123 75 28MB
Indonesian Pages [80] Year 1949
UC-NRLF DS 647 B2 A5 1949 MAIN
B 4690 304
UCB
U.S.I.S.
ERIE : TANAHKU NEG'RIKU 4
Bali
Indon. COLL . LD 3
MEMBUAT
SEDJARAH
BARU
1938-1948
Levy
2-18-50
DVAVAY
VAVAYA
AVAAVYVAVAVAVAY
AVA
JE SUIS CE QUIAETE CE QUI EST ET CE QUI SERA ETNULMORTELNAVE NCORE LEVE LEVOILEJQUIME COUVRE VAVAY
THE HOOVER LIBRARRAWN ON
WAR, REVOLUTION , AND PEACE VAVAVAVAVAVAVA AVAVAVAVAVA
4.
SERIE : TANAHKU NEGERIKU
1
Bali
MEMBUAT
SEDJARAH
BARU
1938-1948
East Indonesia . 11
Minister
of Informatis
Diterbitkan oleh :
TIMUR KEMEND PENERANGAN NEGARA INDONES INOL VOORLICHTING OOST MAKASSAR
Typ
Drukkerij Makassar N.V.
A
N
Banjoewangi
Negara Toapel
DI
O
Gilimanoek
AN
Goenoer
Bratan O Temoakou 2098 Boeboenan Gilgit
Sanggit Boeleleng BookH
SINGARADJA Tedjakod
Koeboetambahan
ос
LEGENDA : Hoofdwegen Andenre vega INDISCHE OCEA ΑΝ bergen der Moogle In maters D. Danau Meer G. Goenoeng Berg :
OCEAN ΑΝ
TAPELHOEK naboelos Tandjoong
L-ake Mountain
mountains of Altitude is meters in given
KEY Main roads roads Other
Goenoeng Tatoer Goenoeng Kosta Dalam Tanjar 1717 Denong Bratan Kintam 2020ani Tambli D. ngan 1827 Bralan10 Panelokan Telosk , bios Abeng Bedorgoel : Moendoek 2132 Piek van )TBroellk 3142 Agung Batoeriti Poepasan 2276 nan Goenoeng Patong BALI bGoenoeng -eraja B( ockib 1174 Batoekao O Mirto pool Wongg KARANGASEN Gde etkan Panabal Poslos Tampakoiring Salat sibetan Bangl joeng Djegoe QPersan Renda ng Yenga O nan Sanger Antosari Pedjang gboog O Mangia Bongka sa ODefoed Badhoslo KLOENGKOENS GIANJARO Koesámbé Galgal TABANAN Kapal Look look Soaka Tanah Lod Kesiman ,Of Baongheo alendijoang DENPASAR Sanda PENIDA NOESA Dimbarer Serangan
Tjeloaka nbawang .
SEA JAVA
JAVA ZEE
5291654br
DS647 B2A5 1949 Bali
MAIN membuat
sedjarah
baru
(Perkembangan dalam sepuluh tahun jang terachir, sehingga pulau Bali diperintah puteranja sendiri) . Dengan penjerahan kekuasaan Resident kepada Dewan Radja2 di Bali, sehingga pekerdjaan sehari-hari jang biasanja mendjadi tugas seorang Resident bangsa Belanda selandjutnja mulai 14 Maart 1949 mendjadi tugas Ketua Dewan Radja2, seorang putera Bali sendiri, maka pastilah dapat dikatakan, Bali telah membuat satu sedjarah jang berarti dan sangat berharga, sehingga sekali gus telah mengambil suatu kedudukan jang terhormat diantara daerah2 Indonesia Timur, sebagai suatu bagian jang penting pula dari Indonesia Serikat. Dengan demikian sudah pula sepatutnja peristiwa ini diperingati dengan menerbitkan sebuah buku , tempat sekalian hal2 jang mengenai perkembangan itu dikumpulkan, supaja mendjadi kenang-kenangan, baik untuk mereka jang sedang melakukan kewadjibannja, maupun untuk mereka jang akan datang kemudian meneruskan sekalian usaha jang sedang berdjalan, sebagai biasa dalam perdjalanan dan perkembangan sesuatu bangsa dan negeri. Demikian djuga untuk daerah lainnja, tentu serba sedikit ada faedahnja apa2 jang telah dikerdjakan dengan berhasil baik di Bali dapat terpaksa mendjadi tjermin perbandingan. Oleh sebab itulah, didalam buku jang ketjil ini, kita tjoba mengusahakan membuka sedjarah perkembangan semendjak sepuluh tahun jang lalu sampai ketika penjerahan kekuasaan Resident kepada putera Bali sendiri ! Mudah-mudahan bermanfaat kiranja.
Kementerian Penerangan NEGARA INDONESIA
TIMUR. 3
BALI
SEPINTAS
LALU
Sepuluh tahun jang silam ! Dengan beslit Gubernur Djenderal tertanggal 7 Juni 1938 No. 21, Staatsblad 1938 No. 281 , terhitung 1 Juli 1938 keradjaan- keradjaan di pulau Bali dibangunkan lagi setelah beberapa puluh tahun sebagai satu daerah jang langsung diperintahi oleh kekuasaan Pemerintahı Hindia Belanda. Radja-Radjanja dilantik kembali dengan upatjara kehormatan. Peristiwa jang bersedjarah ini dilangsungkan pada 29 Juni 1938, di Pura Besakih, suatu pura jang ternama dan mendjadi pura seluruh Bali, tempat pemudjaan Radja2 dan rakjatnja jang setia dan berbakti kepada Agamanja setiap tahun. Semendjak tanggal bersedjarah jang tersebut diatas, maka se luruh Bali terbagi mendjadi 8 keradjaan, jaitu : 1. Buleleng.
2.
Tabanan.
3.
Bangli.
4.
5.
Djembrana. Klungkung.
6.
Karangasem .
7.
Gianjar .
8.
Badung.
Selandjutnja sesuai dengan kemauan zaman, maka disamping Zelfbestuur, didirikan pula suatu Badan Penasehat, jang dinamai ,,Paruman Negara" . Dengan demikian, Radja jang memerintah suatu Landschap , mendapat bantuan sebaik-baiknja dari suatu Badan jang Anggotanja tersusun berbagai -bagai lapisan masjarakat. Tetapi untuk seluruh Bali, tentu pula perlu dibentuk suatu Badan jang lebih tinggi dan luas, jang dapat meliputi seluruhnja. Oleh sebab itu didirikan Paruman Agung. Tugas dan kekuasaannja diatur didalam peraturan-peraturan Zelfbestuur. Selain Radja2 , turut pula wakil-wakil dan orang2 terkemuka dari kalangan rakjat duduk dalam Paruman Agung tersebut. 4
Maksud jang terutama dari Paruman Agung ini, ialah sebagai suatu alat kerdja-sama diantara Radja2 diseluruh Bali , dalam hubungan jang lebih tinggi, untuk keperluan bersama. Disamping Paruman Agung ini, sebagai suatu Badan tempat Radja2 dan Wakil Rakjat berkumpul membitjarakan soal2 keperluan umum di pulau Bali , didirikan pula suatu Badan jang dinamai Paruman Kerta Negara. Badan ini hanjalah semata-mata untuk Radja2 membitjarakan dan mengurus segala sesuatu jang berkenaan dengan kepentingan bersama diantara Radja2. Persidangan dilangsungkan sekali dalam 3 bulan. Tidak lama kemudian, petjahlah peperangan dunia ke- II. Tentera Djepang menduduki Bali dan mendjalankan rentjana jang dikehendakinja disitu. Betapapun beratnja penanggungan rakjat selama pendudukan Balatentera Djepang di Bali, harus djuga diakui, bahwa adanja Paruman Agung dan Paruman Kerta Negara, jang biarpun tidak dapat bekerdja 100 % sebagaimana mestinja, tetapi pengalaman2 jang didapat selama beberapa tahun itu dan kedudukannja jang mendapat kepertjajaan dari rakjat dapat djuga mendjaga sedemikian rupa, sehingga kerusakan negeri dan penghidupan serta kebudajaan rakjat dapat djuga didjaga dan diperlindungi sekedarnja dari tindisan Balatentera Djepang.
Demikian pula tatkala Djepang menjerah, sebagai kedjadian dimana-mana timbul sesuatu keadaan jang kurang tenteram, maka da pat djuga dikatakan, djika bahaja dan duka nestapa tidak mendjalar mendjadi-djadi, adalah djuga berkat usaha Paruman Agung jang dikala itu mempunjai kedudukan jang baik dan berkuasa sekali, sehingga keamanan dan kesedjahteraan rakjat terpelihara. Bertali dengan kemadjuan ketjerdasan rakjat dan beserta pula angin pembaharuan jang mengembus dimana-mana jang sampai djuga dipulau Bali, terasalah pula perlunja mengadakan perobahan sebesar-besarnja dalam kalangan pemerintahan. Demikianlah, Radja2 jang senantiasa memikirkan nasib dan keperluan rakjat dan negerinja dipulau Bali, mengambil keputusan un-
tuk bekerdja sama jang rapat. Hasilnja ialah keputusan kedelapan Radja2 (beslit No.1/1947 5
tgl 15 Augustus 1947) , jang menentukan berdirinja Federatie Bali. Bestuur daerah terdiri dari dua badan, jaitu : a. Dewan Radja2 ( College van Zelfbestuurders ) Anggotanja semata-mata terdiri dari Radja2 jang tergabung dalam Federatie itu. Seorang dari padanja mendjadi Ketua, dan jang lainnja mendjadi anggota biasa. b. Dewan Perwakilan Rakjat, jaitu jang disebut Paruman Agung. Badan ini terdiri dari seorang Ketua, seorang Ketua Muda. Anggotanja terdiri dari 40 orang. Diantaranja 34 jang dipilih dan 6 jang diangkat. Anggotaanggotanja ini ialah Wakil2 Rakjat dari pelbagai golongan masjarakat. Djika hendak digambarkan dengan tegas tentang kedudukan kedua Badan ini dapatlah diterangkan sebagai berikut : Dewan Radja2 adalah Badan jang tertinggi dalam Daerah Bestuur di Bali, jang mempunjai kekuasaan mengatur dan mendjalankan pemerintahan, sedang Paruman Agung sebagai Dewan Perwakilan Rakjat, mempunjai tugas kewadjiban t urut membuat undang2 dan turut mengatur anggaran belandja, sedang hak dan kew adjiban jang lebih luas ada pula pada Paruman Agung itu , sebagai tersebut dibawah ini : 1 C. initiatief a. petitie,
b.
interpellatie
b.
amendement.
Dengan berdirinja Federatie Bali dan dengan tudjuan jang pasti dari politik Pemerintah, jang hendak berusaha setjepat-tjepatnja supaja segala sesuatu dapat diserahkan ketangan putera sendiri, maka dengan beslit Directeur B.B. tgl 16 Januari 1947 No. B.Z. 2/1/6 (Bijblad 15708 ) kekuasaan H.P.B. ( Hoofd van Plaatselijk Bestuur) jang biasanja dipegang oleh seorang Controleur Belanda di ser a hkanlah kepada Zelfbestuur jang bersangkutan disemua Landschap di pulau Bali . Sekali-kali tidak dapat dipandang enteng pekerdjaan mendjadi Kepala Pemerintahan jang lazim disebut H.P.B. itu , tetapi dengan gembira putera-putera Bali melakukan tugas mulia dan terhormat itu, karena insjaf, bahwa kewadjiban ini adalah sebagai tangga permulaan untuk pekerdjaan bertanggung djawab jang lebih besar lagi seterusnja. Usaha tidak sampai disitu sadja, malah lebih lagi , sehingga de-
6
ngan beslit Kementerian Dalam Negeri dari N.I.T. , tertanggal 27 Maart 1948 No.BZ. 1/6/20 ( Bijblad N.I.T. No.4 ) kekuasaan2 Assistent Resident Singaradja dan Bali Selatan di serahkan kepada Dewan Radja2, sedang sebahagian kekuasaan Resident Bali/Lombok diserahkan djuga ketangan Dewan Radja2 tersebut. Disini kelihatan dengan njata, bagaimana Negara Indonesia Timur menghargakan Dewan Radja2, sehingga sekali gus diberinja kesempatan untuk mengudji ketjakapannja, dengan menjerahkan kekuasaan2 penting itu, didalam tempo jang singkat, dimulai dari kekuasaan H.P.B. , A.R. dan sebagian kekuasaan Resident. Ini tentu dapat pula dipandang sebagai suatu peralihan, supaja dengan djalan berangsur-angsuran, sebagian2 dari pada tugas kewadjiban dan kekuasaan itu dapat diberikan dan didjalankan dengan sempurna. Selandjutnja bila ternjata masa peralihan itu menundjukkan hasil jang baik, tentulah lebih mudah pula untuk menjerahkan bagian2 jang lain itu, sehingga achirnja lengkap semua diserahkan kedalam tangan putera-putera Bali. Demikianlah, dengan beslit Presiden tertanggal 1 April 1948, No.29/DPR/48 P.T. Anak Agung Gde Oka, wd. Radja Gianjar diangkat mendjadi Ketua Dewan Radja2 Bali dan diatas bahu beliau terletak suatu kewadjiban jang amat berat, karena selandjutnja sudah terbajang apa2 jang akan terdjadi dihari-hari jang akan datang, jaitu penjerahan kekuasaan Resident seluruhnja ketangan putera Bali, seperti jang sudah ditjita- tjitakan oleh Pemerintah N.I.T. Karena seluruh pegawai dan seluruh rakjat telah insjaf dan mengetahui akan tudjuan politik Pemerintah N.I.T. jang hendak berlaku sebagai pemerintah kebangsaan, demokratis dan berdasar federalisme, maka dapatlah dikatakan, bantuan diperoleh dengan menjenangkan, hingga djalannja pekerjaan senantiasa bertambah lantjar. Karena pemerintah N.I.T. di Makassar melihat hasil usaha jang sungguh2 dari sekalian pegawai dan rakjat, dipulau Bali, maka tjita2 dan djandji2 Pemerintah itu hendak diwudjudkan pula dengan bersungguh-sungguh, sehingga akibatnja, dengan beslit Menteri Dalam Negeri tertanggal 2 Maart 1949 No.1/4/25, Residentie Bali -Lombok dihapuskan , sedang dengan beslit hari itu djuga, No.1/4/26 kekuasaan2 Resident untuk Bali diserahkan kepada Dewan Radja2 Bali, sedang Lombok didjadikan berdiri sendiri, jang untuk sementara dikepalai oleh seorang Assistent Resident, menunggu terdjadi7
nja penjerahan kekuasaan kelak kepada Dewan Radja2 disana. Karena didalam kedudukan Resident itu ada pula tersimpul kuasa2 jang terdapat dari Pemerintah Federal, disamping kekuasaan jang dapat dari Pemerintah N.I.T. sebagai Negara bagian, maka penjerahan kekuasaan ini diartikan sedemikian rupa, seperti diuraikan dalam ajat 23 dan 24 dari pendjelasan beslit MBZ. No.B.Z.1 /4/26 , kekuasaan Resident itu diserahkan kepada Dewan Radja2, sedang kekuasaan federal dari Resident diserahkan kepada Ketuanja , jaitu P.T. Anak Agung Gde Oka. Dapat dipahamkan, hari penjerahan kekuasaan ini dipandang suatu hari bersedjarah oleh hampir 12 milliun putera Bali chususnja dan berpuluh-puluh djuta putera Indonesia umumnja diluar Bali , jang patut diperingati dan dirajakan dengan segala upatjara kebesaran dan kehormatan, seperti dituturkan dilain bagian dari buku pe-
ringatan ini .
