dalamnya
dinasehati
acan [acan] n terasi acar [acar] n acar
Mara aèng ebâdְdhâi kèrèng perib ‘seperti
accem [accɘm] n (buah atau pohon) asam
air diwadahi keranjang ikan’ harta yang cepat habis
accèn [accɛn] a asin
aghung [aghuŋ] a agung; amat besar
cèn-accèn n ikan asin
ahad [ahat] n nama hari pertama dalam
adâ’ [adǝʔ] adv depan adâ’ [adǝʔ] v tidak ada; tiada tadâ’
penanggalan Madura yang mengadopsi
adְdhâng [adְdhǝŋ] v hadang
dari penanggalan Hijriyah
pangadְdhâng n nelayan pembeli yang
ahadhân
diadakan
setiap
menyusul nelayan pencari ikan ketengah
misalnya
pasar
laut untuk membeli hasil tangkapan
diadakan setiap hari Ahad’
ahadhan
hari
Ahad,
‘pasar
yang
ahli [ahli] n ahli
adְdhep [adְdhɘp] v menghadap
li-maahli v sok ahli
addhu [addhu] v adu
ajâm [ajǝm] n ayam
addhuân n aduan dhu-ngaddhu v mengadu domba
jâm-ngajâmè v memanas-manasi
ngaddhu v mengadu
ajâm katè ta’ kala kalèְtְtègghâ perib ‘ayam
addhu adâ’ idm adu muka
katai tidak kalah gemerusuknya’ untuk
dhu-addhu
bâlâkang
‘adu
punggung’
kebenaran orang kecil akan memberikan
saling bermusuhan
perlawanan yang sama dengan orang
addhu terrang idm saling jujur
besar
adhâd [adhǝd] n adat; kebiasaan
ajam
adhân [adhǝn] n, v 1 azan
meminta
aèng [aɛŋ] n air
sesuatu yang mengundang bahaya
ngaèngè vt mengairi
mènta
sasengngèt
rempah-rempah’
perib
‘ayam
melakukan
Ajâm mon ngakana ghi’ ngarkar kaadâ’
alèng [alɛŋ] bd
v 1 tidak mau mengaku 2
peribahasa yang senada dengan ‘ibarat
ngalèng
ayam, tiada mengais tiada makan’
berlindung dari pandangan, cahaya dsb.
ajâm tokong mènta monteng perib ‘ayam
ngalèngè v menutupi supaya tidak terlihat
kutung minta tulang ekor’ menginginkan
lèng-alèng n pelindung atau penutup agar
sesuatu yang tidak mungkin
tidak terkena cahaya, terlihat, dsb
Mon ajâm ghi’ endâ’ ka jhâghung perib
alès [alɛs] n alis
‘selama ayam masih suka pada jagung’
allè [allɛ] ngallè v 1 memindah 2 naik kelas
sifat alami manusia, yaitu masih bisa
Tang
dipengaruhi godaan harta, kedudukan,
mellèngnga. ‘Anak saya tidak naik kelas
dan wanita
karena sangat nakal.’
wa-towa ajâm perumpamaan yang secara
allèyan n kenaikan kelas
harfiah ‘tuanya seperti ayam’ dijadikan
alok
ana’
[alɔk]
lo’
ngalokaghi
perumpamaan pada orang yang semakin
mengunggulkan
tua semakin cantik/tampan
lok-alok
ajhâk [ajhǝk] ngajhâk v mengajak jhâk-ajhâk
n
undangan
untuk
saling
dalam membangun rumah, hajatan dsb. ajhi
n
acara
v
polana
memuji
perlombaan
ce’
dan
mem-
perkenalkan sapi pada lomba kecantikan
membantu kebutuhan tetangga, misalnya [ajhi]
ngalle
ngajhi v mengaji
sapi betina alos [alɔs] a halus maalos v menghaluskan ambâ’ [ambǝʔ] 1 jemput 2 hadang
pangajhiyân n pengajian
ba’-ambâ’ n sejenis hantu yang menurut
akal [akal] n akal
kepercayaan menghadang orang di jalan
kal-ngakalè v menipu
bâ’-ambâ’ân v menunggu lama
akal bukong idm ‘akal burung betet’
ngambâ’ vt 1 menjemput 2 menghadang
mengumpulkan
pangambâ’
sedikit
demi
sedikit
sehingga menjadi banyak akanְta [akanʈa] p seperti
n
nelayan
pembeli
yang
menyusul nelayan pencari ikan ketengah laut untuk membeli hasil tangkapan
Akhèrat [ahɛrat] n alam setelah mati yang
ambhâ [ambhǝ] v lepas, masuk dan merusak
menurut kepercayaan tempat pembalasan
lahan tanaman dengan memakan atau
perbuatan selama hidup di dunia; akhirat
menginjak-injak
ako [akɔ] v aku
tanaman
(hewan
peliharaan)
ngako v mengaku
amèt [amɛt] v pamit
ko-ngako v mengaku-ngaku
ampal [ampal] n sejenis kumbang yang
pangakoan n pengakuan alang [alaŋ] v halang ngalang v menghalangi jalan; melintang alas [alas] n hutan alas rajâ fn hutan belantara alèm [alɛm] a 1 pandai 2 alim; tidak banyak
keluar malam hari, berwarna putih atau abu-abu dengan ukuran sedikit besar dari ibu jari tangan. ampon [ampɔn] adv(T) sudah ampon lastare ‘sudah selesai’ ana’ [anaʔ] n anak
v
tingkah
nganaè
lèm-maalèm v bersikap atau bertindak
pernikahan); tidak mandul
seolah-olah alim
lebih
menghasilkan
anak
(dalam
mon ana’ labu ka somor emma’ alonca’,
mulut yang selalu menganga untuk bicara;
mon emma’ sè labu ana’ nyarè andhâ
banyak bicara
perib ‘kalau anak jatuh ke sumur orang
mara angghu’ tadâ’ mècet perib ‘seperti
tua melompat, kalau orang tua yang jatuh
pencabut bulu tidak ditekan’ mulut yang
anak mencari tangga’ besar kasih sayang
selalu menganga untuk bicara; banyak
orang tua terhadap anaknya.
bicara
anca
[añca]
nganca
v
memancing
angghuyân n pakaian
kemarahan
v memancing-mancing ke-
ca-nganca marahan
anco’ [añcɔʔ] nganco’ v menyetubuhi co’-anco’ v bersetubuh nganco’
angghuy [aŋghui] v pakai
colo’
ngangghuy v memakai ngangghuy
èlmona orèng
‘memakai
ilmunya
rumput’
‘menyetubuhi
mulut’
memotong pembicaraan orang yang lebih tua atau dituakan. Hal ini dianggap sangat
orang
mengumpulkan
idm
ngarè’
menyabit
sedikit-sedikit
dengan sabar akhirnya terkumpul banyak anjhu
[añjhu]
nganjhu
v menjaga dan
merawat anak kecil atau bayi angka’ [aŋkaʔ] ngangka’ v mengangkat
tidak sopan anְdhâ [andhə] n tangga
angkès [aŋkɛs] v angkis
andhel [andhɘl] n andal
ngangkès v mengangkis
andhellân n andalan
angko [aŋkɔ] a angkuh
dhel-andhel n sering dijadikan andalan
angko’ [aŋkɔʔ] ngangko’ v mengangkut
ngandhellaghi v mengandalkan
antèng [antɛŋ] n anting
andi’ [andiʔ] vi punya Kaula andi’ bur-
anyar [añar] a baru
leburan duwa.’ ‘saya punya dua hal yang
nganyarè vt memperbarui
menyenangkan’
nyar-nganyarè v melakukan sesuatu yang
andi’ jhâlu mandhi tajhem ‘punya susuh
tidak
bertuah tajam’ memiliki kemampuan bela
sekitar
diri
nganyarè kabin kebiasaan sebagian orang
menjadi
kebiasaan
lingkungan
andus [andus] ngandus v menyeruduk
Madura untuk memperbarui akad nikah
angèn [aŋɛn] n angin
dengan
angen [aŋɘn] v angan
sebelumnya tanpa memberi maskawin lagi
mengulang
akad
nikah
ngen-angen v angan-angan
apèl [apɛl] n kepala kampung di Madura
ngen-ngangen v mempertimbangkan
apes [apɘs] n nasib yang buruk; sial Apessâ
anggheb
[aŋghɘp]
v anggap
abâ’ tadâ’ se tao bilâ dâtengnga. ‘tak ada
nganggheb 1 v menganggap 2 a setia Maskèa ghun kèbân, adhâddhâ patè’ cè’
yang tahu kapan datang nasib buruk’ apoy [apɔi] n api
nganggebbhâ bân cè’ èstona. ‘meskipun
poy-ngapoyè v memanas-manasi
hanya binatang, adat anjing sangat setia
akadi’ apoy kalaras/kalarè perib ‘seperti
dan tulus’
api
p asalkan angghu’ n pencabut bulu/rambut akanְta angghu’ ta’ epencèt perib ‘seperti anggher
daun
pisang
kering’
tetapi segera padam dalam waktu sekejap
bulu/rambut
tidak
ditekan’
yang
kelapa
[aŋghuʔ]
pencabut
semangat
kering/daun
[aŋghɘr]
menyala-nyala
mara apoy sekkem perib seperti api dalam sekam
tadâ’ apoy ta’ akokos perib ‘tak ada api
assim [assɪm] n bersin
tak berasap’ rahasia yang disembunyikan
asta [asta] n(T) tangan
pasti akan terkuak
atè [atɛ] n hati tè-ngatè v hati-hati
ara [ara] n arah ngara 1 adv mungkin 2 v membidik
atè abulu ‘hati berbulu’ bersifat pendengki
pangara n maksud; tujuan
ate kadungdung ‘hrf hati kedondong’ hati
pangara bâdâ, pangaro tadâ’ ‘maksud ada,
orang yang berwatak buruk
tetapi
atè malan hati yang cepat sedih atau
pengaruh
memiliki
tidak
keinginan
punya’
besar
Orang
tetapi
tidak
sabar; sensitive
sanggup mewujudkannya
ta’ kennèng èberri’ atè pas nèddhâ’ cètak
ara’ [araʔ] n arak (sejenis minuman keras)
perib ‘tak dapat diberi hati lalu mau
arè [arɛ] n 1 matahari bâjâ mangkèn dung-
menginjak kepala’ tidak tahu balas budi
odung arè ‘saat sekarang matahari ditutup awan’ 2 hari arè Slasa: hari Selasa arè’ [arɛʔ] n(MB) arit; sabit; clurit ngarè’ vt menyabit artè [artɛ] n arti ngartè v mengerti asat vi habis airnya (sungai, sawah, danau,
atèng [atɛŋ] ngatèng v mengangkat atos [atɔs] atosân n ratusan attas [attas] n atas ngattas/ngaattas agak ke atas awwâl [awwəl] awal, mula ngawwâli v memulai lebih dahulu
dsb.)
B bâ’â [bəʔə] n banjir
bâbutto n wasit pertandingan ojung yang
bâ’âng [bǝʔǝŋ] a getir
biasanya diperankan salah satu tokoh
bâ’na [bǝʔna] pron(R) pelesapan dari aba’na
ojhung
yang menunjukkan persona kedua; kamu bâ’eng
[bǝʔɘŋ]
abâ’eng
pron(R)
yang
pelesapan
menunjukkan
dari
persona
bâbâ [bǝbǝ] n bawah
‘sebusuk-busuknya terasi masih dicuil’
ngabâbâ v agak ke bawah
pertolongan
bâbi [bǝbi] n babi edheddhel
can-bâcan n bacaan bâceng [bǝcɘŋ] a bau busuk/tidak enak saceng-bâcengnga acan ghi’ èdhulit perib
kedua; kamu
bâbi
bâca [bǝca] mâca v membaca
atau
bantuan
terhadap
keluarga atau kerabat pasti dilakukan ka
ara’
perib
‘babi
meskipun hubungan sedang renggang
dicelupkan ke dalam arak’ perbuatan dosa
saceng-bâcengnga
yang berlipat-lipat
ecalot
kèya
buri’
perib
ghi’
ècetto’/
‘sebusuk-busuknya
bâbinè’ [bǝbinɛʔ] n perempuan; betina
dubur ditelusuk/diceboki juga’ seburuk-
bâbur [bǝbur] n irisan daun pandan sebagai
buruknya anak akan disayang dan dibela
campuran
bunga-bunga
dalam
juga bâdâ [bǝdǝ] v ada
tertentu bâburughân
ritual
[bǝburughǝn]
n petuah
kabâdâân n keadaan mabâdâ v mengadakan
bâdâ
angka-angkèna
caranya’
idm
segalanya
‘ada
teratur
tata sesuai
abâktoè v memberi waktu bâlâkang [b(ǝ)lǝkaŋ] n punggung bâlâng [bǝlǝŋ] n belalang
ketentuan ta’ kèra bâdâ keccengnga idm ‘tak pernah
lâng-bâlângan n tempurung lutut
ada pekatnya’ selalu habis tanpa sisa
mara
bâdbâdhân
[bǝdbǝdhǝn]
n tempat lewat
lâng-bâlânganna
to’ot
tempurung lutut’ orang yang tidak bisa
nemmo bâdbâdhân ‘menemukan tempat
dipegang
lewat’
berubah-ubah pendiriannya
menemukan
jalan
keluar
‘seperti
dari
perkataanya
karena
selalu
bâlânjhâ [blǝñjhǝ] n (uang) belanja
masalah bâdְdhâ [bǝdְdhǝ] n wadah
abâlânjhâ v berbelanja
abâdְdhâ v berwadah
mâlânjhâi v memberi belanja; membiayai
mâddhâè v mewadahi
hidup
a terus terang dhâk-bâddhâghân adv terus terang apa
bâdְdhâk
[bǝddhǝk]
adanya
bâlâtְtang [bələtʈaŋ] n yuyu; sejenis ketam yang hidup di air tawar martabhât
bâddhung [bǝddhuŋ] n sejenis kapak besar dhung-bâddhungan
vi
1
bâlâtt̝ ang
mengapak
sesuatu 2 n kapak mainan
bâles [bǝlɘs] mâles v membalas abâles vi membalas
kapak
bâlessân n balasan to’ot
‘mengapak
lutut’
berkesantunan; tahu tata krama
les-bâlessân v saling membalas; berbalasbalasan
bâjhân [bǝjhǝn] n wajan
bâli [bǝli] bd kembali
bâjâ [bǝjǝ] n saat; waktu; saat bâjâ malem
abâli vi kembali mabâli v mengembalikan
‘waktu malam’ bâjâng
yuyu’
pada atasan
mâdhdhung v memotong menggunakan mâdhdhung
‘ibarat
menekan bawahan untuk dipersembahkan
[bǝjǝŋ]
n
1
wayang
2
li-bâliyân adv berkali-kali bâli’ [bǝliʔ] v balik
bayangan/gambar abâjâng vi terbayang Bulâ ta’ bisa tèdung
abâli’ v berbalik (tidur terlentang menjadi
karna abâjâng raèna dhika. ‘Saya tak bisa
telungkup atau sebaliknya)
tidur karena terbayang wajahmu.’
mabâli’ v membalikkan
abâjângaghi vi membayangkan
li’-bâli’na dâdâr ‘berbaliknya daun kering’
jâng-bâjângan n bayangan yang terbentuk
perubahan nasib bâlibis [b(ǝ)libis] n belibis
karena cahaya
n baja 2bâjhâ [bǝjhǝ] n(T) gigi bâjhân [bǝjhǝn] n wajan; penggorengan bâjhi’ [bǝjhiʔ] a 1 benci 2 jijik 1bâjhâ
bâjhit
bâlijjhâ [bǝlijjhǝ] n pedagang yang menjual
[bǝjhǝ]
[bǝ.jhit]
dagangannya
gula
santan yang mendidih. bâkto [bǝktɔ] n waktu
dimasak
desa,
bâllu’ [bǝlluʔ] n delapan
n makanan yang sejenis
dicampur
berkeliling
kampung, dsb
dodol yang berbahab dasar ketan tanpa digiling
dengan
pada
bân [bǝn] p kalabân bândhil [bǝndhil] n duri martabhât
bândhil
‘ibarat
onak’
meminta tidak mau memberi; pelit bângal [bǝŋal] a berani
mau
bângalan n pemberani
bârâkay [bərəkay] n biawak
ngal-mabângal v pura-pura berani bângal
ajhuwâl,
bângal
martabhât bârâkay/mara tellorra bârâkay
mellè
‘berani
‘ibarat
biawak/seperti
telur
biawak
menjual, berani membeli’ bisa menasihati
(telurnya disukai, dagingnya tidak)’ suami
dan
istri yang berhubungan harmonis satu
bisa
melaksanakan
apa
yang
dinasihatkan
sama lain, namun tidak harmonis dengan
bangal ka tonding tako’ ka tajhem ‘berani
mertua
pada
punggung
pisau
takut
pada
bârâmma [bərəmma] p bagaimana
tajamnya’ sok berani dibelakang lawan
bârâs [bǝrǝs] a 1 sehat 2 sembuh
ketika berhadapan nyalinya menciut
mabârâs v menyembuhkan
mon lo’ bângal acarok jhâ’ ngako orèng
bâri’ [bəriʔ] adv kemarin
perib
madhurè
‘kalau
tidak
berani
bâringèn [briŋɛn] n beringin
bercarok jangan mengaku orang Madura’
bârinto [bǝrintɔ] adv seperti ini/itu
ungkapan
bâta’ [bǝtaʔ] mâta’ v mengangkat masakan
orang
untuk
Madura
menegaskan yang
harus
jatidiri mampu
dari tungku atau alat memasak bâtek [bǝtɘk] n watak
membela harga diri ngal-bangal mardâ ‘beraninya seperti bara
abâtek v berwatak
api’ berbicara besar tetapi penakut
abâtek ajâm idm ‘berwatak ayam’ jika
bângatowa
n
[bǝŋɘtɔwa]
ghârubhek
dan
1
orang
diatasnya;
tua
pitarah
2
berjauhan
merasa
rindu,
tetapi
jika
berdekatan (selalu) bertengkar bâto [bəto] n batu
sesepuh bânnè [bǝnnɛ] adv bukan
on-so’on bâto perib secara harfiah ‘(seperti)
ne-bannean a berlainan
menjunjung
batu’
yang
dimaksudkan
bânynya’ [bǝñ.ñaʔ] adv banyak Rasulillah
untuk pekerjaan berat yang dilakukan
ampon bânynya’ aparèng ajhârân-ajhârân bân tuntunan-tuntunan. ‘Rasulillah telah
menghasilkan tidak seberapa atau tidak
banyak
penghasilan
memberi
ajaran-ajaran
dan
seimbang
antara
perjuangan
dan
bâto’ [bǝtɔʔ] n batuk
tuntunan-tuntunan.’ kabânynya’an n kebanyakan
abâto’ v batuk
mabânynya’
tadâ’ bâto’ tadâ’ assim perib ‘tidak ada
Mabânynya’
vt
ana’
memperbanyak
tojjhuna
akabin
batuk tidak ada bersin’ orang yang tidak
‘Memperbanyak keturunan adalah tujuan
banyak
menikah
kejutan
nya’-bânnya’an a paling banyak
bicara
tetapi
sering
membuat
bâtton [bǝttɔn] n pinggiran balai-balai atau
bârâ [bǝrǝ] a bengkak
langgar panggung yang berupa bambu
bârâ’ [bǝ.rǝʔ] n barat
utuh, kayu aren, atau balok kayu
ngabârâ’ agak ke barat
ta’ tao bâttonna langghâr ‘tidak tahu
ka bârâ’ ta’ kacapo’, ka tèmor ta’ kacapo’
pinggirnya
‘ke barat
mengibaratkan orang yang tidak tahu
terkejar’
tak terkejar, ke timur tak karena
serakah
semua
yang
diinginkan tidak berhasil atau menemui kegagalan
langgar’
sarkasme
untuk
aturan karena tidak pernah menjadi santri atau belajar agama bâu [bǝu] n bau
abâu vi berbau
bengko [bɘŋkɔ] n rumah
u-bâuân n bau-bauan
berrâ’ [bɘrrǝʔ] a berat
baung [baʊŋ] n makhluk siluman berwujud
maberrâ’ v
1
memberatkan 2
hamil;
gabungan harimau dahan, serigala, dan
mengandung
kera yang menurut kepercayaan muncul
berrâ’ jhuwângan ‘berat ke atas’ terlalu
setelah
banyak beban daripada kemampuan
40
hari
sebelumnya
menjadi
jarangkong
râ’-berrâ’
beccè’ [bǝccɛʔ] a baik
v
abeccèan
ghulâ
‘berat-berat
gula’
persahabatan yang terganjal oleh sifat
(figuratif)
melakukan
satu atau kedua sahabat tersebut
hubungan haram atau diluar nikah
berri’ [bɘrriʔ] v beri
cè’-beccè a baik-baik; baik semua
aberri’ vi memberi
cè’-beccè’an a paling baik
merri’ vt memberi
mabeccè’ v memperbaiki
aberri’
beddâl [bɘddǝl] n hasil; keluaran
long-ellongan
tembus’
meddâl v 1 mengeluarkan hasil 2 tumbuh
‘memberi
membantu
orang
jalan dengan
memberi jalan keluar berrit [bɘrrit] n,a (tempat) keramat atau
(tanaman) bedְdhâ’ [bɘdְdhǝʔ] n bedak
angker
abedְdhâ’ v berbedak
èkennèng berrit v terkena tulah atau
medְdhâ’è v membedaki
gangguan
beddhâk
[bɘddhǝk]
v
terkena
(getah,
[bɘllǝs] a belas; puluhan
dari
tempat
keramat atau angker besse
bellâsân n belasan 2bellâs
halus
bessè [bɘssɛ] n besi
kotoran, dsb) 1bellâs
mahluk
koneng
n
besi
kuning;
jimat
kekebalan
[bɘllǝs] a baik; penyayang; welas
Las-mabellas v pura-pura baik
bettes [bɘttɛs] n betis bhâbbhâl [bhǝbbhǝl] n buah nangka yang
bellât [bɘllət] n sembilu
masih sangat muda biasa dimakan dengan
belli [bɘlli] vd beli
garam atau bumbu rujak
mellè [mɘllɛ] vt membeli
lo’-tao bhâbbhâl ‘tidak tahu bhâbbhâl’
mellèaghi v membelikan
orang yang masih belum pengalaman atau
lin-bellin n barang-barang yang dibeli
belum memiliki kecakapan
belli’ [bɘlliʔ] n atap rumbia belli’
potong jhâjhâluna
bhâbhâsan n [bhǝbhǝsan] n peribahasa yang ‘atap
rumbia
mengandung
kiasan
untuk
mengacu
patah bambu pengikatnya’ orang tua yang
kepada
sudah
dengan kalimat yang sering tidak lengkap
berfisik
lemah
tetapi
masih
dibutuhkan pemikiran dan pengalamannya bellu’ [bɘlluʔ] n belut
tetapi
keadaan, tetap
nemmo
sifat,
atau
pemakaiannya,
pokolan
‘mendapat
perilaku, misalnya durian
bellu’ abângbâng ‘belut bersayap’ orang
runtuh’, abujâi saghârâ ‘menggarami laut’,
yang pandai menipu dengan cara halus
dsb.
bellu’ abunto’ arè’ ‘belut berekor celurit’
bhâbhâtang [bhǝbhǝtaŋ] n bangkai
orang yang semula bersifat baik hati,
Bhâbhâtang
berbudi luhur, pemurah, dan penolong
mengajak
berubah menjadi sebaliknya
melibatkan orang baik-baik
ngajhâk mati’
matè kejahatan
‘bangkai selalu
bhâbur [bhǝbur] n irisan daun pandan wangi
menyembunyikan
arti
sebagai campuran bunga (untuk ritual
sebenarnya
dikatakan,
tertentu)
konyè’ ghunong ‘kunyit gunung’ adalah
bhâdhân [bhədhən] n badan bhâi
bhâjâ
bhâjâng
misalnya
‘seketemunya apa adanya’, gumo’ dâdâ ‘
p saja n 1 buaya 2 mata keranjang
[bhǝjǝ]
[bhǝjǝŋ]
yang
tanaman temmo maksudnya sanemmona
bhâdhân kaulâ pron [T] saya [bhǝi]
ingin
maksud
n bentuk singkat dari
sembhâjâng (sembahyang) abhâjâng vi bersembahyang mâjângagi vt menyolati (jenasah)
adalah soso maksudnya kasoso ‘terburuburu’, dsb. bhânta [bhənta] abhânta v 1 berbantahan; 2 membantah bhântal [bhəntal] n bantal abhântal vt memakai bantal
bhâjhâk [bhǝjhǝk] n perompak; jagoan
tal-bhantalan n sakit pada leher setelah
bhâjheng [bhǝjhɘŋ] a rajin
bangun tidur
v
jheng-mabhâjheng
pura-pura
rajin;
bersikap atau berbuat seolah-olah rajin mabhâjheng
v
membuat
jadi
rajin;
abhântal ombâ’, asapo’ angèn, apajung langngè’
‘berbantal
ombak
berselimut
angin’ menunjukkan jiwa bahari orang Madura
merajinkan bhâji’ [bhəjiʔ] n bayi
abhântal syahâdât, asapo’ iman, apajung
bhâkal [bhǝkal] 1 adv akan 2 n tunangan
Islam
‘berbantal
syahadat,
berselimut
abhakalan v bertunangan
iman, berpayung Islam’ menunjukkan rasa
kal-bhâkal n acara pertunangan
keberagamaan
mabhâkalè vt menunangkan
termanifestasi
bhâko
[bhǝkɔ]
orang dalam
Madura setiap
yang
kegiatan
sampai hal-hal terkecil
n tembakau
bhântal patè idm teman sehidup semati
bhâktè [bhǝktɛ] n bakti abhâktè v berbakti
bhântèng [bhǝntɛŋ] mântèng v membanting
ngabhâktè v membaktikan diri
bhântèng [bhǝntɛŋ] n banteng
bhâlâ [bhǝlǝ] n kaum, golongan, kerabat
‘banteng mati melawan anak gembala’
abhâlâ v berkerabat bhâlingkang [ˋbhəliŋkaŋ] abhâlingkang v terjungkal; jatuh terlentang dengan pantat bhândhâ [bhǝndhǝ] n 1 modal 2 harta
n ikan bandeng
bhândheng sabhâlânan èpatadâ’ rongsèttong
berbicara dengan siapa saja
‘bandeng
[bhɘruma/bhruma]
n
kolong
tempat tidur
mândhâi v memberi modal
kerrong
yang lemah karena kecerdikan
bhâruma
abhândhâ v bermodal bhândheng
musuh yang kuat kalah dengan lawan bhârânca [bhǝrǝñca] a lancar dan bisa
terlebih dahulu menyentuh bumi
[bhǝndhɘŋ]
bhântèng matè amoso na’-kana’ ngowan
setambak
bhâsa [bhǝˑsa] n bahasa bhâsa [bhəsa] a pecah mabhâsa vt memecahkan
dihabiskan kerung-kerung satu’ ulah satu
sa-bhâsa
anggota keluarga dapat merusak nama
pecahan piring
seluruh anggota keluarga bhângsalan [bhǝŋ.sa.lan] n frasa pendek mengandung permainan kata-kata untuk
pecahan
sa-bhâsana
pèrèng
bhâtang [bhǝtaŋ] n bangkai bhâְtè [bhǝʈɛ] n untung (niaga);laba bhâְtok [bhǝʈɔk] n batok; tempurung kelapa
bhâu [bhǝu] n bahu bheddhuk
Bhu, pa’, bhâbhu’, ghuru, rato ‘ibu, bapak,
[bhɘddhuk]
1 n beduk; jidor 2 v
tiba waktu shalat (dhuhur)
sesepuh, guru, raja’ urutan ketaatan orang Madura, yaitu kepada ibu, lalu bapak,
bhellâk [bhɘllǝk] a belang
sesepuh, guru, dan terakhir pada raja
bhelli [bhɘlli] vd sembelih
bhubu
[bhubu]
abhubu
v
memberikan
abelli vi menyembelih untuk keperluan
buwuh atau bhubuwân
tertentu
bhubuwân n uang atau barang yang
melli vt menyembelih
disumbangkan pada tuan rumah hajatan
bhelling [bhɘlliŋ] n beling; pecahan kaca
yang harus dikembalikan dalam jumlah
kadi’ bhelling kaojhânan ‘seperti beling
yang
terkena hujan’ tidak bisa dinasehati; keras
mengadakan hajatan; buwuh
saat
pemberi
sumbangan
bhuco [bhucɔ] n sudut, ujung (biasanya yang
kepala bherkat
sama
n
[bhɘrkat]
makanan
berkat;
berbentuk kerucut)
makanan yang dibagikan pada pendoa
bhucor [bhucɔr] v bocor
dalam acara selamatan (tahlilan, rokat
bhudhu [bhu.dhu] a bodoh dhu-mabhudhu v pura-pura bodoh
dsb.) bherrâs [bhɘrrǝs] n beras
mabhudhu
bhersè [bhɘrsɛ] a bersih
membodohkan
asè-bhersè/sè-bhersè v bersih-bersih
v
memperbodoh;
bhuju’ [bhujuʔ] n 1 buyut; kakek dari bapak
kabhersèan n kebersihan
ego
mersèè v membersihkan
kampung yang dikeramatkan
bhetְtok [bhetʈok] n ikan betok
Bhuk
2
makam
[bhuk]
n
sesepuh panggilan
atau
leluhur
untuk
kakak
bhibhik [bhibhik] n bebek
perempuan. embhuk
bhindhârâ [bhindhǝrǝ] n 1 calon kiai yang
bhuk-embhughân v memanggil dengan
terdiri atas putra kiai atau mantan santri
panggilan embhuk
yang telah mengabdi di masyarakat tapi
bhuk tuwan n panggilan (penghormatan)
belum dianggap pantas untuk menjadi kiai
untuk orang yang telah menunaikan Haji bhullong [bhullɔŋ/bhulloŋ] v bolong
oleh masyarakat bhirâng [bhirǝŋ] n parang atau golok
mabhullong v membolongi
bhiru [bhiru] a biru: Morsidi akalambhi
long-bhullongan n bolongan
bhiru. ‘Morsidi berbaju biru.’
bhunga [bhuŋa] a senang; bahagia anga-bhunga v bersenang-senang
bhiru dâun hijau bhisan
[bhisan]
n besan
vt
mabhunga
membahagiakan;
me-
abhisan v berbesan
nyenangkan
bhisan sakatèdungan ‘besan seranjang’
nga-mabhunga v berpura-pura senang
janda dan duda yang masing masing
bhungka [bhuŋka] n 1 pohon; batang pohon
memiliki keturunan melakukan pernikahan
2 pangkal
kemudian
karena
abhungka v berbatang: Moskèl rassasna
anak
bâdâ nyèor abhungka lebbi dâri sèttong.
menjodohkan
menjadi
besan
masing-masing
mereka dari pernikahan sebelumnya. Bhu
[bhu]
n bentuk singkat dari ebhu
‘Musykil
rasanya
ada
berbatang lebih dari satu.’
pohon
nyiur
ka’-bhungka’an
n
[kaʔbhuŋkaʔan]
pepohonan
sudah dianggap biasa di Madura jika perempuan meninggal karena melahirkan
bhungkel [bhuŋkɛl] n sisa penebangan di
dan laki-laki karena melakukan carok. birâ [birǝ] n birah; sejenis talas yang bisa
atas akar. bhunten [bhuntɘn] (T) tidak
dimakan setelah direbus dsb; alocasia
bhuru a baru
indica
bhuru kaluar dâri eddussâ ‘baru keluar
birjhi’ [birjhiʔ] v memisah-misah menjadi
dari dosnya’ yang menunjukkan orang
bagian-bagian kecil
yang
mirjhi’
belum
berpengalaman
bergaul
sehingga kaku seperti barang masih baru.
vt
memisah-misah
menjadi
bagian-bagian kecil
bi’ [biʔ] prep dengan sin moso; kalabân
birnyè [birñɛ] a gampang menangis
bibir [bibir] n bibir
bitong [bitɔŋ] v hitung
bibir attas bân bibir bâbâ ghâmpang
mitong v menghitung
akebbi’
tong-bitongan
‘bibir
atas
dan
bibir
bawah
gampang berkata’ sindiran bahwa kalau
1
v
melakukan
penghitungan 2 n pelajaran berhitung bitta’ [bittaʔ] mitta’ v membeber
hanya menasihati gampang bibir nolak, atè mellak ‘bibir menolak, hati
mitta’ buri’ è tengnga jhâlân ‘membeber
rakus’
pantat di tengah jalan’ membuka aib
pura-pura
menolak
meski
sebenarnya sangat ingin
sendiri di depan umum
biddhâng [biddhǝŋ] n wedang
blatèr [blatɛr] n 1 orang yang ikut remo 2
abiddhâng v membuat wedang bighilân
[bighilǝn]
n
biji
jagoan
nangka
sin
manjhilân
ablatèr v menjadi blater blijjhâ
[blijjhə]
n pedagang kecil yang
akantha bighilân è pèrèng ‘seperti biji
membeli barang (biasanya dari pasar atau
nangka di piring’ orang yang tidak bisa
langsung
dipegang
kembali di tempat lain
perkataanya
karena
selalu
berubah-ubah pendiriannya
ke
produsen)
untuk
dijual
bungkelang [bʊŋkelaŋ] n semacam akronim
bijjhân [bijjhǝn] n wijen
yang bentuk panjangnya Tabu’ kembung
bilâ [bilǝ] p bila; ketika; jika
tongkeng èlang ‘perut kembung pantat
bilis [bilIs] n semut
hilang’
bilu’ [biluʔ] a bengkok
sehingga menarik pantatnya menjadi kecil
mabilu’ v membengkokkan
bayi
yang
berperut
gendut
yang merupakan ungkapan kebahagiaan
binè [binɛ] n istri
orang tua yang bahagia akan kesehatan
abinè v beristri
anaknya
mabinèè v mengawinkan anak laki-laki
bubudhân [bubudhǝn] n muatan
nè-binèan n laki-laki yang gemar menikah
buddhâk [buddhǝk] beddhâk
lebih dari sekali dengan poligami atau
budhu’ [budhuʔ] n nasi uduk
kawin cerai.
budi [budi] n belakang
binè’ [binɛʔ] n perempuan
di-budi adv paling belakang
mon binè’ matè arèmbi’, mon lakè’ matè
di-budina adv akhirnya
acarok
kabudian v bergerak lebih kebelakang lagi
‘perempuan
mati
karena
melahirkan, laki-laki mati karena carok’
makabudi v membelakangkan; memindahkan kebelakang
cabe rawit
sabudian a yang lebih belakang
bulu [bulu] n bulu
budu’ [budʊʔ] n 1 anak (biasanya untuk hewan)
yang besar bersinonim dengan kecil-kecil
budu’eng ajam anak ayam 2
abulu v berbulu bulu kèjhâ’ [kɛ.jhǝʔ] n bulu mata
panggilan untuk anak untuk merendah
bun-embunan [bunɘmbunan] n ubun-ubun
saat mengacu pada anak sendiri
bunglè [buŋlɛ] n semacam akronim yang
abudu’ v beranak (hewan)
bentuk panjangnya mon la kembung pas
mabudu’ v 1 memelihara supaya beranak-
molè
pinak 2 menggandakan dengan bunga
kenyangan) lalu pulang’ tamu yang pulang
atau rente: mabudu’ pesse ‘meminjamkan
setelah
uang dengan bunga’
kepulangannya
bugghik [bugghik] n punggung
sudah
diberi
makan
seolah-olah
menunggu
suguhan
bungo [buŋɔ] a ungu
abujâi vi memberi garam; menggarami abujâi aèng tasè’ secara harfiah berarti air
laut’
maksudnya
bunto’ [buntɔʔ] n ekor abunto’ v berekor burgu’ [burguʔ] n sejenis kerudung
melakukan pekerjaan yang sia-sia.
buri’ [buriʔ] n anus; dubur
ta’ kennèng pèntaè bujâna ‘tidak dapat
buru [buru] v lari
dimintai garamnya’ pelit; kikir
buta [buta] a buta
bujhel
(ke-
bunglon [buŋlɔn] n rambutan
bujâ [bujǝ] n garam
[bujhɘl]
kembung
dahulu
abugghik v berpunggung
‘menggarami
‘kalau
n pusar
mabuta v acuh, tidak mau melihat
bukka’ [bukkaʔ] mukka’ v membuka
ta-mabuta v pura-pura buta
abukka’ v 1 membuka: abukka’ kalambhi
butèr [butɛr] n 1butir 2 butir (nasi)
‘membuka baju’ 2 terbuka Labangnga
abutèran v membiarkan butir-butirnasi
abukka’. ‘Pintunya terbuka’ ka’-bukka’an v saling terbuka
terbuang
tanpa
dimakan
saat
makan
aburu butèr, adhina tompeng ‘mengejar
mukka’ bârâna ‘membuka papan tabir’
butir nasi, meninggalkan tumpeng’ karena
membuka
serakah mengambil yang kecil sedang
rahasia
seseorang
dengan
maksud dipergunjingkan
yang besar yang dimiliki hilang karenanya
bukot [bukɔt] n alat pelindung kepala yang dibuat
dari
anyaman
daun
kelapa
buwâ [buwǝ] n buah abuwâ v berbuah
kemudian dibungkus karung goni, diikat
wa’-buwaan n buah-buahan
dengan tali sehingga membundar
buwâ kaalèngan dâun ‘buah terhalang
bulâ [bulǝ] pron(M) saya
daun’ membantu kepentingan orang lain,
bulân [bulǝn] 1 n bulan 2 n kumpulan hari
tetapi dia sendiri tidak mendapat apa-apa
dalam penanggalan yang terdiri atas 28,
buwi [buwi] a bisu
29, 30, atau 31hari yang membagi tahun
mabuwi v acuh, tidak mau berbicara;
menjadi 12
membisu
kènè’ ta’ korang bulânna ‘kecil tidak
wi-mabuwi v pura-pura bisu; bersikap
kurang bulannya’ orang yang kelihatan
atau
lemah tetapi mampu mengatasi masalah
bertindak
seolah-olah
bisu
C cabbhi [cabbhi] n cabai
calèpèr
cabbhi lètè’ cabe rawit bersinonim ‘dengan kecil-kecil cabe rawit’ cabbhur
a
tak
henti-henti
berkomentar dan selalu berbicara
nè’-kènè’ cabbhi lètè’ peribahasa yang [cabbhur]
[calɛpɛr]
v cebur
calo’ [calɔʔ] n cakkong yang perutnya agak dilebarkan calo’ kodhi’ calo’ yang pelebaran perutnya
acabbhur vi menceburkan diri
sangat mencolok sehingga membundar,
nyabbhur vt menceburkan
sangat sesuai untuk mengupas kelapa dari
tacabbhur vi tercebur
tempurungnya
cabhul
[cabhul]
n
orang
yang
sangat
pendek; cebol
kurang tepat ramuannya (makanan)
mara cabhul è jhurâng ajhângoa langngè’ ‘seperti cebol di jurang hendak menggapai langit’ orang yang berkeinginan sangat tinggi
camplang [camplaŋ] a hambar/aneh kerena
sehingga
tidak
mungkin
bisa
tercapai
campor
[campɔr/campor]
acampor
v
bercampur 1cangcang
[caŋcaŋ]
nyangcang
v
menambatkan hewan ternak pada patok atau batang pohon
caca [caca] n perkataan
2cangcang
acaca duwâ’ ‘berkata dua’ sama dengan
[caŋcaŋ] n siput yang hidup di
pohon cangghik [caŋghik] acangghik v cekcok;
lidah bercabang atau munafik cacca [cacca] v cincang
bercekcok
nyacca vi mencincang
cangkaro’ [cɘŋkarɔʔ] n kerak nasi yang
cacemmer [cacɘmmɘr] n air pelimbahan; air
digoreng cangkèm [caŋkɛm] n dagu
kotor cacèng [cacɛŋ] n cacing
cangnga’ [caŋŋaʔ] acangnga’ v membantah
mara cacèng nglodu’â komèrè ‘seperti
canְtèng [canʈɛŋ] n gayung
cacing
capcap [capcap] n tetes; bunyi tetesan air
hendak
menginginkan
menelan
sesuatu
yang
kamiri’ tidak
mungkin
acapcabhân vi menetes nyapcap vi menetes
cakang [cakaŋ] a cekatan
carakan [carakan] n abjad/huruf jawa
cakkong [cakkɔŋ] n parang yang ujungnya
carèk [carɛk] n carik; sekretaris desa
runcing dan membengkok calaְtak [claʈak] acalathaghân v berserakan tidak teratur calè [calɛ] n cela nyalè v mencela
carèta [carɛta] n cerita acarèta v bercerita nyarètaaghi v menceritakan nyarètaè menceritakan carok [carɔk] n perkelahian antar laki-laki
lè-calèan v saling mencela
secara berhadapan dengan menggunakan
lè-calè bellât ‘cela-cela sembilu’ sesuatu
senjata
yang dicela tetapi dipakai juga
perasaan terhina atau dendam.
(terutama
celurit)
didasari
vi melakukan carok. Klèbun Jhâddih acarok kalabân klèbun Tana Mèra. acarok
‘Kepala
desa
Jaddih
melakukan carok
dengan kepala desa Tanah Merah’.
cerrèng [cɘrrɛŋ] n jerit acerrèng vi menjerit rèng-cerrèngan
menjerit
main-main
berkali-kali dan mengganggu
Mon lo’ bângal acarok, jhâ’ ngako orèng
cèְtak [cɛʈak] n kepala
Madhurâ ‘Kalau tidak berani melakukan
acèְtak v berkepala
carok, jangan mengaku orang Madura’
cèְtak bâto keras kepala/kepala batu
Orang Madura harus berani membela
ajhuluaghi
kehormatan
bunto’na
an
harga
diri
sekaligus
menghindari perasaan malo carompèng
[cɘrɔmpɛŋ]
pas
kepalanya,
n
lapisan
cètagghâ,
bergeliat
berjanji
miang
berkelit
dengan
cèkèl [cɛkɛl] n mata kaki
‘menjulurkan
namun banyak
ketika
janji cetto’ [ceʈʈɔʔ] nyetto’ v mencungkil
celleng [cɘllɘŋ] a hitam
ciyom [ciyɔm] cium
cellet [cɘllɘt] nyelletaghi v membenamkan
untuk
menutupi ketidak sanggupannya menepati
cèlèng [cɛlɛŋ] n babi rusa; celeng
celleng modhus sangat hitam
diri’ ditagih
alasan
cèְtè [cɛʈɛ] n periuk
ngacelleng v menghitam
ekornya
melepaskan
cekcek [cɘkcɘk] n cicak
macelleng v menghitamkan
ètegghu’
dipegang
mencoba
mudah
cè’ [cɛʔ] adv sangat
alè’-palè’
kalau
pembungkus bambu muda yang dipenuhi
bilâ
nyiyom vt mencium cobbhu’ [cɔbbhʊʔ] n perkakas dari anyaman bambu yang digunakan untuk mencuci beras
(ke dalam kubangan lumpur dsb)
cobik [cɔbik] n cobek; cowek
tacellet v terbenam; terperosok (ban)
cocor [cɔcɔr] n paruh
cello’ [cɘllɔʔ] v ciduk
acocor v berparuh
nyello’ v menciduk
acocor/cor-cocor
lo’-cello’ n alat untuk menciduk; gayung
teratur ke belakang menghadap satu arah
bunto’
idm
berbaris
cellot [cɘllɔt] n 1 lumpur 2 tanah liat
codhut [cɔdhut] n sejenis kelelawar
cèlo’ [cɛlɔʔ] a asam; kecut
cokka [cɔkka] n cuka
cempaka [cɘmpaka] n cempaka
coko’ [cɔkɔʔ/cokoʔ] n sejenis kerudung
cèndhul [cɛndhul] n (es) cendol
yang menutupi rambut, biasanya ditambah
cèngè [cɛŋɛ] n sambal
kerudung dibagian luar
cengkal [cɘŋkal] a membandel
acoko’ v berkerudung
cengkèr [cɘŋkɛr] n cengkir; kelapa yang
ako’-coko’ tae ‘berkerudung tahi’ terkenal
masih muda; mumbang cèngkol [cɛŋkɔl] n siku; sikut nyèngkol v menyikut kol-cèngkolan v saling sikut cèntong [cɛntɔŋ] n centong nyentong v menyenduk dengan centong cepplo’an [cɘpplɔan] n pemilihan kepala desa
karena sifat dan perangai yang buruk cokop [cɔkɔp] a cukup colo’ [cɔ.lɔʔ] n mulut acolo’ vi (kas) menyangkal tuduhan yang sudah terbukti. kacolo’an
suka
memperbesar
masalah
dengan menyampaikan kepada orang lain sesuatu yang sepele
acolo’ songai ‘bermulut sungai’ rakus
compo’ [cɔmpɔʔ] n(T) rumah
colo’ bâlijjhâ ‘mulut penjual keliling’ suka
copa [cɔpa] n ludah
berbohong
dan
acopa v meludah
membesar-besarkan
sesuatu mengenai dirinya
nyopaè v meludahi
colo’ ebblèk
copa
‘mulut
kaleng’ gampang
sè
ella
ghâgghâr
ka
tana
ta’
menangis; birnyè
èkennèng jhilât polè ‘ludah yang sudah
colo’ morbhur ‘mulut bercuap’ orang yang
jatuh ke tanah tidak bisa dijilat kembali’
perkataanya suka mencela dan menjelek-
janji yang sudah terlanjur diucapkan harus
jelekkan orang lain yang belum jelas
ditepati
kebenarannya
corok
coma [cɔma] p cuma
[cɔrɔk]
tacorok
rugi
dan
harus
nomboki
comantaka [cɔmantaka] n cara bicara yang lancang dan bukan pada tempatnya
D dâ’ [dǝʔ] p ke
dâri [dǝri] p dari
dâdâ [dǝdǝ] n dada
dâteng [dǝtɘŋ] v datang
adâdâ v berdada
adâtengngan v berdatangan
dâdâ ghulâ bâlâkang mèmbhâ perib ‘dada
adâtengngè v mendatangi
gula, punggung mimba’ baik di muka
madâteng v mendatangkan
(umum),
teng-dâteng
namun
di
belakang
tampak
keburukannya dâdâr [dǝdǝr] n daun kering
v tiba-tiba: Teng-dateng ngamok, ta’ etemmo marghana. Tiba-tiba mengamuk tak jelas sebabnya.
dâdu [dǝ.du] n dadu
dâun [dǝun] n daun
adâdu vi melakukan perjudian dadu
adâun v berdaun
dâi [dǝi] n dahi
un-dâunan n dedaunan
dâjâ [dǝ.jǝ] n utara
lèng-ngalèng
ka
dâunna
bâringèn
makadâjâ v menjalankan, mengarahkan,
‘berlindung pada daun beringin’ mengaku
menghadapkan, dsb ke utara
sedikit demi sedikit
ngadâjâ v agak ke utara
deppa [dɘppa] n depa
dâkka [dǝkka] a tamak; loba; serakah Dâkka
bhibbhiddhâ
‘tamak/serakah serakah
bibit
menyebabkan
nèyat niat
adeppaè v mengukur dengan depa ngèco’
mencuri’
mnghalalkan
berbagai cara
ְdhâ’âr [dhǝʔǝr] v (T) makan adhâ’âr v (T) makan dhâ’ârân n (T) makanan dhâbâ’ [dhǝ.bǝʔ] n berudu; anak katak
dânga [dəŋa] adanga v mendongak
nga’-ènga’ dhâbâ’ ‘ingat-ingat berudu’
dângdâng [dǝŋdǝŋ] n burung gagak
lupa-lupa ingat
dâpor [dapɔr] n dapur por-dâpor v mengerjakan pekerjaan dapur
ְdhâdְdhâ’ [dhǝddhǝʔ] n pohon dadap dhâddhâ’
sanajjhân
èeccèddhâ
ghi’
dârâ [dǝrǝ] n darah
pagghun dhâddhâ’ kèya ‘sekalipun dicat,
adârâ v berdarah
dadap masih tetap dadap juga’ kenyataan
yang
ditutup-tutupi
lama-lama
akan
ketahuan juga
dhâurân [dhǝ.u.rǝn] n kayu untuk pikulan uang biasanya dibuat dari bambu dan
dhâddhi [dhǝddhi] vi menjadi Moga dhaddhi samporna. ‘semoga menjadi sempurna’
bersifat lentur dheddhel
v
[dhɘddhɘl]
mencelupkan
adhâddhiagi vi menjadikan
makanan untuk dicampur dengan sedikit
dhin-dhâddhin n hantu orang yang sudah
saos, kecap dsb. sebelum dimakan
meninggal dengan wajah asli orang yang
neddhel v melakukan deddhel
meninggal tersebut, biasanya datang tiba-
dhibi’ [dhibiʔ] 1 n diri; ego 2 pron sendiri
tiba dalam waktu sekejap; jadi-jadian
ְdhidְdhi’ [ɖhidɖhiʔ] adj sedikit
madhâddhi v menjadikan
dhika [dhika] pron(M) kamu; anda
dhâghâng [dhǝghǝŋ] n pedagang
dhina [dhina] n hari: dhina Kemmès ‘hari
adhâghâng v berdagang
Kamis’
dhâghângan n (barang) dagangan
dhina [dhina] bd, inj biar
dhâghâng tona adhu’um bhâtè ‘pedagang
adhina v menyisakan
rugi membagi-bagi untung’ orang yang
dhisa n desa
melakukan sesuatu yang tidak wajar untuk
dhlubâng [dhlubəŋ] n kertas
memamerkan
dhu’um [dhuʔum] v membagi
kelebihan
yang
tidak
dimiliki
adhu’um v berbagi
sè adhâgâng, adhâghing ‘yang berdagang,
adhu’uman v berbagi (kebahagiaan, harta,
berdaging’ yang berusaha (berdagang)
dsb.) dengan orang lain
akan
nu’um v membagi
berhasil
dan
hidup
nyaman
ְdhukon [ɖhukɔn] n dukun
(berdaging) dhâghing [dhǝghiŋ] n daging
aְdhukon
adhâghing v berdaging; gemuk
v
menggunakan
pertolongan
dukun
dhalang [dhələŋ] n dalang
nukonè v bekerja sebagai dukun
adhâlâng v mendalang
dhulâng [dhulǝŋ] nulâng v menyuapi
dhâlâng èkarobbhui pangghung ‘Dalang kerobohan panggung.’ Pemimpin yang
adhulâng v menyuapi lâng-dhulâng(an) v saling menyuapi dhulit [dhulIt] nulit 1 v mencuil 2 mencolek,
celaka karena ulah sendiri. tadâ’ dhâlâng kakorangan lakon ‘Tak ada
menowel
dalang kehabisan cerita.’ Pemimpin yang
lit-dhulidhân v 1 saling mencolek atau
baik
menowel
selalu
keluar
dari
permasalahan
dengan
dengan baik.
n (T) rumah; kediaman dhâlko’ [dhǝlkɔʔ] n burung bangau; burung dhâlem
[dhǝlɘm]
usil
menowel
Jhâ’
atau
mencolek
lit-dulidhân,
bânnè
pettès. Jangan colak-colek, bukan petis. dhungèng [dhuŋɛŋ] n dongeng adhungèng v mendongeng
kuntul dhâmar [dhǝmar] n lampu; pelita adhâmaran v memakai lampu dhâpa’, pa’-dhâpa’an [paʔ.dhǝpaan] n tapak
dhungngèng [dhuŋŋɛŋ] n dongeng adhungngèng v mendongeng dhunynya [dhuñña] n 1 dunia 2 harta 3 alam fana, yaitu alam sebelum akhirat
kaki dhârâka
2
[dhǝrǝka]
a durhaka
dhupa [dhupa] n dupa adhupaè v membakari dupa
padhupaan n tempat membakar dupa;
dhuwâ’ butèr pohon atau buah salam diyâ [diyǝ] adv di sini
pedupaan dhurin [dhurin] n durian
dokar [dokar] n dokar
dhusa [dhusa] n dosa
duccol [duccɔl] v lepas
sa-dhusae hanya menyebabkan berdosa
aduccol v melepas (pakaian dsb.)
saja
nuccolè v melepaskan
dhuwâ
[dhuwə]
n doa
dumalem [dumalɘm] adv dua hari yang akan
adhuwâ v berdoa
datang
adhuwâaghi v mendoakan
kadumalemma adv dua hari yang lalu
nuwâi v mendoai; berdoa untuk atau pada
dumpa [dumpa] v tumpah
nuwâaghi v mendoakan
madumpa v menumpahkan
dhuwâ atamba, bherkaddhâ korang ‘doa
duri [duri] n duri
bertambah, makanan berkatnya kurang’
aduri v berduri
tugas
bertambah
upah
tetap
atau
aduri pandân/martabhât durina pandân
berkurang
‘berduri pandan/ibarat duri pandan’ mau
dhuwâ’ [dhuwəʔ] n
meminta tidak mau memberi; pelit
dhuwâ’ bato pohon atau buah jamblang
duwâ’ [duwǝʔ] n dua
E è [ɛ] p di
aejjhâman v memakai jam tangan
ebbis [ɘbbis] n bis; bus
lo’ tao ngèding monyena ejjhâm ‘tidak
èbhu [ɛbhu] n ibu
pernah mendengar bunyi jam’ orang yang
èbir [ɛbir] a sifat pamer
dianggap tidak tahu aturan karena berasal
èbu [ɛbu] ribu
dari
èbuan n ribuan
n
kaèlangan v kehilangan karton
pembungkus
èding [ɛ.diŋ] dengar
yang
ngèding vt mendengar sakopèngan
menghebohkan
desa
bisa
menghilang.’ 2 vt menghilangkan Ustadz ‘mendengar
sekuping’ mendengar selintas egghung
adhabu jha’ bato bisa maelang najis. ngèlangngaghi vt menghilangkan Tello’
egghung [ɘgguŋ] n gong amonyè
maèlang 1 vi menghilang: Maleng sakte se
madhibu dhisa bisa maelang. Maling ‘sakti
barang produksi; dus
to’-koto’
ini
èlang [ɛlaŋ] vi hilang
ngeccèt v mengecat
ngèding
Ungkapan
èjhin [ɛjhin] a individual, sendiri-sendiri
aeccèt v bercat [ɘddʊs]
terpencil.
digunakan untuk melecehkan
eccèt [ɘccɛt] n cat
eddus
desa
bato bisa ngelangngaghi najis. ‘berbisik
ella [ɘlla] adv sudah
berbunyi gong’ karya besar yang hanya
ellong [ɘllɔŋ] long-ellongan n jalan tembus
berasal dari kabar atau rencana yang
èlmo [ɛlmɔ] n ilmu
sayup-sayup ejjhâm [ɘjjhǝm] n jam
aèlmo v berilmu; pandai
mara
èlmona
menabrak’ sendiri
tagghuk
orang
tanpa
‘seperti
yang
ilmu
emmas towa èsempo ‘emas tua disepuh’
enaknya
orang yang sekalipun keturunan orang
kesusahan
terpandang tetapi mau berguru kepada
mau
memikirkan
orang lain
siapa saja empa’ [ɘmpaʔ] n empat
èlong [ɛlɔŋ] n hidung ta’ tao jhâ’ konco’na èlongnga bâdâ
empo [ɘmpɔ] n empu (pembuat senjata)
lesengnga
èmpon [ɛmpɔn] vi lumpuh
‘tidak
tahu
bahwa
ujung
hidungnya belepotan’ orang yang tidak
èmpor [ɛmpɔr] aèmpor v berkubang lumpur
sadar akan keburukan sendiri
endâ’ [ɘndǝʔ] vi mau
ollè èlong mènta pèpè ‘dapat hidung
dâ’-mata’endâ’, di-budina èkala’ ngendâ’
minta pipi’ tidak pernah puas atau cukup;
pura-pura tidak hendak, padahal sangat
tamak; loba
berkehendak
èman [ɛman] a sayang emanan
ta’
a pelit; terlalu sayang pada
endâ’
katompangan
‘tidak
tertumpangi’ tidak mau berhutang budi
sesuatu
èngghi [ɛŋghi] (M/R) iya
ngaemanè v menyayangi
engko’ [ɘŋkɔʔ] pron(R) aku, saya
emba [ɘmba] n kakek/nenek embhân
[ɘmbhən]
mau
enjâ’ [ɘñjǝʔ] (R) tidak
v
ngembhân
ènjhâm [ɛñjhǝm] ngènjhâm v meminjam ènjhâman n hasil meminjam
menggendong (bayi dsb) di depan bhân-embhân n kain untuk menggendong
ennem [ɘnnɘm] n enam
abhân-embhân v memakai kain untuk
enneng [ɘnnɘŋ] neng-enneng v diam
menggendong
neng-ennengnga bessè tataèn ‘diamnya
sè la abhân-embhân ghi’ âghândhungè
besi berkarat’ diam karena memang tidak
‘yang
mampu (tahu dsb)
sudah
menggendong
di
depan
digendongi lagi di punggungnya’ orang
èntar [ɛntar] v pergi ngèntarè v mendatangi
yang sudah menanggung beban masih
entèk/tèk-entèghân [ɘntɛk/tɛkɘntɛghǝn] n
diberi tambahan beban lagi embhuk
[ɘmbhuk]
n saudara perempuan
yang lebih tua; kakak perempuan embi’ [ɘmbiʔ] n kambing embi’ ambhâ ka pakacangan ‘kambing
jari kelingking ngentèkaghi
v
‘mengelingkingkan’
meremehkan enten [ɘntɘn] (M) tidak ènten [ɛntɘn] n intan
terlepas ke kebun kacang’ menghabiskan
Ènten
semua makanan yang disuguhkan
diwadahi kelongkong’ orang yang mulia
embi’ kenynyang ghi’ ngandus ‘kambing
(bangsawan
dsb)
kenyang masih menanduk’ tamak; loba;
meskipun
bergaul
tidak pernah merasa cukup
kebanyakan
mara embi’ ngantor ghunong ‘seperti
ènten nyèllem ka cellot ta’ bhâkal orem
kambing menanduk gunung’ pekerjaan
‘intan yang tenggelam dalam lumpur tidak
sia-sia karena tidak mungkin berhasil
akan suram’ keluhuran sifat (orang) mulia
embu’ [ɘmbʊʔ] n ibu emmas [ɘmmas] n emas
èbâddhâi
kalontongan akan
‘intan
tetap
terlihat
dengan
orang
pasti tampak meski disembunyikan ènter [ɛntɘr] ènterran n baling-baling aènter v berpusing; berputar
eppa’ [ɘppaʔ] n bapak
ètèk [ɛtɛk] n anak bebek
èrèt [ɛrɛt] v seret
ètèk
ngèrèt v menyeret èrok
[ɛrɔk]
ngèrok
ècocorè
emmas
ghi’
bhâkal
ècocoraghi ka pacarrèn kèya ‘itik diberi
v
mengganggu;
paruh emas akan disusupkan ke air limbah
mengacau
juga’
orang
yang
sudah
terbiasa
èsak [ɛsak] a baik
berperilaku buruk sulit dibawa ke dalam
èssè [ɛssɛ] n isi
kebaikan
aèssè v berisi
ètèk sè atellor, ajèm sè ngèrremmè ‘itik
ngèssèè v mengisi èsto
a
[ɛstɔ]
tulus;
yang bertelur, ayam yang mengerami’ sungguh-sungguh;
seseorang
yang
melakukan
kebaikan,
serius; ikhlas
tetapi orang lain yang mendapat pujian
ngèstoaghi vt melakukan sesuatu untuk
sesuai dengan peribahasa ‘kerbau punya
orang
lain
dengan
tulus
ngestoaghi
susu, sapi dapat nama’
undangan ‘menghadiri undangan dengan
èter [ɛtɘr] aèter v berputar
tulus’
F faèdâ [faɛdǝ] n faidah; manfaat; kegunaan faham/fahâm
[faham/fahǝm]
v
fardu [fardu] n fardu fitna [fitna] n fitnah
faham;
mengerti
G gâlânon [gǝlǝnɔn] n ungkapan permisi; kula nuwun
ghâdhebbhung
ngajhâk
lotְto’
‘batang
pisang mengajak busuk’ kejahatan selalu
agâlânon
v
mengucapkan
permisi;
ghâgghâr [ghǝgghǝr] v jatuh
berpermisi gâlundung
[gəlunduŋ]
agâlundung
v
aghâgghârân v berjatuhan maghâgghâr v menjatuhkan
menggelinding gâlundur
menarik keterlibatan orang baik-baik
[gəlundur]
agâlundur
vi
Ghâgghârâ
dâdâr
ta’
kèra
jhâu
dâri
menggelinding
bhugkana ‘daun jatuh tidak jauh dari
magâlundur vt menggelindingkan
pohonnya’ seorang anak tidak akan jauh
gândhuru n sejenis santet yang berupa benda terang melayang di udara; sin. pana gessa [gɘssa] agessa v berbicara santai asa-gessa v berbicara santai (intensitas) ghâdhu
[ghǝdhu]
ngâdhu vt memakan lauk
tanpa nasi ghâdhebbhung
berbeda dari orang tuanya ghâjâ’ [ghǝjǝʔ] n gurauan; canda aghâjâ’ v bergurau; bercanda ngâjâè v menghibur (bayi) supaya tenang jâ’-ghâjâ’
patè’
‘gurau-gurau
anjing’
gurauan kecil yang sangat berpotensi [ghǝdhɘbbhuŋ]
pisang; gedebung
n
batang
menjadi pertengkaran
ghâjâ’
kembhângnga
kembang
tokar
perkelahian’
‘gurauan
nasihat
untuk
ghâjhâ [ghǝjhǝ] n gajah
maghânjhil
ghâlâghâs [ghǝlǝghǝs] ` gelagah katonon
‘gelagah
terbakar’
cepat naik darah tetapi cepat reda ghâlâta
koros
‘ibarat
kutu
busuk kurus’ tuan rumah yang menyajikan oleh-oleh tamunya sebagai suguhan
akanְta ghâltè’ nemmo padi ‘seperti gelatik menemukan padi’ menghabiskan semua suguhan yang diberikan; kemaruk rajâ ghâludhugghâ ta’ kera rajâ ojhânna/ kabânynya’an ghâludhuk korang ojhân
peribahasa
akan
besar
geledek
kurang
yang mirip
dengan
‘Tong kosong nyaring bunyinya.’ ghâmpang
[ghǝmpaŋ]
ghâmparan
mengandung aghandhu’ tae kerreng ‘mengandung tahi kering’ mempunyai maksud jahat terhadap orang lain ghândhung [ghǝndhuŋ] aghândhung v digendong di punggung ngândhung v menggendong di punggung ghânep [ghǝnɘp] a genap
v
1
menggenapkan
2
melengkapkan èbitong ghânep, èbirjhi’ ghânjhil ‘dihitung genap, diperinci ganjil’ keadaan serba tidak berkesesuaian
ngântè v mengganti
ghântong [ghǝntɔŋ] v gantung aghântong v bergantung ngântong v menggantung èghântong
tèngghi,
èbhendem
dâlem
‘digantung
tinggi,
ditanam
dalam’
hukuman yang setimpal dengan kesalahan yang diperbuat ghârâp
[ghərəp]
aghârâp
v menggarap;
menyelesaikan suatu pekerjaan dari kakek
n [T] bakiak
ghândhu’ [ghǝndhuʔ] aghandhu’/ngandhu’ v
maghânep
ghântèan adv bergantian
ghârubhek [ghǝrubhɘk] n moyang; kakek
a gampang; mudah
[ghəmparan]
aghântè v berganti
tong-ghântong n gantungan (baju, dsb.)
ghâludhuk [ghǝludhuk] n geledek
hujan’
n penggganti: nyarè ghântè
tèn-ghântèn n pengganti; cadangan
ghâltè’ [ghǝltɛʔ] n burung gelatik
tidak
n jangkrik
tè-ghântè v berganti-gantian
ghâliyâ’ [ghǝliyǝʔ] n geli
geledeknya
ghântè
[ghǝntɛ]
yang rusak, kerugian, dsb)
ghâlincap [ghǝliñcap] n ketiak
hujannya/kebanyakan
ghânta’
ngântèè v mengganti (kerusakan, bagian
ghâlijek [ghǝlijɘk] ngâlijek v menggelitik
‘besar
v mengganjilkan
[ghəntaʔ]
‘mencari pengganti’
ghâlâta [ghǝlǝta] n kutu busuk martabhât
tidak stabil; berubah-ubah ghânjhil [ghǝñjhil] a ganjil
berhati-hati dan menjaga batas gurauan
ghâlâghâs
ghânjhâl [ghǝñjhǝl] jhâl-ghânjhil a goyang;
ghârubhuk [ghɘrubhuk] n gharubhek ghâtel [ghǝtɘl] a gatal tel-ghâtel n gatal-gatal gheddhâng [ghɘddhǝŋ] n pisang gheddhâng bhiru 1 pisang hijau 2 fig orang
pendiam
yang
memiliki
pengetahuan dan pengalaman yang luas 1ghellâ’
[ghɘllǝʔ] n tawa
aghellâ’ vi tertawa lâ’-ngellâ’è vt menertawakan 2ghellâ’
[ghɘllǝʔ] adv tadi
ghellâng [ghɘlləŋ] n gelang aghellâng(an) v memakai gelang; bergelang ghendhâk [ghɘndhǝk] a sombong
ghendhâk bârângka, sala ghendhâk tadâ’
ghi’ [ghiʔ] adv masih
pa-apa
ghibâ [ghibǝ] v bawa
‘sombong
sombong
tidak
peribahasa
yang
melompong, ada mirip
sudah
apa-apanya’ dengan
‘Tong
kosong nyaring bunyinya’ ghendhâng
[ghɘndhǝŋ]
ngibâ vt membawa: Ca’na Ka’ Morsid
lamon ta’ ngibâ pèssè ta’ ollè noro’ ‘Kata Kak Morsid kalau tidak membawa uang
n gendang
tidak boleh ikut’
aghendhângan v bermain gendang
bân-ghibân n 1 barang bawaan 2 oleh-
gendhâng
oleh
ètabbhu
salajâ
‘gendang
ditabuh sebelah’ berat sebelah atau tidak
ghighi [ghighi] n gigi
adil
ghiling [ghiliŋ] aghiling v menggiling
ghendhi [ghɘndhi] n kendi ghentang
[ghɘntaŋ]
ghilingan n gilingan
aghentang vi terlentang
maghentang vt menelentangkan tang-ghentangan
urutan; bergilir
tidur-tiduran
dengan
aghilir v bergilir ghilirân n giliran
posisi terlentang ghentang
ghilir [ghilir] v satu persatu berdasarkan
nèngngep
‘terlentang
ghilir tampar ‘gilir tambang/ tali/ tampar’
telungkup’ pernikahan antara dua pasang
menyerahkan tanggung jawab diri sendiri
saudara, misalnya A dan B saudara, C dan
kepada orang lain sehingga orang lain
D saudara. A menikah dengan C, B dengan
tersebut yang memiliki tanggung jawab ghindhung [ghindhuŋ] v gendong
D, atau A dan D, B dengan C ghentong [ghɘntɔŋ] n gentong/tempayan ghentong
ekarobung
canteng
‘gentong/tempayan
dirubung
orang
tetap
tua
yang
gayung’
disambangi
keturunannya
ghingsèr [ghiŋsɛr] a bergeser ghir [ghir] n bentuk pendek dari penggjir; sisi; bagian; pinggir ghubâng [ghubəŋ] aghubâng v melubangi atau membuat
ghentong
nyarè
canteng
tempayan
mencari
gayung’
lubang (ditanah untuk
‘gentong/
hewan pembuat lubang di dinding atau
meminta
tembok bagi orang jahat yang masuk
pertolongan pada yang lebih lemah
secara
tadâ’ ghentong nyello’ ka cantèng ‘tak ada
aghubang
gentong menciduk gayung’ 1. orang tua
melubangi rumah Melan.’
tidak meminta balasan dari anak 2. yang
èghubâng v dilubangi
kuat yang bisa membantu yang lemah gherrâ [ghɘrrǝ] a kaku
paksa);
membobol
romana
Mèlan.
