Tatabahasa Aceh Untuk Sekolah Dasar Kelas VI dan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama

Publisher: Sakti Publication date: 1974 Number of pages: 44Buku kecil ini memuat seluk beluk Gramatika Bahasa Acèh. Ejaa

255 112 7MB

Indonesian Pages [44] Year 1974

Report DMCA / Copyright

DOWNLOAD PDF FILE

Recommend Papers

Tatabahasa Aceh Untuk Sekolah Dasar Kelas VI dan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama

  • Commentary
  • 1008806
  • 0 0 0
  • Like this paper and download? You can publish your own PDF file online for free in a few minutes! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ff 380 N

\TABAHASA

ACEH

U N T U K S E K O L A H D A S A R K E L A S VI dan SEKOLAH L A N J U T A N TINGKAT PERTAMA

Oleh: Drs JAUHARI ISHAK

Penerbit Firma

" P U S T A K A

F A R A B Y " 1974

Banda Acèh

TATABAHASA

ACEH

U N T Ü K S E K O L A H D A S A R K E L A S VI dan SEKOLAH LANJUTAN TANGKAT

PERTAMA

Olek : Drs JAUHARI ISHAK

Cetakan Kedua

Penerbit Firma

" P U S T A K A

F A R A B Y " 1974

Banda A c è h

KATA PENGANTAR Buku kecil ini memuat seluk beluk Gramatika Bahasa Acèh. Ejaan, Kalimat, Kata-kata dan uraian kalimat kami ungkapkan secara sederhana. Ejaan yang kami gunakan ialah E J A A N S E M I N A R B A H A S A A C E H tahun 1966. Ejaan ini hampir bersamaan dengan ejaan dalam buku : Bijèh, Lhèe Saboh Nang dan Meutia. Umumnya yang berobah : oe oë

(oemoe) (nyoë) (ba') ('oh) ('oeet) tyh (tyhik)

menjadi „ „ „ „ „

u oe k syh

(umu) (nyoe) (bak) (oh) (uet) (syhik)

Kepada yang terhormat bapak-bapak Kepala Inspeksi Daerah Pendidikan Prasekolah, Sekolah Dasar, Sekolah Luar Biasa Kepala Dinas Pendidikan Dasar dan Kebudayaan Propinsi Daerah Istimewa Acèh dan Kepala Inspeksi Daerah Pendidikan Umum Kejuruan dan KursusKursus Pada Kantor D I T J E N D I K D A S Propinsi Daerah Istimewa Acèh, saya sampaikan penghargaan dan terima kasih atas persetujuan beliau memakai buku ini untuk Sekolah Dasar dan S L T P dalam Propinsi Daerah Istimewa Acèh. Keharibaan para pendidik saya persembahkan buku ini semoga besar mamfaat bagi murid-murid kita di samping memenuhi keperluan Pelajaran Bahasa Acèh. Kepada Sdra Moehd. Noer Hanafiah yang telah bersedia menerbitkan buku ini saya mengucapkan penghargaan dan terima kasih. Dalam pada itu saya sangat mengharapkan tegur sapa dari anda, aga-r buku ini mendapat perbaikan untuk kesempurnaannya. Terima kasih. Bandar Baru : 8-4-1968. Wassalam ( JAUHARI ISHAK B.A.)

PENGANTAR CETAKAN

KEDUA

Alhamduli llah, buku Tatabahasa Acèh ini mendapat sambutan baik dalam masyarakat. Sementara itu telah pula mendapat pengesahan dari Direktorat Pendidikan Prasekolah, Sekolah Dasar dan Sekolah Luar Biasa dengan suratnya : No. C. 1656/Set/prasar-S/68 tanggal Jakarta, 30 M e i 1968. Dan cetakan pertama telah habis, maka kini kami lanjutkan dengan cetakan kedua. Dalam cetakan kedua ini tidak ada mengalami perubahan, kecuali perbaikan kesalahan yang terdapat dalam cetakan pertama.

Bandar Baru Januari 1974 ( Drs Jaubari Ishak )

KATA

SAMBUTAN

Acèh sebuah propinsi istimewa. Istimewa dalam Agama, Peradatan dan Pendidikan. Untaian keistimewaan ini dicerminkan dalam Bahasanya. Bahasa menunjukkan bangsa. Bahasa Acèh adalah bahasa ibu bahasa pergaulan. Adat utama dalam hidup dan kehidupan masyarakat dalam Propinsi Daerah Istimewa Acèh. Bahasa Acèh merupakan sendi dan pupuk bahasa Indonesia. Oleh karena itu pengajaran Bahasa Acèh perlu ditingkatkan untuk Sekolah dalam Propinsi Daerah Istimewa Acèh. Ini berarti pembinaan dan pemupukan serta pengembangan Bahasa Acèh seirama dengan kemajuan masyarakat dalam Propinsi Daerah Istimewa Acèh. Buku " T A T A B A H A S A A C E H " ini kami tetapkan untuk diajarkan di kelas V I Sekolah Dasar dalam Propinsi Daerah Istimewa Acèh. Kepada sdr. Jauhari Ishak B . A . yang telah menyusun buku ini, kami aturkan terima kasih. Keharibaan para pendidik kami anjurkan menggunakan buku ini dan tegur sapa demi perbaikan untuk peningkatan mutu pengajaran Bahasa Acèh di Sekolah Dasar. Walaupun buku Tatabahasa Acèh ini di sana sini masih terdapat kekurangan, menurut hernat kami telah memenuhi Rencana Pelajaran Sekolah Dasar yang terbaharu. Agar jelas dan mudah dipelajari oleh murid perlu ada korelasi satu bab dengan bab-bab yang lain. Misalnya dalam mengajarkan awalan yang berasal dari Kata Ganti. Kata Ganti diambil sebagai dasar, dihubungkan dengan kata Kerja (sebutan) dalam Kalimat dan Kalimat Pasip. Jika ada persiapan yang baik, diikuti dengan contoh-contoh yang hidup, kita pasti berhasil. Demikianlah sambutan kami moga-moga langkah maju, menuju kesempurnaan dalam pendidikan menjadi kenyataan. Banda Acèh, 1 Nopember 1967. Kepala Inspeksi Daerah Prasekolah/Sekolah Dasar Propinsi Daerah Istimewa A c è h . dto/cap ( KHALID IBRAHIM )