8
Anak Agung Gde Agung
Upatjara penjerahan pemindahan kekuasaan DEWAN
Resident
kepada
RADJA-RADJA
Beberapa hari sebelum upatjara penjerahan kekuasaan Resident ketangan Dewan Radja2 di Bali, orang sudah mengadakan persediaan dan persiapan dengan radjin dan gembira. Sepandjang djalan dikota Bali dihiasi dengan daun2an jang menghidjau nampaknja, sedang bendera keradjaan dan kebangsaan Bali, merah, putih dan hitam dikibarkan pula dimana-mana. Tgl 14 Maart 1949 itulah hari jang dipilih untuk melangsungkan upatjara itu dipendopo Bali hotel. Perdana Menteri P.J.M. Anak Agung Gde Agung walaupun beliau sedang sangat sibuk, berkenaan dengan perundingan2 B.F.O. di Djakarta, beliau sempatkan djuga datang langsung dari Djakarta menghadiri dan melangsungkan upatjara penjerahan ini sebagai Perdana Menteri N.I.T. sedang Menteri Penerangan P.J.M. I. H. Doko beserta pegawai2 Tinggi dari berbagai-bagai Kementerian datang pula dari Makassar. Pendopo Bali hotel jang luas itu telah penuh sesak, lama sebelum pukul 9 , sementara bunjinja Gamelan kebesaranpun mendengunglah diangkasa, sehingga terasa benar bahwa sesuatu jang besar dan penting sedang ber.. laku.
Tepat pukul 9 P.J.M. Perdana Menteri Anak Agung Gde Agung dan pengiringnja tiba, dan didjemput dengan hormat oleh suatu Komisi dan diantar kepodium tempat upatjara pidato dilangsungkan. Beliau mengutjapkan pidato dengan suara jang njaring sebagai diterangkan disebelah ini : 9
Dari hati kehati
Sri Paduka Tuanku Radja2 , Paduka Tuan Residen, Paduka Tuan Ketua Paruman Agung, Plaiduka Tuan2 anggota Paruman Agung, Te tamu2 jang mulia, menghadiri upatjara ini, Hadirin jang terhormat. Bila saja kembali pada saat jang penting ini lagi diantara Paduka Tuan2 dan saudara2 sekalian, maka sebenarnjalah saja merasa sebagai seorang putra jang kembali dikalangan kaum keluarganja jang tertjinta. Pada saat ini terlebih-lebih pula hati sanubari saja diliputi oleh perasana suka tjita dan sjukur, oleh karena kini saja dapat menjaksikan serta melangsungkan suatu upatjara jang dilakukan untuk mengadakan suatu perubahan dalam susunan Pemerintahan di Bali jang mengandung sedjarah, bukan hanja untuk daerah kita sadja, tetapi djuga untuk seluruh Negara. Idam2an penjelesaian susunan Pemerintahan jang terkandung didalam hati sanubari saja sedjak saja mendjabat pekerdjaan sebagai Menteri Urusan Dalam Negeri dapatlah pada dewasa ini ditjiptakan serta diwudjudkan dan jang lebih2 mengharukan hati saja ialah peristiwa ini berkat kurnia Tuhan jang Maha Kuasa dapatlah saja lakukan dipulau jang indah permai ini, pulau kelahiran saja ditengah2 Saudara2 dan Tuan2 sekalian jang saja amat tjintai. Perubahan jang saja maksudkan itu, tidak berdiri sendiri , akan tetapi adalah salah satu dari perkembangan2 terachir dalam penglaksanaan rentjana pembaharuan susunan Pemerintahan dalam Negara kita dan adalah suatu bahagian dari pada rentjana tersebut jang telah ditetapkan oleh Pemerintah dalam permulaan tahun 1947. Setelah diperoleh persetudjuan Parlemen, maka setjara sistimatis, selangkah demi selangkah rentjana itu dilak anakan, baik diseluruh N.I.T., maupun di Bali , dan kini kita menjaksikan terwudjudnja salah atu dari tingkatan2 perkembangannja jang terachir di Bali. Dengan singkat rentjana itu mengandung dua buah maksud :
Menghapuskan sistim dualisme. Pertama: Meletakkan setjepat mungkin segala kekuasaan Pemerintah dalam tangan Bangsa Indonesia, jaitu menghapuskan dualisme Pemerintahan didalam susunan tatanegara, dan kedua : Menjesuaikan 10
dan mendemokrasikan susunan Zelfbestuur2 dan Pamong-Pradja Indonesia, agar dapatlah menerima dan melaksanakan tugas kekuasaan itu, sesuai dengan angan2 rakjat dan dengan bantuan Wakil2 Rakjat. Usaha penglaksanaan ini, sebagai jang saja katakan tadi , dilakukan selangkah demi selangkah setjara sistimatis, sehingga susunan Tata--usaha jang lama itu mendjadi sebagai ibarat satu tabir jang digulung setjara teratur dari bawah keatas. sedangkan bergandengan dengan usaha itu lalu dibentuk Pemerintah2 daerah, jang terdiri dari Bangsa Indonesia sendiri untuk menggantikannja. Pada saat ini, kita menjaksikan terwudjudnja salah satu perkembangan jang terachir dalam pengelaksanaan rentjana tersebut dipulau Bali. Maka dari pada itu, sebelum saja menguraikan lebih landjut arti peristiwa jang kita rajakan ini , maka sebaiknjalah kita menoleh kebelakang terlebih dahulu untuk bersama2 memandang sekali lagi djarak jang telah kita djalani. Saja peringatkan kepada Tuan2 sekalian, bahwa telah dalam bulan dua tahun 1947 peraturan pembentukan Gabungan Keradjaan2 ditetapkan, dan dalam bulan sebelum itu, tugas kewadjiban H.P.B. diserahkan kepada Zelfbestuur. Mula-mula pada masing2 Zelfbestuur itu diperbantukan seorang Kontrolir Bestuursadviseur, jang lambat laun ditarik kembali. Untuk memperkuat tenaga Zelfbestuur buat melaksanakan tugas jang baru ini, maka Pegawai2 Pamong-Pradja Indonesia jang berpangkat Patih, dipekerdjakan pada Pemerintahan Zelfbestuur sebagai pegawai jang tertinggi dibawah Perintahnja Zelfbestuurder. Berkat usaha Dewan Radja2, Paruman Agung dan Pegawai2 jang senantiasa melakukan pekerdjaannja dengan tulus ichlas dan berdjasa, maka dalam praktik sehari2 persatuan kedelapan Keradjaan jang bersama ama mewudjudkan deerah ini , mendjadi makin bertambah erat. Perkembangan ini tampak senjata2nja dalam penjerahan djabatan2 dan sumber2 penghasilan oleh Zelfbestuur masing2 kepada Gabungan Keradjaan2. Berkat perkembangan jang pesat ini , maka dalam bulan Maart tahun j.l. dapatlah diambil lagi satu langkah jang karu, jakni penjerahan tugas kewadjiban pada tingkatan Kepala Afdeling atau Assistent-Resident. Pun tindakan jang baru ini, disambut dengan tjara jang memuaskan, sehingga kini diadakan lagi suatu perubahan jang penting, jaitu, bahwa berhubung dengan pembaliagian Tata-usaha 11
baru, maka kewadjiban2 Resident tak dilakukan lagi oleh seorang pegawai Pemerintah Fusat, akan tetapi hampir segala kewadjiban Residen jang mengenai kewadjiban untuk memerintah (besturende bevoegheid) kini dibebankan kepada Dewan Radja2 jang bertanggung djawab tentang pekerdjaan ini kepada Pemerintah N.I.T. Adalah tugas2 kewadjiban Resident jang mengenai soal pengawasan terhadap Pemerintahan daerah disediakan untuk mendjadikan tugas kewadjiban Commissaris Negara jang kemudian mungkin didalam tahun ini akan dibentuk. Hadirin jang terhormat. Langkah jang diambil sekarang ini, berarti, bahwa kini di Bali sistim Pemerintahan jang bersifat dua, sistim dualisme, telah dihilangkan sama sekali dan diganti dengan sistim, dmana kekuasaan Pemerintahan tertinggi dalam daerah ini , akan diletakkan semata2 dalam tangan satu Badan Pemerintahan, jakni Dewan Radja2, suatu Badan Pemerintahan dari daerah Bali ini sendiri. Dewan Radja2 jang akan mendjalankan kew djiban ini langsung dibawah pengawasan dan perintahnja Pemerintah Negara Indonesia Timur di-Makassar. Kekuasaan pegawai2 Bestir Belanda jang kini masih berada di Bali, tidak diterima lagi dari pusat di Makassar dan Djakarta, melainkan dari kekuasaan Dewan Radja2 dan oleh karena itu pegawai2 ini semata-mata diperbantukan kepada Dewan Radja2 jang dengan perbantuan ini ternjata mendjadi pegawai dari Dewan Radia2 dan jang menerima tugas kewadjibannja dan perintahnja dari Dewan tersebut. Teristimewa diminta perhatian Paduka Tuan arti perubahan jang penting jang mengakibatkan, bahasa keresidenan Bali dan Lombok dahulu , dipetjahkan mendjadi dua daerah, sedangkan dengan pengerahan kekuasaan Resident itu kepada Dewan Radja2 pada hari ini pemerintahan Daerah Bali dibawah tanggung djawabnja dan ke kuasaan Dewan Radja2 langsung bertindak dibawah pengawasan pemerintah pusat N.I.T. di Makassar. Didalam usaha Pemerintah untuk menjiapkan susunan Pemerintahan sebagai jang ditetapkan menurut rentjana Pemerintah telah dapat diselesaikan didalam daerah Bali ini, sehingga daerah Bali didalam kesatuan Negara Indonesia Timur telah mentjapai tingkat autonomie jang tinggi jang diserahi pula suatu beban jang berat melaksanakan Pemerintah Pusat jang berarti penghapusan sifat Pemerintahan dualisme itu.
12
Dengan tindakan ini maka teranglah sudah bahasa Pemerintah N.I.T. telah membuktikan apa jang telah ditjita2kan itu , jaitu mengobah didalam hakekatnja serta azasnja susunan pemerintah koloniaal itu. Sampai disini P.J.M. Anak Agung Gde Agung lalu berpaling muka menudju P. T. Dr. Boon, Resident Bali jang penghabisan, jang dipandang sebagai seorang jang besar djasanja sehingga penjerahan pemindaham kekuasaan dapat dilangsungkan sedemikian tjopatnja ketangan Dewan Radja-Radja. Sebab itu, atas nama Pemerintah N.I.T., P.J.M. Anak Agung Dde Agung mengutjapkan sepatah kata istimewa terhadap beliau sebagai diterakan dibawah ini :
Selamat djalan P.T. Resident. Paduka Tuan Resident, bagi Paduka Tuan hari ini adalah hari berpisahan; pekerdjaan Paduka Tuan di Bali telah berachir dan kepergian Paduka Tuan ini adalah kepergian Resident jang penghabisan dari runtutan Resident2 bangsa Belanda dipulau ini. Maka oleh karena itu kepergian Paduka Tuan ini mempunjai arti jang chusus dan Pemerintah memakai kesempatan ini untuk menjampaikan kata pudjiannja tentang tjara Paduka Tuan dan para anggota korps Pamong-Pradja bangsa Belanda, jang bekerdja dibawah pimpinan Paduka Tuan, telah melakukan kewadjiban jang dalam beberapa tahun belakangan ini luar biasa beratnja. Paduka Tuan telah menjelesaikan tugas kewadjiban Paduka Tuan dengan sangat bersungguh2 hati dan sangat setia dalam keadaan2 jang sulit, kadang2 dalam keadaan2 jang menjebabkan orang mendjadi putus asa, sehingga korps Paduka Tuan mendapat nama jang harum karenanja. Tudjuan pimpinan Paduka Tuan itu adalah, agar para pembesar didaerah ini , jang sekarang menerima pekerjaan Paduka Tuan jang akan melandjutkannja, dapatlah dipermudah pekerdjasnnja dalam melaksanakan tugasnja jang baru dan dalam memikul djawabnja jang lebih besar. Oleh karena demikian tingginja anggapan Paduka Tuan tentang kewadjiban, maka Paduka Tuan berhak mendapat penghargaan dan penghormatan dari pihak pemerintah dan dari pihak para pengganti Paduka Tuan ; anggapan Paduka Tuan tentang kewadjiban itu akan 13
tetap mendjadi tjontoh bagi mereka jang menerima tugas kewadjiban Paduka Tuan itu. Kepada Tuan2 jang dengan penggantian susunan pemerintahan ini pada saat ini bekerdja dibawah pimpinan Dewan Radja2 jaitu suatu orgaan Indonesia, baikpun jang termasuk korps B.B. , maupun didalam djabatan jang lain, pemerintah N.I.T. mengharapkan dari Tuan2 sekalian akan tetap melakukan tugas kewadjibannja dengan tenang dan penuh minat sebagai dahulu.
Menanam benih persahabatan. Saja pertjaja bahasa Tuan2 insjaf dengan panggilan dan peredaran zaman jang kita hadapi pada saat ini dan menghendaki dari diri Tuan2 sekalian penuh pengekangan diri sendiri dan ketabahan hati untuk mengakui realiteit dan tunduk kepadanja dengan segala ketulus-ichlasan hati. Dengan pendirian jang demikian dapatlah kekatjauan2 dihindar. kan, serta Tuan2 menanami benih persahabatan dan goodwill diantara bangsa Indonesia dan Belanda. Paduka Tuan2 jang terhormat. Sekianlah uraian saja dengan singkat untuk melukiskan arti perubahan dalam susunan Pemerintah daerah Bali , jang kita wudjudkan pada saat ini. Akan tetapi pada Tuan2 sekalian terletaklah kewadjiban untuk memberi arti dan isi jang sedjati pada perubahan ini . Dari usaha dan bantuan Tuan2 sekalianlah akan tergantung apakah perubahan ini dalam praktik akan mendjadi suatu berkat bagi daerah ini atau tidak. Pada Tuan2 sekalianlah kini terletaknja kewadjiban buat mendjalankan tugas penting jang telah diserahkan itu untuk melakukan pekerdjaan2 jang baru ini didalam praktik, dengan sungguh2. Pemerintah N.I.T. berkepertjaan bahwa dengan bantuan sekalian kaum tjendikiawan pada chususnja dan rakjat pada umumnja, maka Dewan Radja2 akan dapat memikul beban jang berat ini, jang kini diletakkan diatas pundaknja . Setelah Perdana Menteri menutup pidatonja jang berkenaan dengan djasa Resident dan kewajiban jang dipikulkan kepada Dewan Radja2, beliau terangkan dengan usaha itu adalah suatu kenjataan bahwa Pemerintah N.I.T. bekerdja keras menjusun kedalam, tetapi karena N.I.T. itupun ada satu negara bagian dari suatu satu14
an jang lebih besar, jaitu Negara Indonesia Serikat, maka perhatiannja pun tentulah pula sebagian ditudjukan djuga kesana, sebagai beliau terangkan selamdjutnja dalam pidato beliau selandjutnja : Consolidatie kedalam. Dengan mengadakan perobahan susunan Pemerintahan ini berartilah suatu tindakan dari pada pemerintah N.I.T. mengadakan consolidatie kedalam. Kita harus djangan melupakan, bahwa Nega ra Indonesia Timur adalah suatu bahagian dari pada kesatuan tata negara jang lebih besar lagi jaitu : Negara Indonesia Serikat jang dahulu disebut Hindia Belanda. Dari pada itu tindakan pemerintah N.I.T. tiadalah dapat terbatas hanja sedemikian sadja akan tetapi mempunjai kewadjiban jang luhur lagi mengabdikan dirinja kepada Ibu Pertiwi Indonesia ini. Dari sudut inilah harus ditilik tindakan Pemerintah memberikan sum bangan jang positief didalam soal penjelesaian masalah Indonesia ini , sebagai ternjata didalam tindakannja baru2 ini. Sedjak bulan Juli 1948 hingga sekarang tiada putus-putusnja usaha Pemerintah itu dan usaha ini akan hanja dapat berhasil seterusnja apabila tugas jang mulia itu dapat dianut dan desakan oleh seluruh umat Indonesia. Tudjuan kita sekalian ialah terwudjudnja Negara Indonesia Serikat jang Merdeka dan berdaulat setjepat mungkin dan lebih djauh dari ini kita pikirkan djuga jaitu bagaimana tjaranja kita hendak mempertahankan kemerdekaan itu kelak. Pemerintah senantiasa memadjukan, bahwa mewudjudkan tjita2 jang mulia hanja mungkin, apabila bangsa Indonesia bersatu padu dan dari beberapa pendirian2 diantara kita sama kita dikumpulkan mendjadi suatu synthese jang kita dapat sebutkan didalam hal ini sebagai suatu pendirian seluruh bangsa Indonesia.