Maleng ‘Maling
ghucè [ghucɛ] n guci ghucè èkennèng kodungè ‘guci dapat
magherrâ v membuat jadi kaku
ditutupi’ perkara rahasia sekali pun tidak
gherrâ montengnga ‘kaku tulang ekornya’
dapat ditutup-tutupi
orang yang tata tutur dan gerak geriknya
ghudְdhu [ghudɖhu] n kue yang terbuat dari
sangat kaku dan tidak mau berkompromi
pisang,
atau keras kepala
dicelupkan pada adonan tepung sebelum
gherrâng
[ghɘrrǝŋ]
n sejenis ikan yang
dikeringkan gherrem [ghɘrrɘm] n geraham gherring [ghɘrriŋ] n sakit parah
ketela,
sukun
dsb.
digoreng. ghuְdhâ [ghuɖhə] v ganggu; goda aghuְdhâ v mengganggu; menggoda ghulâ [ghulǝ] n gula
yang
ghuli [ghuli] n gerak
martabhât ghung tèma ‘ibarat gong timah
aghuli v bergerak
– yang tidak ikut bergema kecuali ditabuh
maghuli v menggerakkan
secara khusus’ orang yang diam jika tidak
ghulu [ghulu] n (T) leher
ditanya
ghulu’ [ghuluʔ] aghulu’ v berguling-guling
ghunong [ghunɔŋ] n gunung
di tanah
ghunong na’nong bâto klètְtak ‘gunung
ghulung [ghuluŋ] v gulung
udik
berbatu
putih kering kerontang’
aghulung v bergulung
tempat yang sangat terpencil dan sangat
ngulung v menggulung
sulit didatangi, pernyataan ini digunakan
ngulunggaghi v menggulungkan
untuk melecehkan ghuru [ghuru] n guru
ghun [ghun] cuma ghundul [ghʊndʊl] a gundul
aghuru v berguru
aghundul v memotong gundul rambut
ghusè [ghusɛ] n gusi
ghundulân n tuyul
ghuwâ [ghuwǝ] n goa
ghung [ghuŋ] n gong
godèk [gɔdɛk] n bulu rambut depan telinga
H halwa [halwa] n halwa
hèdâ [hɛdǝ] pron (R) seda
(mara) halwa èkakan kocèng ‘ibarat halwa
hol [hɔl] n peringatan tahunan kematian
dimakan kucing’ wanita yang secara sosial
seseorang yang diisi dengan membaca
memiliki derajat lebih tinggi menikah
doa; haul
dengan
laki-laki
yang
secara
sosial
derajatnya lebih rendah
I ikhtiyar [ikhtiyar] v berusaha sekuat tenaga
Islam [islam] n Islam
iman [iman] n iman
iyâ [iyǝ] (R) iya
J jâgâ [jǝgǝ] v jaga
dengan wajah menyerupai orang yang
ajâgâ v menjaga
telah meninggal dan mengenakan kain
jago [jago] a jago
kafan; jembalang
go-majago vi sok jago
jendèla [jɘndɛla] n jendela
jagowân n jagoan
jhâ’ [jhǝʔ] adv jangan
jârèya [jǝrɛya] n penunjuk jauh atau dekat; ini atau itu jârângkong
jhâbhâr [jhǝbhǝr] n harakat (fatha) dalam tulisan Arab
[jǝrǝŋkɔŋ]
n
hantu
yang
jhâghâ [jhǝghǝ] v bangun; berdiri
menurut kepercayaan muncul selama 40
jhâi [jhǝi] n jahe
hari sejak kematian berbentuk manusia
jhâi’ [jhǝiʔ] ajhâi’/nyâi’ v menjahit
jhâil [jhǝil] n iler
jhânjhi [jhǝñjhi] n janji
ajhâil v mengiler
ajhânjhi v berjanji
jhâjhâr [jhǝjhǝr] v jajar jhâjhâr
jhin-jhânjhin v saling berjanji
bâjâng
‘jajaran
wayang’
parjhânjhian n perjanjian
menempatkan sesuai aturan tempatnya
jhânor [jhǝnɔr] n janur
n julukan ajhâjhuluk vi berjuluk Sè pangdâlem ajhâjhuluk Sè Ghâmbhu. ‘yang kanan
jhârân [jhǝrǝn] n kuda
jhâjhuluk
[jhǝjhuluk]
berjuluk Si Ghambhu’
Jhârân celleng ghusè, èsemma’è ngokop, èjhauè
jhâjjhâlâng [jhɘjjhǝlǝŋ] n laron jhâjjhâlâng
ajhârânan v naik kuda; berkuda
nyandâr
ngettè’
‘kuda
bergusi
hitam,
didekati menggigit, dijahui menendang’ apoy/dhâmar
bercampur baur dengan orang yang sudah
‘laron bersandar ke api/lampu’ melakukan
terkenal bermoral bejat dan bertabiat
pekerjaan
busuk
yang
ka
membahaya-kan
diri
sendiri jhâlâ
pasti
akan
mencelakakan
keseluruhan lingkungannya
n jala
[jhǝlǝh]
jhârân
jhâlân [jhǝlǝn] n jalan
èkalèburè
perib
lorana
‘kuda
disenangi tuannya’ seorang bawahan yang
ajhâlân v berjalan
karena
ajhâlânè v menjalani
majikannya sehingga meningkatkan taraf
ajhâlânaghi v menjalankan
hidupnya
alân-jhâlân
v berjalan-jalan
Jhârân
jhâlu [jhǝlu] n susuh; tanduk pada kaki ayam
‘kuda
memakan muatannya’ orang (tamu) yang ikut makan oleh-olehnya sendiri
jarum
ajhangghel v bertongkol jhângghirâng [jhǝŋghirǝŋ] n sejenis lele akantha jhângghirâng nemmo cacemmer menemukan
kotoran’
memperebutkan barang yang tak berharga karena ketamakan
jhâtè [jhətɛ] n (pohon/kayu) jati jhâtè kasosobhân lojung ‘jati tersusupi kayu aren’ wanita yang secara sosial memiliki derajat lebih tinggi menikah
untuk
tempat tidur yang terdiri atas bantal dan dari
laki-laki
yang
secara
sosial
ajhâui v menjauhi
ajhângo v menggapai; menjangkau
berasal
pertandingan
jhâu [jhǝu] a jauh
jhângo [jhǝŋɔ] v gapai; jangkau peralatan
kapak’
derajatnya lebih rendah
ajhângka’ vi memakai dingklik
n
melawan
dengan lawan yang tidak seimbang
dengan
jhangka’ [jhəŋkaʔ] n dingklik
yang
bubudhânna
mara jhârum amoso bâddhung ‘seperti
jhângghel [jhǝŋghɘl] n tongkol jagung
guling
ngakan
mencuri di suatu daerah
ajhâmoè v memberi jamu (sapi dsb)
[jhǝŋsɛra]
oleh
penunjuk jalan bagi orang luar yang akan
ajhâmo v minum jamu
jhângsèra
diperhatikan
jhârum [jhǝrum] n 1 jarum 2 orang dalam
jhâmo [jhǝmɔ] n jamu
lele
karena
disenangi
tuannya tersebut
lân-jhâlân n tengah jalan
‘seperti
kecakapannya
jhâng-
dhunjângnga sera ‘penunjang kepala’
majhâu v menjauh u-majhâu v pura-pura menjauh jhebbhing [jhɘbbhɪŋ] n anak perempuan jhekjhek [jhɘkjhɘk] a ajeg; istiqamah jhelli’ [jhɘlliʔ] n klitoris; klentit
jhelling [jhɘlliŋ] v lihat
bahwa orang lemah ditindas oleh yang
ajelling v melihat
lebih kuat
nyellingngaghi v memperlihatkan; meng-
rajâ jhuko’na rajâ ghulina ‘besar ikannya,
amati
besar
pajhellingan n penglihatan
keadaannya
ling-jhellingan v melihat kesana-kemari
gerakannya’
sesuai
dengan
jhulu [jhulu] ajhulu v menjulurkan tangan
jherruk [jhɘrruk] n jeruk
untuk memberi atau menerima
jhilâ [jhilǝ] n lidah
nyuluaghi v menjulurkan (tangan, dsb)
jhilâ ta’ atolang ‘lidak tak bertulang’
Jhuma’at [jhumaʔat] n hari keenam dalam
berbicara sangat gampang, tetapi harus
penanggalan Madura; Jumat.
dipertanggungjawabkan
ajhuma’adhân
jhilât [jhilǝt] nyilât v menjilat Jhinmèra
pergi
melaksanakan
shalat Jumat.
n kependekan dari
[jhinmɛra]
v
jhumaadhân n shalat Jumat.
tajhin mera yang artinya bubur merah.
jhung [jhuŋ] p berebut atau merasa menjadi
Bentuk ini digunakan untuk bulan Shafar
paling: jhung rajâân ‘berebut menjadi
dalam penanggalan Madura karena pada
paling besar’
bulan ini dianggap bulan penuh berkah dan diperingati dengan bersedekah tajhin mera.
jhungjhung
[jhuŋjhuŋ]
[jhinpɘdɖhis]
n kependekan
dari tajhin peddhis yang artinya bubur pedas. Bentuk ini digunakan untuk bulan Muharram
dalam
penanggalan
Madura
karena pada bulan ini dianggap bulan
mengacungkan tangan 2 menjunjung dorong untuk menjatuhkan ka’-jhungka’an v saling mendorong untuk menjatuhkan jhuntrong
a
[jhuntrɔŋ]
jhurâng [jhurǝŋ] n jurang
bersedekah tajhin peddhis.
jhuwâl [jhu.wǝl] vt jual
[jhubəʔ]
a jelek; buruk n takdir tentang pasangan
[jhudhu]
ajhuwâlân vi berjualan nyuwâl vt menjual
ajhudu v berjodoh
wâl-jhuwâl vi berjualan
nyudhuaghi/ajhudhuagi v menjodohkan
wâl-jhuwâlân
jhugghlâng
n lubang besar di
tanah jhujhur
a jujur
pajhujhur v berbuatlah jujur jhuko’ [jhukɔʔ] n 1 ikan: jhuko’ tasè’ ‘ikan laut’ 2 lauk: jhuko’ ajâm ‘lauk ayam’
vi
bermain
jual
beli
(permainan anak) ajhuwâl
[jhujhur]
tanpa
ajhuwâl vi menjual
hidup; jodoh
[jhugghlǝŋ]
mulus
hambatan
penuh berkah dan diperingati dengan
jhudhu
1
jhungka’ [jhuŋkaʔ] nyungka’aghi v men-
Jhinpedְdhis
jhubâ’
v
nyungjhung
bhâghus
‘menjual
bagus’
mengedepankan keunggulan penampilan atau kemampuan diri ajhuwâl bibir ‘menjual bibir’ mengada-ada untuk menggunjing
ajhuko’ v berlauk: Mon tellasân ajuko’
jijib [jijip] a tertib
ajâm Kalau hari raya berlauk ayam
jikar [jikar] n pedati
Jhuko’ kènè’ kakanna jhuko’ rajâ ‘ikan
jiya [jiya] n ini
kecil makanan ikan besar’ suatu kebiasaan
junèl [junɛl] a memiliki keterampilan dalam kesaktian
kajunèlan n kesaktian
jutaan jutaan
juta [juta] juta
K ka [ka] prep ke
kaju [kaju] n kayu
Ka’ [kaʔ] n bentuk panggilan untuk kakak laki-laki.
Mon kaju rajâ robbhu, kabbhi med-
kabâbâ [kabǝbǝ] a sanggup mengangkat atau membawa kabbhi
kabhuru
berpangkat tinggi jatuh, kehormatan dan
num semua
[kabhuru]
dhângnga. ‘Jika pohon besar tumbang, semua akan memotongnya’ Jika seorang
kabâsa [kabǝsa] a kobasa [kabbhi]
ju-kajuân n pohon-pohonan
penghargaan (akibat pengkatnya) akan
a terburu-buru
dengan cepat menghilang.
kabin n kawin
kaka’ [kakaʔ] n 1 saudara laki-laki yang
akabin v menikah Ana’eng klèbun towa
lebih tua, 2 orang laki-laki yang lebih tua
akabin bi’ randhâ. ‘Anak kepala desa-lama
kakan [kakan] v makan: Kakan, pa tadâ’.
menikah dengan janda’.
‘Makan, habiskan.’
kabinan n acara akad nikah.
akakan v menggerogoti; memakani
makabin v menikahkan Samad makabin
kakanan n makanan
Siti bi’ orèng jhâu. ‘Samad mengawinkan
makanè v memberi makan
Siti dengan orang jauh’. kabit
[kabit]
mulai
kabit
ngakan vt makan
bâri’
‘mulai
kakè [kakɛ] pron(R) kamu kala [kala] a kalah
kemarin’ kabidhân adv mula(i)nya
ngala v mengalah
kaca [kaca] n kaca
makala v mengalahkan: Kana’ juwa lakar
akaca v berkaca
kene’, tape bisa makala se raja. ‘Anak itu
kaca kebbhâng cermin besar
memang kecil, tetapi bisa mengalahkan
kacang [kacaŋ] n kacang
yang besar’
pakacangan n lahan kacang
kalaan/kaladhân [kaladhǝn] n selalu kalah
ghilir kacang idm sistem giliran yang
atau sering kalah
tertib berdasarkan aturan kacong [kacɔŋ] n anak laki-laki kadhibi’
[kadhibiʔ]
pron sendiri
kala’ [kalaʔ] v ambil ngala’
nangka
vt
mengambil
e
budina
Mat Rai ngala’ roma. ‘Mat Rai
kadi’ [kadiʔ] p seperti
mengambil nangka di belakang rumah’
kaè’ [kaɛʔ] bd
ngala’aghi vt mengambilkan
ngaè’ v mengait
ngala’an n suka mencuri
makaè’ v mengaitkan (pada kait)
ngala’ atè mengambil hati
takaè’ v terkait (pada kait)
ngala’
endâ’ ngaè’ ta’ endâ’ èkaè’ perib ‘mau
sendiri; egois
karebbâ
dhibi’
suka
menang
mengait tetapi tidak mau dikait’ mau
kalabân [kalabǝn] p dengan; bersama
meminta, tidak mau dipinta; pelit
kalak [kalak] n sejenis buah mundu
nèng-konèng katolak
kalak,
tekka’a
‘kuning-kuning
meskipun
kuning
konèng
kampong mèji [mɛji] kampung yang terdiri
kalak,
atas beberapa rumah yang penghuninya
untuk
masih berkerabat dan letaknya terpisah
buah
tertolak’
perempuan/laki-laki lajang yang ditampik
dari kampung (mèji) lain
karena sikap dan kelakuan yang tidak
kana’ [kanaʔ] 1 n anak kecil 2 a masih kecil
menyenangkan meskipun berwajah cantik
dan belum dewasa Kana’ kene’ juwa
atau
akabin ghi’ kana’. Anak kecil itu menikah
tampan,
tidak
dianggap
sebagai
calon menantu yang diinginkan
saat masih kecil.
kalampok [klampɔk] n jambu air
na’-kana’ 1 n anak-anak 2 teman-teman
kalaras [klaras] n daun pisang kering
(sepergaulan): Na’-kana’ kamma kabbhi?
kalarè [kɘlarɛ] n daun kelapa kering
Teman-teman pada ke mana? 3 orang(-
kalè [kalɛ] n kali: Jhâ’ sampè’ tello kalè,
orang):
sabbhâr bâdâ bâtessa. ‘Jangan sampai tiga kali, sabar ada batasnya.’ kalèbun [klɛbun] n pemimpin atau kepala
Sèngko’ marè èntar dâ’ kennengngan sè èjhânjhiaghi tapè tadâ’ na’-kana’. Saya telah datang ketempat yang dijanjikan tetapi tidak ada orang. kanca [kañca] n teman
desa di Madura
vi
kalènְtèng [klɛnʈɛŋ] n buah ubi rambat
akanca
kalèttèk [kalɛtʈɛk] n bunyi keletik
berteman
kalodu’ [kalɔduʔ] ngalodu’ v menelan
ngancaè v menemani
kalong [kalɔŋ] n kalung
sakancaan sepertemanan
akalong v berkalung
kanְdhâ [kanɖhǝ] vd berbicara
ngalongè v mengalungi terro
menginginkan
dhurin
durian’
nganְdhâi v memberi tahu
‘kelelawar
orang
yang
menginginkan sesuatu yang sangat sulit kaluwar [kɘluwar] v keluar makaluwar v mengeluarkan
membunglon;
rumah yang terdiri atas sampah kering digunakan untuk menghangatkan hewan ternak atau hanya mengabukan sampah sekam’
sot-ngosot
pa-kapa
‘mengelus-elus
kampowan [kampɔwan] perapian di luar
dalam
akaok v berkeok kapa [kapa] pa-kapa n pelana
menyesuaikan diri
kampowan
kandungan n kandungan
ditangkap
kamondurân [kamɔndurǝn] n bunglon
mara
kandung [kanduŋ] ngandung v hamil
kaok [kaɔk] n tiruan bunyi ayam saat
ngamar v masuk rumah sakit dirawat inap
vt
kandhâng [kandhǝŋ] n kandang
mangandung v menghamili
kamar [kamar] n kamar
ngamonduraghi
pertemanan,
akanְdhâ v berbicara
kaluwang [kɘluwaŋ] n sejenis kelelawar kaluwang
melakukan
sekkem
‘seperti
menyimpan
kekuatan agar bertahan lama kampong [kampɔŋ] n kampung
api
tenaga/
ditunggangi’
lajhu
pelana
ètompa’
kuda
memuji-muji
lalu karena
memiliki maksud tertentu kapal [kapal] n kapal akapalan vi naik kapal kapor [kapɔr] n kapur ngapor n mengapur dinding (rumah). por-kapor
v
melakukan
pengapuran (rumah).
pekerjaan
Bâ’na ngakan kapor, sèngko’ ta’ noro’a
akasap v bekerja; mencari penghasilan
bâ’âng ‘Engkau makan kapur, aku tidak
kaso [kasɔ] a terburu-buru
akan merasakan getirnya’ sikap tidak
kasombhâ [kasɔmbhǝ] n kesumba
mencampuri
urusan
orang
lain;
individualis sakapor
kasombhâ sarè ka adâ’ ‘kesumba seri di awal’ orang yang bersenang-senang pada
sèrè,
sakacèp
sadhembil ghâmbir
pènang,
bân
digunakan sebagai
perumpamaan pengantar atau sambutan sekedarnya.
waktu muda, sengsara pada waktu tua kasta [kasta] 1 v menyesal 2 n sesal kata’ [kataʔ] n katak kata’
nèddhâ’â
kerbhuy/sapè
katak
kappra [kappra] a kaprah, lumrah
hendak menginjak kerbau/sapi’ keinginan
karaddhu [karaddhu] a laku; disukai
yang tidak mungkin berhasil
karaksak [karaksak] n bunyi berisik yang merupakan tiruan bunyi daun-daun kering
katebbhung [kɘtɘbbhung] n batang/pohon pisang
yang terinjak(-injak) atau bunyi benda
kaְtèl [kaʈɛl] n usungan jenasah; keranda
jatuh di antara daun-daun pohon
katkat [katkat] n cecak terbang
karaksagghâ è diyâ, tabbhugghânna è
akantha
dissa ‘suara berisiknya di sini, bunyi
‘seperti cecak terbang menggoyang pohon
jatuhnya di sana’ janji yang disebarkan ke
randu alas’
mana-mana, namun kenyataannya tidak karè [karɛ] n sisa
nanggher
kato [katɔ] akato vi memanggil ngatoe vt memanggil
akarè v bersisa
to-katoan v memanggil-manggil
rè-karè n sisa-sisa
kato’ [kaʈɔʔ] n celana pendek
karep [karɘp] n keinginan; hasrat
akato’(an) v memakai celana pendek
akarep vi berkehendak
ngato’è v memakaikan celana pendek
ngareppaghi vt mengharapkan
katon [katɔn] v kelihatan
kareppek [kɘrɘppɘk] n piyut atau canggah;
ngaton v memperlihatkan diri kaulâ [kaulǝ] pron(T) saya
anak dari peyo’ [karɔbuŋ]
ngarobung
vt
merubung
kèbâ [kɛbǝ] vd bawa ngèbâ
karopok [kɘrɔpɔk] n anak dari kareppek; anggas mendapat
makanan
(ayam)
2
membeber rata untuk dijemur/didinginkan
vt
Marlèna
ngèbâ
[kɛbǝn] n tempat mandi wanita yang
baru melahirkan 2kèbân
[kɛbǝn] n hewan
kebbi’ [kɘbbiʔ] akebbi’ v menggerakkan dua
(padi/nasi)
bibir
karkaran n tempat mendinginkan nasi
berbicara
yang sambil dibolak-balik dikipas
membawa
lessong ‘Marlena membawa lesung’ 1kèbân
karkar [kar-kar] v 1 mencakar-cakar tanah untuk
ngondhu
ngatoaghi v memanggilkan
terpenuhi
karobung
katkat
kecca’
membuka [kɘccaʔ]
dan
menutup
saat
a suka memperkatakan
kar-ngarkar colpè’ menunjukkan bahwa
keburukan orang lain seolah-olah dirinya
untuk makan harus bekerja
tidak memiliki keburukan sama sekali
karsa [karsa] n(T) kehendak
kecceng [kɘccɘŋ] a pekat; kental
kasap [kasap] n sumber penghasilan
kèco’ [kɛcɔʔ] v curi
v
co’-ngeco’
mencuri-curi
(waktu,
kembu [kǝmbu] n kembu kembung [kɘmbuŋ] a kembung
kesempatan, dsb)
v
ngèco’ v mencuri
makembung
ngèco’an a suka mencuri
seorang sehingga perutnya membesar dan
kèddhâng [kɛddhǝŋ] n kijang kambing dengan syarat tertentu untuk kelahiran anak perempuan dan dua untuk laki-laki
sebagai
se-
menderita.
kèka [kɛka] n aqiqah; memotong satu
anak
mengguna-gunai
tuntunan
dari
kemèrèn [kmɛrɛn] n mata kaki kemmè [kɘmmɛ] n kencing akemmè v buang air kecil; kencing ngemmèè v mengencingi Kemmès [kɘmmɛs] n hari kelima dalam
Rasulillah akèka v melakukan aqiqah
penanggalan Madura; kamis
kèkèt [kɛkɛt] n gelut
kènca [kɛñca] n makanan pelengkap untuk
akèkèt v bergelut
makan
ngèkèdhi v menggeluti; bergulat dengan
parutan kelapa yang dimasak dengan gula
kèkkè’ [kɛkkɛʔ] ngèkkè’ v 1 menggigit 2
(bilâ kènca palotan,) bilâ kanca tarètan
membuka
mulut
tentang
keterlibatan
seseorang kèkkè’an
‘(jika
nasi
kenca
ketan
yang
nasi
terbuat
ketan,)
jika
dari
teman
saudara’ peribahasa yang berasal dari
n
gigitan:
sakèkkè’an
‘satu
sejenis pantun yang maksudnya bahwa
gigitan’
kedekatan seorang teman bisa seperti
kè’-kèkkè’an v saling menggigit
saudara
kèla [kɛla] akèla v membersihkan dubur
kènè’ [kɛnɛʔ] a kecil kennal [kɘnnal] v kenal
atau kubul setelah buang air; istinja’ kèlan [kɛlan] n jengkal
akennalan v berkenalan
ngelane v menjengkali
ngennalaghi v mengenalkan
èberri’ sakèlan mènta sadeppa ‘diberi
nal-makennal v bersikap atau bertindak
sejengkal minta sedepa’ tidak pernah puas
seolah-olah kenal
atau cukup; tamak; loba
kenneng
kennengnga
kèlap [kɛlap] n halilintar kellar
[kɘllar]
v
mampu:
kellar
mellè
n tempat: Pasar abalanjha. ‘pasar tempat
[kɘnnɘŋ]
berbelanja’ akenneng v ada tempatnya
‘mampu membeli’ kembhâng [kɘmbhǝŋ] n bunga
kennèng [kɘnnɛŋ] v 1 kena 2 dapat
akembhâng v berbunga
ngennèng v 1 mengenai 2 boleh (tidak
bâng-kembângan n bunga-bungaan
bahaya)
èberri’ kembhâng mâles cacemmer ‘diberi
lo’
kembang membalas air limbah’ ‘susu
menyebabkan
dibalas air tuba’
shalat
nambu’ kalabân kembhâng èbâles acan
kennèng
‘melempar dengan bunga dibalas terasi’
ucapannya’ dapat dipercaya
‘susu dibalas air tuba’ kembhâr
[kɘmbhər]
a kembar
akembhârân v berpakaian sama (corak, motif, dan warna)
ngennèng
talèè
masa
haid
yang
tidak
boleh
‘dapat
diikat
perempuan cacana
kento’ [kɘntɔʔ] n kentut akento’ v berkentut ngento’è v mengentuti kenynyang [kɘññaŋ] a kenyang
kakenynyangan n kekenyangan
mandhi. ‘Keris Mandirada ampuh karena
makenynyang v mengenyangkan
empunya mandi sebelum menempa.’
nyangkenynyangan a paling kenyang
Kerrès alompa’ pamorra ‘keris melampaui
keppè’ [kɘppɛʔ] ngeppè’ v mengepit 1kèra
pamornya’
[kɛra] v kira
yang
berbicara
sekehendak hati tanpa memikirkan akibat
ngèra v mengira 2kèra
orang
ucapannya kelak
[kɛ.ra] adv (biasanya digabung dengan
ketְtang [kətʈaŋ] n kera
bentuk penyangkalan ta’) mungkin: ta’
kettang
kèra ‘tak mungkin’
menurut
makong
n
kera
kepercayaan
putih
sebagian
yang orang
kerbhuy [kɘrbui] n kerbau
Madura merupakan transformasi hantu
kercet [kɘrcɘt] v 1 ciut; mengkerut 2
orang mati setelah empat puluh hari
(keong, siput, kura-kura, dsb.) masuk kedalam tempurung
kettè’ [kɘttɛʔ] n kaki belakang serangga seperti
kèrè’ [kɛrɛʔ] rè’-kèrè’ 1 n anak anjing 2 n,a anak kecil
belalang,
jangkrik
dsb
yang
digunakan untuk melompat menendang dsb.
kèrèng [kɛrɛŋ] n keranjang ikan; besek
ngettè’ v menendang kebelakang
kerra’ [kərraʔ] v potong (tali, daging, dsb)
ketteng [ketteŋ] n putus (jari)
akerra’ v terpotong
Tanang ketteng terro asello’a. ‘tangan
ngerra’ v memotong
putus pun ingin bercincin’ Peribahasa ini
ra’-kerra’ n ikan laut yang dijual berupa
digunakan
potongan-potongan
siapapun pasti ingin yang terbaik.
yang
sudah
v
melomba
menyatakan
bahwa
ketto [kɘttɔ] a keruh
dipanggang kerrap
untuk
[kɘrrap]
ngerrap
maketto v mengeruhkan; memperkeruh
kecepatan
kèya [kɛya] adv juga
kerrabhân n karapan sapi
kilo [kilo] n kilo; ukuran berat 1000 gram
kerras [kɘrras] a watak keras, kerras atèna:
ekiloaghi v dikilokan; dijual perkilo klabu [klabu] a abu-abu
keras hatinya. Mon kerras paakerrès. peribahasa yang
klèbun [klɛbun] n kepala desa
secara
ko’ol [kɔʔɔl] n keong sawah
harfiah
berkerislah’
berarti
yang
‘kalau
ditujukan
keras untuk
menyatakan bahwa kalau ingin berwibawa harus mempersenjatai diri dengan laku utama. kerrèk [kɘrrɛk] v bunyi jangkrik akerrèk v berbunyi jangkrik ngerrèk v 1 kerik; kerok 2 menghaluskan
mata ko’ol ‘mata keong’ sebutan untuk orang yang terlalu mudah tertidur kobâl [kɔbǝl] n tampar mara
kobâl
tampar
èkemmèè
dikencingi
patè’
‘seperti
anjing’
selalu
membantah tidak mau kalah kobâsa [kɔbǝsa] a kuasa; sanggup
dengan mengikis dengan pisau 3 bunyi
sa-makobâsa v bersikap, berbicara atau
kerik dari jangkrik
bertindak
kerrèng [kɘrrɛŋ] a kering kerrès [kɘrrɛs] n keris: Kerrès Mandirada
mandhi polana empona mandi sabellunna
seperti
atau
seolah-olah
berkuasa kobher [kɔbhɘr] v sempat atau ada waktu kocèng [kɔcɛŋ] n kucing cèng-kocèngan v kucing-kucingan
kocèng calaka’ kucing garong du’-nondu’
kocèng
nga’-anga’ koko hangat-hangat kuku
‘tunduk-tunduk
kucing’ sikap diam yang mengandung along-kalong
tasbhi
‘kucing
berkalung tasbih’ terlihat alim atau suci di luar,
tetapi
penuh
makoko v menguatkan; mengukuhkan kokos [kɔkɔs] n asap
maksud dan niat tidak baik kocèng
koko [kɔkɔ] a kukuh; teguh; kuat
kemaksiatan
di
akokos/ngokos v berasap kolè’ [kɔlɛʔ] n kulit akolè’ v berkulit le’-kole’ n kulit melulu
dalamnya kalah
ngolè’è v 1 memberi kulit 2 (rumah)
dengan tikus’ ungkapan untuk yang kuat
memberi lapisan dinding dengan adonan
kalah dengan yang lemah
mortar, campuran semen, kapur, tanah,
kocèng
kala
ka
tèkos
‘kucing
kocek [kɔcɘk] ngocek v mengulek (bumbu
dan air
dsb)
Man-èman kolè’na ghedְdhâng ‘Sayang-
cek-kocek n ulekan
sayang
du’-nondu’
cek-kocek
‘tunduk-tunduk
ulekan’ orang yang bersikap diam dan tidak
banyak
bertingkah
tetapi
dapat
melakukan sesuatu yang mengejutkan kocèng [kɔcɛŋ] n kucing
kulit
pisang.’
Terlalu
hemat
sehingga menjadi kikir kolek [kɔlɘk] n kolak akolek v memasak atau membuat kolak dem-ngeddem kolek ‘pekat seperti kuah kolak’ orang yang kelihatan diam dan
cèng-kocèngan v kucing-kucingan n ku-
kelihatan tidak banyak berbuat tiba-tiba
cing mainan
mendapat hasil yang sangat besar
Mara kocèng èkalèburi na’-kana’ ‘seperti
komèrè [kɔmɛrɛ] n kemiri
kucing disenangi anak-anak’ disenangi
komkom [kɔmkɔm] v rendam
tapi tidak dijaga kebutuhannya
ngomkom v merendam
Mara kocèng èkaèn-maènan na’-kana’
komkoman n air rendaman bunga
‘seperti kecil’
kucing
dimain-mainkan
disenangi
tapi
tidak
anak dijaga
kompoy [kɔmpɔi] n cucu konci [kɔñci] n kunci ngonci v mengunci
kebutuhannya kodhi’ [kɔdhiʔ] n sejenis calo’/cakkong
konco’ [kɔñcɔʔ] n ujung
ma’ kodhi’ tataèn kolan rarèngkan ‘kok
akonco’ v berujung (tumpul, tajam, dsb.)
parang
ngonco’ v mencapai ujung
berkarat
banyak
tingkah’
meremehkan orang yang banyak tingkah
ta’
sebagai orang yang tidak mempunyai
ketemu ujung pangkalnya’ pembicaraan
kepandaian
ètemmo
konco’
bhungkana
‘tidak
tidak teratur dan kemana-mana
kodung [kɔduŋ] 1 n kerudung 2 n tudung adung-kodung
v
melakukan
sesuatu
konèng [kɔnɛŋ] a kuning konèng konyè’ jingga
dengan berpakaian kerudung
nèng-konèngnga mondhu maskèa konèng
akodung 1 v berkerudung 2 v bertudung
ta’ karaddhu ‘kuning-kuning buah mundu,
ngodungè v menutupi dengan tudung;
sekalipun kuning tidak laku’ kong-rokong v sejenis serangga kecil yang
menudungi kojhu’
[kɔjhuʔ]
n burung kutilang
koko [kɔ`kɔ] n kuku
terbang
berkelompok
menjelang maghrib
pada
sore
hari
konְtol [kɔnʈɔl] n testis, buah dzakar
akorong v bersangkar
konyè’ [kɔñɛʔ] n kunyit
koros [kɔrɔs] a kurus
mara konyè’ bân kapor ‘seperti kunyit dan
makoros v menguruskan
kapur’ jodoh yang langgeng
ngorosaghi v menyebabkan kurus
kopa’ [kɔpaʔ] n tepuk tangan
ros-koros a kurus-kurus
akopa’ v bertepuk tangan akopa’
ta’
nombhuk
ros-korossa ‘bertepuk
tidak
ghâjhâ
‘kurusnya
gajah’
orang yang memiliki keagungan akan
menyumbang’ menyumbang saran tetapi
tetap dihormati meskipun jatuh melarat
tidak disertai tanggung jawab dukungan
korsè [kɔrsɛ] n kursi
yang nyata
kotak [kɔtak] akotak v berkotek (ayam)
kopèng [kɔpɛŋ] n telinga
akotak ta’ atellor ‘berkotek tidak bertelur’
ngopèng v mencuri-curi dengar
banyak bicara tetapi tidak menghasilkan
ta’ èkopèng v tidak didengar; diacuhkan
apa-apa
kopi [kɔpi] n kopi
kotang [kɔtaŋ] n pakaian dalam perempuan
akopi v (biasa) minum kopi
sebagai penutup payudara; kutang.
kora [kɔra] v membersihkan alat dapur
akotang vi memakai kutang akotangan vi memakai kutang
terutama alat makan setelah dipakai akora/ra-kora v membersihkan alat dapur
koto’ [kɔtɔʔ] ngoto’è v membisiki to’-koto’ v berbisik(-bisik)
terutama alat makan setelah dipakai korang [kɔraŋ] a kurang
kottong [kɔttɔŋ] n putus karena dipotong
akorang v berkurang
kuwa [kuwa] n kuah
ngorangè v mengurangi
kuwa’ [kuwaʔ] n asap
korong [kɔrɔŋ] n kurungan; sangkar
L la [la] adv sudah: bentuk pendek dari ella la’as [laʔas] n bulir-bulir padi yang sudah lepas dari tangkainya dan belum digiling; gabah; antah labân [labǝn] v lawan alabân v melawan
laep cacana ‘paceklik ucapannya’ tidak banyak bicara lajângan [lajǝŋan] n layang-layang alajângan v bermain layang-layang laju [laju] a butut (karena lama disimpan atau dipakai)
labu [labu] n labu
lakar [lakar] adv memang: Mon lakar abâ’na
labu [labu] v jatuh
dhikdhâjâ, jârèya seppur soro kasabbhu’.
malabu v menjatuhkan ladְdhing [ladɖhiŋ] n pisau laèn [laɛn] a lain; beda
‘Kalau dia memang hebat, itu kereta api suruh jadikan ikat pinggang.’ lakè [lakɛ] n suami
alaèn vi berpisah
alakè n 1 melakukan pernikahan dengan
èn-laènan a berbeda satu sama lain
seorang
laènan a berbeda
mènggu sè bhâkal dâteng) 2 memiliki
malaèn vt memisahkan
suami; bersuami (Satiya sitti la alakè)
laèp [laɛp] n paceklik
lelaki;
menikah
(sitti
Sekarang Siti sudah bersuami.
alakèya
kè-lakèan berganti-ganti suami karena sering kawin cerai.
v
malakèè
langngè’ jhâu bi’ somor ‘langit jauh dari sumur’ sesuatu yang tidak mungkin
menikahkan
anak/saudara
lanjhâng [lañjhəŋ] a panjang
perempuan dengan seorang lelaki: Mat
malanjhâng v memperpanjang
Norsam malakèè Nurhayati bulân Rasol.
jhâng-lanjhâng a panjang-panjang
Mat Norsam menikahkan Nurhayati bulan
lanjhâng colo’ ‘panjang mulut’ orang yang
Rabiul Akhir.
suka
alake
matong
‘bersuami
patungan’
mengadu
menyampaikan
domba
dengan
gunjingan
seseorang
perempuan yang menikah dengan laki-laki
kepada orang yang dipergunjingkan
yang beristri
lanjhâng mara landaur ‘panjang seperti
lakè’ [lakɛʔ] n laki-laki
Landaur’ sangat tinggi
lako [lakɔ] n kerja
Jhang-lanjhangnga
are,
jhang-
po’-capo’
nemmo
alako vi bekerja
lanjhangnga
ngalakonè vt mengerjakan
moso ‘bersama jalannya hari dan jalannya
kalakoan n pekerjaan
vi
akon-lakon
bulan,
(sedang)
mengerjakan
sesuatu (biasanya hajatan) lamès [lamɛs] a suka meminta menjalani
hidup
cepat atau lambat ngalao’ agak ke selatan o’-lao’ yang paling selatan kalaparan n kelaparan
alampat vi berbekas
laris [larɪs] a laris
landaur [landaur] a sangat tinggi berasal dari Lamdaur seorang raja Sri Lanka yang sangat tinggi.
lè’èr [lɛʔɛr] n leher lebbâs [lɘbbǝs] a terlalu lembek karena telalu masak (pada buah) lebbhu [lɘbbhu] n masuk
Landaur mara Bâlândhâ sangat tinggi lanְdhu [lanɖhu] a tumbuh subur (tanaman)
alebbhu vi masuk
landu’ [landuʔ] n cangkul
malebbhu vt memasukkan
alandu’ v mencangkul
v
lebbhur [lɘbbhur] lebur
melakukan
pekerjaan
[laŋghǝr]
n langgar
ngalebbii v memberi lebih
langka [laŋka] a bersikap, berbicara, atau bertindak
tidak
sesuai
lebbi [lɘbbi] a lebih alebbii v melebihi
menggunakan cangkul langghâr
ketemu terhadap
lapar [lapar] v lapar
berdasarkan ajaran tertentu lampat [lampat] n bekas
du-landu’ân
akan
pembalasan
lao’ [laɔʔ] n selatan
lampa [lampa] n jalan, cara, tuntunan hidup
v
akhir-akhinya
musuhnya’
ketidakadilan pasti datang suatu saat,
lambhâ’ [lambhǝʔ] a pemurah; dermawan
ngalampaaghi
bulan,
dengan
tata
kesopanan terhadap orang yang lebih tua langka’ [laŋkaʔ] n periuk
lèbur
[lɛbur]
v
menyenangkan;
meng-
gembirakan ngalèburè v menyenangi lèbur
mata
‘senang
di
mata’
langka’ anyar polo’ anyar ‘periuk baru
menyenangkan atau senang saat melihat –
tutupnya
karena penampilan luar – tetapi saat
baru’
perumpamaan
pengantin baru langngè’ [laŋŋɛʔ] n langit
untuk
dicoba tidak suka
lècang [lɛcaŋ] n getah yang sangat lengket, misalnya getah nangka
kolongnya besar’ besar pendapatan, besar
lecca’ [lɘccaʔ] alecca’ v meremas-remas untuk mencampur leccèng
lèncak rajâ, bhârumana rajâ ‘ambin besar pengeluaran lèngka
[lɘccɛŋ]
aleccèng
v
berlari
[lɛŋka]
alengka
‘menyeberangi laut’
atau jijik
ngalèngkaè v melangkahi
leddhu’
[lɘddhuʔ]
ngalènglèngè v memutari; mengelilingi
legghâ [lɘgghǝ] a lega
lengngen [lɘŋŋɘn] n lengan
lèkè [lɛkɛ] n selokan
alengngen v berlengan: alengngen pandâ’
lèkè ta’ nampèk ka bâ’â ‘selokan tidak menolak
lenglang [leŋlaŋ] v (mata) juling lènglèng [lɛŋlɛŋ] alènglèng v berputar
ledak
aleddhu’ vi meledak
dapat
melangkahi,
melewati, menyeberangi: alèngka tasè’
meloncat-loncat karena terkejut, takut, lècèk [lɛcɛk] a tidak jujur; bohong; khianat
v
banjir’
seorang
anak
‘(baju) berlengan pendek’ lèntè [lɛntɛ] n lidi
remaja tidak dapat menolak perjodohan
leppet [lɘppɘt] n lepat
yang diatur orang tuanya
lèsan [lɛsan] n(T) mulut
lèkko [lɘkkɔ] a keruh
alèsan v bermulut
malèkko vt mengeruhkan
alèsan ghulâ abugghik mèmbhâ ‘bermulut
lèma’ [lɛmaʔ] num lima
gula,
lembâr [lɘmbǝr] n lembar
manis saat berhadapan, tenyata terlihat
alembârân num berlembar-lembar lembhâjung
[lɘmbhǝjuŋ]
n tunas/daun muda
kacang panjang yang biasa dijadikan sayur lembu’ [lɘmbuʔ] a lunak
berpunggung
mimba’
bermanis-
keburukannya di belakang lèseng [lɛsɘŋ] n jelaga lesso [lɘssɔ] a lelah; capai; penat lessong [lɘssɔŋ] n lesung
lembu’ bun-embunnanna ‘lunak ubun-
akanta lessong
ubunnya’ orang yang terlihat tenang saat
bolong’ harta yang cepat habis karena
disindir,
pemborosan
dikata-katai,
atau
diganggu,
burto’
lobâng [lɔbəŋ] n lubang
lemmes [lɘmmɘs] a lemas
alobang v berlubang
malemmes v melemaskan
alobângè v melubangi
mes-malemmes v bersikap atau bertindak
lobâng landâ’ liang lahat locèr [lɔcɛr] a loncer
seolah-olah lemas lempo [lɘmpɔ] a gemuk
loghâbâ [lɔghǝbǝ] a, v (ber)besar hati
lempoan a lebih gemuk
v
menggemukkan:
lesung
lo’ [lɔʔ] adv(MB) tidak
tetapi sebenarnya sangat marah lemma’ [lɘmmaʔ] a enak; lezat
malempo
‘seperti
lojung [lɔjuŋ] n kayu pohon aren dan pohon
malempo
abâ’ ‘menggemukkan badan sendiri’ po-lempo a gemuk-gemuk po-lempoan a paling gemuk lèncak [lɛñcak] n balai-balai; tempat tidur
kelapa lombhung [lɔmbhuŋ] n lumbung mara lombhung katoro’ ‘seperti lumbung bocor’ lekas habis karena pemborosan (harta, dsb) lompa’ [lɔmpaʔ] v terpa alompa’ v menerpa
lon-alon [lɔn.a.lɔn] n alun-alun
lorong [lɔrɔŋ] n jalan yang tinggi kedua
lonca’ [lɔñcaʔ] alonca’ v melompat
sisinya
ca’-lonca’an v berlompat-lompatan
lotèng [lɔtɛŋ] n (rumah) tingkat: roma
lopot [lɔpɔt] v 1 luput; tidak kena
loteng ‘rumah tingkat’
lora [lɔra] n 1 tuan; orang terhormat/
lotto’ [lɔtʈɔʔ] a busuk (daun, buah. dsb) luwang [luwaŋ] v sudah (bekas) pernah
berpangkat 2 panggilan pada santri 3 panggilan untuk anak kiyai
dipakai, dimakan, dinikmati dsb.
lorèk [lɔrɛk] a loreng lorghâ
[lɔrghǝ]
wang-luwangè
a longgar; mendingan (batuk)
abbhâ
‘buang-buang
nafas’ nasihat yang percuma karena tidak
malorghâ v melonggarkan (ikatan, dsb.)
digubris
M ma’ [maʔ] kok
tadâ’ macan ngakan budu’na ‘tidak ada
ma’lum [maʔlʊm] v maklum
macan memakan anaknya’ tidak ada orang
ma’mom [maʔmɔm] n makmum
tua yang tidak sayang pada anaknya
ama’mom vi bermakmum
maddhu [maddhu] n madu
ma’na [maʔna] n makna
maghi’ [maghiʔ] n biji buah asam
ama’na vi 1 memaknai 2 memiliki makna ma’siyat [maʔsiyat] n maksiyat
Mahrib [mahrɪb] n maghrib makam [makam] n makam; kuburan
ama’siyat vi bermaksiyat
amakamaghi
vt
memakamkan;
maaf [maaf] n maaf
menguburkan
macan [macan] n macan; harimau
pamakaman n 1 pekuburan 2 penguburan
can-macanan n peran macan dalam tradisi
makhlok [mah.lɔk] n makhluk
seni pertunjukan Madura yang diperankan
makro [makrɔ] a makruh
oleh seorang laki-laki bertopeng macan
maksod [maksɔd] n maksud
macan kala ka embi’ ‘macan kalah dengan
malaèkat [malaɛkat] n malaikat
kambing’ diungkapkan bila yang kuat
malang [malaŋ] a melintang
kalah dengan yang lemah
malar moghâ [malar mɔghǝ] semoga Malar
yang mencelakakan anaknya sendiri
moghâ ana’ bhâdhân kaulâ sè kaduâ kèngèngah jhuְdhu salamet molaè dhunnya kantos akhèrèpon. ‘Semoga
macan
kedua anak saya tersebut menemui jodoh
macan
ngèkkè’
bunto’na
‘macan
menggigit ekornya (sendiri)’ orang tua ngerrep
kokona
‘macan
menyembunyikan kukunya’ orang yang
yang selamat mulai dunia sampai akhirat.’
lebih banyak diam, tetapi pada saat yang
malatè [malatɛ] n melati
tepat dapat bertindak cepat dan jitu
malekko’
[mɘlɘkkɔʔ]
negghu’ bunto’na macan ‘memegang ekor
melingkarkan
harimau’
tangghiling.
melakukan
sesuatu
mengundang bahaya atau celaka
yang
tubuh ‘Tidur
trenggiling.’ malèng [malɛŋ] n maling
v
tidur
Malekko’ melingkar
dengan
mara seperti
malèng ngako cèְtak ‘maling mengakui kepala’
menyatakan
kehadiran
untuk
mengakui kesalahan malo
a
[malɔ]
mano’ [manɔʔ] n burung saor
mano’
sahut-menyahut
amat
sangat
malu
manossa [ma.nɔs.sa] n manusia
(menyangkut martaat, harga diri, dan
maot [maɔt] n maut; kematian
kehormatan)
mara [mara] p seperti
manara [mɘnara] n menara mandhâr-mandhâr
mardâ [mardǝ] n bara api
[mandhǝr]
semoga;
ren-maren n makanan pencuci mulut sin.
tambhâ amès
(nasihat) sia-sia; tidak mempan mandi [mandi] v mandi
marghâ [marghǝ] n sebab
mandii v memandikan
amarghâ vi bersebab: Amarghâ asa-pèsa,
Mandilahir [man.di.la.hɛr] n bulan keenam pengganti
marè [marɛ] adv sudah mamarè v menyelesaikan
sinonim: mogha-mogha mandhi [mandhi] a 1 (senjata) bertuah, 2
penanggalan
sehingga
gaduh
Madura
yang
penyebutan
merupakan
bulan
hijriyah
robâ messom ta’ kabâbâ ‘karena terpisah, wajah muram tak kuasa menanggung beban’ marhum [marhʊm] n orang yang telah
Jumadil Akhir. Mandimawwâl [man.di.maw.wǝl] n bulan kelima dalam penanggalan Madura yang merupakan pengganti penyebutan bulan
meninggal dunia martabhât [martabhǝt] 1n martabat 2 p seperti Mas [mas] n gelar dari Belanda untuk
hijriyah Jumadil Awal. manè’ [manɛʔ] n manik-manik
pejabat yang tidak berasal dari keturunan
manès [manɛs] a manis
ningrat
mamanès v memaniskan
Mas
nès-mamanès v bersikap, atau bertingkah
untuk laki-laki yang telah menunaikan
seolah-olah manis
ibadah haji
mangkara’
[mɘŋkaraʔ]
ara’-mengkara’
v
tuwan
panggilan
(penghormatan)
masèghit [mɘsɛghit] n masjid
berbicara tidak mau kalah dengan nada
mashur [mashʊr] a mashur; terkenal
meninggi, membentak, dan menyentak
masjid [masjid] n masjid
seperti orang marah
maskè [mas.kɛ] p meski, meskipun
mangkèn [maŋkɛn] adv 1 sekarang: Baja
mata [mata] n 1 mata 2 batu cincin matana
mangken dung-odung are ‘saat sekarang matahari ditutup awan’ 2 nanti Mangken dhimen jha’ ru-kabhuru. ‘nanti dulu
sello’ batu cincin amata v bermata 2 berbatu (zamrud,
jangan terburu-buru
ta-mataan v memaki dengan kata mata.
manjheng [mañ.jhɘŋ] v berdiri
intan, kecubung, dsb.) ètèmbhâng potè mata, angoan apotèa
mamanjheng v memberdirikan
tolang
pamanjengga cara berdirinya
‘daripada putih mata lebih baik berputih
manjhilân
[mañjhilǝn]
manjhing
[mañjhiŋ]
n biji buah nangka v tiba waktunya
(biasanya untuk shalat) mannè [mannɛ] n air mani; sperma
tulang’
perib yang
secara
harfiah
dimaksudkan
berarti untuk
menyatakan bahwa dari pada merasa malu lebih baik mati
mella’ matana gerrâng sebuah ironi yang
mara mènnya’ bân aèng ‘seperti minyak
ditujukan kepada seseorang yang tak
dan air’ tidak pernah menyatu; tidak
melihat
pernah akur
dan
lingkungan sangat
mempertimbangkan
sekitar
jelas
yang
sebenarnya
sehingga
melangkahi
mèra [mɛ.ra] a merah mamèra v memerahkan
kepentingan orang lain dan menyebabkan
mèrè [mɛrɛ] n kemiri
perselisihan
merrak [mɘrrak] n burung merak
ngangghuy mata buta, kopèng tèngel,
mèskèn [mɛskɛn] n orang miskin; a miskin
colo’ buwi ‘memakai mata but, telinga tuli,
messin [mɘssɪn] n mesin
mulut bisu’ tidak suka mencampuri urusan
amessin v bekerja menggunakan mesin:
orang lain
amessin padi merontokkan padi dengan
norotè
mata
kasta,
norotè
atè
matè
mesin perontok padi
‘mengikuti mata menyesal, mengikuti kata
messom [mɘssɔm] a (wajah) muram
hati mati’ mencita-citakan yang terlalu
mo’mèn [mɔʔmɛn] n orang yang beriman
muluk-muluk dan berpikiran yang bukanbukan
menyebabkan
penyesalan
dan
celaka
kepada Allah modhin
[mɔdhin] n petugas KUA yang
bertugas menikahkan sebagai penghulu
matè [matɛ] v mati
moghâ-moghâ
matèè v mematikan
[mɔghǝ]
Mogha
semoga
dhaddhi sampornana. ‘semoga menjadi
mawar [mawar] n mawar
kesempurnaan’
mayyit [mayyit] n mayat; jasad orang mati
mohal [mɔhal] a tidak masuk akal
Mè’rad [mɛʔrad] n Mikraj
Moharram [mɔharram] n bulan Muharram
mella’ [mɘllaʔ] vi terbuka mata
mohrèm [mɔhrɛm] n anggota keluarga dan
la’-mella’ 1 adv dalam keadaan sadar,
kerabat yang menurut agama Islam tidak
melihat, atau tahu 2 acara malam sebelum
boleh dinikahi; muhrim
pesta pernikahan yang dihadiri oleh sanak
mokenna [mɔkɘnna] n mukenna
saudara
mola [mɔla] mulai
dan
tetangga
untuk
mempersiapkan acara dan beramah tamah mellak [mɘllak] a rakus
molana adv mulanya
mellèng [mɘllɛŋ] a nakal
molè [mɔlɛ] v pulang
mèlmèl [mɛlmɛl] amèlmèl v mengulangulang
perkataan
dengan
amolaè v memulai
cerewet
dan
suara monoton
mamolè v memulangkan molèan n 1 hewan yang selalu pulang ke rumah 2 (santri) pulang ke rumah saat
mèlo [mɛlɔ] vi kebagian
liburan
mèmbhâ [mɛmbhǝ] n sejenis pohon yang
pamolèan n tempat untuk pulang
daunnya sangat pahit, biasanya digunakan sebagai jamu; mimba
Molod [mɔ.lɔd] n bentuk ini berasal dari Maulid,
yaitu
Maulid
Nabi,
yang
mennem [mɘnnɘm] num enam
merupakan pengganti Rabiul Awal dalam
mènynya’ [mɛññaʔ] n minyak
penanggalan
Madura
biasanya
amènynya’ v berminyak
dimeriahkan
mènynya’ gas minyak tanah
memperingati kelahiran nabi Muhammad
menynya’ lettèk minyak goreng
Saw.
dengan
selamatan
Molodhan n ritual peringatan maulid Nabi
‘Pak
Muhammad Saw.
istrinya.’
Samad
datang
bersama
dengan
Molos [mɔlɔs] a polos; satu warna: celleng
amoso v 1 (bi’) bertanding melawan:
molos ‘hitam polos’ monafèk [mɔnafɛk] a munafik monajât [mɔnajǝt] n permohonan kepada
Dâlem lomba ghellâ’ SDN Langkap 5 amoso SDN Langkap 3. ‘Dalam lomba tadi SDN Langkap 5 bertanding melawan SDN
Tuhan dalam ibadah; munajat
Langkap 3.’
n mundu monteng [mɔntɘŋ] n tulang ekor monyè [mɔñɛ] n bunyi amonyè vi berbunyi mamonyè vi membunyikan nyè-monyèan n bunyi bunyian mopakat [mɔpakat] a mufakat morèd [mɔrɛd] n murid mortad [mɔrtad] n orang yang keluar dari monְdhu
amosoan v (saling) bermusuhan: Sebâb
[mɔn.ɖhu]
sittong dhisa torè jhâ’ amosoan. ‘Karena satu desa mari jangan bermusuhan.’ mostajhâb [mɔstajhǝb] a dikabulkan Tuhan; mustajab moְtak [mɔʈak] n monyet motèk [mɔtɛk] a pelit mugut [mʊgʊt] n hantu orang yang sudah meninggal dengan wajah asli orang yang
agama Islam; murtad
meninggal tersebut
mosafèr [mɔsafɛr] n musafir
muslim [mʊslɪm] n orang Islam
mosakkat [mɔsakkat] a yang menyulitkan
muslimat
mosèbâ [mɔsɛbǝ] n musibah
[muslimat]
n
orang
Islam
perempuan
moseng [mɔsɘŋ] n musang
muslimin [muslimin] n kaum muslim
moso [mɔsɔ] 1 n musuh 2 p bersama dengan Pak Samad dâteng moso binèna.