S A M B U T A N Kita mengalami kekurangan buku-buku untuk Pelajaran Bahasa Acèh. Selama ini Bahasa Acèh tidak mendapat perhatian yang wajar. Khususnya dari masyarakat Acèh. Kita khawatirkan perkembangan dan kemajuannya makin lama makin mundur. Oleh karena itu Bahasa Acèh perlu dibina, dipupuk dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan masyarakat Acèh; demi pembinaan dan pemupukan serta memperkaya perbendaharaan kata-kata Bahasa Indonesia. Bahasa Daerah adalah alat utama bagi rakyat dalam menyelenggarakan budi pekerti, dasar pembentukan manusia susila yang beragama, berilmu dan pembentukan kehidupan baru yang aman makmur serta bahagia. Bahasa Acèh adalah Bahasa Pergaulan masyarakat dalam Propinsi Daerah Istimewa Acèh. Bahasa yang merupakan sendi dan pupuk Bahasa Indonesia. Buku " T A T A B A H A S A A C E H " walaupun di sana sini masih terdapat kekurangannya, menurut hernat kami telah memenuhi Rencana Pelajaran terbaharu untuk Sekolah Dasar. Dengan adanya buku ini kita dapat menyampaikan kepada murid-murid suatu gambaran, cara dan tutur bahasa yang teratur, dan lambat laun akan membawa perbaikan kesalahan-kesalahan dalam bahasa sehari-hari. Buku ini sesuai dengan keputusan Konperensi Kepala-kepala D i nas dan Kepala-kepala Inspeksi Daerah Prasekolah/Sekolah Dasar Daerah Propinsi se Indonesia di Tugu, bulan Agustus 1967. D i mana ditekankan perlu pengajaran bahasa Daerah dalam rangka pembinaan Bahasa Indonesia. Lagi pula hal ini merupakan sumbangan yang nyata dalam rangka memenuhi otonomi daerah dalam bidang pendidikan. Kepada penyusun kami sampaikan penghargaan dan terima kasih. Dan keharibaan para pendidik kami serukan marilah kita tingkatkan pelajaran Bahasa Acèh, semoga pengisian keistimewaan Acèh dalam bidang keagamaan, peradatan dan pendidikan menjadi kenyataan. Terima kasih. Banda Acèh, 2-11-1967. DINAS PENDIDIKAN D A N K E B U D A Y A A N PROPINSI D A E R A H ISTIMEWA A C E H KEPALA dto/cap (DRS IDRIS ADAMY)

SURAT K E T E T A P A N No 999/A5/Idpukk/1968. Buku Tatabahasa Bahasa Acèh ini merupakan suatu karya yang bermamfaat dalam rangka melengkapi kebutuhan buku-buku pegangan di Daerah Istimewa Acèh. Setelah kami teliti, ternyata buku ini baik dipergunakan. untuk Sekolah-sekolah Lanjutan di Daerah Istimewa Acèh. Oleh karena itu kami sarankan kepada pendidik, untuk menggunakan buku ini. Sebagai langkah pertama penyusun buku ini tentu saja masih ada kemungkinan-kemungkinan terdapat kekurangan-kekurangannya. Kekurangan mana diharapkan akan dapat dilengkapi dalam masa penerbitan berikutnya, dan kami harapkan adanya saran untuk perbaikannya. Kepada Sdr. Jauhari Ishak yang telah bersusah payah menyusun buku ini, kami sampaikan penghargaan dan terima kasih.

Banda Acèh, 8 April 1968. •Kepala Inspeksi Daerah Pendidikan Umum Kejuruan dan Kursus-kursus pada Kantor Ditjen Dikdas Propinsi Daerah Istimewa A c è h dto/cap ( A t h a i 1 1 a h)

SURAT K E P U T U S A N No. : 518/B — 3 / U m . Mengingat Bahasa Acèh, salah satu Bahasa Daerah yang harus diajarkan pada Sekolah-Sekolah Dasar, maka untuk memenuhi kekurangan buku pegangan murid, kami tetapkan dan telah kami masukkan dalam daftar buku-buku wajib untuk sekolah Dasar, buku-buku karya saudara Jauhari Ishak cs, yaitu : 1. 2. 3. 4.

Tatabahasa Bahasa Acèh Bacaan " G E U N T A " jilid Bacaan " G E U N T A " jilid Bacaan " G E U N T A " jilid

untuk kelas V I 4 untuk kelas I V 5 untuk kelas V 6 untuk kelas V I

yang diterbitkan oleh P T S A K T I *) Banda Acèh, sementara menunggu pengesahan dari Jakarta. Buku-buku tersebut sesuai dengan Rencana Pelajaran yang terbaharu dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, serta telah memenuhi syarat-syarat yang diperlukan untuk Sekolah Dasar. Banda Acèh, 9-4-968. -

K E P A L A INSPEKSI D A E R A H P E N D I D I K A N PRASEKOLAH D A N SEKOLAH DASAR PROPINSI D A E R A H ISTIMEWA A C E H dto/cap (Z.A. IBRAHIM )

*)

Cetakan kedua diterbitkan oleh Firma „Pustaka Faraby'

PENDAHULUAN. BAHASA ACEH D A N B A H A S A M E L A Y U (INDONESIA) Kita melihat bahwa Bahasa Melayu/Indonesia ada persamaan dengan Bahasa Acèh dalam segala-segi : Fonetik, Morphologi, Sintaksis, perbendaharaan kata-kata dan lain-lain Persamaan ini disebabkan : 1. Kedua Bahasa ini berasal dari rumpun yang sama, yaitu rumpun Bahasa Austronesia. 2. Pengaruh Bahasa Melayu besar sekali terhadap Bahasa Acèh. Tiap Bahasa ada kepribadian sendiri, ada systeem dan sifat sendiri, mempunyai problem sendiri. Linguistik dalam langkah majunya telah menemukan langkah gemilang dan sukses. Persoalan Bahasa Bangsa itu buruk dan bahasa Bangsa ini bagus tidak ada. Tidak benar Bahasa Jawa mulia, Bahasa Melayu hina. Kemajuan Bahasa sejajar dengan kemajuan Bangsa atau suku bangsa yang memiliki bahasa itu. Bahasa Acèh mempunyai kepribadian dan systeem sendiri. Bahasa Acèh dan Bahasa Melayu adalah dua Bahasa berbeda. Dalam Bahasa Acèh terdapat vokal sengau dan kluster. Imbuhan awalan geu dan ta tidak ada dalam Bahasa Indonesia. Imbuhan akhiran kan dan i tidak terdapat dalam Bahasa Acèh. Systeem imbuhan kata ganti berbeda, systeem kata kerja aktip dan pasip berlainan antara kedua Bahasa bersaudara itu. Demikian juga dalam hal lain-lain. Bahasa Acèh merupakan sendi dan pupuk Bahasa Indonesia. Ia dipakai ibu-bapa alat mendidik anaknya sejak lahir. Ia alat utama dalam hidup dan kehidupan masyarakat di Daerah Istimewa Acèh. Ia sebSgai pembina mental dan spirituil menuju ke kehidupan baru, adil makmur aman dan bahagia di bawah naungan Ilahi. Oleh karena itu bahasa Acèh perlu dibina dan dipupuk terus serta diajarkan dalam lembaga pendidikan mulai dari pendidikan rendah sampai ke perguruan tinggi.