Menudju Indonesia Serikat. Permusjawaratan diantara bangsa2 Indonesia jang mengakibatkan suatu buah fikiran jang dapat dikatakan mendjadi pendirian bangsa Indonesia sendiri adalah suatu sjarat mutlak jang susah dapat ditolak didalam perkembangan politiek dikeliling masaalah Indonesia ini. Dari pada itu Pemerintah Negara Indonesia Timur mengambil initiatief didalam tahun jang silam mengadakan B.F.O. dimana daerah2 diluar tanggungan Pemerintah Republiek pada waktu 15
itu dapat bermusjawarat dan mengeluarkan pendiriannja. Bagaimana riwajat B.F.O. itu hingga pada dewasa ini Paduka Tuan2 telah mengetahuinja akan tetapi jang penting ialah bahwa B.F.O. senantiasa berusaha agar synthese diantara suku2 bangsa Indonesia ini dapat ditjapai. Tjita2 ini ternjatalah tiada impian belaka, dan P. Tuan2 mengikuti djalannja perkembangan politiek jang mengenai masaalah Indonesia itu, teranglah bahwa B.F.O. dan Republiek pada saat ini telah dapat mendekati dan menemui pendiriannja masing2 dan bolehlah dikatakan, bahwa sungguh2 synthese diantara bangsa kita sendiri dapatlah tertjapai. Saat jang beriwajat itu telah kita alami pada dewasa ini , dimana dengan sendirinja pendirian berdjenis2 diantara beberapa golongan itu mengenai masaalah Indonesia dihapuskan. Bersatu sebagai Nasionalist. Pada paham saja pada saat ini tidaklah dapat dikatakan pendi< rian Republiekeinsch atau Federalist lagi didalam soal masaalah Indonesia ini, akan tetapi teranglah, bahwa pada dewasa ini kita bersatu, sebagai Nasionalist sedjati mempunjai pendirian jang sama menghadapi suasana jang genting itu. Dengan adanja synthese ini terwudjud sebagai akibat permusjawaratan diantara pemimpin2 bangsa Indonesia, jang mulai di Bandung hampr setahun jang lalu hingga melalui pertemuan di Bangka baru2 ini , haruslah diinsjafi sepenuhnja, bahasa pembahagian bangsa Indonesia ini dengan mempergunakan azas Federalist dan Republiekein tiadalah tepat dipergunakan lagi pada masa ini oleh karena synthese pendirian jang telah ditjapai ini mengakibatkan bahasa bangsa Indonesia mempunjai azas pendirian jang sama didalam tekat perdjuangan mewudjudkan Kemerdekaan Indonesia ini jaitu jang boleh dikatakan pendirian bangsa Indonesia seluruhnja. Dengan uraian saja tahadi , didalam suasana jang genting dan penting pada masa ini, dimana matahari kemerdekaan bangsa kita telah makin terang dan terasa memantjarkan sinarnja, tidaklah pada tempatnja lagi akan mengadakan pertentangan didalam masjarakat kita dengan menjebut2 diri tergabung didalam satu golongan serta membangga2kan golongan itu seraja menghinakan atau merendahkan golongan jang lain dan dengan sikap jang demikian menarik suatu kesimpulan, bahwa sesuatu golongan ialah lebih mempunjai sikap kebangsaan dari pada jang lain. Apabila pendirian ini dianut, berartilah bahwa antithese didalam masjarakat dengan sengadja diperta16
djam, sedangkan pemerintah mentjahari jang mempersatukan dan merasa dirinja teguh didalam pendiriannja, oleh karena synthese in! telah dapat ditjapai dan dianut pada dewasa ini oleh semua golongan di Indonesia dan telah terbukti bahwa synthese itulah jang mengakibatkan hasil jang njata dan memuaskan didalam soal memperdjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Sabang-Bangka-Makassar. Siapa jang dengan teliti mengikuti perundingan2 di Djakarta dan di Bangka antara pemimpin2 bangsa Indonesia sendiri akan membenarkan uraian saja ini. Dari pada itu tidaklah ada faedahnja, bahkan berbahaja apabila didalam masa jang amat penting ini, dimana kemerdekaan bangsa Indonesia boleh dikatakan telah njata nampaknja, masih ada golongan2 jang sengadja akan mentjahari pertentangan didalam masjarakat jang berarti dengan sengadja memperdjuangkan politiek jang bertentangan dengan azas politiek jang pada dewasa ini dianut oleh semua pemimpin2 bangsa Indonesia dari Sabang melalui Bangka dan Makassar dan telah njata memperlihatkan hasilnja bagai perdjuangan Kebangsaan. Tiap2 hari kita mengindjak tahun ini, makin dekatlah kita pada tudjuan perdjuangan kita sekalian, jaitu Kemerdekaan bangsa kita. Téristimewa saja mengakui, bahwa djarak jang terachir, jang kita harus tempuh itu, adalah penuh durinja dan bahajanja. Oleh karena demikian tindakan jang bertanggung djawab, siasat jang djitu serta pikiran jang konstruktief, itulah jang diharapkan dari masing2 pemimpin pada dewasa ini didalam malakukan tekad perdjuangan jang seruh dan dahsjat ini. Zaman sembojan pada saat ini telah lampau sedangkan hanja siasat jang konstruktief dari pemimpin2 disertai dengan tundjangan bathin (moreel ) jang teguh dari Rakjat bersanggup akan menjelesaikan dengan hasil jang diharapkan perdjuangan bangsa kita ini. Kekuatan dari tiap2 bangsa dimuka bumi ini, baik djasmani maupun rochani , adalah tergantung dari kokoh dan erat persatuannja. Demikian pula terwudjudnja tjita2 Kebangsaan Indonesia dan nilai (waarde ) Kemerdekaan kita itu dalam sedjarah kebudaja'an manusia, adalah bersangkut paut dengan kekuatan pembangunan kita, sebagai hasil kesimpulan dari persatuan itu. 17
Baik dimana djuga, kita harus memelihara persatuan itu, dari Sabang sampai ke Merauke pada umumnja, tambahan pula didaerah kita pada chususnja. Insjaflah tuan2, sebagai telah saja katakan berulang2 bahwa persatuan Kebangsaan Indonesia, mulai dirumah kita sendiri jaʼni disini dan pada saat ini djuga.
Sesudah Beliau membawa hadirin menindjau selajang pandang akan perkembangan perkembangan politiek di negeri kita ini, dengan meletakkan titik berat kepada keinsjafan bahwa N.I.T. adalah satu bagian dari satuan besar dari seluruh Indonesia, tetapi supaja dapat mendjalankan tugas kewadjiban jang lebih besar, harus pula dimulai dari persatuan dirumah kita sendiri, maka beliau hadapkan pula pedatonja selandjutnja kepada Radja2 jang memegang pimpinan dalam usaha jang bertanggung djawab sebagai sekarang ini: Paduka Tuanku-tuanku Radja Paduka Tuan Ketua. Sungguh amat beratlah kewadjiban Paduka Tuan mulai hari ini dan beban jang diletakkan diatas pundak Paduka Tuan sekalian terutama kepada kebidjaksanaan Ketua akan tergantung nasibnja daerah Bali ini jang dikendalikan melulu atas tanggung djawab putra2 sendiri. Saja jakin bahwa didalam zaman jang sulit ini ketabahan hati Paduka Tuan2 sekalian berani mengambil tanggung djawab jang berat ini menundjukkan usaha jang konstruktief didalam hubungan pembangunan jang besar didalam tanah air kita Indonesia. akan mendjadi teladan untuk jang lain. Semendjak zaman dahulu kala Daerah Bali mengagumkan dunia dengan keindahan kebudajaan dan keseniannja serta kerukunan dan kebahagiaan masjarakatnja, kita membuktikan sekali lagi, bahwa susunan masjarakat kita ini adalah suatu sumber kekuatan bathin jang turun temurun, tetapi jang hidup sedinamis -dinamisnja dîn selalu mendorong kita untuk menjesuaikan penghidupan diri kita dengan zaman baru. Dalam pada itu kita jakin, bahwa Daerah dan Suku kita sanggup dan berkewadjiban untuk memberi sumbangan jg berharga bagi pendjelmaan peradaban Indonesia Nasional Modern ; kejakinan mana 18
berdasarkan ketjintaan bagi Ibu Pertiwi dan ketjintaan bagi warisan rohani kita jang indah itu. Sebagai penutup saja njatakan dengan resmi, bahwa kekuasaan Resident pada hari ini diserahkan kepada Dewan Radja2 pekerdjaan mana untuk sehari-harinja dilakukan oleh Ketuanja atau tanggung djawab Dewan Radja2. Moga-moga Jang Maha Kuasa, Para Dewata Mulia, akan melindungi Daerah kita dengan Berkat dan Rachmatnja, agar dapatlah Daerah kita ini mengadakan sumbangannja bagi kemakmuran djasmani dan rohani seluruh Indonesia Raja.
19
Tjokorde Gde Rake Sukawati
AMANAT
PRESIDENT
Dapat dipahamkan, bagi P.J.M. Tjokorde Gde Rake Sukawati sebagai putera Bali chususnja, sebagai putera Indonesia umumnja akan besar sekali artinja hari jang bersedjarah ini, sebagai hasil suatu perkembangan, jang Beliau sendiri mengambil bahagian utama. dalamnja, sesuai dengan sembojan jang selalu beliau dengung dengungkan jaitu ,,tuan dalam rumah sendiri”. Tetapi karena kewadjiban di Makassar, tidaklah dapat beliau sendiri menghadiri upatjara ini. Seputjuk amanat ada Beliau kirimkan dan P. J. M. I. H. Doko Menteri Penerangan N.I.T. membatjakan amanat itu dengan chidmat sebagai berikut :
Tur un an. TJOKORDE GDE RAKE SUKAWATI President Negara Indonesia Timur.
Makassar, 12 Maart 1949. Kepada Paduka Tuan Ketua Dewan Radja2 di Denpasa r. Paduka Tuan Ketua dari Dewan Radja2, Oleh karena keadaan suasana politik umum, saja beritakan dengan penjesalan, bahwa saja tidak dapat meninggalkan kota Makassar, untuk menghadliri sendiri penjerahan kekuasaan2 Resident, jang begitu penting untuk daerah Bali adanja. Penjerahan kekuasaan2 Resident ini kepada suatu badan Indonesia, adalah mengandung arti jang besar serta pula mengembirakan. Kegembiraan ini tambah membesarkan hati saja, oleh karena peristiwa ini di-Balilah untuk pertama kalinja dalam lingkungan Negara Indonesia Timur diselesaikan dengan sempurna penjerahan seluruhnja Pemerintahan suatu daerah ketangan bangsa Indonesia. 20
Pada umumnja penjerahan ini adalah sangat penting oleh karena hal ini berarti, bahwa Negara Indonesia Timur selama kurang lebih dua tahun berdirinja, telah memiliki kepertjajaan-diri-sendiri dan mempunjai kekuatan untuk bertindak sendiri. Sjarat2 inilah jang diperlukan untuk dapat melaksanakan suatu reorganisasi dengan mempunjai arti jang seluas-luasnja, seperti kita menjaksikannja pada saat ini. Arti jang istimewa dari penjerahan ini adalah terletak dalam kenjataan, bahwa Bali adalah salah satu dari daerah2 , dimana Pemerintah Negara kita, mendapat sjak wasangka dan diragu-ragukan oleh masjarakat untuk waktu jang paling lama. Sjak wasangka ini, jang timbul dari kesalahan faham tentang
sifat kebangsaan jang sedjati dari Negara kita dan keragu-raguan terhadap kenjataan perasaan2 kebangsaan dari pemimpin2nja telah mendatangkan di-pulau Bali ini banjak kesengsaraan dan penderitaan jang sebenarnja dapat dihiraukan. Sjukurlah kesulitan2 ini kita telah lampaui dan semua perhatian serta tenaga kita kini dapatlah kita berikan untuk pembangunan. Maka dalam hal ini kepada daerah Bali diberikan sekarang segala alat2 jang dibutuhkannja. Dengan penjerahan kekuasaan2 Resident maka dapatlah Bali memperlihatkan, bahwa sembojan ,,tuan dalam rumah sendiri" pun mempunjai arti jang penuh. Djanganlah Paduka Tuan2 pikir, bahwa pertanggungan djawab, jang diletakkan diatas bahu Paduka Tuan2, jang inemerintah didaerah ini mudah adanja. Memang gampang sekali untuk meniadakan dan menjampingkan segala sesuatu jang telah ada. Akan tetapi untuk mempertahankan diatas deradjat jang sama dan untuk memperkembangkan lebih landjut kehidupan masjarakat dan untuk melaksanakan serta mempergunakan perkakas keperintahan dengan sebaik-baiknja, seperti sekarang telah diberikan se-anteronja kedalam tangan Dewan Radja2, nistjaja akan njata, bahwa semua ini adalah kewadjiban jang luas dan berat. Dalam pada itu Paduka Tuan2 dapatlah mengharap, bahwa tuan pegawai2 Pamong Pradja jang dibawah pimpinan Paduka Tuan Residen Boon, telah memberikan sepenuh tenaganja, untuk membawa Bali ke arah kesempurnaan otonomi dalam lingkungan Negara Indonesia Timur.
