278 8 21MB
Indonesian Pages [330] Year 2008
ISBN 978 979 685 776 0
KAMUS BAHASA BANJAR DIALEK HULU-INDONESIA Edisi Pertama
PERPUSTAKAAN PU SAT BA HASA DEPARTEMEN PENflDIKAN NASIONAL
IIIIIIHI
007009
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PUSAT BAHASA BALAI BAHASA BANJARMASIN 2008
PERPIJ$TtK&AN PUSAT BAHASA Kiasifikasi JNo. nduk: Tg!. k.
ltd.
Kamus Bahasa Banjar Dialek Hulu-Indonesia ISBN ....................
Penerbit Balai Bahasa Banjarmasin Jalan Jenderal Achmadyani Km 32,2 Loktabat, Banjarbaru, 70712 Kalimantan Selatan Telp.05 11-4772641, faks. 0511-4784328 Pos-el. [email protected]
Perwajah Sampul Wandanie Rakhman
Cetakan Pertama, 2008
Dilarang mengkopi atau memperbanyak sebagian maupun seluruh isi dalam buku tanpa izin tertulis dan penerbit atau pemegang hak cipta.
mi
3&i 33aheign j3njrmin
SAMBUTAN KEPALA PUSAT BAHASA Bahasa berkembang sejalan dengan perkembangan yang terjadi dalam masyarakat pendukungnya. Perkembangan bahasa itu akan tampak dari pertambahan kosakata. Pada permulaan abad ke- 15 tercatat 500 lema bahasa Melayu dalam dokumen sejarah perkamusan Indonesia. Pada pertengahan abad ke-20, tahun 1953, tercatat sekitar 23.000 lema dalam kamus Poerwadarminta. Pada penerbitthi tahun 1976 lema dalam kamus itu menjadi 24.000. Pada tahun 2001 terbit Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga yang memuat 78.000 lema. Perkembangan yang amat pesat itu tampak pada perempat abad ke-20 terakhir dan awal abad ke-2 1 mi. Pada awal abad mi Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi IV memuat hampir 100.000 lema. Di samping kata umum, dalam bahasa Indonesia telah dikembangkan istilah berbagai bidang ilinu dan teknologi serta seni yang kini telah dihasilkan sekitar 405.000 istiiah. Kmi terus dikembangkan kosakata dan istilah, baik berswnber dari bahasa asing maupun bersumber dari bahasa daerah di seluruh nusantara mi. Semua itu merupakan kekayaan yang memperlihatkan kemajuan peradaban bangsa Indonesia. Di Indonesia terdapat sekitar 746 bahasa daerah yang memiliki keragaman kemampuan daya ungkap (kosakata), jumlah penutur, wilayah pakai, dan Imgkungan sosial budaya. Ada bahasa daerah yang memiliki mutu daya ungkap cukup memadai dalam memenuhi tuntutan keperluan masyarakat pendukungnya, ada yang sedang, dan ada yang sangat rendah. Kondisi itu dapat dilihat dari jumlah kosakata yang terdapat dalam bahasa itu. Walaupun bahasa daerah telah memiliki cukup banyak kosakata, apabila berbicara tentang ilmu dan teknologi modem, bahasa daerah belum marnpu memenuhi tuntutan daya ungkap bidang ilmu dan teknologi, apalagi tenologi tinggi. Padahal, dalam kehidupan masa kini dalam pergaulan kaum muda tak tenlepas dan pengungkapan ihnu, teknologi, dan seni modem. Untuk itulah, bahasa daerah yang diharapkan tetap hidup dan memãinkan peran dalam kehidupan ke depan hams memperkaya kosakatanya demi kelangsungan hidup bahasa daerah tersebut di kalangan generasi pelapis. Perkembangan kosakata suatu bahasa harus dihimpun, selain menjadi dokumen