N Na’ [naʔ] n bentuk singkat dari ana’ yang digunakan dalam panggilan na’-enna’an [naʔɘnnaʔan] n boneka akanְta na’-enna’an kaju ‘seperti boneka kayu’ ditujukan untuk orang yang tindak tanduknya dalam bergaul terkesan kaku dan kasar nabbhi [nabbhi] n nabi anabbhi v bernabi; memiliki nabi naghârâ [nɘghǝrǝ] n negara
anakso v menuruti nafsu amarah nakto [naktɔ] n titik anakto v bertitik anaktoè v memberi titik nangèng [naŋɛŋ] p namun; tetapi; akan tetapi nanggher [naŋghɘr] n pohon randu alas nangka [naŋka] n nangka naong [naɔŋ] a teduh anaong v berteduh
anaghârâ v bernegara
manaong v membawa ke tempat teduh
naghârâ ngèbâ tata, dhisa ngèbâ cara
ong-naongan n tempat berteduh (dari
‘negara membawa tata, desa membawa
panas, hujan, dsb.)
cara’ setiap daerah memiliki adat dan kebiasaan sendiri-sendiri nakso [naksɔ] n nafsu amarah
nasè’ [nasɛʔ] n nasi nasè’ kembhâng nyamplong ‘nasi bunga nyamplung’ nasi putih campur jagung
nyabâ [ñabǝ] n 1 nyawa 2 nafas
nasè’ satangonan èlettè’è palotan ètem
anyabâ v 1 bernyawa 2 bernafas
sabutèr ‘nasi seperiuk kecipratan sebutir ketan hitam’ sumber kejahatan yang kecil
nyalèndhâ [ñalɛndhǝ] v bersikap, berpikiran,
dapat merusak tatanan suatu lingkungan
dan atau berbeda dari orang kebanyakan nyaman [nyaman] a enak; nyaman; sedap
yang besar nembhârâ’
[nɘmbhǝrǝʔ]
n musim hujan
manyaman v membuat enak
nèmor [nɛmɔr] n musim kemarau
kanyamanan n keenakan
nèmor kara kemarau berkepanjangan
nyaman bâdâ neng orèng ‘enak ada di
nèyat [nèyat] n niat
orang lain’ perasaan tidak puas dengan
anèyat v berniat
yang diperoleh diri sendiri menciptakan
ngara [ŋara] mungkin
perasaan bahwa orang lain kelihatan lebih
ngodâ [ŋɔdǝ] a muda
beruntung
v
dâ-mangodâ
bersikap
nyanglè [ñaŋlɛ] n semacam akronim yang
seolah-olah
bentuk panjangnya mon la kenynyang pas
masih muda niyat [niyat] n niat
molè ‘kalau sudah kenyang lalu pulang’
aniyat v berniat
tamu yang pulang setelah diberi makan
nya’nya’ [ñaʔñaʔ] anya’nya’ v membantah dengan
mengulang-ulang
seolah-olah kepulangannya hanya me-
perkataan
nunggu suguhan dahulu nyèllam [ñɛllam] vi masuk Islam (untuk
orang yang dibantah nya’nyang membantah
[ñaʔñaŋ] dengan
anya’nyang
v
muallaf) nyèlo [ñɛlɔ] v linu; ngilu
mengulang-ulang
nyo’nyo’ [ñɔʔñɔʔ] v linu; ngilu
perkataan orang yang dibantah
O obân [ɔbǝn] n uban aobân v beruban
ca’-oca’an n semua bentuk peribahasa Madura.
obâng [ɔbǝŋ] n(T) uang
ocol [ɔcɔl] v melepas agar bisa terbang
ngobângè v membeli
ngocol vt melepas agar bisa terbang
obbhâr [ɔbbhǝr] ngobbhâr vt membakar
odâng [ɔdǝŋ] n udang
aobbhâr vi terbakar: aobbhâr konco’eng
ghâ-raghâ odâng ‘seperti meraba-raba
‘terbakar ujungnya’
udang’ mencoba dan menjajaki
bhâr-obbhâr v membakar-bakar (sampah
kabbhina
dsb)
udang
obi [ɔbi] n ubi rambat
odâng
berkumis’
maksudnya
asongodhân meremehkan
menyatakan
tanpa
orang
tahu
dijelaskan
berisi’ diam yang bermanfaat
begitulah sebenarnya; kalau cuma begitu
aobu’ v berambut oca’ [ɔcaʔ] n ucap, perkataan ngoca’ v mengatakan
semua
yang
bahwa
neng-ennengnga obi aèssè ‘diamnya ubi obu’ [ɔbuʔ] n rambut
pun
‘semua
semua orang juga tahu odi’ [ɔdiʔ] v hidup maodi’ v menghidupkan ngodii v menghidupkan ojhân [ɔjhǝn] n hujan
aojhân v berhujan-hujan
ompang [ɔmpaŋ] ngompang v membayar
kaojhânan v terkena hujan
v
ngojhânnaghi
bhubuwan (abhubu) melebihi jumlah yang menghujankan;
diterima ondhu [ɔndhu] v menggoyang batang atau
membiarkan terkena hujan ojhan tanges v ‘hujan tangis’ kemalangan
cabang
yang menimpa banyak orang sekali gus
buahnya
mara ojhân dherres ‘seperti hujan deras’
ngondhu v menggoyang pohon untuk
suara (gaduh) orang banyak
menjatuhkan buahnya
ngojhânnaghi
bujâna
dhibi’
pohon
untuk
menjatuhkan
ondhur [ɔndhur] v pergi
‘menghujankan garam sendiri’ orang yang
ondhur
sa’ang
dâteng
membual untuk menunjukkan kebaikan
merica
datang
cabai’
budi pekerti sendiri
ditinggalkan pemimpin yang keras untuk
ola’ [ɔlaʔ] n ulat
cabbhi
‘pergi
bawahan
yang
kemudian diganti pemimpin yang lebih
mara ola’ samennèt ‘seperti ulat bulu’
keras lagi onga’ [ɔŋaʔ] aonga’ v mendongak
lekas marah olar [ɔlar] n ular
ongghâ [ɔŋghǝ] vi 1 naik 2 naik kelas lo’
lar-olaran n ular-ularan olar ngèntarè kol-tokol ‘ular mendatangi
ongghâ ‘tidak naik kelas’ 3 berangkat bekerja ke Jawa: Ongghâa bila? ‘Kapan
pemukul’
mau berangkat?’
melakukan
sesuatu
yang
membahayakan diri sendiri olar
ngontal
ekornya
bunto’na
sendiri’
ngongghâi ‘ular
orang
menelan
tua
yang
mencelakakan anaknya sendiri
v
mendatangi
orang
yang
berperkara atau musuh untuk meminta keadilan dengan menuntut (permintaan maaf, ganti rugi dsb.), membalas, atau
oleng [ɔlɘŋ] olengngan/leng-oleng n kain panjang yang digunakan sebagai ganjalan saat membawa sesuatu di kepala dengan
menyelesaikan dengan kekerasan (carok, dsb) onjhur [ɔñjhur] n bagian bawah (kaki) saat
cara dilingkarkan sehingga melingkar dan
orang terbujur
berbentuk pipih
ngonjhur v duduk atau tidur dengan kaki
ollè [ɔllɛ] v menerima; memperoleh; dapat ollè ngemmèn èemmèn polè ‘dapat dari memimta,
diminta’
pernyataan
yang
menunjukkan orang serakah yang suka meminta olo [ɔlɔ] n 1 bagian atas tubuh (kepala) saat berbaring 2 hulu
lurus; membujur ongkabhan [ɔŋkabhǝn] n susunan ungkapan yang
arti
unsur-unsurnya
tidak
jelas
terkait pada yang dimaksudkan, misalnya
sa kaddhu’ ra’ra’ ‘banyak sekali’, nga’enga’ dhaba’ ‘lupa-lupa ingat’, dsb. ontal [ɔntal] ngontalagi v melempar dengan
oman [ɔman] ngoman v membujuk
dilambungkan
ombâ’ [ɔmbǝʔ] n ombak
ngontal v minum (obat); menelan tanpa
ombhut
[ɔmbhut]
n semak belukar
omor [ɔmɔr] n umur; usia saomorra adv sepanjang hayat
mengunyah orem [ɔrɘm] a suram orèng [ɔrɛŋ] n orang ngorèngè v menemui tamu dalam acara hajatan
rèng-orèngan n 1 orang-orangan sawah 2
saudara
mainan atau boneka berbentuk manusia
menunjukkan
orèng dhumè’ orang atau kelompok orang
hubungan darah
yang berada pada stratifikasi terendah
orèng jhujhur matè ngonjhur ‘orang jujur
terdiriatas petani kecil, nelayan dan yang
mati membujur’ orang jujur hidupnya
sejenis
tenang dan bahagia sehingga meninggal
orèng kong-rokong orang gembel
dengan damai
orèng
sarèyal
pa’polo
orang’
tidak
begitu
yang
berartinya
se-Real
Orèng madhurâ ta’ tako’ matè, tapè tako’
empat puluh’ rakyat jelata yang diberi
kalaparan ‘orang Madura tidak takut mati,
nama
orang madura takut kelaparan’ ungkapan
dengan
‘orang
menjadi
jumlah
kewajibannya
membayar pajak dalam setahun
yang
mara oreng akento’ perib ‘seperti orang
Madura dalam bertahan hidup.
kentut’
menuruti
orèng ngakan ghi’ bâdâ butèrra ‘orang
kehendak hatinya tanpa memikirkan orang
makan masih menyisakan butir nasinya’
lain atau keadaan sekitarnya
kesalahan atau kekurangan adalah sifat
mara orèng nabbhu canang perib ‘seperti
yang manusiawi
orang
yang
hanya
menunjukkan
perjuangan
orang
osong [ɔsɔŋ] ngosong vt mengusung
orang menabuh canang’ orang yang selalu
song-osong n usungan jenasah, keranda
memuji-muji dirinya sendiri perib
otang [ɔtaŋ] n utang
‘Seperti orang menabuh gong.’ Orang
aotang vi berutang
yang jika baik pekerjaannya tidak dipuji
maotang vi mengutangkan; membolehkan
karena memang sudah tugasnya, tetapi
pembelian dengan cara utang
kalau salah dimarahi.
ngotangè vi memberi utang
Mara orèng ngakan rojhâk cengkèr perib
parotangan n hal-hal yang berhubungan
‘seperti orang makan rujak cengkir kelapa’
dengan utang biasanya berupa jasa atau
perkataan yang manis tetapi menyakitkan
utang budi otang dârâ ‘hutang darah’
kerena mengandung sindiran
hutang nyawa yang harus dibayar dengan
Mara
orèng
martabhat
nabbhu
orèng
egghung
èlanyo’
bâ’â
perib
nyawa oto’ [ɔtɔʔ] n kacang panjang
‘seperti orang terhanyut banjir’ digunakan untuk mengumpamakan hakikat manusia
ghilir
dalam
berdasarkan urutan (dari atas ke bawah,
hidup
kepentingan
pasti
diri
memikirkan
sendiri
sebelum
oto’
sistem
giliran
yang
tertib
dari depan ke belakang, dsb)
memikirkan kepentingan orang lain
owan
[ɔwan]
ngowan
v
menggembala
orèng dhâddhi tarètan, tarètan dhâddhi orèng
perib
‘orang
menjadi
saudara,
P pa’a’ [paʔaʔ] n pahat
pa’a’ mènta ètokol/pa’a’ nyandar ka tokol
ma’a’ v memahat
‘pahat minta dipalu/pahat menyandar ke palu’
orang
yang
betanggung
jawab
terhadap perbuatan salahnya, misalnya orang
yang
menang
menyerahkan
diri
dalam
dengan
carok
suka
rela
pa’po’ [paʔpoʔ] n tidak untung tidak rugi pacca’ [paccaʔ] n bakiak
n
pakan [pakan] n pakan pakèbu [pakɛbu] a rasa dan sikap yang sulit dan membingungkan sehingga tidak thu
apacca’an v memakai bakiak [pacol]
paka’ [pakaʔ] a sepat/sepet makanè v memberi pakan
kepada pihak yang berwajib
pacol
majungè vt memayungi
cangkul
apa yang harus dikerjakan karena merasa kecil
untuk
menyiangi tanaman
serba salah berhadapan dengan orang yang memiliki kelebihan
padd̩hâ [padɖhǝ] a setara; sebanding
pako [pakɔ] n paku
padi [padi] n padi
mako v memaku
paè’ [paɛʔ] a pahit
mara pako ngennèng ka kaju ‘seperti paku
paghâr
[paghər]
n pagar
kena ke kayu’ orang yang teguh pada
apaghâr vi 1 memiliki pagar; berpagar 2 melindungi
diri
dengan
sesuatu
yang
pendirian pakon [pakɔn] n(T) perintah
bersifat magis Mon terro hasella kodhu
makon v memerintah
apaghar.
bâdâ pakon, bâdâ pakan ‘ada perintah,
‘Kalau
ingin
berhasil
harus
‘berpagar’’
ada makan’ ada kerja harus ada imbalan
ghâr-maghâr n melakukan pekerjaan yang
palappa
[palappa/pɘlappa]
n
rempah-
berhubungan dengan pagar.
rempah
maghâre vt memagari; memberi pagar
malappaè v memberi rempah-rempah atau
paghâr alas n rumah yang penghuninya
bumbu
tidak disukai karena melakukan hal yang
malappaè mano’ ngabâng ‘membumbui
tidak baik
burung terbang’ menghayalkan sesuatu
paghârrâ orèng èrèksaghi, mon paghèrrè
yang sia-sia
dhibi’ ta’ èrèksaghi perib ‘pagar orang diurus, pagar sendiri tidak diurus’ suka
palotan [palɔtan] n (beras) ketan palotan ètem ketan hitam
mencampuri urusan orang lain
pana [pana] n 1 sejenis santet yang berupa
pajhânten [pajhəntɘn] n pejantan
benda terang melayang di udara; sinonim:
pajhânten
iyâ
jhubâ’
tentu
jelek’
panapa [panapa] pron apa
seorang anak tidak jauh beda dengan
pandâ’ [pandǝʔ] a pendek
‘pejantan
jhubâ’ jelek
ana’na anaknya
orang tuanya pajhât
[pajhət]
gandhuru 2 panah
mapandâ’ v memendekkan
adv [T] memang
pandân [pandǝn] n pandan
paju [paju] a laku
pandhi [pandhi] n pandai (besi)
mapaju vt membuat laku, melariskan
mandhi v menempa (besi/logam)
‘melariskan
panebbhâ [panɘbbhǝ] n seikatan lidi (sekitar
jualan sendiri’ mengambil menantu dari
satu genggam), yang ujungnya dibiarkan
kerabat dekat
panjang, digunakan untuk membersihkan
mapaju
wâl-juwâllâ
dhibi’
pajung [pajuŋ] n payung apajung vst berpayung apajungan vi berpayung; memekai payung
isi rumah dari kotoran (debu, sarang labalaba, dsb.)
pangaro [pɘŋarɔ] n 1 pengaruh 2 tuah atau hal
yang
terdapat
pada
anak,
istri,
apara’ v mendekat parabân [prabǝn] n perawan; gadis
dipercaya
marabânè v 1 memrawani; melakukan
dapat membawa keberuntungan Bungsona
hubungan seksual dengan gadis perawan
èangghep andi’ pangaro sebâb molaè laherra usaha eppa’na atamba lancar.
2 memakai pertama kali parabânan
n
‘Anak bungsunya dianggap mempunyai
pengantin
perempuan
pengaruh karena sejak kelahirannya usaha
pengantin pria sebagai balasan
binatang,
benda
dsb.
yang
seserahan
dari
pihak
kepada
pihak
parao [paraɔ] n perahu
bapaknya bertambah lancer.’ panggher [paŋghɘr] manggher v mengikat
aparao(an) vi naik perahu; berperahu
hewan pada pohon, tonggak dsb agar
mara parao sarat ‘seperti perahu sarat
tidak lepas
muatan’ kekenyangan sehingga tidak bisa
pangkèng [paŋkɛŋ] n kamar
bergerak
pangpang [paŋpaŋ] n tiang panjhennengngan
parèkas [parɛkas] a penuh prakarsa
[panjhɘnnɘŋan]
pron (T)
parèmpen [pɘrɛmpɘn] a hemat dan cermat parèng [parɛŋ] v beri
anda panjhilân [panjhilǝn] n biji nangka
aparèng vi memberi Beliau ampon bennya’
tidak bisa dipegang perkataannya karena
aparèng ajhârân-ajhârânèpon bân tuntunan-tuntunanèpon dâ’ bhâdhân kaulâ sareng para Ajunan sadhâjâ. ‘Beliau
selalu berubah-ubah pendiriannya.
(Rasulillah)
Mara panjhilân èbâddhâi pèrèng ‘seperti biji nangka diwadahi piring’ orang yang
telah
banyak
memberikan
pao [paɔ] n mangga
ajaran-ajaran
papareghân [paparɛghǝn] n peribahasa yang
kepada saya dan Anda sekalian.’
dan
tuntunan-tuntunan
mirip gurindam, yaitu memiliki satu atau
marèngè vt memberikan
dua baris dengan rima tengah dan akhir,
paparèng n pemberian; anugerah
misalnya long-polong rombu, bit-abit ollè
sakembu.
parèbhâsan [parɛbhǝsan] n peribahasa yang tidak
menggunakan bahasa
kias
atau
papèyar [papɛyar] mapèyar v menempeleng
bukan perumpamaan, misalnya manggu’
(berasal dari tiruan bunyi atau onomatope)
ka karsana Allah, tada’ jhaghung obi dhaddi nase’, dsb.
pappa [pappa] n pelepah daun pisang pappa’ [pappaʔ] mappa’ vt mengunyah (makanan
dsb)
untuk
diambil
sarinya
paro
[parɔ]
paruh
(pembagian)
saparo
‘separuh’
kemudian ampasnya dimuntahkan
maro v memaruh
pappa’an n sisa tembakau setelah di-
paron n system bagi hasil (terutama dalam
gunakan untuk susur
bidang pertanian) dengan masing-masing
(mara) pappa’an takaè’ ‘sisa tembakau
dari dua pihak mendapat bagian yang
sesudah susur yang dikaitkan’ makian
sama
untuk
paro
bahwa
merendahkan orang
yang
dengan
maksud
dimaksud
tidak
berguna para’ [paraʔ] adv 1 kurang sedikit; nyaris 2 dekat
n paruh laba; bagi laba
bhatè
masing-masing separuh ngala’
paron
melakukan
v (bagi pemilik
usaha
dengan
dengan system bagi hasil
modal)
pihak
lain
parocabhân peribahasa bandingkan
n
adalah
patè’ celleng! sejenis makian yang artinya
langsung
mem-
anjing hitam
[parɔcabhǝn] yang
persamaan
keadaan,
sifat,
Mara patè’ arebbhu’ tolang ‘seperti anjing
atau perilaku dengan sesuatu dengan
berebut
menggunakan
makanan
pembanding,
seperti
akanta, mara, martabhât, marabhut yang berarti ‘seperti’, misalnya mara kettang mèghâ’ bâlâng ‘seperti kera menangkap belalang’, martabhât durina pandân ‘seperti duri pandan’ marabhut buwâna ghâ’-saghâân ‘seperti buah saga’ parsèko [parsɛkɔ] a merasa tidak enak karena tahu berada pada posisi salah parsemmon [parsɘmmɔn] n peribahasa yang
tulang’
ribut
memperebutkan
Mara patè’ bân kocèng ‘seperti anjing dan kucing’ tidak pernah akur Mara patè’ nemmo tolang ‘seperti anjing menemukan tulang’ serakah patong
[patɔŋ]
matong
v
mendapat
patungan patongan n patungan paya [paya] a payah pè-apè [pɛ-apɛ] v berpura-pura
berisi kiasan yang bersifat menyindir,
pè-apè
mirip bidal, misalnya ta’ tao lèbât è
tenggiling mati’ orang yang kelihatan
bâbâna bringèn korong ‘tak tahu lewat di
pendiam,
bawah bringin kurung’
tingkah di hadapan orang banyak, tetapi
pas [pas] p kemudian; lalu
tangghiling tenang,
matè dan
‘pura-pura
tidak
banyak
dibelakangnya sebaliknya
pasa [pasa] n puasa
pècet
[pɛcɘt]
mècet
v
1
memijat
2
apasa vi berpuasa
memencet
masaè vt berpuasa untuk suatu maksud
apècet v memijatkan diri (pada tukang
masae katerbi’eng ‘berpuasa untuk hari
pijat)
kelahiran’
cet-pècet n saling memijat (gantian)
pasaan n bulan (ber)puasa
peddhâng [pɘddhəŋ] n pedang
Pasa [pasa] n bulan kesembilan dalam penanggalan Madura sebagai pengganti penyebutan bulan hijriyah Ramadlan. Pasa
meddhâng v menebas dengan pedang dhâng-peddhângan n pedang-pedangan; pedang mainan
dengan
pedְdhis [pɘdɖhis] a pedas Rassana cabbhi
pasar patemmonan n pasar yang diadakan
peddhis. ‘rasa cabai pedas’ pegghâ’ [pɘgghǝʔ] v putus megghâ’ v memutuskan (tali dsb.) mapegghâ’ v memutuskan (tali dsb.) ghâ’-pegghâ’ a putus-putus; banyak yang
berarti
puasa
yang
sesuai
kewajiban puasa bulan ramadlan pasar [pasar] n pasar. setiap dua hari sekali, yaitu berjeda satu hari sepanjang tahun kadi’ pasar tada’ acannana peribahasa
putus
yang arti harfiahnya ‘seperti pasar tak ada
pèghâ’ [pɛghǝʔ] v tangkap
terasi’. Peribahasa ini digunakan untuk
mèghâ’ vt menangkap
menyimbolkan kelompok yang berbicara
èpèghâ’ vp ditangkap
sendiri-sendiri
di
sebuah
(kelas, rapat, musyawarah dsb.) patè [patɛ] n santan patè’ [patɛʔ] n anjing
pertemuan
èpèghâ’
kaoghân
disembelih’
‘ditangkap
dimintai
tolong
untuk untuk
melakukan sesuatu secara mendadak
dengan tenggat waktu yang sangat singkat
sehingga
tanpa
persiapan
memadai mèghâ’
jhuko’
‘menangkap
ta’
ikan
buddhâgghâ tidak
ingin
cellot terkena
lumpur’ menginginkan sesuatu dengan tanpa bersusah payah pèghu [pɛghu] n huruf arab yang digunakan untuk
menulis
Sekarang
sastra
masih
lama
digunakan
Madura. dalam
pesantren untuk memaknai kitab kuning; pegon pèkang [pɛ.kaŋ] vi mencubit dengan agak besar bagian dalam paha biasanya untuk menghukum kenakalan anak. kang-pèkangan n paha bagian dalam tempat mekang. mèkang vt melakukan pekerjaan pekang pèkol [pɛkɔl] v pikul
sapèkol, saso’on secara harfiah berarti ‘sepikul, sejunjung’ yang dimaksudkan kodrat
laki-laki
bekerja dengan ‘memikul’ dan permpuan ‘menjunjung’ akanta pèkolan ta’ èrao’ ‘seperti pikulan tidak diserut’ untuk mengibaratkan orang yang dalam tindak tanduknya kaku dan kikuk lak-mapèlak v berbicara atau bertindak seolah-olah terampul dan cekatan
pellèr [pɘllɛr] n alat kelamin jantan atau laki-laki; penis peltèng [pɘltɛŋ] n gentong peltong [pɘltɔŋ] n tempat rumput dari daun kelapa pènang [pɛnaŋ] n (pohon, buah) pinang mon andi’na dhibi’ pènang/di’-andi’na orèng
bijjhân/mon
dunynyana
dhibi’
èman/mon andi’na orèng dhujân ‘kalau miliknya sendiri pinang, milik orang lain wijen, kalau milik sendiri sayang, kalau milik
orang
doyan’
peribahasa
yang
berasal dari pantun yang ditujukan untuk orang yang pelit
pèngghir [pɛŋghir] n tepi; sisi; pinggir mèngghir v minggir; menepi pèngghirân n pinggiran; tepi pengko [pɘŋkɔ] a keras kepala (tentang sesuatu) pènjhung [pɛñjhuŋ] n kemben apènjhungan v memakai kemben pènta [pɛnta] v pinta mènta v meminta
v
lamaran
dalam
acara
pertunangan pènter [pɛntɘr] a pintar mapènter v membuat jadi pintar
pèlè [pɛlɛ] v pilih
mènterrè v menipu dengan kepintaran
mèlè v memilih
ter-mapènter
lè-pèlèan v suka pilah-pilih
bersikap,
pèlèan n pilihan ‘memilih
daging’
memutuskan dengan tidak adil karena uang, kekuasaan, dsb.
malam terang bulan
tan-pèntan
pèlak [pɛlak] a terampil dan cekatan
dhâghing
bulan biasanya dilakukan pada malam-
pendhusa [pɘndhusa] n peti mati
kol-pekol n pikulan
mèlè
kandungan yang telah mencapai tujuh
pendha’an adv lebih mendingan
pekolan n pikulan
menunjukkan
pèlèt kandung rangkaian selamatan untuk
pènְdhâ’ [pɛnɖhǝ’] a mendingan
mèkol vt memikul
untuk
pèlèt [pɛlɛt] mèlèt v memijat
v sok pintar; berbicara,
atau
bertindak
pintar ter-pènterran a paling pintar
seolah-olah
pèpè [pɛpɛ] n pipi: Lamon ghun coma
abhâkalan gi’ ta’ ollè nyiom pèpè. ‘kalau hanya tunangan, belum boleh cium pipi’ pèrak [pɛrak] v senang; gembira
mèssè vi membayar [mɛs.sɛ.ɛ] vt membayar Bhuk Mariam mèssèè bhâko sè èbelli bâri’. ‘Buk mèssèè
Mariam membayar tembakau yang dibeli
kapèraghân merasa sangat senang
kemarin
percajâ [pɘrcajǝ] vi percaya
pèssè budu’ bunga uang, rente
mercajâaghi v mempercayakan
Mon ta’ èman pèssè sa sèn, ta’ kèra tao
kapercajâân n kepercayaan
andi’ sajhâmpel ‘kalau tidak sayang pada
pèrèng [pɛrɛŋ] n piring apèrèng
uang satu sen, tidak akan pernah punya
v berpiring: apereng emmas
‘berpiring emas’
satu rupiah’ orang yang boros tidak punya apa-apa
pèrèng bhâsa ta’ èkennèng raghum polè
pessen [pɘssɘn] n pesan
‘piring pecah tidak dapat diutuhkan lagi’
apessen v berpesan
wanita yang sudah pernah menikah (janda)
messen v memesan
akan memiliki nilai sangat kurang menurut
pessennan n pesanan pètè’ [pɛtɛʔ] n anak ayam
laki-laki perrèng [pɘrrɛŋ] n bambu
pètè’ sa patarangan ta’ kèra padâ buluna
perrèng norè [nɔrɛ] sejenis bambu yang
‘anak ayam sepeteluran tidak akan sama
bagian bawah rumpunnya dipenuhi duri
bulunya’ sekalipun saudara kandung tidak
pada cabang-cabangnya
akan sama rupa dan kelakuannya
perres [pɘrrɘs] v peras
petְta [pɘtʈha] n (R) perkataan
merres vt memeras merres pello
konèng
apetְta v berkata-kata ‘memeras peluh
petteng [pɘttɘŋ] a gelap
v
kuning’ memeras keringat untuk bertahan
mapetteng
hidup
menggelpakan
perro’ [pɘrrɔʔ] n usus rajâ
perro’
‘besar
perro’
topona
jadi
gelap;
pettengngan n mati lampu usus’
mudah
teng-metteng v gelap-gelapan pètto’ [pɛttɔʔ] n tujuh
tersinggung dan marah tadâ’
membuat
‘tidak
ada
usus
peyo’ [pɛyɔʔ] n cicit
buntunya’ orang yang hanya memikirkan
piyo’ [piyɔʔ] n peyo’
diri sendiri
poְdhâk [pɔɖhǝk] n pudak; bunga pandan
pèsa [pɛsa] n pisah
yang wangi
apèsa vi berpisah
pokang [pɔkaŋ] n paha
asa-pèsa vi berpisah-pisah
poke [pɔkɛ] n alat kelamin betina atau
mèsa vt 1 memisah 2 membeli Purnomo
mesa sapeda montor langsung dari dealer. ‘Purnomo
membeli
langsung dari dealer’ pèso [pɛsɔ] n makian apèsoan vi memaki mèsoè vt memaki pèssè [pɛs.sɛ] n uang
sepeda
motor
kemaluan perempuan; vagina pokol [pɔ.kɔl] pukul mokol vt memukul pokpak [pɔk.pak] sibuk atau cerewet karena hal yang tidak penting apokpak vi melakukan tindakan pokpak pola [pɔla] ala-pola v bertingkah polah polana [pɔlana] p karena
polè [pɔlɛ] adv lagi
mondhuk vi belajar di pondok pesantren
polo [pɔlɔ] puluh
pora-Alla [pɔraalla] ungkapan keterkejutan
polowan n puluhan
yang
polo’ [pɔlɔʔ] n tutup periuk
berasal
dari
lafadh
istighfar
‘astaghfirullah’ poro [pɔrɔ] n borok
polong [pɔ.lɔŋ] kumpul apolong vi berkumpul
kakona mara poro ‘kekakuannya seperti
long-molong vt mengumpulkan sedikit
borok’
demi sedikit
perilaku
mapolong v mengumpulkan
orang
yang
kakunya
sifat,
sikap,
menyakiti
dan orang
sekitarnya sehingga dibenci
molong vt memetik; memanen
porop [pɔ.rɔp] v tukar dhupa
morop vt menukar
nyoprè mèlo ro’omma ‘berkumpul dengan
taporop vi tertukar
orang membakar dupa agar kebagian
porop
harumnya’ bergaul dengan orang baik
menukar pemakaian, misalnya A memakai
Apolong
bân
orèng
ngobbhâr
akan membawa pengaruh yang baik bâcengnga
‘berkumpul
‘tukar
pakai’
tukar-
milik B dan B memakai milik A. potè [pɔtɛ] a putih
Apolong bân orèng ngobbhâr taè tanto mèlo
angghuy
mapotè v memutihkan
dengan
orang membakar tahi pasti kebagian bau
ngapotè v memutih: Ngapotè, wa’ lajârâ
busuknya’ berteman dengan orang yang
ètangalè. ‘Memutih, itu layarnya terlihat’
buruk perangainya pasti
akantha potèna tellor ‘seperti putih telur’
ponar [pɔnar] n makanan dari beras ketan
baik lahirnya, buruk batinnya
berwarna kuning karena dimasak dengan
mapotèa dângdâng potè, macellengnga
kunyit. Makanan ini sering ditemui pada
dhâlko’ celleng ‘memutihkan gagak putih,
perayaan-perayaan
menghitamkan
hari
besar
burung
kuntul
hitam’
agama/selamatan
hitam putih nasib bawahan ditentukan
ponar asekkol makanan yang disajikan
kebijakan atasan potong [pɔtɔŋ] v patah
pada selamatan karena pasangan yang menikah
telah
bergaul
dengan
motong v menggunting rambut
baik
mapotong v mematahkan
sebagai suami istri. Makanan ini terdiri atas ponar dan sekkol yang diberi irisan
powa [pɔwa] a mudah digigit; lunak
telur
powasa [pɔwasa] n puasa
dadar.
Selamatan
ini
dilakukan
apowasa vi berpuasa
dengan mengundang tetangga sekitar. pondhuk
[pɔndhuk]
n pondok pesantren
Q Qur’an [qurʔan] n al-Quran
R ra’a [raʔa] n kutu air
mara râ’-dherrâ’ bâbinè’ ‘seperti tekukur
râ'-dherrâ’ [rǝʔdhɘrrǝʔ] n burung tekukur
betina’ berlagak berani tetapi penakut
raba [rabǝ] n rawa
araobhi taè ‘mencuci muka (seseorang)
rabet [rabɘt] n liana
dengan kotoran’ mempermalukan orang
raddhin [raddhin] a cantik
lain (orang tua, saudara, kerabat, teman
dhin-maraddhin v bersikap seolah-olah/
dekat, dsb.) dengan perbuatan yang tidak
seperti orang cantik; sok cantik
baik dan memalukan
raè [raɛ] n wajah; muka
rasol [rasɔl] n tumpeng
rajâ [rajǝ] a besar: dhusa rajâ ‘dosa besar’
arasol vi mengadakan selamatan dengan
rajâ bhâdhuk ‘besar lambung’ banyak
tumpeng
makan sedikit kerja
muwâng
rajâ karep ‘besar hasrat’ angan-angan
‘membuang tumpeng, mengambil butir
tinggi
nasi’ karena serakah mengejar yang kecil
yang
biasanya
tanpa
rasol,
ngala’
butèr
perib
mempertimbangkan kemampuan diri
sedang yang besar yang dimiliki hilang
rajâ pakèbânna, rajâ pacarrènna ‘besar
karenanya
kamar
mandinya,
besar
pelimbahan
Rasol
[rasɔl]
n
bulan
keempat
dalam
comberannya’ besar pemasukan, besar
penanggalan Madura sebagai pengganti
pula pengeluaran
bulan hijriyah Rabiuts Tsani.
rajâ cètak, korang otek ‘besar kepala, kurang otak’ bersikap seolah-olah pintar, padahal sebenarnya bodoh
ratosan n ratusan rebba [rɘbbǝ] n selamatan berupa makanan
n raja rajhang n linggis rako’ [rakɔʔ] arako’ v mengambil sebanyakrajha
ratos [ratɔs] ratus
[rajhǝ]
[rajhǝŋ]
banyaknya dengan dua belah tangan
yang maksudnya dikirimkan kepada orang yang meninggal biasanya dilakukan pada setiap malam Jumat arebba vi melakukan rebba
rambhut [rambhut] n(T) rambut
Rebba [rɘbbǝ] n nama bulan kedelapan
rambing [ram.biŋ] n kain (terutama kain
dalam penanggalan Madura yang menjadi
sisa); perca.
pengganti
bing-rambingnga Kor’an ‘perca al-Quran’
Sya’ban. Nama Rebba berasal dari tradisi
orang yang selalu dihormati sampai usia
bersedekah
tua, misalnya orang tua, sesepuh, dan
diperuntukkan
guru,
meninggal dari sebuah keluarga karena
yang
berhubungan
dengan
kebijaksanaan orang tersebut bing-rambingnga
sotra
‘perca
penyebutan makanan bagi
bulan yang
orang
Hijriyah pahalanya
yang
telah
dipercaya bahwa pada bulan ini adalah sutra’
bulan yang penuh berkah karena catatan
bangsawan sejati yang tetap berwibawa
amal satu tahun dikumpulkan dan catatan
meskipun tidak berpenampilan sebagai bangsawan rampa’ [rampaʔ] a rimbun randhâ [randhǝ] n janda rao’ [raɔʔ] v serut; raut arao’ v meraut; menyerut raop [raɔp] araop v cuci muka araobhi v mencucikan muka
amal baru dimulai. rebbha [rɘbbhǝ] n rumput rebbhâng [rɘbbhǝŋ] a berkobar; menyala besar Rebbhu [rɘbbhu] n hari keempat dalam penanggalan Madura; Rabu. rebbhuan diadakan setiap hari Rabu. Rebbu Bekkasan hari Rabu terakhir bulan Muharram yang dipercaya sebagai hari
semua bala atau cobaan diturunkan dalam
Peribahasa ini meggambarkan orang yang
satu tahun
terlalu memandang tinggi kemampuan
rebbhu’ [rɘbbhuʔ] v rebut
dirinya
arebbhu’ vi berebut; merebut
Rerajah
n bulan kedua belas
[rɛrajǝh]
arebbhu’ jhuccong ‘berebut depan’ tidak
penanggalan Madura yang berarti ‘hari
mau antre
besar’
rèjhekkè
[rɛjhɘkkɛ]
n rejeki
Rejjheb
merupakan
pengganti
penyebutan bulan Hijriyah Dzul Hijjah.
kè-rèjhekkèan n untung-untungan
Disebut Reraja karena dalam bulan ini
n nama bulan ketujuh
[rɘj.jhɘb]
yang
dalam penanggalan Madura yang menjadi
terdapat
hari
besar
Idul
Adha
yang
merupakan tanda selesainya ibadah haji.
pengganti penyebutan dari bulan Hijriyah
rèsè' [] v hujan rintik-rintik
Rajab.
ressek [rɘssɛk] n/a hidup bersih dan rapi
reksak [rɛksak] v mengurus; memelihara areksaghi v mengurus; memelihara rembhak
[rɘmbhək]
Sek-ressek
n musyawarah
v,n
odang
terlalu
menghargai
kebersihan sehingga mengganggu orang
arembhâk v bermusyawarah bhâk-rembhâk
paressek vi bersihkan dan rapikan
sekitar.
(melakukan)
per-
musyawarahan
rèya [rɛya] ini ro’om [rɔʔɔm] a harum
rèmerrè n serangga yang sangat kecil yang
roba [rɔ.bǝ] n wajah
menyebabkan gatal remrem [rɘmrɘm] aremrem v merendam
aroba vi berwajah
yang
robbâna [rɔbbǝna] n semacam akronim
diadakan oleh orang-orang blater dengan
yang penjangnya È dimma bâdâ tatarob
pembayaran yang tidak sama bergantung
abâ’na bâdâ è bâbana. ‘Di mana pun ada
pembayaran
diterima
tenda pesta dia ada di bawahnya.’ Orang
seperti
yang selalu hadir pada keramaian meski
rèmo
n
om-ro’om n sesuatu yang berbau harum
[rɛmɔ]
seseorang
semacam
yang pada
arisan
pernah acara-acara,
pernikahan, sunatan, dan terutama to’-
tidak diundang robbhu [rɔbbhu] vi roboh; tumbang
oto’ arèmo v melakukan remo
karobbhuân v terkena robohan pohon,
èrèmoaghi v dirayakan dengan remo
tiang, dsb
rèmo carok remo yang diadakan dengan
marobbhu vt 1 merobohkan 2 mencari
maksud
sandaran untuk masalah yang dihadapi;
menggalang
dana
untuk
melakukan carok
meminta
rempa’ [rɘmpaʔ] n ambruk atau sempal reng [rɛŋ] n bentuk singkat dari oreng oreng
pertolongan
Lamon marobbhu ka
penuh:
ba’eng ta’ sangghup, taretan. Jika kamu tidak sanggup mintalah tolong pada saudara (kerabat).
rengngè’ [rɘŋŋɛʔ] n nyamuk
robbhu
bhâta
perjodohan
dua
orang
saudara
berlindung
kayu’
saudara perempuan, misalnya A dan B dua
maksudnya naymuk yang berlindung dari
orang laki-laki bersaudara dan C dan D
tiupan
dua
angin
merasa
pohon dirinya
berjasa
karena menjaga kayu agar tidak tumbang.
orang
dengan
orang
Rengngè’ ngalèng ajâgâ kaju. ‘Nyamuk menjaga
laki-laki
dua
perempuan
bersaudara,
A
menikah dengan C, B dengan D atau A
sedikit dan tidak berarti, lama-lama penuh
dengan D, B dengan C
dan berarti; sedikit demi sedikit lama-
roghâ [rɔghǝ] a salah urat yang dibiarkan
lama jadi bukit
tanpa dipijat dsb. sehingga menjadi parah
rompi [rɔmpi] arompi v memakai rompi
dan menyebabkan sakit
arompi buluna merrak ‘berrompi bulu
rojhâk v rujak
merak’
arojak v membuat rujak bersama)
tè’-lettè’
ngèrèt
ronjhângan
kong-rokong
n
sejenis
yang menyebabkan per-tengkaran orang tua
dan terbang bergerombol
rong-kerrong
roma [rɔma] n rumah
kerong-
kerong; sejenis hewan laut; therapon ropek [rɔpɘk] a sempit
rombu [rɔmbu] a kotor
roso’ [rɔsɔʔ] n rusuk
kembu
n
[roŋ-kɘrroŋ]
roman [rɔman] n merang padi rombu,
‘serangga
menarik lesung’ pertengkaran anak kecil
serangga yang muncul menjelang petang
long-polong
yang
ronjhângan [rɔñjhǝŋan] n lesung panjang
roko [roko] n mukenna [rɔkɔŋ]
penampilan
menyembunyikan kemiskinan
rokat [rɔkat] n ruwatan (untuk keselamatan
rokong
kebagusan
bit-abit
mengumpulkan
olle
barang
rote [rɔtɛ] n roti
sa
sangat
S sa’ang [saʔaŋ] n merica
sabbhil [sabbhil] asabbhil v berusaha keras
sa’ar [saʔar] n ijuk pohon aren
sabbhu’ [sabbhuʔ] n sabuk; ikat pinggang
akantha sa’ar gherrana ‘seperti ijuk pohon
asabbhu’ v memakai sabuk/ikat pinggang;
aren kekakuannya’ orang yang dalam
bersabuk
bergaul kaku dan kasar tutur kata dan
asabbhu’ karet ‘bersabuk karet’ makan
tindak tanduknya
banyak sekali
sabâ [sabǝ] n sawah
sabellas [sɘbɘllǝs] num sebelas
sabâ’ [sabǝʔ] v meletakkan
Sabto
bâ’-sabâ’ n sesaji untuk makhluk halus yang diletakkan pada tempat keramat untuk mengobati tulah akibat melanggar
vt
n
hari
ketujuh
penanggalan Madura. sabu [sabu] n sawo sabu kecce’ [kɘcceʔ] n sawo kecik
meletakkan;
menaruh;
sada’ [sadǝʔ] n arit; sabit; clurit
memasang
saduhuna [saduhuna] adv apa adanya
nyabâ’ oca’ melamar perempuan oleh
saghara [sa.ghǝ.rǝ] n laut
keluarga
dekat
(acara
ini
dilakukan
songghâ
‘memasang
ranjau
senjata makan tuan
nyaghara v sangat luas nyaghara ngen-
angennna
sebelum upacara pertunangan) nyabâ’
dalam
sacca [sacca] a tulus setia
pantangan tempat tersebut nyabâ’
[saptɔ]
èterjhâk
dhibi’
diterjang
sendiri’
‘sangat
luas
angan-angannya’ sakonè’ [sakɔnɛʔ] adj sedikit
(seperti
laut)
sala [sala] 1 a salah: Sè èlakonè bâ’eng jelas
sala. ‘Yang kamu lakukan jelas salah.’ 2 n kesalahan: Jiya lakar tang sala. ‘Itu
sambhel [sambhɘl] n lauk yang dibuat dari parutan
kelapa
tua
digoreng
dengan
bumbu sambhen [sambhɘn] nyambhen v meng-
memang kesalahanku.’ manyala v berbuat salah dengan sengaja
gemburkan tanah pada tanaman palawija
untuk
yang masih muda dengan mencangkul
mengganggu
atau
membuat
keributan
seputar akarnya
salabât [salabǝt] n uang sedekah dari tuan
sambhughel [sɘmbhughɘl] n simpul
rumah yang punya hajat dalam acara ritual
noccolè sambhughellânna atè ‘melepas
seperti selamatan, pelet kandung, dsb,
simpul
yang jumlahnya tidak ditentukan, biasanya
tertimpa kemalangan dengan setulus hati
diberikan pada pembaca doa.
sampat
hati’
membantu
[sampat]
nyampat
orang
v
melempar
salaja [sɘlajǝ] n sebelah
untuk menjatuhkan (buah dsb)
salamet [s(ɘ)lamɘt] v selamat
pat-sampadhân vi lempar-lemparan
v
asalamet
mengadakan
selamatan;
berkenduri nyalameddhi untuk,
yang
nyampat buwâna dhibi’ ‘melempar buah sendiri’ tamu yang terpaksa memakan
v
mengadakan
misalnya
selamatan
anggota
keluarga,
oleh-olehnya
sendiri
karena
oleh-oleh
tersebut menjadi suguhan tuan rumah
keberangkatan, perayaan dsb
sampay [sampai] sampayan n penjemuran
salameddhan n selamatan
sampèr [sampɛr] n kain panjang (biasanya
salang [salaŋ] adv saling
batik)
salebbâr [salɘbbǝr] n katok kolor
bagian di atas pinggang dan bagian bawah
salèkko [salɛkkɔ] a rikuh
langsung jatuh ke arah bawah
salèn [salɛn] v ganti
asampèr v memakai samper
yang
dipakai
dengan
dililitkan
asalèn v berganti (pakaian dsb)
ngobâ sampèr ghi’ jhâghââ, malè’ oca’
salènan v pakaian ganti
tadâ’ nemmo ‘mengubah kain panjang
nyalènè v 1 mengganti 2 membelikan
harus berdiri, membalik lidak tak ada yang
pakaian ganti dalam pertunangan
tahu’
salèp [salɛp] nyalèp v menyusul salèp
gampangnya
orang
untuk
berbohong
ghuntèng/tarjhâ’
‘selisipan
sampèr laju è sampayan ‘kain panjang
gunting/tendang’ pernikahan antara dua
menjadi butut di penjemuran’ pekerja
pasang
cakap
saudara,
misalnya
A
dan
B
saudara, C dan D saudara. A menikah
yang
tidak
berkembang
kedudukannya
dengan C, B dengan D, atau A dan D, B
sampeyan [sampɛyan] pron(T) Anda
dengan C
samporna [sampɔrna] a sempurna Mogha
saloka [sa.lɔ.ka] n peribahasa yang bersifat personifikasi,
misalnya
temon
amoso durian’ tada’
dhurin ‘timun melawan kerbhuy kaberraan tandu’ ‘tak ada kerbau keberatan tanduk’. samangkèn [sa.maŋ.kɛn] adv[T] sekarang
dhaddhi sampornana ka se nanggha’ sareng se nengghu. ‘semoga menjadi kesempurnaan
bagi
yang
menanggap
dengan yang menonton’ sanajjhân [sanajjhǝn] p meskipun sandar [sandǝr] v sandar
n
dar-sandar
sandaran:
dar-sandarra
hal-hal yang bersifat magis atau barang
korse ‘sandaran kursi’
barang klenik
nyandar v bersandar
asarat v 1 berobat 2 berusaha secara
sang [saŋ] a milikku: sang ana’ ‘anakku’
magis
sanga’ [saŋaʔ] num sembilan
misalanya dengan bantuan dukun atau
untuk
keberhasilan
sesuatu
a tanggap a sanggup
sarbhu [sarbhu] asarbhu v menggemburkan
nyangghubhi v menyanggupi
tanah pada tanaman palawija yang masih
sangghâp
[saŋghǝp]
sangghup
[saŋghup]
barang-barang bertuah
sangsang [saŋsaŋ] nyangsang v tersangkut di atas pohon, atap dsb.
muda
dengan
mencangkul
seputar
akarnya
nyangsangaghi v menyangkutkan
sarè [sarɛ] cari
santap [santap] nyantap v menempeleng
nyarè vt mencari: Lakona rèng majâng
santre [santrɛ] n santri
nyarè jhuko’ sabbhân arè. ‘pekerjaan
nyantre vi menjadi santri
nelayan mencari ikan setiap hari
pasantren n asrama tempat santri belajar sape [sa.pɛ] n sapi
rè-sarèan v mencari-cari sarè’at [sarɛat] n syariat
kerrabhan sape n karapan sapi
sareng [sarɘŋ] prep(T) dengan
sapeda [sɘpɛda] n sepeda
asareng vi bersama
asapedaan v bersepeda
sarok [sarɔk] tasarok v tertusuk duri kecil
sapo [sapɔ] n sapu
dan potongannya tertinggal dalam daging
asapoan v menyapu
sarong [sarɔŋ] n sarung
po-sapo n alat menyapu; sapu
asarong(an) v bersarung
po-sapo èsèmpay ‘sapu diikat’ peribahasa
sasat [sasat] p seperti
untuk
satiya [sɘtiya] adv sekarang
mengumpamakan
sebuah
kesetiakawanan atau persatuan
satos [satɔs] num seratus
po-sapo pegghâ’ sèmpayya ‘sapu lidi
Satto [sattɔ] n Sabto
lepas ikatannya’ anak yang bercerai-berai
sattoan n diadakan atau terjadi setiap hari
karena perpisahan / perceraian kedua
Sabtu: pasar sattoan ‘pasar yang ada
orang tuanya
setiap hati Sabtu’
sapo’ [sapɔʔ] n selimut asapo’ v berselimut nyapoe v menyelimuti sapolo [sɘpɔlɔ] num sepuluh sapora [sɘpɔra] n maaf
sè [sɛ] p yang sebbhit [sɘb.bhit] sobek asebbhit v tersobek nyebbhit vt merobek; menyobek sebbhut [sɘbbhut] vi sebut
asapora v meminta maaf
nyebbhut vt menyebut
nyapora v memaafkan
sebbhudhân n sebutan
sarat [sarat] n 1 syarat Saraddhâ, bâ’eng
seda [sɛdǝ] pron (R) kamu
kodhu ghellem apasa lèma arè. ‘Syaratnya,
seְdha [sɛɖhǝ] v (T) meninggal dunia
kamu harus bersedia berpuasa selama
seher [sɛhɛr] n sihir
lima hari’ 2 berobat (biasanya pengobatan
nyeher v menyihir
alternatif) 3 pelindung atau kemampuan
sekep [sɛkɘp] n senjata yang dibawa untuk
terutama kesaktian yang diperoleh dari
menjaga kemungkinan terjadi perkelahian
asèkep/nyèkep v membawa senjata sèkep bingkèng bertolak pinggang
ditujukan
untuk
menyatakan
berartinya persaudaraan
sekkem [sɘkkɘm] n sekam
sengka [sɘŋka] a segan; sungkan
sekken [sɘkkɘn] a kuat; erat (ikatan, dsb.)
sengko’ [sɛŋkɔʔ] pron saya
masekken
tidak
v mempererat; memperkuat
Sennen
n
[sɘnnɛn]
hari
kedua
dalam
(ikatan, pertalian, hubungan, dsb)
penanggalan Madura.
panyekken n penguat (ikatan, pertalian,
sennenan n diadakan atau terjadi setiap
hubungan, dsb)
hari Senin: Pasar sennenan ‘pasar yang
sekkèn [sɘkkɛn] n senjata sejenis keris yang sekkol [sɘkkɔl] n lauk yang dibuat dari parutan
kelapa
tua
digoreng
dengan
bumbu
seppur [sɘppʊr] n kereta api sereng [sɛrɛŋ] n pertemuan lautan dan daratan; pantai pengghir sereng ‘tepi laut’
sèkot [sɛkɔt] nyèkot v 1 (jahit-menjahit) memotong pola 2 membentuk saat musuh tidak siap atau lengah nyèlèp v menyerang dari belakang saat
seset
akela
istnja’’membersihkan
sella’ [sɘllaʔ] a sesak karena berjejal
capung
tubuh
(mandi)
dengan sangat singkat. settep [sɘttep] n ketapel settong [sɛttɔŋ] n satu seyam [sɛyǝm] n puasa
la’-sella’è hanya bikin sesak sèllem [sɛllɘm] nyèllem v 1 menyelam 2
aseyam vi berpuasa Singke’ [siŋkɛʔ] n sebutan untuk orang Cina.
tenggelam sello’ [sɘllɔʔ] n cincin
Mara Singke’ kaelangan dhacen secara
asello’(an) v memakai cincin; bercincin [sɘmbhǝjǝŋ]
n sembahyang
nyembhajangaghi vt menyolati (jenasah) [sɘbhur]
v sembur
harfiah
berarti
kehilangan untuk
‘seperti
dacin’
yang
menggambarkan
sittong [sittoŋ] num satu
nyembhurraghi v menyemburkan
siyong [siyɔŋ] n taring
semmo [sɘmmɔ] adv agak
asiyong v bertaring
sèmpen [sɛmpɘn] nyèmpen v menyimpan,
siyongan n ikan lele
menabung
Slasa
sèmpennan n simpana; tabungan [sɘmpɔ]
nyempo
Cina
totok
dimaksudkan orang
yang
membuat keributan karena hal kecil.
nyembhur v menyembur
sempo
‘seperti
nyettep v mengetapel
musuh tidak siap atau lengah
sembhajang
seset [sɛsɛt/seset] n capung akadi’
sèlèp [sɛlɛp] v menyerang dari belakang
sembhur
diadakan tiap hari Senin’ seppat [sɘppat] n ikan sepat
tidak berlekuk dan lebih kecil
v
menyepuh
(perhiasan) sen [sɛn] n uang yang nilainya 1/100 rupiah atau mata uang lain sendu’ [sɘnduʔ] n senduk sayur
[slasa]
n
hari
ketiga
dalam
penanggalan Madura. so’on [sɔʔɔn] v 1 menjunjung barang di kepala 2 (T) memohon; meminta nyo’on v 1 menjunjung barang di kepala 2 memohon; meminta panyo’on n permohonan
ta’ abau sendu’ ta’ abau centong ‘tidak
soca [sɔca] n (T) mata.
berbau senduk tidak berbau centong’ yang
sodu [sɔdu] n sendok bubur dari sobekan daun pisang yang dibuat dengan melipat
kedua
ujung
dan
langsung
dibuang
Madura
dalam
sesudah dipakai
penghidupan,
nyodu v menyendok dengan sodu
jodoh
du-soduan
v
menyedok
gerak
tempat
pencarian
bermukim,
dan
songkèl [sɔŋkɛl] nyongkèl v menyelipkan
berkali-kali
dengan
senjata dibalik pakaian untuk berjaga-
sodu lebbi sodu korang tajhin ‘lebih
jaga, bersiap-siap, atau untuk pembelaan
sendok kurang bubur’ orang yang lebih
diri
banyak mengumbar janji daripada yang
ngal-mangngal nyongkèl kerrès, nangèng
ditepati
ètapok
sokkla [sɔkkla] a 1 (untuk tanaman) berbuah
ta’
alabân
‘bergagah-gagah
menyelipkan keris tetapi ditampar tidak
semua dengan sempurna 2 berkeagamaan
melawan’
sokklat [sɔk.klat] a warna coklat
berlagak
berani
sebenarnya
penakut
sokkor [sɔkkɔr] n syukur
songot [sɔŋɔt] n kumis
soko [sɔkɔ] n kaki
asongot/asongodhân v berkumis
nyoko v mengaki
songsang [sɔŋsaŋ] nyongsang v terbalik
nyoko ajâm ‘mengaki ayam’ meski terlihat
soprè [sɔprɛ] nyoprè v mencari; mengharap
buruk di luar, tetapi baik di dalam
Sora [sɔra] n bulan Muharram
solak [sɔlak] nyolak v memberi lebih banyak
soro [sɔrɔ] nyoro v menyuruh soso [sɔsɔ] n payudara
dengan maksud tidak suka atau tidak baik solap [sɔlap] a silau
nyoso vt menyusu; menetek
somajâ [sɔmajǝ] n janji yang ditentukan
nyosoè vt menyusui sosoan n hasil pekerjaan menyusui taretan
waktu dan atau tempat somor [sɔmɔr] n sumur somor ditimba’
èèssèè
sosoan,
ètèmbâ
meminta
‘sumur
sesuatu
diisi
saudara
susuan
atau
karena
menyusu pada satu orang
sedangkan
soson [sɔsɔn] susun
v
sesuatu tersebut sangat dibutuhkan oleh
asoson
orang yang diminta tersebut
‘bersusun tiga’
songai [sɔ.ŋai] n sungai
bersusun:
asoson
tello’
nyoson v menyusun sotra [sɔtra] n sutra
Songennep [sɔŋɘnnɘp] n kabupaten paling
asotraan v memakai pakaian dari sutra
timur pulau Madura; Sumenep. Songennep ta’ abingker ‘Sumenep tidak berbingkai’ tidak adanya batas bagi orang
T ta’ [taʔ] adv (MT) tidak
bâr-tabârrâ birâ sapakanְdhângan tadâ’ ta’
tabâng [tabǝŋ] v kejar
bâdâna
ghâtella
‘setawar-tawarnya
nabâng v 1 mengejar 2 mengejar perkara
tumbuhan birah sekandang pasti ada
hukum, misalnya dengan menyuap dsb.
gatalnya’ perdamaian dalam pertikaian
bâng-tabângan v kejar-kejaran
antar keluarga pasti menyisakan sakit hati
1tabâr
[tabǝr] a tawar
meski sekecil apapun 2tabâr
[tabǝr] v tawar
nabâr v menawar
tajhin
v
bâr-tabârân
saling
tawar;
tawar-
menawar
dimaksudkan
bubur
untuk
yang
menetralkan
pengaruh tidak baik bulan shafar. Bubur
tabbhu [tabbhu] v tabuh
ini terdiri atas dua bagian, bagian pertama
nabbhu v menabuh tabbhuk
sappar/mèra
[tabbhuk]
bubur merah manis (coklat gula Jawa)
n bunyi jatuh/gedebuk
tabbhughân adv berbunyi gedebuk
tepung
kenyal
yang
putih asin yang dimasak dengan santan
atabu’ v berperut suka
gumpalan
memanjang (disebut bai’ ‘isi’) dan bubur
tabu’ [tabuʔ] n perut bu’-tabu’ân
berisi
berisi bai’ yang bulat lebih besar dari bai’ meminta
makanan
bubur merah
terutama bagi seorang guru
tajhin somsom bubur tepung beras putih
tabu’ karèt ‘perut karet’ banyak makan
dikuahi kaldu sumsum sapi, gajih, dan
tadâ’ [tadǝʔ] v tidak ada
daging dibumbui merica, bawang putih,
matadâ’ v menghabiskan tadâ’
attas
bâbâna
‘tidak
pala, dan jahe. Bubur ini diberikan untuk ada
atas
pemulihan tenaga sapi setelah melahirkan,
bawahnya’ memperlakukan secara adil
membajak, atau sebelum dikerap. Pemilik
tadâ’ bâbâ èrèna ‘tidak ada bawah irinya’
sapi makan bubur ini jika ada sisa
memperlakukan secara adil
tajhin sora/peddhis bubur beras putih
taè [taɛ] n tahi; kotoran (manusia)
dengan cincangan opor daging sapi, pelas
ataè vi buang air besar
udang, dan cincangan kelapa muda yang
tae(na) jha’ bâdââ oto’na ècongkè’ polè
disediakan untuk merayakan 10 Muharram
‘andai saja tahinya ada kacangnya akan
ada juga yang disediakan untuk kematian
dicungkil lagi’ sangat pelit; kikir
Husain
èontalè malatè ngantep taè ‘dilambungi
Karbala
melati, melempar tahi’ ‘susu dibalas air tuba’
(cucu Nabi)
dalam
perang
di
tajhu [tajhu] najhu v membuat lubang di tanah dengan kayu lancip kurang lebih
tajhâ’ [tajhǝʔ] v tarik
seukuran tangan untuk ditanami jagung,
najhâ’ v menarik
kacang tanah dsb pada lahan kering
ètajhâ’ èèrèt ‘menarik menyeret’ sangat
jhu-tajhu n alat untuk najhu takbir [takbɪr] n lafadh bahasa arab ‘Allaahu
irit tajhem [tajhɘm] a tajam matajhem v menajamkan
Akbar’; takbir Takepe’ [takɛpɛʔ] n bulan kesebelas dalam
tajhem mara bellât ‘tajam seperti sembilu’
penanggalan Madura sebagai pengganti
sangat tajam
penyebutan bulan Hijriyah Dzul Qa’dah.
tajhi [tajhi] n susuh
Bulan ini disebut takepe’ ‘terjepit’ karena
èkennèng tajhina dhibi’ ‘terkena susuhnya
berada di antara dua bulan mulia Syawal
sendiri’ senjata makan tuan
dan Dzul Hijjah.
tajhin
[tajhin]
n bubur
taker [takɘr] v takar
tajhin sanapora bubur berwarna hijau,
naker v menakar
ditaburi gula merah, dan di beri santan.
ker-taker n alat untuk menakar
Bubur ini disediakan dalam selamatan perjalanan
naker
kakan
‘menakar
makan’
nambhai vt mengobati
menyeimbangkan antara pendapatan dan
tambhâ
belanja
pencuci mulut
amès
‘obat
takèr [takɛr] n takir, pincuk
tambhâna
tako’ [takɔʔ] a takut
malu/kehilangan
amis’
makanan
matè
‘obat
malo harga
diri
mati’
nako’è v menakutkan
peribahasa yang menyatakan bahwa harga
ko’-nako’è v menakut-nakuti
diri
ko’-matako’ v 1 menakut-takuti 2 pura-
menebus rasa malu mati dengan carok itu
pura takut
adalah
segalanya
sehingga
untuk
lebih baik
tako’ ka matana oreng ‘takut pada mata
tambu’ [tambuʔ] nambu’ v melempar
orang lain’ tidak berani tampil di depan
bu’-tambu’ân v lempar-lemparan tambur [tambur] n genderang
umum. talè [talɛ] n tali
tamone [tɘmɔnɛ] n ari-ari
atalè v bertali; terikat
tampar [tampar] n tali; tambang; tampar
lè-talè n pengikat perjodohan seperti
tampar bi’ talena, lamon entar bi’ molena
cincin, kalung, dsb
ungkapan yang menyatakan bahwa sekali
nalèè v mengikat
berbuat harus sampai tuntas
mara talèna salebbâr ‘seperti tali katok
tana [tana] n tanah
kolor – panjang pendeknya tidak jelas’
tana’ [tanaʔ] v tanak atana’ v memasak nasi
orang yang perkataannya berubah-ubah nalèè tabu’ ‘mengikat perut’ menahan
tanang [tanaŋ] n tangan
lapar
atanang v bertangan
talè kangkang ‘tali kekang’
ta’ tao ajhungjhung tanang ‘tidak tahu
lanjhângnga talè ta’ kèra nyapo’ ka colo’
menyembah’ tidak tahu tata krama
‘sepanjang-panjangnya mengejar
mulut’
tali
berita
tidak
akan
sensasional
tandâ’ [tandəʔ] n tandak (penari) tanְdha [tanɖhǝ] n tanda
biasanya merebak dengan cepat
nanְdhae v menandai
talè kangkang talè tèmbâ, karèna èkakan
tane [tanɛ] n tani
pas èkèbâ ‘tali kekang tali timba, sisa
atane v bertani
dimakan
se atanè atana’ ‘yang bertani menanak’
membawa
terus
dibawa’
pulang
sisa
tamu
yang
suguhan.
Ini
merupakan satu hal yang memalukan. talekkèn [tɘlɘkkɛn] n mengajari orang mati menjawab
pertanyaan
malaikat
kubur setelah mayat dikubur; talkin
dalam
yang
berusaha
akan
memetik
hasil
usahanya tanen [tanɘn] n perangkap hewan taneyan [tanɛyan] n halaman taneyan
lanjhang
pola
pemukiman
tales [talɘs] n talas; keladi
keluarga yang memanjang dari barat ke
tamba [tamba] namba v menambah
timur. Komposisinya terdiri atas paling
atamba v bertambah
barat
nambaè v menambahi
wudhu’ berupa sumur dan kamar mandi
ba-tamba n tambahan
sebelah
timur
rumah
orang
tambhâ
[tambhǝ]
n obat
atambhâ vi berobat
sebuah
perempuan.
Di
langgar
dengan
memanjang tua depan
dan
tempat
berurutan anak-anak
masing
rumah
terdapat dapur dengan kandang ternak di belakangnya.
tappor [tappɔr] v memukul dengan benda keras untuk menghancurkan, membelah,
tang [taŋ] a milikku: tang buku ‘buku
dsb nappor v memukul dengan benda keras
milikku’ tanges [ta.ŋɛs] n tangis
etappor kelap idm disambar petir
nanges vi menangis
tarabhâs [tarabhǝs] narabhâs v menerabas
atangesan vi bertangisan
tarang
tangghâ’
[taŋghǝʔ]
v nanggha’ v menanggap
(hiburan)
[taraŋ]
patarangan
[ptaraŋan]
unggas
(biasanya
sarang/tempat
peliharaan) mengerami telur.
tangghâ’ jhâ’ opaè ‘biarkan manggung
tarata [tɘrata] n ayam hutan
tapi jangan diberi upah’ anjuran untuk
tareddhep [ta.rɘd.dhɘp] vi tertidur
mengabaikan kabar yang belum tentu
tarètan [tarɛtan] n saudara
benar
tarnyang [tarñaŋ] atarnyang v membantah [tɘŋghiliŋ]
tangghiling
n trenggiling
dengan
tanto [tantɔ] a tentu; pasti
tasbhi [tasbhi] n tasbih; rosario
tao [taɔ] v (R) 1 tahu: Sengko’ ta’ tao lamon
kodhu ka romana. Saya tidak tahu kalau harus ke rumahnya. 2 pernah: Samot lakar penter, tape ta’ tao abhajang ‘Samot pintar,
tetapi
tidak
pernah
sembahyang.’
v
o-matao
perkataan
orang yang dibantah
nantoaghi v menentukan
memang
mengulang-ulang
tasè’ [tasɛʔ] n laut taskatès [taskatɛs] adv ceplas-ceplos dalam berbicara tasmak [tasmak] n kaca mata atasmaghân v memakai kaca mata; berkaca mata
bersikap
atau
bertindak
tataèn/tatayyèn [tataɛn/tatayyɛn] a berkarat tebbhâs [tɘbbhəs] nebbhâs v pembelian
seolah-olah tahu; sok tahu tao dhughâ kèra ‘tahu duga kira’ tahu
seluruh hasil panen sebelum dipetik dari
mengukur diri
pohonnya. Dalam hal ini pembeli yang
tao nyekot ta’ tao ajhai’ ‘bisa memotong
memetik atau memanen
pola tidak bisa menjahit’ bisa menasihati tetapi tidak bisa melaksanakan nasihatnya tapa’ [tapaʔ] n tapak ‘tapak burung gagak’ yang dilambangkan simpang
empat.
Hal
ini
berhubungan hal-hal yang berbau klenik dan mistis tapok
[tapɔk]
napok
vt
menempeleng;
menampar napok
tèddhâ’ [tɛddhǝʔ] v injak nèddhâ’ v menginjak: Nèddhâ’ teppong ta’
alampat. ‘menginjak tepung tak berbekas’ tegghu’ [nɘgghuʔ] negghu’ v memegang ghu’-negghu’ v memegang sesuatu ghu’-tegghu’an v saling berpegangan (tangan)
ngènjhâm
tanang
‘menampar/menempeleng
meminjam
tangan’
tebbhâs tebbhu [tɘbbhu] n tebu
tapa’ dangdang secara harfiah berarti kepada
tebbhasan n system pembelian dengan cara
sama
sembunyi tangan’
dengan
‘lempar
batu
tekkor [tɘkkɔr] n tekor tèkos [tɛkɔs] n tikus tèkos katon bunto’na ‘tikus kelihatan ekornya’
hukuman
hanya
diberikan
kepada orang yang wajib menanggungnya
tellasân [tɘllasǝn] n hari raya
ta’
nemmo
bujâ
è
batton
‘tidak
Tellasân Ajjhi Hari Raya Idul Adha
menemukan garam di pinggir balai-balai’
Tellasân Aghung hari raya Idul Fitri
selalu salah
Tellasân Pètra hari raya Idul Fitri
ta’ nemmo èra ‘tidak bisa bergerak’; selalu
Tellasân Rèrajâ/Rèyajâ [rɛrajǝ/rɛyajǝ] hari
salah tèmon [tɛmɔn] n mentimun
raya Idul Adha Tellasân Topa’ [tɔpaʔ] n lebaran ketupat,
mara
yaitu hari ketujuh setelah idul fitri atau
mentimun
tanggal
mengibaratkan lawan yang tidak seimbang
delapan
dianalogikan
Syawal.
dengan
Idul
Lebaran Fitri,
ini yaitu
merayakan puasa enam hari pada bulan Syawal
tèmon
amoso
dhurin
‘seperti
melawan
durian’
atau sebanding tèmor [tɛ.mɔr] n timur ngatemor agak ke timur
tello’ [tɘllɔʔ] n tiga
tenְdhak [tɛnɖhǝk] n langkah
tellor [tɘllɔr] n telur
satenְdhak
sapeccak
atellor v bertelur
‘selangkah
sekaki’
lor-telloran n telur-teluran; telur mainan
sepupu sekaki adalah saudara kandung
nyabâ’ tellor è bâtton ‘menaruh telur di
yang artinya saudara dan bukan sama-
pinggir balai-balai’ melakukan pekerjaan
sama jauh, sama-sama dekat
sia-sia yang hanya merugikan diri sendiri
harfiahnya
selangkah
adalah
tengel [tɛŋɘl] a tuli
tèma [tɛma] n timah
matengel
tèmbâ [tɛmbǝ] n timba
mendengar
nèmbâ v menimba
arti
v
acuh,
pura-pura
tidak
ngel-matengel v pura-pura tuli
tèmbhâng [tɛmbhǝŋ] 1 v timbang 2 p
tèngel montengnga ‘tuli tulang ekornya’
(ètèmbhâng) daripada
tidak mau mendengar nasihat dan selalu
atèmbhâng v menimbang berat badan
melawan tèngghu [tɛŋghu] vi tonton
sendiri nèmbhâng v menimbang
nèngghu vt menonton: Moghâ dhâddhi
tèmbhângan n timbangan Tadâ’ tèmbângan berrâ’ salajâ ‘tidak ada
sampornana ka sè nangghâ’ sareng sè nèngghu. ‘semoga menjadi kesempurna-
timbangan berat sebelah’ keadilan harus
an bagi yang menanggap dengan yang
menempatkan semua orang dalam posisi
menonton’
seimbang
merupakan
ghun-tengghun n tontonan
pentingnya
rasa
keadilan
implementasi bagi
orang
Madura tembus [tɘm.bus] a tembus nembusi vt memastikan temmo [tɘmmɔ] atemmo v bertemu
tèngka [tɛŋka] n tingkah atèngka v bertingkah aka-tengka v banyak tingkah tèngka’ [tɛŋkaʔ] n langkah atèngka’ v melangkah
nemmo v menemukan
tengnga [tɘŋŋa] n tengah
patemmon n pasar yang adanya dua hari
tèngngep
sekali
[tɛŋŋɘp]
telungkup
mon-temmon v berjanji untuk bertemu
tennar [tɘnnar] a retak
disuatu tempat dan waktu tertentu
tèpès [tɛpɛs] a tipis
nèngngep
v
(ter)-
matèpès v menipiskan
dilakukan saat nyaba’ oca’ berupa topa’
pès-tèpès v tipis-tipis
toju’)
teppong [tɘppɔŋ] n tepung
tokang [tɔkaŋ] n tukang
teppong bi’ ghuddhuna, apolong padâ buddhuna
‘tepung
bergabung
sama
dengan
rusaknya’
kuenya, bergabung
tokar [tɔkar] n pertengkaran; perkelahian atokar v bertengkar; berkelahi atokaran v saling bertengkar satu sama
Jhâ’
atokar
sakancaan.
sama-sama rusaknya. Ket. Peribahasa ini
lain:
berasal dari pantun pendek.
teman jangan saling bertengkar.’