21
Tugas Paduka Tuan Resident serta pegawai2nja adalah melulutertudju kepada terwudjudnja ke-inginan jang kita tjintai itu, jaʼni : pengelaksanaan pemerintahan kita sendiri dalam arti jang seluasluasnja. Tugas ini adalah berat sekali. Sebab2nja terletak dalam banjak rintangan2 jang terdapat dalam masjarakat Indonesia sendiri. Meskipun demikian kita sudah dapat melihat dalam waktu jang singkat sekali, hasil2 dari pekerdjaan ini, jang mana sebahagian terbesar dapat kita berterima kasih kepada Paduka Tuan Resident Boon, jang telah memenuhi tugas kewadjibannja dengan perhatian jang tak terhingga. Djika sekarang pegawai2 bangsa Indonesia mengambil opper tugas Resident dari Bali dan Lombok, maka ini bukanlah berarti, bahwa daerah Bali adalah suatu daerah jang akan dapat dan boleh hidup sendiri dan terpisah dari lain2 bahagian. Saja dapat fikirkan, bahwa peribahasa : „ tuan dalam rumah sendiri" dapat menggoda kita untuk mengertikan peribahasa itu sedemikian rupa, bahwa seolah-olah suatu pertjampuran tangan dari luar sekali-kali tidak dikehendaki. Akan tetapi saja jakin, - dan inilah ada terutama untuk Bali -
bahwa keinsjafan, mendjadi suatu bahagian dari masjarakat Indonesia, tidak akan memungkinkan perkembangan suatu perpisahan ( isolationisme) dan suatu provincialisme . Kita di Indonesia Timur, dalam tahun2 jang lampau telah dapat beladjar dan mengalami, bagaimana besar kekuatan dapat timbul dari suatu kejakinan-kesatuan- kekeluargaan jang sehat. Dengan kekuatan ini kita telah dapat mendjalankan suatu rol jang penting utama dalam pertjobaan2 untuk mendapat suatu penjelesaian dalam kesulitan2 , jang merintangi terwudjudnja tjita2 kebangsaan kita. Dalam kewadjiban kita untuk Nusa dan Bangsa dari daerah ini dan dari seluruh Negara Indonesia Timur kita harus bantu-memban tu, sebab kita butuhkan satu sama jang lain. Dari pihak jang satu Indonesia Timur sekali-kali tidak dapat hiraukan bantuan dari Bali , baikpun materieel maupun intellectueel dan moreel. Dalam banjak hal pulau Bali adalah suatu djambatan alam antara Negara kita dan pulau Djawa. Dan sebaliknja Indonesia Timur adalah lingkungan jang terbaik 22
untuk daerah Bali. Hanja dalam lingkungan itu Bali akan tetap dapat djaminan untuk tinggal sebagaimana ia ada. Negara Indonesia Timur dengan kebudajaannja, kesusasteraannja dan keagamaannja jang beraneka warna itu, memang tetap akan mendjadi pembela demokrasi dan kebebasan agama dan fikiran, dengan kejakinan dan pendirian jang teguh. Melepaskan azas2 ini, akan berarti berachirnja Indonesia Timur berdiri sebagai Negara. Achirnja berhubung dengan peristiwa jang luar biasa ini , saja mengutjap selamat kepada Paduka Tuan serta anggota2 lain dari Dewan Radja2.
23
Resident Dr. M. Boon
PERPISAHAN
JANG
MENGANDUNG
PERSAHABATAN Dapat dipahamkan, djika wadjah Resident Dr. M. Boon kelihatan riang gembira ketika mengutjapkan pidato perpisahan karena biarpun berat baginja meninggalkan suatu tempat jang telah sekian lama mendjadi tempat kedudukannja menumpahkan tenaga dan ichtiarnja, tetapi tentu beliaupun merasa gembira djuga melihat pertumbuhan dan perkembangan jang berada dihadapan matanja, jang sebagian ada pula hasil daripada usahanja djuga. Apalagi tentu beliau insjaf bahwa sebagian daripada usahanja itu dipandang orang sebagai suatu hal jang mempererat tali persahabatan diantara bangsa Indonesia dan Belanda. Pidato beliau diterakan dibawah ini : Paduka Jang Mulia Perdana Menteri Negara Indonesia Timur Paduka Jang Mulia Menteri Penerangan Negara Indonesia Timur Paduka Tuan Ketua Dewan Radja2 Paduka Tuan2 Radja di Bali Tuan2 sekalian. Hari ini saja menurut beslit Paduka Jang Mulia Menteri Urusan Dalam Negeri Negara Indonesia Timur tanggal 2 Maart 1949 No. B.Z. 1/4/26 menjerahkan kekuasaan dan tugas -kewadjiban saja sebagai Resident Bali dan Lombok sepandjang jang mengenai pemerintahan daerah Bali kepada Dewan Radja2. Pada kesempatan ini pertama-tama saja mengutjapkan selamat kepada Dewan Radja2 , mudah-mudahan pemerintahan Dewan Radja2 atas daerah Bali membawakan kesedjahteraan dan kemakmuran bagi nusa dan bangsa. Tidak usah saja uraikan lebih landjut betapa djalan riwajat pemerintahan atas pulau Bali chususnja dibawah pimpinan pemerintah Belanda, tetapi baik djuga apabila saja sebutkan garis2 besarnja sekedar untuk mengenangkan riwajat itu. 24
Pulau Bali semendjak dibentuk pertama kali keresidenan Bali dan Lombok adalah sepandjang jang mengenai Bali -Utara kurang lebih 70 tahun dan Bali-Selatan kira2 35 tahun lamanja dibawah pimpinan pemerintah Belanda. Tjukuplah disebutkan nama2 tuan2 Liefrinck dan Damsté untuk bukti bahwa dalam masa itu kemadjuan Bali ini ta' dilupakan. Apa jang terdjadi dalam masa sesudah perang dunia II telah diterangkan oleh Paduka Jang Mulia Perdana Menteri. Mula2 Zelfbestuurder2 mendapat kekuasaan dan pangkat H.P.B. kemudian Dewan Radja2 diserahi kekuasaan2 Afdelingshoofd dan beberapa kekuasaan Resident sepandjang mengenai pemerintahan daerah Bali. Kini menurut beslit Paduka Jang Mulia Menteri Urusan Dalam Negeri Negara Indonesia Timur jang telah saja sebutkan tadi daerah Bali mendjadi daerah berpemerintahan sendiri dalam lingkungan Negara Indonesia Timur. Dengan peristiwa ini pemerintahan atas daerah ini beralih ketangan pembesar2 jang berwadjib, putra Bali sendiri dibawah pengawasan Pemerintah Negara Indonesia Timur. Saja sebagai Resident jang terachir hampir 3 tahun lamanja memimpin pemerintahan di Bali dan Lombok, dan dalam masa pimpinan itu saja merasa telah mendapat berkat Tuhan jang Esa menjumbangkan tenaga pada usaha mengembalikan ketentraman dan membangun pemerintahan dipulau ini menurut sjarat2 modern. Sekarang berachirlah pimpinan saja ini terserah kepada Dewan Radja2. Saja mengutjap banjak terima kasih atas bantuan para Radja2 dalam melaksanakan tugas2 saja. Dengan hati sutji saja pudjikan mudah-mudahan dikaruniai Tuhan jang Maha Kuasa kekuatan lahir dan batin kepada Dewan Radja2 dan Paruman Agung sebagai badan perwakilan rakjat untuk mengatur dan mengambil tanggung djawab akan pemerintahan atas daerah Bali. Akan tetapi djanganlah hendaknja Dewan Radja2 dan Paruman Agung hanja memperhatikan dan mengutamakan kepentingan pulau Bali sadja, melainkan sebaliknja, mengingat kedudukan pulau Bali sebagai daerah-bagian Negara Indonesia Timur dari Negara Indonesia Serikat, hendaklah pula turut memikul beban2 bersama dengan daerah2 -bagian jang lainnja dalam lingkungan Negara Indonesia Timur. 25
Tegasnja, saja mengharap agar daerah Bali , sebagai daerah berdiri sendiri , tidak mengasingkan diri dari daerah2 bagian jang lain dari Negara Indonesia Timur, melainkan agar tali hubungan persaudaraan dengan daerah2 bagian jang lain itu tinggal tetap sebagai sediakala terpelihara . Pulau Bali sebagai pulau2 lain di Indonesia tidak terluput dari pengaruh dari luar, terutama pengaruh Barat. Akan tetapi pulau Bali selalu dapat menghargakan apa2 jang dapat digunakan sesuai dengan kepentingan kem djuannja. Saja mengharap agar pulau Bali tetap tinggal, sebagai jang sudah2, membuka pintunja bagi aliran2 dari luar, disamping itu tetap teguh dapat menghadapi penjusupan pengaruh2 dari luar. Pemerintah di Bali hendaklah mendjaga dengan baik2 agar Bali selalu waspada terhadap aliran2 pengaruh itu , supaja dapat menolak apa2 jang merusak, dan sebaliknja meluluskan segala jang membawa kebahagiaan lahir dan batin kepada rakjat dipulau Bali. Dengan demikian tertjapailah penukaran kebudajaan Barat dan Timur jang amat besar gunanja bagi mempererat tali-silaturrahim antara Indonesia dan Belanda dalam kedudukan saling harga menghargai. Paduka Tuan2 Radja sekalian. Tuan2 Patih, Punggawa dan Pegawai sekalian. Tuan2 Anggauta Parlement dan Paruman Agung. Saja mengutjapkan terima kasih jang diperbanjak-banjak pula akan kerdja-sama dan tenaga jang telah ditjurahkan untuk kepentingan2 pulau Bali. (Paduka Tuan Resident lalu menudjukan kata2 terima kasihnja dalam bahasa Belanda jang salinannja dalam bahasa Indonesia sebagai berikut) Tuan Troepencommandant Bali dan Lombok. Oleh karena saja sekarang meletakkan djabatan sebagai Resident Bali dan Lombok dan begitu djuga sebagai pemegang kekuasaan2 militér maka disini saja hendak mengutjapkan terima kasih kepada Tuan dan Troepencommandant jang mendahului tuan, opsir2 dan soldadu2 tuan akan djasa mereka telah melakukan tugas pekerdjaannja dengan baik. Oleh pekerdjaannja jang diuntukkan bagi pengembalian ketertiban dapatlah di Bali sini diwudjudkan perobahan2 jang lebih landjut dalam lapangan ketatanegaraan. Tuan Korpchef Polisi Negara dan Daerah kepada Tuan pula bo26
leh kiranja saja tudjukan kata2 disini , oleh karena Kader dan anak buah, pulisi, jang bekerdja dibawah pimpinan tuan, selain dari pada keketjewaan jang mendjadi keketjualian , telah bertindak dengan gagah dalam melakukan tugas kewadjibannja mengendalikan ketertiban dan keamanan. Apabila saja tudjukan kata2 saja kepada kepala2 djahatan keresidenan lama, tjukuplah kiranja djika saja tidak dengan menjebut nama2 membilangkan terima kasih kepada tuan2 itu dan tuan2 jang mendahuluinja, begitupun pegawai2nja akan djasanja dalam melakukan urusan2 jang dipertjajakan kepadanja. Tuan2 bukan sadja sebagai kepala djabatan keresidenan , melainkan sebagai wakil kepala djabatan daerah pula, selalu tahu akan kedudukan dan tugas kewadjiban dan bertindak sesuai dengan itu. Kepala2 djabatan jang lingkungan djabatannja hanja pulau Bali sadja pun memimpin pula baik djabatan daerah, maupun djabatan federaal atau Negara. Kepada tuan2 saja mengutjapkan terima kasih akan kerdja sama jang disumbangkan dalam tahun2 jang lampau . Tuan2 djuga tidak menempatkan diri tuan menurut bentuknja peraturan, melainkan tuan2 selalu bertindak seberapa mungkin dengan mupakat bersama anggauta2 pemerintahan setempat2. (Selandjutnja ditudjukan djuga kata2 dalam bahasa Belanda jang sudnja dalam bahasa Indonesia sebagai berikut) . Kepada pegawai2 bestuur Belanda dan pegawai2 kantor saja pun saja mengutjapkan kata terima kasih djuga. Tidak dapat dilupakan pula bantuan2 jang telah diberikan kepada saja oleh pegawai2 muda dari bestuur Belanda jang telah dengan baik melakukan kewadjibannja dalam waktu kekatjauan untuk menanamkan kepertjajaan akan maksud2 jang tulus ichlas dari Pemerintah pada rakjat. Sebagai penutup saja serukan kepada sekalian penduduk untuk memberikan kerdja- sama dan bantuan kepada Pemerintah Daerah. Sekianlah .