9

BAB

I.

EJAAN BAHASA A C E H Dalam bahasa Acèh (Basa Acèh) ada 46 huruf, yaitu terdiri dari: a. 27 vokal (huruf hidup). b. 19 konsonan (huruf mati). Vokal (huruf hidup). 1.

Vokal Tunggal (huruf hidup tunggal) sebanyak 15 dengan perincian : a. 9 vokal biasa (huruf hidup biasa). b. 6 vokal sengau (huruf hidup sengau).

2.

Vokal Rangkap (huruf hidup rangkap) sebanyak 12 dengan perincian : a. 8 vokal rangkap biasa (huruf hidup rangkap). b. 4 vokal rangkap sengau (huruf hidup rangkap sengau). V O K A L (HURUF HIDUP) : Vokal tunggal biasa (huruf hidup) : Contoh Huruf a i u é è 0 6 e eu

: : : : : : : : :

Acèh mata bibi umu glé bèk goblom barö tahe, le keudè, aneuk

: : : : : : : :

Indonesia mata bibir umur komité kakek omong Menado empat, ke nepakah (nafakah)

Vokal tunggal sengau (huruf hidup sengau) : Huruf a 1 u o è eu 10

.

: : : : : :

Acèh Meu a a meu i i meu u u meu o o pa è eu eu

: : : : : :

Indonesia adil ilmu ulama ongkos engsel enggan

Vokal rangkap biasa (huruf hidup rangkap) : ai ie ue ui èe oe öi eue

: : : : : : : .

asai, kapai leupie, ie sue, cue apui, asèe, kèe putroe, kamoe beutöi keubeue

: : : : : : : :

sais, lerai mi, tari, ijazah susu, bangku puing, heran anggota, Sekolah amboi endap

Vokal rangkap sengau (huruf hidup rangkap sengau) : ai ue èe eue K o n s o nan b p m d t n g k ng j c sy ny s h r y w

: : :

meu hai uet meu èe èe jeuet eue

: : : :

ain uzur encer empedu

(huruf mati) : : bibi : pasai : mata : dapu : tima : nan : gurèe : kapai : ngon : joröm : caci : syahid : nyak : Seulasa : habéh : rumoh : yatim : watèe

: bibir : pasar : mata : dapur : timba : nama : guru : kapal : dengan : jarum : caci : syahid : nyenyak : Selasa : habis : rumah : anak yatim : Waktu

Kjetentuan lain-lain : 1.

' (hamzah) diganti dengan k. : ba' menjadi bak

:

kakak 11

2.

ch menjadi syh :

3.

keuchik menjadi keusyhik.

Cluster (gabungan huruf mati), ditulis menurut ucapan. Huruf kedua hanya terbatas pada bunyi : h, 1, dan r. h r 1

4.

: that, lheueh u bloe, jluh : brat, prèh

: Bhasa : : Presiden

Bunyi letusan h tidak dianggap huruf tersendiri. (Ejaan Seminar Bahasa Acèh) tahun 1966.

12

BAB

II.

KALIMAT-KALIMAT Dalam Bahasa Acèh ada Kalimat menurut Ragam, menurut Sifat dan menurut Susunan. RAGAM

KALIMAT.

Dalam Bahasa Acèh terdapat bermacam-macam kalimat menurut r a g a m n y a . 1.

KALIMAT BERITA :

Memberikan kejadian, pikiran dan perasaan. Contoh : + Aneuk miet rab habèh teuka. — Anak-anak hampir habis datang. + M a ka habèh umu. , — Mak telah meninggal. 2. K A L I M A T T A N Y A : Menyatakan sesuatu kejadian yang belum diketahui jawabannya. Contoh : + Teuma habéhkeu tutöng rumoh nyan ? — Kemudian habiskah terbakar rumah itu ? + Panè jamèe dék ? — Dari mana tamu dik ? 3. KALIMAT PERINTAH : Mengandung suatu perintah yang sebaiknya dipatuhi. Contoh : + Prèh kah sinoe, böh dék ? — Tunggu engkau sini, ya dik ? 4.

KALIMAT MELARANG :

Kalimat perintah yang mengandung larangan. Contoh : + Bèk le peue kheundak Gam ! — Jangan banyak kehendak Gam ! 5.

KALIMAT MENGAJAK :

Ajakan yang biasanya dilakukan bersama-sama. 13

Contoh : + •—• + —

Böh jak udéh taék. Mari kita naik. Jak udéh ta . Mari pergi.

6. K A L I M A T P E R M O H O N A N : Permintaan kepada seseorang. Contoh : + M a , neubloe ie teubèe ! — Mak, beli air tebu ! 7. K A L I M A T P E N G H A R A P A N : Permintaan kepada Allah. Contoh : + Moga-moga Tuhan geulindöng geutanyoe. — Moga-moga Tuhan melindungi kita. 8. K A L I M A T P E N G A N D A I A N : Mengandung tujuan yang pasti. Tetapi baru berhasil setelah syaratnya dipenuhi. Contoh : + Panè jeuet meugriet taék, meugoh tabloe keureucih. — Tidak boleh cepat kita naik jika belum kita beli kareis. 9. K A L I M A T P E R J A N J I A N : Kalimat yang mengandung suatu janji dan harus ditepati. Contoh : + Prèh kah sïnoe böh dék ! Kamoe meujak bloe boh drien. Na jeuet tapajöh sajan-sajan disinoe. * • — Tunggu engkau di sini ya dik ! Kami pergi beli durian. Supaya kita makan samalsama di sini. 10. K A L I M A T M E N G A L A H : Kalimat yang mengandung tujuan yang mesti berhasil. Contoh : + Meusyhok bacut hana jeuet keupeue, asai ék meuteu meung drien nyang mangat. — Tertusuk sedikit tidak apa asal dapat durian yang enak. + Beuthat malam, jih jijak cit. — Biar malam ia pergi juga. 14

SIFAT K A L I M A T Menurut sifatnya kalimat dalam Bahasa Acèh ada Kalimat aktip dan ada Kalimat Pasip. 1.

KALIMAT AKTIP (KALIMAT TINDAK) : Jika pokok, (subyek) yang bekerja. Kalimat Aktip yang mempunyai Pelengkap Penderita, dapat diubah menjadi Kalimat Pasip. Contoh : + Dapo Sunoe geuwot kanji (Aktip). Kanji geuwot lé Dapo Sunoe. (Pasip). + Lön lön éh. (Aktip). — Saya tidur. * + , Kamoe meujak ublang. (Aktip). — Kami pergi ke sawah. 2.