‘Sesama
tèra’ [tɛraʔ] a terang
nokare v mengajak berkelahi/bertengkar
terro [tɘrrɔ] v ingin
kar-tokaran v kelahi-kelahian; permainan
tètè [tɛtɛ] n titi
perkelahian antar anak laki-laki sin lat-
nètè v meniti
siladhân ‘silat-silatan’
sasat nètè obu’ salembâr ‘seperti meniti
tokol [tɔkɔl] 1 v pukul 2 n palu
rambut selembar’ 1 melakukan pekerjaan
nokol v memukul
sia-sia yang hanya menyebabkan celaka
kol-tokol n alat untuk memukul; pemukul
sendiri 2 selalu salah dan menerima
kol-tokolan v saling pukul toktok n lomba adu binatang kepala dengan
hukuman to’ot [tɔʔɔt] n lutut
kepala
no’ot v memukul atau menyerang dengan lutut
atoktok v mengadu kepala tolak [tɔlak] nolak vt menolak
leng-ngaleng ka to’ot ‘bersembunyi di
tolak
balik lutut’ rahasia yang terkuak karena
keperluan singkat tanpa berhenti setelah
pertanyaan yang menelisik
menyelesaikan pekerjaan tersebut
to’-oto’ v sejenis arisan yang digunakan
(bâli)
ngangkès
bhubuwan
‘mengangkis
pernah
dibayarkannya
pada anggota-anggota remo
balik
untuk
satu
tolang [tɔlaŋ] n tulang
oleh blater untuk menarik dana dari yang
bolak
tolang
acalathaghân
tulang
berserakan’
membantu atau menunjang kebutuhan
tobi’ [tɔbiʔ] nobi’ v mencubit
keluarga,
bi’-tobi’an v cubit-cubitan
kerabat,
atau
orang
lain
sehingga mendekatkan hubungan
todus [tɔdus] a malu
tomang [tɔmaŋ] n tungku
toghu [tɔghu] tunggu
tombhâk [tɔmbhǝk] n tombak
atoghu vi menunggui
nombhâk v menombak
noghui vt menunggui
ètombhâk
patoghu n penunggu (mistis)
pembunuhan
toju’ [tɔjuʔ] v duduk
èosong
‘ditombak
diusung’
anggota
keluarga
oleh
sendiri
ju’-toju’ v duduk-duduk
tompa’ [tɔmpaʔ] v naik
katoju’ân n tempat duduk
nompa’ v menaiki
matoju’ v mendudukkan
tompeng [tɔmpɘŋ] n tumpeng
ngatojui v menduduki (tempat duduk)
Muwâng
matoju’
tandha
memberikan
‘membuang
lamaran
berupa
oleh-oleh
tanda
(biasanya
tompeng, tumpeng,
nabâng
butèr
mengejar
butir
nasi’ karena serakah mengejar yang kecil
sedang yang besar yang dimiliki hilang karenanya
nongkol v sudah bertongkol jhâ’ kolnongkol jangan lalai, lebih baik hati-hati
tona [tɔna] a rugi
tongo [tongo] v kutu yang sangat kecil
tond̩hing [tɔnɖhiŋ] n tonding
berwarna merah pada kulit ayam, lepitan
tonding [tɔndiŋ] n bagian punggung pisau
kulit manusia, dsb; tungu; tungau; tengu
yang tidak tajam
tongtong [tɔŋtɔŋ] n kentongan
nonding v memukul dengan punggung
tonjhâng [tɔñjhǝŋ] nonjhâng v menopang
pisau
(menahan
tondu’ [tɔnduʔ] nondu’ v menunduk
penyebutan
bulan
pengganti
hijriyah
Syawwal.
Tongare berarti tujuh hari yaitu hari raya yang
diperingati
hari
supaya
tidak
roboh
(condong dsb.)
Tongare [tɔngarɛ] n bulan kesepuluh dalam penaggalan Madura sebagai
dsb.)
ketujuh
tono
[tɔnɔ]
nono
v
memasak
dengan
membakar katonon v terbakar topa’ [topaʔ] n ketupat
Syawal
topa’ toju’ sejenis ketupat yang alasnya
setelah puasa enam hari pada bulan
berbentuk segi enam dengan atas runcing
tersebut.
seperti kerucut
tongga’ [tɔŋgǝʔ] n tonggak
nyarè topa’, kaèlangan teppang ‘mencari
tonggha’an [tɔŋghǝʔǝn] n batang bambu
ketupat,
bagian bawah yang berbuku pendek dan
karena
paling keras
sedang yang besar yang dimiliki hilang
tonggha’ ngalang ka dunynya ‘tonggak
karenanya
kehilangan serakah
mengejar
melintang di muka bumi’ masalah yang
topèng [tɔpɛŋ] n topeng
samar-samar tiba-tiba muncul kepada
tore [tɔrɛ] mari
umum
toro’ [tɔrɔʔ] v ikut
tongka’ [tɔŋ.kaʔ] n tumit
sewadah
sesajian’
yang
kecil
atoro’ v patuh; taat
nongka’ vi melakukan dengan tumit
noro’ v ikut
tada’ tongka’ tada’ dai peribahasa yang
noro’è v mengikuti dari belakang
arti asalnya adalah tak peduli tumit, tak
noro’ bunte’ ‘ikut di belakang’ mengikuti
peduli dahi yang dimaksudkan untuk tidak
orang yang lebih tahu (kadang-kadang
membeda-bedakan tinggi-rendah jabatan
tanpa alasan) toron [tɔrɔn] v 1 turun Dari Sorbhaja, ali
seseorang. bada e tongka’ bada e dai ‘ada di tungkai ada di dahi’ segala sesuatu ada tempatnya sesuai kodrat
toron e Tangkel. ‘dari Surabaya, ali turun di Tangkel’ 2 mudik dari Jawa Hasan bhuru toron dari Sorbhaja. ‘hasan baru
tongkeng [tɔŋkɛŋ] n pantat
mudik dari surabaya’
tongko’ [tɔŋkɔʔ] nongko’ vi 1 bertengger 2
toronan n keturunan toron tana selamatan
bertumpu; berpijak
untuk anak yang baru pertama menginjak
ko’-nongko’ v bertengger
tanah sejak dilahirkan
ko’-tongko’
n
tempat/sesuatu
untuk
norodhi/norote v menuruti kehendak
berpijak, bertumpu tongkol
[tɔŋkɔl]
tongkol pisang
n calon
torot [tɔrɔt] biar
buah
pisang;
towa [tɔwa] a tua
wa-matowa v bersikap atau bertindak
seolah-olah sudah tua
U uwan [uwan] nguwan v menggembala
W wâng-ghuwâng [wǝŋghuwǝŋ] n kumbang
tahi’ memperebutkan sesuatu yang tidak
wangwung/tahi
berharga karena terpengaruh ketamakan wè-rowè [wɛrɔwɛ] n tonggeret
mara wâng-ghuwâng nemmo taè ‘seperti kumbang
wangwung/tahi
menemukan
Z Zabur [zǝbur] n kitab Zabur zakat [sǝkat] n zakat
zamzam [sǝmsǝm] n air zamzam
DAFTAR PUSTAKA Ashadi, Moh. Makhfud. 1992. Kosa Kata Basa Madura. Sumenep: Tanpa Nama Penerbit Bastari dan Yoesi Ika Fiandarti. 2009. Kosa Kata Bahasa Madura Lengkap. Surabaya: Karya Simpati Mandiri Chaer, Abdul. 2009. Fonologi Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta Iyubenu, Edi A.H. 2003. Ojung. Yogyakarta: LKiS Jonge, Huub de. 1989. Madura dalam Empat Zaman: Pedagang, Perkembangan Ekonomi, dan
Islam Suatu Studi Antropologi Ekonomi. Jakarta: KITLV, LIPI, Gramedia Moeliono, M. Anton. 1997. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Muslich, Masnur. 2009. Fonologi Bahasa Indonesia: Tinjauan Deskriptif Sistem Bunyi Bahasa
Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara Rifai, Mien Ahmad. 2007. Manusia Madura: Pembawaan, Perilaku, Etos Kerja, Penampilan, dan Pandangan Hidupnya seperti Dicitrakan Peribahasanya. Yogyakarta: Pilar Media Sudikan, Setya Yuwana [et.al]. 1993. Nilai Budaya dalam Sastra Nusantara di Madura. Jakarta: Pusat
Pembinaan
dan
Pengembangan
Bahasa
Departemen
Pendidikan
dan
Kebudayaan Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1999. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
A a- [a] prefiks yang jika dihubungkan dengan bentuk dasar menjadi kata kerja misalnya
tokar ‘perkelahian; pertengkaran’ menjadi atokar ‘berkelahi’ -a [a] suffiks yang berarti akan atau hendak,
abân [abɐn] adv siang (antara pukul 10.00 – 13.00) bân-abân adv waktu siang 1abâng
ngabângv
[abɐŋ]
terbang,
mengangkasa
misalnya atokarra menjadi ‘hendak atau
ngabângaghi v menerbangkan
akan berkelahi’
pangabângnga n cara terbangnya
aba [aba] {Ar.} n 1 bapak; 2 panggilan untuk orang
yang
lebih
tua
yang
sudah
melaksanakan ibadah haji
bâng-abângn angkasa; langit; awing-awang 2abâng
[abɐŋ] ebang-abangev ditakut-takuti
3abâng
abâ [abɐ] i seruan keheranan, kekaguman seperti aduh, ko’?, dsb.
[abɐŋ]
abangannav
kelihatannya,
tampaknya, sepertinya abâr [abɐr] bâr-abâr hawar; awar-awar; nama
abâ’ [abɐʔ] n 1 diri abâ’eng‘dirinya’ 2 badan
lo’ nyaman abâ’‘tidak enak badan’
pohon yang getahnya menyebabkan gatal bila terkena kulit; Fiscus septica abâs [abɐs] v pandang
saabâ’ sebadan bâ’-abâ’ân 1sendiri 2 diriku sendiri
ngabâsvt
bâ’-saabâ’ hanya sendiri
mengagumi dsb) Tadâ’ orèng ngabâs arè sè
abâ’ dhibi’ diri sendiri
ta’ solap. ‘tak ada orang yang memandang
abâ’ dhiri’ aba’ dhibi’ abâ’
sampayan
kamondurân
selalu
senang
di
(dengan
maksud
matahari tanpa silau’
‘diri/badan
penjemuran’
‘badan/diri mana
ngabâssâv hendak melihat pangabas(sa)n cara memandang
kelihatan pantas memakai apa saja abâ’
memandang
bunglon’
pun;
mudah
pangabâsânn penglihatan abây
[abɐi]
tandan
pisang
(ttg.
tangkai
pada
buah-buahan
yang
menyesuaikan diri
panjang
abâ’ kèsa cèţak gherrângdikatakan kepada
bertumpukan)
orang yang sangat miskin
ngabây v memotong tandan pisang
sakè’ pas èlang badan segar kekuatan
n bau mulut abbhâna baceng‘bau mulutnya busuk/tidak enak’
kembali
wang-lowangè/ngalowangè abbhâ ‘hanya
abâ’ seggher kakowadhân abâli polè, rassa lagi,
kemudian
rasa
sakit
menghilang
abbhâ
[abbhɐ]
menghabiskan bau mulut saja’ nasehat
abâ’na [abɐʔna] pron [R] kamu
yang percuma karena tidak digubris
aba’en [abɐʔən] pron [R] kamu
mowang abbhâ bâceng ‘membuang bau
aba’eng [abɐʔəŋ] pron [R] kamu bilâ abâ’eng
mulut yang busuk’ mempengaruhi orang
sè amaèna ka roma? ‘kapan kamu main ke rumah’ [abɐk] a agak; sedikit abâk sakè’
‘agak/sedikit sakit’ bâk-abâk
sedikit
abbhâng
sesuatu
yang
meng-
agak
bâk-abâk
sakè’
[abɐk] bâk-abâkv membasahi badan
sebelah atas (ttg. Mandi setengah badan)
bhâng-ngabhângèv
[abbhɐŋ]
menakut-nakuti abbheng
‘sedikit agak sakit’ 2abâk
melakukan
untungkan bagi diri sendiri
abad [a.bad] n abad (masa seratus tahun) 1abâk
lain
[abbhəŋ]
ngabbhengngè
v
menghalangi kaabbhengngan
v
terhalang
(ttg.
perempuan yang meninggal karena bayi tidak bias keluar)
Halaman 1 dari 97
abbher [abbhər]ngabbherv1 terbang (dengan kepakan sayap atau tenaga dorong mesin)
Lamon mano’ ngabbher, jhuko’ alangngoy. ‘jika burung terbang, ikan berenang’ 2 melayang Lajangnga samot la ngabbher e
langnge’. ‘layang-layang samot melayang di
1abhu
intj
[abhu]
keheranan, dsb)Abhu! Ma’ bariya? ‘aduh, kok begitu?’ 2abhu [abhu] a agak keropos karena dimakan usia abit [abit] a lama maabitv memperlama
mangabbherv menerbangkan
abidhâna lebih lama
menerbangkan
untuk
orang lain
bit-abitadvlama-lama bit-maabit berpura-pura lama
pangabbherrân cara terbangnya
abu [abu] n abu
bher-ngabbherv beterbangan ngabbherrâ
(ungkapan
keterkejutan,
langit’ mangabbherraghiv
aduh
ta’
tèngghi,
abu tomang v abu sisa pembakaran tungku akoro’a
ta’
acan [acan] n terasi
dâlem‘mau terbang ta’ tinggi, menggali pun
acar [acar] n acar
tak dalam’ tidak memiliki kekuasaan sama
accem [accǝm] n (buah atau pohon) asam
sekali
accèn [accɛn] a asin
abbhlâk
ngabbhlâkv
[abbhlɐk]
membuka
pintu lebar-lebar
acum [acum] v menyusun dari bawah ke atas
abbhrâ [abbhrɐ] a kelihatan kelihatan jelas tajam/mencolok Mon ngangghuy kalambhi abârna mèra èkatèla’ abbhrâ.
dan
Kalau
memakai
baju
berwarna
merah
kelihatan mencolok. abbhreng
[abbhrəŋ]
cèn-accènn ikan asin ngacum v menyusun dari bawah ke atas adâ’ [adɐʔ] adv depan adâ’ [adɐʔ] v tidak ada; tiada tadâ’ maadâ’v menghabiskan ad̩dh ̩ âng [adɖhɐŋ] v hadang
n brem; sejenis makanan
ngad̟d̟hâng v menghadang
yang terbuat dari tepung dan sari tapai
pangadd̩hângn
a berat (sukar, susah, payah, muskil, sulit)cè’ abbhuddhâ ‘berat
menyusul nelayan pencari ikan ketengah
sekali’
d̟hâng-ad̟d̟hâng
1abbhut
2abbhut
[abbhut]
[abbhut]
ngabbhuddhi
v
me-
minjamkan abbo [abbo] p aduh; wah (kata seru sebagai
nelayan
pembeli
laut untuk membeli hasil tangkapan
n
penghadang;
ad̩dh ̩ ep [adɖhǝp] v menghadap ke d̩hep-ad̩dhebbhanv saling berhadapan ngadd̩hepv menghadap
bo-abbo wah wah wah
ngad̩dheppaghiv menghadapkan
bawahan)
ngadd̩hebbhiv menghadapi addhu [addhu] v adu
abdhinapron [T] saya
addhuânn aduan
abdhi dhâlempron [T] saya
dhu-ngaddhuv mengadu domba
abek [abək]a sejuk (segar)
tirai
pembatas
ungkapan keheranan) abdhi [abdhi] n abdi, sahaya (pelayan, orang
yang
ngaddhuv mengadu
bek-abek adv amat sejuk
addhu adâ’idm adu muka
bek-ngabek v menyejukkan diri
dhu-addhu bâlâkang‘adu punggung’ saling
abhâng [abhɐŋ] a merah Kaka’ lèbur d̩â’
mano’ sè abulu abhâng. ‘kakak senang pada burung yang berbulu merah’
bermusuhan addhu terrang‘adu terang’ saling jujur adhât [adhɐt] n adat; kebiasaan ngadhâdhi
v
melakukan
atau
memperlakukan sesuai adat yang berlaku
Halaman 2 dari 97
adhân [adhɐn] n,v 1 azan
ajâm tokong mènta monteng perib ‘ayam
ngadhânè v mengadzani
kutung minta tulang ekor’ menginginkan
aèng [aɛŋ] n air
sesuatu yang tidak mungkin
kaaènganv terkna air
Mon
ngaèngèvt mengairi
jhâghungperib‘selama
aèng mata air mata
pada jagung’ sifat alami manusia, yaitu
Aèng
ècello’perib‘air
èpaghili
dialirkan
masih
ajâm
bisa
ghi’
endâ’
ayam
dipengaruhi
ka
masih
suka
godaan
harta,
diciduk’ meminta sesuatu sedangkan yang
kedudukan, dan wanita
diminta tersebut sangat dibutuhkan oleh
wa-towa ajâm perumpamaan yang secara
orang yang diminta tersebut
harfiah ‘tuanya seperti
Aèng èpeddhâng ta’ apèsaperib ‘air ditetak
perumpamaan pada orang yang semakin
pedang tidak terpisah’ hubungan keluarga yang sangat erat sehingga tidak terganggu Aèng
sondhâng
nand̩hâaghi
dâlemma
mengalir
balik
lèmbungperib‘air menandakan
dalamnya
lubuk’
orang
dijadikan
tua semakin cantik/tampan ajhâk [ajhɐk] ngajhâkv mengajak jhâk-ajhâkn
dengan masalah dari luar
ayam’
undangan
untuk
dalam membangun rumah, hajatan dsb. pangajhâk n ajakan ajhâr [ajhɐr] v belajar
berilmu tidak banyak bicara Mara aèng è daunna talesperib‘ibarat air di
jhâr-ajhârân v mengulang pelajaran
daun
ngajhârv mengajar
keladi’
orang
yang
saling
membantu kebutuhan tetangga, misalnya
tidak
bisa
dinasehati
ngajhârèv mengajari
Mara aèng ebâdd̩hâi kèrèngperib‘seperti air
pangajhârânn pelajaran; pengajaran
diwadahi keranjang ikan’ harta yang cepat
ngajhârè
habis
bebek berenang’ melakukan pekerjaan yang
aghung
[aghuŋ]
a agung; amat besar
penanggalan Madura yang mengadopsi dari penanggalan Hijriyah diadakan
misalnya
pasar
alangngoy
1ajhi
[ajhi] n harga awal yang dipatok penjual
untuk kemudian ditawar oleh pembeli ngajhii v memberi harga awal untuk ditawar
setiap
hari
Ahad,
ahadhan‘pasar
yang
2ajhi
[ajhi] ngajhi v mengaji
pangajhiyânn pengajian ajjhi [ajjhi] n haji
diadakan setiap hari Ahad’ ahli [ahli] n ahli
akal [akal] n akal
li-maahliv sok ahli
kal-ngakalèv menipu
ajâm [ajɐm] n ayam
akal
bukongidm‘akal
jâm-ngajâmèv memanas-manasi
mengumpulkan
ajâm katè ta’ kala kalèțtègghâperib‘ayam
sehingga menjadi banyak
katai tidak
‘mengajari
sia-sia; menggarami air laut
ahad [ahat] n nama hari pertama dalam
ahadhân
bhibhik
kalah gemerusuknya’
untuk
kebenaran orang kecil akan memberikan perlawanan yang sama dengan orang besar ajam mènta sasengngètperib‘ayam meminta rempah-rempah’ melakukan sesuatu yang
burung
betet’
demi
sedikit
sedikit
akanta [akanʈa] p seperti Akhèrat [ahɛrat] n alam setelah mati yang menurut kepercayaan tempat pembalasan perbuatan selama hidup di dunia; akhirat ako [akɔ] v aku
mengundang bahaya
ngakov mengaku
Ajâm mon ngakana ghi’ ngarkar kaadâ’
ko-ngakov mengaku-ngaku
peribahasa yang senada dengan ‘ibarat
pangakoann pengakuan
ayam, tiada mengais tiada makan’
alang [alaŋ] v halang
Halaman 3 dari 97
ngalangv menghalangi jalan; melintang
ambhâ [ambhɐ] v lepas, masuk dan merusak
alas [alas] n hutan
lahan
alas rajâ hutan belantara ale’ [aleʔ] n alè’
dengan
memakan
tanaman
atau
(hewan
peliharaan)
alè’ [alɛʔ] n adik
ambhu [ambhu] v usah; perlu: lo’ ambhu
le-alè’ân v memanggil dengan sebutan alè’ alèm [alɛm] a 1 pandai 2 alim; tidak banyak
tidak usah ambu [ambu] v berhenti maambu v menghentikan
tingkah lèm-maalèmv
bersikap
atau
bertindak
seolah-olah alim
paambuwân
n
tempat
berhenti;
pemberhentian
alèng [alɛŋ] bd ngalèngv1
tanaman
menginjak-injak
bu-ambuwân 1 adv sering berhenti Pantes tidak
mau
mengaku
2
lo’ dhik dâpa’, bu-ambuwân. “Pantaslah
berlindung dari pandangan, cahaya dsb.
tidak sampai-sampai, sering berhenti.” 2 n
ngalèngè v menutupi supaya tidak terlihat
tempat berhentiGardu ghellâ’ sala sittong
lèng-alèng n pelindung atau penutup agar
bu-ambuwânna orèng sè lèbat. Gardu tadi
tidak terkena cahaya, terlihat, dsb
salah satu tempat berhentinya orang yang
alès [alɛs] n alis
lewat.
alip [alip] n huruf pertama tulisan Arab
maambuv menghentikan
lip-alibhân n berkenaan dengan alif atau
amèt [amɛt] v pamit
huruf hijaiyah yang maksudnya pelajaran
amok [ŋamɔk] ngamokv mengamuk
membaca
ajhâr
al-Quran:
lip-alibhân
‘belajar membaca huruf Arab—untuk belajar membaca al-Quran’ Tang ana’ lo’ ngalle polana ce’ mellèngnga. ‘Anak saya tidak naik kelas karena sangat nakal.’
abu-abu dengan ukuran sedikit lebih besar dari ibu jari tangan. ampas
[ampas]
n
ampas,
sisa
perasan
(kelapa, jeruk, dsb) ngalokaghi v
memuji
dan
ngampel v memeluk pel-ampellan v saling peluk; berpelukan
mengunggulkan lok-alokn
kumbang yang
ampel [ampəl] v peluk
allèyan n kenaikan kelas [alɔk]
ampal [ampal] n sejenis
keluar malam hari, berwarna putih atau
allè [allɛ] ngallè v 1 memindah 2 naik kelas
alok
pangamog(gha)adv cara mengamuknya
acara
perlombaan
mem-
perkenalkan sapi pada lomba kecantikan sapi betina alos [alɔs] a halus maalos v menghaluskan
ampon
adv(T)
[ampɔn]
sudah:ampon
lastare‘sudah selesai’ saamponnap setelah ana’ [anaʔ] n anak nganaèv menghasilkan
anak
(dalam
alpo’ [alpɔʔ] a sudah tua (untuk benda)
pernikahan); tidak mandul
ambâ’ [ambɐʔ] 1 jemput 2 hadang
ana’ malang sara ‘anak sangat malang’
ba’-ambâ’ n sejenis hantu yang menurut
anak yang tidak mendengar atau patuh
kepercayaan menghadang orang di jalan
pada perkataan orang tua
bâ’-ambâ’ânv menunggu lama
mon ana’ labu ka somor emma’ alonca’,
ngambâ’vt 1 menjemput 2 menghadang
mon
pangambâ’n
andhâperib‘kalau
nelayan
pembeli
yang
emma’
sè
labu
anak
ana’
jatuh
ke
nyarè sumur
menyusul nelayan pencari ikan ketengah
orang tua melompat, kalau orang tua yang
laut untuk membeli hasil tangkapan
jatuh anak mencari tangga’ besar kasih sayang orang tua terhadap anaknya.
Halaman 4 dari 97
anca [añca] ngancav memancing kemarahan ca-ngancav
memancing-mancing
ke-
selalu
menganga
untuk
banyak
bicara angghuy [aŋghuy] v pakai
marahan
angghuyânn pakaian
anco’ [añcɔʔ] nganco’ v menyetubuhi co’-anco’v bersetubuh nganco’
guy-ngangghuyv memakai sesuatu
colo’‘menyetubuhi
mulut’
kangghuy p(dipakai) untuk
memotong pembicaraan orang yang lebih
ngangghuyv memakai
tua atau dituakan. Hal ini dianggap sangat
ngangghuy
tidak sopan
ngarè’idm‘memakai
ancor [añcɔr] a hancur [andhə]
èlmona ilmunya
n tangga
banyak anjhu [añjhu] nganjhuv menjaga dan merawat
andhellânn andalan
anak kecil atau bayi
dhel-andheln sering dijadikan andalan
angka’ [aŋkaʔ] ngangka’v mengangkat
ngandhellaghiv mengandalkan
angkès [aŋkɛs] v angkis
andi’ [andiʔ] vi punya Kaula andi’ bur-leburan punya
orang
sedikit dengan sabar akhirnya terkumpul
andhel [andhǝl] n andal
duwa.’‘saya
orèng
menyabit rumput’ mengumpulkan sedikit-
maancor v menghancurkan and̩hâ
bicara;
dua
hal
yang
ngangkèsv mengangkis angko [aŋkɔ] a angkuh
menyenangkan’
angko’ [aŋkɔʔ] ngangko’v mengangkut
ngaandi’v mengambil (milik orang) sebagai
angkreng [aŋkrəŋ] a gagah perkasa
milik sendiri
angos [aŋɔs] a hangus
andi’ jhâlu mandhi tajhem‘punya susuh bertuah tajam’ memiliki kemampuan bela
maangos v menghanguskan antem [antəm] v hantam ngantem v menghantam
diri andus [andus]ngandusv menyeruduk
antèng [antɛŋ] n anting
angèn [aŋɛn] n angin
antos [antɔs] ngantosv (T) menunggu
angen [aŋǝn] v angan
tos-antosân v menunggu-nunggu
ngen-angen v angan-angan ngen-ngangenv mempertimbangkan
anyar [añar] a baru nganyarèvt memperbarui
v anggap v menganggap 2a setia
nyar-nganyarèv melakukan sesuatu yang
Maskèa ghun kèbân, adhâddhâ patè’ cè’
nganyarè kabin kebiasaan sebagian orang
nganggebbhâ bân cè’ èstona. ‘meskipun
Madura untuk memperbarui akad nikah
hanya binatang, adat anjing sangat setia
dengan mengulang akad nikah sebelumnya
anggheb
[aŋghǝp]
nganggheb
1
dan tulus’
tanpa memberi maskawin lagi
anggher [aŋghǝr] p asalkan
anynyong [aññɔŋ] a encer
angghit [aŋghit] ngangghitv menyusun angghu’ akanța
[aŋghuʔ]
tidak menjadi kebiasaan lingkungan sekitar
n pencabut bulu/rambut ta’ epencètperib‘seperti
angghu’
maanynyong v mengencerkan apèl [apɛl] n kepala kampung di Madura apel [apəl] n apel
pencabut bulu/rambut tidak ditekan’ mulut
apes [apǝs] n nasib yang buruk; sial Apessâ
yang selalu menganga untuk bicara; banyak
abâ’ tadâ’ se tao bilâ dâtengnga.‘tak ada
bicara
yang tahu kapan datang nasib buruk’
mara
angghu’
tadâ’
mècetperib‘seperti
pencabut bulu tidak ditekan’ mulut yang
apoy [apɔi] n api poy-ngapoyèv memanas-manasi
Halaman 5 dari 97
akadi’ apoy kalaras/kalarèperib‘seperti api
asatvi habis airnya (sungai, sawah, danau,
daun pisang kering/daun kelapa kering’
dsb.)
semangat yang menyala-nyala tetapi segera
maasat n menghabiskan air, menguras
padam dalam waktu sekejap
asèl [asɛl] n hasil hasèl
mara apoy sekkemperib seperti api dalam
asma [asma] n (T) nama
sekam
assim [assɪm] n bersin
tadâ’ apoy ta’ akokosperib‘tak ada api tak
asta [asta] n(T) tangan
berasap’ rahasia yang disembunyikan pasti
ngastanèv memegang asto [astɔ] v,n kutuk
akan terkuak ara [ara] n arah
ngasto v mengutuk
ngara 1 adv mungkin 2 v membidik
astowan n kutukan
ngaraaghi v mengarahkan
ata’ [ataʔ] n atap
pangara n maksud; tujuan
aata’v beratap
pangara bâdâ, pangaro tadâ’‘maksud ada, tetapi
pengaruh
memiliki
keinginan
tidak
punya’
besar
tetapi
Orang tidak
sanggup mewujudkannya
ngata’èv memberi atap atè [atɛ] n hati tè-ngatèv hati-hati atè abulu‘hati berbulu’ bersifat pendengki
ara’ [araʔ] n arak (sejenis minuman keras)
ate kadungdung‘hrf hati kedondong’ hati
arapa [arapa] pron mengapa
orang yang berwatak buruk
arè [arɛ] n 1 matahari bâjâ mangkèn dung-
atè malan hati yang cepat sedih atau sabar;
odung arè‘saat sekarang matahari ditutup awan’ 2 hari arè Slasa: hari Selasa arè’ [arɛʔ] n (MB) arit; sabit; clurit ngarè’ vt menyabit areng [arəŋ] n arang arep [arǝp] ngarep v mengharap ngarepaghiv mengharapkan arebbhân n harapan pangarepn pengharapan rep-ngarepv mengharap-harap; sangat
sensitive
arghâ
kennèng
èberri’
atè
pas
nèddhâ’
cètakperib‘tak dapat diberi hati lalu mau menginjak kepala’ tidak tahu balas budi atèng [atɛŋ] ngatèngv mengangkat untuk memindahkan tèng-ngatèng
v
(sedang)
mengangkat
sesuatu ator
[atɔr]
ngatoraghi v
menyampaikan;
menghaturkan kaatorv dihaturkan
mengharap [arghɐ]
ta’
n harga
ngarghâiv 1 menghargai hak, pendapat dsb. 2 memasang harga arjhu, ngarjhu [arjhu] v menjolok arrèn [arrɛn] n pohon aren arta [arta] n harta artè [artɛ] n arti ngartèv mengerti
tor-ator n (hidangan, dsb) disuguhkan atau dihaturkan atos [atɔs] atosânn ratusan attas [attas] n atas ngattas/ngaattas agak ke atas awwâl [awwəl] awal, mula ngawwâliv memulai lebih dahulu ayo [ayo(h)] inj ayo
Halaman 6 dari 97
B bâ' [bɐʔ] n bentuk singkat dari abâ’
d̟â-mabâd̟âv mengada-ada
bâ’â [bəʔə] n banjir
kabâd̟âân n keadaan
bâ’âng [bɐʔɐŋ] a getir
mabâd̟âv mengadakan
bâ’na [bɐʔna] pron(R) pelesapan dari aba’na
bâd̟â angka-angkènaidm‘ada tata caranya’
yang menunjukkan persona kedua; kamu
segalanya teratur sesuai ketentuan
[bɐʔǝŋ] pron(R) pelesapan dari abâ’eng yang menunjukkan persona kedua;
bâd̟â eabâs, tadâ’ etegghu ‘ada dipandang,
kamu
dapat dipakai
bâ’eng
tiada ditonton’ memiliki sesuatu yang tidak
bâb [bɐp] n bab
ta’ kèra bâd̟â keccengnga idm ‘tak pernah
bâbâ [bɐbɐ] n bawah
ada pekatnya’ selalu habis tanpa sisa bâdbâdhân [bɐdbɐdhɐn] n tempat lewat
ngabâbâv agak ke bawah bâbi [bɐbi] n babi bâbi
edheddhel
nemmo ka
perib
ara’
‘babi
dicelupkan ke dalam arak’ perbuatan dosa bâbinè’ [bɐbinɛʔ] n perempuan; betina bunga-bunga
dalam
ritual
keluar
dari
masalah
mâddhâèv mewadahi bâdd̩hâk [bɐddhɐk] a terus terang dhâk-bâddhâghânadv
tertentu bâburughân [bɐburughɐn] n petuah; nasihat bâbutton wasit pertandingan ojung yang diperankan
jalan
abâdd̩hâv berwadah
bâbur [bɐbur] n irisan daun pandan sebagai
biasanya
menemukan
tempat
bâd̟dh ̩ â [bɐdɖhɐ] n wadah
yang berlipat-lipat
campuran
lewat’
bâdbâdhân‘menemukan
salah
satu
tokoh
ojhung
terus
terang
apa
adanya bâddhung [bɐddhuŋ] n sejenis kapak besar dhung-bâddhungan1 vi mengapak sesuatu 2 n kapak mainan
bâca [bɐca] mâcav membaca
mâdhdhungv
ca-mâcav membaca sesuatu (doa, dsb.)
kapak
can-bâcann bacaan
mâdhdhung
bâcca [bɐcca] a basah
memotong
menggunakan
to’ot‘mengapak
lutut’
berkesantunan; tahu tata krama
aca-bâccav berbasah-basah
bâgi [bɐgi] mâgiv membagi
mabâccav membasahi
abâgiv terbagi Bakto dapa’ roma, Saat
bâceng [bɐcǝŋ] a bau busuk/tidak enak saceng-bâcengnga
nemmo jhajhan se la abagi tello’. ‘Saat
acan
ghi’
èdhulitperib‘sebusuk-busuknya
terasi
sampai rumah Saat menemukan jajan yang telah terbagi tiga.’
masih dicuil’ pertolongan atau bantuan
agi-bâgiv 1 terbagi-bagi 2 membagi-bagi
terhadap
bâgiyân
saceng-bâcengnga buri’ ghi’ ècetto’/ ecalot
n1 bagian; hasil bagi; jatahsaparapat bagiyan ‘seperempat bagian’ 2 pembagian (matematika)Sitti ghellâ’ ajhâr bagiyân è sakolana. ‘Tadi siti belajar
kèyaperib‘sebusuk-busuknya
dubur
pembagian di sekolahnya.’ 3 penggalan dari
ditelusuk/diceboki juga’ seburuk-buruknya
bagian yang utuh E bâgiyân ceṭak sasat
dilakukan
keluarga meskipun
atau
kerabat
hubungan
pasti sedang
renggang
anak akan disayang dan dibela juga bâd̩â [bɐdɐ] v ada abad̟ai v menyediakan; meng-ada-kann
apolong bi’ tongarra epasang salèmpang. Di bagian kepala seberti menyatu dengan tali kekang dipasang selempang
Halaman 7 dari 97
kabâgiyânv kebagian
abâlesvi membalas
sabâgiyân n sebagian
bâlessânn balasan
bâi’ [bɐiʔ] n biji
les-bâlessânv saling membalas; berbalas-
abâi’ v berbiji bâjâ
balasan
n
[bɐjɐ]
saat;
waktu;
malem‘waktu malam’ bâjâng [bɐjɐŋ] n
bâjâ
saat
bâli [bɐli] v kembali abâlivi kembali
1
wayang
2
mabâliv mengembalikan li-bâliyânadv berkali-kali
bayangan/gambar abâjângvi terbayang Bulâ ta’ bisa tèdung
bâli’ [bɐliʔ] v balik
karna abâjâng raèna dhika. ‘Saya tak bisa
abâli’ v berbalik (tidur terlentang menjadi
tidur karena terbayang wajahmu.’
telungkup atau sebaliknya)
abâjângaghivi membayangkan
mabâli’ v membalikkan
jâng-bâjângann bayangan yang terbentuk
li’-bâli’na dâdâr‘berbaliknya daun kering’
karena cahaya
perubahan nasib
1bâjhâ
[bɐjhɐ] n baja
2bâjhâ
[bɐjhɐ] n(T) gigi
bâjhân
[bɐjhɐn]
bâlibis [b(ɐ)libis] n belibis bâlibis abâli ka rabâna ‘balibis kembali ke
n wajan; penggorengan
rawanya’ pulang kampung
bâjhi’ [bɐjhiʔ] a 1 benci 2 jijik
bâlijjhâ [bɐlijjhɐ] n pedagang yang menjual
jhi’-mabajhi’ v pura-pura benci bâjhit
[bɐ.jhit]
dagangannya
n makanan yang sejenis dodol
dengan
berkeliling
desa,
kampung, dsb
yang berbahab dasar ketan tanpa digiling
bâllu’ [bɐlluʔ] n delapan
dicampur gula dimasak pada santan yang
bâllung [bɐlluŋ] num delapan; perubahan bentuk bâllu’ karena menjadi inti frasa
mendidih. bâko’
[bɐkɔʔ]
a
mata
bengkak
karena
numeralia saat digabung dengan bentuk lain, misalnya bâllung polo ‘delapan puluh’.
menangis dsb.
bân [bɐn] p kalabân
bâkto [bɐktɔ] n waktu abâktov berwaktu; ada saatnya
bândhil [bɐndhil] n duri
abâktoèv memberi waktu
martabhât
bâlâkang [b(ɐ)lɐkaŋ] n punggung
bândhil‘ibarat
onak’
mau
meminta tidak mau memberi; pelit
bâlâng [bɐlɐŋ] n belalang
bângal [bɐŋal] a berani
lâng-bâlângann tempurung lutut
bângalann pemberani
mara
ngal-mabângalv pura-pura berani
lâng-bâlânganna
to’ot‘seperti
tempurung lutut’ orang yang tidak bisa
bângal
dipegang
menjual, berani membeli’ bisa menasihati
perkataanya
karena
selalu
berubah-ubah pendiriannya
dan
bâlânjhâ [blɐñjhɐ] n (uang) belanja
ajhuwâl, bisa
bângal
melaksanakan
mellè‘berani apa
yang
dinasihatkan
abâlânjhâ v berbelanja
bangal ka tonding tako’ ka tajhem ‘berani
mâlânjhâi v memberi belanja; membiayai
pada punggung pisau takut pada tajamnya’
hidup
sok
bâlâțțang [b(ə)lətʈaŋ] n yuyu; sejenis ketam
berani
dibelakang
lawan
ketika
berhadapan nyalinya menciut
yang hidup di air tawar
mon lo’ bângal acarok jhâ’ ngako orèng
martabhâtbâlâtt̝ang‘ibarat yuyu’ menekan
madhurèperib‘kalau tidak berani bercarok
bawahan
jangan mengaku orang Madura’ ungkapan
untuk
dipersembahkan
atasan bâles [bɐlǝs] mâlesv membalas
pada
untuk menegaskan jati diri orang Madura yang harus mampu membela harga diri
Halaman 8 dari 97
ngal-bangal mardâ ‘beraninya seperti bara api’ berbicara besar tetapi penakut bângatowa
n
[bɐŋǝtɔwa]
1
bârâmma [bərəmma] pron bagaimana; kata tanya yang menanyakan cara
orang
tua
ghârubhek dan diatasnya; pitarah 2 sesepuh bângbâng [bɐŋbɐŋ] n sayap
bârâmpa [bɐrɐmpa] pron berapa; kata tanya yang menanyakan jumlah bârâs [bɐrɐs] a 1 sehat 2 sembuh
abângbâng v memiliki sayap; bersayap
mabârâsv menyembuhkan
bângkang [bɐŋkaŋ] abângkang v telanjang
bâri’ [bəriʔ] adv kemarin
mângkangè v menelanjangi
bârikkèng [bɐrikkɛŋ] a pelit
tabângkang v tiba-tiba telanjang karena
bâringèn [briŋɛn] n beringin
tanpa sengaja pakaian terlepas
bârinto [bɐrintɔ] adv seperti ini/itu
bangku [baŋku] n bangku
bârna [bɐrna] a 1 warna 2 macam
bângon [bɐŋɔn] n bangun (datar; ruang, dsb);
abârna v berwarna
bentuk; rupa
mârnaè v mewarnai
abângonv berbentuk; memiliki bentuk
ana-bârna v 1 berwarna-warni 2 ber-
bangonanv bangunan
macam-macam (tingkah laku, dsb.)
banjir [bañjir] n banjir
bâruy [bɐruy] a basi
bânnè [bɐnnɛ] adv bukan
bâta’ [bɐtaʔ] mâta’ v mengangkat masakan
ne-banneana berlainan
dari tungku atau alat memasak
bânynya’ [bɐñ.ñaʔ] adv banyak Rasulillah
bâtek [bɐtǝk] n watak
ampon bânynya’ aparèng ajhârân-ajhârân bân tuntunan-tuntunan. ‘Rasulillah telah
abâtekv berwatak
banyak
berjauhan
memberi
ajaran-ajaran
dan
tuntunan-tuntunan.’
ajâmidm‘berwatak
abâtek
merasa
rindu,
ayam’
jika
tetapi
jika
berdekatan (selalu) bertengkar
kabânynya’ann kebanyakan
bâto [bəto] n batu
mabânynya’ vt memperbanyak Mabânynya’
abato v membatu; keras (kepala) seperti
ana’
batu
tojjhuna
akabin‘Memperbanyak
keturunan adalah tujuan menikah
mâto v melempar batu
nya’-bânnya’ana paling banyak
bâto tèpa’n batu bata
bapa’ [bapaʔ] n ayah; orang tua
bato karang v batu karang
bârâ [bɐrɐ] a bengkak
on-so’on bâtoperib secara harfiah ‘(seperti)
bârâ’ [bɐ.rɐʔ] n barat
menjunjung batu’ yang dimaksudkan untuk
ngabârâ’ agak ke barat ka
bârâ’
ta’
kacapo’,
pekerjaan ka
tèmor
ta’
kacapo’‘ke barat tak terkejar, ke timur tak terkejar’
karena
serakah
semua
yang
diinginkan tidak berhasil atau menemui kegagalan bârâghât [bɐrɐghɐt] n pembiayaan abârâghâdhiv membiayai bârâkay [bərəkay] n biawak martabhât bârâkay/mara tellorra bârâkay
berat
yang
dilakukan
menghasilkan tidak seberapa atau tidak seimbang
antara
perjuangan
dan
penghasilan bâto’ [bɐtɔʔ] n batuk abâto’v batuk tadâ’ bâto’ tadâ’ assim perib ‘tidak ada batuk tidak ada bersin’ orang yang tidak banyak
bicara
tetapi
sering
membuat
kejutan
‘ibarat biawak/seperti telur biawak (telurnya
bâtton [bɐttɔn] n pinggiran balai-balai atau
disukai, dagingnya tidak)’ suami istri yang
langgar panggung yang berupa bambu
berhubungan harmonis satu sama lain,
utuh, kayu aren, atau balok kayu
namun tidak harmonis dengan mertua
Halaman 9 dari 97
ta’
tao
bâttonna
pinggirnya
langghâr‘tidak
langgar’
mengibaratkan
orang
sarkasme yang
tahu untuk
tidak
tahu
berfisik lemah tetapi masih dibutuhkan pemikiran dan pengalamannya bellu’ [bǝlluʔ] n belut
aturan karena tidak pernah menjadi santri
bellu’
atau belajar agama
yang pandai menipu dengan cara halus
bâu [bɐu] n bau
orang
u-bâuânn bau-bauan
berbudi
baung [baʊŋ] n makhluk siluman berwujud gabungan harimau dahan, serigala, dan kera yang menurut kepercayaan muncul 40
bersayap’
orang
bellu’ abunto’ arè’‘belut berekor celurit’
abâuvi berbau
setelah
abângbâng‘belut
hari
sebelumnya
menjadi
jarangkong beccè’ [bǝccɛʔ] a baik abeccèanv(figuratif) melakukan hubungan haram atau diluar nikah
yang
semula
luhur,
bersifat
pemurah,
berubah menjadi sebaliknya ko-bengkon rumahan: kalambhi ko-bengko ‘pakaian rumahan’ berdhâ [bərdhɐ] v kekenyangan kaberdhâânn kekenyangan; terlalu banyak makan berka’ [bərkaʔ] v (ber)lari: Sapèna berka’ cè’
santa’eng.
cè’-beccè’ana paling baik
kencang’
ce’-mabecce’v 1 berpura-pura baik 2 vi
ka’-berka’an v berlari-lari
mabeccè’v memperbaiki beddâl [bǝddɐl] n hasil; keluaran
‘sapinya
lari
dengan
sangat
berrâ’ [bǝrrɐʔ] a berat maberrâ’ v
1
memberatkan
2
hamil;
mengandung
meddâl v 1 mengeluarkan hasil 2 tumbuh
râ’-berrâ’âna paling berat
(tanaman)
râ’-maberrâ’v berpura-pura berat
beddâlân n keluaran; hasil produksi dari
berrâ’
bedd̩hâ’ [bǝdɖhɐʔ] n bedak
hati,
bengko [bǝŋkɔ] n rumah
cè’-beccèa baik-baik; baik semua
(sedang) memperbaiki sesuatu
baik
dan penolong
jhuwângan‘berat
ke
atas’
terlalu
banyak beban daripada kemampuan
abedd̩hâ’v berbedak
râ’-berrâ’
medd̩hâ’èv membedaki
persahabatan yang terganjal oleh sifat satu
beddhâk [bǝddhɐk] v terkena (getah, kotoran,
abegghâv terendam; direndam [bəllɐs] a belas
bellâsânn belasan 2bellâs
gula’
atau kedua sahabat tersebut berri’ [bǝrriʔ] v beri
dsb) begghâ [bəgghɐ] megghâv merendam 1bellâs
ghulâ‘berat-berat
[bəllɐs] a baik; penyayang; welas
lâs-mabellâs v pura-pura baik
aberri’vi memberi merri’vt memberi aberri’
long-ellongan‘memberi
jalan keluar berrit [bǝrrit] n,a (tempat) keramat atau
bellât [bǝllət] n sembilu
angker
belli [bǝlli] vd beli
èkennèng
berritv
terkena
gangguan
mahluk
halus
mellè [mǝllɛ] vt membeli mellèaghiv membelikan le-mellè v membeli sesuatu lin-bellin n barang-barang yang dibeli belli’ [bǝlliʔ] n atap rumbia
jalan
tembus’ membantu orang dengan memberi
tulah dari
atau tempat
keramat atau angker berta [bǝrta] n berita; kabar: ngèding berta ‘mendengar kabar’ bessè [bǝssɛ] n besi konengn
belli’ potong jhâjhâluna‘atap rumbia patah
besse
bambu pengikatnya’ orang tua yang sudah
kekebalan
besi
kuning;
jimat
Halaman 10 dari 97
bettes [bǝttɛs] n betis
bhâkal [bhɐkal] 1 adv akan: Jhâ’ bong-
bhâbâng[bhɐbɐŋ] n bawang bâng-bhâbânga
(anak
kecil)
yang
ikut
mengerjakan suatu pekerjaan tetapi tidak diperhitungkan
n buah nangka yang
bhâbbhâl[bhɐbbhɐl]
masih sangat muda biasa dimakan dengan garam atau bumbu rujak lo’-tao
bhâbbhâl
‘tidak
tahu bhâbbhâl’
sombong. Sakabbhina manossa bhâkal matèa. Jangan terlalu sombong. Semua manusia akan mati 2 n tunangan abhakalanv bertunangan kal-bhâkaln acara pertunangan mabhâkalèvt menunangkan bhâko [bhɐkɔ] n tembakau bhâko
ètolong
ngantos
lemmessâ
orang yang masih belum pengalaman atau
‘tembakau diangkat menunggu lemasnya’
belum memiliki kecakapan
ada
bhâbhâr
[bhɐbhɐr]
v lahir
waktu
yang
[bhɐbhɐsan]
n peribahasa yang
bhâktè [bhɐktɛ] n bakti abhâktèv berbakti
keadaan,
ngabhâktèv membaktikan diri
atau
perilaku,
dengan
kalimat yang sering tidak lengkap tetapi tetap
pemakaiannya,
misalnya
nemmo
bhâlâ [bhɐlɐ] n kaum, golongan, kerabat abhâlâv berkerabat
pokolan ‘mendapat durian runtuh’, abujâi
bhâlâi [bhɐ.lɐ.i] n bencana; bala
saghârâ ‘menggarami laut’, dsb.
bhâlâkbhâk [bh(ɐ)lɐkbhɐk] n pasung mâlâkbhâk v memasung
bhâbhâtang [bhɐbhɐtaŋ] n bangkai Bhâbhâtang
ngajhâk
matè‘bangkai
bhâlik [bhɐlik] n belakang; sisi lain
mengajak mati’ kejahatan selalu melibatkan
abhâlik v berbalik
orang baik-baik
mâlikv membalik
bhâbur
[bhɐbur]
sebagai
n irisan daun pandan wangi
campuran
bunga
(untuk
ritual
tertentu)
bhâi
a bagus; baik adv saja: Mèlè sè mèra bhâi. Pilih
[bhɐghus]
[bhɐjɐŋ]
n
bentuk
singkat
dari
bhândheng [bhɐndhǝŋ] n ikan bandeng bhândheng kerrong
n perompak; jagoan pura-pura
rajin;
bersikap atau berbuat seolah-olah rajin membuat
merajinkan bhâji’ [bhɐjiʔ] n bayi
sabhâlânan
èpatadâ’
sèttong‘bandeng
rong-
setambak
dihabiskan kerung-kerung satu’ ulah satu
bhâjheng [bhɐjhǝŋ] a rajin jheng-mabhâjhengv
abhandhaiv memberi modal mândhâivmemodali
sembhâjâng (sembahyang) abhâjângvi bersembahyang mâjângagivt menyolati (jenasah)
mabhâjhengv
terlebih dahulu menyentuh bumi
abhândhâv bermodal
bhâjâ [bhɐjɐ] n 1 buaya 2 mata keranjang
bhâjhâk
terjungkal; jatuh terlentang dengan pantat
bhândhâ [bhɐndhɐ] n 1 modal 2 harta
bhâin [bhɐin] adv saja bhâi
[bhɐjhɐk]
abhâlingkangv
[ˋbhəliŋkaŋ]
bhân [bhɐn] p setiap sabbhân
yang merah saja.
bhâjâng
apèyara sapè kerrabhân rowa bârâghâddhâ larang. ‘sebaliknya memelihara sapi bhâlingkang
bhâdhân kaulâpron [T] saya [bhɐi]
tabhâligghâ p sebaliknyaTabhâligghâ kèya
karapan biayanya mahal’
bhâdhân [bhədhən] n badan bhâghus
harus
baik
mengandung kiasan untuk mengacu kepada sifat,
baik
ditunggu agar pekerjaan terlaksana dengan
abhâbhâraghi v melahirkan bhâbhâsan n
kalanya
jadi
rajin;
anggota keluarga dapat merusak nama seluruh anggota keluarga bhând̩hing tandingan:
n bannè
[bhɐnɖhiŋ]
Cekcek
bandingan;
bhândingnga
bârakay. ‘Cecak bukan tandingan biawak.’
Halaman 11 dari 97
abhândhingv berbanding
gembala’ musuh yang kuat kalah dengan
mândhingaghi v membandingkan
lawan yang lemah karena kecerdikan
bhânè [bhɐnɛ] n 1 umpan 2 peluru ketapel
bhânto [bhɐntɔ] v bantu
abhânè v 1 berpeluru Sèngko’ nyettép
abhânto v membantu
abhânè èker. ‘Saya mengetapel berpeluru
bhântoan n bantuan
kelereng.’ 2 berumpan
mânto v membantu
bhângka
v mati (kasar) [bhɐŋkalan] n
bhânyak [bhɐñak] n angsa
[bhɐŋka]
Bhângkalan
Bangkalan;
bhârânca
[bhɐrɐñca]
a
lancar
dan
bisa
kabupaten paling barat pulau Madura
berbicara dengan siapa saja; supel; mudah
Bhângkalan
bergaul
ta’
korang
wâ’-buwâ’ân
‘Bangkalan tidak kurang buah-buahan’ 1
bhârâng [bhɐrɐŋ] n barang; sesuatu
Negeri sendiri (bagi orang Madura) tetap
bhâreng [bhɐrəŋ] n teman abhâreng v berteman; bersama dengan
masih daerah
memiliki lain
kelebihan
2
Anjuran
dibandingkan untuk
pulang
kampung bhângsalan
mârengngè v menemani bhârenteng
[bhɐŋ.sa.lan]
n frasa pendek
mengandung permainan kata-kata untuk menyembunyikan sebenarnya
arti
ingin
maksud
dikatakan,
yang
misalnya
konyè’ ghunong ‘kunyit gunung’ adalah
giat;
bhâruma [bhǝruma/bhruma] n kolong tempat tidur bhâsa [bhɐsa] n bahasa bhâsa [bhəsa] a pecah mabhâsavt memecahkan
‘seketemunya apa adanya’, gumo’ dâdâ
sa-bhâsapecahan
buru’, dsb.
sangat
sungguh-sungguh
tanaman temmo maksudnya sanemmona ‘adalah soso maksudnya kasoso ‘terburu-
a
[bhɐrǝntǝŋ]
sa-bhâsana
pèrèng
pecahan piring bhâta [bhɐta] n batu bata
bhânta [bhənta] abhânta v 1 berbantahan; 2 membantah
bhâtang [bhɐtaŋ] n bangkai bhâtbhuru [bhɐtbhuru] n kelelawar
bhântal [bhəntal] n bantal
bhâțè [bhɐʈɛ] n untung (niaga);laba
abhântalvt memakai bantal; berbantal
bhâtèk [bhɐtɛk] n batik; motif kain
tal-bhantalann sakit pada leher setelah
abhâtèkv berbatik; bermotif
bangun tidur
bhâțok [bhɐʈɔk] n batok; tempurung kelapa
abhântal ombâ’, asapo’ angèn, apajung
bhâu [bhɐu] n bahu
langngè’‘berbantal
bhed̟dh ̟ il [bheɖɖhil] n bedil; senapan
angin’
ombak
menunjukkan
jiwa
berselimut bahari
orang
Madura
d̟hil-bhed̟dh ̟ ilann senapan mainan med̟dh ̟ ilvt menembak dengan bedil atau
abhântal syahâdât, asapo’ iman, apajung Islam‘berbantal syahadat, berselimut iman, berpayung
Islam’
keberagamaan termanifestasi
menunjukkan
orang dalam
Madura setiap
rasa
senapan bheddhuk [bhǝddhuk] 1 n beduk; jidor 2 v tiba waktu shalat (dhuhur)
yang
bhellâk [bhǝllɐk] a belang
kegiatan
bhelli [bhǝlli] vd sembelih
vi menyembelih untuk keperluan
sampai hal-hal terkecil
abelli
bhântal patèidm teman sehidup semati
tertentu
bhântèng [bhɐntɛŋ] mântèngv membanting bhântèng
[bhɐntɛŋ]
bhântèng
n banteng
matè
ngowan‘banteng
amoso mati
melli vt menyembelih bhelling [bhǝlliŋ] n beling; pecahan kaca
na’-kana’
melawan
anak
Halaman 12 dari 97
kadi’
bhelling
kaojhânan‘seperti
beling
terkena hujan’ tidak bisa dinasehati; keras
adhâ-bhidhâ v berbeda-beda bhighâl [bhighɐl] n rampok; perampok
kepala bhellu [bhǝllu] n anak kuda bhellu
noro’
asennèn
mighâl, abhighâlv merampok ‘anak
kuda
ikut
manggung’ anak kecil yang ikut bekerja [bhǝndǝm]
mendem
v
membenamkan; menanam kedalam tanah abhendemv membenamkan diri [bhǝndǝr]
mabhenderv
bhiluk [bhiluk] belok abiluk v berbelok milukv membelok
(biasanya untuk belajar) bhendem
bhender
midhâaghi v membedakan
bhinar [bhinar] a berseri-seri bhindhârâ [bhindhɐrɐ] n 1 calon kiai yang terdiri atas putra kiai atau mantan santri
a benar
yang telah mengabdi di masyarakat tapi
membenarkan;
menjadikan
benar
belum dianggap pantas untuk menjadi kiai oleh masyarakat
kabhenderrann 1 kebetulan 2 kebenaran der-bhenderadv
dengan
sebenarnya;
benar-benar bhennèng
mabhingongvi
membuat
a bening
bhirâng [bhirɐŋ] n parang atau golok
mentorv
[bhəntɔr]
bhiru
[bhiru]
a
membentur;
akalambhi
bhiru dâun hijau bhisan [bhisan] n besan
menabrak abhentoranv saling berbenturan
abhisanv berbesan
mentorraghiv membenturkan
bhisan
tor-mentorv membentur kesana-kemari
janda
n
[bhǝrkat]
makanan
Morsidi
biru:
bhiru.‘Morsidi berbaju biru.’
dan menonjol ke depan
bherkat
bingung;
membingungkan
[bhənnɛŋ]
bhennol [bhǝnnɔl]a tentang dahi yang lebar bhentor
bhingong [bhiŋɔŋ] v bingung
yang
makanan
dibagikan
pada
sakatèdungan‘besan dan
duda
yang
seranjang’
masing
masing
berkat;
memiliki keturunan melakukan pernikahan
pendoa
kemudian
dalam acara selamatan (tahlilan, rokat dsb.) bherrâs [bhǝrrɐs] n beras
menjadi
besan
karena
menjodohkan masing-masing anak mereka dari pernikahan sebelumnya.
bherrâs sè la dhâddhi tajhin ta’ abâli
bhludhru [bhludhru] n beludru
bherrâs polè ‘beras yang sudah jadi bubur
Bhu [bhu] n bentuk singkat dari ebhu
tak akan menjadi beras lagi’ serupa dengan
Bhu, pa’, bhâbhu’, ghuru, rato‘ibu, bapak,
peribahasa “Nasi telah menjadi bubur”.
sesepuh, guru, raja’ urutan ketaatan orang
bhersè
[bhǝrsɛ]
a bersih
Madura, yaitu kepada ibu,
asè-bhersè/sè-bhersèv bersih-bersih kabhersèann kebersihan
bhubu [bhubu] abhubuv memberikan buwuh
mersèèv membersihkan se-bherse bersih:
1
Jhâ’
atau bhubuwân
v bersih-bersih 2 terlalu sè-bhersè. ‘Jangan terlalu
bersih’
bhubuwânn
uang
atau
yang
yang harus dikembalikan dalam jumlah yang
bhibhik [bhibhik] n bebek
mengadakan hajatan; buwuh ‘bebek
melawan
belibis’ musuh yang tidak sebanding bhidha [bhidhɐ] n beda; selisih abhidhâ v berbeda
barang
disumbangkan pada tuan rumah hajatan
bhețțok [bhǝtʈok] n ikan bețok bhibhik amoso bâlibis
lalu bapak,
sesepuh, guru, dan terakhir pada raja
sama
saat
pemberi
sumbangan
bhuco [bhucɔ] n sudut, ujung (biasanya yang berbentuk kerucut) bhucor [bhucɔr] v bocor bhud̟hu [bhu.ɖhu] a bodoh
Halaman 13 dari 97
dhu-mabhudhuv pura-pura bodoh
bhuru kaluar dâri eddussâ‘baru keluar dari
kabhudhuwân n kebodohan
dosnya’ yang menunjukkan orang yang
mabhudhu v memperbodoh; membodohkan
belum
bhud̟hu èker ‘bodoh kelereng/tidak tahu bhuju’ [bhujuʔ] n1 buyut; kakek dari bapak 2
makam
sesepuh
atau
leluhur
Bhuk
n
panggilan
untuk
kakak
perempuan. embhuk bhuk-embhughânv tuwann
memanggil
dengan
bhurungann borongan bhurus [bhurus] n anjing bhutbhut [bhutbhut] v mencabut bulu unggas
v
mutbhut
mencabut
bulu
untuk
dibersihkan
panggilan
(penghormatan)
kabhutoann kebutuhan
mabhullongv membolongi
mutoaghiv membutuhkan
long-bhullongan n bolongan
bhuțok [bhuʈɔk] n pupuk
bhulung [bhuluŋ] n pohon sagu
n bumi h bhundhu’ [b undhuʔ] v bungkus abhundhu’v berbungkus dhu’-bhundhu’n bungkusan mundhu’v membungkus bhunga [bhuŋa] a senang; bahagia anga-bhungav bersenang-senang mabhungavt membahagiakan;
bhuto [bhutɔ] v butuh; perlu abhutoaghiv membutuhkan
untuk orang yang telah menunaikan Haji bhullong [bhullɔŋ/bhulloŋ] v bolong
bhumè
kaku seperti barang masih baru.
yang disembelih untuk dibersihkan
panggilan embhuk bhuk
sehingga
bhuta [bhuta] n raksasa
kampung yang dikeramatkan [bhuk]
bergaul
bhurung [bhuruŋ] v borong (tentang kerja)
kelereng’ sangat bodoh ego
berpengalaman
muțokv memberi pupuk bhutol[bhutɔl] n botol
[bhumɛ]
abhutol v berbotol: abhutol mèra ‘berbotol merah’ bhutol [bhutol] v bocor bi’ [biʔ] prep dengan sin moso; kalabân biasa [biasa]a biasa abiasaaghiv membiasakan me-
nyenangkan
mabiasav membuat jadi biasa sa-biasa biasa-biasa
nga-mabhungav berpura-pura senang
bibir [bibir] n bibir
bhungka [bhuŋka] n 1 pohon; batang pohon 2
bibir
attas
bân
bibir
bâbâ
ghâmpang
pangkal
akebbi’‘bibir atas dan bibir bawah gampang
abhungka v berbatang: Moskèl rassasna
berkata’
bâdâ nyèor abhungka lebbi dâri sèttong.
menasihati gampang
‘Musykil rasanya ada pohon nyiur berbatang
bibir nolak, atè mellak‘bibir menolak, hati
lebih dari satu.’
rakus’
ka’-bhungka’an
[kaʔbhuŋkaʔan]
n
pepohonan bhungkel [bhuŋkɛl] n sisa penebangan di atas akar. bhungkos [bhuŋkɔs] n bungkus
sindiran
bahwa
pura-pura
menolak
hanya
meski
sebenarnya sangat ingin biddhâng [biddhɐŋ] n wedang abiddhâng
v1
mencelup
pada
membuat air
wedang
panas
2
untuk
membersihkan bulu
abhungkos v berbungkus
bid̟dh ̟ i’ [biɖɖhiʔ] v giring
mungkosv membungkus
mid̟̟d̟hi’ v menggiring
kos-bhungkosn bungkusan; pembungkus
kalau
bigghi’
[bigghiʔ]
n
kata
penggolong
bhunten [bhuntǝn] p(T) tidak
bermacam-macam benda tellorsatos bigghi’
bhurua baru
‘telur seratus buah’ bighi [bighi] n 1 isi (umbi-umbian) 2 biji
Halaman 14 dari 97
abighiv berisi
dibutuhkan orang lain 2 keadaan serba
bighilân [bighilɐn] n biji nangka sin manjhilân akantha
bighilân
è
pèrèng‘seperti
biji
tidak berkesesuaian bitta’ [bittaʔ] mitta’v membeber
nangka di piring’ orang yang tidak bisa
mitta’ buri’ è tengnga jhâlân ‘membeber
dipegang
pantat di tengah jalan’ membuka aib sendiri
perkataanya
karena
selalu
berubah-ubah pendiriannya bijjhân
[bijjhɐn]
di depan umum
n wijen
biyasa [biyasa] a biasa
bilâ [bilɐ] p bila; ketika; jika
abiyasaaghiv membiyasakan
[bilɐŋ] n hitungan; jumlah: tadâ’ bilângnga ‘tak terhitung’ bilis [bilIs] n semut bilu’ [biluʔ] a bengkok; menyimpang dari
kabiyasaann kebiyasaan
bilâng
sa-biyasa v biasa-biasa blatèr [blatɛr] n 1 orang yang ikut remo 2 jagoan ablatèrv menjadi blater
garis lurus mabilu’v membengkokkan
blèk [blɛk] n kaleng
binè [binɛ] n istri
colo’ blèk ‘mulut kaleng’ (anak kecil) mudah
abinèv beristri
menangis karena alasan kecil
mabinèè v mengawinkan anak laki-laki
blijjhâ
[blijjhə]
n
pedagang
kecil
yang
nè-binèann laki-laki yang gemar menikah
membeli barang (biasanya dari pasar atau
lebih dari sekali dengan poligami atau
langsung ke produsen) untuk dijual kembali
kawin cerai.
di tempat lain
binè’ [binɛʔ] n perempuan
bohong [bohoŋ] n singkong
mon binè’ matè arèmbi’, mon lakè’ matè
bubudhân [bubudhɐn] n muatan
acarok‘perempuan mati karena melahirkan,
buccol [buccɔl] muccolv melepaskan
laki-laki mati karena carok’sudah dianggap
buddhâk [buddhɐk] beddhâk
biasa di Madura jika perempuan meninggal
budhu’ [budhuʔ] n nasi uduk
karena melahirkan dan laki-laki karena
budhun [budhun] n bisul
melakukan carok.