27
Anak Agung Gde Oka
SAMBUTAN
KETUA
DEWAN
RADJA2 Seluruh anggota Dewan Radja2 tentu insjaf akan beratnja tanggung djawab jang dibebankan kebahu mereka, dengan penjerahan kekuasaan Resident ini sebagai peristiwa jang pertama sekali dalam sedjarah perkembangan disini. Tetapi meskipun demikian, dengan perasaan gembira, jang disertai suatu keinsjafan akan mulianja tugas kewadjiban mengabdi kepada Ibu Pertiwi, mereka sambut kewadjiban itu seperti ternjata dari pedato sambutan P.T. Anak Agung Gde Oka, Ketua Dewan Radja2, jang kita muatkan dibawah ini: Hormat saja sampaikan kehadapan : Paduka Jang Mulia President Negara Indonesia Timur. P.J.M. para Menteri Negara Indonesia Timur. P.T. Resident Bali dan Lombok. Hadlirin jang terhormat, Kini kedua-kalinja dalam tempo setahun, Pemerintah Negara Indonesia Timur melimpahkan kehormatan jang besar kepada Dewan kami , dalam penjerahan kekuasaan2 dari Pemerintah Pusat. Dengan penjerahan ini , maka tertjapailah pembinaan jang achir untuk Daerah kita, hingga Daerah kita ini sekarang dapat menduduki tempatnja dalam susunan ketatanegaraan Indonesia Timur, sebagai telah direntjanakan oleh Pemerintah. Adalah bagi saja suatu dorongan jang keluar dari hati ketjil saja buat menjampaikan atas nama para Radja di Bali terima kasih jang tak terhingga kehadapan Pemerintah, atas kepertjajaan jang telah dilimpahkan atas diri kami jaitu menjerahkan tugas jang be-gitu istimewa besar tanggung djawabnja dalam pengelaksanaan Pe- merintahan jang selengkapnja diatas Daerah ini, kepada Dewan kami. Kiranja tidak usah saja njatakan disini, bahwa kami para Radja sekalian sepenuhnja insjaf akan tanggung-djawab jang berhubung dengan itu, wadjib kami pikul bersama. Suatu tanggung-djawab jang disatu pihak menudju kearah mem28
bela kepentingan2 penduduk Pulau Bali jang terdiri dari berbagai2 golongan itu , sedangkan dilain pihak kami mempunjai kewadjiban buat melaksanakan sepenuhnja politiek dan kebidjaksanaan jang telah disusun dan ditetapkan oleh Pemerintah Negara Indonesia Timur. Sepandjang hal itu mengenai penjelenggaraan kepentingan2 dari penduduk jang dipertjajakan kepada Dewan kami , maka disamping segalanja jang mungkin dapat dilaksanakan oleh pegawai2, pada hakekatnja kami akan mendapat bantuan jang besar dari badan2 perwakilan jang berada disini , misalnja Madjelis Paruman Agung dan Madjelis2 Paruman Negara sekaliannja. Dalam Madjelis2 ini semua golongan rakjat mempunjai wakilnja, baikpun jang berbangsa Indonesia, maupun jang bukan berbang sa Indonesia, jang dipilih setjara demokratisch. Adalah satu2nja tjita2 Dewan kami, buat mempererat sedapat mungkin kerdjasama jang sampai kini, sudah tertjapai dengan sekalian Badan2 Perwakilan itu. Berkenaan dengan hal ini, kabulkanlah saja sedjenak memperingatkan disini langkah2 jang telah lampau. Bukankah buat mengenal keadaaan masa sekarang ini dengan sebaik2nja, perlu diketahui unsur2 dan anasir2 jang telah mempengaruhi keadaan itu dalam waktu jang lampau , hingga ia memperlihatkan dirinja sebagai keadaaannja sekarang ? Semendjak purbakala Pulau Bali ini diperintahkan oleh Radja2nja. Sudah tentu sadja beliau2 itu bukan Radja dalam arti modern sebagai sekarang ini. Tetapi itupun memang tidak mungkin ; Pulau Bali waktu itu adalah daerah jang tersisih, jang boleh dikatakan tidak mempunja! perhubungan sama sekali dengan dunia luar ; begitupun keperluan masjarakat disini waktu itu sesungguhnja sangat berbeda dari keadaan sekarang. Dalam masa itu para Radja terutama merupakan pengemuka2 dari Igama, dan jang mendjadi kewadjibannja jang terpenting, ialah mempertahaknkan ketertiban dan keamanan, agar rakjat dapat menjelenggarakan panggilan Igamanja dengan tenteram dan damai. Beliau2 itu wadjib memperpesat pemudjaan Tuhan, mengawasi pendirian Pura2, serta mendjaga, agar dengan mengadakan pengabenan2 pada tempohnja sehingga arwah2 dari mereka jang pulang kenegeri jang baka, dengan lekas sampai pada tempatnja masing2 diachirat. 29
Bukanlah mendjadi tudjuan terutama bagi Radja2 waktu itu, untuk memadjukan soal kedjasmanian. Hal ini dipandang hanja sebagai satu ,,alat" sadja untuk mentjapai panggilan jang lebih tinggi dari kehidupan, jakni pengabdian kepada Tuhan. Kiranja akan terlalu djauh saja menjimpang, kalau saja lebih mendalam lagi dalam hal ini, dan kiranja sudah djelas , bahwa kewadjiban seorang Radja, menurut perhubungan dalam djaman ini , djauh bedanja . Tetapi disini saja ingin djuga menundjukkan suatu hal jang sangat penting, jang kiranja bagi mereka sekalian jang telah mempeladjari sedjarah pulau Bali ini , sangat terang, jakni, garis2 demokra . tisch jang terbajang dalam pemerintahan Radja2 djaman dahulu itu . Dalam tiap2 Keradjaan ada suatu ,,madjelis Keradjaan" jang dinamakan ,, Pesamuan Agung. Radja berasa dirinja berwadjib_melakukan pemerintahan persetudjuan dengan ,,Pesamuan Agung" itu. Tugas madjelis itu terdiri dari melaksanakan perhubungan2 ,,keluar", membantu dalam penjelenggaraan undang2 Kerajaan, serta memutus perkara2 jang tertentu. Dalam masa, Bali didjadikan daerah ,,pemerintahan langsung" oleh Pemerintah Pusat, maka sebahagian besar dari badan2 kuno itu mendjadi lenjap (sementara) , tetapi sesudah pembentukan kembali dari Zelfbesturen dalam tahun 1938, maka dalam waktu jang singkat sadja, kita lihat kembali lagi ,,madjelis Keradjaan" itu, dalam bentuknja sebagai „,Paruman Negara". Salah satu dari kelembekan2 ( zwakheden) jang terbesar dari pemerintahan Keradjaan dalam djaman dahulu itu, ialah, bahwa Keradjaan2 itu tidak mempunjai hubungan satu sama lainnja. Terlalu sedikit sekali adanja perhubungan diantara berbagai2 Keradjaan, sehingga sering2 pula terdjadi suatu pertjektjokan satu antara lain. Alangkah perbedaan jang terdapat sekarang dari djaman dulu itu. Sebegitu lekas Zelfbesturen dilantik dalam tahun 1938 maka didapat kejakinan, bahwa sangat pentingnja untuk mempergunakan ke mungkinan2 jang diberikan oleh Peraturan2 Zelfbestuursregelen , jakni jang mengenai soal kerdjabersama diantara berbagai2 Keradjaan. Kiranja tidak dimanapun di Indonesia terlebih dahulu, ada berkembang perasaan bekerdja-bersama demikian, dari pada di Bali. Oleh para Radja dengan seketika dimengerti, bahwa dengan djalan usaha-bersama dalam pengelaksanaan berbagai2 kepentingan Keradjaan, akan didapat hasil dan manfaat jang lebih besar, dari pa30
da, kaalu masing2 landschap bertindak sendiri2. Lain dari pada itu, keadaan dalam pulau ini adalah luar biasa baiknja untuk bekerdja bersama sebagai demikian itu. Bukankah disini hidup Rakjat jang mempunjai kebudajaan dan Igama jang sama, jang mempergunakan bahasa jang satu, dan hidup dalam lingkungan jang terbatas ? Dengan begitu , dalam praktijk tidaklah begitu susah lagi, buat melaksanakan tjita2 kerdja-bersama itu. Bentuk jang dipilih untuk itu jalah ,,Paruman Agung" ( model lama) jang mana dengan segera dihubungkan dengan pendapat2 baharu tentang pemerintahan Negeri, lantaran dalam Madjelis itu tidak hanja duduk para Radja, melainkan djuga wakil2 kepertjajaan dari rakjat. Begitupun, terdapat didalamnja bajangan2 jang telah dari lama dikenal, dan mendapat kepertjajaan dari djaman purba ; jaitu Radja2, jang bersama dengan Madjelis Keradjaannja, mengambil keputusan2 tentang hal2 jang untuk seluruh Keradjaan2 mempunjai manfaat atau kepentingan jang sama. Bagaimana pentingnja kerdja-sama itu, adalah ternjata dalam masa genting jang baru lalu itu, sehabisnja kekalahan Djepang, waktu mana, ternjata mungkin untuk melindungi Daerah Bali dari keka-
tjauan dan keruntuhan, serta Paruman Agung mendapat kekuasaan untuk memegang pemerintahan paling atas di Bali , hal mana berlang sung dengan sangat memuaskan. Berbagai2 pedjabatan kemakmuran, seperti pengadjaran, kesehatan, lalu-lintas, pertanian d.s.b., dilandjutkan sedapat-dapatnja, walaupun dengan alat2 jang se-sederhana2nja. Dan sesudah keamanan dan ketertiban dapat dikembalikan, maka timbullah keinsja― fan, lebih2 dari masa jang lampau, bahwa hanja dengan kerdjasama jang serapat2nja diantara Radja dan wakil2 dari Rakjat, tugas pemerintahan dapat dilaksanakan dengan sebaik2nja, sebagai di inginkan. Berhubung dengan meluasnja pekerjaan pemerintahan sehabisnja peperangan, maka makin lama makin njata, bahwa bentuk dan tjara susunan Paruman Agung itu tidak lagi mentjukupi untuk keperluan pengelaksanaan pemerintahan menurut djaman baharu ini. Harus diadakan batas2 jang tentu diantara tugas ,, pengelaksanaan" dan tugas ,, pembikin" undang2 dari Madjelis itu , dan berhubung dengan itu dibentuklah dua badan, jakni : 31
1e. 2e.
Dewan Radja2, jang mengelaksanakan tugas memerintah, dan Paruman Agung, sekarang dalam bentuknja jang baharu, sebagai wakil jang sesungguh2 dari Rakjat, jang mana anggauta2nja dipilih menurut faham demokratie, terutama diberi hak dalam pembikinan undang2, dengan disamping itu diberi djuga hak2, jang dipunjai oleh badan2 perwakilan jang biasa pada umumnja. Walaupun demikian, tetapi kita tidak boleh berpendapat, bahwa apa jang telah tertjapai sekarang ini, tidak usah dirobah2 lagi dan bahwa telah tertjapai sesuatu jang sebaik2nja. Belum dapat dikatakan, bahwa kini telah tertjapai sepenuhnja tingkatan2 jang mendjadi ukuran dalam Dunia Barat. Tetapi tidak dapat diungkiri, bahwa orang Bali , walaupun dalam didikan politiek belum begitu madju sebagai beberapa golongan jang sedjak dahulu sudah menuruti faham democratie, ada mempunjai minat jang tak kundjung padam tentang soal politiek, dan dalam berbagai2 hal mengerti sepenuhnja tjita2 nasional kita. Djadinja tidak ada suatu alasan untuk mengurangi keinginan2 kita terhadap tuntutan democratie.. Tumbuhnja keinsjafan politiek dapat dipupuk sebaik2nja, bila rakjat langsung bersangkut-paut dalam penglaksanaan hak2nja menurut faham demokratie. Dewan kami adalah pandang sebagai salah -satu tudjuannja jang utama, buat membantunja sepenuhnja dalam usaha ini. Disamping itu Dewan kami pandang sebagai kewadjibannja jang mutlak, buat melindungi serta memelihara berbagai badan2 sosial dari masjarakat kita, jang terdapat di Bali , jaitu tempat Rakjat djelata melakukan tjara hidupnja berhari -hari. Bukankah suatu masjarakat itu tidak tersusun dari oknum2 jang sama-sekali terlepas satu sama lainnja ? Tetapi merupakan suatu organisasi jang terdiri dari gabungan dari berbagai2 kumpulan atau satuan2 ? Istimewa, dalam pulau kita ini , Rakjat tersusun dalam berbagai2 kumpulan C seperti desa, bandjar, subak, jang berdasarkan adat dan Igama dari djaman bahari, serta telah membuktikan, bahwa hingga pada masa sekarang ini masih dapat mempertahankan hidupnja. Dalam dunia tidak seorang manusiapun berdaja apa2, kalau ia hidup tersendiri ; ia hanja baru berarti, kalau ia kerdja-sama dengan 32
an mengutiank anna
P
nidatonia
dihada-
dignit Anggota ? Dewan Radia
Penerangan Perdana Menteri NIT oleh dan
Anggota
0
7
Rudja2 Dewan kiri kekanan dari Bali Djemberana Radja R Kelung, adja Badung
}
Menteri Penerangan N.IT. J.M. P. Deko
Tjokorde J. P. M. N.I.T. President amanat n membatiaka
menjambut an-, pidatonja mengutjapk sedang Gde Oka Agung Anak PT. Radia Dewan Ketua
Radia .-Radia Bali Hotel di Pemandangan Dewan resepsi dalam
oknum2 lainnja ; baharu dengan tjara begini kepentingan2nja dapat diselenggarakan dan ditjukupinja dengan sepatutnja. Hal ini diakui dan dimengerti di Dunia ini oleh segala bangsa, dan sepandjang masa, dan inilah pula sebabnja mnaka sangat penting bagi sesuatu Negeri dan Bangsa, untuk mempunjai suatu organisasi2 sosial jang kuat, jang senantiasa dapat menjesuaikan diri dengan keadaan2 dan tuntutan2 djaman jang selalu berobah-obah itu. Antara lain kita senantiasa harus insjaf, bahasa tanah Air kita Indonesia, dan djadinja Balipun djuga, sudah sedjak lama „ terbuka" buat pemasukan pengaruh Asing dari luar. Hanja dengan memegang teguh organisasi2 lama itu sadja, serta dengan menjesuaikan apa2 jang didapat dari pengaruh Asing itu dengan organisasi2 tersebut, Rakjat umumnja akan sanggup ,,mentjernakan" (verwerken) pengaruh dari luar itu, dengan tidak memberi akibat jang bukan2 ; begitupun ini akan memberi djalan satu2nja untuk memungkinkan bagi mereka itu buat melaksanakan faham2 baharu itu jang mereka harus peladjari, agar tidak terkebelakang dari bangsa2 lainnja. Itulah sebabnja maka Dewan kami pandang sebagai kewadjibannja jang murni, disamping memperpesat susunan2 democratisch modern itu, djuga melindungi dan mempertahankan badan2 sosiaal jang dikenal dari purba- kala itu , dan dimana perlu, untuk membantunja menjesuaikan diri dengan djaman baharu ini . Selandjutnja saja ingin pula menguraikan disini dengan beberapa patah-kata tentang tjara2 jang Dewan kami maksudkan hendak laksanakan dalam melakukan tugas dari Pemerintah Pusat jang baharu sadja diserahkan itu kepada kami, dan jang sebelumnja itu dilakukan oleh Paduka Tuan Resident. Dengan segala tenaga kita berhasrat akan menunaikan tugas kita dengan sebaik2nja, dengan senantiasa mengingat, bahwa Daerah kita ini adalah merupakan bahagian dari Negara Indonesia Timur. Dengan penghargaan dan ketaadjuban jang tidak sedikit, kita telah menjaksikan sendiri akan banjaknja pekerdjaan2 dan besarnja pembangunan2 jang telah diselesaikan oleh Pemerintah kita dalam tempoh kira2 dua tahun berdirinja Negara kita ini ; dan adalah suatu kehormatan jang maha besar bagi Dewan kami buat senantiasa dapat turut menjumbangkan tenaga dalam melaksanakan tugas nasional kita jang sedang dihadapi oleh Pemerintah kita . Kami insjaf sepenuhnja, bahwa tidaklah suatu pekerdjaan mu33
dah buat melaksanakan suatu tugas jang sebelumnja dilaksanakan oleh suatu korps pegawai jang tersusun hiërarchiëck, jang terdiri dari orang2 jang istimewa dididik untuk pekerdjaan pemerintahan dibawah pimpinan satu Kepala. Adalah suatu hal jang umum terkenal, bahwa suatu pemerintahan jang terdiri dari suatu Dewan jang semua anggauta2nja mempunjai deradjat jang sama, kurang tjepat akan dapat bertindak, dari pada suatu pemerintahan dibawah pimpinan hanja satu orang, sebab dalam bentuk pemerintahan sebagai tersebut kepertama, perkataan ,,perintah" harus diganti dengan ,,mufakat". Tetapi dibalik itu, berbagai2 hal jang dikemukakan semuanja dapat diselidiki dengan seksama, dan dapat diperhatikan sepenuhnja keadaan jang luar-biasa setempat2. Selandjutnja harus diperhatikan, bahwa pemerintahan disini tersusun setjara democratisch, hal mana menjebabkan pula, bahwa sebanjak mungkin harus diadakan permufakatan dengan badan perwakilan Rakjat.
Kiranja, apa jang mendjadikan kerugian lantaran kelambatar. itu , dapat dibikin baik kembali, karena kepentingan2 Rakjat dalam berbagai2 hal, dengan djalan permufakatan itu , dapat diperhatikan lebih sempurna. Dan kami harapkan sepenuhnja, moga2 kesulitan2 jang akan datang itu dapatlah kami atasi nanti dengan saksama. Dan dalam hal ini kami sepenuhnja pertjaja, bahwa kami akan dapat bantuan dari suatu korps pegawai, jang hingga kini telah kerdja- sama dengan kami setjara penuh kegembiraan dan dengan se baik2nja ; begitupun kami harapkan, bahwa dalam masa jang akan datang ini mereka itu akan bersiap pula selalu membantu kami. Selandjutnja adalah suatu keinginan jang timbul dari hati murni saja buat menjampaikan terima kasih kami jang sungguh2, kepada Paduka Tuan Resident jang meletakkan djabatan ini beserta sekalian pegawai2 beliau, atas kesudian beliau buat senantiasa membantu kami , bukan sadja dengan nasehat2, melainkan djuga dengan tenaga2. Paduka Tuan Resident. Disamping kesibukan dalam pekerdjaan Paduka Tuan, terutama pada permulaan kedatangan Paduka Tuan disini waktu mana keadaan di Bali sangat sulitnja, begitupun banjak timbul kebimbangan 34
dan salah-faham dalam soal politiek jang waktu itu harus diatasi senantiasa Paduka Tuan meluangkan tempoh untuk membantu kami para Radja sedapat-dapatnja. Kami tidak melupakan bantuan2 Paduka Tuan kepada kami, dan nama Paduka Tuan selalu akan tertjantum dalam sedjarah pembentukan dan perkembangan Daerah kami ini. Kabulkanlah saja menutup pidato saja ini dengan do'a, moga2 Jang Maha Kuasa tetap melindungi dan merachmati Negeri kita jang tertjinta ini. Sekianlah.