K A L I M A T PASIP (KALIMAT T A N G G A P ) : Jika pelengkap penderita menjadi pokok. Kalimat Pasip, dapat diubah menjadi Kalimat A k t i p . Contoh : + Bu geutaguen lé ma. (Pasip). — Nasi dimasak oleh mak. + Padé jipajöh lé manok. (Pasip). — Padi dimakan oleh ayam. 3.

AKTIP-PASIP D A L A M BAHASA A C E H . Dalam Bahasa Acèh tiap kata kerja (sebutan) dalam Kalimat, di depannya selalu ada awalan Kata Ganti atau Kata Ganti. Contohnya : + Lon Ion bloe buku ï- buku Ion bloe (le Ion). — Saya membeli buku — Buku saya beli (Buku dibeli oleh saya). + Kèe kucang gulè + Gulè kucang lé kèe. — A k u memotong gulai — Gulai dipotong oleh A k u . + M a geukulah bu + Bu geukulah lé ma. — Mak membungkus nasi —• Nasi dibungkus oleh Mak. + Si Gam jimèe ciriek ie + Ciriek ie jimèe lé Si Gam. —- Si Gam membawa cerek — Cerek dibawa si Gam. + Droneu neubri ija + Ija neubri lé droneu. + Keubeue jirèt padé + Padé jirèt lé keubeue. Catatan : Supaya mudah lihat awalan dan akhiran Kata Ganti. 15

SUSUNAN K A L I M A T Menurut susunannya Kalimat dalam Bahasa Acèh ada berupa kalimat tunggal, kalimat majemuk dan kalimat langsung/tak langsung. 1.

KALIMAT TUNGGAL : Kalimat tunggal yang lengkap biasanya mempunyai : a.

p o k o k

b.

s e b u t a n

c.

(subyek) (predikat)

p e l e n g k a p (obyek) : a — pelengkap pelaku. — pelengkap penderita. — pelengkap penyerta.

d.

K e t e r a n g a n : . — keterangan sifat. — keterangan tambahan.

Contoh :

2.

+

Geutanyoe tapajöh kanduri molöd u rumoh si Gam nyoe.



Kita makan Pokok Sebutan Pelengkap Keterangan

uroe

kenduri maulid ke rumah si Gam hari ini. : geutanyoe. : ta pajöh : kanduri molöd : urumoh si Gam (tempat) uroe nyoe (waktu)

KALIMAT TAKSEMPURNA :

Kadang-kadang ada juga kalimat, hanya terdiri dari pokok, saja, keterangan saja, atau hanya sebutan saja, ataupun pelengkap dengan keterangan saja. Contoh : Iem ! Bak tansiön 16

i= =

Diam ! D i stasion.

3.

KALIMAT MAJEMUK :

Kalimat yang terben tuk dari beberapa buah kalimat. Contoh : + Si Gam ngon ma jak ateueh ateueng umong. Kalimat tunggalnya ialah : 1. Si Gam jak ateueh ateueng umong. 2. M a jak ateueh ateueng umong. + Lheueh geujéb ie bacut yah pi geujak lom bak buet. — Sesudah minum air seteguk ayahpun pergi lagi pada pekerjaan. + Sunggöh jimeurunoe, tangköh jimubuet, ngon jemot jimita pèng. — Sungguh ia belajar, kuat ia kerja dengan rajin ia cari uang. + Tuan putroe nyan ka raya, umu pi ka sampoe, gohlom na judo nyang timang padra. — Tuan putri itu sudah besar, umurpun sudah sampai, belum ada pasangan (tunangan) yang sepadan. 4.

KALIMAT LANGSUNG :

Kalimat Langsung ialah Kalimat Majemuk. Ucapan asli dari seseorang ditempatkan antara tanda kutip. Contoh : + Kheun yah : "Geutanyoe tajak jinoe". — Kata ayah : "Kita pergi sekarang". + "Bit nyoe kah nyang kawé eungköt n y a n ? " tanyong ma. — "Benar engkau yang kail ikan itu ?" tanya mak. 5.

KALIMAT T A K LANGSUNG :

Kalimat asli (langsung) yang telah berubah, tetapi isinya serupa. Contoh : + Kheun ma bahwa padé nyoe ka séb rayek. — Kata mak bahwa padi ini sudah cukup besar. + Geukheun lé yah bahwa geutanyoe tajak jinoe laju. — Dikatakan oleh ayah bahwa kita pergi sekarang juga. 6.

Antara Kalimat Langsung dengan Kalimat tak langsung dapat dibolak-balik. Contoh : + " K a sép rayek padé nyoe" kheun ma. (Langsung) Kheun ma bahwa padé nyoe ka séb rayek. (Tak langsung)

17

BAB

III.

K A TA - K A T A . Dalam Bahasa Acèh terdapat kata dasar, jenis kata dan kata jadian. K A T A DASAR : Kata dasar ialah kata-kata yang masih asli. Kata dasar dalam Bahasa Acèh, umumnya satu suku kata. Tetapi ada juga dua, tiga, empat atau lima suku kata. Contoh : ba bu bèk bang da deuek hu ku abèe apa bubayang tutöbbumoe totokbeuragoe

= i= = = i= = ;== '= = i= i= i= =

bawa nasi jangan abang kakak lapar berapi ayah abu paman bayang-bayang nama tumbuh-tumbuhan nama burung.

JENIS K A T A 1.

KATA BENDA : Nama-nama benda atau yang dibendakan. Dua macam kata benda yaitu : a. Kata benda berujud. tonton : Nagö Banda Acèh Seulasa binatang ureueng cicém kayèe meuh

18

= = = =

orang burung kayu emas

b.

2.

Kata benda tak berujud : Contoh : agama = agama amai = amal nasib '=• nasib èleumèe = ilmu

K A T A KERJA : Menyatakan suatu kerja. Kata kerja dapat dibagi dalam : a. Kata kerja bertujuan : Contoh : tuléh (surat) = tulis (Si Meulu jituléh surat). koh (kayèe) = potong. b.

Kata kerja tak berujud : Contoh : Ma geuduek = mak duduk. éh = tidur (ayah geuéh). manoe

3.

;=

mandi (Lön lön manoe).

K A T A GANTI D A N PENUNJUK BENDA :

Menggantikan benda yang telah dikenal. Ada enam macam Kata Ganti, yaitu : Kata Ganti orang, kata ganti empunya, kata ganti penunjuk, kata ganti penanya, kata ganti penghubumg dan kata ganti gabung. a. K A T A GANTI ORANG : ORANG

TUNGGAL Lön Kèe

I

II

T T T I I I

j |

= saya = aku

JAMAK G E U T A N Y U = KITA KAMOE = kami

KAH = Engkau GATA - kamu DROENEU = Anda

Kahdum = engkau semua.

JIH ^=~la G O B N Y A N = Beliau

AWAKNYAN~= Mereka 19

b.