ètemmo budhun ‘ditemukan budhun’ kena
bintang [bintaŋ] n bintang
penyakit bisul
birâ [birɐ] n birah; sejenis talas yang bisa
mara budhun sè ghi’ ta’ teddhâs ‘seperti
alocasia
bisul yang belum pecah’ masalah yang
dimakan
setelah
direbus
dsb;
indica birjhi’
berlarut-larut [birjhiʔ]
v memisah-misah menjadi
tidak
terselesaikan
dan
terkatung-katung budi [budi] n belakang
bagian-bagian kecil mirjhi’vt memisah-misah menjadi bagian-
di-budiadv paling belakang/akhir
bagian kecil
di-budinaadv akhirnya
birnyè [birñɛ] a gampang menangis
kabudianv bergerak lebih kebelakang lagi
bitong [bitɔŋ] v hitung
makabudi v
membelakangkan;
bitongann hitungan
dahkan kebelakang
mitongv menghitung
sabudiana yang lebih belakang
tong-bitongan
1
v
melakukan
memin-
peng-
bud̟u [buɖu(h)] n tentang ikan menjadi busuk
hitungan; menghitung-hitung 2 n pelajaran
karena lama mati sehingga tidak dapat
berhitung
dimasak untuk dimakan
èbitong ghânep, èbirjhi’ ghânjhil ‘dihitung genap, diperinci ganjil’ 1 orang yang sangat
budu’ [budʊʔ] n 1 anak (biasanya untuk hewan)
budu’eng
ajam
anak
ayam
2
Halaman 15 dari 97
panggilan untuk anak untuk merendah saat mengacu pada anak sendiri
bulâng [bulɐŋ] molang v mengajar; mendidik (sebagai guru)
abudu’v beranak (hewan)
bullâ’ [bullɐʔ] v merasa panas karena terkena
mabudu’ v 1 memelihara supaya beranak-
api, bara, air panas dsb.
pinak 2 menggandakan dengan bunga atau
bulu [bulu] n bulu
rente: mabudu’ pesse ‘meminjamkan uang
abuluv berbulu
dengan bunga’
bulu kèjhâ’ [kɛ.jhɐʔ] n bulu mata
bugghik [bugghik] n punggung
bun-embunan [bunǝmbunan] n ubun-ubun
abugghikv berpunggung
bungkelang [bʊŋkelaŋ] n semacam akronim yang bentuk panjangnya Tabu’ kembung
bujâ [bujɐ] n garam abujâivi memberi garam; menggarami
tongkeng èlang ‘perut kembung pantat
abujâi aèng tasè’ secara harfiah berarti
hilang’ bayi yang berperut gendut sehingga
‘menggarami
menarik
air
laut’
maksudnya
melakukan pekerjaan yang sia-sia. ta’
kennèng
pèntaè
bujhel
dapat
n pusar 1
yang
tua yang bahagia akan kesehatan anaknya bentuk panjangnya mon la kembung pas
membuka:
molè
abukka’
‘kalau
sudah
kembung
bunglon [buŋlɔn] n rambutan
mukka’
bungo [buŋɔ] a ungu
bârâna‘membuka rahasia
papan
seseorang
tabir’ dengan
maksud dipergunjingkan
setelah
diberi
makan
seolah-olah
kepulangannya menunggu suguhan dahulu
bungso [buŋsɔ] a (anak) bungsu bunter
buko [bukɔ] n buku; ruas
(ke-
kenyangan) lalu pulang’ tamu yang pulang
kalambhi‘membuka baju’ 2 terbuka Labangnga abukka’.‘Pintunya terbuka’ ka’-bukka’anv saling terbuka membuka
kecil
bunglè [buŋlɛ] n semacam akronim yang
bukka’ [bukkaʔ] mukka’v membuka abukka’v
menjadi
merupakan ungkapan kebahagiaan orang
bujâna‘tidak
dimintai garamnya’ pelit; kikir [bujhǝl]
pantatnya
[buntǝr]
a
bentuk
bulat
seperti
lingkaran
bukot [bukɔt] n alat pelindung kepala yang
bunto’ [buntɔʔ] n ekor
dibuat dari anyaman daun kelapa kemudian
abunto’(an)v berekor
dibungkus karung goni, diikat dengan tali
burgu’ [burguʔ] n sejenis kerudung
sehingga membundar
buri’ [buriʔ] n anus; dubur
buku [buku] n buku
buru [buru] v 1 lari dari sesuatu Ayo, dhuli
mukuaghiv membukukan; menjadikan buku bulâ [bulɐ] pron(M) saya bulân [bulɐn] 1 n bulan 2 n kumpulan hari
buru. ‘ayo cepet lari’ 2 melarikan diri: Polana tako’ èokom matè, Mat Rai buru dèri penjara (Karena takut dihukum mati, Mat
dalam penanggalan yang terdiri atas 28, 29,
Rai melarikan diri dari penjara.) 3lepas
30,
maburuv melepaskan
atau
31hari
yang
membagi
tahun
burug [burug] v aburug mengajar; mendidika
menjadi 12 kènè’ ta’ korang bulânna‘kecil tidak kurang
morok [] mengajar atau mendidik (ngaji
bulannya’
dsb)
orang
yang
kelihatan
lemah
tetapi mampu mengatasi masalah yang
burung [buruŋ] v gagal; tidak jadi
besar bersinonim dengan kecil-kecil cabe
buta [buta] a buta mabutav acuh, tidak mau melihat
rawit mara
bulân
pornama
‘seperti
purnama’ wajah yang berseri-seri
bulan
ta-mabutav pura-pura buta butèr [butɛr] n 1butir 2 butir (nasi)
Halaman 16 dari 97
abutèranv
membiarkan
butir-butirnasi
buwâ kaalèngan dâun‘buah terhalang daun’
terbuang tanpa dimakan saat makan aburu
membantu kepentingan orang lain, tetapi
butèr, adhina tompeng‘mengejar butir nasi,
dia sendiri tidak mendapat apa-apa
meninggalkan tumpeng’
karena serakah
buwâng [buwɐŋ] v buang
mengambil yang kecil sedang yang besar
buwângann buangan
yang dimiliki hilang karenanya
muwângv membuang
buto [butɔ] a utuh mabutov membuat utuh kembali buwâ [buwɐ] n buah
tabuwang v terbuang (tanpa sengaja) wang-buwangnga n pembuangan buwi [buwi] a bisu
abuwâv berbuah
mabuwi v
wa’-buwaann buah-buahan
membisu
acuh,
tidak
mau
berbicara;
wi-mabuwiv pura-pura bisu; bersikap atau bertindak seolah-olah bisu
Halaman 17 dari 97
C cabbhi [cabbhi] n cabai
calèpèr
cabbhi lètè’ cabe rawit nè’-kènè’
a
[calɛpɛr]
tak
henti-henti
berkomentar dan selalu berbicara
cabbhi lètè’ peribahasa yang
bersinonim ‘dengan kecil-kecil cabe rawit’ cabbhur [cabbhur] v cebur
calmot [calmɔt] a coreng-moreng calo’ [calɔʔ] n cakkong yang perutnya agak dilebarkan
acabbhurvi menceburkan diri
calo’ kodhi’ calo’ yang pelebaran perutnya
nyabbhurvt menceburkan
sangat
tacabbhurvi tercebur
sangat sesuai untuk mengupas kelapa dari
cabhul
[cabhul]
n orang yang sangat pendek;
mencolok
sehingga
membundar,
tempurungnya cambur [cambur] a serupa dengan yang lain
cebol mara
cabhul
è
jhurâng
ajhângoa
sehingga sulit dibedakan
langngè’‘seperti cebol di jurang hendak
bur-macambur v bergabung untuk menyatu
menggapai langit’ orang yang berkeinginan
dengan suatu kelompok atau golongan
sangat tinggi sehingga tidak mungkin bisa tercapai
kurang tepat ramuannya (makanan)
caca [caca] n perkataan
campor
acaca duwâ’‘berkata dua’ sama dengan cacat [cacat] n cacat; cela; aib
1cangcang
nyaccavi mencincang
pemberian,
kotor cacèng [cacɛŋ] n cacing
[caŋcaŋ] n siput yang hidup di
pohon
nglodu’â
hendak
nyangcangv
[caŋcaŋ]
pada patok atau batang pohon 2cangcang
komèrè‘seperti
menelan
kamiri’
menginginkan sesuatu yang tidak mungkin cakang [cakaŋ] a cekatan runcing dan membengkok
[caŋghik]
acangghikv
cekcok;
bercekcok cangka [caŋka] n cabang cangkaro’
[cǝŋkarɔʔ]
n kerak nasi yang
digoreng
calaka’ [calakaʔ] n bencana; kecelakaan acalaṭaghânv
cangghik
acangkav bercabang
cakkong [cakkɔŋ] n parang yang ujungnya
[claʈak]
lemparan,
menambatkan hewan ternak, perahu, dsb
cacemmer [cacǝmmǝr] n air pelimbahan; air
calaṭak
menerima
barang jatuh dsb.
cacca [cacca] v cincang
cacing
bercampur atau
nyacat v mencela
cacèng
acamporv
[campɔr/campor]
candhâk [candhɐk] nyandhâkv menangkap
lidah bercabang atau munafik
mara
camplang [camplaŋ] a hambar/aneh kerena
berserakan
cangkèm [caŋkɛm] n dagu cangkèr [caŋkɛr] n cangkir
tidak teratur
cangnga’ [caŋŋaʔ] acangnga’v membantah
nyalațak v menyerak
cantͅèng [canʈɛŋ] n gayung
calațțong [calaʈʈɔŋ] n kotoran hewan besar (sapi, kerbau, kuda, gajah, dsb.) calè [calɛ] n cela nyalè v mencela lè-calèan v saling mencela
capcap [capcap] n tetes; bunyi tetesan air acapcabhânvi menetes nyapcapvi menetes capèng [capɛŋ] n caping acapènganvi bercaping
lè-calè bellât ‘cela-cela sembilu’ sesuatu
capo’ [capɔʔ] nyapo’v melampaui; menyusul
yang dicela tetapi dipakai juga
carakan [carakan] n abjad/huruf jawa
Halaman 18 dari 97
carèk [carɛk] n carik; sekretaris desa
berbentuk hewan spt ayam dsb dengan
carèkkèng [carɛkkɛŋ] a pelit
lubang kecil memanjang di bagian atas
caremmet [carəmmət] a sangat benci
cella [cəlla] n cela; aib
carèta [carɛta] n cerita
nyella v menghina; mencela
acarètav bercerita
celleng [cǝllǝŋ] a hitam
nyarètaaghiv menceritakan
macellengv menghitamkan
nyarètaèmenceritakan
ngacellengv menghitam
carobhu [carɔbhu] a ceroboh; sembarangan carok [carɔk] n perkelahian antar laki-laki
celleng modhus sangat hitam cellep [cəlləp] a dingin (tentang makanan;
secara berhadapan dengan menggunakan
perasan, dsb)
senjata (terutama celurit) didasari perasaan
macellep v mendinginkan
terhina atau dendam.
lep-cellep adv dalam keadaan dingin: Lep-
acarokvi melakukan carok. Klèbun Jhâddih
cellep kadi’ riya èntarra kamma? ‘Dalam
acarok kalabân klèbun Tana Mèra. ‘Kepala desa
Jaddih
melakukan
carok
dengan
kepala desa Tanah Merah’.
dalam kubangan lumpur dsb)
Mon lo’ bângal acarok, jhâ’ ngako orèng Madhurâ‘Kalau
tidak
carok,
jangan
mengaku
Orang
Madura
kehormatan
berani
harus
an
melakukan
orang berani
harga
Madura’ membela
diri
sekaligus
n
lapisan
[c(a)rɔmpɛŋ]
tacelletv terbenam; terperosok (ban) cello’ [cǝllɔʔ] v ciduk nyello’v menciduk lo’-cello’ n alat untuk menciduk; gayung cellot [cǝllɔt] n 1 lumpur 2 tanah liat cèlo’ [cɛlɔʔ] a asam; kecut
menghindari perasaan malo carompèng
keadaan dingin seperti ini mau ke mana?’ cellet [cǝllǝt] nyelletaghiv membenamkan (ke
cèmeng [cɛmǝng] acèmengv tidak bisa diam
pembungkus bambu muda yang dipenuhi
cèmot [cɛmɔt] a jauh sekali (tak terkejar)
miang
cempaka [cǝmpaka] n cempaka
cațak [caʈak] n (potongan) ranting yang
Cèna [cɛna] n (orang, bahasa) Cina
bercabang dua
Cèna èjhuwâli jhârum ‘Cina dijuali jarum’
acathak v bercabang
melakukan pekerjaan sia-sia
cațoț [caʈɔʈ] n catut; alat pencabut paku nyațoț v bekerja menggunakan catut
cèndhul [cɛndhul] n (es) cendol cèngcèng [cɛŋcɛŋ] v singsing; menggulung
cè’ [cɛʔ] adv sangat
atau menarik ke atas lengan baju, rok,
cèccè [cɛccɛ] v menumbuk dengan benda
sarung
dsb
untuk
memudahkan
tumpul benda-benda basah seperti daun
bekerja.
dsb
Nyèngcèng v menyingsigkan
nyèccè v menumbuk
dalam
cèngè [cɛŋɛ] n sambal
cekcek [cǝkcǝk] n cicak
cengkal [cǝŋkal] a membandel
cèkèl [cɛkɛl] n mata kaki
cengkèr [cǝŋkɛr] n cengkir; kelapa yang
cekka’ [cəkkaʔ] v melekat Sè cekka’ coma
congor bi’ talè laènna sè ngalèlèt bhâdhânna. Yang melekat cuma tali kekang (sapi)
dengan
tali
lainnya
yang
melilit
badannya. cèlèng [cɛlɛŋ] n babi rusa; celeng cèlèngan n 1 tabungan; 2 tabung yang dipakai untuk bemnyimpan uang biasanya
masih muda; mumbang cèngkol [cɛŋkɔl] n siku; sikut nyèngkolv menyikut kol-cèngkolanv saling sikut cèntong [cɛntɔŋ] n centong nyentong v menyenduk dengan centong ceppet [cəppət] a cepat; lekas maceppetv mempercepat
Halaman 19 dari 97
pet-ceppet a terlalu cepat Jhâ’ pet-ceppet. ‘jangan terlalu cepat’
cocot [cɔcɔt] n moncong; mulut yg panjang atau memanjang (spt mulut anjing atau
cepplo’an [cǝpplɔan] n pemilihan kepala desa
babi)
cèrè [cɛrɛ] n cela; aib
codhut [cɔdhut] n sejenis kelelawar
cèrèt [cɛrɛt] n poci; teko; cerek
cokka [cɔkka] n cuka
cerrè’ [cǝrrɛʔ] a pelit
coko’ [cɔkɔʔ/cokoʔ] n sejenis kerudung yang
cerrèng [cǝrrɛŋ] n jerit
menutupi
acerrèngvi menjerit rèng-cerrèngan
menjerit
main-main
berkali-kali dan mengganggu
nyokobhiv mencukupi
ajhuluaghi cètagghâ, bilâ ètegghu’ bunto’na pas alè’-palè’‘menjulurkan kepalanya, kalau ekornya
alasan
bergeliat
diri’mudah
ditagih
berkelit
untuk
acoko’ v berkerudung
cokop [cɔkɔp] a cukup
cèţakbâto keras kepala/kepala batu
ketika
ditambah
karena sifat dan perangai yang buruk
acèţakv berkepala
melepaskan
biasanya
ako’-coko’ tae‘berkerudung tahi’ terkenal
cèţak [cɛʈak] n kepala
dipegang
rambut,
kerudung dibagian luar
mencoba
nyokopaghi v menyukupkan colo’ [cɔ.lɔʔ] n mulut acolo’vi (kas) menyangkal tuduhan yang
berjanji
namun
sudah terbukti.
dengan
banyak
kacolo’an
ketidak
dengan menyampaikan kepada orang lain
menutupi
sanggupannya menepati janji
suka
memperbesar
masalah
sesuatu yang sepele
cèțè [cɛʈɛ] n periuk
acolo’ songai‘bermulut sungai’ rakus
cetto’ [ceʈʈɔʔ] nyetto’v mencungkil
colo’ bâbâ bahasa kiasan untuk kemaluan
ciya [ciya] a 1 dingin 2 hambar (tentang rasa
perempuan
makanan dan minuman)
colo’ bâlijjhâ‘mulut penjual keliling’ suka
ciyom [ciyɔm] cium
berbohong
nyiyomvt mencium
dan
membesar-besarkan
sesuatu mengenai dirinya
cobbâ [cɔbbɐ] a bolong atau lalai (untuk
colo’
ebblèk‘mulut
kaleng’
gampang
ibadah yang dilakukan secara rutin spt
menangis; birnyè
salat, puasa, dsb)
colo’ morbhur‘mulut bercuap’ orang yang
cobbhu’ [cɔbbhʊʔ] n perkakas dari anyaman bambu yang
digunakan untuk
mencuci
beras cobhâ
[cɔbhɐ]
perkataanya suka mencela dan menjelekjelekkan
orang
lain
yang
belum
jelas
kebenarannya
n cobaan
coma [cɔma] p cuma
nyobhâ v memberi cobaan
comantaka [cɔmantaka] n cara bicara yang
cobik [cɔbik] n cobek; cowek
lancang dan bukan pada tempatnya
cocco’ [cɔccɔʔ] n paruh
combel [cɔmbəl] v cubit
nyocco’v mematuk
nyombel v mencubit
coco [cɔcɔ] v menusuk (dengan senjata dsb) nyoco v menusuk
compo’ [cɔmpɔʔ] n(T) rumah
cocok [cɔcɔk] v sesuai
congar [cɔŋar] n tali kekang pada sapi,
cocor [cɔcɔr] n paruh
kerbau yang dimasukkan melalui hidung;
acocorv berparuh acocor/cor-cocor
comettè [cɔməttɛ] n cemeti; cambuk
keluan tongar bunto’idm
berbaris
teratur ke belakang menghadap satu arah
congor [cɔŋɔr] n tali kekang pada sapi dan kerbautongar conto [cɔntɔ] n contoh
Halaman 20 dari 97
nyontoaghiv mencontohkan copa [cɔpa] n ludah
tidak bisa dijilat kembali’ janji yang sudah terlanjur diucapkan harus ditepati
acopav meludah
copè’ [cɔpɛʔ] a sempit
nyopaèv meludahi
copet [cɔpǝt] a sempit
copa sè ella ghâgghâr ka tana ta’ èkennèng
corok [cɔrɔk] tacorok rugi dan harus nomboki
jhilât polè‘ludah yang sudah jatuh ke tanah
corpot [cɔrpɔt] a pembohong besar; tukang bual
Halaman 21 dari 97
D dâ’ [dɐʔ] p ke
dârâ èlongan v mimisan
d̟â’iyâ [dɐʔiyɐ] p begitu
âkadârâ èkadhâghing mendarah mendaging
dâdâ [dɐdɐ] n dada
d̟ârd̟âr [ɖɐrɖɐr] v membuka lebar-lebar
adâdâv berdada
dâri [dɐri] p dari
dâdâ ghulâ bâlâkang mèmbhâperib‘dada
dâteng [dɐtǝŋ] v datang
gula, punggung mimba’ baik di muka
adâtengnganv berdatangan
(umum),
adâtengngèv mendatangi
namun
di
belakang
tampak
kadâtenganv kedatangan; didatangi
keburukannya d̟âd̟âp[ɖɐɖɐp]a silau
madâtengv mendatangkan
d̟âp-d̟âd̟âbhân n kesulitan melihat karena
padâtengnga a cara datangnya
silau
teng-dâtengv
d̟âd̟âr [ɖɐɖɐr] n daun kering
tiba-tiba: Teng-dateng ngamok, ta’ etemmo marghana. Tiba-tiba
dâdu [dɐ.du] n dadu
mengamuk tak jelas sebabnya.
adâduvi melakukan perjudian dadu
dâun [dɐun] n daun
dâi [dɐi] n dahi
adâunv berdaun
dâjâ [dɐ.jɐ] n utara
un-dâunann dedaunan
makadâjâ
v menjalankan, mengarahkan,
menghadapkan, dsb ke utara ngadâjâv agak ke utara nèyat
menyebabkan
mnghalalkan
d̩hâ’âr [dhɐʔɐr] v (T) makan adhâ’ârv (T) makan dhâbâ’ [dhɐ.bɐʔ] n berudu; anak katak
dangdang [daŋdaŋ] v dandang (alat dapur) dângdâng [dɐŋdɐŋ] n burung gagak semangka’
dengan
tidak
melakukan
atau
nga’-ènga’
dhâbâ’‘ingat-ingat
berudu’
lupa-lupa ingat
mara dângdâng nyocco’ samangka ‘seperti pekerjaan
adeppaèv mengukur dengan depa
dhâ’ârânn (T) makanan
berbagai cara dânga [dəŋa] adangav mendongak
mematuk
bâringèn
deppa [dǝppa] n depa
ngèco’‘tamak/serakah bibit niat mencuri’
gagak
dâunna
sedikit demi sedikit
bhibbhiddhâ
serakah
ka
‘berlindung pada daun beringin’ mengaku
dâkka [dɐkka] a tamak; loba; serakah Dâkka
lèng-ngalèng
kurang
sungguh sungguh dântè’ [dɐntɛʔ] v tunggu
d̩hâbu [ɖhɐbu] n (T) kata ad̩habu v berkata d̩habuann perkataan dhâbu’ [dhɐbu’] v cabut nâbu’ v mencabut
adântè’v menunggu
bu’-dhâbu’
(lo’) kadântèn v (tidak) sabar menunggu
mencabut (rumput, uban, dsb)
d̩âpa' [dɐpaʔ] v sampai, tiba
v
(melakukan
pekerjaan)
d̩hâd̩d̩hâ’ [ɖhɐɖɖhɐʔ] n pohon dadap
madâpa'v1 menyampaikan (pesan, titipan
d̩hâdd̩hâ’
dsb.) 2 mengantar sampai tempat tujuan
pagghun dhâddhâ’ kèya‘sekalipun dicat,
d̩âpor [dapɔr] n dapur por-d̟âporv mengerjakan pekerjaan yang berhubungan dengan dapur dârâ [dɐrɐ] n darah adârâv berdarah
sanajjhân
èeccèddhâ
ghi’
dadap masih tetap dadap juga’ kenyataan yang
ditutup-tutupi
lama-lama
akan
ketahuan juga dhâddhi [dhɐddhi] 1 vi menjadi Moga dhaddhi
samporna. ‘semoga menjadi sempurna’2 p
Halaman 22 dari 97
Dhâddhi, mon èbitong sataon sakalèyan kalè bârâghât jiya bârâmpa? ‘jadi
jadi
baik
selalu
keluar
dari
permasalahan
dengan baik.
kalau dihitung setahun sekali dikali biaya
dhâlem [dhɐlǝm] n (T) rumah; kediaman
tersebut berapa’
dhâlika [dh(ɐ)lika] n geladak tempat tidur
adhâddhiagi vi menjadikan
nâlikaèv memberi atau membuat geladak
dhin-dhâddhinn hantu orang yang sudah
tempat tidur
meninggal dengan wajah asli orang yang meninggal tersebut, biasanya datang tiba-
dhâlko’ [dhɐlkɔʔ] n burung bangau; burung kuntul
tiba dalam waktu sekejap; jadi-jadian
dhâlmos [dhɐlmɔs] a (sangat) malas bekerja
kadhâddhiânn kejadian
d̟hâlpok [ɖɐlpɔk] a tua (kasar)
madhâddhi v menjadikan
dhâlubâng [dhɐlubɐŋ] n kertas
d̟hâd̟hâ [ɖhɐɖhɐ] a (ikan, ungags, dsb) mudah
adhâmaranv memakai lampu
sakit, mati dsb. dhâdhâk
[dhɐdhɐk]
dhâmar [dhɐmar] n lampu; pelita
kadhadhak adv mendadak;
d̩hâmmang
[ɖhɐmmaŋ]
1
terburu-buru
mendingan
dhâk-dhâdhâk adv secara mendadak
d̩hâmmangana lebih ringan
adv sampai: Coma karna adantè’ pèssè saèbu ropèa dhâghâ ta’ abhâjâng. ‘Hanya karena menunggu uang
mad̩hâmmangv meringankan
dhâghâ
[dhɐghɐ]
seribu rupiah lagi sampai tidak shalat.’
a
ringan
2
mang-d̩hammangana paling ringan mang-d̩hâmmanga ringan-ringan; rata-rata ringan
dhâghâng [dhɐghɐŋ] n pedagang
dhândhân [dhɐndhɐn] adhândhânv berdandan
adhâghângv berdagang
dhândhânann dandanan
dhâghângann (barang) dagangan
nândhânèv mendandani
èkadhâghângv dijadikan barang dagangan
d̟hângkas [dhɐŋkas] a dangkal
dhâghâng tona adhu’um bhâtè‘pedagang
d̟hângkè’ [ɖhɐŋkɛʔ] a dempet
rugi membagi-bagi untung’ orang yang
dhâpa’, pa’-dhâpa’an [paʔ.dhɐpaan] n tapak
melakukan sesuatu yang tidak wajar untuk
kaki
memamerkan kelebihan yang tidak dimiliki
dhârâka [dhɐrɐka] a durhaka
sè adhâgâng, adhâghing‘yang berdagang,
d̝hârd̝hâr
berdaging’ yang berusaha (berdagang) akan
[ɖhɐrɖhɐr]
nârd̝hâr
v mengetuk
pintu dengan keras; menggedor dhâris [dhɐris] n burung hantu
berhasil dan hidup nyaman (berdaging) dhâghing [dhɐghiŋ] n daging
dhâurân [dhɐ.u.rɐn] n kayu untuk pikulan
adhâghingv berdaging; gemuk
uang biasanya dibuat dari bambu dan
dhâghing budhuk n penyakit kusta
bersifat lentur
d̝hâkd̝hâk
[ɖhɐkɖhɐk]
nâkd̝hâk v mengetuk
pintu dengan keras; menggedor
untuk dicampur dengan sedikit saos, kecap
adv seketika itu juga dhâlâ adv dhâghâ dhalang [dhələŋ] n dalang dhâkkala
[dhɐkkala]
dsb. sebelum dimakan neddhelv melakukan deddhel
[dhɐlɐ]
dhellek [dhəllək] n ikan gabus besar biasanya
adhâlângv mendalang dhâlâng kerobohan
èkarobbhui
dheddhel [dhǝddhǝl] v mencelupkan makanan
seukuran betis atau paha orang dewasa pangghung‘Dalang
panggung.’
Pemimpin
yang
dhemmel [dhəmməl] a belum kering benar (tt pakaian); lembab
celaka karena ulah sendiri.
dhibâsa [dhibɐsa] a dewasa
tadâ’ dhâlâng kakorangan lakon‘Tak ada
dhibi’ [dhibiʔ] 1 n diri; ego 2 pron sendiri
dalang kehabisan cerita.’ Pemimpin yang
kadhibi’adv sendirian
Halaman 23 dari 97
ngadhibiiv mau menang sendiri d̩hidd̩hi’
adhungèngv mendongeng
adj sedikit
[ɖhidɖhiʔ]
dhungngèng [dhuŋŋɛŋ] n dongeng
dhika [dhika] pron(M) kamu; anda
adhungngèngv mendongeng
dhimèn [dhimɛn] n dahulu: Maos dhimèn
dâlem atèna. ‘Baca dulu dalam hati.’ d̟himpa [ɖhimpa] a lumpuh 1dhina [dhina] n hari: dhina Kemmès‘hari
[dhuŋkaŋ]
adhungkang
membungkukkan
(buri’)
badan
menunggingkan
untuk
pantat
biasanya
berkonotasi penghinaan, melangkahi, dsb dhunynya [dhuñña] n1 dunia 2 harta:ta’ andi’
Kamis’ 2dhina
dhungkang
dhunynya tidak punya harta; miskin3 alam
[dhina] bd, inj biar
adhina v menyisakan dhinèng
p
[dhinɛŋ]
fana, yaitu alam sebelum akhirat adapun,
mengenai,
dhupa [dhupa] n dupa
tentang hal d̩hingd̩hing [ɖhiŋɖhiŋ] n daging dhipplak
adhunnynyav berharta
[dhipplak]
adhupaèv memberi (membakar) dupa
a pincang
nupae v memberi (membakar) dupa
dhisan desa
padhupaan
dhlânang [dhlɐnaŋ] n gagang (pedang, pisau,
pedupaan
n
tempat
membakar
dupa;
dhurin [dhurin] n durian
dsb) adhlânangv
memiliki
bergagang
(dari):
gagang
atau
adhlânang
kaju
‘bergagang kayu’ dhrâjhât
sa-dhusae hanya menyebabkan berdosa saja
dhlubâng [dhlubɐŋ] n kertas [dhrɐjhɐt]
dhusa [dhusa] n dosa
d̟huson
n derajat
[dhusɔn]
a
mudah
marah
atau
tersinggung
dhu’um [dhuʔum] v membagi
dhuwâ [dhuwə] n doa
adhu’umv berbagi
adhuwâv berdoa
adhu’umanv berbagi (kebahagiaan, harta,
adhuwâaghiv mendoakan
dsb.) dengan orang lain
nuwâiv mendoai; berdoa untuk atau pada
nu’umv membagi
nuwâaghiv mendoakan
dhuddhing [dhuddhiŋ] nuddhing v menunjuk d̩hukon
[ɖhukɔn]
ad̩hukonv
n dukun
atamba,
bertambah,
menggunakan
pertolongan
bherkaddhâ
makanan
korang‘doa
berkatnya
kurang’
tugas bertambah upah tetap atau berkurang dhuwâ’ [dhuwəʔ] n
dukun nukonèv bekerja sebagai dukun dhulâng
dhuwâ
[dhulɐŋ]
dhuwâ’ bato pohon atau buah jamblang
nulângv menyuapi
dhuwâ’ butèr pohon atau buah salam
adhulângv menyuapi
dibâsa [dibɐsa] a dewasa
lâng-dhulâng(an)v saling menyuapi
dimma [dimma] pron dimana
dhuli [dhuli] adv segeraTa’ tako’ matè, sapè
dhuli nyalèp. ‘tidak takut mati, sapi segera menyusul/menyalip’
man-dimman (dari) mana-mana dinna’ [dinnaʔ] pron/adv disini; penunjuk dekat
dhulit [dhulIt] nulit 1 v mencuil 2 mencolek,
diyâ [diyɐ] adv di sini dokar [dokar] n dokar
menowel lit-dhulidhânv
1
saling
mencolek
atau
adokar v naik dokar
menowel 2 menowel atau mencolek dengan
du [du] num dua; singkatan dari duwa’ yang
usil Jhâ’ lit-dulidhân, bânnè pettès. Jangan
menjadi inti frasa numeralia seperti du polo
colak-colek, bukan petis.
‘dua puluh’
dhungèng
[dhuŋɛŋ]
n dongeng
du’u [duʔ.u] a bodoh
Halaman 24 dari 97
duccol [duccɔl] v lepas
madumpav menumpahkan
aduccolv melepas (pakaian dsb.)
durdur [durdur] a lembut karena terlalu
nuccolèv melepaskan dugghâ
[dugghɐ]
v
masak atau karena jatuh (ttg buah-buahan) sampai;
terjangkau;
tergapai dumalem [dumalǝm] adv dua hari yang akan
duri [duri] n duri aduriv berduri aduri
pandân/martabhât
durina
datang
pandân‘berduri pandan/ibarat duri pandan’
kadumalemmaadv dua hari yang lalu
mau meminta tidak mau memberi; pelit
dumpa [dumpa] v tumpah
duwâ’ [duwɐʔ] n dua
Halaman 25 dari 97
E è [ɛ] p di
menghilang.’ 2 vt menghilangkan Ustadz
ebbal [əbbal] n bola
adhabu jha’ bato bisa maelang najis.
ebbis [ǝbbis] n bis; bus
ngèlangngaghi
èbhu [ɛbhu] n ibu
bato bisa ngelangngaghi najis.
èbir [ɛbir] a sifat pamer
Èlang tamparra ghi’ karè tembânav ‘hilang
èbo’ [ɛboʔ]n ibu èbhu
tamparnya, masih ada timbanya’ hilang
èbu [ɛbu] ribu
segala
èbuann ribuan
keuntungan
hanya
tersisa
ellap [əllap] n lap; penyeka
ngeccètv mengecat
ngellap v mengelap
eddus [ǝddʊs] n karton pembungkus barang
ellong [ǝllɔŋ] long-ellongann jalan tembus èlmo [ɛlmɔ] n ilmu
produksi; dus
n ijin
aèlmov berilmu; pandai
ngèdhinèv mengijinkan
mara
èding [ɛ.diŋ] dengar
èlmona
tagghuk‘seperti
ilmu
menabrak’ orang yang mau enaknya sendiri
ngèdingvt mendengar
tanpa memikirkan kesusahan orang lain
ngedingngaghiv mendengarkan
èlong [ɛlɔŋ] n hidung
ngèding sakopèngan‘mendengar sekuping’
ta’
mendengar selintas
lesengnga‘tidak
egghung [ǝgguŋ] n gong to’-koto’
dan
Tello’
ella [ǝlla] adv sudah
aeccètv bercat
èdhi
menghilangkan
modalanya
eccèt [ǝccɛt] n cat
[ɛdhi]
vt
amonyè
tao
jhâ’
konco’na
èlongnga
tahu
bahwa
bâdâ ujung
hidungnya belepotan’ orang yang tidak egghung‘berbisik
sadar akan keburukan sendiri
berbunyi gong’ karya besar yang hanya
ollè èlong mènta pèpè‘dapat hidung minta
berasal
pipi’ tidak pernah puas atau cukup; tamak;
dari
kabar
atau
rencana
yang
sayup-sayup èjhâ
[ɛjhɐ]
loba
ngèjhâv mengeja
èman [ɛman] a sayang
èjhâân n ejaan
emanana pelit; terlalu sayang pada sesuatu
èjhin [ɛjhin] a individual, sendiri-sendiri ejjhâm
[ǝjjhɐm]
ngaemanè v menyayangi
n jam
emba [ǝmba] n kakek/nenek
aejjhâmanv memakai jam tangan
embhân [ǝmbhən] ngembhânv menggendong
lo’ tao ngèding monyena ejjhâm ‘tidak
(bayi dsb) di depan
pernah mendengar bunyi jam’ orang yang
bhân-embhânn kain untuk menggendong
dianggap tidak tahu aturan karena berasal
abhân-embhânv
dari desa terpencil. Ungkapan ini digunakan
menggendong
untuk melecehkan
sè
la
memakai
kain
abhân-embhân
untuk ghi’
èker [ɛkər] n kelereng; gundu
âghândhungè‘yang sudah menggendong di
èlang [ɛlaŋ] vi hilang
depan digendongi lagi di punggungnya’
kaèlanganv kehilangan
orang
maèlang 1 vi menghilang: Maleng sakte se
masih diberi tambahan beban lagi
madhibu dhisa bisa maelang. Maling ‘sakti yang
menghebohkan
desa
bisa
yang
sudah
menanggung
beban
embhuk [ǝmbhuk] n saudara perempuan yang lebih tua; kakak perempuan embi’ [ǝmbiʔ] n kambing
Halaman 26 dari 97
embi’
ambhâ
ka
pakacangan‘kambing
terlepas ke kebun kacang’ menghabiskan
ta’
endâ’
katompangan‘tidak
tertumpangi’ tidak mau berhutang budi
semua makanan yang disuguhkan
end̟i [ənɖi] jhâ’ endi adv nanti dulu
embi’
ènep [ɛnəp] ngènep v menginap
kenynyang
ghi’
ngandus‘kambing
mau
kenyang masih menanduk’ tamak; loba;
ngènepaghi v menginapkan; meninggal-kan
tidak pernah merasa cukup
satu malam
mara
embi’
ngantor
ghunong‘seperti
ènga’ [ɛŋaʔ] 1 v ingat 2 p seperti
kambing menanduk gunung’ pekerjaan sia-
makènga’vmaènga’
sia karena tidak mungkin berhasil
maènga’v mengingatkan
èmbu [ɛmbu] n tambahan
nga’-enga’anv ingat sesuatu tapi belum
bu-embun yang ditambahkan
jelas
ngèmbui v menambah
ngenga’èv mengingat sso
ngala’ èmbu ‘mengambil tambahan’ suatu
èngghâ [ɛŋghɐ] v pergi
kondisi
èngghi [ɛŋghi] p (M/R) iya
ketika
seseorang
bertingkah
melebihi yang seharusnya misalnya orang miskin yang suka menghambur-hamburkan uang, orang “jelek” yang sok cantik dsb.
èngghi panèka ialah engghun [ǝŋghun] n tempat engghunna bhândheng epatabâri kènduy
embu’ [ǝmbʊʔ] n ibu
‘tempatnya
bandeng
emma’ [əmmaʔ] n 1 bapak 2ibu
melakukan
pekerjaan
emmas [ǝmmas] n emas ngemmasè
v
memberi
ditawari yang
teri’ sia-sia;
menggarami air laut atau
memasang
engko’ [ǝŋkɔʔ] pron(R) aku, saya
emas
enjâ’ [ǝñjɐʔ] (R) tidak
emmas tabhendem ‘emas terpendam’ orang
ènjhâm [ɛñjhɐm] ngènjhâm v meminjam
yang memiliki kemampuan tetapi tidak
ènjhâmann hasil meminjam; pinjaman ngènjhâmmaghiv meminjamkan
terlihat atau diketahui orang lain emmas towa èsempo‘emas tua disepuh’
ennem [ǝnnǝm] n enam
orang
enneng [ǝnnǝŋ]neng-ennengv diam
yang
sekalipun
keturunan
orang
terpandang tetapi mau berguru kepada
neng-ennengnga
siapa saja
besi berkarat’ diam karena memang tidak
emmas towa ta’ ambhu eseppo ‘emas tua tidak usah disepuh’ orang yang matang kepintaran
dan
kebijaksanaannya
tidak
perlu dinasehati berpandai
pekerjaan
yang
mampu (tahu dsb) èntar [ɛntar] v pergi: Siyani entar ka pasar. ‘Siyani pergi ke pasar’ ngèntarè v mendatangi
ngemmasè ngèras mandhi ‘berpandai emas seraya
bessè tataèn ‘diamnya
besi’
dua
dilakukan
atau
dengan
lebih baik
secara bersamaan
entèk/tèk-entèghân
[ǝntɛk/tɛkǝntɛghɐn]
n
jari kelingking ngentèkaghiv‘mengelingkingkan’ meremehkan
empa’ [ǝmpaʔ] n empat
enten [ǝntǝn] (M) tidak
empo [ǝmpɔ] n empu (pembuat senjata)
ènten [ɛntǝn] n intan
èmpon [ɛmpɔn] a lumpuh
Ènten èbâddhâi kalontongan‘intan diwadahi
èmpor [ɛmpɔr] aèmporvberkubang lumpur
kelongkong’ orang yang mulia (bangsawan
endâ’ [ǝndɐʔ] vi mau
dsb) akan tetap terlihat meskipun bergaul
dâ’-mata’endâ’, di-budina èkala’ ngendâ’
dengan orang kebanyakan
pura-pura tidak hendak, padahal sangat
ènten
berkehendak
orem‘intan yang tenggelam dalam lumpur
nyèllem
ka
cellot
ta’
bhâkal
Halaman 27 dari 97
tidak akan suram’ keluhuran sifat (orang) mulia pasti tampak meski disembunyikan èntèng [ɛntɛŋ] a ringan; enteng
essa [əssa] a sah; abash ngessaaghi v mengesahkan èssè [ɛssɛ] n isi
ngèntèngaghi v menganggap ringan atau
aèssèv berisi
sepele; menyepelekan
ngèssèèv mengisi èsto [ɛstɔ] a tulus; sungguh-sungguh; serius;
èntep [ɛntəp] v tutup pintu aèntep v tertutup (pintu)
ikhlas
ngèntep v menutup pintu
ngèstoaghivt
melakukan
orang
dengan
ènter [ɛntǝr] ènterrann baling-baling aènterv berpusing; berputar ènthok [ɛnʈɔk] n entok; bebek manila enynyor [əññɔr] n kelapa
ngèrèng
ngestoaghi
tulus
undangan
dengan
tulus’ ètèk ècocorè emmas ghi’ bhâkal ècocoraghi
eppa’ [ǝppaʔ] n bapak [ɛrɛŋ]
untuk
ètèk [ɛtɛk] n anak bebek
èpon [ɛpɔn] pron (T) nya èrèng
lain
undangan‘menghadiri
sesuatu
ka pacarrèn kèya‘itik diberi paruh emas
v
1
mengiring;
akan disusupkan ke air limbah juga’ orang
mengarak 2 ikut 3 ayo; mari
yang sudah terbiasa berperilaku buruk sulit
pangèrèngn
dibawa ke dalam kebaikan
pengiringPangerengnga saronen. ‘Pengiringnya alat musik saronen.’ èrèt [ɛrɛt] v seret ngèrètv menyeret èrowan [ɛrɔwan] n tawon (madu) èrok [ɛrɔk] ngèrokv mengganggu; mengacau errat [ərrat] rat-errat/erradhânn geretan/
ètèk sè atellor, ajèm sè ngèrremmè‘itik yang
bertelur,
ayam
yang
mengerami’
seseorang yang melakukan kebaikan, tetapi orang lain yang mendapat pujian sesuai dengan peribahasa ‘kerbau punya susu, sapi dapat nama’
rautan pensil
èter [ɛtǝr] aèter v berputar
ngerradhi v meraut untuk menajamkan
ètong [ɛtɔŋ] ngètongv menghitung
pensil èsak [ɛsak] a baik
ètongan n hitungan ettong [əttoŋ] num satusittong
Halaman 28 dari 97
F faèdâ [faɛdɐ] n faidah; manfaat; kegunaan faham/fahâm
[faham/fahɐm]
mengerti
v
faham;
foto [foto] n foto afotov berfoto ato-fotov berfoto-foto
fardu [fardu] n fardu; kewajiban
motov memfoto
fitna [fitna] n fitnah
to-fotowânv saling berfoto
Halaman 29 dari 97
G gâji [gɐji] n gaji
dsb)’
agâji v memiliki gaji atau penghasilan
barang
yang
menyenangkan
bila
dilihat
ngâji v membayar gaji
ghâdhing [ghɐdhiŋ] n gading (gajah)
gâjiân n gajian
ghâdhu [ghɐdhu] ngâdhuvt memakan lauk
orèng gâjiânn orang gajian; pegawai gâlânon [gɐlɐnɔn] nungkapan permisi; kula nuwun agâlânonv
tanpa nasi ghâdhebbhung
n
[ghɐdhǝbbhuŋ]
batang
pisang; gedebung mengucapkan
permisi;
berpermisi
ghâdhebbhung
ngajhâk
lotţo’‘batang
pisang mengajak busuk’ kejahatan selalu
galbas [galbas] n toples
menarik keterlibatan orang baik-baik
galbas baddhâna dhupa, (blas tadâ’ pa-apa)
ghâgghâr [ghɐgghɐr] v jatuh
‘toples tempat dupa, kosong tidak ada apa-
aghâgghârân v berjatuhan
apa’ omongan yang tidak menghasilkan
kaghâgghârân v keguguran (kandungan)
bukti apa-apa
maghâgghâr
gâlebbâr [gɐləbbɐr] agâlebbârv berkibar
v
bâr-gâlebbârn panji-panji; benderaDâ’iyâ
Ghâgghârâ
kèya bâr-gâlebbâr amacem bârna mossa’è sakobângnga lon-alon. ‘Begitu juga panji-
bhugkana‘daun
panji bermacam warna memenuhi sekeliling [gəlunduŋ]
agâlundungv
[gəlundur]
agâlundurvi
2
dâdâr
ta’
jatuh
kèra
jhâu
dâri
tidak
jauh
dari
pohonnya’ seorang anak tidak akan jauh berbeda dari orang tuanya aghâjâ’v bergurau; bercanda ngâjâèv menghibur (bayi) supaya tenang
menggelinding gâlundur
menjatuhkan
ghâjâ’ [ghɐjɐʔ] n gurauan; canda
alun-alun.’ gâlundung
1
menggugurkan (kandungan)
jâ’-ghâjâ’
patè’‘gurau-gurau
menggelinding
gurauan
magâlundurvt menggelindingkan
menjadi pertengkaran
gândhuru n sejenis santet yang berupa benda terang melayang di udara; sin. pana gânteng [gɐntəŋ] a ganteng; tampan
ghâjâ’ kembang
kecil
yang
sangat
kembhângnga perkelahian’
nasihat
teng-gântenga ganteng-ganteng
ghâlâghâs [ghɐlɐghɐs] ` gelagah
seolah-olah ganteng gend̟eng [gǝndǝŋ] a bodoh deng-magendeng v pura-pura bodoh gessa [gǝssa] agessav berbicara santai asa-gessavberbicara santai (intensitas) ghâbây [ghɐbɐy] v buat
ghâlâghâs katonon‘gelagah terbakar’ cepat naik darah tetapi cepat reda ghâlâta [ghɐlɐta] n kutu busuk martabhât ghâlâta koros‘ibarat kutu busuk kurus’ tuan rumah yang menyajikan oleholeh tamunya sebagai suguhan ghâlijek [ghɐlijǝk] ngâlijekv menggelitik ghâlincap [ghɐliñcap] n ketiak
aghâbây, ngâbây v membuat
ghâliyâ’ [ghɐliyɐʔ] n geli
ghâbâyânn buatan; produksi dari
ghâllu [ghɐllu] adv terlebih dahulu
eghabay bas-abasan ‘dijadikan barang yang dipandang-pandang (karena kebagusannya
untuk
berhati-hati dan menjaga batas gurauan ghâjhâ [ghɐjhɐ] n gajah
gellas [gəllas] n gelas
berpotensi
tokar‘gurauan
magântengv membuat jadi ganteng teng-magânteng v berbuat atau bersikap
anjing’
lu-ghâllua yang paling dhulu; yang pertama ghâltè’ [ghɐltɛʔ] n burung gelatik
Halaman 30 dari 97
akana ghâltè’ nemmo padi‘seperti gelatik
maghânjhil v mengganjilkan
menemukan padi’ menghabiskan semua
ghânta’ [ghəntaʔ] n jangkrik
suguhan yang diberikan; kemaruk
ghântè
ghâludhuk
[ghɐludhuk]
nguntur; geledek
n
[ghɐntɛ]
penggganti:
ghântè‘mencari pengganti’
rajâ ghâludhugghâ ta’ kera rajâ ojhânna/
aghântèv berganti
kabânynya’an
ghântèanadv bergantian
ghâludhuk
korang
ojhân‘besar geledeknya tidak akan besar
ngântèv mengganti
hujannya/kebanyakan
ngântèèv
geledek
kurang
mengganti
(kerusakan,
hujan’ peribahasa yang mirip dengan ‘Tong
yang rusak, kerugian, dsb)
kosong nyaring bunyinya.’
tè-ghântèv berganti-gantian
ghâlunyo'
[ghɐluñɔʔ]
v telan
bagian
tèn-ghântènn pengganti; cadangan
ngâlunyo’ v menelan
ghântong [ghɐntɔŋ] v gantung
ghâmpang [ghɐmpaŋ] a gampang; mudah ghâmparan
nyarè
[ghɐmparan]
aghântongv bergantung ngântongv menggantung
n [T] bakiak
ghân [ghɐn]p sampai batas (jarak, waktu,
tong-ghântongn gantungan (baju, dsb.)
dsb.) tertentu.
èghântong
tadâ' ghân-engghânna tidak ada batasnya
dâlem‘digantung
tèngghi, tinggi,
èbhendem ditanam
dalam’
ghâncang [ghɐñcaŋ] a cepat
hukuman yang setimpal dengan kesalahan
ghâncèras [ghɐncɛras] n nama warangka keris
yang diperbuat
Madura yang serat bagian atasnya tidak melintang
seluruh
bagian
sarung
keris
ghârâp
[ghərəp]
aghârâpv
menggarap;
menyelesaikan suatu pekerjaan ghâris [ghɐris] n garis
tersebut terbuat dari kayu utuh ghândhin [ghɐndhin] n pelimbahan; comberan
agharis v bergaris kalambhi potè aghâris
saghândhinga
celleng ‘baju putih bergaris hitam’ ghârisânn penggaris ngârisv menggaris ris-ghârisn alat menggaris ghârubhek [ghɐrubhǝk] n moyang; kakek dari
[ghɐndhɪŋ]
ghânding sebanding
ghândhu’ [ghɐndhuʔ] aghandhu’/ngandhu’ v mengandung aghandhu’ tae kerreng‘mengandung tahi kering’ mempunyai maksud jahat terhadap
ghârubhuk [ghǝrubhuk] n gharubhek
orang lain ghândhung
aghândhungv
[ghɐndhuŋ]
di-
ghât/egghât [ghɐt/əgghɐt] 1 n batas 2 v
ngândhung v menggendong di punggung ghânep [ghɐnǝp] a genap
v
1
berbatas menggenapkan
2
karena
[ghɐŋghuʔ] tidak
n
perasaan
bosan
sesuatu
untuk
punya
dikerjakan; iseng sambil
lalu;
2
sesuatu
yang
dikerjakan sambil lalu ghânjhâl [ghɐñjhɐl] jhâl-ghânjhila goyang; tidak stabil; berubah-ubah ghânjhil
[ghɐñjhil]
tel-ghâteln gatal-gatal ghâţèng [ghɐʈɛŋ] n kemaluan laki-laki; bagian yang digunakan dalam persetubuhan
ghu’-ghângghu’ n 1 makanan ringan yang dimakan
aegghât v berbatas ghâtel [ghɐtǝl] a gatal
melengkapkan ghângghu’
ghârud̟hu’ [ghɐrudhuʔ] nguntur aghârudhu’v mengguntur
gendong di punggung
maghânep
kakek
a ganjil
gheddhâng [ghǝddhɐŋ] n pisang gheddhâng bhiru 1 pisang hijau 2 fig orang pendiam yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang luas 1ghella’
[ghəllɐʔ] n tawa
aghellâ’vi tertawa
Halaman 31 dari 97
maaghellâ’ v menjadikan tertawa
pa’-gheppa’ v makanan yang dibuat dari
lâ’-ngellâ’èvt menertawakan
ketela
2ghellâ’
[ghǝllɐʔ] adv tadi
ghellâng [ghǝlləŋ] n gelang ghellem
ghendhâk
jalar
yang
digoreng
gherrâ [ghǝrrɐ] a kaku
aghellâng(an)v memakai gelang; ber-gelang [ghəlləm]
rambat/ubi
kemudin ditusuk seperti satai
v mau a sombong
magherrâv membuat jadi kaku râ-gherrâa kaku seperti
[ghǝndhɐk]
gherrâ atèna ‘kaku hatinya’ mudah merajuk
ghendhâk bârângka, sala ghendhâk tadâ’
atau ngambek
pa-apa‘sombong
sudah
gherrâ montengnga‘kaku tulang ekornya’
sombong tidak ada apa-apanya’ peribahasa
melompong,
orang yang tata tutur dan gerak geriknya
yang mirip dengan ‘Tong kosong nyaring
sangat kaku dan tidak mau berkompromi
bunyinya’
atau keras kepala
ghendhâng [ghǝndhɐŋ] n gendang
râ-gerrâ
pèkolan‘kaku
seperti
pikulan’
aghendhânganv bermain gendang
orang yang peran atau hasil pekerjaannya
gendhâng ètabbhu salajâ‘gendang ditabuh
serba tanggung sehingga tidak memuaskan
sebelah’ berat sebelah atau tidak adil ghendhi
[ghǝndhi]
n kendi
gherrâng
[ghǝrrɐŋ]
n
sejenis
ikan
yang
dikeringkan
ghenna’ [ghənnaʔ] a lengkap
gherrem [ghǝrrǝm] n geraham
maghenna’v melengkapi
gherring [ghǝrriŋ] n sakit parah
na’-ghenna’n pelengkap
ghi’ [ghiʔ] adv 1 masih 2 pada (waktu): ghi’
ghentang [ghǝntaŋ] aghentangvi telentang maghentangvt menelentangkan tang-ghentangan
jhâman lambâ’ ‘pada zaman dahulu’ ghi’ ano.na ‘beberapa waktu yang lalu’
tidur-tiduran
dengan
ghibâ [ghibɐ] v bawa kèbâ ngibâvt membawa:Ca’na Ka’ Morsid lamon
posisi terlentang ghentang nèngngep‘terlentang telungkup’
ta’ ngibâ pèssè ta’ ollè noro’‘Kata Kak
pernikahan antara dua pasang saudara,
Morsid kalau tidak membawa uang tidak
misalnya A dan B saudara, C dan D saudara.
boleh ikut’
A menikah dengan C, B dengan D, atau A
bân-ghibânn 1 barang bawaan 2 oleh-oleh ghighi [ghighi] n gigi
dan D, B dengan C ghentèng [ghǝntɛŋ] n genting
ghilâ [ghilɐ] a gila
ghentong [ghǝntɔŋ] n gentong/tempayan ghentong
ekarobung
canteng‘gentong/tempayan
dirubung
gayung’ orang tua yang tetap disambangi
âkaghilâ v menjadi gila ghili [ghili] n alir(an) aghili v mengalir maghili v mengalirkan li-ghiliân n tempat air mengalir
keturunannya ghentong nyarè canteng‘gentong/tempayan
ghiling [ghiliŋ] aghiling v menggiling
mencari gayung’ meminta pertolongan pada
ghilingan n gilingan
yang lebih lemah
ghilir [ghilir] v satu persatu berdasarkan
tadâ’ ghentong nyello’ ka cantèng ‘tak ada
urutan; bergilir
gentong menciduk gayung’ 1. orang tua
aghilir v bergilir
tidak meminta balasan dari anak 2. yang
ghilirânn giliran
kuat yang bisa membantu yang lemah
ghilir tampar‘gilir tambang/ tali/ tampar’
gheppa’
[ghəppaʔ]
v memukul dengan jari
menyerahkan tanggung jawab diri sendiri
tangan dibuka; menepuk
kepada orang lain sehingga orang lain
ngeppa’ v menepuk
tersebut yang memiliki tanggung jawab
Halaman 32 dari 97
adv masih belum; bentuk singkat dari ghi’ lo’ ghindhung [ghindhuŋ] v gendong ghingsèr [ghiŋsɛr] a bergeser ghir [ghir] n bentuk pendek dari penggjir; sisi; ghilo’
[ghilɔʔ]
ghiring
menjambak;
merenggut
(rambut) ghumo’ [ghumo’] n gundukan tanah angghumo’ dâdâ ‘gundukan dada’ terburuburu, bhângsalan yang berarti soso ‘susu’ yang berarti kasoso ‘kesusu; terburu-buru’
bagian; pinggir [ghiriŋ]
v
ngumbhi’
aghiring v menggiring
ghun [ghun] cuma
ghita’ [ghitaʔ] adv masih belum; bentuk singkat dari ghi’ ta’
ghundul [ghʊndʊl] a gundul aghundulv memotong gundul rambut
ghubâng [ghubəŋ] aghubâng v melubangi atau membuat lubang (ditanah untuk hewan
ghundulânn tuyul ghung [ghuŋ] n gong
pembuat lubang di dinding atau tembok
martabhât ghung tèma‘ibarat gong timah –
bagi orang jahat yang masuk secara paksa);
yang tidak ikut bergema kecuali ditabuh
membobolMaleng aghubang romana Mèlan.
secara khusus’ orang yang diam jika tidak
‘Maling melubangi rumah Melan.’
ditanya
èghubâng v dilubangi ghucè
[ghucɛ]
ghucè
ghungsèng
n guci
èkennèng
n
giring-giring;
kelintingan;
sejenis bel kecil yang dikalungkan pada kodungè‘guci
dapat
binatang peliharaan atau bayi yang mulai
ditutupi’ perkara rahasia sekali pun tidak
bisa berjalan
dapat ditutup-tutupi
agungsengan v memakai giring-giring atau
ghudd̩hu [ghudɖhu] n kue yang terbuat dari pisang, ketela, sukun dsb. yang dicelupkan pada adonan tepung sebelum digoreng. ghud̩hâ
[ghuɖhə]
v ganggu; goda
aghud̩hâv mengganggu; menggoda ghulâ [ghulɐ] n gula ghulâp
[ghulɐp]
n nyala
aghulâp v menyala ghuli [ghuli] n gerak aghuliv 1 bergerak; 2 bertingkah
kelintingan ghunong [ghunɔŋ] n gunung ghunong na’nong bâto klèțtak‘gunung udik berbatu putih kering kerontang’ tempat yang sangat terpencil dan sangat sulit didatangi, pernyataan ini digunakan untuk melecehkan ghuntèng [ghuntɛŋ] n gunting nguntèng v menggunting ghuru [ghuru] n guru
ali-ghuliv bergerak-gerak
aghuruv berguru
maghuliv menggerakkan
ngurui v mengajar
ghuling
[ghuliŋ]
n (bantal) guling
ghulu [ghulu] n (T) leher ghulu’
[ghuluʔ]
aghulu’v berguling-guling di
tanah ghulung [ghuluŋ] v gulung
paghurunn tempat berguru atau bertanya; perguruan ghusè [ghusɛ] n gusi ghutos [ghutɔs] n tali pendek yang terbuat dari belahan bambu diraut tipis biasanya
aghulungvbergulung
sebagai pengikat jalinan daun pohon sagu
ngulungv menggulung
yang dibuat atap.
ngulunggaghiv menggulungkan ghumbhi’ [ghumbhiʔ] v jambak
ghuttè [ghutteɛ] n paman ghuwâ[ghuwɐ] n goa godèk [gɔdɛk] n bulu rambut depan telinga
Halaman 33 dari 97
H Hampèyan [hampɛyan] pronSampèyan
had̟ir [hadir] v datang; hadir; ada ngad̟irè v menghadiri
Hèd̟â [hɛdɐ] pron (R) Sèd̟â
had̟irat [hadirat] n orang-orang perempuan yang hadir
hol [hɔl] n peringatan tahunan kematian seseorang yang diisi dengan membaca doa;
had̟irin [hadirin] n orang-orang laki-laki yang
haul ngeholèv mengadakan haul untuk sso
hadir hadiya [hadiya] v hadiah
hormat[hɔrmat]n hormat
hakim [hakım] n hakim
kahormadhann kehormatan
halwa [halwa] n halwa
ngormatv menghormat
(mara) halwa èkakan kocèng‘ibarat halwa
ngormadhiv menghormati
dimakan kucing’ wanita yang secara sosial
horop [hɔrɔp] n huruf
memiliki
derajat
hotèl [hɔtɛl] n hotel
dengan
laki-laki
lebih yang
tinggi secara
menikah sosial
derajatnya lebih rendah
Halaman 34 dari 97
I ikhtiyar [ikhtiyar] v berusaha sekuat tenaga imam [imam] n 1 pemimpin shalat; imam 2 ulama yang diakui kepintarannya sebagai mujtahid, pemimpin, dsb terutama di masa klasik ngimamè v menjadi imam shalat paimaman n tempat shalat yang disediakan untuk imam shalat iman [iman] n iman Islam [islam] n Islam iyâ [iyɐ] (R) iya
Halaman 35 dari 97
J jâgâ [jɐgɐ] v jaga
jhâjhuluk [jhɐjhuluk] n julukan
ajâgâv menjaga
ajhâjhulukvi
jago [jago] a jago
ajhâjhuluk
go-majagovi sok jago
Sè
berjuluk
Sè
Ghâmbhu.
pangdâlem ‘yang
kanan
berjuluk Si Ghambhu’
jagowânn jagoan
jhâjjhâlâng [jhǝjjhɐlɐŋ] n laron
jakèt [jakɛt] n jaket
jhâjjhâlâng nyandâr ka apoy/dhâmar ‘laron
jangkung [jaŋkuŋ] pajangkungan n tanah
bersandar
kuburan yang mayatnya sering menjadi
ke
api/lampu’
melakukan
pekerjaan yang membahaya-kan diri sendiri jhâlâ [jhɐlɐh] n jala
hantu jârèya [jɐrɛya] n penunjuk jauh atau dekat; ini
jhâlân [jhɐlɐn] n jalan ajhâlânv berjalan
atau itu jârângkong [jɐrɐŋkɔŋ] n hantu yang menurut
ajhâlânèv menjalani
kepercayaan muncul selama 40 hari sejak
ajhâlânaghiv menjalankan
kematian berbentuk manusia dengan wajah
alân-jhâlân v berjalan-jalan
menyerupai orang yang telah meninggal
lân-jhâlânn tengah jalan
dan mengenakan kain kafan; jembalang jedding [jəddıŋ] n bak tempat air; jeding
jhâlu [jhɐlu] n susuh; tanduk pada kaki ayam ajhalu v bersusuh
jendèla [jǝndɛla] n jendela
jhâman [jhɐman] n zaman
jhâ’ [jhɐʔ] adv jangan
jhâmang [jhɐmaŋ] n jambul
Jhâbâ [jhɐbɐ] n Jawa [jhɐbhɐr]
jhâbhâr
ajhâmangv berjambul Sapèna ajhâmang,
n harakat (fatha) dalam
tulisan Arab
tandu’eng ‘Sapinya
jhâghâ [jhɐghɐ] v1 bangun (tidur) 2bangkit
èbhundhu’ berjambul,
bhludhru
celleng.