Ketua Dewan Radja2 di Bali,
(ANAK AGUNG GDE OKA) .
35
P.T.I Gusti Alit Ngurah
Sambutan
ketua
Parlemen Agung
(sebagai wakil Rakjat ) Dalam negara demokrasi tentu sadjalah suara rakjat itu bukan terhitung bahagian jang kurang penting. Demikianlah dalam perkembangan politik, ekonomie, sosial dan kemasjarakatan, Rakjat mengambil bahagian jang utama pula. Sebab itulah Badan2 Perwakilan sebagai suatu badan perwakilan Rakjat jang turut membuat undang2 dan menetapkan anggaran belandja jang akan mendjadi pikulan Rakjat, didalam hal sebagai penjerahan kekuasaan Resident ini mempunjai tugas penting djuga, sebagai dinjatakan dalam pidato Ketua Paruman Agung dibawah ini :
P.J.M. Menteri Dalam Negeri, Paduka Tuan Resident Bali dan Lombok, Seri Paduka Tuanku Ketua Dewan Radja2 di Bali, Seri Paduka Tuanku Radja2 dan hadlirin jang terhormat. Perkenankan apalah kiranja saja atas nama Paruman- Agung di Bali turut serta mengutjapkan sepatah dua patah kata tentang penjerahan kekuasaan serta tugas kewadjiban Resident kepada Dewan Radja2 di Bali. Sebelum saja mulai dengan pidato saja jang serba singkat ini. saja do'akan moga2 Tuhan Jang Maha Esa akan melimpahkan rachmatNja kehadapan Seri Paduka Tuanku untuk dapat akan melakukan dengan sempurna segala beban jang diperserahkan kehadapan Seri Paduka Tuanku. Saja berasa amat gembira, Pemerintah Agung dengan sepenuhnja telah menjerahkan segala tugas kewadjibanNja kepada Dewan Radja2 di Bali, suatu tanda jang memberi gambaran jang njata tentang kepertjajaanNja terhadap kebidjaksanaan Seri Paduka Tuanku chususnja dan Dewan Radja2 di Bali umumnja, untuk dapat akan melakukan sebagaimana dikehendaki. 36
Saja berasa amat berbangga pula, tanah air kita di Bali paling dahulu mendapat kepertjajaan jang serupa ini didalam lingkungan seluruh Negara Indonesia Timur, tak lain dan tak bukan dari djusteru tekad kebidjaksanaan pimpinan Seri Paduka Tuanku djuga. Terhadap tindakan Pemerintah jang progressief ini rakjat tiada ketinggalan mengutjapkan terima kasihnja dan mendo'akan pula agar dapat mentjapai arah tudjuan jang benar. Berdjuta2 pasang mata diselingkungan kita akan mengarahkan pandangannja pada pulau kita jang ketjil ini, apakah jang telah terdjadi didalamnja. Dari pandangan ini , haruslah kita sekalian serentak menudjukan dengan njata kepada dunia, bahwa kita dengan benar2 empunja kemauan keras jang penuh perasaan tanggung-djawab untuk mengabdi kepada Nusa dan Bangsa, tiada kurang dari pada bangsa manapun diatas permukaan bumi ini. Dari penjerahan inilah menjebabkan lenjapnja pemerintahan ,,dualistisch" di Bali diganti dengan Pemerintahan Nasional, menghapuskan segala keragu2an itu dalam perasaan dari segala lapisan penduduk disini. Hilangnja keragu2an diperkeras pula karena menghapuskan exterritorialiteit jang mulai berlaku sedjak tgl. 1 Djanuari dari tahun ini. Hari penjerahan ini marilah kita tjatat dalam hati sanubari kita dengan tegas, hari jang mulia serta empunja riwajat keemasan bagi kepulauan kita jang tak boleh dilupakan. Sekali lagi saja tjamkan dengan berhenti sebentar mengingatkan ,,Tanggal 14 Maart 1949" , hari „ Purnamaning Kesanga”. Saja insjafkan sedalam -dalamnja hal ini dan kini dapat disaksikan dengan mata kepala sendiri, bahwa Pemerintah Agung dengan maksud baik benar2 menjerahkan kekuasaannja ketangan bangsa Indonesia, hal mana kita tak segan2 mengutjapkan terima kasih kita. Seri Paduka Tuanku, hal itu memang benar2 menggembirakan, akan tetapi kini datanglah bebannja jang tiada mudah kiranja dapat dilaksanakan supaja mendapat kesempurnaan jang memuaskan. Segala baik buruknja Seri Paduka Tuankulah jang bertanggung djawab atasnja, dan tidak ada lain. Saja ibaratkan penjerahan ini sebagai suatu hadiah jang berupa emas seratus pikul beratnja jang Seri Paduka Tuanku mesti dapat memikul seluruhnja . 37
Saja katakan sekali lagi emas, barang jang bukan sedikit harganja, akan tetapi berat dan harus dipikul. Tentu bila tiada dengan pertolongan kami semuanja, Seri Paduka Tuanku sendiri tiada dapat akan memperkisarkan emas itu. Dari hadiah logam jang sangat berharga ini dapatlah dibuatkan segala sesuatu jang bermanfaat bagi kepentingan masjarakat kita di Bali, akan tetapi harus dilakukan dengan keradjinan, kedjudjuran serta keadilan berdasarkan atas Undang2 jang resmi . Sekali lagi saja terangkan disini , bahwa beban Pemerintah pada saat ini dan pada masa jang datang, memang amat berat, akan tetapi harus diinsjafi, bahwa kita disini hidup ditengah-tengah berbagai bangsa, jang empunja berbagai2 agama, sedjarah, kebudajaan dan lain2 dengan tingkatan beraneka-warna, jang satu dengan lain sering bertentangan. Memerintah di Negeri ini ialah mempersatukan golongan2 jang rendah ketjerdasannja dengan golongan jang tinggi kebudajaannja dimana hak dan hukum mereka kerap kali berlawanan, mendjadi satu ikatan jang harmonisch dengan arti , bahwa partai jang ketjil dan lemah tidak sekali -kali boleh dirugikan untuk kepentingan golongan jang kuat. Melaksanakan tjita2 ini bukanlah pekerdjaan sembarangan orang melainkan minta tenaga achli2 (orang2 jang berpengalaman) , wetenschappelijk onderzoek pada keadaan. Bukankah ilmu jang diperoleh dari pengalaman mendjadi sumber pemeriksaan wetenschappelijk dan batu udjian (toetssteen) bagi keadaan jang sebenarnja ? Sedikit sekali, orang mengetahui apakah jang diolah didapur Pemerintahan berasal dari berbagai2 ragam bahan jang bersatu didalam belanga, untuk didjadikan hidangan jang lezat. Sungguhpun demikian, tetapi banjak orang suka sekali , melemparkan critiek2 terlalu pedas, terlalu asam, terlalu asin dan sebagainja kepada alamat tukang masak, dengan tidak turut memberikar. bantuan serta petundjuknja. Sifat sedemikian itu menurut faham saja adalah keliru , marilalı kita bersatu-padu bahu-membahu meringankan beban Pemerintah, agar Pemerintah Nasional kita dapat hidup dengan subur, karena hanja dengan bantuan dan petundjuk rakjat sekalian dapatlah kita laksanakan tjita2 kita. Sajang sekali dibawah langit jang terang-benderang, didalam suasana jang gembira di Daerah ini, masih sadja ada mendung diatas 38
awan Indonesia jang tak dapat diterka lebih dahulu apa jang ada dalam kandungannja . Sekalipun angin politiek Indonesia Timur menghembus dengan kentjangnja, untuk mendjauhkan suasana jang muram dari angkasa, tetapi hingga kini belum mendapat hasil jang diingini. Sungguhpun demikian, djanganlah kita berputus asa , marilah kita selesaikan apa jang kita dapat kerdjakan, karena tiap2 sesuatu jang ada didunia ini, semuanja terdiri dari bahan jang ketjil2 dan bila peralatannja semua selesai , dengan sedikit kemauan, dapatlah berdiri bangunan jang besar serta kokoh dengan megahnja. Sebelum saja menutup pidato saja ini, sekali lagi saja serukan kepada rakjat seluruhnja, berikanlah sumbanganmu baik rochani maupun djasmani kepada Pemerintah agar dapat tertjapai tjita2 kita jang luhur untuk kemakmuran dan kesedjahteraan rakjat d: Indonesia Timur pada chususnja dan Indonesia pada umumnja. Sebagai penutup sekali lagi saja do'akan moga2 Jang Maha Kuasa memberikan karuniaNja agar Pemerintah Nasional kita dapat hidup dengan subur. Sekianlah.
39
P.T. Anak Agung Gde Oka
Kata
penutup
dari
Ketua
dewan
Radja-radja
Pidato2 dalam upatjara jang berbahagia ini tibalah pada sa'atnja untuk ditutup dengan sepatah kata, kata sambutan dari Ketua Dewan Radja2, P.T. Anak Agung Gde Oka, sebagai berikut : Paduka Tuan Ketua Paruman Agung dan sekalian Anggauta2 Madjelis ini, Para Pegawai2, dan hadlirin jang terhormat. Atas pudjian selamat dari Paduka Tuan Ketua kepada Dewan kami tahadi itu saja utjapkan terima kasih banjak atas nama Para Radja. Moga2 do'a Paduka Tuan itu dikabulkan oleh Jang Maha Kuasa adanja. Kepada Tuan2, Njonja2 dan Nona2 sekalian, dan umumnja kepada penduduk daerah Bali seluruhnja, sekarang saja hendak sampaikan sepatah dua patah kata. Mulai hari ini, jaitu pada hari kekuasaan2 jang tertinggi di Bali diserahkan kepada Badan Pemerintahan Daerah disini, kita berhadapan dengan suatu tanggung-djawab, jang lebih besar dari jang sebelumnja pernah dipikul oleh pembesar2 Pangreh Pradja bangsa kita di Bali. Saja sebutkan disini „ kita”, sebab pada hakekatnja kita sekalian di Bali , dari jang berkedudukan tinggi sampai jang dibawah, seluruhnja turut memikul tanggung-djawab itu. Benar Paruman Agung turut tjampur dalam so'al2 jang mengenai urusan rumah tangga autonomi Daerah sadja, tetapi disamping itu ada suatu tanggungdjawab jang mengenai tiap2 orang, jaitu jang dipikul oleh masjarakat, dimana hidup oknum2 dengan merdeka, dan bebas untuk mengupas so'alnja masing2 menurut keinginannja sendiri2, jaitu jang dinamakan masjarakat ,,demokratie". Apakah sebenarnja jang mendjadi pati-sari dari suatu masjara. kat jang sungguh2 demokratisch itu ? 40
Saja dapat katakan, bahwa itu bukan hanja terletak dalam susunan pemerintahannja sadja ; dalam tahun2 jang terkemudian ini terdapat tjontoh2 diberbagai2 negeri, jang, djika dilihat begitu sadja, mempunjai susunan pemerintahan demokratisch modern, tetapi sebenarnja sama sekali tidak demokratisch haluannja. Demokratie adalah sebenarnja suatu keadaan bathin (geestesgesteldheid ) suatu tjara berpikir jang tidak terbatas hanja dalam suatu golongan ketjil sadja, tetapi jang hidup dalam seluruh Rakjat, atau sekurang2nja dalam bahagian jang terbesar dari seluruh penduduk. Dan salah satu dari tanda2nja, ialah, menghormati atau menghargai tiap2 orang, serta pendapat2 masing2 atau sama lain, dan selandjutnja, redla mengebelakangkan kepentingan diri sendiri dari kepentingan golongan begitu pula, sudi mengebelakangkan kepentingan golongannja itu dari kepentingan masjarakat (umum) . Untuk mentjapai tjara berpikir itu, adalah terutama diperlukan suatu perasaan tanggung-djawab jang kuat dari tiap2 orang ; inilah pula merupakan satu2nja sendi-dasar jang positief dari tjita2 kemerdekaan kita, jaitu agar kita dibebaskan dari turut-tjampurnja pihak lain. Bahwa memang demikian halnja, njatalah , kalau kita tengok kembali masa jang telah lampau. Kurang-lebih sudah dari empat puluh tahun jang lampau - dan buat Bali-Utara sudah lebih dari 100 tahun adalah pertanggungandjawab di Bali ini, tidak lagi ditangan kita, orang Bali ; dan walaupun djaman itu merupakan djaman pemerintahan Belanda, jang dina makan ,,verlicht koloniaal beleid" , dan pemerintahan itu djuga membawa kemadjuan dan kesedaran kepada kita putra -putri Bali, namun harus diakui, bahwa Pemerintah selama itu tidak tjukup memperhatikan untuk mendidik bangsa kita kearah ,,berdiri-sendiri” (Zelfstandigheid) . Bukankah sudah diakui oleh para kaum terpeladjar, bahwa satu2nja pendidikan untuk bisa berdiri-sendiri , ialah membebankan tanggung-djawab kepada jang dididik itu ; adapun hal in! sangat sedikit sekali kelihatan pada masa sebelum peperangan ; dan meskipun sudah dimulai pula berdikit melakukan penjerahan tanggung-djawab, tetapi amatlah lambatnja. Dapatlah dimengerti, bahwa kebanjakan diantara kita, jang turut mengalami masa itu, agak merasa berat, buat meninggalkan kebiasaan dalam djaman itu, jakni, masih mempunjai perasaan lebih suka melakukan suatu perintah, dengan tidak usah memikul tanggung-djawab sendiri. 41
Tetapi pada waktu sekarang ini , sesudah seluruh kekuasaan memerintah di Bali diletakkan ditangan kita, wadjiblah kita senantiasa mengingatkan bahagian2 jang positief dari tjita2 kemerdekaan kita, sebagai saja uraikan diatas itu, misalnja kemerdekaan berarti ,,memikul tanggung-djawab." Sebagai saja telah terangkan dalam pidato saja jang lebih dahulu itu, memanglah dalam lingkungan kita di Bali ini ada bidji2, sebagai telah berkembang dalam djaman dahulu jang ada titik-hubungannja ( aanknopingspunt ) dengan susunan faham demokratie, walaupun perbedaannja ada sangat besar dengar tjita2 demokratie modern pada masa sekarang ini ; perasaan tanggung-djawab dan perasaan senasib dan sepenanggungan disini kebanjakan terbatas sampai dalam lingkungan2 jang sangat ketjil, tetapi dalam lingkungan jang ketjil itu tumbuhnja lebih erat dari pada didunia Barat. Bila kita berkehendak turut mempunjai rol penting dalam lingkungan Negeri2 demokratisch modern , maka kita harus memahamkan dan memiliki djuga tjara2 itu , dan kita harus praktijkkan dalam hidup kita. Dalam segala tindakan kita, bukan sadja dalam so'al politiek atau Pemerintahan, bahkan dalam kehidupan hari2, kita senantiasa harus ingat akan tanggung-djawab kita kepada sesama kita.