KATA GANTI EMPUNYA : Lön menjadi Lön Kèe menjadi K U H K A M O E menjadi M E U H GEUTANYOE, G A T A menjadi T E U H •

* rumoh lön > bajèekuh > nangroemeuh »

bajèeteub

K A H menjadi K E U H umpama bajèekeuh D R O E N E U menjadi N E U H umpama bajèeneuh JIH AWAKNYAN menjadi J I H umpama bajèejih G O B N Y A N menjadi G E U H umpama bajèegeuh c.

KATA GANTI PENUNJUK : Menggantikan benda atau menggantikannya apabila telah disebut terlebih dahulu. N Y O E (NÓ) ;= ini N Y A N (NAN) ,= itu J E H (DEH) = nun kènsè nyoe oh no keudè nyan èt nan jéh buleuen rèt déh

.

= = = = i== =

(pensil ini) (hingga ini) (kedai itu) (hingga itu) (nun bulan) (jalan sana)

d.

KATA GANTI PENANYA : SOE = Siapa PEUE .= A p a — - » Peue buat = Apa kerja. SIRI — Mana » siri galak = mana suka ? PAT i = di mana PA JAN i= bila PAKRI i= bagaimana PAKON = mengapa

e.

KATA GANTI PENGHURUNG : Menghubungkan kalimat dalam Kalimat Majemuk. NYANG. Contoh : + Rumoh nyang geubri keu ulön hana lé. — Rumah yang diberi untuk saya tidak ada lagi.

20

f.

KATA GANTI GABUNG : Menghilangkan penyebutan ulangan. NYAKNI i = yaitu + Atra lön nyakni: lada, padé, gapeueh. — Harta saya yaitu : lada, padi, kapas. 4.

K A T A SIFAT.

1

Kata yang menerangkan kata Ureueng saba ;= Laöt raya = keubeue kleuet i= phui jaroe i . = kreueh ulèe = 5.

KATA KETERANGAN

'•

benda atau kata ganti. orang sabar. laut luas. kerbau Har. ringan tangan. keras kepala.

:

Kata yang menerangkan selain kata benda/Kata Ganti. a. Menerangkan kata-kata selain kata benda atau kata Ganti. Contoh : le that = amat banyak. that menerangkan kata bilangan. laju jiwoe = segera pulang. laju menerangkan kata kerja. b.

Menyatakan waktu : ka = Sudah > ka lön peuduek = sudah saya letakkan. baroe i— kemaren baroesa = kemaren dulu jameun = dahulu jameun peureumeun = dahulu kala teungoh = sedang jinoe = sekarang keumeung = akan euntreuk i= nanti dudoe = kemudian

c. Menyatakan tempat atau keadaan : + Sinankeu geuduek apangöh. — D i situlah duduk apangoh (apangoh = paman). sinoe = di sini sinan = di situ sidéh = di sana keunoe = ke sini 21

keu nan keudéh meunoe meunan meudéh

= = = = =

kesitu kesana begini begitu kalau begitu.

oh (èt) noe oh (èt) noe oh (èt) déh

= — =

hingga ini hingga itu hingga sana.

6.

KATA BILANGAN : Kata menghitung benda. a. Bilangan utama : sa = 1 dua = 2 Ihèe = 3 peuet = 4 limong = 5 nam = 6 tujöh = 7 lapan = 8 sikureueng = 9 siplöh = 10

b. Ganti sebut : droe : untuk manusia boh : untuk binatang, Contoh : > 12 boh 15 boh 20 boh

Yue : untuk daun pelepah. Contoh : 45 yue ö u. krak : untuk kayu. Contoh : 43 krak kayèe.

22

= = i= = = = = = =

Siblah dua blah Ihèe.blah dua plöh dua plöh sa lhèe plöh peuet plöh sireutöh Siribèe

> dua droe ureueng. telur, buah-buahan. manok iték u

bak : untuk batang kayu. Contoh : 34 bak pisang.

kulah : sueb : bungköh :

11 12 12 20 21 30 40 100 1000

untuk nasi.

contoh : sisueb bu. aneuk : untuk benda kecil. (neuk) Contoh : sianeuk padé — 76 neuk batèe. pasang : untuk subang, benda berpasangan. Contoh : sipasang subang. cumèh : untuk benda tobekan, makanan dan lain-lain. Contoh : wajéb sicumèh. iréh : untuk benda yang diiris Contoh : mamplam siiréh. c.

U k u r a n : ukuran panjang : sijaroe = sipaleuet = sijeungkai i== sihah = sideupa = sitapak , = silangkah =

sejari setelempap. sejengkal sehasta sedepa setapak selangkah

T a k a t a n : sijempét sireugam sindie siblah kai sikai sicupak siarè sigantang sinaléh sigunca sikuyan T i m b a n g a n : Sibayi sipeuha sitahé simanyam sibungkal

= '= = = i= i= = = = = =

= = = = =

sedapat dengan kelima ujung jari segenggam seperdelapan liter VA liter Vz liter 1 liter 1 bambu 2 bambu 16 bambu 10 naléh 10 gunca.

V u manyam 281 mg.) % tahil setahil 3,3 gram ' 1 6 manyam 23

d. U a n g : sipèsè sipèng sitali sisuku • siringgèt

= = = = —

Vi sen 2V2 sen 25 sen V2 rupiah 2V2 rupiah

e. Bilangan pecahan : siteungoh •= |. bagi lhèe .= i (sep'ertiga). 5/6 = limong bagi nam = lima perenam. | = seteungoh pangkat dua = seperdua pangkat dua. 2

f.

H i t u n g a n : 1.

Peujummeulah (tambah) : i + i = 1. Siteungoh tamah siteungoh jeuet sa. \ + \ = 2/4 + \ = | . Siteungoh tamah bagi peuet jeuet dua bagi peuet tamah bagi peuet, jeuet lhèe bagi peuet.

2.

Peukureueng (kurang) : H - § = 9/6 - 4/6 = 5/6. Sa siteungoh geucok dua bagi lhèe jeuet sikureueng bagi nam, kueueng peuet bagi nam, tinggai limong bagi nam.

3.

K a l i : 3 x | = 6/3 = 2. Lhèe go dua bagi lhèe, jeuet nam bagi lhée, jeuet dua.

4.

W e u e k (Bagi) : 4* : 3 = i X » / = 3 / , = 11. • Peuet siteungoh geuweuek keu lhèe, jeuet bagi lhèe bak sikureueng bagi dua. O h lheueh geujeumulah jeuet lhèe bagi dua, jeuet sa siteungoh. 2

5.

24

2

M e n g h i t u n g : D i samping cara menghitung secara biasa ada pula cara menghitung yang lebih mudah, yaitu limong-limong dan yök. 5 = limong 10 = siplöh 15 = teungoh dua (limong blah) 20 = dua plöh

25 30

= =

teungoh lhèe (dua limong) lhèe plöh. peuet plöh == 40 dan seterusnya kureueng limong = 95 sireutöh = 100. Yök perhitungan dua-dua sampai 50. 1 yök = 50 x 2 = 100.