pentmg, himpunan kosakata bahasa itu menjadi sumber rujukan masyarakat penuturnya atau masyarakat lain yang mgm mempelajani bahasa itu. Himpunan seluruh kosakata bahasa daerah yang diben penjelasan maknanya menjadi sebuah kamus bahasa daerah merupakan petunjuk kekayaan peradaban komunitas masyarakat penutur bahasa daerah itu. Kekayaan kosakata bahasa daerah itu perlu diketahui masyarakat di luan penutur bahasa daerah tersebut. Agar kosakata bahasa daerah itu diketahui masyarakat Indonesia, penlu kamus bahasa daerah-Indonesia. Sebaliknya, agar masyarakat penutur bahasa daerah itu memahami kosakata bahasa Indonesia sebagai sarana memahami keindonesiaan, dipenlukan kamus bahasa daerah-Indonesia. Kamus Bahasa Banjar Dialek Hulu-Indonesia ini merupakan upaya memperkenalkan kekayaan kosakata bahasa Banjar dialek Hulu, sebagai simbol peradaban bangsa Indonesia kepada masyarakat penutun bahasa Indonesia. Oleh
Kus
pr 1ek
n-lDdowfp
iii
Ii Bahasa banjarmasin karena itu, kamus im diharapkan dapat membantu masyarakat penutur bahasa Indonesia yang ingin memperkaya wawasan dalam memahami dan berinteraksi dengan peradaban dan budaya Banjar. Untuk itu, kepada para penyusun dan penyumbang saran serta semua pihak yang memungkinkan terbitnya kamus mi, saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang tulus. Secara khusus saya menyanipaikan penghargaan yang setinggi-tingginya clan ucapan terima kasih kepada Gubernur Kalimantan Selatan yang telah memberikan dukungan atas penerbitan kaipus mi. Kamus yang disusun sejak tahun 2007 hingga 2008 mi semoga dapat memberi manfaat besar bagi upaya pembinaan dalam rangka pelestarian bahasa Banjar dialek Hulu. Jakarta, 20 Juli 2008
Dr. H. Dendy Sugono
iv
Ku
hs
'D1Lek J-u1u-1ndiez1
baled bahaga banjarmazin PRAKATA EDISI PERTAMA Penyusunan kamus merupakan salah satu kegiatan kebahasaan dalam rangka mencapai tujuan peningkatan mutu penggunaan bahasa. Selain itu untuk meningkatkan sikap positif masyarakat terhadap bahasa serta peningkatan mutu daya ungkap bahasa, baik bahasa Indonesia maupun bahasa daerah. Berangkat dari itu Balai Bahasa Banjarmasin terdorong untuk menyusun naskah Kamus Banjar Dialek Hulu-Indonesia. Hal itu sebagai upaya mendukung keputusan pemerintah daerah yang menjadikan bahasa Banjar (BB) sebagai salah satu materi muatan lokal untuk diajarkan di SD dan SMP. Terbitnya kamus mi diharapkan dapat bermanfaat bagi dunia pengajaran dan masyarakat luas. Diakui atau tidak, sebagian besar kosakata baku BB banyak yang terlupakan, bahkan tidak diketahui oleh para generasi muda Kalimantan Selatan sekarang mi. Dèngan demikian upaya menggali, menumbuhkembangkan dan melestarikan BB yang terdapat dalam masyarakat Banjar di Kalimantan Selatan sangatlah penting. Pada kesempatan mi kami sampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan berperan serta dalain berbagai hal terkait dengan penyusunan naskah kamus mi. Saran, tanggapan, dan kritik dari berbagai pihak selalu kami harapkan demi perbaikan kamus mi pada masa yang akan datang.