tandu’nya
ditutup
beludru hitam.’ jhâmo [jhɐmɔ] n jamu
(berdiri) majhâghâv membantu bangkit berdiri
ajhâmov minum jamu
nyâghâè v membangunkan (tidur)
ajhâmoèv memberi jamu (sapi dsb)
n dunia; jagat jhâghung [jhɐghuŋ] n jagung jhâi [jhɐi] n jahe jhâi’ [jhɐiʔ] ajhâi’/nyâi’v menjahit i’-jhâi’ânv sedang menjahit sesuatu jhâil [jhɐil] n iler ajhâilv mengiler jhâjâ [jhɐjɐ] a jaya; beruntung; sukses; jhâghât
[jhɐghɐt]
berhasil
jhângghâr
[jhɐŋghɐr]
n
jengger;
balung;
daging yang tumbuh di kepala ayam jhângghel [jhɐŋghǝl] n tongkol jagung ajhangghel v bertongkol jhângghirâng [jhɐŋghirɐŋ] n sejenis lele yang ukurannya lebih kecil akantha
jhângghirâng
nemmo
cacemmer‘seperti lele menemukan kotoran’ memperebutkan barang yang tak berharga
jhâjhân [jhɐjhɐn] n jajan
karena ketamakan
ajhâjhânv berjajan
mara jhângghirâng nemmo taè ‘seperti lele
nyâjhânèv memberi (uang) jajan
menemukan
jhâjhâr
[jhɐjhɐr]
n jajar bâjâng‘jajaran
berebut
saling
mendahului untuk mendapatkan sesuatu
ajhâjhârv berjajar jhâjhâr
tahi’
yang tidak layak diperebutkan wayang’
menempatkan sesuai aturan tempatnya
jhangka’ [jhɐŋkaʔ] n dingklik ajhângka’vi memakai dingklik
Halaman 36 dari 97
jhângkèras [jhɐŋkɛras] n nama warangka keris Madura yang serat bagian atasnya tidak melintang
seluruh
bagian
sarung
keris
majhâuv menjauh
ajhângov menggapai; menjangkau jhângsèra
u-majhâuv pura-pura menjauh
n peralatan untuk tempat
tidur yang terdiri atas bantal dan guling yang
berasal
dari
rendah jhâu [jhɐu] a jauh ajhâuiv menjauhi
tersebut terbuat dari kayu utuh jhângo [jhɐŋɔ] v gapai; jangkau [jhɐŋsɛra]
laki yang secara sosial derajatnya lebih
jhâng-dhunjângnga
sera‘penunjang kepala’ jhânjhi [jhɐñjhi] n janji ajhânjhiv berjanji jhin-jhânjhinv saling berjanji parjhânjhiann perjanjian jhânor [jhɐnɔr] n janur jhârâbâ’ [jhɐrɐbɐʔ] n jerawat ajhârâbâ’ânv berjerawat jhârân [jhɐrɐn] n kuda ajhârânanv naik kuda; berkuda
jhebbhing [jhǝbbhɪŋ] n anak perempuan jhekjhek [jhǝkjhǝk] a ajeg; istiqamah jhelli’ [jhǝlliʔ] n klitoris; klentit jhelling [jhǝlliŋ] v lihat ajellingv melihat nyellingngaghiv
memperlihatkan;
pajhellingann penglihatan ling-jhellinganv melihat kesana-kemari jhembhâdhân [jhəmbhɐdhɐn] n jembatan jhembhâr [jhəmbhɐr] n luas atau jembar dalam penghidupan majhembhârv meluaskan
Jhârân celleng ghusè, èsemma’è ngokop,
kajhembhârân n keluasan
èjhauè ngettè’‘kuda bergusi hitam, didekati
jhemmor [jhǝmmɔr] v jemur
menggigit, dijahui menendang’ bercampur
ajhemmorv berjemur
baur dengan orang yang sudah terkenal
nyemmorv menjemur
bermoral bejat dan bertabiat busuk pasti
mor-jhemmor n jemuran
akan
mencelakakan
keseluruhan
pajhemmoran n tempat penjemuran jherruk [jhǝrruk] n jeruk
lingkungannya jhârân
èkalèburè
loranaperib‘kuda
jhijhir [jhijhir] v jejer; berderet teratur
disenangi tuannya’ seorang bawahan yang
ajhijhir v berjejer
karena kecakapannya disenangi majikannya
nyijhir v menjejer
sehingga
meng-
amati
meningkatkan
taraf
hidupnya
karena diperhatikan oleh tuannya tersebut
ajhir-jhijhir v berjejer-jejer jhilâ [jhilɐ] n lidah
Jhârân ngakan bubudhânna ‘kuda memakan
jhilâ
muatannya’ orang (tamu) yang ikut makan
berbicara sangat gampang, tetapi harus
oleh-olehnya sendiri
dipertanggungjawabkan
jhârum
[jhɐrum]
n 1 jarum 2 orang dalam
penunjuk jalan bagi orang luar yang akan mencuri di suatu daerah mara jarum
jhârum
amoso
melawan
ta’
atolang‘lidak
tak
bertulang’
jhilât [jhilɐt] nyilâtv menjilat Jhinmèra [jhinmɛra] n kependekan dari tajhin mera yang artinya bubur merah. Bentuk ini
bâddhung‘seperti
kapak’
pertandingan
dengan lawan yang tidak seimbang jhâruppen [jhâruppǝn] v kelilipan jhâtè [jhətɛ] n (pohon/kayu) jati
digunakan
untuk
bulan
Shafar
dalam
penanggalan Madura karena pada bulan ini dianggap
bulan
penuh
berkah
dan
diperingati dengan bersedekah tajhin mera. Jhinpedd̩his [jhinpǝdɖhis] n kependekan dari
jhâtè kasosobhân lojung‘jati tersusupi kayu
tajhin peddhis yang artinya bubur pedas.
aren’ wanita yang secara sosial memiliki
Bentuk
derajat lebih tinggi menikah dengan laki-
Muharram
ini
digunakan dalam
untuk
penanggalan
bulan Madura
Halaman 37 dari 97
karena pada bulan ini dianggap bulan
ajhuma’adhânv pergi melaksanakan shalat
penuh
Jumat.
berkah
dan
diperingati
dengan
jhumaadhânn shalat Jumat.
bersedekah tajhin peddhis. jhipet
n penjepit (rambut dsb)
[jhipɛt]
jhung [jhuŋ] p berebut atau merasa menjadi
jhu’ [jhuʔ] n bentuk terikat yang berarti jari jhu’ dhuddhing n jari telunjuk
paling: jhung rajâân‘berebut menjadi paling besar’
jhu’ empol n jari jempol
jhungjhung
jhu’ ențèk n jari kelingking
mengacungkan
nyungjhung.
jhu’ tengngan jari tengah
tangan’ 2 menjunjung
jhudhu
ajhuduv berjodoh
acungkan
dorong untuk menjatuhkan menjatuhkan
nyudhuaghi/ajhudhuagiv menjodohkan jhugghlâng [jhugghlɐŋ] n lubang besar di tanah
jhuntrong [jhuntrɔŋ] a mulus tanpa hambatan jhurâng [jhurɐŋ] n jurang jhurâng èkallè, ghunong ètèmbhuk ‘jurang
jhujhur [jhujhur] a jujur
digali, gunung ditimbun’ kegiatan percuma
kajhujhurânn kejujuran
meminta
pajhujhur v berbuatlah jujur nyujjhu
[jhujjhu]
pada
orang
tidak
punya,
menyumbang pada orang kaya
v
menyodok,
jhuwâl [jhu.wɐl] vt jual ajhuwâlvi menjual
menusuk jhujjhu’, nyujjhu’ [jhujhuʔ] memakan umpan
ajhuwâlânvi berjualan nyuwâl vt menjual
(ikan, dsb.) jhuko’
panggil
ka’-jhungka’anv saling mendorong untuk
hidup; jodoh
jhujjhu,
èsebbhut
jhungka’ [jhuŋkaʔ] nyungka’aghi v men-
n takdir tentang pasangan
[jhudhu]
‘yang
1
Sè
tangan:
jhu’ manesn jari manis jhubâ’ [jhubəʔ] a jelek; buruk
nyungjhungv
[jhuŋjhuŋ]
[jhukɔʔ]
n 1 ikan: jhuko’ tasè’‘ikan
wâl-jhuwâlvi berjualan
laut’ 2 lauk: jhuko’ ajâm ‘lauk ayam’
wâl-jhuwâlân
vi
ajhuko’v berlauk: Mon tellasân ajuko’ ajâm
(permainan anak)
Kalau hari raya berlauk ayam
ajhuwâl
ko’-jhuko’ann 1 berbentuk seperti ikan
mengedepankan
bermain
jual
bhâghus‘menjual keunggulan
beli bagus’
penampilan
lajângan ko’-jhuko’an ‘layangan berbentuk
atau kemampuan diri
seperti ikan’ 2 ikan mainanko’-jhuko’an
ajhuwâl bibir‘menjual bibir’1 mengada-ada
karèt ikan mainan dari karet
untuk menggunjing 2 memuji-muji dengan
Jhuko’ kènè’ kakanna jhuko’ rajâ‘ikan kecil
menyimpan maksud tertentu
makanan
kebiasaan
Ajhuwâl bujâ ka rèng Ghirpapas ‘menjual
bahwa orang lemah ditindas oleh yang lebih
garam pada orang Ghirpapas—sebuah desa
kuat
temoat
rajâ jhuko’na rajâ ghulina‘besar ikannya,
pekerjaan sia-sia; menggarami air laut
besar
ikan
besar’
gerakannya’
suatu
sesuai
dengan
keadaannya jhulu
[jhulu]
untuk
produksi
garam’
melakukan
jigjig [jigjig] n joging; lari-lari kecil untuk kesehatan
ajhulu v menjulurkan tangan
memberi
atau
menerima;
ajigjigv melakukan joging jijib [jijip] a tertib
menyodorkan
jikar [jikar] n pedati
nyuluaghiv menjulurkan (tangan, dsb)
jiya [jiya] n ini
Jhuma’at [jhumaʔat] n hari keenam dalam penanggalan Madura; Jumat.
jumblâng
[jumblɐŋ]
ajumblâng
v
berat
sebelah atau tidak seimbang; jomplang
Halaman 38 dari 97
jumbleng [jumbləŋ] n kakus atau jamban cara
juta [juta] n juta
lama yang yang tempat buang hajatnya
ata-jutav berjuta-juta Larangaga jiya kanna’
langsung berada di atas lubang galian
sampe’ ata-juta. ‘mahalnya di sini itu
junèl [junɛl] a memiliki keterampilan (dalam kesaktian)
sampai berjuta-juta’ jutaan jutaan
kajunèlan n kesaktian
Halaman 39 dari 97
K ka [ka] prep ke; kepada
kadi’ [kadiʔ] p seperti
Ka’ [kaʔ] n bentuk panggilan untuk kakak
kadung [kaduŋ] adv terlanjur; kadung
laki-laki.
kaè’ [kaɛʔ] bd
ka’dinton ini
ngaè’v mengait
kabâ’ [kabɐʔ] n kawat
makaè’v mengaitkan (pada kait)
kabâbâ [kabɐbɐ] a sanggup mengangkat atau
takaè’v terkait (pada kait)
membawa
endâ’
kabâdanan [kabɐdanan]n kecamatan
ngaè’
mengait
kabâsa [kabɐsa] a kobasa
ta’
tetapi
endâ’
tidak
mau
kaen [kaen] n kain
kabhâr [kabhɐr] n kabar
kaju [kaju] n kayu
akabhârv mengirim kabar
ju-kajuânn pohon-pohonan
ngabhâraghiv mengabarkan
Mon
kabhuru
adv terburu-buru
kaju
dhângnga.
kabinn kawin akabinv
dikait’
mau
meminta, tidak mau dipinta; pelit
kabbhi [kabbhi] num semua
[kabhuru]
èkaè’perib‘mau
rajâ
robbhu,
kabbhi
‘Jika pohon besar
med-
tumbang,
semua akan memotongnya’ Jika seorang
Ana’eng klèbun towa
menikah
berpangkat tinggi jatuh, kehormatan dan
akabin bi’ randhâ. ‘Anak kepala desa-lama
penghargaan
menikah dengan janda’.
dengan cepat menghilang.
kabinann acara akad nikah.
(akibat
pengkatnya)
akan
kaka’ [kakaʔ] n 1 saudara laki-laki yang lebih
makabinv menikahkan Samad makabin Siti
bi’ orèng jhâu. ‘Samad mengawinkan Siti dengan orang jauh’.
tua, 2 orang laki-laki yang lebih tua kakan [kakan] v makan: Kakan, pa tadâ’. ‘Makan, habiskan.’
kabit [kabit] mulai kabit bâri’‘mulai kemarin’ kabidhânadv mula(i)nya
akakanv menggerogoti; memakani kakanann makanan
kabulâ [kabulɐ] n hamba; pelayan
makanèv memberi makan
ngabulâ v menghamba; menjadi pelayan
ngakanvt makan
kabupatèn [kabupatɛn] n kabupaten
ngakan asella arè ‘makan bersela hari’
kaca [kaca] n kaca
kadang makan kadang tidak
akacav berkaca
makanè
kaca kebbhâng cermin besar
entok jantan’ memodali usaha yang tidak
kacang [kacaŋ] n kacang
ènthok
lakè’
‘memberi
makan
bisa diharapkan hasilnya
pakacangann lahan kacang
makanè ètèk lakè’ ‘memberi makan itik
ghilir kacangidm sistem giliran yang tertib
jantan’ memodali usaha yang tidak bisa
berdasarkan aturan
diharapkan hasilnya
kaccol [kaccɔl] n ikan gabus yang masih kecil biasanya seukuran atau lebih kecil dari
kakè [kakɛ] pron(R) kamu kala [kala] a kalah ngalav mengalah
jempol kaki orang dewasa kacèk [kacɛk] n beda; selisih
makala v mengalahkan:Kana’ juwa lakar
kacong [kacɔŋ] n anak laki-laki
kene’, tape bisa makala se raja. ‘Anak itu
kad̟hang
[kaɖhɐŋ]
d̟hâng-kad̟hâng
p ada
kalanya; sekali-sekali; kadang-kadang kadhibi’
[kadhibiʔ]
memang kecil, tetapi bisa mengalahkan yang besar’
pron sendiri
Halaman 40 dari 97
kalaan/kaladhân [kaladhɐn] n selalu kalah atau sering kalah
kalkal
[kalkal]
v
memasak
sampai
(air)
mendidih
kala’ [kalaʔ] v ambil
ngalkal v mendidih; mendidihkan
ngala’vt mengambil Mat Rai ngala’ nangka e
budina roma. ‘Mat Rai mengambil nangka di
kallè [kallɛ] ngallèv menggali le-kalleanv menggali sesuatu
belakang rumah’
kalodu’ [kalɔduʔ] ngalodu’v menelan
ngala’aghi vt mengambilkan
kalong [kalɔŋ] n kalung
ngala’ann suka mencuri
akalongv berkalung Akalong kaen bhludhru,
ngala’ atè mengambil hati
asolam benang emmas. ‘Berkalung kain
ngala’ karebbâ dhibi’ suka menang sendiri;
beludru, bersulam benang emas’
egois
ngalongèv mengalungi kaluwang [kǝluwaŋ] n sejenis kelelawar
kalabân [kalabɐn] p dengan; bersama kalabu [k(a)labu] a kelabu; warna campuran hitam dan putih; abu-abu kalak,
katolak‘kuning-kuning meskipun
kuning
terro
menginginkan
kalak [kalak] n sejenis buah mundu nèng-konèng
kaluwang
dhurin‘kelelawar
durian’
orang
yang
menginginkan sesuatu yang sangat sulit
tekka’a
konèng
buah
kalak,
tertolak’
untuk
kaluwar [kǝluwar] v keluar makaluwarv mengeluarkan kamar [kamar] n kamar
perempuan/laki-laki lajang yang ditampik
ngamar v masuk rumah sakit dirawat inap
karena sikap dan kelakuan yang tidak
kambâng [kambɐŋ] ngambângv mengapung
menyenangkan meskipun berwajah cantik
bâng-kambânganv terapung-apung
atau tampan, tidak dianggap sebagai calon
kamondurân [kamɔndurɐn] n bunglon ngamonduraghivt
menantu yang diinginkan kalampok [kalampɔk] n jambu air
membunglon;
menyesuaikan diri
kalanceng [kalañcǝŋ] n serangga kecil yang
kampowan
[kampɔwan]
perapian
di
luar
mengumpulkan madu dari bunga, biasanya
rumah yang terdiri atas sampah kering
bersarang pada lubang pohon bambu
digunakan untuk menghangatkan hewan
kalaras [klaras] n daun pisang kering
ternak atau hanya mengabukan sampah
kalarè [kǝlarɛ] n daun kelapa kering
mara kampowan sekkem‘seperti api dalam
kalarkar [kalarkar] v serak
sekam’ menyimpan tenaga/ kekuatan agar
ngalarkar v menyerak
bertahan lama
akalarkaran v berserakan
kampong [kampɔŋ] n kampung
kalè [kalɛ] n kali: Jhâ’ sampè’ tello kalè,
kampong mèji [mɛji] kampung yang terdiri
sabbhâr bâdâ bâtessa.‘Jangan sampai tiga
atas beberapa rumah yang penghuninya
kali, sabar ada batasnya.’
masih berkerabat dan letaknya terpisah dari
kalèbun [klɛbun] n pemimpin atau kepala
kana’ [kanaʔ] 1 n anak kecil 2 a masih kecil
desa di Madura kalèlès [kalɛlɛs] n perlengkapan kerapan sapi yang
melekat
kampung (mèji) lain
pada
pangonong
tempat
penunggang sapi memacu sapi karapan kalènțang [k(a)lɛnʈaŋ] n buah pohon kelor atau merunggai kalènèng [k(a)lɛnʈɛŋ] n buah ubi rambat kalèțțèk [kalɛtʈɛk] n bunyi keletik
dan belum dewasa Kana’ kene’ juwa akabin
ghi’ kana’. Anak kecil itu menikah saat masih kecil. na’-kana’1 n anak-anak 2 teman-teman (sepergaulan):
Na’-kana’
kamma
kabbhi?Teman-teman pada ke mana? 3 Sèngko’ marè èntar dâ’ kennengngan sè èjhânjhiaghi tapè tadâ’
orang(-orang):
Halaman 41 dari 97
na’-kana’. Saya telah datang ketempat yang
kapor [kapɔr] n kapur ngaporn mengapur dinding (rumah).
dijanjikan tetapi tidak ada orang. kanca [kañca] n teman
por-kaporv
melakukan
pekerjaan
akanca vi melakukan pertemanan, berteman
pengapuran (rumah).
ngancaèv menemani
Bâ’na ngakan kapor, sèngko’ ta’ noro’a
sakancaan sepertemanan
bâ’âng‘Engkau makan kapur, aku tidak
kancèng [kañcɛŋ] n kancing baju
akan
merasakan
getirnya’
sikap
tidak
ngancèng v mengancing
mencampuri urusan orang lain; individualis
kancèngan n kepancingan; kail-kail; berasa
sakapor
sakit pd tenggorokan kalau menelan
sadhembil
kancot [kañcɔt] n kancut;
kain penutup
kemaluan; calana dalam perempuan
sèrè,
sakacèp
ghâmbir
pènang,
digunakan
bân
sebagai
perumpamaan pengantar atau sambutan sekedarnya.
akancodhân v memakai kancut
kappra [kappra] a kaprah, lumrah
kand̩hâ [kanɖhɐ] vd berbicara
karaddhu [karaddhu] a laku; disukai;cocok
akand̩hâvberbicara
karaksak [karaksak] n bunyi berisik yang
ngand̩hâivmemberi tahu
merupakan tiruan bunyi daun-daun kering
dhâ-kandhân percakapan
yang terinjak(-injak) atau bunyi benda jatuh
kand̩hâng [kanɖhɐŋ] n kandang
di antara daun-daun pohon
kandung [kanduŋ] ngandung v hamil
karaksagghâ
è
diyâ,
tabbhugghânna
è
kandungann kandungan
dissa‘suara
mangandung v menghamili
jatuhnya di sana’ janji yang disebarkan ke
kanna’ [kannaʔ] adv ke sini: Jhâ’ tar-èntar
kanna’ polè. ‘jangan datang-datang ke sini lagi’
berisiknya
mana-mana,
di
sini,
bunyi
namun kenyataannya tidak
terpenuhi karamas [karamas] n keramas
kantok
[kantɔk]
ngantok
v
mengantuk;
perasaan ingin tidur
akaramas v berkeramas akaramas sambi mandi ‘keramas sambil
kantos [kantɔs] v sampai; hingga
mandi’ beberapa pekerjaan yang dilakukan
kanyot [kañɔt] v terbawa arus
secara bersamaan dengan hasil yang baik
kaok
[kaɔk]
n
tiruan
bunyi
ayam
saat
ditangkap
minum air”
akaokv berkeok
karè [karɛ] n sisa
kapa [kapa] pa-kapan pelana sot-ngosot
serupa denga peribahasa “sambil menyelam
pa-kapa
akarèv bersisa lajhu
ètompa’‘mengelus-elus pelana kuda lalu
rè-karèn sisa-sisa kared̟dh ̟ âp [karəɖɖhɐp] n keredep; berkelip-
ditunggangi’ memuji-muji karena memiliki
kelip; berkilau-kilau
maksud tertentu
ngared̟dh ̟ âp v berkelip-kelip; berkilau-kilau
kapal [kapal] n kapal akapalanvi naik kapal kapala [kapala] n kepala; pimpinan kapalang [kapalaŋ] a tanggung; tidak cukup; kurang kapètèng [kapɛtɛŋ] n kepiting kapo’ [kapɔʔ] n buih; busa akapo’ v berbusa; berbuih ngapo’ v berbusa; berbuih
karèna
[karɛna]
v
mempertimbangkan
sebelum melakukan ngarènaaghi v memberikan pertimbangan karep [karǝp] n keinginan; hasrat akarepvi berkehendak ngareppaghivt mengharapkan kareppek [kǝrǝppǝk] n piyut atau canggah; anak dari peyo’ karèt [karɛt] n karet
Halaman 42 dari 97
akarètv diikat, dipasang, dsb. Karet
akantha katkat ngondhu nanggher‘seperti
karèt ghellâng nkaret gelang
cecak terbang menggoyang pohon randu
karobung [karɔbuŋ] ngarobungvt merubung karopok [kǝrɔpɔk] n anak dari kareppek;
kato [katɔ] akatovi memanggil ngatoaghi v memanggilkan
anggas karkar [kar-kar] v 1 mencakar-cakar tanah untuk mendapat makanan (ayam): mengais 2
alas’
membeber
rata
untuk
dijemur/
ngatoevt memanggil to-katoanv memanggil-manggil kațo’ [kaʈɔʔ] n celana pendek
didinginkan (padi/nasi)
akațo’(an)v memakai celana pendek
karkaran n tempat mendinginkan nasi yang
ngațo’èv memakaikan celana pendek
sambil dibolak-balik dikipas
to’-ngațo’ v hanya memakai celana pendek
ngarkar v menyebarkan nyebarkan dengan dicakar
atau
dengan
tangan
seperti
ngaton v memperlihatkan diri kaulâ [kaulɐ] pron(T) saya
mencakar kar-ngarkar
colpè’
menunjukkan
bahwa
kèbâ [kɛbɐ] vd bawa ngèbâvt
untuk makan harus bekerja karsa [karsa] n(T) kehendak
Marlèna
membawa
ngèbâlessong‘Marlena membawa lesung’
karunnu’ [karunnuʔ] n tiruan bunyi ayam jantan
1kèbân
[kɛbɐn] n tempat mandi wanita yang
baru melahirkan
akarunnu’ v berkokok
2kèbân
kasap [kasap] n sumber penghasilan akasapv bekerja; mencari penghasilan [kasɔmbhɐ]
[kɛbɐn] n hewan
kebbi’[kǝbbiʔ] akebbi’v menggerakkan dua bibir membuka dan menutup saat berbicara
kaso [kasɔ] a terburu-buru kasombhâ
katon [katɔn] v kelihatan
kecca’
n kesumba
[kǝccaʔ]
a
suka
memperkatakan
keburukan orang lain seolah-olah dirinya
kasombhâ sarè ka adâ’‘kesumba seri di
tidak memiliki keburukan sama sekali
awal’ orang yang bersenang-senang pada
keccap [kəccap] v kunyah; gerakan bibir akeccap(bhân)v mengunyah
waktu muda, sengsara pada waktu tua kasoso [kasɔsɔ] v terburu-buru
sakeccapadv satu kunyahan; satu ujar
kasta [kasta] 1 v menyesal 2 n sesal
kecceng [kǝccǝŋ] a pekat; kental
kata’ [kataʔ] n katak
kècek [kɛcǝk] a buta (kasar)
kata’ nèddhâ’â kerbhuy/sapèkatak hendak menginjak
kerbau/sapi’
keinginan
yang
tidak mungkin berhasil
kèco’ [kɛcɔʔ] v curi co’-ngeco’v
mencuri-curi
kesempatan, dsb)
katebbhung [kǝtǝbbhung] n batang/pohon pisang
ngèco’ v mencuri ngèco’an a suka mencuri
kat̩èl [kaʈɛl] n usungan jenasah; keranda katèpongan
[katɛpɔŋan]
n
bambu
co’-ngeco’v yang
mencuri-curi
keddhâ’ [kəddhɐʔ] n daki
dibandingkan
kèddhâng [kɛddhɐŋ] n kijang
bembu
biasanya
lain
mudah
dalam patah
satu
karena
angin katès [katɛs] n papaya katès rambây papaya jantan; papaya yang tangkai buahnya memanjang katkat [katkat] n cecak terbang
(waktu,
kesempatan, dsb)
memiliki batang lebih besar dan lebih tipis rumpun
(waktu,
keddhep [kəddhəp] v kedip akeddhep v berkedip ngeddhebbhi v mengedipi adhep-keddhep v berkedip-kedip kèka
[kɛka]
kambing
n
aqiqah;
dengan
memotong
syarat
tertentu
satu untuk
Halaman 43 dari 97
kelahiran anak perempuan dan dua untuk anak
laki-laki
sebagai
tuntunan
dari
akembhârânv
berpakaian
sama
motif, dan warna)
Rasulillah
kembu [kɐmbu] n kembu
akèka v melakukan aqiqah
kembung [kǝmbuŋ] a kembung
kèkèt [kɛkɛt] n gelut
makembungv mengguna-gunai se-seorang
akèkètv bergelut
sehingga
ngèkèdhiv menggeluti; bergulat dengan kèkkè’ [kɛkkɛʔ] ngèkkè’v 1 menggigit 2 membuka
(corak,
mulut
tentang
keterlibatan
perutnya
membesar
dan
menderita. kemèrèn [kmɛrɛn] n mata kaki kemmè [kǝmmɛ] n kencing
seseorang
akemmèv buang air kecil; kencing
kèkkè’ann gigitan: sakèkkè’an‘satu gigitan’
akemmèan 1n beser 2 adv terkencing-
kè’-kèkkè’anv saling menggigit
kencing
kèla [kɛla] akèla v membersihkan dubur atau
Kemmès [kǝmmɛs] n hari kelima dalam
kubul setelah buang air; istinja’ kèlan [kɛlan] n jengkal
penanggalan Madura; kamis
ngelane v menjengkali èberri’
sakèlan
ngemmèèv mengencingi
kènca [kɛñca] n makanan pelengkap untuk
mènta
sadeppa‘diberi
makan nasi ketan yang terbuat dari parutan
sejengkal minta sedepa’ tidak pernah puas
kelapa yang dimasak dengan gula
atau cukup; tamak; loba
(bilâ kènca palotan,) bilâ kanca tarètan‘(jika
kèlap [kɛlap] n halilintar
kenca nasi ketan,) jika teman saudara’
kèlès [kɛlɛs] n sejenis bambu
peribahasa yang berasal dari sejenis pantun
kella [kǝlla] ngellav 1 memasak (dengan) air 2
yang maksudnya bahwa kedekatan seorang
memasak dengan bumbu tertentu: kella
celo’ ‘memasak dengan bumbu asam’, kella paè ‘dimasak dengan santan’ kellar [kǝllar] v mampu:kellar mellè‘mampu kellar
membawa
kenceng [kǝñcǝŋ] a bersemangat kèndâng [kɛndɐŋ] ngèndâng v mengeringkan dengan dianginkan (ttg pakaian) kènduy [kɛnduy]n ikan teri
membeli’ ta’
teman bisa seperti saudara
ngèba
abâ’‘tidak
badan/diri’
tidak
mampu
mempunyai
kènè’ [kɛnɛʔ] a kecil makènè’v membuat jadi kecil nè’-kènè’ a kecil-kecil
kemampuan atau kekuatan sama sekali kellas [kǝllas] n kelas
nè’-kènè’an a 1 paling kecil: Sawani nè’-
akellasv berkelas
kènè’an
kembhâng [kǝmbhɐŋ] n bunga
dari
lèma’
sakancaan.
paling kecil dari lima sekawan’; 2 kecil-
akembhângv berbunga
kecilan
ngembhâng v berbunga
kèngèng [kɛŋɛŋ] adv bisa; dapat
bâng-kembângann bunga-bungaan
kennal [kǝnnal] v kenal
èberri’ kembhâng mâles cacemmer‘diberi
akennalanv berkenalan
kembang
ngennalaghiv mengenalkan
membalas
air
limbah’‘susu
nal-makennalv
dibalas air tuba’ ngembhâng lalang masana kapètèng apèra ‘berbunganya bertelur’
‘Sawani
alang-alang datangnya
saat
kepiting
masa
yang
menyenangkan banyak orang kembhâr [kǝmbhər] a kembar
bersikap
atau
bertindak
seolah-olah kenal kènnè’ [kɛnnɛʔ] a kecil kènè’ kenneng
n abalanjha.
[kǝnnǝŋ]
kennengnga
tempat: ‘pasar
Pasar tempat
berbelanja’ akennengv ada tempatnya
Halaman 44 dari 97
ngennengngè v menempati
kèrèm
kennengngan n tempat
[kɛrɛm]
akèrèm
v
titip
untuk
membelikan
kennèng [kǝnnɛŋ] v 1 kena 2 dapat
ngèrèmv mengirim
ngennèngv 1 mengenai 2 boleh (tidak
ngèrèmaghiv mengirimkan kèrèng [kɛrɛŋ] n keranjang ikan tempat ikan
bahaya) lo’ ngennèng masa haid yang menyebabkan
kerra’ [kərraʔ] v potong (tali, daging, dsb)
perempuan tidak boleh shalat kennèng
talèè
cacana‘dapat
diikat
akerra’vterpotong ngerra’v memotong
ucapannya’ dapat dipercaya kento’ [kǝntɔʔ] n kentut
ra’-kerra’n ikan laut yang dijual berupa
akento’v berkentut
potongan-potongan
ngento’èv mengentuti to’-kento’
dipindang; besek
sejenis
yang
sudah
dipanggang serangga
yang
mengeluarkan gas sebagai mode pertahana kenynyang [kǝññaŋ] a kenyang
kerrang [kərraŋ] n kerang (hewan laut) kerrap [kǝrrap] n balap; lomba adu cepat ngerrapvmelomba kecepatan
kakenynyangann kekenyangan
kerrabhânn karapan sapi
makenynyangv mengenyangkan
kerras [kǝrras] a watak keras, kerras atèna:
nyangkenynyangana paling kenyang keppay [kǝppay] n kipas
keras hatinya. Mon kerras paakerrès. peribahasa yang
akeppay v berkipas; mengipasi diri sendiri
secara
ngeppayv mengipasi
berkerislah’
harfiah
berarti
yang
‘kalau
ditujukan
keras untuk
keppè’ [kǝppɛʔ] ngeppè’v mengepit
menyatakan bahwa kalau ingin berwibawa
keppel [kəppəl] v kepal; genggam
harus mempersenjatai diri dengan laku
ngeppel v mengepal; menggenggam 1kèra
[kɛra] v kira
utama. kerrèk [kǝrrɛk] v bunyi jangkrik
ngèrav mengira
akerrèkv berbunyi jangkrik
ra-kèraadv kira-kira
ngerrèkv 1 kerik; kerok 2 menghaluskan
ra-ngèrav mengira-ngira
dengan mengikis dengan pisau 3 bunyi
2kèra
[kɛ.ra] adv (biasanya digabung dengan
bentuk
penyangkalan
ta’)
mungkin:ta’
kèra‘tak mungkin’ kerbhuy [kǝrbui] n kerbau
kerik dari jangkrik kerrèng [kǝrrɛŋ] a kering kerrès [kǝrrɛs] n keris: Kerrès Mandirada
kerbhuy koros mènta èsaè’è ‘kerbau kurus
mandhi polana empona mandi sabellunna mandhi. ‘Keris Mandirada ampuh karena
minta ikut membajak’ meminta tanggung
empunya mandi sebelum menempa.’
jawab lebih (karena mengharap pangkat,
Kerrès alompa’ pamorra‘keris melampaui
jabatan, gaji, dsb.) padahal tidak sanggup
pamornya’
menanggung
sekehendak hati tanpa memikirkan akibat
kerbhuy molè ka kandhângnga ‘kerbau pulang ke kandangnya’ pulang kampung kercet [kǝrcǝt] v 1 ciut; mengkerut 2 (keong, siput,
kura-kura,
dsb.) masuk kedalam
tempurung kèrè’ [kɛrɛʔ] rè’-kèrè’ 1 n anak anjing 2
n,aseperti anak kecil; kekanak-kanakan
orang
yang
berbicara
ucapannya kelak kertas [kərtas] n kertas kèsa [kɛsa] n keranjang ayam ketel [ketel] n kelentit; klitoris kețtang [kəʈʈaŋ] n kera kettang makong n kera putih yang menurut kepercayaan
sebagian
orang
Madura
Halaman 45 dari 97
merupakan transformasi hantu orang mati
kocca ajjhi n kopyah haji; penutup kepala
setelah empat puluh hari
dari kain berwarna putih biasanya dipakai
kettè’ [kǝttɛʔ] n kaki belakang serangga seperti
belalang,
digunakan
untuk
jangkrik
dsb
melompat
yang
menendang
orang yang sudah berhaji kocca laken n topi koboi kocca sodâ’n topi kocèng [kɔcɛŋ] n kucing
dsb. ngettè’v menendang kebelakang
cèng-kocènganv kucing-kucingan
ketteng [ketteŋ] n putus (jari)
kocèng calaka’ kucing garong
Tanang ketteng terro asello’a.‘tangan putus
du’-nondu’ kocèng‘tunduk-tunduk kucing’
pun
sikap diam yang mengandung maksud dan
ingin
digunakan
bercincin’ untuk
Peribahasa
menyatakan
ini
bahwa
siapapun pasti ingin yang terbaik.
niat tidak baik kocèng
ketto [kǝttɔ] a keruh
aghâjâ’
moso
dâun
‘kucing
bergurau dengan daun’ pekerjaan yang sia-
makettov mengeruhkan; memperkeruh
sia
kèya [kɛya] adv juga
kocèng
kilo [kilo] n kilo; ukuran berat 1000 gram
berkalung tasbih’ terlihat alim atau suci di
ngiloaghivmengikilokan; menjual perkilo
along-kalong
tasbhi‘kucing
luar, tetapi penuh kemaksiatan di dalamnya
klabu [klabu] a abu-abu
kocèng kala ka tèkos‘kucing kalah dengan
klèbun [klɛbun] n kepala desa
tikus’ ungkapan untuk yang kuat kalah
klemmar [kləmmar] n sejenis ikan air tawar
dengan yang lemah kocek [kɔcǝk] ngocekv mengulek (bumbu
yang berukuran kecil klemmar aghuli koncel ‘ikan kecil bergerak
dsb)
layaknya ikan gabus’ orang kecil bertingkah
cek-kocekn ulekan
seperti orang besar, bertingkah di atas
du’-nondu’
kemampuan wajar.
ulekan’ orang yang bersikap diam dan tidak
ko’ol [kɔʔɔl] n keong sawah
cek-kocek‘tunduk-tunduk
banyak bertingkah tetapi dapat melakukan
mata ko’ol ‘mata keong’ sebutan untuk
sesuatu yang mengejutkan kocèng [kɔcɛŋ] n kucing
orang yang terlalu mudah tertidur kobâl [kɔbɐl] n tampar
cèng-kocènganv kucing-kucingan n ku-
mara kobâl èkemmèè patè’‘seperti tampar
cing mainan
dikencingi anjing’ selalu membantah tidak
mara kocèng bullâ’ ‘seperti kucing terkena
mau kalah
barang panas’ terburu-buru
kobâsa [kɔbɐsa] a kuasa; sanggup sa-makobâsav
bersikap,
Mara kocèng èkalèburi na’-kana’‘seperti
berbicara
atau
bertindak seperti atau seolah-olah berkuasa kobher [kɔbhǝr] v sempat atau ada waktu
kobokan; mencuci
tangan
tempat
sebelum
air
dan
n
untuk sesudah
makan kocca
[kɔcca]
kocèng
èkaèn-maènan
na’-
kana’‘seperti kucing dimain-mainkan anak
[kɔbhuk/kɔbhughɐn]
mangkok
tidak dijaga kebutuhannya Mara
ngobherraghi v menyempatkan kobhuk/kobhughân
kucing disenangi anak-anak’ disenangi tapi
kecil’
disenangi
tapi
tidak
dijaga
kebutuhannya kocor [kɔcɔr] n kue cucur kodhi’ [kɔdhiʔ] n sejenis calo’/cakkong
nkopiah;
penutup
kepala;
ma’
kodhi’
tataèn
berkarat
kolan
rarèngkan‘kok
songkok; peci;
parang
akocca(an) v bersongkok
meremehkan orang yang banyak tingkah
banyak
tingkah’
Halaman 46 dari 97
sebagai
orang
yang
tidak
mempunyai
ngomkomv merendam komkomann air rendaman bunga
kepandaian kodhu [kɔdhu] adv harus
kompoy [kɔmpɔi] n cucu
kodung [kɔduŋ] 1 n kerudung 2 n tudung
kona [kɔna] a kuno
adung-kodungv melakukan sesuatu dengan
koncèl [kɔñcɛl] n ikan gabus
berpakaian kerudung
konci [kɔñci] n kunci
akodung 1 v berkerudung 2 v bertudung
akonciv terkunci
ngodungèv
ngonciv mengunci
menutupi
dengan
tudung;
menudungi
konci enggres kunci inggris
kojhu’ [kɔjhuʔ] n burung kutilang
konco’ [kɔñcɔʔ] n ujung
koko [kɔ`kɔ] n kuku
akonco’ v berujung (tumpul, tajam, dsb.) ngonco’v mencapai ujung
nga’-anga’ koko hangat-hangat kuku koko [kɔkɔ] a kukuh; teguh; kuat
ta’ ètemmo konco’ bhungkana‘tidak ketemu
makoko v menguatkan; mengukuhkan
ujung
kokos [kɔkɔs] n asap
pangkalnya’
pembicaraan
tidak
teratur dan kemana-mana
akokos/ngokosv berasap
konèng [kɔnɛŋ] a kuning
kolè’ [kɔlɛʔ] n1 kulit 2 sampul (buku)
konèng konyè’ jingga
akolè’v berkulit
nèng-konèngnga mondhu maskèa konèng
le’-kole’ n kulit melulu
ta’ karaddhu‘kuning-kuning buah mundu,
ngolè’è
v 1 memberi kulit 2 (rumah)
memberi lapisan dinding dengan adonan
sekalipun kuning tidak laku’ kong-rokongv sejenis serangga kecil yang
mortar, campuran semen, kapur, tanah, dan
terbang
air
menjelang maghrib
Man-èman sayang
kolè’na
kulit
ghedd̩hâng
pisang.’
‘Sayang-
Terlalu
hemat
sehingga menjadi kikir
berkelompok
pada
sore
hari
kontͅol [kɔnʈɔl] n testis, buah dzakar konyè’ [kɔñɛʔ] n kunyit mara konyè’ bân kapor‘seperti kunyit dan
kolek [kɔlǝk] n kolak
kapur’ jodoh yang langgeng
akolekv memasak atau membuat kolak
kopa’ [kɔpaʔ] n tepuk tangan
dem-ngeddem kolek ‘pekat seperti kuah
akopa’v bertepuk tangan
kolak’ orang yang kelihatan diam dan
akopa’
kelihatan tidak banyak berbuat tiba-tiba
menyumbang’ menyumbang saran tetapi
mendapat hasil yang sangat besar
tidak disertai tanggung jawab dukungan
kolèt/kalolèt [kɔlɛt/kalɔlɛt] v menguliti
ta’
nombhuk‘bertepuk
tidak
yang nyata
kombâ [kɔmbâ] v cuci (pakaian, kain, karpet,
kopèng [kɔpɛŋ] n telinga
dsb)
ngopèngv mencuri-curi dengar
akombâ v mencuci
ta’ èkopèngv tidak didengar; diacuhkan
ngombâ v mencuci bâ-kombâ
v
mencuci
kopi [kɔpi] n kopi sesuatu
(tidak
dijelaskan) kombâân n cucian kombi’ [kɔmbiʔ] v kupas; menguliti
akopiv (biasa) minum kopi pi-kopiyân v sedang minum kopi kora
[kɔra]
v membersihkan alat dapur
terutama alat makan setelah dipakai
ngombi’ v mengupas
akora vi mencuci piring, dsb
bi’-kombi’ n alat mengupas; pengupas
ngoraè vt mencuci piring, dsb.
komèrè [kɔmɛrɛ] n kemiri
ra-kora
v
komkom [kɔmkɔm] v rendam
terutama alat makan setelah dipakai
membersihkan
alat
dapur
Halaman 47 dari 97
pakoraan n tempat mencuci piring
makosongv mengosongkan
korang [kɔraŋ] a kurang
kakosongann kekosongan
akorangv berkurang
1kotak
ngorangèv mengurangi 1koras
[kɔtak] akotakv berkotek (ayam)
ngotakv menggigil karena ketakutan
[kɔras] n kuras; rangkaian kertas yang
akotak ta’ atellor‘berkotek tidak bertelur’
disatukan menjadi beberapa halaman dalam
banyak bicara tetapi tidak menghasilkan
penjilidan 2koras
apa-apa
[kɔras] v kuras
2kotak
ngoras v menguras
[kɔtak] n kotak
kotaghânn kamar santri
korbhi [kɔrbhi] n induk
kotang [kɔtaŋ] n pakaian dalam perempuan
pangorbhin indukan
sebagai penutup dada/payudara; kutang.
koro’ [kɔrɔʔ] v gali; membuat lubang
akotangvi memakai kutang
ngoro’ v menggali
akotanganvi memakai kutang
korong [kɔrɔŋ] n kurungan; sangkar
koțem [kɔʈəm] ngotem v menghantam
akorongv bersangkar
koto’ [kɔtɔʔ] ngoto’èv membisiki
ngoronge v memasukkan dalam sangkar koros [kɔrɔs] a kurus
akoto’ v berbisik to’-koto’v berbisik(-bisik)
makorosv menguruskan
kotor [kɔtɔr] a kotor
ngorosaghiv menyebabkan kurus
ator-kotor v berkotor-kotor
ros-korosa kurus-kurus
ngotorè v mengotori
ros-korossa ghâjhâ‘kurusnya gajah’ orang
koțțong [kɔʈʈɔŋ] n putus karena dipotong
yang
krépé’ [krepeʔ] n kripik; emping
memiliki
keagungan
akan
tetap
dihormati meskipun jatuh melarat korsè [kɔrsɛ] n kursi kosok [kɔsɔk] v gosok akosok v berhapus; terhapus (tulisan)
kropo’ [kropoʔ] n kerupuk kulup [kulup] n kulit bagian ujung zakar yang dipotong saat sunat v tertutup kulup kuwa [kuwa] n kuah
ngosok v 1. menghapus 2. menggosok
akuwa v berkuah
sok-kosok n alat menghapus/menggosok
nguwaè v memberi kuah
kosong [kɔsɔŋ] a kosong
kuwa’ [kuwaʔ] n asap
Halaman 48 dari 97
L la [la] adv sudah; bentuk pendek dari ella la’as [laʔas] n bulir-bulir padi yang sudah
lajjân [lajjɐn] n pasangan alajjânèv melayani
v
lepas dari tangkainya dan belum digiling;
jân-lajjân
gabah; antah
sendiri-sendiri;
labân [labɐn] v lawan
tidak
sesuai
misalnya
pasangannya; kanan
dengan
kanan kiri dengan kiri
alabânv melawan
laju [laju] a butut (karena lama disimpan atau
labâng [labɐŋ] n pintu
dipakai)
alabângv berpintu
lakar [lakar] adv memang: Mon lakar abâ’na
bâng-labângn posisi tempat pintu berada
dhikdhâjâ, jârèya seppur soro kasabbhu’.
labâng koarè [kɔarɛ] pintu gerbang yang
‘Kalau dia memang hebat, itu kereta api
terbuat dari kayu dan atau bambu dengan hiasan-hiasan tempat pengantin pria masuk
suruh jadikan ikat pinggang.’ lakè [lakɛ] n suami alakèn 1 melakukan pernikahan dengan
rumah pengantin perempuan labât [labɐt] alabât v melayat
seorang
labu [labu] n labu
mènggu sè bhâkal dâteng) 2 memiliki
labu [labu] v jatuh
suami;
lelaki; bersuami
menikah (Satiya
(sitti sitti
bu-malabuv pura-pura jatuh
Sekarang Siti sudah bersuami.
bu-talabuv terjatuh-jatuh; jatuh bangun
kè-lakèan
labuan v mudah jatuh
sering kawin cerai.
malabuv menjatuhkan
malakèèv
menikahkan
perempuan
dengan
ladd̩hing ladhin
n pisau aladhinè v melayani
[ladɖhiŋ]
[ladhin]
berganti-ganti
alakèya la
suami
alakè) karena
anak/saudara
seorang
lelaki:Mat
Norsam malakèè Nurhayati bulân Rasol.Mat
ngaladhinè v melayani
Norsam menikahkan Nurhayati bulan Rabiul
laèn [laɛn] a lain; beda
Akhir.
alaènvi berpisah
alake
èn-laènana berbeda satu sama lain
perempuan yang menikah dengan laki-laki
laènana berbeda
lakè’ [lakɛʔ] n1 laki-laki 2 jantan
laèp [laɛp] n paceklik cacana‘paceklik
lako [lakɔ] n kerja ucapannya’
tidak
lagghu
alakovi bekerja ngalakonèvt mengerjakan
banyak bicara [lagghu]
patungan’
yang beristri
malaènvt memisahkan laep
matong‘bersuami
n pagi
ghu-lagghu adv pada waktu pagi lajângan [lajɐŋan] n layang-layang alajânganv bermain layang-layang lajâr [lajar] n layar alajârv 1 berlayar; berperahu atau kapal
kalakoann pekerjaan akon-lakonvi (sedang) mengerjakan sesuatu (biasanya hajatan) alako ghâbây ‘bekerja’ laksana
[laksana]
melaksanakan
layar 2 bekerja sebagai pelaut (biasanya di
lalang [lalaŋ] n ilalang
kapal asing sebagai cleaning service, bar
lama’ [lamaʔ] n alas
tender, koki, dsb) lajhu [lajhu] 1p lalu 2 v masuk bertamu malajhuv menyilakan masuk tamu
alaksanaaghiv
alama’v beralas lambâ’ [lambɐ’] adv dulu lambhâ’ [lambhɐʔ] a pemurah; dermawan
Halaman 49 dari 97
lamès [lamɛs] a suka meminta
lanjhâng
lamon [lamɔn] p jika
Landaur’ sangat tinggi
lampa [lampa] n jalan, cara, tuntunan hidup;
lanjhâng ta’ kollè ghâbây talè ‘panjang tak
jejak
mara
landaur‘panjang
seperti
bisa dibuat tali’ sia-sia
ngalampaaghi v
menjalani
hidup
berdasarkan ajaran tertentu; menjalankan
Jhang-lanjhangnga are, jhang-lanjhangnga bulan,
lampat [lampat] n bekas
po’-capo’
nemmo
moso‘bersama
jalannya hari dan jalannya bulan, akhir-
alampatvi berbekas
akhinya
akan
ketemu
musuhnya’
lampu [lampu] n lampu; pelita
pembalasan terhadap ketidakadilan pasti
lanas [lanas] n nanas
datang suatu saat, cepat atau lambat
landaur [landaur] a sangat tinggi berasal dari Lamdaur seorang raja Sri Lanka yang sangat
lantar [lantar] n sebab lantaran n penyebab
tinggi.
lantor [lantɔr] v membiarkan sesuka hati
Landaur mara Bâlândhâ sangat tinggi
lanyo [lañɔ] a (kendaraan) berjalan mulus
land̟hu [lanɖhu] a tumbuh subur (tanaman)
meluncur dengan lancar
landu’ [landuʔ] n cangkul
lanyo’ [lañɔʔ] alanyo’aghiv menghanyutkan
alandu’v mencangkul du-landu’ânv
lao’ [laɔʔ] n selatan
melakukan
pekerjaan
menggunakan cangkul langghâr
[laŋghɐr]
o’-lao’ yang paling selatan
n langgar
lapar [lapar] v lapar
langka [laŋka] a bersikap, berbicara, atau bertindak
tidak
sesuai
dengan
tata
langka’ [laŋkaʔ] n periuk anyar
tutupnya
polo’
baru’
anyar‘periuk
baru
perumpamaan
untuk
rang-malarangv jual mahal laris [larɪs] a laris lastarè [lastarɛ] v selesai
pengantin baru
ngalastarèaghiv menyelesaikan
langlang [laŋlaŋ] v lerai; haling alanglang/ngalanglang
v
1
lè’èr [lɛʔɛr] n leher melerali;
2
alè’èrv berleher lèbât [lɛbɐt] v lewat
menghalangi langngè’ [laŋŋɛʔ] n langit
alèbâdhiv melewati
langngè’ jhâu bi’ somor‘langit jauh dari sumur’ sesuatu yang tidak mungkin
berenang
lebbâs [lǝbbɐs] a terlalu lembek karena telalu masak (pada buah)
langngoy [laŋŋɔy] alangngoyv berenang
untuk
lebbhu [lǝbbhu] n masuk alebbhuvi masuk malebbhuvt memasukkan
bermain
lebbhur [lǝbbhur] lebur
lanjhâng [lañjhəŋ] a panjang
lebbi [lǝbbi] a lebih
malanjhângv memperpanjang
alebbiiv melebihi
jhâng-lanjhânga panjang-panjang lanjhâng colo’‘panjang mulut’ orang yang suka
larang [laraŋ] a mahal malarangv memahalkan
langkong [laŋkɔŋ] a (T) lebih
ngoy-langngoyanv
kalaparan n kelaparan larangana lebih mahal
kesopanan terhadap orang yang lebih tua langka’
ngalao’ agak ke selatan
mengadu
menyampaikan
domba gunjingan
dengan seseorang
kepada orang yang dipergunjingkan
ngalebbiiv memberi lebih lèbur
[lɛbur]
v
menyenangkan;
meng-
gembirakan ngalèburèv menyenangi
Halaman 50 dari 97
lèbur mata‘senang di mata’ menyenangkan
lemma’ [lǝmmaʔ] a enak; lezat
atau
lemmes [lǝmmǝs] a lemas
senang
saat
melihat
–
karena
penampilan luar – tetapi saat dicoba tidak
malemmesv melemaskan
suka
mes-malemmesv bersikap atau bertindak
lècang [lɛcaŋ] n getah yang sangat lengket,
seolah-olah lemas mes-lemmesa lemas seperti
misalnya getah nangka lecca’ [lǝccaʔ] alecca’v meremas-remas untuk mencampur
mes-lemmes kobâl ‘lemas seperti tali ijuk’ bersikap
leccèng [lǝccɛŋ] aleccèngv berlari meloncat-
seolah
mendengar
dan
patuh
tetapi mengabaikan atau mengacuhkan lempo [lǝmpɔ] a gemuk
loncat karena terkejut, takut, atau jijik lècèk [lɛcɛk] a tidak jujur; bohong; khianat
lempoana lebih gemuk
lèkè ta’ nampèk ka bâ’â‘selokan tidak dapat
menggemukkan: malempo abâ’‘menggemukkan badan sendiri’ po-lempoa gemuk-gemuk po-lempoana paling gemuk lèncak [lɛñcak] n balai-balai; tempat tidur
menolak banjir’ seorang anak remaja tidak
lèncak rajâ, bhârumana rajâ‘ambin besar
dapat
kolongnya besar’ besar pendapatan, besar
leddhu’
[lǝddhuʔ]
malempov
ledak
aleddhu’vi meledak legghâ [lǝgghɐ] a lega lèkè [lɛkɛ] n selokan
menolak
perjodohan yang
diatur
orang tuanya
pengeluaran
lekkas [ləkkas] a cepat; segera
lèngka
lèkko [lǝkkɔ] a keruh malèkkovt mengeruhkan
alengkav
[lɛŋka]
melewati,
melangkahi,
menyeberangi:
tasè’‘menyeberangi laut’
lèlèt [lɛlɛt] alèlètv melilit
ngalèngkaèv melangkahi
lèma’ [lɛmaʔ] num lima
lenglang [leŋlaŋ] v (mata) juling
lèma [lɛma] num lima; perubahan bentuk
lènglèng [lɛŋlɛŋ] alènglèngv berputar
lema’ karena menjadi inti frasa numeralia yang dilekatkan pada bentuk lain misalnya
lèma lembâr.
lengngen [lǝŋŋǝn] n lengan ‘(baju) berlengan pendek’
alembârânnum berlembar-lembar [lɛmbɐy]
ngalènglèngèv memutari; mengelilingi alengngenv berlengan: alengngen pandâ’
lembâr [lǝmbɐr] n lembar lèmbây
alèngka
n
ayunan
lènta [lɛnta] n lintah
tangan
saat
lèntè [lɛntɛ] n lidi
berjalan; lenggang
lèpek [lɛpǝk] a (badan) lemah
alèmbâyv melenggang
leppet [lǝppǝt] n lepat
Lèmbâyyâ meltas penjhâlin (lèmbây tas-
lèrè [lɛrɛ] a lambat
peltasân)‘lenggangnya
lèsan [lɛsan] n(T) mulut
lecutan
seperti
rotan’ ayunan atau lenggang tangan yang
alèsanv bermulut
lentur,
alèsan ghulâ abugghik mèmbhâ‘bermulut
dideskripsikan
untuk
cara
melenggang perempuan yang anggun
gula, berpunggung mimba’ bermanis-manis
lembhâjung [lǝmbhɐjuŋ] n tunas/daun muda kacang panjang yang biasa dijadikan sayur lembu’ [lǝmbuʔ] a lunak lembu’
bun-embunnanna‘lunak
saat
berhadapan,
tenyata
terlihat
keburukannya di belakang lèseng [lɛsǝŋ] n jelaga
ubun-
ubunnya’ orang yang terlihat tenang saat
lesso [lǝssɔ] a lelah; capai; penat lessong [lǝssɔŋ] n lesung
disindir, dikata-katai, atau diganggu, tetapi sebenarnya sangat marah
Halaman 51 dari 97
akanta
lessong
burto’‘seperti
lesung
bolong’ harta yang cepat habis karena
lompa’ [lɔmpaʔ] v terpa alompa’ v menerpa lon-alon [lɔn.a.lɔn] n alun-alun
pemborosan lettèk [ləttɛk] n minyak kelapa
lonca’ [lɔñcaʔ] alonca’v melompat
lo’ [lɔʔ] adv(MB) tidak
ca’-lonca’anv berlompat-lompatan
lobâng [lɔbəŋ] n lubang
lopot [lɔpɔt] v 1 luput; tidak kena
alobangv berlubang
loppa [lɔppa] v lupa
alobângèv melubangi
ekaloppaè v terlupa
lobâng landâ’ liang lahat
loppaan a sering lupa
locèr [lɔcɛr] a loncer
pa-maloppa v pura-pura lupa
loco [lɔcɔ(h)] a lucu
lora
[lɔra]
n 1 tuan; orang terhormat/
aloco v melucu
berpangkat 2 panggilan pada santri 3
con-locon n lelucon
panggilan untuk anak kiyai
loghâbâ
[lɔghɐbɐ]
a, v (ber)besar hati
lorèk [lɔrɛk] a loreng
lojung [lɔjuŋ] n kayu pohon aren dan pohon kelapa
(batuk, nafas, dsb.)
loka [lɔka] n luka
malorghâv melonggarkan (ikatan, dsb.)
alokaè v melukai
lorong [lɔrɔŋ] n jalan yang tinggi kedua
ngalokaè v melukai
sisinya
lomarè [lɔmarɛ] n lemari lombhâr
lorghâ [lɔrghɐ] a1 longgar; 2 mendingan
[lɔmbhɐr]
v
[lɔtɛŋ] n (rumah) loteng‘rumah tingkat’
lotèng membiarkan
lepas
(bebas); umbar
tingkat:
roma
lotto’ [lɔtʈɔʔ] a busuk (daun, buah. dsb)
lombhung [lɔmbhuŋ] n lumbung
luwang
[luwaŋ]
v sudah (bekas) pernah
mara lombhung katoro’‘seperti lumbung
dipakai, dimakan, dinikmati dsb.
bocor’
wang-luwangè abbhâ‘buang-buang nafas’
lekas
(harta, dsb)
habis
karena
pemborosan
nasihat yang percuma karena tidak digubris
Halaman 52 dari 97
M vt
ma’ [maʔ] kok
amakamaghi
ma’lum [maʔlʊm] v maklum
memakamkan; menguburkan
ma’mom [maʔmɔm] n makmum
pamakamann 1 pekuburan; 2 penguburan
ama’momvi bermakmum
mengebumikan;
makhlok [mah.lɔk] n makhluk
ma’na [maʔna] n makna
makro [makrɔ] a makruh
ama’navi 1 memaknai 2 memiliki makna
maksod [maksɔd] n maksud
ma’siyat [maʔsiyat] n maksiyat
malaèkat [malaɛkat] n malaikat
ama’siyat vi bermaksiyat
malang [malaŋ] a melintang
maaf [maaf] n maaf
malar moghâ [malar mɔghɐ] semoga Malar
macan [macan] n macan; harimau seni pertunjukan Madura yang diperankan
moghâ ana’ bhâdhân kaulâ sè kaduâ kèngèngah jhud̩hu salamet molaè dhunnya kantos akhèrèpon. ‘Semoga kedua anak
oleh seorang laki-laki bertopeng macan
saya tersebut menemui jodoh yang selamat
can-macanann peran macan dalam tradisi
macan kala ka embi’‘macan kalah dengan
mulai dunia sampai akhirat.’
kambing’ diungkapkan bila yang kuat kalah
malarat [malarat] a sulit; melarat
dengan yang lemah
malathè [malaʈɛ] n melati
macan ngèkkè’ bunto’na‘macan menggigit ekornya
(sendiri)’
orang
tua
yang
malekko’
mencelakakan anaknya sendiri
tangghiling.
macan
trenggiling.’
ngerrep
menyembunyikan
kokona‘macan
kukunya’
orang
yang
v
[mǝlǝkkɔʔ]
melingkarkan
‘Tidur
tidur
dengan
Malekko’
tubuh
mara
melingkar
seperti
malèng [malɛŋ] n maling
lebih banyak diam, tetapi pada saat yang
Padâ malèng jhâ’ malèngè. ‘sesama maling
tepat dapat bertindak cepat dan jitu
jangan memalingi’ sesame orang pintar
negghu’ bunto’na macan‘memegang ekor
jangan saling memintari
harimau’
malèng
ngako
kepala’
menyatakan
melakukan
sesuatu
yang
mengundang bahaya atau celaka tadâ’
macan ngakan budu’na‘tidak
cèțak‘maling
mengakui
kehadiran
untuk
ada
mengakui kesalahan
macan memakan anaknya’ tidak ada orang
males [maləs] a malas
tua yang tidak sayang pada anaknya
malo [malɔ] a amat sangat malu (menyangkut
macem [macəm] n macam acem-macemv bermacam-macam
martaat, harga diri, dan kehormatan) Man[man] n kependekan dari paman
maddhu [maddhu] n madu
manara [mǝnara] n menara
maèdo [maɛdo] v maido; menyalahkan karena
manca
tidak percaya pada pekerjaan maèn [maɛn] amaèn v 1 bermain (permainan) 2 berkunjung; bertandang èn-maènann (alat) permainan
a luar negeri, daerah, kampung, dsb.: oreng manca ‘orang luar’ amanca v pergi keluar daerah, negara dsb. manco’ [mañcɔʔ] n tamanco’ amanco’ v tamanco’ [mañca]
maghi’ [maghiʔ] n biji buah asam
mandhâr-mandhâr
Mahrib[mahrɪb] n maghrib
sin.mogha-mogha mandhi [mandhi] a 1 (senjata) bertuah, 2
majâr [majɐr] v membayar majârraghi v membayarkan makam [makam] n makam; kuburan
[mandhɐr]
semoga;
(nasihat) sia-sia; tidak mempan mandi [mandi] v mandi
Halaman 53 dari 97
mandiiv memandikan
mant̩ong, t̩ong-mant̩ong [ʈoŋ manʈoŋ] n
pamandiann tempat pemandian
angin puting beliung
Mandilahir [man.di.la.hɛr] n bulan keenam penanggalan pengganti
Madura
yang
penyebutan
merupakan
bulan
hijriyah
pamaosânn pembacaan maot [maɔt] n maut; kematian mara [mara] p seperti
Jumadil Akhir. Mandimawwâl
maos [maɔs] v membaca
n
[man.di.maw.wɐl]
bulan
mara [mara] ayo; mari
kelima dalam penanggalan Madura yang
mardâ [mardɐ] n bara api
merupakan pengganti penyebutan bulan
mard̟hika [marɖhika] v merdeka
hijriyah Jumadil Awal.
marè [marɛ] adv sudah
manè’ [manɛʔ] n manik-manik
mamarèv menyelesaikan
manès [manɛs] a manis
ren-marenn makanan pencuci mulut sin.
mamanèsv memaniskan nès-mamanèsv bersikap, atau bertingkah
tambhâ amès samarènap sesudah
seolah-olah manis
lo’ dͅhik kamarèan tidak selesai-selesai
mangkat [maŋkat] v berangkat
marghâ [marghɐ] n sebab
[maŋkana] p oleh karena itu Mangkana arghâna sapè kerrabhân è attas sajuta sampè’ lèma ratos juta. ‘oleh karena
mangkana
itu harga sapi karapan di atas sejuta sampai lima ratus juta’ mangkara’
amarghâvi bersebab: Amarghâ asa-pèsa, robâ messom ta’ kabâbâ‘karena terpisah, wajah
muram
ara’-mengkara’
v
kuasa
menanggung
beban’ marhum
[mǝŋkaraʔ]
tak
[marhʊm]
n
orang
yang
telah
meninggal dunia
berbicara tidak mau kalah dengan nada
marongghi [marɔŋghi] n kelor; merunggai
meninggi,
martabhât
membentak,
dan
menyentak
seperti orang marah
[martabhɐt] 1n martabat 2
p
seperti
n1 sekarang:Baja mangken dung-odung are‘saat sekarang matahari ditutup awan’ 2 nanti Mangken dhimen jha’ ru-kabhuru.‘nanti dulu jangan
Mas [mas] n gelar dari Belanda untuk pejabat
terburu-buru
masa[masa] n masa; waktu
mangkèn
[maŋkɛn]
mangko’ [maŋkɔʔ] n mangkok manjhângan manjheng
[mañjhɐŋan]
[mañ.jhǝŋ]
yang tidak berasal dari keturunan ningrat Mas tuwan panggilan (penghormatan) untuk laki-laki yang telah menunaikan ibadah haji masana katonon bhuru aghâbâyâ somor
n jerapah
‘saat kebakaran baru akan membuat sumur’
v berdiri
pekerjaan yang terlambat dan sia-sia
mamanjhengv memberdirikan
masana mok-amok bhuru nèttèa kerrès
pamanjengnga cara berdirinya
‘saat terjadi kerusuhan baru akan menempa
manjhilân [mañjhilɐn] n biji buah nangka manjhing
[mañjhiŋ]
v tiba waktunya (biasanya
keris’ perkerjaan yang terlambat dan sia-sia masaghi [masaghi] a persegi masèghit [mǝsɛghit] n masjid
untuk shalat) mannè [mannɛ] n air mani; sperma
mashur [mashʊr] a mashur; terkenal
mano’ [manɔʔ] n1 burung 2 zakar; kemaluan
masjid [masjid] n masjid
laki-laki; penis
maskè [mas.kɛ] pmeski, meskipun
no’-mano’anvfig. bercumbu
maso’ [masɔʔ] v masuk
saor
mano’
sahut-menyahut
gaduh manossa [ma.nɔs.sa] n manusia
sehingga
amaso’aghiv memasukkan kamaso’anv kemasukan; dimasuki mamaso’ v memasukkan
Halaman 54 dari 97
so’-maso’an n lubang untuk masuk
mè’-amè’ [mɛʔamɛʔ] adv mungkin; siapa
maso’ akal masuk akal
tahuTalèna pangonong èparèksa mè’-amè’
massa’ [massaʔ] a masak amassa’v memasak
bâdâ sè ram-ram otabâ lorghâ. “Tali pangonong diperiksa mungkin/siapa tahu
massa’an n masakan
ada yang terlalu besar atau longgar.”
sa’-massa’a
masak-masak
(hampir
Mè’rad [mɛʔrad] n Mikraj mègghi' [mɛgghiʔ] n buah: tello megghi’ ‘tiga
semuanya masak) mastèka [mastɛka] n mustika; mestika; batu
buah’
bertuah yang diperoleh dari tubuh hewan
mèjâ [mɛjɐ] n meja
yang dianggap keramat ([raja] ular, [raja]
mèkra’ [mɛkraʔ] n batas beberapa ayat dalam
ikan, kerang, dsb)
al-Quran yang memiliki satu tema biasanya
mata [mata] n 1 mata 2 batu cincin matana
sello’ batu cincin amatav bermata 2 berbatu (zamrud, intan,
ditandai dengan huruf ain ()ع mella’ [mǝllaʔ] vi terbuka mata; jaga la’-mella’ 1 adv dalam keadaan sadar,
kecubung, dsb.)
melihat, atau tahu 2 acara malam sebelum
ta-mataanv memaki dengan kata mata.
pesta pernikahan yang dihadiri oleh sanak
ètèmbhâng
saudara
potè
mata,
angoan
apotèa
dan
tetangga
untuk
tolang perib secara harfiah berarti ‘daripada
mempersiapkan acara dan beramah tamah
putih mata lebih baik berputih tulang’ yang
la’-mella’ ètèk v antara tidur dan jaga;
dimaksudkan untuk menyatakan bahwa dari
separuh jaga mellak [mǝllak] a rakus
pada merasa malu lebih baik mati mella’ matana gerrâng sebuah ironi yang
mellak da’ oca’ ‘rakus pada kata-kata’ tidak
ditujukan
mempan nasihat dan teguran
kepada
melihat
seseorang
dan
yang
tak
mempertimbangkan
lingkungan sekitar yang sebenarnya sangat jelas
sehingga
melangkahi
kepentingan
orang lain dan menyebabkan perselisihan
mellèng [mǝllɛŋ] a nakal mèlmèl [mɛlmɛl] amèlmèl v mengulang-ulang perkataan
dengan
cerewet
dan
suara
monoton
ngangghuy mata buta, kopèng tèngel, colo’
mèlo [mɛlɔ] vi kebagian
buwi‘memakai mata but, telinga tuli, mulut
mèmbhâ [mɛmbhɐ] n sejenis pohon yang
bisu’ tidak suka mencampuri urusan orang
daunnya sangat pahit, biasanya digunakan
lain
sebagai jamu; mimba
norotè
mata
kasta,
norotè
atè
matè‘mengikuti mata menyesal, mengikuti
mèmpè [mɛmpɛ] n mimpi amèmpè v bermimpi
kata hati mati’ mencita-citakan yang terlalu
mènangka [mɛnaŋka] p sebagai
muluk-muluk dan berpikiran yang bukan-
mencol [məñcɔl] 1 v benjol 2 n benjolan di
bukan menyebabkan penyesalan dan celaka
kepala karena kejatuhan, terbentur, atau
matè [matɛ] v mati
terlempar benda keras
matèè v mematikan
mendhem [mǝndhǝm] va mabuk
mator [matɔr] v(T) menyampaikan
amendhemaghiv memabukkan
pamatorn penyampaian
mennang [mənnaŋ] v menang
mawar [mawar] n mawar
kamennangann kemenangan
mayyit [mayyit] n mayat; jasad orang mati
mamennangv memenangkan
mè’[mɛʔ] cak mengapa; kenapa Bâ’eng mè’
lo’
dâteng
bâri’?“Mengapa
datang kemarin?”
kamu
tidak
mennem [mǝnnǝm] num enam mental [məntal] v memantul mènynya’ [mɛññaʔ] n minyak
Halaman 55 dari 97
amènynya’v berminyak
mohrèm [mɔhrɛm] n anggota keluarga dan
mènynya’ gas minyak tanah
kerabat yang menurut agama Islam tidak
menynya’ lettèk minyak goreng
boleh dinikahi; muhrim
mara mènnya’ bân aèng ‘seperti minyak dan
mokenna [mɔkǝnna] n mukenna
air’ tidak pernah menyatu; tidak pernah
mola [mɔla] mulai amolaèv memulai
akur mèra [mɛ.ra] a merah
molanaadv mulanya
mamèrav memerahkan
amolaè dâri alip polè ‘mulai dari alif lagi’
mercon [mərcɔn] n mercon amerconanv
berusaha dari awal lagi
memiliki
mercon
(untuk
molè [mɔlɛ] v pulang mamolèv memulangkan
disulut) mercon
srèng
mercon
yang
[srɛŋ] diberi
mercon bubuk
terbang;
pendorong
molèann
1
hewan
yang
selalu
sebelum meledak dan diberi lidi sebagai
liburan
penyeimbang
pamolèann tempat untuk pulang
mercon slorot [slɔrɔt]mercon srèng
pulang
kerumah 2 (santri) pulang ke rumah saat
Molod [mɔ.lɔd] n bentuk ini berasal dari
mèrè [mɛrɛ] n kemiri
Maulid, yaitu Maulid Nabi, yang merupakan
mereng [mɛrǝŋ] v(T) mendengar
pengganti Rabiul Awal dalam penanggalan
merengaghiv mendengarkan
Madura
mèro’ [mɛrɔʔ] n ingus
selamatan
amèro’(an) v beringus (karena pilek/flu)
biasanya
dimeriahkan
memperingati
dengan
kelahiran
nabi
Muhammad Saw.
merrak [mǝrrak] n burung merak
Molodhann ritual peringatan maulid Nabi
merras [mǝrras] a bernas
Muhammad Saw.
mèskèn [mɛskɛn] n orang miskin; a miskin Mèskèn dhâghing,
tona
pèkkèr
‘miskin
Molos [mɔlɔs] a polos; satu warna: celleng
molos‘hitam polos’
daging, tuna pikiran’ selain tidak punya
momo' [mɔmɔʔ] n puki; kelamin perempuan
harta juga tidak punya kepintaran
mon [mɔn] p jika lamon
messin [mǝssɪn] n mesin amessinv
bekerja
monafèk [mɔnafɛk] a munafik
menggunakan
mesin:
amessin padi merontokkan padi dengan
monajât [mɔnajɐt] n permohonan kepada Tuhan dalam ibadah; munajat mondͅhu [mɔn.ɖhu] n mundu
mesin perontok padi messom [mǝssɔm] a (wajah) muram
monteng [mɔntǝŋ] n tulang ekor
mettèr [məttɛr] v tumbuh kecil (tunas, bisul,
monyè [mɔñɛ] n bunyi amonyèvi berbunyi
dsb) mo’mèn [mɔʔmɛn] n orang yang beriman modhin
[mɔdhin]
n
petugas
KUA
yang
bertugas menikahkan sebagai penghulu [mɔghɐ]
semoga
Mogha
sampornana.