7.

K A T A D E P A N (KATA PERANGKAI) : Ialah kata yang menghubungkan kata benda dengan kata-kata lain. Kata-kata itu ialah di, u, ni, (di, ke, dari). Contoh : + Apangoh geuduek diseuramoe. — Pamandu duk di serambi muka. 4- Ayah geujak u blang. — Ayah pergi ke sawah. ni biasanya ditambah dengan bak. Contoh : Leubèh gèt matée nibak udéep. lé juga termasuk kata depan. Contoh.: + Padé jirèt lé keubeue. — Padi dimakan oleh kerbau. Kata diepan selalu ditulis fflendahului kata benda. 8.

KATA PENGHUBUNG : Menghubungkan kalimat atau kata-kata. Contoh : Watèe geèukalon peurangeui Nyak Bintang, ho treb kon maken meutamah gèt, tapi maken meutamah jeuheut. tapi = kata penghubung, menghubungkan kalimat. atawa = hitam atawa putéh (atawa menghubungkan kata dengan kata). Kata-kata lain : teuma = kemudian deungon = dengan seureuta i= serta lom = lagi 25

sara teutapi beuthat bit pi(h) keulusa asai dangdang seulawét 9.

= = = = = = .' •= =

KATA SANDANG:

sambil tetapi biar namun karena asal sementara selama

Si

Menentukan kata benda. Contoh Si Si Si 10.

: Gam mantong ubit. Galeuen (kerbau) itam (kambing hitam)

K A T A SERU :

.

Menyatakan perasaan atau tiruan bunyi. E, Oh, : * — E potalah = O h Tuhan. — Wah! — Astagfirullah ! Masyaallah ! — K r u seumangat !

al 26

KATA

JADIAN

Katadasar dapat dibentuk dengan memberi imbuhan (awalan, sisipan dan akhiran), mengulang dan menjamakkan. KATA JADIAN BERIMBUHAN : 1.

IMBUHAN KATA GANTI : "Orang

Tanggal

Jamak

Awalan

Akhiran

"ku meu ta

ku (h) meu (h) teu (h)

kah gata droeneu

ka ta neu

keu (h) teu (h) neu (h)

jih gobnyan

ji geu ji

j i (h) geu (h) jih (h)

kèe I

kamoe geutanyoe

II

III

awaknyan Contoh : 1) .

— — 2) . — — 3) . — — 4) , — 5) . 6) . 7) , 8) . 9) . 10).

Uroe nyoe kupajöh atékeu. Böh peulheuehku siat kanian. Kamoe meujak lom. Rumohmeuh ka tutöng. Geutanyoe séb tabeuet mantong. Keu hai nyan hana hireuenteuh. Kah kateubiet u keudè siblét. Hana weuehkeuh kakalon cicém nyan ? — Gata tawoe duateuh. — Droeneuh neuprèh si at. — Nyoe, bajèeneu ma. — Si A l i jijak u meunasah. — Mukajih pucat lagèe manyèt. — Gobnyan geubuka pintö. — Keu aneukgeuh nyan, geugaséh that. — Jimeusyèewarat awaknyan dua. Aneuk miet dum jiduek bak teumpat droejih maséngmaséng. 27

2.

KATA JADIAN BERIMBUHAN :

a.

A W A L A N : Selain awal kata ganti terdapat awalan M E U , P E U , T E U , B E U . 1).

Awalan meu.

Awalan meu sama dengan awalan ber dalam Bahasa Indonesia.

-

Contoh : — meuiku — meucang — meuladang — mfeuadoe — meuawé — meugurèe — meukeumah — meututö — Meu-leubèh — meuyuta-yuta 2

= •= = = .= ,= = = = =

berekor (mempunyai ekor) bercencang (hal) berladang (mengusahakan) memanggil adik/mempunyai adik berotan (mencari) berguru (minta bantuan) berkemas (membuat) berkata (mengeluarkan) berlebih-lebih (saling) berjuta-juta banyak)

Awalan meu pada kata penanya, merupakan penegasan. Awalan ini dapat kita sebut awalan meu semu. Contoh : —- meujan — meusoe — mupeue — meunè 2).

= = = —

tertentu waktu dikenal diketahui tahu asal.

Awalan peu.

Awalan peu sama dengan awalan per dalam bahasa Indonesia. Contoh : — peuguda i= perkuda (menganggap) — peudua = perdua (bagi) — peuadék ' • i= peradik (menyebut) — pumanyang i= pertinggi (membuat lebih) Awalan peu sama dengan akhiran kan dalam Bahasa Indonesia. Contoh : . peu éh — tidurkan (membuat). peujareueng = jarangkan (membuat). peutaloe = talikan (ikat dengan). 28

Awalan peu berubah menjadi pa pada kata ganti penanya. Awalan ini dapat disebut awalan peu semu. Contoh : padum berapa pa nè = dari mana pajan = kapan pakri = bagaimana pakon = mengapa. 3) .

Awalan teu.

Awalan teu sama dengan awalan ter dalam Bahasa Indonesia. Contoh : teurakam = tercetak (sudah di) teukab = tergigit (tak sengaja) teuseuön = terjunjung (dapat di) teuleubèh = terlebih (paling) Awalan teu berubah menjadi tu pada kata-kata : tupat i.= tahu tempat tuho = tahu kemana tupeue = tahu apa (sesuatu) tudum = tahu berapa tunè = tahu dari mana tuèt = tahu ukuran panjang tu oh = tahu keadaan tujan = tahu waktu tukri = tahu rupa tukon i= tahu mengapa. 4) .

Awalan beu

Awalan beu sama dengan akhiran lah dalam Bahasa Indonesia. Contoh : beureujang bumaté

= =

lekaslah (merupakan perintah) matilah (sampai)

Awala beu berasal dari bak atau bah. Contoh : bak seunang = biar senang bah jijak = biar ia pergi bah maté = biar mati. 29

T a m b a h a n : Apabila suku pertama kata dasar dimulai dengan huruf : b, p, m dan w; maka awalan : peu berubah menjadi pu, umpama : pupayö. meu berubah menjadi mu, „ muboh. beu berubah menjadi bu, ,, bumangat. Contoh lain : muwayang mumat mupayöng pubuet puwayang . pumanoe bupuléh bupanyang. b. S I S I P A N : 1. Sisipan eun. Membentuk kata b e n d a . Sisipan eun sama dengan akhiran an dalam Bahasa Indonesia. Contoh : meu-èn — meuneu-èn = mainan (alat) pajöh — peunajöh = makanan (sesuatu yang di) salöb — seunalöb = alat pembalut pageue — peunlageue == bahan'pagar 2). Sisipan eum. Sisipan eum sama dengan awalan pe dalam Bahasa Indonesia. Artinya ialah sifat yang biasa. Contoh : gadè — geumadè = pengemis pajöh — pumajöh != pemakan piléh — pumiliéh = pemilih caröt — ceumaröt = pemaki. Sisipan eum sama dengan awalan me dalam Bahasa Indonesia. Artinya : bekerja. Contoh : Garö — geumarö = menggarut salöb — seumalöb = menutup padan — putnadan = mengajak 30

3). Sisipan eumeu. Sisipan eumeu sama dengan awalan me dalam Bahasa Indonesia. Contoh : sai — seumieusai koh — keumeukoh sei — seumeusie

;= = =

menyisip memotong membantai

Imbuhan ini menyebabkan perangkapan huruf pertama pada kata dasar. T a m b a h a n : Sisipan eum, eummeu berubah menjadi urn, umu, pada kata dasar yang dimulai dengan huruf p. Contoh : — piké — pumiké — poh — pumupoh c.