Banjarmasin, 9 Juli 2008
Drs. H. Muhammad Mugeni Kepala Balai Bahasa Banjarmasin
Kirnis 'hs 'l?pr Vvlek
lai Bahasa Banjarmasin
TIM REDAKSI KAMUS BAHASA BANJAR DIALEK HULU-INDONESIA EDISI PERTAMA
Penanggung Jawab H. Dendy Sugono Kepala Pusat Bahasa
Pemimpin Redaksi H. Muhammad Mugeni Kepala Balai Bahasa Banjarmasin
Redaksi Pelaksana Musdalipah Siti Akbari Jandiah Wandanie Rakhman Muhammad Yamani H. Dede Hidayatullah Noor hastiah
Sidang Redaksi H. M. Suriansyah Ideham, H. Syarifuddin, H. Adjim Arijadi H. Syamsiar Seman, H. Abbas, H. Abdul Hamid Cormentyna Sitanggang
Knuz 'h
rr 1LeJc J-uki-1ud,ue
vii
alai Bahaaa 33anjarmasin
KATA PENGANTAR EDISI PERTAMA Menyusun sebuah kamus terutama kamus bahasa daerah yang benar-benar lengkap sehingga dapat disebut sebagai kamus lengkap memang sangat berat. Selain dibutuhkan pikiran, tenaga, waktu, serta biaya yang hampir-hampir tidak dapat dibatasi, ada hal lain yang menjadi syarat kelengkapan itu. Masalah yang utama adalah adanya perbendaharaan kosakata yang sudah sangat jarang (bahkan sudah tidakdigunakan) lagi oleh masyarakat penutumya seiring dengan pesatnya perkembangan budaya dan teknologi. Akan tetapi, satu hal yang pantas sekali dicatat adalah bahwa melengkapi sebuah kamus dan memasukkan kata atau istilah yang baru diketaliui akan jauh lebih sederhana jika dibandingkan dengan usaha penyusunan awalnya. Kamus Bahasa Banjar Dialek Hulu-Indonesia mi pada dasarnya bersumber dan berkembang dari berbagai sumber. Baik bersumber dari data-data yang berhasil dikumpulkan tim penyusun di lapangan, maupun dari kamus bahasa Banjar yang sudah ada, yakni Kamus Bahasa Banjar-Indonesia Edisi III yang disusun oleh Abdul Djebar Hapip. Berbagai media massa cetak lokal juga merupakan sumber yang digunakan untuk melengkapinya. Kamus Bahasa Banjar Dialek Hulu-Indonesia mi diharapkan dapat membantu seluruh masyarakat dalam meneliti, mempelajari dan berkomunikasi melalui pemakaian bahasa Banjar yang baik dan benar sebagai salah satu cara melestarikan budaya lokal. Penyusunan naskah Kamus Banjar Dialek Hulu-Indonesia mi mulai dilakukan oleh tim penyusunan naskah Kamus Banjar Dialek Hulu-Indonesia tahun 2007 hingga 2008. Sebagai penanggung jawab Kepala Balai Bahasa Banjarmasin Drs. H. Muhammad Mugeni, ketua Musdalipah, S.S., anggota Siti Akbari, S.S., Jandiah, S.Pd., Wandanie Rakhman, S.S., Muhammad Yamani, S.Sos., H. Dede Hidayatullah, S.Ag., dan Noor Hastiah. Kami ucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan naskah kamus mi. Secara khusus kami ucapkan terima kasih kepada Balai Bahasa Banjannasin sebagai kepanjangan tangan Pusat Bahasa yang memberikan tugas untuk menyusun naskah kamus mi. Terima kasih juga kami ucapkan kepada Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Tapin, Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Hulu Sungai Utara, Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Hulu Sungai Tengah, dan Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Balangan, serta Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Tabalong yang turut serta mengizinkan kami mencari data di lapangan di wilayah setempat. Terima kasih juga kami ucapkan kepada para narasumber dan semua pihak yang telah turut serta membantu perbaikan kamus. Meskipun penyusunan naskah kamus mi dilakukan oleh tim, namun tidak menutup kemungkinan terdapat kekeliruan dan kekurangan, atau ketidaksempurnaan dalam penyajiannya. Adapun isi dari naskah kamus mi disajikan dalam bentuk lema yang disusun secara alfabetis. Perlu ditambahkan bahwa lema dalam kamus mi tidak ditemukan lafal E, F, 0, Q, V, dan Z. Lafal E masuk ke dalam I/A, lafal F dan V masuk ke dalam P. lafal 0 masuk ke dalam U, lafal Q masuk ke dalam K, dan lafal Z masuk ke abjad S/J. Besar harapan kami komentar, knitik, clan sumbang saran dari para pengguna dan pemerhati BB untuk hadimya naskah Kamus Banjar Dialek Hulu-Indonesia menjadi lebih berkualitas, bermakna, dan bermanfaat bagi semua kalangan.
I