Hadlirin jang terhormat, Dengan uraian saja jang singkat diatas itu, saja bermaksud mendjelaskan, bahwa, walaupun kita sekarang telah bertindak madju berangsur2, tetapi kita sebenarnja masih berada dalam permulaan perdjalanan jang djauh dan berat, serta sulit. Kita harus memperlihatkan, membuktikan, bahwa kita dapat dan sanggup buat berdiri-sendiri. Perasaan ini harus meresap, merata diantara kita sekalian, dan masing2 harus mengingat tanggung-djawab itu dalam tindakan2nja didalam segala lapangan. Dewan Radja2 insjaf akan tanggung-djawabnja itu ; antara lain kami insjaf akan tanggung-djawab kami buat mendjaga keamanan dan ketertiban dalam Daerah ini ; kami insjaf sepenuhnja, bahwa dibahu kami dibebankan suatu tugas untuk mendjaga dan mendjamin, agar tiap2 penduduk dan siapa djuga jang berada disini, begitu pula tiap2 golongan dan lapisan, dengan aman dan damai, djauh dari perasaan takut dan terantjam, dapat menugaskan dirinja kepada bakat serta pekerdjaannja masing2. 42
Disini saja serukan kepada hadlirin sekalian, dan kepada mereka jang berada didesa dan dimana sadja, untuk membantu kami dalam beban ini ; kalau kita bersatu, saja pertjaja, nistjaja harapan saja itu tidak akan sia2. Walaupun kiranja kurang perlu , tetapi saja ingin pula tegaskan disini, bahwa Pemerintah daerah tidak akan ragu2 lagi , dimana perlu. buat bertindak dengan keras, terhadap anasir2, dan mereka jang tidak mempunjai perasaan tanggung-djawab, serta beruasaha akan mengatjaukan ketentraman, atau membahajakan keamanan Negeri ; Daerah kita, Daerah Bali, sekarang mempunjai pemerintahnja jang terdiri dari Putera2nja sendiri, Putera2 Bali ; kita sekarang berada dalam masa jang serba sulit dalam pembinaan dan perkembangan ketata-negaraan. Sebab itu, saja mengharap dari tiap2 penduduk, agar mendjaga ketertiban dan mengendalikan hawa nafsunja. Ditangan kita, Putra-Putri Bali sendiri, sekarang terletak kesempatan dan kemungkinan buat menjusun dan membina Daerah kita seindahindahnja, sebagai kita tjita2kan. Pemerintah Daerah tidak akan membiarkan dirinja dirintang atau dihalang-halangi oleh anasir2 jang hanja mengingini keuntungan dirinja sendiri sadja, dan tidak mempunjai perasaan tanggung-djawab. Kepada Paduka Tuan Ketua dan para Anggauta Paruman Agung jang terhormat teristimewa, saja mengharapkan bantuan dalam hal ini. Kepada beliau2 ini terletak tugas untuk memimpin, dan menjatakan perasaan dan keinginan Rakjat, jang telah memilih belau2 ini mendjadi wakilnja. Ingatlah senantiasa akan tanggung-djawab Tuan2 dalam melaksanakan tugas Tuan2 sebagai demikian, didalam dan diluar Paruman
Agung . Kedjarlah senantiasa kepositipan dan pembangunan dalam critiek2 Tuan, agar kita sekalian, jang tergabung dalam ,,Gabungan Keradjaan di Bali" , bersama2 saling membantu dalam menjumbangkan tenaga bagi kemadjuan Daerah kita. Sekarang marilah saja tudjukan satu dua patah kata kepada sekalian pegawai2, jang bekerdja disini di Bali . Kepada mereka jang hingga kini bekerdja untuk keresidenan Bali dan Lombok, dan sekarang diperbantukan kepada Daerah Bali saja serukan : tetaplah selandjutnja bekerdja dengan segala keridlaan dan tenaga, jang Tuan2 telah berikan dalam masa jang lalu, untuk mendjadikan kebaikan Daerah kita ; Tuan2 boleh pertjaja, bahwa dari pihak Peme-
43
rintah Daerah, Tuan2 mendapat bantuan dan penghargaan sepenuhnja, menurut kegiatan dan keichlasan Tuan2 dalam mengabdikan diri kepada Daerah kita. Dan kepada pegawai2 jang memang bekerdja kepada Daerah Bali, saja serukan lagi, ingatlah selalu akan kepentingan pekerdjaan Tuan2 jang maha luhur itu untuk Daerah kita ini, dan dengan begitu, untuk Bangsa dan Tanah Air Kita. Kiranja tidak usah saja peringatkan lagi, bahwa seorang pegawai senantiasa harus bersembojan bahwa ia bekerdja untuk masjarakat, dan bukanlah sebaliknja. Adalah suatu kepentingan jang maha besar bagi perkembangan dan kemadjuan masjarakat kita, kalau tertjipta sympathi dan saling-mengerti diantara penduduk dan pegawai2. Dan sebagai penutup saja serukan kepada sekalian, Anggauta Perwakilan Rakjat, pegawai2 dan penduduk : ,,Marilah kita bertekad untuk bekerdja bersama buat membangun Daerah Kita, Daerah Bali". Bukankah kini telah tertjapai idam2an kita dari lama, jaitu Pemerintahan nasional untuk Tanah Air Kita ? Sekianlah. Dengan ini saja sudahkan upatjara ini, dan pertemuan saja bubarkan.
44
Sebagai biasa dalam hari2 jang berbahagia sebagai ini di Bali tentu diramankan dengan berbagai2 permainkan rakjat, maka sore dan malamnja dilangsungkan pawai (optocht) dengan lampion. Berbagai2 warna dan rupa permainan dipertundjukkan dengan melalui gedung Resident. Disana sekalian Pembesar2 dan wakil Rakjat telah menanti. Berikutnja ada pula perdjamuan di Hotel Bali jang diselenggarakan oleh Dewan Radja2, sedang ke-esokan malamnja, bekas Resident Dr. M. Boon dan Njonja mengadakan djamuan selamat berpisah di Hotel itu djuga. Pertemuan jang ramah-tamah ini tentu mendjadi kenang. kenangan jang tak mudah dilupakan selama-lamanja. BEBERAPA SURAT RESMI, JANG BERHUBUNGAN DENGAN PENJERAHAN KEKUASAAN RESIDENT DI BALI Kita rasa besar djuga faedahnja mengutip sekalian surat2 resmi dan beslit serta pendjelasan jang berkenaan dengan penjerahan kekuasaan Resident kepada Dewan Radja2 di Bali sebagai kita muatkan disebelah.
45
KEMENTERIAN URUSAN DALAM NEGERI NEGARA INDONESIA TIMUR PETIKAN Dari Daftar beslit2 Menteri Urusan Dalam Negeri Negara Indonesia Timur.
No. B.Z. 1/4/25
Makassar, 2 Maart 1949.
MENTERI URUSAN DALAM NEGERI, Menimbang, bahwa karena pembentukan daerah2 Bali dan Lombok, dan perobahan2 bentuk jang terdjadi karena itu, banjak menjebabkan pengurangan pekerdjaan, jang bertali dengan djabatan residen Bali dan Lombok, dan berhubung dengan ini berkehendak akan menghapuskan keresidenan Bali dan Lombok ; Menimbang, bahwa perlu diadakan perobahan nama bagi beberapa keresidenan jang lain ; Selandjutnja menimbang, bahwa patut diperhatikan pembahagian atas keresidenan2, jang terdjadi dengan beslit Gubernemen tanggal 13 Djuli 1946, No. 5 (Staatsblad Hindia Belanda No. 69) ; Memperhatikan pasal 3 ajat 3 dari ordonansi tanggal 13 Pebruari 1946, No. 3 (Staatsblad Hindia Belanda No. 17) , Beslit-penjerahan organisasi Indonesia Timur jang mengenai hukum Negara dan Tata-usaha ( Staatsblad Hindia Belanda 1947, No. 106 ) dan undang2 tertanggal 29 September 1947, (Staatsblad Indonesia Timur No. 6) ; Memperhatikan ordonansi tanggal 19 Pebruari 1936, No. 30 (Staatsblad Hindia Belanda No. 68 ) dan beslit Gubernur Timur Besar tanggal 24 Pebruari 1940 , No. 21 (Bijblad pada Staatsblad Hindia Belanda No. 14377) , terkemudian diobah dengan beslit saja tanggai 22 Djanuari 1948 No. B.Z. 1/1/44 ; TELAH MENJETUDJUI DAN MENETAPKAN : Pertama : Menghapuskan Keresidenan Bali dan Lombok.
Kedua : Membentuk afdeling Lombok jang berdiri sendiri, melingkungi daerah afdeling Lombok, sebagai jang teruraikan dalam beslit Gubernur Timur Besar tanggal 24 Pebruari 1940, No. 21 (Bijblad pada Staatsblad Hindia Belanda No. 14377 , pada huruf E III. 46
Ketiga : Menetapkan, bahwa nama Keresidenan Sulawesi dan Daerah Ta'luknja diobah mendjadi Keresidenan Sulawesi- Selatan dan nama Keresidenan Timur dan Daerah Ta'luknja mendjadi Keresidenan Kepulauan-Timur.
Ke-empat : Mentjatat, bahwa menurut beslit Gubernemen tanggal 13 Djuli 1946, No. 5 (Staatsblad Hindia Belanda No. 69 ) , Keresidenan Maluku itu dihapuskan, dan dibentuk Keresidenan Maluku-Utara, jang melingkungi afdeling Ternate jang semula, dan Keresidenan MalukuSelatan, jang melingkungi Afdeling Amboina dan afdeling Tual, ketjuali onderafdeling Boven Digul dan onderafdeling Nieuw-GuineaSelatan. Salinan beslit ini akan dikirim kehadapan : 1. P.J.M. Wakil Tinggi Mahkota bagi Indonesia di Djakarta. 2. P.J.M. Presiden Negara Indonesia Timur. 3. P.J.U. Ketua Badan Perwakilan Sementara Negara Indonesia Timur. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
P.J.M. para Menteri Negara Indonesia Timur. Komandan Angkatan Laut di Djakarta. Komandan Angkatan Darat di Djakarta. P.T. para Sekretaris Negara di Djakarta. P.T. Komisaris Mahkota di Indonesia Timur. Balai Hisab Umum di Bogor. P.T. Kepala Urusan Pegawai Umum. Presiden Mahkamah Tinggi di Djakarta. Pokrol Djenderal pada Mahkamah Tinggi di Djakarta . 13. Pokrol Djenderal pada Mahkamah Djustisi di Makassar. 14. P.T. para Residen , Assisten-Residen, Kepala Pemerintahan Negeri dalam Negara Indonesia Timur. 15. Djabatan Penerangan Pemerintah.
Sesuai dengan bunji Daftar tsb. : Wakil Menteri Urusan Dalam Negeri, (Dr. Ch. R. S. SOUMOKIL )
47
DIPERBAIKI PADA TANGGAL 9 MARET 1949 KEMENTERIAN URUSAN DALAM NEGERI NEGARA INDONESIA TIMUR KUTIPAN dari Daftar Beslit2 dari Menteri Urusan Dalam
Negeri Negara Indonesia Timur. No. B.Z. 1/4/26.
Makassar, 2 Maret 1949
MENTERI URUSAN DALAM NEGERI NEGARA INDONESIA TIMUR ,
Menimbang, bahwa sementara menunggu peraturan2 jang pasti jang berkenaan dengan hal ini, sebaiknja pengelaksanaan pekerdjaan2 Residen jang termasuk dalam lapangan pekerdjaan Negara untuk sementara waktu diserahkan kepada badan2 Daerah Bali. Menimbang, bahwa ditiadakannja Keresidenan Bali dan Lombok itu dan dibentuknja afdeling Lombok jang berdiri sendiri itu men djadikan perlu menjerahkan pekerdjaan2 Residen kepada AssistenResiden Lombok ; Mendengar pendapatan Dewan Radja2 di Bali ; Memperhatikan pasal 3 dari Ordonansi tanggal 13 Pebruari 1946 (Staatsblad Hindia Belanda No. 17 ) , Peraturan2 Zelfbestuur 1938 dan Peraturan pembentukan Negara Indonesia Timur (Staatsblað Hindia Belanda 1946 No. 143 ) . MENETAPKAN :
Pertama : BeslitNja tanggal 27 Maret 1948 No. B.Z. 1/6/21 ditjabut ;
Kedua : Dalam Daerah Bali Dewan Radja2 dibebani pengelaksanaan hak2, tugas kewadjiban serta tjampur-tangan Residen : a) jang disebutkan dalam pasal 2, ajat ( 2 ) dan ( 3 ) , pasal 3 ajat ( 4) dan ( 5) , pasal 4 ajat (1 ) dan (3 ) , pasal 10 ajat (1 ) , ( 2) , (3) dan ( 4 ) pasal 11 ajat ( 1 ) , pasal 13 ajat ( 7) sampai (11 ) dan (14) dan pasal 22 ajat ( 2 ) dari Peraturan2 Zelfbestuur 1938 dan bagian IV dari Beslit Gubernemen tanggal 9 April 1946 48
ketinggalan memberi selamat kenada Dewan Puteri Radia puteri tidak Bali-
P. J. M. Doko, Menteri Penerangan N.I.T. berdjabat tangan dengan bekas Resident Bali paduka Tuan Dr. M. Boen dalam resepsi perpisahan beliau dihotel Bali.
keselamatan atas minum Selamat Bali Pulau dom
Menteri Penerangan P. J. M. Duko dengan pengiringnja mengundjungi Tempel Besakih tempat Radja2 Bali di lantik dengan upatjara kehormatan ketika Keradjaan Keradjaan Bali dibangunkan kembali dalam tahun 1938.
Ketua Paruman Aauna
Narah Alit
b i e b l e
Seorang penari Bali sedang mem perlihatkan ketjakapannja.
(Staatsblad Hindia Belanda 1946 No. 27) jo 13 Djuli 1946 Staatsblad No. 69, jang berkenaan dengan landschap2 di Bali masing2 ; b)
c)
jang disebutkan dalam pasal 4 ajat ( 3 ) , pasal 10 ajat ( 2 ) dan pasal 22 ajat (2 ) dari Peraturan Zelfbestuur 1938, jang berkenaan dengan daerah seluruhnja ; jang disebutkan dalam peraturan2 lain dan peraturan2 tatausaha ; a) sampai c ) dalam arti , bahwa djika keadaan memerlukan, maka Ketua Dewan inilah jang melaksanakan pekerdjaan itu, sesuai dengan pendapatan2 Dewan serta dengan tanggung djawabnja terhadap Dewan, sedang pengelaksanaan sehari -harinja dari hak2, tugas2 kewadjiban dan tjampur-tangan itu djuga di pertanggungkan kepada Ketua Dewan itu ;
Ketiga : Hak2, tugas2 kewadjiban dan tjampur tangan Residen jang disebutkan dalam pasal 6 ajat ( 1 ) , pasal 7 ajat ( 5) , pasal 13 ajat ( 1 ) , (2 ) dan ( 12 ) dan pasal 20 ajat (4) , ( 5 ) dan ( 9 ) dari Peraturan2 Zelfbestuur 1938 jang berkenaan dengan landschap2 di Bali masing2 dilaksanakan oleh Menteri2 Negara Indonesia Timur jang bersangkutan ; Ke-empat : Hak2, tugas2 kewadjiban dan tjampur tangan Residen jang disebutkan dalam pasal 3 ajat ( 4 ) dan ( 5 ) , pasal 6 ajat ( 1 ) , pasal 10 ajat ( 1 ) , ( 3 ) dan (4) , pasal 7 ajat ( 5) , pasal 11 ajat (1 ) , pasal 13 ajat ( 1 ) , ( 2 ) ( 7) sampai ( 12 ) dan ( 14) , pasal 20 ajat ( 4 ) dan ( 9 ) dari Peraturan Zelfbestuur 1938 dan bagian IV dari Beslit Gubernemen tanggal 9 April 1946 ( Staatsblad Hindia Belanda 1946 No. 27) jo 13 Djuli 1946 Staatsblad No. 69, jang berkenaan dengan daerah Bali seluruhnja , dilaksanakan oleh Menteri2 jang bersangkutan ; Kelima : Hak2, tugas2 kewadjiban dan tjampur tangan Residen dalam daérah Lombok dilaksanakan oleh Assisten-Residen Lombok. Salinan beslit ini akan dikirim kehadapan : 1. P.J.M. Wakil Tinggi Mahkota, bagi Indonesia di Djakarta. 2. P.J.M. Presiden Negara Indonesia Timur. 3. P.J.U. Ketua Badan Perwakilan Sementara Negara Indonesia Timur.