AKHIRAN: Selain akhiran kata ganti terdapat juga akhiran keuh dan an. Akhiran keuh ini berasal dari kah, yang bukan menunjukkan milik. Contoh : Nakeuh apangoh dirumoh ? Adakah paman di rumah ? Kalonkeu sunggöh han ban jimeuangköt. Kalonkeuh = lihatlah. Akhiran keu sama dengan akhiran lah (kah) dalam Bahasa Indonesia. Gunanya untuk mengeraskan atau bertanya. Akhiran an adalah akhiran dari Asing. Akhiran Bahasa Indonesia. Akhiran ini sama' dengan akhiran an dalam Bahasa Indonesia. Contoh : Peungaduan (pe - an) keuteurangan (keterangan) peuseumbahan (persembahan) harapan (harapan)

3.

KATA JADIAN KATA ULANG : KATA ULANG : Terbentuk dengan perulangan kata Dasar. Untuk mengeraskan atau menyerupai. 31

a.

4.

Kata Ulang penuh : Contoh : tuha-tuha = laén-laén = lhèe-lhèe ~ bagah-bagah =

tua-tua. lain-lain. tiga-tiga. cepat-cepat.

b.

Kata Ulang Berimbuhan : Contoh : mupoh-poh = berpukul-pukul poh-mupoh j = saling kira-keumira = hitung menghitung.

c.

Kata Ulangan Pariasi : Contoh : pulan — pulén cula — culoe mèh — moh seupöt — seupeuet gam — gum Catatan : abeueng-abeueng = nama pohon kayu. Bukan kata ulang.

KATA MAJEMUK : Perpaduan dua kata atau lebih yang mengandung satu arti. a. Saling menerangkan : weue keubeue = kandang kerbau. Weue menerangkan keubeue. Contoh : ie mata ija bajèe rumh sikula peuniti meuh mi«ah tuha b.

32

== = = = =

air mata kain baju rumah sekolah peniti mas merah tua.

Mengandung arti kiasan : Contoh : kreueh ulèe = keras kepala aneuk meuh = ank mas

c.

Berlawanan arti : Contoh : uroe malam i= ma ku =

siang malam ibu bapa

d.

Sama hampir sama a r t i : Contoh : alöh-alah = susah gelisah mara baya mara bahaya tipèe daya = tipu daya.

e.

Dari bahasa Asing. Contoh : balatantra = ulèe balang —

balatentra. hulu balang.

33

BAB U R A I A N

IV. K A L I M A T

Kalimat dapat diuraikan menurut jenis dan jabatan kata-kata dalam kalimat. 1.

Ui|aian kalimat menurut jabatan katal-kata. Carilah berturut-turut : a. Pokok (kalau ada keterangannya). b. Sebutan (kalau ada keterangannya). c. Pelengkap : 1) Penderita (kalau ada keterangannya). 2) Pelaku (kalau ada keterangannya). 3) Penyerta (kalau ada keterangannya). d. Keterangan : 1) Keterangan sipat. 2) Keterangan tambahan, (selain pelengkap). Contoh : Dua droe ureueng neubri lé raja. Pokok : dua droe useueng. Sebutan : neubri. Pelengkappelaku : Ié raja.

2.

Uriaian kalimat menurut jenis kata : Menguraikan bahagian-bahagian kalimat itu menurut jenis katakatanya. Contoh : Si Amat jibungka u Mèdan. Uraiannya : s i : Kata sandang. Amat : Kata benda (nama diri). jibungka : Kata jadian. bungka : Kata kerja. ji :Awalan Kata Ganti. u : Kata Depan. Medan : Kata Benda (Nama diri).

34

BIBLIOGRAFI 1. Abubakar, Saleh M . Bijèh I / I I , Gubeureunéumen, Betawi, 1929. 2. Abdullah Arif, Tgk. Seumangat Acèh. Nasib Acèh, dan lain-lain, Darussalam Banda Acèh. 3. Anzib, Zainuddin, H M , Sarah Acèh, Banda Acèh, 1964. 4. Anzib, Jaisar, Tatabahasa Acèh, Banda Acèh, 1966. 5. Hasyim, M K . Abubakar, Examen Atjehche Taal, tahun 1927 — 1941. 6. Hurgronye, Prof. D r . C. Snoch, Studiën over Atjphche klanken sckriftleer. 7. Hussein Jayadiningrat, R A . D r . Prof. Atjèhsch Nederlandsch Woordenboek, I/II Landsdrukkerij — 1934 Batavia. 8. I K I P Darussalam Banda Acèh, Buku Seminar Bahasa Acèh, I K I P Banda Acèh, 1966. 9 Keputuslan-keputustan Seminlar Bahasa Acèh, I K I P Banda Acèh, 1966. 10. Vries L . D . , Aboebakar, Haji, Lhèe Saboh Nang I/II/III, J.B. Wolters, Batavia Tahun 1932. 11 Meutia, jilid I / I I / I I I , J.B. Wolters, Batavia, 1932. 12 V A N L A N G E N , . K . F . H . A T J E H S C H E T A A L , G R A V E N H A G E , M A R T I N U S N I J H O F F , 1889. 13 W O O R D E N B O E K der A T J E H S C H E T A A L , S G R A V E N H A G E , M A R T I N U S N I J H O F F , 1889. 14 T KREEMER, ATJEHSCH HAND WOORDEN BOEK (ATJEHCH — NEDERLANDCH). N V . BOEKHANDELEN D R U K K E R Y , voorheen E . J . B R I L L — L E I D E N , 1931. 15 B A H A N K U L I A H D A N B A H A N B A C A A N D A N L A I N - L A I N .

35

ISI BUKU Hakman KATA PENGANTAR

....

KATA-KATA SAMBÜTAN D A N SURAT-SURAT TUSAN PENDAHULUAN

3

KEPU4

_

9

f

BAB

7

I.