‘semoga
menjadi
moghâ-moghâ
dhaddhi
mamonyèvi membunyikan nyè-monyèann bunyi bunyian
kepada Allah
kesempurnaan’
mopakat [mɔpakat] a mufakat morèd [mɔrɛd] n murid; siswa; pelajar mornang [mɔrnaŋ] v bengkak bernanah mortad [mɔrtad] n orang yang keluar dari agama Islam; murtad
mohal [mɔhal] a tidak masuk akal
mosafèr [mɔsafɛr] n musafir
Moharram [mɔharram] n bulan Muharram
mosakkat [mɔsakkat] a yang menyulitkan mosèbâ [mɔsɛbɐ] n musibah moseng [mɔsǝŋ] n musang
Halaman 56 dari 97
mosna [mɔsna] v musnah
mujaèr [mujaɛr] n ikan tawar bersisik abu-
moso [mɔsɔ] 1 n musuh 2 p bersama dengan
abu hitam berbentuk pipih, bertelur dr
Pak Samad dâteng moso binèna. ‘Pak
mulut induk betina dapat hidup di air tawar
Samad datang bersama dengan istrinya.’
dan air payau, termasuk suku Cichlidae;
amoso v 1 (bi’) bertanding melawan:Dâlem
mujair
lomba ghellâ’ SDN Langkap 5 amoso SDN Langkap 3. ‘Dalam lomba tadi SDN Langkap 5 bertanding melawan SDN Langkap 3.’ amosoanv
(saling) bermusuhan:Sebâb sittong dhisa torè jhâ’ amosoan. ‘Karena
satu desa mari jangan bermusuhan.’ mostajhâb
[mɔstajhɐb]
a dikabulkan Tuhan;
mustajab
muslim [mʊslɪm] n orang Islam muslimat
[muslimat]
n
orang
Islam
perempuan muslimin [muslimin] n kaum muslim muwa [muwa] n muka maskèa
muwa,
mon
bâdâ
jhârâbâ’na
ètèndes kèya ‘mskipun muka, jika ada jerawatnya akan dipencet juga’ lebih baik
moțak [mɔʈak] n monyet
melakukan kesalahan tapi berbuat sesuatu
motèk [mɔtɛk] a pelit
daripada tidak salah tapi tidak berbuat apa-
mowa [mɔwa]n muka
apa
mugut [mʊgʊt] n hantu orang yang sudah meninggal dengan wajah asli orang yang meninggal tersebut
Halaman 57 dari 97
N Na’[naʔ] n bentuk singkat dari ana’ yang digunakan dalam panggilan
yang besar
na’-enna’an [naʔǝnnaʔan] n boneka akanța
na’-enna’an
nem [nəm] num enam; perubahan bentuk
kaju‘seperti
boneka
kayu’ ditujukan untuk orang yang tindak tanduknya dalam bergaul terkesan kaku nabbhi [nabbhi] n nabi
digabung
dengan
bentuk
lain,
misalnya nem èbu ‘enam ribu’. nembhârâ’ kembhâr musim kemarau yang
anabbhiv bernabi; memiliki nabi
masih turun hujan sehingga seperti ada dua
naghâ [naghɐ] n naga [nǝghɐrɐ]
musim hujan
n negara
nèmor [nɛmɔr] n musim kemarau
anaghârâv bernegara naghârâ
ennem karena menjadi inti frasa numeralia yang
nembhârâ’ [nǝmbhɐrɐʔ] n musim hujan
dan kasar
naghârâ
dapat merusak tatanan suatu lingkungan
ngèbâ
nèmor kara kemarau berkepanjangan tata,
dhisa
ngèbâ
nènèt [nɛnɛt] a (lampu) redup
cara‘negara membawa tata, desa membawa
neng [nəŋ] p di
cara’ setiap daerah memiliki
nèngkè’ [nɛŋkɛʔ] a dangkal
adat dan
nèyat [nèyat] n niat
kebiasaan sendiri-sendiri nakso [naksɔ] n nafsu amarah
anèyatv berniat
anaksov menuruti nafsu amarah
ngara [ŋara] mungkin
nakto [naktɔ] n titik
ngèrèngè [ŋɛrɛŋɛ] n kecoak
anaktov bertitik
ngodâ [ŋɔdɐ] a muda
anaktoèv memberi titik
dâ-mangodâv bersikap seolah-olah masih
nalèka [nalɛka] p ketika
muda
namong [namɔŋ] p namun
ngorak [ŋɔrak] v meranggas (bulu binatang)
nana [nana] n nanah
niyat [niyat] n niat
anana v bernanah
aniyatv berniat
nangèng [naŋɛŋ] p namun; tetapi; akan tetapi nanggher
[naŋghǝr]
n pohon randu alas
anomerv bernomor
nangka [naŋka] n nangka
anomerrèv memberi nomor
nantè’ [nantɛʔ] v tunggu
norè [nɔrɛ] n sejenis bambu yang berduri
anantè’ v menunggu
nya’ [ñaʔ] n bentuk singkat dari mènynya’
naong [naɔŋ] a teduh
biasanya menjadi D dalam frasa nomina,
anaongv berteduh
misalnya nya’ ro’om ‘minyak harum’.
manaongv membawa ke tempat teduh ong-naongan
n
tempat
berteduh
nya’nya’ (dari
panas, hujan, dsb.) kembhâng
anya’nya’v
membantah
dengan mengulang-ulang perkataan orang nya’nyang [ñaʔñaŋ] anya’nyangv membantah
nyamplong‘nasi
bunga
nyamplung’ nasi putih campur jagung nasè’ satangonan èlettè’è palotan ètem sabutèr‘nasi
[ñaʔñaʔ]
yang dibantah
nasè’ [nasɛʔ] n nasi nasè’
nomer [nɔmər] n nomor
seperiuk
kecipratan
sebutir
ketan hitam’ sumber kejahatan yang kecil
dengan mengulang-ulang perkataan orang yang dibantah nyabâ [ñabɐ] n 1 nyawa 2 nafas anyabâv 1 bernyawa 2 bernafas
v hinggap: Dhârâ cellengngaMan Tofa nyabâ’ è tas ghentèng.
nyabâ’
[ñabɐʔ]
Halaman 58 dari 97
‘Merpati hitam Man Tofa hinggap di atas genting’
nyang-manyang
[ñaŋmañaŋ]
sejenis
serangga terbang dan menyengat
nyalèndhâ [ñalɛndhɐ] v bersikap, berpikiran, dan atau berbeda dari orang kebanyakan nyaman [nyaman] a enak; nyaman; sedap manyamanv membuat enak
nyanyi [ñañi] anyanyiv bernyanyi nyanyiyânn nyanyian nyi-nyanyiyânv bernyanyi-nyanyi nyata [ñata] a nyata
kanyamanann keenakan
anyataaghiv menyatakan
nyaman bâdâ neng orèng‘enak ada di orang lain’ perasaan tidak puas dengan yang
nyèllam
[ñɛllam]
vi masuk Islam (untuk
muallaf)
diperoleh diri sendiri menciptakan perasaan
nyèlo [ñɛlɔ] v linu; ngilu
bahwa orang lain kelihatan lebih beruntung
nyenna [ñənna] n tunas
nyanglè [ñaŋlɛ] n semacam akronim yang bentuk panjangnya mon la kenynyang pas
molè‘kalau sudah kenyang lalu pulang’tamu
anyenna v bertunas nyèor
[ñɛɔr] n kelapa
bhungkana nyèor
‘pohon kelapa’
yang pulang setelah diberi makan seolah-
nyessel [ñəssəl] v menyesal
olah
nyo’nyo’ [ñɔʔñɔʔ] v linu; ngilu
kepulangannya
n
hanya
me-nunggu
suguhan dahulu
Halaman 59 dari 97
O obâ [ɔbɐ] v ubah
odi’ [ɔdiʔ] v hidup
aobâ v berubah
maodi’v menghidupkan
ngobâ v mengubah
ngodiiv menghidupkan
obân [ɔbɐn] n uban
ojhân [ɔjhɐn] n hujan
aobân v beruban
aojhânv berhujan-hujan
obâng [ɔbɐŋ] n (T) uang
kaojhânanv terkena hujan
ngobângèv membeli obbhâr
[ɔbbhɐr]
aobbhâr
ngojhânnaghi
ngobbhârvt membakar
vi
menghujankan;
mem-
biarkan terkena hujan
aobbhâr
terbakar:
konco’eng‘terbakar ujungnya’ bhâr-obbhârv membakar-bakar
v
ojhan tanges v ‘hujan tangis’ kemalangan yang menimpa banyak orang sekali gus’
(sampah
dsb)
mara ojhân dherres‘seperti hujan deras’ suara (gaduh) orang banyak
obhât [ɔbhɐt] n obat
ngojhânnaghi bujâna dhibi’‘menghujankan
aobhât v berobat
garam sendiri’ orang yang membual untuk
ngobhâdhi v mengobati
menunjukkan kebaikan budi pekerti sendiri
obi [ɔbi] n ubi rambat neng-ennengnga
Sasat ojhân ghâgghâr ka tasè’ ‘seperti hujan
obi aèssè‘diamnya
ubi
berisi’ diam yang bermanfaat
jatuh ke laut’ tidak bisa dinasehati atau diajarkan kebaikan
obu [ɔbu] ngobuv memelihara
Ojhung [ɔjhuŋ] n ritual memohon hujan
bu-obuann hewan peliharaan
dengan upacara saling pukul dengan rotan
obuân a peliharaan: macam obuan ‘macan
sampai berdarah di sumur keramat
peliharaan’
okep [ɔkǝp] ngokep v memeram buah dengan
obu’ [ɔbuʔ] n rambut
cara dimasukakan kedalam lubang, diberi
aobu’v berambut
karbit, dsb agar cepat masak
oca’ [ɔcaʔ] n ucap, perkataan
aokepvfig diam di rumah dan jarang keluar
ngoca’v mengatakan
okebbhânnmasak hasil peraman
ca’-ngoca’v berbicara ca’-oca’annsemua
oker [ɔkǝr] ngoker v mengilik-ngilik untuk bentuk
peribahasa
memancing kemarahan (jangkrik dsb) 2
Madura
memancing kemarahan
oca’ pasaran ‘omongan pasaran’ omongan
ker-okerv benda yang digunakan untuk
yang tidak perlu dilayani
mengilik-ngilik
ocol [ɔcɔl] v lepas (terbang atau lari)
okèr [ɔkɛr] ukir
ngocolvt melepas agar bisa terbang atau
aokèr v berukir
lari
ngokèrv mengukir
odâng [ɔdɐŋ] n udang ghâ-raghâ
odâng
okèran n ukiran ‘seperti
meraba-raba
ngoker ‘mengukir geladak tempat tidur’
udang’ mencoba dan menjajaki
melakukan pekerjaan sia-sia (ukiran tidak
kabbhina odâng asongodhân‘semua udang
akan terlihat karena tertutup tikar dan atau
berkumis’ meremehkan yang maksudnya menyatakan bahwa tanpa dijelaskan pun semua orang tahu begitulah sebenarnya;
kasur) [ɔkɔm] p seperti; serupa: Sapa selo’ pegghella mon lo’ eken-reken okom riya?
1okom
kalau cuma begitu semua orang juga tahu
Halaman 60 dari 97
‘Siapa yang tak akan marah kalau tidak
olor [olor] v ulur
dianggap seperti ini?’ 2okom
lok-ologhân v memanggil-manggil
[ɔkɔm] n hukum
oman [ɔman] ngomanv membujuk
aokomv menyerahkan diri untuk dihukum
ombâ’ [ɔmbɐʔ] n ombak
ngokomv menghukum
ombâr [ɔmbɐr] v
okomanv hukuman
1 terbit (matahari) 2
muncul dari ujung jalan dsb
okor [ɔkɔr] v ukur
ngombâr v 1 terbit 2 muncul
kor-okorv alat mengukur misalnya meteran
bâr-ombârân n ujung jalan yang terlihat
dsb.
mata tempat orang kendaraan dsb muncul
ngokorv mengukur
dari arah yang berlawanan
okoran v ukuran
ombhâl [ɔmbhɐl] n upah
kadi’ sè èokor ‘seperti sudah diukur’ tepat
ngombhâl v mengupah seseorang untuk
sekali
melakukan sesuatu
ola [ɔla] aolav mengolah bahan menjadi sst:
bhal-ombhal n uang atau benda yang
aola tajhin ‘mengolah bahan menjadi bubur’ ngolav mengolah bahan: ngola bherrâs
ombhul [ɔmbhul] bhul-ombhul
‘mengolah beras’
ombhut [ɔmbhut] n semak belukar
la-olav mengolah sesuatu (biasanya tidak
omor [ɔmɔr] n umur; usia
dijadikan upah
aomor v berumur
disebutkan) ola’ [ɔlaʔ] n ulat
saomorra adv sepanjang hayat
mara ola’ samennèt‘seperti ulat bulu’ lekas marah
ompa’ [ɔmpaʔ] v memasukkan makanan ke dalam mulut; suap
olar [ɔlar] n ular
ompang
lar-olarann ular-ularan
ngompangv
melakukan
sesuatu
yang
diterima oncor [ɔñcɔr] n obor aoncoran v menerangi memakai obor
membahayakan diri sendiri olar ngontal bunto’na‘ular menelan ekornya
ond̟em [ɔnɖəm] a mendung
sendiri’
ondhâk [ɔndhɐk] n tingkatan; level
orang
tua
yang
mencelakakan
ondhu [ɔndhu] v menggoyang batang atau
anaknya sendiri oleng
[ɔlǝŋ]
olengngan/leng-olengn
kain
panjang yang digunakan sebagai ganjalan
cabang pohon untuk menjatuhkan buahnya ngondhuv
menggoyang
saat membawa sesuatu di kepala dengan
menjatuhkan buahnya
cara dilingkarkan sehingga melingkar dan
ondhur [ɔndhur] v pergi
berbentuk pipih lè-ollèn oleh-oleh; buah tangan pernyataan
yang
yang
keras
untuk
diganti pemimpin yang lebih keras lagi ngaonèngè v mengetahui
meminta
pangaonèngan n pengetahuan
olo [ɔlɔ] n 1 bagian atas tubuh (kepala) saat olok [ɔlɔk] v panggil
kemudian
onèng [ɔnɛŋ] v tahu
menunjukkan orang serakah yang suka
berbaring 2 hulu
untuk
datang cabai’ bawahan yang ditinggalkan pemimpin
ollè ngemmèn èemmèn polè‘dapat dari diminta’
pohon
ondhur sa’ang dâteng cabbhi‘pergi merica
ollè [ɔllɛ] v menerima; memperoleh; dapat
memimta,
membayar
bhubuwan (abhubu) melebihi jumlah yang
olar ngèntarè kol-tokol‘ular mendatangi pemukul’
[ɔmpaŋ]
onga’ [ɔŋaʔ] aonga’v mendongak ongghâ [ɔŋghɐ] vi 1 naik 2 naik kelas lo’
ongghâ‘tidak
naik
kelas’
3
berangkat
ngolok v memanggil
Halaman 61 dari 97
bekerja ke Jawa:Ongghâa bila?‘Kapan mau
menjadi orang’ yang menunjukkan tidak
berangkat?’
begitu berartinya hubungan darah
ngongghâi
v
mendatangi
orang
yang
orèng jhujhur matè ngonjhur ‘orang jujur
berperkara atau musuh untuk meminta
mati
keadilan
tenang dan bahagia sehingga meninggal
dengan
menuntut
(permintaan
membujur’
orang
jujur
hidupnya
maaf, ganti rugi dsb.), membalas, atau
dengan damai
menyelesaikan dengan kekerasan (carok,
orèng kong-rokong orang gembel
dsb)
Orèng madhurâ ta’ tako’ matè, tapè tako’
ongghâ hajji ‘naik haji’ mengerjakan ibadah
kalaparan ‘orang Madura tidak takut mati,
haji
orang madura takut kelaparan’ ungkapan
adv sungguh v undang
ongghu
[ɔŋghu]
onjhâng
[ɔñjhɐŋ]
yang
menunjukkan
perjuangan
orang
Madura dalam bertahan hidup.
ngonjângv mengundang
orèng majâng èjhuwâli pènd̩hâng ‘nelayan
onjhângan n undangan
dijuali pindang’ mealkukan pekerjaan sia-
onjhep [ɔñjhəp] ngonjhepaghiv membanting
sia
onjhur [ɔñjhur] nbagian bawah (kaki) saat
orèng ngakan ghi’ bâdâ butèrra ‘orang
orang terbujur
makan masih menyisakan butir nasinya’
ngonjhurv duduk atau tidur dengan kaki
kesalahan atau kekurangan adalah sifat
lurus; membujur
yang manusiawi
ongkabhan
[ɔŋkabhɐn]
n susunan ungkapan
orèng
ngantok
èjhului
bhântal
‘orang
yang arti unsur-unsurnya tidak jelas terkait
mengantuk disodori bantal’ bantuan yang
yang dimaksudkan, misalnya sa kaddhu’ ra’ra’‘banyak sekali’, nga’-enga’ dhaba’‘lupa-lupa ingat’, dsb.
diberian
pada
ontal [ɔntal] v 1 melempar 2 menelan bulatbulat
pada
orang
yang
benar-benar
membutuhkan orèng sabbhâr nompa’ jikar ‘orang sabar naik cikar’ orang yang menerima takdir Allah akan mendapat kebahagiaan di dunia
ngontal v menelan bulat-bulat; menguntal
dan akhirat
ngontalagiv
orèng sarèyal pa’polo‘orang se-Real empat
melempar
dengan
dilambungkan
puluh’
ngontalv minum
(obat);
menelan tanpa
mengunyah
rakyat
dengan
jelata
jumlah
yang
diberi
kewajibannya
nama
membayar
pajak dalam setahun
onyèn [ɔñɛn] ngonyen v menyetubuhi nyèn-onyèn v bersetubuh
mara oreng akento’‘seperti orang kentut’ orang
yang
hanya
menuruti
kehendak
orem [ɔrǝm] a suram
hatinya tanpa memikirkan orang lain atau
orèng [ɔrɛŋ] n orang
keadaan sekitarnya
ngorèngèv menemui tamu dalam acara
mara orèng nabbhu canang‘seperti orang
hajatan
menabuh
rèng-orèngann 1 orang-orangan sawah 2
memuji-muji dirinya sendiri
mainan atau boneka berbentuk manusia
Mara orèng nabbhu egghung‘Seperti orang
orèng dhumè’ orang atau kelompok orang
menabuh gong.’ Orang yang jika baik
yang
pekerjaannya tidak dipuji karena memang
berada
pada
stratifikasi
terendah
canang’
tugasnya,
orang
sudah
sejenis
dimarahi.
orèng dhâddhi tarètan, tarètan dhâddhi
Mara orèng ngakan rojhâk cengkèr‘seperti
orèng ‘orang menjadi saudara, saudara
orang
rujak
kalau
selalu
terdiriatas petani kecil, nelayan dan yang
makan
tetapi
yang
cengkir
salah
kelapa’
Halaman 62 dari 97
perkataan yang manis tetapi menyakitkan
ngotamaaghiv mengutamakan
kerena mengandung sindiran martabhat orèng èlanyo’ bâ’â‘seperti orang terhanyut
banjir’
digunakan
otama [ɔtama] a utama
untuk
otang [ɔtaŋ] n utang aotang vi berutang
mengumpamakan hakikat manusia dalam
maotangvimengutangkan;
hidup pasti memikirkan kepentingan diri
pembelian dengan cara utang
sendiri sebelum memikirkan kepentingan
ngotangèvi memberi utang
orang lain
parotangann
oser [ɔsər] v kejar; buru
hal-hal
yang
membolehkan
berhubungan
dengan utang biasanya berupa jasa atau
ngoser v mengejar; memburu
utang budi otang dârâ ‘hutang darah’
osom [ɔsɔm] n musim (buah dsb)
hutang nyawa yang harus dibayar dengan
osong [ɔsɔŋ] ngosongvt mengusung
nyawa
aosong (dhibi’)v mengusung dirinya sendiri:
otek [ɔtək] n otak
Cè’ cerrè’eng. Mon matè aosongnga dhibi?’
oteng [ɔtəŋ] n umbi ketela rambat yang kurus
‘Pelit sekali. Kalau mati mau mengusung
memanjang sebesar jari tangan. oto’ [ɔtɔʔ] n kacang panjang
diri sendiri?’ song-osong1 nusungan jenasah, keranda 2
ghilir
v mengusung sst
berdasarkan urutan (dari atas ke bawah,
song-osong
lombhung
‘bersama-sama
mengusung lumbung’ bekerja sama tolongmenolong otabâ [ɔtabɐ] p atau
oto’
sistem
giliran
yang
tertib
dari depan ke belakang, dsb) owan [ɔwan] ngowanv menggembala ngowan
bakto
‘menggembala
waktu’mengelola atau mengatur waktu
Halaman 63 dari 97
P pa' [paʔ] num empat; bentuk singkat dari
pajhânten jhubâ’ ana’na iyâ jhubâ’‘pejantan
empa’ yang berubah karena menjadi inti
jelek anaknya tentu jelek’ seorang anak
frasa
tidak jauh beda dengan orang tuanya
numeralia
yang
dilekatkan
pada
bentuk lain, misalnya lèma ratos ‘lima
pajhât [pajhət] adv [T] memang
ratus’.
paju [paju] a laku mapajuvt membuat laku, melariskan
pa’a’ [paʔaʔ] n pahat ma’a’v memahat pa’a’
mènta
mapaju wâl-juwâllâ dhibi’‘melariskan jualan
ètokol/pa’a’
nyandar
ka
tokol‘pahat minta dipalu/pahat menyandar ke palu’ orang yang betanggung jawab terhadap orang
perbuatan yang
salahnya,
menang
misalnya
dalam
carok
menyerahkan diri dengan suka rela kepada
sendiri’ mengambil menantu dari kerabat dekat pajung [pajuŋ] n payung apajungvst berpayung apajunganvi berpayung; memekai payung majungèvt memayungi paka’ [pakaʔ] a sepat/sepet
pihak yang berwajib pa’po’[paʔpoʔ] n tidak untung tidak rugi
pakan [pakan] n pakan
pacca’ [paccaʔ] n bakiak;terompah kayu
makanèv memberi pakan
apacca’anv memakai bakiak
pakèbu [pakɛbu] a rasa dan sikap yang sulit
pacol [pacol] n cangkul kecil untuk menyiangi tanaman
apa yang harus dikerjakan karena merasa
pad̟â [padɐ] a,adv sama
serba salah berhadapan dengan orang yang
mapadâv menyamakan padd̩hâ
dan membingungkan sehingga tidak thu
[padɖhɐ]
memiliki kelebihan
a(lawan
yang)
setara/
pako [pakɔ] n paku makov memaku
sebanding/ seimbang padi [padi] n padi
mara pako ngennèng ka kaju‘seperti paku
paè’ [paɛʔ] a pahit
kena ke kayu’ orang yang teguh pada
paghâr
[paghər]
n pagar
pendirian
apaghârvi 1 memiliki pagar; berpagar 2 melindungi
diri
dengan
sesuatu
yang
bersifat magis Mon terro hasella kodhu
apaghar.
‘Kalau
ingin
berhasil
harus
ghâr-maghârn melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan pagar.
bâdâ pakon, bâdâ pakan‘ada perintah, ada makan’ ada kerja harus ada imbalan maksa v memaksa pala’ [palaʔ] n batang kemaluan; penis
maghârèvt memagari; memberi pagar alasn rumah yang
makonv memerintah
paksa [paksa] v paksa
‘berpagar’’
paghâr
pakon [pakɔn] n(T) perintah
penghuninya
tidak disukai karena melakukan hal yang tidak baik
la’-pala’ taon angin puting beliung palandây [palandɐy] v meletakkan pakaian di penjemuran untuk dikeringkan palandâyân n penjemuran
paghârrâ orèng èrèksaghi, mon paghèrrè
palappa [palappa/pǝlappa] n rempah-rempah
dhibi’ ta’ èrèksaghi perib ‘pagar orang
malappaèv memberi rempah-rempah atau
diurus, pagar sendiri tidak diurus’ suka
bumbu
mencampuri urusan orang lain pajhânten [pajhəntǝn] n pejantan
Halaman 64 dari 97
malappaè burung
mano’
ngabâng‘membumbui
terbang’
menghayalkan
sesuatu
yang sia-sia
ghâng-mangghâng v memanggang sesuatu (tidak dijelaskan) ghâng-pangghâng
palèng [palɛŋ] adv paling; ter-
n
pemanggang;
alat
untuk memanggang
palotan [palɔtan] n (beras) ketan
panggher
palotan ètem ketan hitam
manggherv
[paŋghǝr]
mengikat
hewan pada pohon, tonggak dsb agar tidak
paman [paman] n paman
lepas pangghi [paŋghi] mangghiv(T) menemukan
pamarènta [pamarɛnta] pana [pana] n1 sejenis santet yang berupa benda terang melayang di udara; sinonim:
mangghiiv menemui (tamu, dsb.) pamangghin pendapat pangghung [paŋghuŋ] n panggung
gandhuru 2 panah panapa [panapa] pron apa
pangkèng [paŋkɛŋ] n kamar
panas [panas] a panas
panglo [paŋlɔ] manglo v menyalahkan pihak
mapanas v memanaskan pancal
mancalv
[pañcal]
lain atas kekeliruan, kesalahan, dsb (binatang)
lari
tunggang-langgang karena terkejut
pangonong [paŋɔnɔŋ] n bagian depan kaleles atau bajak
pancèng [pañcɛŋ] n pancing
berupa kayu panjang yang
menyatukan sepasang sapi
mancèng v memancing
pangpang [paŋpaŋ] n tiang
cèng-pancèng n pancingan; sesuatu yg
panjhâlin [pañjhɐlin] n rotan
dipakai
panjhennengngan [panjhǝnnǝŋan] pron (T)
untuk
memancing
(memikat,
menarik hati, dsb)
anda
pandâ’ [pandɐʔ] a pendek
panjhilân [panjhilɐn] n biji nangka
mapandâ’ v memendekkan
Mara panjhilân èbâddhâi pèrèng‘seperti biji
pandân [pandɐn] n pandan
nangka diwadahi piring’ orang yang tidak
pandhi [pandhi] n pandai (besi)
bisa dipegang perkataannya karena selalu
mandhiv menempa (besi/logam)
berubah-ubah pendiriannya.
panebbhâ [panǝbbhɐ] n seikatan lidi (sekitar
panyakèt [pañakɛt] n penyakit
satu genggam), yang ujungnya dibiarkan
apanyakèdhân v berpenyakit
panjang, digunakan untuk membersihkan
pao [paɔ] n mangga
isi rumah dari kotoran (debu, sarang laba-
papareghân [paparɛghɐn] n peribahasa yang
laba, dsb.)
mirip gurindam, yaitu memiliki satu atau
mara panebbhâ èsèmpay ‘seperti sapu lidi
dua baris dengan rima tengah dan akhir,
diikat’ persatuan menyebabkan kekuatan
misalnya long-polong rombu, bit-abit ollè
pangaro [pǝŋarɔ] n 1 pengaruh 2 tuah atau
sakembu.
hal yang terdapat pada anak, istri, binatang,
papèyar [papɛyar] mapèyarv menempeleng
benda dsb. yang dipercaya dapat membawa
(berasal dari tiruan bunyi atau onomatope)
keberuntungan Bungsona èangghep andi’
pappa [pappa] n pelepah daun pisang
pangaro sebâb molaè laherra usaha eppa’na atamba lancar. ‘Anak bungsunya dianggap
pappa’
mempunyai
pengaruh
karena
sejak
mappa’vt
[pappaʔ]
(makanan
dsb)
untuk
pappa’ann
lancer.’
gunakan untuk susur
pangghâng
v panggang
mangghâng v memanggang
sarinya
kemudian ampasnya dimuntahkan
kelahirannya usaha bapaknya bertambah [paŋghɐŋ]
mengunyah
diambil
(mara) sesudah
sisa
tembakau
pappa’an susur
setelah
takaè’‘sisa
yang
di-
tembakau
dikaitkan’
makian
Halaman 65 dari 97
untuk merendahkan dengan maksud bahwa
paparèngn pemberian; anugerah parènta [parɛnta] n perintah
orang yang dimaksud tidak berguna para’ [paraʔ] adv 1 kurang sedikit; nyaris 2
marèntav memerintah pamarèntan pemerintah
dekat apara’v mendekat
parlo [parlɔ] v perlu; butuh
parabân [prabɐn] 1n perawan; gadis 2a masih
kaparloann keperluan
suci; belum pernah melakukan hubungan
marloagiv
badan
menyempatkan (hadir dsb.)
marabânèv
1
memrawani;
melakukan
paro
menganggap
[parɔ]
paruh
hubungan seksual dengan gadis perawan 2
‘separuh’
memakai pertama kali
marov memaruh
parabânan
n
pengantin
perempuan
seserahan
dari
pihak
paron n system bagi hasil (terutama dalam
pihak
bidang pertanian) dengan masing-masing
pengantin pria sebagai balasan
dari dua pihak mendapat bagian yang sama paro bhatèn paruh laba; bagi laba masing-
aparao(an)vi naik perahu; berperahu parao
saparo
kepada
parao [paraɔ] n perahu mara
(pembagian)
perlu;
sarat‘seperti
perahu
masing separuh sarat
ngala’
paronv
(bagi
pemilik
modal)
muatan’ kekenyangan sehingga tidak bisa
melakukan usaha dengan pihak lain dengan
bergerak
system bagi hasil
parè [parɛ] n (ikan) pari
parocabhân [parɔcabhɐn] n adalah peribahasa
parèbhâsan [parɛbhɐsan] n peribahasa yang tidak menggunakan bahasa kias atau bukan
manggu’ ka karsana Allah, tada’ jhaghung obi dhaddi nase’, dsb. parèkas [parɛkas] a penuh prakarsa parèksa [parɛksa] v periksa marèksa v memeriksa pamarèksaan n pemeriksaan perumpamaan,
misalnya
korang parèksa ‘kurang tahu’ parem [parǝm] n param
yang
langsung
mem-bandingkan
persamaan keadaan, sifat, atau perilaku dengan
sesuatu
pembanding,
dengan
seperti
menggunakan
akanta,
mara,
martabhât, marabhut yang berarti ‘seperti’, mara kettang mèghâ’ bâlâng‘seperti kera menangkap belalang’, martabhât durina pandân‘seperti duri pandan’marabhut buwâna ghâ’saghâân‘seperti buah saga’ parot [parɔt] v parut; n alat memarut; misalnya
aparemv berparam; memakai param
pemarut; parut
aparem samarèna mencol ‘berparam setelah
marot v memarut
hilang benjolannya’ melakukan pekerjaan
rot-parot n alat memarut; parutan parsèko [parsɛkɔ] a merasa tidak enak karena
yang terlambat dan percuma parèmpen [pǝrɛmpǝn] a hemat dan cermat parèng [parɛŋ] v(T) beri
tahu berada pada posisi salah parsemmon [parsǝmmɔn] n peribahasa yang
aparèngvi memberi Beliau ampon bennya’
berisi kiasan yang bersifat menyindir, mirip
aparèng ajhârân-ajhârânèpon bân tuntunan-tuntunanèpon dâ’ bhâdhân kaulâ sareng para Ajunan sadhâjâ. ‘Beliau
bidal, misalnya ta’ tao lèbât è bâbâna
(Rasulillah) ajaran-ajaran
telah
banyak
dan
memberikan
tuntunan-tuntunan
kepada saya dan Anda sekalian.’
bringèn korong‘tak tahu lewat di bawah bringin kurung’ pas [pas] p kemudian; lalu pas/eppas [pas, ǝppas] a pas; cukup; sesuai; cocok
marèngèvt memberikan
Halaman 66 dari 97
ngeppasaghiv
menyesuaikan;
mencocok-
patè’ [patɛʔ] n anjing
kan
patè’ celleng! sejenis makian yang artinya
pas-ngeppasa pas-pasan
anjing hitam
pasa [pasa] n 1. ketam 2. serutan kelapa, es,
Mara patè’ arebbhu’ tolang‘seperti anjing
dsb.
berebut
masa v mengetam; menyerut
makanan
pasa [pasah] n puasa
tulang’
ribut
memperebutkan
Mara patè’ bân kocèng ‘seperti anjing dan
apasavi berpuasa
kucing’ tidak pernah akur
masaèvt berpuasa untuk suatu maksud
Mara patè’ nemmo tolang ‘seperti anjing
masae
menemukan tulang’ serakah
katerbi’eng‘berpuasa
untuk
hari
kelahiran’
Patè’ kaaddhângan tètè ‘anjing terhadang
pasaann bulan (ber)puasa Pasa
[pasa]
n
penanggalan
bulan
titian’ bingung dan tidak tahu apa yang
kesembilan
Madura
sebagai
dalam
pengganti
penyebutan bulan hijriyah Ramadlan. Pasa berarti puasa yang sesuai dengan kewajiban
harus diperbuat karena malu atau takut ketahuan berbuat sesuatu yang tidak tepat patong [patɔŋ] matong v mendapat patungan patongann patungan patung [patoŋ] n patung
puasa bulan ramadlan pasang [pasaŋ] v pasang
paya [paya] a payah
masangv memasang
pè-apè [pɛ-apɛ] v berpura-pura
masangèv memasangi
pè-apè
tangghiling
matè‘pura-pura
sang-masangvi memasang
tenggiling
mati’
yang
pasar [pasar] n pasar.
orang
kelihatan
pendiam, tenang, dan tidak banyak tingkah
pasar patemmonann pasar yang diadakan
di
setiap dua hari sekali, yaitu berjeda satu
dibelakangnya sebaliknya
hadapan
orang
banyak,
tetapi
peccot [pəccɔt] n pecut; cambuk; cemeti
hari sepanjang tahun kadi’ pasar tada’ acannana peribahasa yang
meccot v mencambuk; melecut
arti harfiahnya ‘seperti pasar tak ada terasi’.
cot-peccot n cambuk; alat melecut atau
Peribahasa
mencambuk
ini
digunakan
untuk
menyimbolkan kelompok yang berbicara
pècè’ [pɛcɛʔ] v pencet
sendiri-sendiri di sebuah pertemuan (kelas,
mècè’ v memencet
rapat, musyawarah dsb.)
cè’-pècè’ v sesuatu yang dipencet seperti
pasarèan [pasarɛan] n makam orang(-orang)
pècet [pɛcǝt] mècetv 1 memijat 2 memencet
mulia pasang [pasaŋ] 1 v pasang 2 n pasangan apasangan v berpasangan
peddhâng [pǝddhəŋ] n pedang
pasèr [pasɛr] n pasir
meddhângv menebas dengan pedang
masèr v seperti pasir [pasra]
v
dhâng-peddhângann
pasrah;
menyerahkan
masraaghi v memasrahkan [patar]
pedang-pedangan;
pedang mainan pedd̩hâs,medd̩hâs [pǝddhɐs] v mempan; bisa
sepenuhnya patar
apècetv memijatkan diri (pada tukang pijat) cet-pècetn saling memijat (gantian)
masang v memasang
pasra
tombol dsb.
matar
tanaman patè [patɛ] n matè pațè [paʈɛ] n santan
v
menyemai
melukai, memotong, dsb.; ampuh benih
lo’ meddhâs lâ-bâlâ ‘tidak mempan nasihat’ tidak bias dinasehati pedd̩his [pǝdɖhis] a pedas Rassana cabbhi
peddhis. ‘rasa cabai pedas’
Halaman 67 dari 97
mapeddhisv menjadikan pedas pegghâ’
[pǝgghɐʔ]
untuk menunjukkan kodrat laki-laki bekerja
v putus
dengan
‘memikul’
dan
permpuan
megghâ’v memutuskan (tali dsb.)
‘menjunjung’
mapegghâ’v memutuskan (tali dsb.)
akanta pèkolan ta’ èrao’‘seperti pikulan
ghâ’-pegghâ’a putus-putus; banyak yang
tidak diserut’ untuk mengibaratkan orang
putus
yang dalam tindak tanduknya kaku dan
pegghel [pəgghəl] a marah
kikuk
mapegghel v menjadikan sso marah
mèkol
a bersifat pemarah; mudah
pegghellân marah
tuwa’
la’jân
rè’-kèrè’,
dumpa rè’-kèrè’na buru ‘ibarat memikul tuak berpengimbang anak anjing, tuaknya
pèghâ’ [pɛghɐʔ] v tangkap
tumpah anak anjingnya lari’ pekerjaan yang
mèghâ’vt menangkap
kurang
èpèghâ’ vp ditangkap
menyebabkan kegagalan
kaoghân‘ditangkap
èpèghâ’
disembelih’
dimintai
untuk
tolong
untuk
melakukan sesuatu secara mendadak dengan tenggat waktu yang sangat singkat
sehingga
tanpa
persiapan
memadai mèghâ’
jhuko’
ta’
buddhâgghâ
cellot‘menangkap ikan tidak ingin terkena lumpur’
menginginkan
sesuatu
dengan
tanpa bersusah payah pèghu [pɛghu] n huruf arab yang digunakan untuk
tuwa’na
menulis
sastra
lama
Madura.
Sekarang masih digunakan dalam pesantren untuk memaknai kitab kuning; pegon pejjhu [pəjjhu] n cairan kemaluan; air mani; sperma pèkang [pɛ.kaŋ] vi mencubit dengan agak besar bagian dalam paha biasanya untuk menghukum kenakalan anak. kang-pèkangann
paha
bagian
dalam
tempat mekang. mèkangvt melakukan pekerjaan pekang pèkkèr [pɛkkɛr] mèkkèr vberpikir
dipertimbangkan
pèlak [pɛlak] a terampil dan cekatan; cakap lak-mapèlakv
bertindak
seolah-olah terampul dan cekatan pèlè [pɛlɛ] v pilih mèlèv memilih lè-pèlèan v suka pilah-pilih pèlèan n pilihan mèlè
dhâghing
memutuskan
‘memilih
dengan
tidak
daging’
adil
karena
uang, kekuasaan, dsb. pele' [peleʔ] a sipit pèlèt [pɛlɛt] mèlèt v memijat pèlèt kandung rangkaian selamatan untuk kandungan
yang
telah
mencapai
tujuh
bulan biasanya dilakukan pada malammalam terang bulan pellèr [pǝllɛr] n zakar; kemaluan laki-laki peltas [pǝltas] n lecutan yang dihasilkan dengan
melengkungkan
kemudian
dilepaskan
benda
panjang
seperti
pada
perangkap burung, rotan dsb. meltas v melecut peltèng [pǝltɛŋ] n gentong
mon
mèkolvt memikul
orèng
pekolan n pikulan
andi’na
secara yang
harfiah
berarti
dimaksudkan
dhibi’
bijjhân/mon
èman/mon
kol-pekoln pikulan sejunjung’
atau
pènang [pɛnaŋ] n (pohon, buah) pinang
pèkol [pɛkɔl] v pikul
‘sepikul,
berbicara
kelapa
mekkere v memikirkan
saso’on
baik
peltong [pǝltɔŋ] n tempat rumput dari daun
kèr-mèkkèrv merenungkan
sapèkol,
dengan
andi’na
pènang/di’-andi’na dunynyana orèng
dhibi’
dhujân‘kalau
miliknya sendiri pinang, milik orang lain wijen, kalau milik sendiri sayang, kalau milik orang doyan’ peribahasa yang berasal
Halaman 68 dari 97
dari pantun yang ditujukan untuk orang
mercajâaghiv mempercayakan
yang pelit pencar [pəncar] mencar v memisah-misah;
apèrèngv
pend̟ha’anadv lebih mendingan [pɛnɖhɐng]
[pɛŋghir]
berpiring:
apereng
emmas
‘berpiring emas’
n ikan pindang
pèrèng bhâsa ta’ èkennèng raghum polè
pendhusa [pǝndhusa] n peti mati pèngghir
kapercajâânn kepercayaan pèrèng [pɛrɛŋ] n piring
memencar pènd̟hâ’ [pɛnɖhɐ’] a mendingan pènd̟hâng
percajâ [pǝrcajɐ] vi percaya
‘piring pecah tidak dapat diutuhkan lagi’
n tepi; sisi; pinggir
wanita yang sudah pernah menikah (janda)
mèngghirv minggir; menepi
akan memiliki nilai sangat kurang menurut
pèngghirânn pinggiran; tepi
laki-laki
pèngkès [pɛŋkɛs] v singsing
perghem
mèngkès v menyingsingkan lengan baju agar tidak kotor, basah, dsb saat bekerja pengko [pǝŋkɔ] a keras kepala (tentang
[pərghəm]
merghem
v
menggenggam perkara [pǝrkara] n perkara permèn [pərmɛn] n permen perrè’ [pǝrrɛʔ] n burung pipit
pendapat dsb) pèngo [pɛngɔ] apèngo v memutar; berbelok; berbalik
perrèng [pǝrrɛŋ] n bambu perrèng norè [nɔrɛ] sejenis bambu yang
pengpeng [pəŋpəŋ] n perasaan tidak nyaman,
bagian bawah rumpunnya dipenuhi duri
sulit bicara karena hidung tersumbat akibat
pada cabang-cabangnya
flu
mara perreng tale ‘seperti bambu tali’
penjhâlin
npanjhâlin
[pǝñjhɐlin]
memiliki banyak kecakapan
pènjhung [pɛñjhuŋ] n kemben
perres [pǝrrǝs] v peras
apènjhunganv memakai kemben
merresvt memeras
pènta [pɛnta] v pinta
merres
mèntav meminta tan-pèntan
v
pello
lamaran
dalam
acara
peluh
hidup perro’ [pǝrrɔʔ] n usus
pertunangan pențèl [penʈɛl] n puting susu; pentil
rajâ perro’ ‘besar usus’ mudah tersinggung
mențèl v memainkan puting susu pada bayi
dan marah
saat menyusu
tadâ’
pènter [pɛntǝr] a pintar
topona‘tidak
ada
usus
diri sendiri
mènterrèv menipu dengan kepintaran sok
perro’
buntunya’ orang yang hanya memikirkan
mapènterv membuat jadi pintar ter-mapènterv
konèng‘memeras
kuning’ memeras keringat untuk bertahan
pintar;
berbicara,
pèsa [pɛsa] n pisah apèsavi berpisah
bersikap, atau bertindak seolah-olah pintar
asa-pèsavi berpisah-pisah
ter-pèntera pintar-pintar: Kancana be’eng
mèsavt 1 memisah 2 membeli Purnomo
ter-penter. ‘teman kamu pintar-pintar’
mesa sapeda montor langsung dari dealer.
ter-pènterrana paling pintar
‘Purnomo membeli sepeda motor langsung
[pɛpɛ] n pipi:Lamon ghun coma abhâkalan gi’ ta’ ollè nyiom pèpè. ‘kalau
pèsè’ [pɛsɛʔ] a pesek (hidung)
hanya tunangan, belum boleh cium pipi’
pèso [pɛsɔ] n makian
pèpè
dari dealer’
pèra [pɛra] apèrav bertelur
apèsoanvi memaki
pèrak [pɛrak] v senang; gembira
mèsoèvt memaki
kapèraghân merasa sangat senang
pèssè [pɛs.sɛ] n uang
Halaman 69 dari 97
mèssèvi membayar
pobu [pɔbu] v pasang
[mɛs.sɛ.ɛ] vt membayar Bhuk Mariam mèssèè bhâko sè èbelli bâri’.‘Buk
mèssèè
Mariam membayar tembakau yang dibeli kemarin
mobuv 1 memasang 2 membubuhi mobuiv memasangi pod̩hâk [pɔɖhɐk] n pudak; bunga pandan yang wangi pojhi [pɔjhi] n puji
pèssè budu’ bunga uang, rente Mon ta’ èman pèssè sa sèn, ta’ kèra tao
jhi-pojhiânn puji-pujian
andi’ sajhâmpel‘kalau tidak sayang pada
mojhiv memuji
uang satu sen, tidak akan pernah punya
pojhiânn pujian
satu rupiah’ orang yang boros tidak punya
pojhur [pɔjhur] a mujur
apa-apa
pokang [pɔkaŋ] n paha
pessen [pǝssǝn] n pesan
pokè [pɔkɛ] n alat kelamin betina atau
apessenv berpesan
kemaluan perempuan; vagina
messenv memesan
pokkong [pokkoŋ] a tak berekor (ayam dsb.);
pessennann pesanan
tokong
pètè’ [pɛtɛʔ] n anak ayam
1pokol
pètè’ sa patarangan ta’ kèra padâ buluna ‘anak ayam sepeteluran tidak akan sama bulunya’ sekalipun saudara kandung tidak akan sama rupa dan kelakuannya
[pɔ.kɔl]v pukul
mokolvt memukul 2pokol
[] n saat yang menyatakan waktu;
pukul: pokol lèma’ ‘pukul lima’ pokpak
[pɔk.pak]apokpakvi1
sibuk
atau
pètodhu [pɛtɔdhu] n petunjuk
cerewet karena hal yang tidak penting 2
pèțok [pɛʈɔk] a bengkok
repot
mapèțokv membengkokkan
a
țok-pèțok
banyak
yang/rata-rata
beberapa
pekerjaan
pola [pɔla] ala-polav bertingkah polah polana [pɔlana] p karena
bengkok petͅta ͅ [pǝtʈha] n (R) perkataan
polè [pɔlɛ] adv lagi
apeṭta ̣ v berkata-kata pettè’
mengerjakan
sekaligus
[pəttɛʔ]
v
polo [pɔlɔ] puluh
menghidupkan
(lampu,
televise, setrika dsb)
polo’ [pɔlɔʔ] n tutup periuk
mettè’ v menghidupkan tè’-pettè’
v
tombol,
polong [pɔ.lɔŋ] kumpul tuas,
dsb
untuk
apolongvi berkumpul long-molongvt mengumpulkan sedikit demi
menghidupkan petteng [pǝttǝŋ] a gelap mapettengv
polowann puluhan
sedikit
membuat
jadi
gelap;
mapolongv mengumpulkan
menggelpakan
molongvt memetik; memanen
pettengngann mati lampu
Apolong bân orèng ngobbhâr dhupa nyoprè
teng-mettengv gelap-gelapan
mèlo ro’omma‘berkumpul dengan orang
pètto’ [pɛttɔʔ] n tujuh pèttong
[pɛttɔŋ]
num
membakar dupa agar kebagian harumnya’ tujuh;
perubahan
bergaul dengan orang baik akan membawa
bentuk pètto’ karena menjadi inti frasa
pengaruh yang baik
numeralia ketika digabung dengan bentuk
Apolong bân orèng ngobbhâr taè tanto
lain, misalnya pèttong polo ‘tujuh puluh’.
mèlo bâcengnga‘berkumpul dengan orang
peyo’ [pɛyɔʔ] n cicit
membakar
piyo’ [piyɔʔ] n peyo’
busuknya’ berteman dengan orang yang
po’lot [pɔʔlɔt] n pensil
buruk perangainya pasti
tahi
pasti
kebagian
bau
Halaman 70 dari 97
pon [pɔn] adv sudah ampon
poron [pɔrɔn] v (T) mau; bekenan
ponar [pɔnar] n makanan dari beras ketan
porop [pɔ.rɔp] v tukar
berwarna kuning karena dimasak dengan
moropvt menukar
kunyit. Makanan ini sering ditemui pada
taporopvi tertukar
perayaan-perayaan
porop angghuy ‘tukar pakai’ tukar-menukar
hari
besar
agama/selamatan
pemakaian, misalnya A memakai milik B
ponar asekkol makanan yang disajikan pada selamatan karena pasangan yang menikah
dan B memakai milik A. posang [pɔsaŋ] a 1 tersesat jalan; 2 bingung
telah bergaul dengan baik sebagai suami
harus berbuat apa
istri. Makanan ini terdiri atas ponar dan
maposang v membingungkan
sekkol
sang-maposang v pura-pura tersesat
yang
Selamatan
diberi ini
irisan
telur
dadar.
dilakukan
dengan
pondhuk
[pɔndhuk]
n pondok pesantren
potè [pɔtɛ] a putih
mondhukvi belajar dipondok pesantren pongpong [pɔŋpɔŋ] adv senyampang ponjhin
[pɔñjhin]
possa' [pɔssaʔ] a penuh mossa’èv memenuhi
mengundang tetangga sekitar.
mapotèv memutihkan ngapotèv memutih: Ngapotè, wa’ lajârâ
n tempat uang yang terbuat
ètangalè.
‘Memutih,
itu
layarnya
dari kain dengan tutup tali seperti jerat;
terlihat’akantha potèna tellor‘seperti putih
pundi
telur’ baik lahirnya, buruk batinnya
pora-Alla [pɔraalla] ungkapan keterkejutan yang
berasal
dari
lafadh
istighfar
‘astaghfirullah’ untuk dibersihkan [pornama]
a
purnama;
bulan
poro‘kekakuannya
menyakiti
sehingga dibenci
putih nasib bawahan ditentukan kebijakan potong [pɔtɔŋ] v patah motongv menggunting rambut powa [pɔwa] a mudah digigit; lunak
seperti
borok’ orang yang sifat, sikap, dan perilaku kakunya
macellengnga
mapotongv mematahkan
dan 15 penanggalan Kamariyah poro [pɔrɔ] n borok mara
potè,
atasan
nampak bulat sempurna pada tanggal 14
kakona
dângdâng
dhâlko’ celleng‘memutihkan gagak putih, menghitamkan burung kuntul hitam’ hitam
porak [pɔrak] v membelah dada (hewan dsb) pornama
mapotèa
orang
sekitarnya
powasa [pɔwasa] n puasa apowasavi berpuasa pres/eppres [prɛs, ǝpprɛs] n hadiah;juara:
pres sittong ‘juara/hadiah pertama’
Halaman 71 dari 97
Q Qur’an [qurʔan] n al-Quran
Halaman 72 dari 97
R ra’a[raʔa] n kutu air
raji [raji] n (T) istri
râ'-dherrâ’ [rɐʔdhǝrrɐʔ] n burung tekukur
raka [raka] n (T) suami
mara râ’-dherrâ’ bâbinè’‘seperti tekukur betina’ berlagak berani tetapi penakut
rako’ [rakɔʔ]arako’ v mengambil sebanyakbanyaknya dengan dua belah tangan
ra’yat [raʔyat] n rakyat
rakora [rakɔra] n kura-kura
rabâ [rabɐ] n rawa
rambhut [rambhut] n (T) rambut
rabât [rabɐt] v rawat
rambing [ram.biŋ] n kain (terutama kain sisa);
arabât
v
menjaga
tubuh
(kesehatan,
perca.
kecantikan, dsb)
bing-rambingnga
ngarabât v merawat
orang yang selalu dihormati sampai usia
rabeng [rabǝŋ] a rabun
tua, misalnya orang tua, sesepuh, dan guru,
rabet [rabǝt] n liana
yang berhubungan dengan kebijaksanaan
1rabu
[rabu] v (T) datang
bing-rambingnga
[bu-rabuwɐn] n area di
atas kemaluan di bawah perut
tidak
berpenampilan
sebagai
rammè [rammɛ] a ramai
bersikap
seolah-olah/
marammèv meramaikan mèn-rammènn keramaian
seperti orang cantik; sok cantik raè [raɛ] n wajah; muka raghâ
sutra’
bangsawan
raddhin [raddhin] a cantik
[raghɐ]
sotra‘perca
bangsawan sejati yang tetap berwibawa meskipun
rabu’ [rabuʔ] n pupuk; rabuk dhin-maraddhinv
al-Quran’
orang tersebut
ngarabui v datang; mendatangi 2rabu/bu-rabuwân
Kor’an‘perca
ramo’ [ramo’] n akar
v raba
aramo’ v berakar
araghâv meraba
rampa’ [rampaʔ] a rimbun
aghâ-raghâv meraba-raba
rampèt [rampɛt] a dempet; tersusun
aghâ-raghâ odâng ‘meraba-raba udang’
arampèt v 1 berdempet; 2 tersusun lurus
mencoba-coba kemungkinan atau sesuatu
ramram [ramram] a terlalu besar
yang tidak pasti
ranca’ [rañcaʔ] n ranting; cabang pohon yang
rajâ [rajɐ] a besar:dhusa rajâ‘dosa besar’ rajâ
bhâdhuk‘besar
lambung’
banyak
masih kecil aranca’n bercabang
makan sedikit kerja
randhâ [randhɐ] n janda
rajâ karep‘besar hasrat’ angan-angan tinggi
rangrang [raŋraŋ] a jarang
yang biasanya tanpa mempertimbangkan
rao’ [raɔʔ] v serut; raut arao’v meraut; menyerut
kemampuan diri rajâ kamar
pakèbânna,
rajâ
mandinya,
pacarrènna‘besar
besar
pelimbahan
raop [raɔp] araopv cuci muka araobhiv mencucikan muka
comberannya’ besar pemasukan, besar pula
araobhi
pengeluaran
dengan kotoran’ mempermalukan orang
rajâ
cètak,
korang
otek‘besar
taè‘mencuci
muka
(seseorang)
kepala,
lain (orang tua, saudara, kerabat, teman
kurang otak’ bersikap seolah-olah pintar,
dekat, dsb.) dengan perbuatan yang tidak
padahal sebenarnya bodoh
baik dan memalukan
rajhâ [rajhɐ] n raja
raprap [raprap] n rayap
rajhang [rajhɐŋ] n linggis
rasol [rasɔl] n tumpeng
Halaman 73 dari 97
arasol vi mengadakan selamatan dengan
Rejjheb [rǝj.jhǝb] n nama bulan ketujuh dalam
tumpeng muwâng
rasol,
‘membuang nasi’
ngala’
tumpeng,
karena
perib
penanggalan
mengambil
butir
pengganti penyebutan dari bulan Hijriyah
mengejar
yang
Rajab.
serakah
butèr
kecilsedang yang besar yang dimiliki hilang karenanya Rasol
kè-rèjhekkèann untung-untungan
penanggalan
bulan
Madura
keempat sebagai
dalam
pengganti
bulan hijriyah Rabiuts Tsani. ratos [ratɔs] ratus ratosann ratusan rè’-kèrè’ [rɛʔkɛrɛʔ] n 1 anak anjing 2 anakanak rebba [rǝbbɐ] n selamatan berupa makanan yang maksudnya dikirimkan kepada orang yang meninggal biasanya dilakukan pada setiap malam Jumat
ngarèkenv1
menghitung
Madura
memper-
hitungkan (biasanya dalam kalimat negatif)
lo’ arèken ‘tidak mempedulikan’ reksak [rɛksak] v mengurus; memelihara areksaghiv mengurus; memelihara rembhak [rǝmbhək] n musyawarah arembhâkv bermusyawarah bhâk-rembhâkv,n (melakukan) permusyawarahan rèmerrèn serangga yang sangat kecil yang
rèmo [rɛmɔ] nsemacam arisan yang diadakan
yang
menjadi
oleh
bulan
Hijriyah
pembayaran yang tidak sama bergantung
penyebutan
orang-orang
Sya’ban. Nama Rebba berasal dari tradisi
pembayaran
bersedekah
seseorang
makanan
diperuntukkan
mengkalkulasi;
2 mempedulikan;
remrem [rǝmrǝm] aremrem v merendam
Rebba [rǝbbɐ] n nama bulan kedelapan dalam pengganti
menjadi
menyebabkan gatal
arebba vi melakukan rebba penanggalan
yang
rèken [rɛkən] v hitung; kalkulasi areken,
n
[rasɔl]
Madura
bagi
yang orang
pahalanya yang
telah
blater
yang pada
dengan
pernah
diterima
acara-acara,
seperti
pernikahan, sunatan, dan terutama to’-oto’
meninggal dari sebuah keluarga karena
arèmov melakukan remo
dipercaya bahwa pada bulan ini adalah
èrèmoaghiv dirayakan dengan remo
bulan yang penuh berkah karena catatan
rèmo carok remo yang diadakan dengan
amal satu tahun dikumpulkan dan catatan
maksud menggalang dana untuk melakukan
amal baru dimulai.
carok
rebbha [rǝbbhɐ] n rumput
rempa’ [rǝmpaʔ] n ambruk atau sempal
[rǝbbhɐŋ] a berkobar; menyala
rebbhâng
reng [rɛŋ] n bentuk singkat dari oreng
besar Rebbhu
rendem [rəndəm] arendem v merendam
[rǝbbhu]
n
hari
keempat
dalam
oreng rèngkes [rɛŋkǝs] a ringkas; rapi
penanggalan Madura; Rabu. rebbhuan diadakan setiap hari Rabu.
arèngkesv meringkas; merapikan diri untuk
Rebbu Bekkasan hari Rabu terakhir bulan
berangkat
Muharram
yang
dipercaya
sebagai
hari
rengngè’ [rǝŋŋɛʔ] n nyamuk
semua bala atau cobaan diturunkan dalam
Rengngè’ ngalèng ajâgâ kaju. ‘Nyamuk
satu tahun
berlindung
rebbhu’ [rǝbbhuʔ] v rebut arebbhu’vi berebut; merebut arebbhu’
jhuccong‘berebut
mau antre
menjaga
pohon
kayu’
maksudnya naymuk yang berlindung dari tiupan angin merasa dirinya berjasa karena depan’
tidak
menjaga
kayu
agar
tidak
tumbang.
Peribahasa ini meggambarkan orang yang
rèjhekkè [rɛjhǝkkɛ] n rejeki
Halaman 74 dari 97
terlalu
memandang
tinggi
kemampuan
dirinya
C, B dengan D atau A dengan D, B dengan C
rèpot [rɛpɔt] a repot; sibuk
roghâ [rɔghɐ] a salah urat yang dibiarkan
marèpotv merepotkan Rerajah
perempuan bersaudara, A menikah dengan
penanggalan besar’
bulan
Madura
yang
penyebutan
tanpa dipijat dsb. sehingga menjadi parah
n
[rɛrajɐh]
kedua
yang
berarti
merupakan
bulan
belas
Hijriyah
‘hari
pengganti Dzul
Hijjah.