49
4. 5. 6. 7. 8. 9.
P.J.M. para Menteri Negara Indonesia Timur. Komandan Angkatan Laut di Djakarta. Komandan Angkatan Darat di Djakarta. P.T. para Sekretaris Negara di Djakarta. P.T. Komisaris Mahkota di Indonesia Timur. Balai Hisab Umum di Bogor.
10. 11. 12. 13. 14.
P.T. Kepala Urusan Pegawai Umum. Presiden Mahkamah Tinggi di Djakarta. Pokrol Djenderal pada Mahkamah Tinggi di Djakarta. Pokrol Djenderal pada Mahkamah Djustisi di Makassar. P.T. para Residen, Assisten -Residen , Kepala Pemerintahan Negeri dalam Negara Indonesia Timur. 15. Djabatan Penerangan Pemerintah.
Sesuai dengan bunji Daftar tsb. ; Menteri
Urusan
Dalam
Negeri
(IDE ANAK AGUNG GDE AGUNG)
50
PENDJELASAN PADA BESLIT P.J.M. MENTERI URUSAN DALAM NEGERI TERTANGGAL 2 MARET 1949 NO. B.Z. 1/4/26 PENDJELASAN 1. Penghapusan keresidenan Bali dan Lombok sebagai lingkungan pemerintahan ( ambtskring ) dari Negara dan dari Pemerintah Pusat , sedang Lombok masih ditetapkan sebagai lingkungan pemerintahan jang dikepalai oleh seorang Asisten-Residen, dengan kekuasaan sebagai residen, adalah menimbulkan akibat2 jang mengenai inspeksi atas dinas2 jang chusus mempunjai tugas mengawasi urusan rumah tangga daerah dan landschap atas nama Residen, demikian pula mengenai pemisahan dinas2 daerah dari dinas2 inspeksi itu, jang sangat perlu adanja pada dewasa sekarang ini . Satu antara lain akan didjelaskan dibawah ini. 2. Tentang hal2 jang mengenai tugas kewadjiban dan tjampur tangan Pemerintah Pusat, maka keresidenan Bali dan Lombok selandjutnja akan didjadikan dua lingkungan pemerintahan. 3. Di Lombok tugas dan tjampur tangan pemerintah pusat baik dalam hal pemerintahan dan pimpinan, maupun dalam tugas mengawasi daerah Lombok, adalah terletak pada Asisten-Residen Lombok. Kedudukannja boleh disamakan dengan kedudukan Asisten-Residen di Belitung jang berdiri sendiri sebelum tahun 1933. 4. Tetapi di Bali pekerjaan Pemerintah Pusat dalam melakukan pemerintahan dan memimpin, bagian terbesar telah diserahkan pada Dewan Radja2, sedang pekerdjaan mengawasi, baik jang mengenai tugas mengurus rumah tangga, maupun jang mengenai tugas daerah ― dalam turut serta melaksanakan pemerintahan, untuk sementara sambil menunggu adanja djabatan Komisaris Negara langsung diselenggarakan oleh Kementerian2 di Makassar jang bersangkutan. Oleh karena pengawasan oleh atau dari fihak para Menteri itu harus dilakukan dari Makassar, maka pegawai inspeksi dari djabatan2 Negara, jang menurut azasnja berkewadjiban melakukan pengawasan atas nama Residen dan diperbantukan padanja, tidaklah dapat lagi dipandang perlu tetap tinggal di Bali. Pegawai2 jang semata2 hanja melakukan tugas melakukan inspeksi sadja, haruslah ditarik kembali dari Bali. Pegawai2 dari djabatan2 istimewa, jang 51
melaksanakan tugas jang termasuk mendjadi urusan rumah tangga daerah atau tugas Negara jang mendjadi kewadjiban daerah, haruslah sepenuhnja diperbantukan pada daerah itu. Tetapi dalam mewudjudkan hal ini seluruhnja, masih terdapat rintangan2 jang mengenai praktik dan organisasinja. Karena kekurangan pegawai dan Komisariat2 Negara belum lagi terbentuk, maka dalam beberapa hal terpaksalah tugas mendjalankan pengawasan dan tugas daerah itu diserahkan pada satu orang jang harus merangkap kedua tugas itu, atau beberapa pegawai jang tugas pekerdjaannja hanja melakukan inspeksi sadja terpaksa harus tetap tinggal di Bali.
5. Untuk memudahkan djalannja pemeriksaan dari bermatjammatjam Kementerian, maka seluruh daerah Bali dan Lombok dibagi mendjadi dua resot (ressort) tata-usaha jang terpisah, masing2 sama luasnja dengan lingkungan daerah. 6. Ichtisar dari organisasinja berbagai-bagai dinas sesetempat, bajangannja adalah sebagai berikut : 7. Residen, Sekretaris keresidenan dan beberapa pegawai dari dinas Pemerintahan pusat pada kantor keresidenan, akan dipindahkan. Sebagian dari korps pegawai rendahan dan menengah pada kantor ke residenan akan tetap diperbantukan, jaitu untuk didjadikan pegawai Komisariat Negara Selatan ( Kantornja di Singaradja ) jang akan dibentuk. Sementara menunggu pembentukan Komisariat itu , demikian pula untuk memudahkan tjaranja mulai melaksanakan tugas pekerdjaan jang baru itu, maka bagian dari korps pegawai ini harus tetap diperbantukan pada Dewan Radja2. Pegawai2 kantor keresidenan jang lainnja harus didjadikan pegawai2 daerah untuk memperkuat kantor daerah jang dibebani tugas baru itu. Pengawasan umum dalam hal melaksanakan tugas daerah dan tjara mengurus keuangan daerah, dilakukan oleh Kementerian Urusan Dalam Negeri. 8.
Berkenaan dengan djabatan Pertanian, maka Landbouwconsulent kelas I, jang sekarang ditempatkan di Bali, demikian pula Landbouwkundigambtenaar di Mataram, hanja akan melakukan tugas daerah jang mengenai urusan pertanian. Tugas ini petjah mendjadi dua, jaitu tugas jang mendjadi urusan rumah tangga daerah dan landschap2 dan (sebagian ketjil ) tugas Negara jang diserahkan pada daerah. Tugas landbouwconsulent 52
di Denpasar tentang pengawasan urusan pertanian daerah atas nama residen, dihapuskan. Pengawasan ini seluruhnja dipegang oleh Menteri Urusan Ekonomi, jang, berkenaan dengan tehnik dari tugas daerah, melakukan pengawasan, jang dalam Peraturan2 Zelfbestuur diserahkan pada Gubernur dan Residen dengan perantaraan inspektur jang diperbantukan padanja. 9. Untuk djabatan kehutanan dan djabatan kehewanan peraturan ini berlaku djuga sedemikian dengan perubahan2 sekedar perlunja. Tak ada pegawai dari djabatan2 ini jang ditempatkan di Bali dan Lombok melakukan pekerdjaan lan dari pada tugas daerah (tugas jang mengenai urusan rumah tangga atau jang diserahkan padanja) . 10. Tentang Lalu-lintas dan Pengairan, daerah2 Bali dan Lombok masing2 mempunjai kepala djabatan daerah sendiri. Kepala djabatan daerah di Bali jang dulu melakukan pengawasan pusat pada kedua daerah itu, selandjutnja hanjalah akan melaksanakan tugas2 daerah sadja. Pengawasan ini selandjutnja akan dilaksanakan seluruhnja oleh Menteri Urusan Ekonomi di Makassar. 11. Dalam lapangan Penerangan, Lombok tidak mempunjai alat2 sendiri ; tugas ini dipikul oleh pemerintah. Pengawasan hal ini dilakukan oleh Assisten-Residen dan akan ditetapkan demikian. Di Bali ada pegawai Pemerintah pusat, tetapi ia akan diperbantukan pada daerah untuk melaksanakan tugas daerah. Kemudian pengawasan akan dilakukan dari Kementerian Penerangan di Makassar. 12. Pendjara2 landschap dan pendjara2 daerah di Bali seluruhnja berada dibawah kekuasaan daerah atau landschap 13. Djabatan notaris akan diserahkan kepada sekretaris daerah dengan beslit Menteri Kehakiman. Djabatan pegawai lelang (vendumeester ) kelas II diserahkan kepada pegawai tata-usaha keuangan daerah. 14. Inspektur Kesehatan Rakjat tetap tinggal di Denpasar, baik untuk pengawasan bagi daerah Bali, maupun bagi daerah Lombok. Terhadap lingkungan inspeksi di Lombok ia diperbantukan pada Asisten-Residen Lombok. Ia merangkap mendjadi kepala djabatan daerah di Bali. 53
Tetapi selekas mungkin kantor inspeksi itu akan dipindahkan ke Kementerian Kesehatan Rakjat di Makassar. Sesudah itu , maka dokter (keresidenan ) jang ditempatkan di Denpasar hanjalah melakukan tugas jang dibebankan pada daerah dan tugas urusan rumah tangga daerah. 15. Pengawasan terhadap Perguruan Rendah adalah sangat luasnja, sehingga hal ini untuk sementara waktu tak dapat dilakukan dari Makassar. Pegawai Pemerintah pusat jang ada di Bali djuga merangkap mendjadi Kepala djabatan daerah di Bali. Terhadap tugas Pemerintah pusat ia adalah wakil dari Menteri Pengadjaran dan terhadap tugas daerah ia diperbantukan pada Dewan Radja2. Dalam lingkungan inspeksi Lombok jang terpisah, itu maka buat hal2 jang mengenai tugas pusat, ia diperbantukan pada Asisten -Residen Lombok dan dalam hal2 jang mengenai tugas daerah ia diperbantukan pada daerah. Lain dari pada itu di Lombok ada seorang inspektur jang diperbantukan pada Inspektur di Denpasar. Selekas mungkin akan diadakan pemisahan seluruhnja antara djabatan pengadjaran di Bali dengan djabatan pengadjaran di Lombok. Sesudah dilakukan demikian maka Inspektur di Denpasar akan mendjadi kepala djabatan Perguruan Rendah daerah dan dalam melaksanakan tugas mengawasi ( dalam halnja sebagai pegawai jang diperbantukan pada dan dibawahkan oleh Menteri Pengadjaran) , pekerdjaannja terbatas hingga untuk Bali sadja. Susunan jang demikian akan dilakukan djuga di Lombok, dalam arti , bahwa dalam tugas mengawasi , inspektur disitu akan diperbantukan pada AsistenResiden Lombok. 16. Baik polisi Negara, maupun polisi daerah di Bali - buat sementara menunggu terbentuknja Komisariat Negara dan adanja peraturan jang pasti tentang tanggung djawab daerah dan Negara terhadap pengelaksanaan tugas kepolisian ― akan diperbantukan pada Ketua Dewan Radja2, jang ketjuali dibebani pengelaksanaan djabatan residen sebagai Kepala Polisi djuga memikul djabatan daerah jang berkenan dengan pengelaksanaan tugas kepolisian. Untuk mengatur koordinasi dalam pengelaksanaan tugas kepolisian itu, maka Komisaris Polisi di Denpasar akan mendjadi kepala dari kedua korps itu, jaitu korps polisi Negara dan korps polisi daerah. 54
17. Pengawasan terhadap pengelaksanaan kepolisian jang dilakukan baik oleh alat2 polisi maupun oleh hakim penuntut umum, adalah terletak pada Pukrul- Djenderal jang melakukannja dengan memperhatikan petundjuk2 dan perintah2 dari Menteri Urusan Dalam Negeri dan Menteri Kehakiman. 18. Pengawasan tentang tehnik dari kedua korps polisi di Bali itu terletak pada Menteri Urusan Dalam Negeri dan atas Menteri ini pada Kepala Polisi Negara, jang memberikan petundjuk2nja dalam hal itu kepada Komandan dari kedua korps tersebut. 19. Lombok tidak mempunjai polisi daerah. Disana pengelaksanaan kepolisian jang bersifat preventief --- sementara menunggu adanja peraturan2 jang lebih landjut akan diletakkan pada Asisten- Residen, jang bertingkat-tingkat dibawahkan oleh Pukrul-Djenderal dan Menteri Urusan Dalam Negeri. Alat2 kepolisian di Lombok akan berada dibawah pimpinan seorang Kepala Inspektur.
20. Alat2 kepolisian rahasia di Bali ( Lombok belum mempunjainja) akan tetap berada dibawah komando Komisaris Polisi disitu. Dalam hal2 jang berkenaan dengan pekerdjaan ini ia langsung dibawahkan oleh Pukrul-Djenderal, tetapi ia harus memberi keterangan sebanjak mungkin kepada Kepala Daerah. 21. Tentang pekerdjaan pegawai Urusan Sosial jang ditempatkan di Bali, demikian pula tentang pekerdjaan pegawai untuk Koperasi dan Perniagaan Dalam Negeri, kemudian akan diberikan instruksi. 22. Achirnja akan diberikan djuga pendjelasan sekedarnja tentang kedudukan Ketua Dewan Radja2.
Walaupun setjara resmi djabatan2 residen itu telah diserahkan kepada Dewan Radja2 dan tingkat deradjat Radja2 itu telah jang sama tingginja tidak mengindjinkan untuk berbuat lain dari pada itu, demikian djuga berdasarkan pertimbangan, bahwa sebagian dari hak residen untuk melakukan pengawasan pada masing2 landschap harus diserahkan kepada suatu badan daerah, tetapi keadaan dalam praktik adalah djuga memaksa, agar Ketua diberi kekuasaan melaksanakan pekerdjaan sehari-hari dan, djika keadaan memaksa, 23.
supaja ia diberi kekuasaan untuk mengambil keputusan sendiri, walaupun ia dalam hal ini tetap harus bertanggung-djawab pada Madjelis itu. 55
24. Hak2 kekuasaan federal dari residen akan diserahkan kepada oknomnja Ketua itu , jaitu Anak Agung Gde Oka. Tetapi dalam melaksanakan hak2 ini dengan sendirinja ia harus berhubungan rapat dengan para Zelfbestuurder, tetapi keputusan2 jang diambilnja sebagai pemangku djabatan itu, seluruhnja tetap mendjadi tanggungannja.
To avo
56
e, this book should be returned on e the de ast helow
RETUR
CIRCU DEPAR N LATIO TMENT N TO Main Library LOAN PERIO2 D012 HOME USE
2
3
4 5
6 ALL BOOKS MAY BE RECALLED AFTER 7 DAYS Renewals and Recharges may be made 4 days prior to the due date . Books may be Renewed by calling 642-3405. DUE AS
STAM
PED BELOW
MAR 05 1992 . AUTO DISC.
FEB 0 5 1992 CIRCUL
ATION
FORM NO . DD6
CALIFOR NIA , BERKELEY TY OF
UNIVERSI
BERKELEY, CA 94720
GENERAL LIBRARY - U.C. BERKELEY
B000991549