EJAAN BAHASA A C E H

1 0

BAB

II.

K A L I M A T

1 3

RAGAM KALIMAT

\

1 3

KALIMAT BERITA

1 3

K A L I M A T TANYA

1 3

K A L I M A T PERINTAH

1 3

KALIMAT M E L A R A N G

1 3

KALIMAT M E N G A J A K

1 3

KALIMAT PERMOHONAN KALIMAT PENGHARAPAN

24 ~.

1 4

K A L I M A T PENGANDAIAN

1 4

KALIMAT PERJANJIAN

1 4

KALIMAT M E N G AL A H

1 4

SIFAT K A L I M A T : K A L I M A T AKTIP

.....

1 5

Hakman KALIMAT PASIP

15

AKTIP PASIP D A L A M BAHASA A C E H

15

SUSUNAW K A L I M A T

16

KALIMAT T U N G G A L

16

K A L I M A T TAK SEMPURNA

....

'

16

K A L I M A T MAJEMUK

17

KALIMAT LANGSUNG

17 BAB

KATA-KATA

III. '

18

K A T A DASAR

18

JENIS K A T A

18

KATA BENDA

18

K A T A BENDA T A K BERUJUD

19

KATA KERJA

19

KATA GANTI D A N PENUNJUK BENDA

19

KATA GANTI ORANG

19

K A T A GANTI EMPUNYA

20

K A T A GANTI PENUNJUK

20

K A T A GANTI P E N A N Y A

20

K A T A GANTI PENGHUBUNG

20

K A T A GANTI G A B U N G

21

KATA SIFAT

21

KATA KETERANGAN

21

KATA BILANGAN

22

KATA DEPAN

25

KATA PENGHUBUNG

25

KATA SANDANG

2

6

KATA SERU

26

KATA JADIAN

27

KATA JADIAN BERIMBUHAN

27

IMBUHAN KATA GANTI

27

A W A L A N

2 g

AWALAN MEU

2 g

A W A L A N PEU

2 8

A W A L A N TEU

2 9

A W A L A N BEU SISIPAN E U N

2 9

..

V;

3 Q

SISIPAN E U M

3j

SISIPAN EUMEU

3 1

A K H I R A N K E U (KEUH)

3 1

AKHIRAN AN

3 1

KATA ULANGAN

3 1

KATA MAJEMUK

3 2

BAB

IV.

URAIAN KALIMAT

3 4

URAIAN KALIMAT MENURUT JABATAN KATA-KATA

34

URAIAN KALIMAT MENURUT JENIS KATA-KATA

34

DAFTAR BUKU P E G A N G A N

....

35

CATATAN:

GATATAN:

Telah torbit!

Dapat dipesan mulai sekarang I

Buku untuk Sekolah Dasar dan dapat dipakai un'.uk Madrasah Islam Negeri (MIN) dan Sekolah sekolah Dasar Swasia dalam Prop. Daerah Istimewa A c e h .

Pendidikan" KEWARGAAN NEGARA Propinsi Daerah Istimewa Aceh (ILMU BUMI - SEJARAH - K E W A R G A A N N E G A R A ) O l e h : Drs Jauhari Ishak/Khalid Ibrahim , Buku ini dibagi dalam 2 jiHd : Jilid 1 dipakai di kelas IV — Isinya dalam garis bescr antara lain: Indonesia — Propinsi Daerah Istimewa A c e h — A c e h sebelum P r o k l a m ^ i — Sejarah Perjuangan Kemerdekaan Rl — Usaha Sosial dan Kesenisn Daerah A c e h . Jilid II dipakai di kelas IV tahun terakhir dan pada Permulaan kelas V . Isinya an'ara lain : Tanah c'an A l a m — Sejarah Perjuangan Rakyat A c e h Darussalam — Pemer n'.ah Belanda berakhir — Pemerin'ah Jepang — Indonesia Merdeka — Serambi Mekah — K o a Pelajar.'Mahasiswa Darussalam dan laip.-la n. Buku tercebut telah ditetapkan oleh Kepala Inspeksi Daerah Pendidikan Prasekolah, Sekolah Dasar, Sekolah Luar Biasa Propinsi Daerah Is'.imewa A c e h dengan Surat Ketelapan N o . 5 1 7 / B - 3 / U m tgl. 9 A p r i l 1968 - Dan telah d i minta oleh Kepala Dlnas P D dan K Propinsi Daerah Islimewa A c e h untuk diterb tkan/menyebarkan dalam Prcoinsi Daerah Istimewa A c e h , dengan Suratnya N o . 898/E - 1/A. 69 tanggal 18 J u ! M 9 6 3 . Buku-buku tersebut dilengkapi dengan gambar -gambar pentlng dan p e t a p e t a dengan orr.clag dua warna. v

Jilid I untuk kelas IV tebal 64 halaman J.lid II untuk kelas I V / V tebal 56 halaman

a a

Rp. Rp.

Minta pada Toko-toko buku ditempat anda atau pada Toko Buku PT " S A K T I " - Bar.da A c e h . Min'.alah penjelasan-penjelasan dan harga pada kami. Beli banyak akan diberikan Rabat Istimewa I

DALAM

PERSEDIAAN

DAPAT DIPESAN

SEKARANG

MARS DARUSSALAM Penyusun Khalid Ibrahim dkk Satu buku lengkap dengan l a g u . lagu wajib Daerah dan Nasional, untuk Sekolah Dasar. Dan dapat dipakai untuk Sekolah-Sekolah Dasar Swas'.a dan Setingkat. Isinya : Mars Darucsalam — Mars Hari Pendidikan A c e h — Indonesia Raya - Merah Put h — B u kit Barisan — Jak Kutimang — Padamu N e g e r i — Indonesia Subur - Hari Pendidikan Nasional — Negaraku — Syukur — Sa'.u Nusa Sa'.u Bangsa — Dari Barat Sampai ke Timur — Y a n g Saya Suka - Beudoh Daboh — G a r u da Pancasila — Berkobanlah — Di waktu pagl - Melasku - Ibu Kart ni — Berkemah — Teungku Cik di Tiro Sumpah kita l a w a r Sedenge - Maju tak gentar — Bhinneka Tunggal Ika — l e u k u Umar C u t Nyak D!en - Mars Sekolah Dasar - Mars skandar M u d a - Hari Kemer.decaan Kita Rayuan Pulau K e apa. Tebal 48 halaman ukuran 1 4 % X 21 c m . Harga Rp. (Belum termasuk ongkos kirim dan harga tidak terikat). Beli banyak dapat korting. Minta pada Toko Buku ditempat « n d a . A t a u dapat dipesan

pada :

Toko Buku

P.T.

Jln. Bakongan 2 C BANDA Typ.

"S A K T I " -

Talp. 272 S O . ACEH

"KILAT"