Disebut Reraja karena dalam bulan ini terdapat
hari
besar
Idul
Adha
yang
merupakan tanda selesainya ibadah haji.
dan menyebabkan sakit rogi [rɔgi] a rugi karogiyân n kerugian rojhâkv rujak arojakv membuat rujak rokat [rɔkat] n ruwatan (untuk keselamatan bersama)
rèsè' [rɛsɛʔ] v hujan rintik-rintik
roko [roko] n mukenna
ressek [rǝssɛk] n/a hidup bersih dan rapi
roko’ [rɔkɔʔ] n rokok
paressek vi bersihkan dan rapikan
aroko’v merokok
sèk-ressèk v bersih-bersih
ko’-roko’anv sedang meroko’
Sèk-ressèk
odâng
‘suka
bersih
seperti
udang (kotorannya ada di kepala – menurut awam
Madura)’
terlalu
menghargai
kebersihan sehingga mengganggu orang sekitar.
ngaroko’èv membiayai rokok rokong
[rɔkɔŋ]
kong-rokong
n
sejenis
serangga yang muncul menjelang petang dan terbang bergerombol roma [rɔma] n rumah
rèya [rɛya]pron ini/itu
roman [rɔman] n merang padi
ro’om [rɔʔɔm] a harum
romasa [rɔmasa] aromasav merasa
om-ro’omn sesuatu yang berbau harum
rombu [rɔmbu] a kotor
roba [rɔbɐ] n wajah
long-polong rombu, bit-abit olle sa kembu
arobavi berwajah
mengumpulkan barang sangat sedikit dan
robbâna [rɔbbɐna] n semacam akronim yang penjangnya È dimma bâdâ tatarob abâ’na
bâdâ è bâbana. ‘Di mana pun ada tenda
tidak berarti, lama-lama penuh dan berarti; sedikit demi sedikit lama-lama jadi bukit rompi [rɔmpi] arompi v memakai rompi
pesta dia ada di bawahnya.’ Orang yang
arompi
buluna
selalu hadir pada keramaian meski tidak
merak’
kebagusan
diundang
menyembunyikan kemiskinan
robbhu [rɔbbhu] vi roboh; tumbang karobbhuân
v
terkena
robohan
yang
pohon,
tè’-lettè’
ngèrèt
ronjhângan‘serangga
menarik lesung’ pertengkaran anak kecil
marobbhuvt
1
merobohkan
2
mencari
sandaran untuk masalah yang dihadapi; pertolongan
penuh;
pasrah
sepenuhnya:Lamon ba’eng ta’ sangghup,
yang menyebabkan per-tengkaran orang tua rong-kerrong [roŋ-kǝrroŋ] n kerong-kerong; sejenis hewan laut; therapon
marobbhu ka taretan. Jika kamu tidak
ropa [rɔpa] n rupa
sanggup mintalah tolong pada saudara
aropav berupa
(kerabat).
aropaaghiv berupa
robbhu
penampilan
bulu
ronjhângan [rɔñjhɐŋan] n lesung panjang
tiang, dsb
meminta
merrak‘berrompi
bhâta
perjodohan
dua
orang
saudara laki-laki dengan dua orang saudara perempuan, misalnya A dan B dua orang laki-laki bersaudara dan C dan D dua orang
ropek [rɔpǝk] a sempit ropèya
[rɔpɛya]
n
rupiah
(mata
uang
Indonesia) rosak [rɔsak] a rusak
Halaman 75 dari 97
marosak v merusak
menunjukkan bahwa hanya orang yang
karosaghân n kerusakan
tidak mampu yang melakukan sesuatu yang
roso’ [rɔsɔʔ] n rusuk
memancing perhatian/bertingkah
rotè [rɔtɛ] n roti
rowa [rɔwa] itu
tadâ’ rotè ngala’ èmbu ‘tidak ada beli roti minta
tambahan’
peribahasa
yang
Halaman 76 dari 97
S sa-
[sa] p 1 se-; bentuk terikat yang
diikatkan sudah
pada
kata-kata
saamponna,
yang
saellana,
berarti
samarena
sadepa’eng kobherrâ ‘kapanpun sempatnya’ 3 satu; se: sa lonalon ‘se alun-alun’ sa’ang [saʔaŋ] n merica sa’ar [saʔar] n ijuk pohon aren ‘sesudahnya’ ‘kapan
2 kapan
pun
pun:
sa
sampainya’
sabhun [sabhun] n sabun Sabto
[saptɔ]
n
hari
ketujuh
penanggalan Madura. sabu [sabu] n sawo sabu kecce’ [kǝcceʔ] n sawo kecik sabun [sabon] n sabun sacca [sacca] a tulus setia sada’ [sadɐʔ] n arit; sabit; clurit sadhâjâ [sadhɐjɐ] num semua
akantha sa’ar gherrana ‘seperti ijuk pohon
saduhuna [saduhuna] adv apa adanya
aren
saè [saɛ] a (T) baik
kekakuannya’
orang
yang
dalam
dalam
bergaul kaku dan kasar tutur kata dan
saellana [saəllana] adv sesudah
tindak tanduknya
saghame’ [saghɐmɛʔ] num dua puluh lima
sabâ [sabɐ] n sawah
saghâra [saghɐrɐ] n laut nyagharav sangat luas
sabâ’ [sabɐʔ] v meletakkan bâ’-sabâ’ n sesaji untuk makhluk halus yang diletakkan
pada
mengobati
tempat
tulah
keramat
akibat
untuk
melanggar
nyabâ’vt meletakkan; menaruh; memasang oca’
melamar
angennna‘sangat luas (seperti laut) anganangannya’ sajân [sajɐn] adv makin; semakin sakè [sakɛ] nyakèv (binatang) menjantani
pantangan tempat tersebut nyabâ’
nyaghara ngen-
perempuan
oleh
kè-sakèv (binatang) kawin sakè’ [sakɛʔ] v sakit
keluarga dekat (acara ini dilakukan sebelum
kè’-masakè’v pura-pura sakit
upacara pertunangan)
masakè’v menyakitkan
nyabâ’ songghâ èterjhâk dhibi’‘memasang ranjau diterjang sendiri’ senjata makan tuan sabbhâ
[sabbhɐ]
asabbhâ
v
(ttg
ayam,
kambing, dsb) berangkat mencari makan sabbhân [sabbhɐn] 1 p setiap: sabbhân arè
nyakè’èv menyakiti sakola [sakola] n sekolah asakolav bersekolah masakolav menyekolahkan sakolaann sekolahan
‘setiap hari’ 2 adv dahulu: Sabbhan sengko’
sakonè’ [sakɔnɛʔ] adj sedikit
la messen. ‘dahulu saya sudah memesan’
saktè [saktɛ] a sakti
sabbhâr [sabbhɐr] a sabar
kasaktèann kesaktian
masabbhâr v menyabarkan
tè-saktèana paling sakti
bhâr-masabbhâr v berbuat atau bersikap
sala [sala] 1 a salah: Sè èlakonè bâ’eng jelas
asabbhu’v memakai sabuk/ikat pinggang;
sala. ‘Yang kamu lakukan jelas salah.’ 2 nkesalahan: Jiya lakar tang sala. ‘Itu memang kesalahanku.’ 3 p sudah (untuk menyatakan penegasan dan penguatan) Sala èangghuyè salèmpang èdhândhânè polè.
bersabuk
‘Sudah diberi selempang didandani juga.’
seolah-olah sabar; pura-pura sabar sabbhil
[sabbhil]
asabbhilv berusaha keras
sabbhrâng [sabhrɐŋ] n singkong sabbhu’ [sabbhuʔ] n sabuk; ikat pinggang
asabbhu’
karet‘bersabuk
karet’
makan
kasalaann kesalahan
banyak sekali sabellas [sǝbǝllɐs] num sebelas
Halaman 77 dari 97
manyalav berbuat salah dengan sengaja untuk
mengganggu
atau
membuat
samar [samar] a samar nyamarv menyamar nyamaraghiv menyamarkan
keributan salabât [salabɐt] n uang sedekah dari tuan
sambhel [sambhǝl]n lauk yang dibuat dari
rumah yang punya hajat dalam acara ritual
parutan kelapa tua digoreng dengan bumbu
seperti selamatan, pelet kandung, dsb, yang jumlahnya
tidak
ditentukan,
biasanya
diberikan pada pembaca doa.
masih
muda
dengan
mencangkul
sambhughel [sǝmbhughǝl] n simpul
mengadakan
selamatan;
berkenduri
noccolè
sambhughellânna
atè‘melepas
simpul hati’ membantu orang yang tertimpa
nyalameddhiv
mengadakan
misalnya
selamatan
anggota
keluarga,
salameddhann selamatan
n
sambi [sambi] adv sambil berupa oleh-oleh, dsb)
salang [salaŋ] adv saling [salasa]
kemalangan dengan setulus hati sambi [sambi] nyambiv membawa (barang
keberangkatan, perayaan dsb
Salasa
meng-
seputar akarnya
salamet [s(ǝ)lamǝt] v selamat
untuk,
nyambhenv
[sambhǝn]
gemburkan tanah pada tanaman palawija yang
salaja [sǝlajɐ] n sebelah asalametv
sambhen
lo’ bi-nyambi v tidak membawa sesuatu
hari
ketiga
dalam
sama sekali sampat [sampat] nyampatv melempar untuk
penanggalan Madura. salebbâr [salǝbbɐr] n katok kolor
menjatuhkan (buah dsb)
salèkko [salɛkkɔ] a rikuh
pat-sampadhânvi lempar-lemparan
salèmpang [salɛmpaŋ] n selempang
nyampat
salèn [salɛn] v ganti
sendiri’ tamu yang terpaksa memakan oleh-
asalènv berganti (pakaian dsb) 1
dhibi’‘melempar
buah
olehnya sendiri karena oleh-oleh tersebut
salènanv pakaian ganti nyalènèv
buwâna
menjadi suguhan tuan rumah
mengganti
2
membelikan
sampay [sampai] sampayann penjemuran sampèr [sampɛr] n kain panjang (biasanya
pakaian ganti dalam pertunangan salèp [salɛp] nyalèpv menyusul
batik) yang dipakai dengan dililitkan bagian
lèp-salèbhânv susul-menyusul; saling susul
di
salèp
langsung jatuh ke arah bawah
ghuntèng/tarjhâ’‘selisipan
atas
pinggang
dan
bagian
bawah
gunting/tendang’ pernikahan antara dua
asampèrv memakai samper
pasang saudara, misalnya A dan B saudara,
ngobâ sampèr ghi’ jhâghââ, malè’ oca’
C dan D saudara. A menikah dengan C, B
tadâ’ nemmo‘mengubah kain panjang harus
dengan D, atau A dan D, B dengan C
berdiri, membalik lidak tak ada yang tahu’
pernikahan
gampangnya orang untuk berbohong
ini
dipercaya
dapat
menyebabkan salah satu dari pasangan ada
sampèr
yang meninggal
menjadi butut di penjemuran’ pekerja cakap
salessa [salǝssa] n ketombe saloka [sa.lɔ.ka] n peribahasa yang bersifat misalnya temon amoso dhurin‘timun melawan durian’tada’ kerbhuy kaberraan tandu’‘tak ada kerbau keberatan
personifikasi,
tanduk’.
laju
è
sampayan‘kain
panjang
yang tidak berkembang kedudukannya sampeyan [sampɛyan] pron(T) Anda samporna [sampɔrna] a sempurna Mogha
dhaddhi sampornana ka se nanggha’ sareng se nengghu. ‘semoga menjadi kesempurnaan
bagi
yang
samangka [samaŋka] n semangka
dengan yang menonton’
samangkèn [sa.maŋ.kɛn] n [T] sekarang
kasampornaann kesempurnaan
menanggap
Halaman 78 dari 97
nyampornaaghiv menyempurnakan sanajjhân
asapoanv menyapu
p meskipun
[sanajjhɐn]
po-sapon alat menyapu; sapu
sanaos [sanaɔs] p meskipun
po-sapo èsèmpay‘sapu diikat’ peribahasa
sanat [sanat] a siap: Sapè nomer sittong bân
untuk
mengumpamakan
nomer duwâ’ la padâ sanat è ghâris palèng adâ’. ‘Sapi nomor satu dan nomor dua telah
kesetiakawanan atau persatuan
sama-sama siap di garis paling depan.
ikatannya’1
sandal [sandal] n sandal
po-sapo pegghâ’ sèmpayya‘sapu lidi lepas karena
asandal(an) v memakai sandal; bersandal sandar [sandɐr] v sandar
sebuah
anak
yang
perpisahan
/
bercerai-berai
perceraian
kedua
orang tuanya 2 runtuhnya persatuan sapo’ [sapɔʔ] n selimut Sapo’eng bhludhru
dar-sandarn sandaran: dar-sandarra korse
asolam emmas kèya, possa’ bi’ ghungsèng.
‘sandaran kursi’
Selimutnya beludru bersulam emas juga,
nyandarv bersandar
penuh dengan giring-giring.
sang [saŋ] a milikku: sang ana’‘anakku’
asapo’ v berselimut
sanga’ [saŋaʔ] num sembilan
nyapo’èv menyelimuti
sangaja [saŋaja] a sengaja
po’-sapo’
sangang [saŋaŋ] num Sembilan; perubahan
n
sesuatu
yang
sebagai selimut
bentuk sanga’ karena menjadi inti frasa
sapolo [sǝpɔlɔ] num sepuluh
numeralia yang digabung dengan bentuk
sapora [sǝpɔra] n maaf
lain
misalnya
sangang
polo
‘sembilan
puluh’ sangghâp
asaporav meminta maaf nyapora v memaafkan
[saŋghɐp]
a tanggap
sarat [sarat] n 1 syarat Saraddhâ, bâ’eng
sangghu [saŋghu] v sangka; kira
kodhu ghellem apasa lèma arè. ‘Syaratnya,
nyangghu v menyangka sangghup
digunakan
[saŋghup]
kamu harus bersedia berpuasa selama lima
a sanggup
hari’
nyangghubhiv menyanggupi
2
berobat
(biasanya
pengobatan
alternatif) 3 pelindung atau kemampuan
sangka [saŋka] v sangka; duga; kira
terutama kesaktian yang diperoleh dari hal-
nyangka v menyangka
hal yang bersifat magis atau barang barang
panyangka n persangkaan
klenik
sangsang [saŋsaŋ] nyangsangv tersangkut di
asarat v 1 berobat 2 berusaha secara magis
atas pohon, atap dsb.
untuk
nyangsangaghiv menyangkutkan
dengan bantuan dukun atau barang-barang
santa’ [santaʔ]a 1 nyaring 2 cepat: Sapena
berka’
ce’
santa’eng.
‘sapinya
berlari
dengan sangat cepatnya’
keberhasilan
sesuatu
misalanya
bertuah sarbhu
asarbhu/nyarbhuv
[sarbhu]
menggemburkan
tanah
pada
tanaman
muda
dengan
palawija
santre [santrɛ] n santri
mencangkul seputar akarnya dan menyiangi
nyantrevi menjadi santri pasantrenn asrama tempat santri belajar sapè [sa.pɛ] n sapi
yang
masih
santap [santap] nyantap v menempeleng
rumput yang tumbuh disekitarnya. sarè [sarɛ] cari nyarèvt mencari: Lakona rèng majâng nyarè
pè-sapèann sapi-sapian
jhuko’ sabbhân arè. ‘pekerjaan nelayan
kerrabhan sapen karapan sapi
mencari ikan setiap hari
sapeda [sǝpɛda] n sepeda asapedaanv bersepeda sapo [sapɔ] n sapu
rè-sarèanv mencari-cari sarè’at [sarɛat] n syariat sareng [sarǝŋ] p(T) dengan
Halaman 79 dari 97
areng-sarengv bersama-sama
sèka’ [sɛkaʔ] n burung elang
asarengvi bersama
sèkep [sɛkǝp] n senjata yang dibawa untuk
asarengèv menemani
menjaga kemungkinan terjadi perkelahian
sarkajâ [sarkajɐ] n serikaya; Anona squamosa
asèkep/nyèkepv membawa senjata
sarok [sarɔk] tasarokvtertusuk duri kecil dan
sèkep bingkèng bertolak pinggang sèket [sɛkǝt] num lima puluh
potongannya tertinggal dalam daging sarombân [sarɔmbɐn] sembarang
sekkem [sǝkkǝm] n sekam
saronèn [sarɔnɛn] n alat musik tiup khas
sekken [sǝkkǝn] a kuat; erat (ikatan, dsb.) masekkenv
Madura sarong [sarɔŋ] n sarung asarong(an)v bersarung
buru sasat angèn. ‘tidak takut mati sapi lari seperti angin’
hubungan, dsb) sekkèn [sǝkkɛn] n senjata sejenis keris yang tidak berlekuk dan lebih kecil
sassa [sassa] v cuci (pakaian, dsb.)
sekkol [sǝkkɔl] n lauk yang dibuat dari
asassa vi mencuci
parutan kelapa tua digoreng dengan bumbu
nyassa vt mencuci
vi
memperkuat
panyekken n penguat (ikatan, pertalian,
sasat [sasat] p seperti Ta’ tako’ matè, sapè
sa-sassa
mempererat;
(ikatan, pertalian, hubungan, dsb)
mencuci
sèkot sesuatu
(tidak
[sɛkɔt]
nyèkotv
1
(jahit-menjahit)
memotong pola 2 membentuk
dijelaskan)
èsèkot ka abâ’na dhibi’‘dibentuk pada diri
sassaan n cucian; (pakaian, dsb.) yang
sendiri’ diumpamakan pada diri sendiri,
(hendak) dicuci
berempati, tepa selira
satiya [sǝtiya] adv sekarang satos [satɔs] num seratus Satto [sattɔ] nSabto
sèksèk [sɛksɛk] nyèksèk memotong dengan pisau (ttg daging, sayur, dsb) selbhi’ [səlbhiʔ] n kuncup tunas yang masih
sattoann diadakan atau terjadi setiap hari
kecil dan belum berdaun
Sabtu:pasar sattoan‘pasar yang ada setiap
nyelbhi’ v bertunas kuncup sèlèn [sɛlɛn] v tuang (ttg benda cair)
hati Sabtu’ sè [sɛ] p yang sèbâ’ [sɛbɐʔ] nyèbâ’ v membelah dengan memotong atau memecahkan sebbhit [sǝb.bhit] sobek asebbhitv tersobek nyebbhitvt merobek; menyobek sebbhut [sǝbbhut] vi sebut nyebbhutvt menyebut sebbhudhânn sebutan seda [sɛdɐ] pron (R) kamu sed̩ha
[sɛɖhɐ]
v (T) meninggal dunia
seggher [səgghər] a segar; bugar
nyèlèn v menuangkan sèlèp [sɛlɛp] v menyerang dari belakang saat musuh tidak siap atau lengah nyèlèpv
menyerang
dari
belakang
musuh tidak siap atau lengah sella’ [sǝllaʔ] a sesak karena berjejal la’-sella’è hanya bikin sesak sèllem
[sɛllǝm] nyèllemv 1 menyelam
sellip [sǝllɪp] nyellipv menggiling sellibhân n mesin penggiling sello’ [sǝllɔʔ] n cincin asello’(an)v memakai cincin; bercincin
asèghi’ v terbelah
sembhajang [sǝmbhɐjɐŋ] n sembahyang nyembhajangaghi vt menyolati (jenasah)
sèhat [sɛhat] a sehat
sembhur [sǝbhur] v sembur
sèhèr [sɛhɛr] n sihir
nyembhurv menyembur
nyeherv menyihir
2
tenggelam
sèghi’ [sɛghiʔ] v belah nyèghi’ v membelah
saat
nyembhurraghiv menyemburkan
Halaman 80 dari 97
sembhuruk
[səmbhuruk]
sembhurughân
a
busuk karena sudah rusak (tentang telur)
sereng
[sɛrɛŋ]
n pertemuan lautan dan
daratan; pantai pengghir sereng ‘tepi laut’
semmo [sǝmmɔ] adv agak
serrang [sərraŋ] v serang
sèmpak [sɛmpak] n celana dalam laki-laki
serrep [sərrəp] v serap
asèmpaghân v memakai celana dalam (laki-
nyerrep v menyerap serrop [sǝrrɔp] nyerropv meniup
laki) sèmpen
nyèmpenv
[sɛmpǝn]
menyimpan,
sèmpennann simpana; tabungan sempo
nyempov
[sǝmpɔ]
akadi’/mara seset la-kela ‘seperti capung menyepuh
(perhiasan)
sèndo’ [sɛndɔʔ] n sendok
nyèssè’
ta’ abau sendu’ ta’ abau centong‘tidak berbau senduk tidak berbau centong’ yang menyatakan
tidak
berartinya persaudaraan
memijit
salah
v
membersihkan
n sesumbar
settep [sǝttep] n ketapel nyettepv mengetapel seyam [sɛyɐm] n puasa
sèngkor [sɛŋkɔr] nyèngkor v menaruh tangan menyembunyikan
sesuatu (yang dipegang, dsb)
n
dengan
tan-nyètanè v membujuk atau menghasut
sengko’ [sɛŋkɔʔ] pron [R] saya untuk
ikan
sètan [sɛtan] n setan
settong [sɛttɔŋ] n satu
[sǝnnɛn]
hidung;
membuang sisiknya.
sengka [sǝŋka] a segan; sungkan
Sennèn
satu
untuk melakukan perbuatan yang tidak baik
asengghak v bersumbar
belakang
melakukan
sèssè’ [sɛssɛʔ] n sisik
sendu’ [sǝnduʔ] n senduk sayur
ke
2
mengesang
nyendo’ v menyendok
[seŋghɐk]
singkat
sesuatu tidak sepenuh hati dan pikiran dengan
asendo’ v bersendok
untuk
sangat
sèssè [sɛssɛ] asèssè v membuang ingus
atau mata uang lain
sengghâk
cewok’ 1 membersihkan tubuh (mandi) dengan
sen [sɛn] n uang yang nilainya 1/100 rupiah
ditujukan
serser [sərsər] nyerser v mengejar; memburu sèsèt [sɛsɛt/seset] n capung
menabung
hari
aseyam vi berpuasa Singke’ [siŋkɛʔ] n sebutan untuk orang Cina. Mara
kedua
dalam
harfiah
Singke’
kaelangan
berarti
dhacen
secara
Cina
totok
‘seperti
penanggalan Madura.
kehilangan dacin’ yang dimaksudkan untuk
sennenann diadakan atau terjadi setiap hari
menggambarkan
Senin:Pasar sennenan‘pasar yang diadakan
keributan karena hal kecil.
tiap hari Senin’ senneng [sənnəŋ] a senang; gembira
orang
yang
sittong [sittoŋ] num satu siyang [siyaŋ] n siang
masennengv membuat sso senang
kasiyangann kesiangan
neng-sennengv bersenang-senang
yang-siyangadvpada siang hari
seppat [sǝppat] n ikan sepat
siyong [siyɔŋ] n taring
seppo [sǝppɔ] a (T) tua
asiyongv bertaring
seppo [sǝppɔ] nyeppov menyepuh; menuakan
siyongann ikan lele
emas dengan campuran sendawa, tawas dsb seppur [sǝppʊr] n kereta api serbèt [sərbɛt] n serbet serbu [sərbu] nyerbu v menyerbu
membuat
slorot [slɔrɔt] n tiruan bunyi semprotan bubuk mercon yang tidak meledak. nylorotv tidak meledak (mercon) so’on [sɔʔɔn] v 1 menjunjung barang di kepala 2 (T) memohon; meminta
Halaman 81 dari 97
nyo’onv 1 menjunjung barang di kepala 2
somor èèssèè ètèmbâ‘sumur diisi ditimba’
memohon; meminta
meminta
panyo’onn permohonan
tersebut sangat dibutuhkan oleh orang
sobbhluk [sɔbbhluk] sobbhlughân n dandang soca [sɔca] n (T) mata. soddhu’
sedangkan
sesuatu
yang diminta tersebut sompet
sodâ' [sɔdɐʔ] n atap serambi luar [sɔddhuʔ]
sesuatu
v/n sumbat; sumpal;
[sɔmpət]
menutup liang dengan gabus, dsb
v tusuk
asompet v tersumbat
nyoddhu’ v menusuk
nyompet v menyumbat; menyumpal
sodu [sɔdu] n sendok bubur dari sobekan daun pisang yang dibuat dengan melipat kedua ujung dan langsung dibuang sesudah
pet-sompet
n
penyumbat;
penyumpal;
benda yang dijadikan sumpal sonar [sɔnar] n sinar matahari dsb
dipakai
nyonar v bersinar Pajjhâr lagghu arèna pon
nyoduv menyendok dengan sodu
nyonara. ‘Fajar pagi hari matahari akan
du-soduanv menyedok berkali-kali dengan sodu
lebbi
korang
tajhin‘lebih
sendok
kurang bubur’ orang yang lebih banyak mengumbar janji daripada yang ditepati
bersinar.’ songay [sɔ.ŋay] n sungai Songennep [sɔŋǝnnǝp] n kabupaten paling timur pulau Madura; Sumenep.
soghi [sɔghi] a kaya
Songennep
sokkla [sɔkkla] a 1 (untuk tanaman) berbuah
berbingkai’ tidak adanya batas bagi orang
semua dengan sempurna 2 berkeagamaan sokklat [sɔk.klat] a warna coklat
Madura
ta’
abingker‘Sumenep
dalam
gerak
tidak
pencarian
penghidupan, tempat bermukim, dan jodoh
sokkor [sɔkkɔr] n syukur
songka'
soko [sɔkɔ] n kaki nyoko v mengaki
nyongka’v
[sɔŋkaʔ]
membuka
dengan
menarik
menyingkap; dari
bagian
bawah
nyoko ajâm‘mengaki ayam’ meski terlihat buruk di luar, tetapi baik di dalam
songkèl
nyongkèlv
[sɔŋkɛl]
menyelipkan
senjata dibalik pakaian untuk berjaga-jaga,
solak [sɔlak] nyolakv memberi lebih banyak dengan maksud tidak suka atau tidak baik solam [sɔlam] n sulam
bersiap-siap, atau untuk pembelaan diri ngal-mangngal nyongkèl kerrès, nangèng ètapok
ta’
alabân
‘bergagah-gagah
asolamv bersulam
menyelipkan keris tetapi ditampar tidak
nyolamv menyulam
melawan’
solamann sulaman; hasil menyulam
penakut
solap [sɔlap] a silau
berani
sebenarnya
songot [sɔŋɔt] n kumis
somajâ [sɔmajɐ] n janji yang ditentukan [sɔmbhɐŋ]
asongot/asongodhân v berkumis songsang [sɔŋsaŋ] nyongsangv terbalik
waktu dan atau tempat sombhâng
berlagak
nyombhangv
sopajâ [sɔpajɐ] p supaya
menyumbang
soprè [sɔprɛ] nyoprèv mencari; mengharap
sombhânganv sumbangan
Sora [sɔra] n bulan Muharram
sombong [sɔmbɔŋ] a sombong
sorak [sɔrak] n sorak
bong-masombongv menyombong bong-sombonga penanda
(biasanya
negatif
sombong somor [sɔmɔr] n sumur
jha’‘jangan’)
arak-sorakv bersorak-sorak didahului terlalu
asorakv bersorak sorat [sɔrat] n surat asoradhânv berkirim surat Sorbhâjâ [sɔrbhɐjɐ] n Surabaya soro [sɔrɔ] nyorov menyuruh
Halaman 82 dari 97
sorot [sɔrɔt] nyorot v mundur
nyosonv menyusun
manyorot v memundurkan
sossa [sɔssa] a susah; sedih
rot-sorodhân v saling mundur; berebut
nyossaèv menyusahkan
mundur
kasossaan 1 n kesusahan 2 v mengalami
soroy [sɔrɔy] n sisir
atau tertimpa kesusahan
asoroy v bersisir
sotra [sɔtra] n sutra
nyoroy v menyisir
asotraanv memakai pakaian dari sutra
soso [sɔsɔ] n payudara
sowar [sɔwar] n ono bunyi jatuhan air (saat
nyosovt menyusu; menetek
mandi, dsb.)
nyosoèvt menyusui
sowara [sɔwara] n suara
sosoann hasil pekerjaan menyusui taretan sosoan,
saudara
susuan
atau
karena
nyuâl v menyoal; menanyakan
soson [sɔsɔn] susun tiga’
bersusun:asoson
sowarghâ [sɔwarghɐ] n surga suâl [suɐl] n soal; pertanyaan
menyusu pada satu orang asosonv
asowarav bersuara
tello’‘bersusun
suâlân n ujian lisan suwarghâ [suwarghɐ] n surga
Halaman 83 dari 97
T ta’ [taʔ] adv (MT) tidak
tadâ’ attas bâbâna‘tidak ada atas bawahnya’
ta’ tao abhâlik cobiggha ‘cobeknya tidak
memperlakukan secara adil
pernah berbalik (berputar)’ selalu miskin.
tadâ’ bâbâ èrèna‘tidak ada bawah irinya’
Perputaran cobek sebagai perumpamaan
memperlakukan secara adil
perputaran nasib
tadâ’
bherrâs
jhâghung
ètana’,
tadâ’
taat [taʔat] v taat
jhâghung sabbhrâng èkanasè’ ‘tidak ada
tabâng [tabɐŋ] v kejar
beras jagung ditanak, tidak ada jagung
nabângv 1 mengejar 2 mengejar perkara
singkong dijadikan nasi’ sikap menerima
hukum, misalnya dengan menyuap dsb.
rizki apa adanya
bâng-tabângan v kejar-kejaran
tadâ’ jhur bâlina ‘tidak ada pergi pulangnya’
1tabâr
[tabɐr] a tawar
orang yang melakukan pekerjaan dengan
bâr-tabârrâ birâ sapakand̩hângan tadâ’ ta’
tidak bertanggung jawab misalnya selesai
bâdâna
atau
ghâtella
tumbuhan gatalnya’
birah
‘setawar-tawarnya
sekandang
perdamaian
pasti
dalam
ada
pertikaian
tidaknya
sedangkan
tidak
orang
ada
tersebut
keterangan tidak
bisa
ditemui
antar keluarga pasti menyisakan sakit hati
Tadâ’ orèng jhâruppen èserrop dhibi’. ‘tidak
meski sekecil apapun
ada orang kelilipan ditiup sendiri’ semua
2tabâr
[tabɐr] v tawar
orang pasti membutuhkan pertolongan atau
matabârv menawarkan
bantuan orang lain
nabârv menawar
tadâ' omor meninggal
nabâraghi v menawarkan
taè [taɛ] n tahi; kotoran (manusia)
bâr-tabârânv saling tawar; tawar-menawar tabbhu [tabbhu] v tabuh
ataèvi buang air besar tae(na)
jha’
bâdââ
oto’na
ècongkè’
nabbhuv menabuh
polè‘andai saja tahinya ada kacangnya akan
tabbhuânn tetabuhan (musik, dsb.)
dicungkil lagi’ sangat pelit; kikir
tabbhuan
ella
èontalè
‘gamelan
sudah
etolong,
atangdhang
diangkat,
menari’
pekerjaan yang terlambat dan percuma tabbhuk [tabbhuk] n bunyi jatuh/gedebuk tabbhughânadv berbunyi gedebuk
ngantep
melempar
taè‘dilambungi
tahi’‘susu
dibalas
air
tuba’ tagher [taghǝr] a yang mengguncangkan matagherv
tabbra’ [tabraʔ] nabra’ vt menabrak
mengguncangkan:
Soragghâ
orèng sè nègghu aghâruִ◌dhu’ matagher
bra’-nabra’vi menabrak-nabrak; menabrak
bhumè. taghi [taghi] v tagih
kesana-kemari ba’-tabra’anv saling menabrak
naghi v menagih
tabra’ann tabrakan
kataghiân n ketagihan
tabu’ [tabuʔ] n perut
tajhâ’ [tajhɐʔ] v tarik
atabu’v berperut bu’-tabu’ân
melati,
malatè
suka
najhâ’ v menarik meminta
makanan
terutama bagi seorang guru tabu’ karèt‘perut karet’ banyak makan tadâ’ [tadɐʔ] v tidak ada matadâ’v menghabiskan
ètajhâ’ èèrèt‘menarik menyeret’ sangat irit tajhem [tajhǝm] a tajam matajhemv menajamkan tajhem mara bellât‘tajam seperti sembilu’ sangat tajam
Halaman 84 dari 97
ker-takern alat untuk menakar
tajhi [tajhi] n susuh èkennèng tajhina dhibi’‘terkena susuhnya
naker
sendiri’ senjata makan tuan
menyeimbangkan antara pendapatan dan
tajhin [tajhin] n bubur tajhin
sanapora ini
berwarna
hijau,
disediakan
dalam
selamatan
takèr [takɛr] n takir, pincuk tako’ [takɔʔ] a takut nako’èv menakutkan ko’-nako’èv menakut-nakuti
perjalanan tajhin
makan’
belanja
bubur
ditaburi gula merah, dan di beri santan. Bubur
kakan‘menakar
sappar/mèra
bubur
yang
ko’-matako’ v 1 menakut-takuti 2 pura-
dimaksudkan untuk menetralkan pengaruh
pura takut
tidak baik bulan shafar. Bubur ini terdiri
tako’ ka matana oreng‘takut pada mata
atas dua bagian, bagian pertama bubur
orang lain’ tidak berani tampil di depan
merah
umum.
manis
(coklat
gula
Jawa)
berisi
gumpalan tepung kenyal yang memanjang
talè [talɛ] n tali
(disebut bai’‘isi’) dan bubur putih asin yang
atalèv bertali; terikat
dimasak dengan santan berisi bai’ yang
atalèanv memakai tali
bulat lebih besar dari bai’ bubur merah
lè-talèn pengikat perjodohan seperti cincin,
tajhin somsom bubur tepung beras putih
kalung, dsb
dikuahi kaldu sumsum sapi, gajih, dan
nalèèv mengikat
daging dibumbui merica, bawang putih,
mara talèna salebbâr‘seperti tali katok kolor
pala, dan jahe. Bubur ini diberikan untuk
– panjang pendeknya tidak jelas’ orang
pemulihan tenaga sapi setelah melahirkan,
yang perkataannya berubah-ubah
membajak, atau sebelum dikerap. Pemilik
nalèè tabu’‘mengikat perut’ menahan lapar
sapi makan bubur ini jika ada sisa
talè kangkang‘tali kekang’
tajhin
sora/peddhis
bubur
beras
putih
lanjhângnga
talè
ta’
kèra
nyapo’
ka
dengan cincangan opor daging sapi, pelas
colo’‘sepanjang-panjangnya tali tidak akan
udang, dan cincangan kelapa muda yang
mengejar
disediakan untuk merayakan 10 Muharram
biasanya merebak dengan cepat
ada juga yang disediakan untuk kematian
talè kangkang talè tèmbâ, karèna èkakan
Husain (cucu Nabi) dalam perang di Karbala
pas
tajhu [tajhu] najhu v membuat lubang di tanah dengan kayu lancip kurang lebih seukuran tangan untuk ditanami jagung, kacang tanah dsb pada lahan kering jhu-tajhun alat untuk najhu
èkèbâ‘tali
dimakan membawa
berita
kekang
terus
tali
dibawa’
pulang
sensasional
sisa
timba, tamu
suguhan.
sisa yang Ini
merupakan satu hal yang memalukan. talekkèn [tǝlǝkkɛn] n mengajari orang mati menjawab pertanyaan malaikat dalam kubur
takbir [takbɪr] n lafadh bahasa arab ‘Allaahu
setelah mayat dikubur; talkin tales [talǝs] n talas; keladi
Akbar’; takbir Takepe’ [takɛpɛʔ] n bulan kesebelas dalam penanggalan
mulut’
Madura
sebagai
pengganti
tama’ [tamaʔ] a tamak; loba tamba [tamba] nambav menambah
penyebutan bulan Hijriyah Dzul Qa’dah.
atambav bertambah
Bulan ini disebut takepe’‘terjepit’ karena
ba-tamban tambahan
berada di antara dua bulan mulia Syawal
nambaèv menambahi
dan Dzul Hijjah.
tambaann tambahan
taker [takǝr] v takar
tambhâ [tambhɐ] n obat
nakerv menakar
atambhâvi berobat
Halaman 85 dari 97
nambhaivt mengobati
namparè v memberi tali; mengikatkan pada
tambhâ amès‘obat amis’ makanan pencuci
tali
mulut
tampar
bi’
talena,
lamon
entar
bi’
tambhâna malo matè‘obat malu/kehilangan
molena‘tampar dengan talinya, berangkat
harga
dengan
diri
mati’
menyatakan
bahwa
peribahasa harga
yang
diri
adalah
segalanya sehingga untuk menebus rasa malu mati dengan carok itu lebih baik
sampai tuntas ditolak
karena
tidak
nambhângè v mengongkosi Sè ngajhâk sè
nambhângè.
perempuan tana [tana] n tanah
tambu’ [tambuʔ] nambu’v melempar
tana’ [tanaʔ] v tanak
bu’-tambu’ânv lempar-lemparan
atana’ v memasak nasi
cellot ‘lempar-lempar
tanah
tanang [tanaŋ] n tangan
liat’ berangkat untuk satu pekerjaan tetapi
atanangv bertangan
di jalan mengerjakan hal lain yang tidak ada
ta’
kaitannya
menyembah’ tidak tahu tata krama
dengan
pekerjaan
tersebut
tao
ajhungjhung
tanang‘tidak
sehingga ditunggu oleh orang lain
tandâ’ [tandɐʔ] n tandak (penari)
nambu’ kalabân kembhâng èbâles acan
tand̩ha [tanɖhɐ] n tanda
‘melempar dengan bunga dibalas terasi’
atanḍhâv bertanda
‘susu dibalas air tuba’
nanḍhaèv menandai
tambur [tambur] n genderang
tandhu [tandhu] n tandu
tamone [tǝmɔnɛ] n ari-ari
tandu’ [tanduʔ] n tanduk
tamoy [tamɔi] n tamu
nandu’v menanduk
katamoyanv 1 kedatangan tamu 2 fig.
tanè [tanɛ] n tani atanèv bertani
mendapat anak bayi tampa [tampa] v menerima dengan satu melebar
tahu
atandu’v bertanduk
matamoy v bertamu
tangan
sesuai
dengan pilihan tampo’ [tampɔʔ] n puki; vagina; kelamin
kendaraan
bu’-tambu’
yang
menyatakan bahwa sekali berbuat harus
ètampekvp
[tambhɐŋan]nongkos
2tambhâng(an)
ungkapan
tampèk [tampɛk] nampek terlalu pilah-pilih
[tambhɐŋ] n tambang
1tambhâng
pulangnya’
dan
telapak
tangan
se atanè atana’‘yang bertani menanak’ yang berusaha akan memetik hasil usahanya
menengadah; menopang
tanen [tanǝn] n perangkap hewan
nampanèv menerima
tanèyan [tanɛyan] n halaman
atampa cangkèm ‘bertopang dagu’ 1 diam
tanèyan lanjhâng pola pemukiman keluarga
bermalas-malasan 2 melamun
yang
tampan
[tampan]
nampanèv
menyambut;
memanjang
Komposisinya
dari
terdiri
barat
atas
ke
paling
timur. barat
menerima
sebuah langgar dengan tempat wudhu’
nampanè (pasa) 1 vmenyambut puasa 2 n
berupa sumur dan kamar mandi sebelah
hari pertama bulan Ramadhan yang dimulai
timur memanjang berurutan rumah orang
sejak maghrib tanggal satu
tua dan anak-anak perempuan. Di depan
pan-tampan
saling-menerima
dalam
pertukaran (cindera mata, dsb.) tampar [tampar] n tali; tambang; tampar atamparv bertali: atampar mera ‘bertali
masing
rumah
terdapat
dapur
dengan
kandang ternak di belakangnya. tang
[taŋ]
a milikku: tang buku ‘buku
milikku’
warna merah’
Halaman 86 dari 97
tangdhâng [taŋdhɐŋ] n tarian untuk laki-laki
tapa [tapa] atapav bertapa
dengan tandak yang dilakukan dalam remo
napaè v melakukan tapa untuk sesuatu:
dan diiringi dengan gemelan atau sandur
napae ana’eng se nyare elmo ‘melakukan
atangdhângv menari dengan tandak dalam
tapa untuk anaknya yang mencari ilmu’
remo
patapaan v tempat bertapa; pertapaan
tanges [ta.ŋɛs] n tangis
tapa’ [tapaʔ] n tapak, telapak
nanges vi menangis
napa’ v sampai: Tapè napa’ dâ’ finis sapè sè
nangèsèv menangisi
nomer sittong. ‘tapi yang sampai ke finis
atangesanvi bertangisan
sapi nomor satu’
tangghâ’ [taŋghɐʔ] v nanggha’v menanggap (hiburan)
tapa’
dangdang
secara
harfiah
berarti
‘tapak burung gagak’ yang dilambangkan
tangghâ’ jhâ’ opaè‘biarkan manggung tapi
kepada
jangan
berhubungan hal-hal yang berbau klenik
diberi
upah’
anjuran
untuk
mengabaikan kabar yang belum tentu benar tangghiling [tǝŋghiliŋ] n trenggiling tangghung
[taŋghuŋ]
a
1
2
empat.
Hal
[tapɔk]
napokvt
menempeleng;
menampar
tanggung
napok
nangghungv menanggung
tanang‘menampar/menempeleng
tangkep [taŋkəp] v tangkap
ini
dan mistis tapok
tanggung
simpang
ngènjhâm
meminjam tangan’ sama dengan ‘lempar
nangkep v menangkap
batu sembunyi tangan’
tangtang [taŋtaŋ] nangtangv menantang
tappor [tappɔr] v memukul dengan benda
atangtangan mengucapkan atau mengirim
keras untuk menghancurkan, membelah,
tantangan
dsb
tanto [tantɔ] a tentu; pasti
napporv memukul dengan benda keras
nantoaghiv menentukan
etappor kelapidm disambar petir
tanya [taña]v tanya
tarabhâs [tarabhɐs] narabhâsv menerabas
atanyav bertanya
tarang
nanyaaghivmenanyakan
[taraŋ]
sarang/tempat
tao [taɔ] v (R) 1 tahu: Sengko’ ta’ tao lamon
patarangan
[ptaraŋan]
unggas
(biasanya
peliharaan) mengerami telur.
kodhu ka romana.Saya tidak tahu kalau
tarata [tǝrata] n ayam hutan
harus ke rumahnya.2 pernah:Samot lakar
taratas [taratas] naratas v menerabas
penter,
tareddhep [tarǝddhǝp] vi tertidur
memang
tape
ta’
pintar,
tao
abhajang‘Samot
tetapi
tidak
pernah
mataov memperlihatkan; memberi-tahukan dengan memperlihatkan olah tahu; sok tahu kèra‘tahu
[tarñaŋ]
atarnyangv
membantah
dengan mengulang-ulang perkataan orang yang dibantah
pangataoann pengetahuan dhughâ
satarètanann sesaudara tarnyang
o-mataov bersikap atau bertindak seolah-
tao
tarètan [tarɛtan] n saudara atarètanv 1 bersaudara 2 berkerabat
sembahyang.’
duga
tarongghu [tarɔŋghu] sungguh-sungguh kira’
tahu
narongghui v melakukan dengan sungguh-
mengukur diri
sungguh
tao nyekot ta’ tao ajhai’‘bisa memotong
ètarongghuiv dilakukan dengan sungguh-
pola tidak bisa menjahit’ bisa menasihati
sungguh
tetapi tidak bisa melaksanakan nasihatnya taon [taɔn] n tahun
Halaman 87 dari 97
tas [tas] n singakatan dari attas ‘atas’ Mano’
tellasân [tǝllasɐn] n hari raya
perrè’ nyabâ’ è tas pao. ‘burung pipit
Tellasân AjjhiHari Raya Idul Adha
hinggap di atas pohon mangga’
Tellasân Aghung hari raya Idul Fitri
tasbhi
[tasbhi]
n tasbih; rosario
Tellasân Pètra hari raya Idul Fitri
tasè’ [tasɛʔ] n laut
Tellasân Rèrajâ/Rèyajâ [rɛrajɐ/rɛyajɐ] hari
taskatès [taskatɛs] adv ceplas-ceplos dalam
raya Idul Adha Tellasân Topa’ [tɔpaʔ] n lebaran ketupat,
berbicara tasmak [tasmak] n kaca mata
yaitu hari ketujuh setelah idul fitri atau
atasmaghânv memakai kaca mata; ber-kaca
tanggal
mata
dianalogikan
tataèn/tatayyèn [tataɛn/tatayyɛn] a berkarat nebbhâsv
[tǝbbhəs]
Syawal.
dengan
Lebaran
Idul
Fitri,
ini yaitu
merayakan puasa enam hari pada bulan
tatak [tatak] a penuh tekat tebbhâs
delapan
Syawal pembelian
tello’ [tǝllɔʔ] num tiga
seluruh hasil panen sebelum dipetik dari
tello [tǝllɔ] num tiga; perubahan bentuk tello’
pohonnya. Dalam hal ini pembeli yang
ketika dilekatkan sebagai inti frasa pada
memetik atau memanen
bentuk lain, misalnya tello polo ‘tiga puluh’.
tebbhasann system pembelian dengan cara
n tebu tèddhâ’ v injak nèddhâ’v menginjak:Nèddhâ’ teppong ta’ alampat. ‘menginjak tepung tak berbekas’ teddhâs [tǝddhɐs] v menetas; pecah tègghu [tɛgghu] nègghuv menonton tegghu’ [tǝgghuʔ] negghu’v memegang ghu’-negghu’v memegang sesuatu ghu’-tegghu’anv saling berpegangan tebbhu
tellor [tǝllɔr] n telur atellorv bertelur
tebbhâs; tebasan; borongan [tǝbbhu]
lor-tellorann telur-teluran; telur mainan
[tɛddhɐʔ]
nyabâ’ tellor è bâtton‘menaruh telur di pinggir balai-balai’ melakukan pekerjaan sia-sia yang hanya merugikan diri sendiri tèma [tɛma] n timah tèmbâ [tɛmbɐ] n timba nèmbâv menimba tèmba’ [tɛmbaʔ] 1 v tembak 2 n senapan nèmba’vt1 menembak 2 meniru ba’-tèmba’annsenapan mainan
(tangan) negghu’ dârâ (perempuan yang) masih bisa hamil karena masih mengalami menstruasi
[tɛmbhɐŋ]
atèmbhângv
nekketv menekan
menimbang
1
menekan-nekan
2
2
p
berat
badan
nèmbhângv menimbang tèmbhângann timbangan
tekkor [tǝkkɔr] n tekor
tèmbhâng
èkettè’
tèkos [tɛkɔs] n tikus
ditendang
kuda’
katon
timbang
sendiri
saling tekan
tèkos
v
1
(ètèmbhâng) daripada
tekket [tǝkkǝt] n tekan ket-tekkeddhânv
tèmbhâng
bunto’na‘tikus
kelihatan
jhârân
‘daripada
pasrah
menerima
penghasilan yang sedikit daripada tidak
ekornya’ hukuman hanya diberikan kepada
mendapat apa-apa
orang yang wajib menanggungnya
Tadâ’ tèmbângan berrâ’ salajâ‘tidak ada
tèla [tɛla] n ketela rambat
timbangan berat sebelah’ keadilan harus
tèla’ [tɛlaʔ] nèla’èv melihat
menempatkan semua orang dalam posisi
ngatela’ v melihat
seimbang
èkatèla’v terlihat
pentingnya
tèlas [tèlas]a terlihat jelas karena tidak ada penghalang
merupakan rasa
implementasi
keadilan
bagi
orang
Madura tèmbo’ [tɛmbɔʔ] n tembok; dinding
Halaman 88 dari 97
atèmbo’ v berdinding
tèngghi bhâu ‘tinggi bahu’ sombong
nèmbo’ v memberi dinding
tèngghu [tɛŋghu] vi tonton
tembus [tǝm.bus] a tembus
nèngghuvt
Moghâ dhâddhi sampornana ka sè nangghâ’ sareng sè nèngghu. ‘semoga menjadi kesempurna-an
nembusivt memastikan temmo [tǝmmɔ] atemmov bertemu
menonton:
nemmov menemukan
bagi
patemmonn pasar yang adanya dua hari
menonton’
sekali
ghun-tengghunn tontonan
mon-temmonv
berjanji
untuk
bertemu
yang
menanggap
atèngkav bertingkah
nemmo angèn nyaman ‘menemukan angin
aka-tengkav banyak tingkah tèngka’ [tɛŋkaʔ] n langkah
nemmo bhuta matè ‘menemukan raksasa
atèngka’v melangkah
mati’ mendapatkan keuntungan yang besar
tengnga [tǝŋŋa] n tengah
ta’ nemmo bujâ è batton‘tidak menemukan
tèngngep
garam di pinggir balai-balai’ selalu salah
tennar [tǝnnar] a retak tèpès [tɛpɛs] a tipis
tèmon
amoso
matèpèsv menipiskan dhurin
‘seperti
mentimun melawan durian’ meng-ibaratkan lawan yang tidak seimbang atau sebanding tèmor [tɛ.mɔr] n timur tènd̩hâk sapèna
sasat
n
noro’
pès-tèpèsv tipis-tipis teppong [tǝppɔŋ] n tepung teppong
bi’
ghuddhuna,
buddhuna‘tepung
ngatemor agak ke timur [tɛnɖhɐk]
bergabung
sama
apolong
padâ
dengan
kuenya,
rusaknya’
bergabung
langkahTèndhâgghâ
sama-sama rusaknya. Ket. Peribahasa ini
monyèna
berasal dari pantun pendek.
saronèn.
“Langkah sapi tersebut seperti menyertai
tèra’ [tɛraʔ] a terang
bunyi saronen.”
terbhâng [tǝrbhɐŋ] n rebana; terbang
satend̩hak
(ter)-
telungkup
salah mara
nèngngepv
[tɛŋŋǝp]
ta’ nemmo èra‘tidak bisa bergerak’; selalu tèmon [tɛmɔn] n mentimun
yang
tèngka [tɛŋka] n tingkah
disuatu tempat dan waktu tertentu nyaman’ mendapat berita menyenangkan
dengan
sapeccak
arti
harfiahnya
aterbhânganv bermain rebana
‘selangkah sekaki’ selangkah adalah sepupu
martabhat
sekaki adalah saudara kandung yang artinya
rebana Pangelen – Para pemain rebana dari
saudara dan bukan sama-sama jauh, sama-
desa Pangelen selain tangan mereka sibuk
sama dekat
menabuh
tèngal [tɛŋal] n (T) mata
terbhang
rebana,
Pangèlèn
mulut
mereka
‘seperti
sibuk
bernyanyi bersiul atau bersorak sedangkan
nèngalèv melihat
kaki mereka yang bergiring-giring sibuk
panengaln penglihatan
menari sehingga menghsilkan suara musik
tengel [tɛŋǝl] a tuli matengelv
acuh,
dan nyanyian yang padu’ mengumpamakan pura-pura
tidak
mendengar
bersamaan dengan baik.
ngel-matengelv pura-pura tuli tèngel
montengnga‘tuli
tulang
terro [tǝrrɔ] v ingin ekornya’
tidak mau mendengar nasihat dan selalu melawan tèngghi [tɛŋghi] a tinggi matèngghi v meninggikan
beberapa pekerjaan berbeda yang dilakukan
tèta [tɛta] n titah tètè [tɛtɛ] n titi nètèv meniti sasat nètè obu’ salembâr‘seperti meniti rambut selembar’ 1 melakukan pekerjaan
Halaman 89 dari 97
sia-sia yang hanya menyebabkan celaka
nokarev mengajak berkelahi/bertengkar
sendiri
kar-tokaranv
2
selalu
salah
dan
menerima
hukuman tètè [tɛtɛ] a teliti
toko [toko] n toko
[tɛttɛ] n benalu
2tèttè
tokol [tɔkɔl] 1 v pukul 2 n palu:Sengko’
nèttèv
[tɛttɛ]
untuk
permainan
siladhân ‘silat-silatan’
patètè adv dengan teliti 1tèttè
kelahi-kelahian;
perkelahian antar anak laki-laki sin lat-
menempa;
memipihkan
memukul
seperti
dalam
kol-tokol n alat untuk memukul; pemukul
pembuatan emping, keris, dsb. tèttèann 1 landasan yang dipukul saat menempa
2
hasil
anִ◌di’ tokol ‘akupunya palu’ nokolv memukul
tempaan
(emping)
misalnya tettean sapolo ‘hasil tempaan dari sepuluh biji’
kol-tokolanv saling pukul [tɔktɔk] noktokv memukul barang
1toktok
keras dengan barang keras yang lain mis palu dsb; mengetuk
tè-tèttèn alat untuk menempa
2toktok[tɔktɔk]
to’ot [tɔʔɔt] n lutut
n lomba adu binatang kepala
dengan kepala
no’otv memukul atau menyerang dengan lutut
atoktokv mengadu kepala tolak [tɔlak] nolakvt menolak
leng-ngaleng ka to’ot‘bersembunyi di balik
tolak (bâli) bolak balik untuk satu keperluan
lutut’
singkat
rahasia
yang
terkuak
karena
pertanyaan yang menelisik
tanpa
berhenti
setelah
menyelesaikan pekerjaan tersebut
to’-oto’v sejenis arisan yang digunakan oleh
tolang [tɔlaŋ] n tulang
blater untuk menarik dana dari bhubuwan
ngangkès tolang acalathaghân‘mengangkis
yang pernah dibayarkannya pada anggota-
tulang
anggota remo
menunjang kebutuhan keluarga, kerabat,
tobi’ [tɔbiʔ] nobi’v mencubit
berserakan’
atau orang
bi’-tobi’anv cubit-cubitan
membantu
lain sehingga
atau
mendekatkan
hubungan
todus [tɔdus] a malu
tolè [tɔlɛ] v toleh
toghu [tɔghu] tunggu
atolèv menoleh
atoghuvi menunggui
alè-tolè v bertolah toleh
noghuivt menunggui
ta’
patoghun(makhluk halus) penunggu
atolè
bângkong
‘tidak
menoleh
pinggang’ berjalan laju tanpa menoleh
toju’ [tɔjuʔ] v duduk
1tolong
[tɔlɔŋ] nolongv mengangkat untuk
ju’-toju’v duduk-duduk
dipindah
katoju’ânn tempat duduk
penyimpanannya
matoju’v mendudukkan
nolongngaghiv
ngatojuiv menduduki (tempat duduk)
dan
diletakkan
pada
tempat
mengambilkan
untuk
diletakkan pada tempat penyimpannya
matoju’ tandha memberikan tanda lamaran
2tolong
[tɔlɔŋ] nolongv membantu
berupa oleh-oleh (biasanya dilakukan saat
long-nolongèv membantu hajat tetangga,
nyaba’ oca’ berupa topa’ toju’)
kerabat dsb
tokang [tɔkaŋ] n tukang
long-tolonganv berteriak minta tolong
tokar [tɔkar] n pertengkaran; perkelahian
pertolongann pertolongan
atokarv bertengkar; berkelahi atokaranv saling
bertengkar
long-tolong satu
sama
saroso’
‘bertolong-tolongan
serusuk’ bekerja sama tolong-menolong
lain:Jhâ’ atokar sakancaan. ‘Sesama teman
tomang [tɔmaŋ] n tungku
jangan saling bertengkar.’
tombhâk [tɔmbhɐk] n tombak
Halaman 90 dari 97
nombhâkv menombak ètombhâk
nongka’vi melakukan dengan tumit
èosong‘ditombak
diusung’
pembunuhan oleh anggota keluarga sendiri tompa’ [tɔmpaʔ] v naik
tada’ tongka’ tada’ dai peribahasa yang arti asalnya adalah tak peduli tumit, tak peduli dahi
yang
dimaksudkan
untuk
tidak
nompa’ vmengendarai
membeda-bedakan tinggi-rendah jabatan
pa’-tompa’ 1 n tempat naik 2 v bersetubuh
seseorang.
saling tindih
bada e tongka’ bada e dai‘ada di tungkai
tompa’ann kendaraan
ada di dahi’ segala sesuatu ada tempatnya
tompeng [tɔmpǝŋ] n tumpeng Muwâng
sesuai kodrat
tompeng,
nabâng
butèr‘membuang tumpeng, mengejar butir
tongkeng [tɔŋkɛŋ] n pantat tongko’ [tɔŋkɔʔ] nongko’vi 1 bertengger 2
nasi’ karena serakah mengejar yang kecil
bertumpu; berpijak
sedang yang besar yang dimiliki hilang
ko’-nongko’v bertengger
karenanya
ko’-tongko’n
tompo' [tɔmpɔʔ] v tumpuk atompo’vi bertumpuk
untuk
nongko’ bhâsa ‘bertumpu bahasa’ bertata
nompo’vt menumpuk
krama pada waktu berbicara
apo’-tompo’v bertumpuk-tumpuk
tongkol [tɔŋkɔl] n calon buah pisang; tongkol
po’nompo’v menumpuk-numpuk
pisang
tompo’ann tumpukan
nongkolv
tona [tɔna] a rugi
sudah
bertongkol
jhâ’
kol-
nongkol jangan lalai, lebih baik hati-hati
tond̩hing [tɔnɖhiŋ] n tonding
tongo [tongo] v kutu yang sangat kecil
tonding [tɔndiŋ] n bagian punggung pisau, celurit dsb. yang tidak tajam nondingv
tempat/sesuatu
berpijak, bertumpu
memukul
dengan
berwarna merah pada kulit ayam, lepitan kulit manusia, dsb; tungu; tungau; tengu
punggung
pisau, celurit, dsb
tongtong [tɔŋtɔŋ] n kentongan tonjhâng
[tɔñjhɐŋ]
tondu’ [tɔnduʔ] nondu’v menunduk
(menahan
tongar [tɔŋar]n tali kekang pada sapi dan
(condong dsb.)
kerbau yang dimasukkan melalui hidung nongarèv memberi atau memasangtongar Tongare [tɔngarɛ] n bulan kesepuluh dalam penaggalan
Madura
sebagai
pengganti
penyebutan
bulan
hijriyah
tono
dsb.)
[tɔnɔ]
nonjhângv supaya
nonov
menopang
tidak
memasak
roboh dengan
membakar katononv terbakar; kebakaran topa’ [topaʔ] n ketupat
Syawwal.
topa’ toju’ sejenis ketupat yang alasnya
Tongare berarti tujuh hari yaitu hari raya
berbentuk segi enam dengan atas runcing
yang diperingati hari ketujuh Syawal setelah
seperti kerucut
puasa enam hari pada bulan tersebut.
nyarè topa’, kaèlangan teppang ‘mencari
tongga’ [tɔŋgɐʔ] n tonggak [tɔŋghɐʔɐn]
tonggha’an
ketupat,
n batang bambu
bagian bawah yang berbuku pendek dan
kehilangan
sesajian’
karena serakah mengejar yang kecil sedang yang besar yang dimiliki hilang karenanya topèng [tɔpɛŋ] n topeng
paling keras dunynya‘tonggak
tor [tɔr] p juga
melintang di muka bumi’ masalah yang
tore [tɔrɛ] mari
samar-samar
toro’ [tɔrɔʔ] v ikut
tonggha’
sewadah
ngalang
ka
tiba-tiba
umum tongka’ [tɔŋ.kaʔ] n tumit
muncul
kepada
atoro’v patuh; taat noro’ v ikut
Halaman 91 dari 97
noro’aghiv
mengikutkan;
membiarkan
torot [tɔrɔt] biar norodhi/norotev menuruti kehendak
kehendak noro’èv mengikuti dari belakang
toto [tɔtɔ] v tumbuk
ro’-noro’ v 1 ikut campur 2 ikut-ikutan
notov menumbuk
noro’ bunte’‘ikut di belakang’ mengikuti
to-toton alat penumbuk
orang yang lebih tahu (kadang-kadang
to-totoan v sedang menumbuk sst towa [tɔwa] a tua
tanpa alasan) noro’ elmona raprap ‘ikut ilmunya rayap’
matowa v menuakan; mengawinkan agar
melakukan
menjadi
pekerjaan
yang
sepertinya
orang
tua:
matowa
ana’
sangat lambat tetapi menghasilkan sesuatu
mengawinkan
yang jelas dan cepat karena dikerjakan
wa-matowav
bersama-sama
seolah-olah sudah tua
ro’-noro’ bhâbâng ‘ikut-ikut bawang’ ikut
wa-towa
mengerjakan suatu pekerjaan tetapi tidak
kenceng ‘tua-tua kalanceng, makin tua
diperhitungkan, seperti anak kecil yang ikut
makin bersemangat’ 1 semakin tua semakin
belajar pekerjaan orang dewasa dsb.
bersemangat kerja 2 semakin tua semakin
toron [tɔrɔn] v 1 turun Dari Sorbhaja, ali
toron e Tangkel. ‘dari Surabaya, ali turun di Tangkel’ 2 mudik dari Jawa Hasan bhuru toron dari Sorbhaja. ‘hasan baru mudik dari surabaya’ toronann keturunan toron tana selamatan
bersikap
kalanceng,
atau
sajân
bertindak towa
sajân
suka kawin towat [tɔwat] atowatv berteriak wat-towadhânv berteriak-teriak trakat [trakat] n tirakat atrakatv bertirakat tuwa’ [tuwaʔ] n tuak
untuk anak yang baru pertama menginjak tanah sejak dilahirkan
Halaman 92 dari 97
U uwan [uwan] nguwanv menggembala
auwayanv menguap berkali-kali
uway [uway] n uap
uwes [uwes] adv sudah
auway v menguap; membuka mulut dengan lebar
dan
mengeluarkan
udara
karena
mengantuk, dsb.
Halaman 93 dari 97
W wâjib [wɐjip] v wajib; harus
memperebutkan
awâjibaghiv mewajibkan kawâjibhann kewajiban wâng-ghuwâng
[wɐŋghuwɐŋ]
sesuatu
yang
tidak
berharga karena terpengaruh ketamakan wawancara [wawañcara] n wawancara n
kumbang
wangwung/tahi
wè-rowè [wɛrɔwɛ] n tonggeret wortel [wɔrtəl] n wortel
mara wâng-ghuwâng nemmo taè‘seperti kumbang wangwung/tahi menemukan tahi’
Halaman 94 dari 97
Y yâkèn [yɐkɛn] v yakin
yatim [yatim] n yatim
Halaman 95 dari 97
Z Zabur [zɐbur] n kitab Zabur
zamzam [sɐmsɐm] n air zamzam
zakat [sɐkat] n zakat
Halaman 96 dari 97
DAFTAR PUSTAKA Ashadi, Moh. Makhfud. 1992. Kosa Kata Basa Madura. Sumenep: Tanpa Nama Penerbit Bastari dan Yoesi Ika Fiandarti. 2009. Kosa Kata Bahasa Madura Lengkap. Surabaya: Karya Simpati Mandiri Chaer, Abdul. 2009. Fonologi Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta Davies, William D. 2010. A Grammar of Madurese. Berlin: De Gruyter Mouton Iyubenu, Edi A.H. 2003. Ojung. Yogyakarta: LKiS Jonge, Huub de. 1989. Madura dalam Empat Zaman: Pedagang, Perkembangan Ekonomi, dan Islam
Suatu Studi Antropologi Ekonomi. Jakarta: KITLV, LIPI, Gramedia Moeliono, M. Anton. 1997. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Muslich, Masnur. 2009. Fonologi Bahasa Indonesia: Tinjauan Deskriptif Sistem Bunyi Bahasa Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara Pawitra, Adrian. 2009. Kamus Lengkap Bahasa Madura-Indonesia. Jakarta: Dian Rakyat Rahayu, Timbul [et. al]. 2010. Pangajhârân Bhâsa Madhurâ Malathè Potè: Kaangghuy SMP Kellas VIII. Bangkalan: Amanah Rifai, Mien Ahmad. 2007. Manusia Madura: Pembawaan, Perilaku, Etos Kerja, Penampilan, dan Pandangan Hidupnya seperti Dicitrakan Peribahasanya. Yogyakarta: Pilar Media Sudikan, Setya Yuwana [et.al]. 1993. Nilai Budaya dalam Sastra Nusantara di Madura. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1999. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Tim Redaksi Kamus Bahasa Indonesia. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa
Halaman 97 dari 97